362363013 Cara Membuat Critical Book Report
Cara Membuat Critical Book Report
Hallo Blogger , ini Entri Pertama saya .
oke langsung saja ya kita masuk ke topik pembahasan yaitu "Cara Membuat Critical Book Report"
Mahasiswa sekarang sudah memakai kurikulum baru yaitu KKNI ( Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia) ya
tapi ga tau deh apa semua universitas memakai kurikulum yang sama. Nah dikurikulum baru ini mereka dapat 6
tugas wajib yang harus diselesaikan , diantaranya adalah Critical Book Report (CBR). Biar teman-teman ga
kebingungan atau kesusahan dalam membuat tugas critical book reportnya ,saya akan memberi tahukan cara nya .
okayyy langsung saja . . . . .
Cari Buku Utama dan Buku pembanding nya, dengan materi yang sama misalnya bukunya
Perkembangan Peserta Didik yang ditulis Kemali Syarif . didalam buku tersebut membahasa
materi tentang perkembangan intelektual . terus cari deh buku pembanding nya , misalnya buku
Psikologi Perkembangan yang ditulis Siti ahayu Haditono , didalam bukunya membahas tentang
perkembangan kognitif . nah intelek dan kognitif artinya sama .
setelah mendapatkan buku utama dan pembandingnya kemudian ikuti langkah berikut ini :
1.Buat KATA PENGANTAR
2.Buat DAFTAR ISI tapi sesuaikan dengan isi makalah .
3.Buat BAB I yaitu PENDAHULUAN, didalam bab 1 ada beberapa hal yang harus dibahas
seperti, Latar belakang, Tujuan, dan Rumusan masalah. tapi ingat ketiganya harus sesuai dengan
apa yang ada di dalam buku.
4.Masuk ke BAB II yaitu PEMBAHASAN. disini kita membahas isi tentang buku atau materi
yang akan kita bahas, tapi sebelum itu kita harus membuat informasi tentang buku panduan yang
kita jadikan sebagai buku utama contoh :
1. Informasi buku utama
Buku utama yang dipakai sebagai bahan Critical Book Report :
Judul
: Perkembangan Peserta Didik
Penulis
: Kemali Syarif
Tahun pembuatan
: Juli 2013
Penerbit
: UNIMED PRESS
Tebal buku
: 191 halaman
Lalu setelah kita selesai kita akan membuat pengantar , atau menjelaskan isi buku secara singkat.
seperti berapa materi yang ada didalam buku utama, materi keberapa yang akan kita bahas dalam
critical book report. contoh :
1.1. Pengantar
Buku “Perkembangan Peserta Didik” yang ditulis oleh Kemali Syarif terdiri dari 9 bab pokok
pembahasan. Dari 9 pokok pembahasan tersebut saya akan membahas bab ke 3 tentang
“Perkembangan Remaja”. Di dalam bab 3 memiliki 5 materi, yaitu Perkembangan fisik,
Perkembangan intelektual, Perkembangan emosi, Perkembangan bahasa, Perkembangan bakat
khusus. Saya peneliti berkesempatan untuk melakukan penelitian materi tentang “Perkembangan
intelektual”.
Setelah itu baru masuk kedalam pembahasan isi buku. contoh
1.2 Isi Buku Perkembangan Peserta Didik “Kemali Syarif”
A. Perkembangan Intelektual
Menurut dalam buku “A comprehensive Dictionary of Psychoanalitical Terms” istilah intelect
berarti (1) kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir, (2) suatu rumpun nama untuk proses
kognitif , terutama untuk aktifitas yang berkenaan dengan berpikir, misalanya untuk
menghubungkan, menimbang dan memahami, dan (3) kecakapan, terutama kecakapan yang
tinggi untuk berpikir.
setelah selesai membahas buku utama ,kita masuk kepada buku pembanding. dibagian buku pembanding juga
tidak ada bedanya dengan proses buku utama. contoh :
2. Informasi buku pembanding
Buku pembanding yang dipakai sebagai bahan Critical Book Report :
Judul
: Psikologi Perkembangan
Penulis
: Siti Rahayu Haditono
Tahun pembuatan
: 1982
Penerbit
: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS
Tebal buku
: 425 halaman
2.1. Pengantar
Buku “Psikologi Perkembangan” yang ditulis oleh Siti Rahayu Haditono terdiri dari 8 bab
pokok pembahasan. Dari 8 pokok pembahasan tersebut saya akan membahas bab ke 4 tentang
“Perkembangan Kognitif”. Di dalam bab 4 memiliki 7 materi, Saya peneliti berkesempatan
untuk melakukan penelitian materi tentang “PerkembanganKognitif”.
2.2 Isi Buku Perkembangan Peserta Didik “ Siti Rahayu Haditono ”
A. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan
dengan pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Setelah selesai membahas buku utama dan pembanding kita masuk kepada tahap kelima
yaitu :
5. Buat BAB III yaitu PENUTUP . didalam BAB III ada kesimpulan dan saran . kesimpulan
diambil dari rangkuman bahan yang kita kritik dan saran kita buat untuk yang membaca kritikan
kita. contoh :
A. KESIMPULAN
Buku yang ditulis “ Kemali Syarif ” dan “ Siti Rahayu Haditono “ memiliki persamaan didalam
penjelasan materi perkembangan intelektual atau kognitif. Hanya saja dalam penulisan buku “
Siti Rahayu Haditono “ memiliki kosakata yang sulit dimengerti pembaca. Didalam bukunya
banyak menggunakan kata-kata jaman dahulu dan ilmiah, sehingga sulit untuk dimengerti oleh
pembaca.
B. SARAN
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan.
yang terakhir jangan lupa buat daftar pustaka, contoh :
DAFTAR PUSTAKA
Syarif, Kemali(2013). Perkembangan Peserta Didik. Medan: UNIMED PRESS
Haditono, Rahayu, Siti(1982). Psikologi Perkembangan. Medan: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS
Critical Book Report Himpunan dan Logika
CRITICAL BOOK REPORT
MATA KULIAH HIMPUNAN DAN LOGIKA
Fungsi Pernyataan yang Mengandung lebih dari
Satu Variabel dan Negasi Suatu Pernyataan yang
Mengandung Kuantor
Oleh :
Nama
: Yolanda Pandiangan (4163230045)
Jurusan
: Matematika Nondik B 2016
Dosen Pengampu :
Zulfahmi Indra, S.Si., M.Cs.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Critical Book Report yang berjudul ‘Fungsi Pernyataan yang
Mengandung lebih dari Satu Variabel dan Negasi Suatu Pernyataan yang
Mengandung Kuantor’ untuk memenuhi tugas Himpunan dan Logika.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Zulfahmi Indra, S.Si., M.Cs selaku dosen Himpunan dan Logika di
Universitas Negeri Medan atas bimbingan dan segala kesempatan yang telah
diberikan kepada penulis dalam penulisan Critical Book Report ini.
2. Semua sahabat dan teristimewa kepada orangtua yang telah memberikan
dorongan dan doa kepada penulis dan juga memberikan bantuan kepada penulis
sehingga Critical Book Report ini dapat terselesaikan.
Tak lepas dari kekurangan, penulis sadar bahwa Critical Book Report ini masih jauh
dari kata sempurna. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang
lebih baik dimasa mendatang. Semoga Critical Book Report ini membawa manfaat
bagi pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.
Medan, September 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
……………………………………………. i
……………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
……………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah
……………………………………………. 1
1.3 Tujuan Penelitian
……………………………………………. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Informasi Bibliograf …………..………………………………… 2
Pengantar
……......……………....……………………. 2
2.3 Isi Buku
2.2
………………………………………..……. 3
2.4 Perbedaan dan Persamaan Kedua Buku………………….............. 5
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Kedua Buku………………………… 5
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan
….…………………………………………. 7
3.2 Saran
……………………………………………... 7
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan
masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki kekurangan,
hingga buku tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga dibutuhkan
buku lain untuk melengkapi kekurangan buku yang satu tadi. Tapi seharusnya, kita
harus sangat berterimakasih kepada para penulis buku, karena mereka telah
memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga kita dapat belajar dari buku-buku
mereka.
Oleh karena itu, saya membuat Critical Book ini, untuk melihat perbedaan dan
persamaan dari kedua buku yang berbeda penulisnya tentang suatu materi
pembelajaran dan juga untuk memenuhi salah satu tugas Matematika Umum I.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah isi buku pertama sama dengan isi buku kedua ?
2. Apa kekurangan dan kelebihan dari kedua buku tersebut ?
1.3 Tujuan Critical Book Report
1. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkadung dalam kedua
buku.
2. Mencari tahu kesamaan dan perbedaan isi topik dari kedua buku tersebut.
3. Mencari tahu kekurangan dan kelebihan dari kedua buku.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Informasi Bibliograf
2.1.1
Buku Utama (Buku Pertama)
Judul Buku
Penulis
: Set Theory and Logic
: Robert R. Stoll
Tahun Terbit
: 1979
Penerbit
: Dover
Kota terbit
: New York
2.1.2
Buku Pembanding (Buku Kedua)
Judul Buku
Penulis
Tahun Terbit
Penerbit
Kota Terbit
: Pengantar Dasar Matematika Logika dan Teori Himpunan
: Dra. Thersia M.H. Tirta Seputro M.Pd
: 1992
: Erlangga
: Jakarta
2.2 Pengantar
Keterangan
Buku I
Buku II
Judul buku
Set Theory and Logic
Pengantar Dasar Matematika
Logika dan Teori Himpunan
Materi yang
dibahas
- Fungsi pernyataan yang
mengandung lebih dari satu
variabel
- Negasi suatu pernyataan
yang mengandung kuantor
- Fungsi pernyataan yang
mengandung lebih dari satu
variabel
- Negasi suatu pernyataan
yang mengandung kuantor
2
3
2.3
Isi Buku
2.3.1
Perbandingan Isi Kedua Buku
2.3.1.1 Fungsi Pernyataan yang Mengandung Lebih dari Satu Variabel
a.
Menurut Robert
Dalam tata bahasa predikat adalah kata atau kata-kata dalam kalimat yang
mengungkapkan apa yang dikatakan subjek, misalnya "adalah bilangan real,"
"hitam," "iri". Dalam logika, kata "predikat" memiliki peran yang lebih luas
daripada dalam tata bahasa. Itulah dasar pengamatan bahwa jika predikat tersebut
dilengkapi denganvariabel sebagai tempat untuk subjek yang dituju (misalnya,
"X adalah bilangan real"), hasilnya berperilaku sebagai "fungsi pernyataan"
dalam arti bahwa untuk setiap nilai x (dari domain yang sesuai)
hasil pernyataan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari contoh tadi menjelaskan ekstensi untuk
fungsi pernyataan lebih dari satu variabel.
Contohnya adalah
x kurang dari y,
x membagi y,
z adalah jumlah x dan y.
Hasilnya adalah gagasan dari sebuah n-tempat predikat P (x ,, x2,, sebagai
ekspresi memiliki kualitas yang pada penugasan nilai ke variable x1,x2,….,xn dari
domain sebuah pernyataan yang tepat. Supaya lebih jelas, kita memasukkan 0
sebagai nilai n, dimana 0 sebagai tempat predikat pernyataan.
b.
Menurut Theresia
Didefenisikan himpunan A1,A2,….,An. Suatu fungsi pernyataan yang
mengandung variabel pada himpunan A 1 x A2 x A3 x ,,,,,,, x An merupakan kalimat
terbuka p(x1,x2,x3,….,xn) yang mempunyai sifat p(a1,a2,a3,….,an) bernilai
benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1,a2,a3,….,an) anggota semesta
3
4
benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1,a2,a3,….,an) anggota semesta
pembicaraan A1 x A2 x A3 x ,,,,,,, x An.
Suatu fungsi pernyataan yang yang bagian depannya dibubuhi dengan kuantor
umum setiap variabel merupakan suatu pernyataan dan mempunyai nilai
kebenaran.
x y p(x,y) atau x y z p(x,y,z)
Negasi dari pernyataan yan mengandung kuantor dapat ditentukan sebagai berikut:
~ [x {y p(x,y)}] x ~ [y p(x,y)] x y ~ p(x,y)
2.3.1.2 Negasi suatu pernyataan yang mengandung kuantor
a.
Menurut Robert
Jika simbol untuk negasi dan quantifer memodifkasi formula, perintah dimana
mereka muncul relevan.
Misalnya, terjemahan (X) (x adalah fana) adalah "Tidak semua orang fana" atau
"Seseorang adalah abadi," sedangkan terjemahan dari (-X) ((x adalah fana)) adalah
"Setiap orang adalah abadi."
b.
Menurut Theresia
Negasi dari “Semua manusia tidak kekal” adalah “Tidak benar bahwa semua
mausia tidak kekal” atau “Beberapa manusia tidak kekal”. Jika p(x) adalah manusia
tida kekal atau x tidak kekal, maka “Semua manusia adalah tidak kekal” atau x p(x)
bernilai benar, dan “beberapa manusia tidak kekal” atau x (px) bernilai salah.
Pernyataan diatas dapat ditulis dengan symbol :
~ [x p(x)] x ~p(x)
Jadi negasi suatu pernyataan yang mengandung kuantor universal adalah ekivalen
dengan pernyataan yang mengandung kuantifkasi eksistensial (fungsi pernyataan
yang dinegasikan) dan sebaliknya :
~ [x p(x)] x ~ p(x)
5
2.4 Perbedaan dan Kesamaan Kedua Buku
Setelah saya mengamati dan membaca kedua buku tersebut, kedua buku
memiliki penyampaian penjelasan materi yang berbeda, pada buku pertama,
penulis memaparkan materi dengan singkat dan disertai dengan contoh dan latihan
soal untuk lebih memahami materi tersebut, sedangkan buku kedua memaparkan
materi dengan sangat rinci, dan didukung pula dengan contoh soal dan latihan soal.
Namun walau demikian,penyampaian maknanya tetap sama.
Dan variasi soal yang terdapat pada buku pertama lebih bervariasi dan memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda sedangkan buku kedua memiliki latihan soal yang
masih sedikit sehingga para pembaca kurang tertantang untuk menjawabnya.
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Buku
2.5.1 Kekurangan Buku
2.5.1.1 Buku Pertama
a. Penjelasan yang diberikan kurang lengkap
b. Tak disertai dengan simbol agar lebih memahami simbol yang digunakan dalam materi itu.
2.5.1.2 Buku Kedua
Variasi soal yang dimiliki masih sedikit, sehingga kurang menantang para pembacanya.
2.5.2 Kelebihan Buku
2.5.2.1 Buku Pertama
Variasi soal yang dimiliki lebih bervariasi dan lebih menantang para pembaca.
6
2.5.2.2 Buku Kedua
a. Materi dipaparkan dengan jelas
b. Dilengkapi dengan simbol
BAB III
Kesimpulan
3.2 Simpulan
Kedua buku menjelaskan materi dengan penjelasan yang berbeda-beda, buku pertama
dijelaskan dengan singkat dan langsung dimasukkan ke dalam bentuk soal agar pembaca lebih
gampang memahami, sedangkan buku kedua menjelaskan materi secara rinci, dan disertai dengan
simbol, barulah dimasukkan masalahnya.
3.3
Saran
Meurut saya, dalam mempelajari materi tentang fungsi pernyataan yang mengandung
lebih dari satu variabel dan negasi suatu pernyataan yang mengandung kuantor,
lebih baik kita membaca buku yan kedua yaitu buku dari Ibu Dra. Theresia, sebab
disana penjelasannya lebih rinci dibandingkan dengan buku pertama, sehingga bagi
para pembaca yang ingin mempelajari lebih dalam tentang materi ini, lebih baik
kita membaca buku kedua.
7
LAMPIRAN
Diposting oleh Yolanda Pandiangan di 05.08
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Yolanda Pandiangan
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2016 (1)
▼ November (1)
Critical Book Report Himpunan dan Logika
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.
CRITICAL BOOK REPORT
CRITICAL BOOK REPORT
PENGELOLAHAN PENGAJARAN
Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Sistem PAI
Dosen Pengampu: Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd
Di Susun Oleh :
Nur Rohmah (3150140214)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2016
A. Identitas Buku
Judul
: Pengelolaan Pengajaran
“Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional”
Tahun
Penulis
: 2010
: Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd
Penerbit
: Rineka Cipta
Cetakan
: Pertama
Tebal Buku
: 280 Lembar
Buku pengelolaan
pengajaran
sebuah
pengantar
menuju
guru
professionalini, merupakan buku hasil reviu dan revisi dari buku Pengelolaan
Pengajaran terdahulu, disusun untuk membantu para peminat pendidikan, teoritisi,
dan praktisi di bidang pengajaran baik bagi para mahasiswa (calon guru) dari
tarbiyah maupun FKIP, bagi guru untuk meningkatkan kelenturan dalam mengelola
pembelajaran, serta para volunter(relawan)
yang menghendaki untuk mengabdi dalam dunia kependidikan dan kepengajaran
supaya lebih professional.
B.
Ringkasan buku
Pengelolaan Pengajaran, Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional, terdiri
dari 9 (sembilan) bab yang meliputi:
Bab 1 menjelaskan mengenai pengertian pengajaran. menurut penulis yaitu
bapak Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd, pengajaran adalah proses yang sistematis dan
sistemik yang terdiri dari banyak komponen yang bersifat saling melengkapi. Dalam
pembelajaran terdiri dari 2(dua) subyek yang terdiri dari guru dan murid. Untuk
mewujudkan
suasana
pengajaran
yang
kondusif
dibutuhkan
pengelolaan
pengajaran yang baik. Pengelolaan pengajaran mengacu pada sebuah usaha untuk
megatur aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara efektif,
efsien, dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan dan
diakhiri dengan penilaian.
Pengelolaan pengajaran sendiri memiliki arti upaya untuk mengatur aktivitas
pengajaran berdasarkan konsep dan prinsip yang lebih efektif, efsien dan produktif
dengan diawali penentuan strategi dan perencanaan yang merujuk pada pemberian
penilaian.
Bab 2 menjelaskan mengenai 13 prinsip pengajaran, meliputi prinsip
aktivitas, motivasi, individualitas, lingkungan, konsentrasi, kebebanan, peragaan,
kerjasama dan persaingan, apersepsi, korelasi, efsiensi dan efektivitas, globalitas,
serta permainan dan hiburan.
Bab
3,
menjelaskan
mengenai
pengertian
strategi
pengajaran,
pengelomppokkan serta membandingkan strategi serta model pengajaran menurut
para ahli, serta pemaparan mengenai CBSA sebagai sebuah strategi pengajaran.
Kegiatan pengajaran dalam konteks strategi CBSA itu tentu selalu melibatkan
peserta didik secra aktif untuk mengembangkan kemampuan penalarannya seperti
dalam
memahami,
merancang
penelitian,
melaksanakan
penelitian,
mengonsumsikan hasil dengan prosedur dan langkah-langkah yang urut dan
teratur.
Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd, memaparkan bab 4 mengenai desain
pengajaran. Dimulai dengan penjelasan mengenai pengertian desain pengajaran,
serta beberapa pola pengajaran menurut para ahli, yang kemudian diakhiri dengan
komponen-komponen
pengajaran
yang
dijadikan
sebagai
penunjang
proses
keberhasilan pembelajaran di kelas.
Bab 5 menjelaskan mengenai bentuk interaksi pengjaran yang edukatif.
menurut Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd, sebuah interaksi dikatakan memiliki sifat
edukatif bukan semata ditentukan oleh bentuk melainkan tujuan interaksi sendiri,
penyediaan bahan atau materi ajar, peran peserta didik, guru, metode yang
digunakan serta situasi pembelajaran yang mendukung.
Pengelolaan kelas yang efektif disajikan penulis dalam bab 6. Seorang guru
yang baik akan memerhatikan segala bentuk masalah yang ditimbulkan dalam
situasi belajar, untuk itu seorang guru harus peka dan melakukan pendegaham
dalam mengatur pengelolaan kelas, meliputi aspek kondisi dan situasi belajar
mengajar, disiplin dan tata tertib, administrasi yang didukung oleh beberapa
pendekatan pengelolaan kelas menurut pendapat ahli.
Bab 7 memaparkan mengenai suumber belajar, klasifkasi serta penggunaan
sumber belajar secara efektif dan efsien.
Bab 8 menjelaskan mengenai seluk beluk penilaian yang disajikan secara
terperinci dan jelas.
Bab 9 atau yang terakhir penulis menjelaskan pengajaran mikro, komponen
dan langkah-langkah. Pengajaran mikro ini merupakan materi tambahan sebagai
bentuk
pengajaran
yang
disajikan
sebagai
pendukung
penjelasan
bab-bab
sebelumnya.
Penyajian materi Pengelolaan Pengajaran, Sebuah Pengantar Menuju Guru
Profesional, dirasa cukup baik dan berkaitan dengan tema dan judul buku. Drs.
Ahmad Rohani HM., M.Pd, menggunakan bahasa formal dengan pemilihan ukuran
huruf, margin sesuai dengan jenjang usia dan sasaran pembaca yaitu calon guru
serta guru sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku, sebuah
masalah dikupas dengan baik oleh penulis.
Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengelolaan pengajaran dengan
baik. Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi calon guru maupun
guru dalam upaya menuju guru professional sebagaimana judul buku ini. Namun
disayangkan, kurang lengkapnya pemaparan mengenai model pengajaran serta
penjelasan mengenai pengajaran mikro.
C. Kekurangan dan Kelebihan
Setelah dirangkumkan isi buku pengelolaan pengajaran seperti diatas, bukan
berarti sudah sempurna dalam penyajian buku ini, ada beberapa kekurangan dan
kelebihan dari buku ini, diantara kekurangannya adalah:
1.
Bahasanya terlalu kaku sehingga sulit untuk dipahami, ada beberapa kata yang
dalam penyusunannya kurang enak dibaca sehingga menjadikan pembaca harus
mengulang kembali membaca untuk bisa memahaminya.
2.
Ada 2 (kata) yang gandeng, padahal seharusnya dipisah. (hal.31) saya menyadari
bahwa hal itu mungkin kekhilafan penulis dan editor, namun alangkah lebih baiknya
jika disempurnakan.
3.
Ada beberapa kalimat yang masih membutuhkan penjelasan namun tidak
dijelaskan. Misalnya ketika ada pendapat dari orang luar Indonesia yang disitu
menggunakan bahasa inggris tentu dibutuhkan penjelasan mengingat para
pengkonsumsi buku ini mayoritas adalah orang Indonesia. (hal. 25-26)
4.
Dibutuhkan catatan kaki dalam buku ini, karena banyak istilah-istilah yang masih
asing dan masih butuh penjelasan.
5.
Dalam buku ini terdapat banyak sekali teori-teori pengelolaan pengajaran, namun
contoh konkrit belum saya temukan. Padahal untuk mengetahui dan bisa
memahami secara mendalam pembaca tentu akan dimudahkan ketika mereka
dibawa
kepersoalan
yang
nyata
dan
sudah
ada
contohnya.
Sistematika
penyusunannya (langkah-langkah) sudah ada, namun langkah-langkah saja belum
cukup tanpa disodori contoh konkrit.
6.
Cover buku kurang menarik, terlalu kalem sehingga kurang bisa menstimulus para
pemilik buku untuk membacanya. Alangkah lebih baiknya jika cover dibuat menarik
sehingga menjadikan para pemilik bahkan orang yang baru melihatnya tertarik
untuk membaca.
7.
Dalam menjelaskan skema pola pengajaran tidak begitu mendetail, sehingga
menjadikan kebingungan bagi pembaca.
Dengan beberapa kekurangan diatas bukan berarti buku ini tidak layak
untuk dikonsumsi, buku ini sangat bagus dipelajari bagi para pendidik dan calon
peserta didik.
Beberapa kelebihan dari buku ini adalah:
1.
Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan sumber, jadi setiap teori
ataupun
pendapat
selalu
disertai
dengan
sumber.
Hal
ini
tentu
menjadi
nilai plus bagi buku ini, penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca yakin
bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak untuk dikonsumsi berbagai kalangan.
2.
Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengelolaan pengajaran dengan baik.
Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi calon guru maupun guru
dalam upaya menuju guru professional sebagaimana judul buku ini.
3.
Dalam penyajian, penulis menggunakan bahasa formal dengan pemilihan ukuran
huruf, margin sesuai dengan jenjang usia dan sasaran pembaca yaitu calon guru
serta guru sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku. Dalam buku
ini, sebuah masalah dikupas dengan baik oleh penulis.
4.
Penulis menggunakan istilah peserta didik, karena istilah tersebut mengandung
arti lebih luas dan lebih sopan dibanding menggunakan istilah anak didik atau objek
didik.
CONTOH CBR
KEPEMIMPINAN UNIMED
Posted on October 8, 2016 by zulfran1007
EXECUTIVE CHARISMA
(D.A BENTON/2003)
NAMA MAHASISWA :ZULFRAN SILABAN
NIM :5163122013
DOSEN PENGAMPU :Dr.Darwin,ST.,M.pd
MATA KULIAH :KEPEMIMPINAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF – FT
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
September 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
penulis masih dapat membuat tugas Critical Book Report (CBR) ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “kepemimpinan”.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah
kepemimpinan. Penulis berharap makalah ini menjadi salah satu referensi
bagi pembaca bila mana hendak membandingkan isi dua buku tentang
materi kepemimpinan.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan
supaya makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.
Medan , September 2016
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………
…………….i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………….
………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………..……………………………………….
………………….……..1
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR ………………………………….…….
……………………….….1
1.2 Tujuan penulisan CBR .……….………………………….
………………………………………..1
1.3 Manfaat CBR ……..…………….………………….
…………………………………………………..1
1.4 Identitas buku yang dilaporkan ……………….…………………………………..
…..………1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU …………………………….
……………………………………………….2
2.1BAB 1 …………………………..…………………………..
…………………………………………………2
2.2 BAB 2 ……….…………………………….
…………………………………………………………………4
2.3 BAB 3 …….
…………………………………………………………………………………………………….6
2.4 BAB 4 …….
………………………………………………………………………………………….………..7
2.5 BAB 5 …….
………………………………………………………………………………………….………..8
2.6 BAB 6 …….
………………………………………………………………………………………….…………
10
2.7 BAB 7 …….
………………………………………………………………………………………….
………..12
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS
………………………………………………………………….………14
3.1 Pembahasan isi buku ……………………………………………….…….
………………….…..14
3.2 Kelebihan dan kekurangan isi buku …….
………………………………………………..15
BAB IV
PENUTUP………………………………………………………………………………….
………………16
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..
…………………16
4.2
Rekomendasi……………………………………………………………………………………
….…….16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
………………………17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati
kita.Misalnya dari segi analisis bahasa , pembahasan tentang
kepemimpinan .
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada
pokok bahasa tentang kepemimpinan.
1.2 Tujuan penulisan CBR
Mengkritisi/membandingkan satu topik materi kuliah kepemimpinan dalam
dua buku yang berbeda.
1.3 Manfaat CBR
• untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan.
• Untuk mengetahui metode dan sifat-sifat seorang pemimpin.
• Untuk mengetahui prinsip apa yang ditanam dalam pemimpin.
1.4 Identitas buku
• Judul :Executive Charisma
• Edisi :pertama 2003
• Pengarang / :D.A. Belton
• Penerbit :McGraw-Hill
• Kota terbit :New York Chicago San Francisco Lisbon london
• Tahun terbit :2003
• ISBN :0-07-141190-9
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
BAB 1 : JADILAH YANG PERTAMA UNTUK MEMULAI
Hidup kita dalah milik kita ketika kita memulai. Dan hidup kita milik orang
lain ketika kita tidak memulai.
Langkah pertama dalam EXECUTIVE CHARISMA berbicara tentang memulai
dalam membuat gerakan pertama. Jika kita menunggu sampai orang
lainmelakukannya, kita mungkin akan menunggu selamanya. Ada banyak
kesempatan kesempatan dalam hidup kita yang terampas jika hanya
menunggu.
Kita tidak dapat membiarkanya tampa mencoba. Kita aharus mengambil
kesempatan sebelum kita siap, sebelum kita diundang, sebelum kita merasa
nyaman dan sebelum es meleleh.
Kita tidak harus memulai bisnis sendiri hari ini, tetapi kita harus membuat
beberapa tindakan diluar jona kenyamana kita kita dapat menjadi
prokmamtis, fokus, mengurangi resiko, tetapi kita juga harus berani
membuat tindakan.
Kita harus pergi keluar dari level nyaman kita untuk memulai. Jika kita
menunggu sampai bertindak itu akan menyakitkan, kita akan menunggu
selamanya.disamping itu, cobalah hal bbaru yang mengerikan pada awalnya.
Semakin baik persaingan yang akan kita nikmati dengan kemuliaan.
Ketika kita memulai,kita melakukan sesuatu untuk diri kita yang tidak ada
satupun yang dapat mengambilnya dari kita.
Bagaimana untuk memulai?
1. Sisihkan rasa takut atau setidaknya jauhkan
2. Ambillah kesempatan;ambil beberapa pada setiap tindakan.
3. Tetaplah konsisten
1. Sisihkan rasa takut atau paling tidak jauhkan
Jangan biarkan rasa takut membawamu kembali kemasa lalu,ada banyak hal
besar dan kesempaan yang baik hilang ketika kita membiarkan orang lain
lain atau situasi menakuti kita.
Ada 2 tipe manusia didunia yaitu mereka yang bersedia untuk mengambil
resiko dan orang lain. Menikmati resiko kadang-kadang karena jika tidak
pernah melakukan nya kita tidak akan tahu apa yang dapat kita lakukan.
Ambillah resiko yang besar juga karena hal-hal kecil itu tidaklah berarti apaapa.
2. Ambillah kesempatan –ambil beberapa pada setiap tindakan
Satu, dua atau sepulah menit itu membawa kita untuk melakukan apa yang
ditakutkan yang paling menentukan sisa hidup ini. Kesuksesan
kita,kebahagiaan, masa depan dan keberuntungan tergantung pada
keinginan kita untuk memulai.
Malcom Forbes menuliskan:”kamu dapat bergerak dengan kakimu sendiri,
kamu dapat menggunakan tangan kamu sendiri, kamu harus berdiri diatas
kakimu sendiri, secara fsik dan mental, Kamu harus ambil langkahmu
sendiri,kamu harus memerintahkan lidah kamu sendiri, kamu harus menggali
tugumu di lubangmu. Yang mana yang sedang kamu lakukan?”
Hal-hal yang dapat membawamu keluar dari kotak adalah
1. Latihlah kemampuanmu untuk memulai sehingga itu menjadi
kebiasaanmu.
2. Belajarlah hal hal baru.
3. Keluarlah dari kebiasaan, patahkan kebiasaan lama, dan cobalah hal-hal
yang berbeda.
3.Tetaplah konsisten
Kita tahu bahwa kita butuh keinginan untuk mencapai hal baru, tetapi apa
yang sebenarnya membuat perbedaan adalah disiplin untuk mencoba.
Ketika kita mencoba jangan kecewa dengan reaksi yang lain. Bahkan ketika
kita melakukan segala yang benar, ada beberapa orang yang tidak merespon
apa yang kita inginkan atau harapkan. Jangan frustasi atau jangan putus asa,
tentukan langkah kita ,mulailah dan coba lagi. Seperti pelatih NFL Mike Ditha
katakan”kamu tidak akan pernah kalah sampai kamu berhenti mencoba.
“orang-orang yang sukses punya sifat yang proaktif”kata Gayle Crowlell
Partner”
BAB 2: BERHARAP DAN MENERIMA UNRUK MEMPERTAHANKAN ORANG LAIN
Berharap dan menerima untuk mempertahankan harga diri harus menjadi
mental kita unutk membangun EXECUTIVE CHARISMA(KARISMA EKSEKUTIF),
tampa komponen ini setiap gerakan kita control efeknya pada orang
lain,dapat berakhir,memanipulasi, licik, dan permainan itu bukanlah yang
ingin disampaikan buku ini.
Jika kita tidak berharap menerima,kita tidak akan mendapatkan apapun. Jika
kita berharap,mungkin saja. Lupakan malu,berkeringat,gemetar yang seperti
anda harapkan. Abaikan jantung yang berdebar, yang mengintimidasi orangorang, malu berbicara dengan orang asing,takut otoritas, atau kemungkinan
orang lain mengkritik kita.
Jisa kita memberikan penerimaan kepada orang lain, mereka hanya bisa
hidup sampai disitu. Jika kita tidak memberikan, merelka akan menunjukkan
pada kita, kita tidak dapat memilih siapa saja yang memberi anda
penerimaan kamu harus menerima orang lain apa adanya tidak seperti yang
anda inginkan.
Latihlah aturan yang baik berilah orang yang kamu piker kamu tidak akan
melihatnya lagi dan perakukan yang sama, yang kamu berikan ini yang
kamu inginkan.
• Belajarlah menerima
Belajar menerima akan membuat diri kita sendiri setara dengan orang lain.
Tidak ada seseorang pun di atas kita atau dibawah kita. Kita semua dilevel
yang sama
Bagaiman untuk belajar menerima?
• Katakana lah pada diri anda “saya memadai”
• Berperilakulah seolh-olah kamu belajar menerima
• Teruslah melakukannya bahkan ketika anda tidak mendapatkannya
Ketika kita dihadapkan dengan sebuah ujian.
• Tetaplah menerima dengan keadaan apapun.
• Tidak mempedulikan pendapat dari yang lain selama kita benar.
• Jangan mengambil sikap bertahan.
• Mintalah dikritik.
• Perhatikanlah motivasi oang lain.
• Ingat, hal itu lebih pad orang lain dari pada diri kita.
• Jangan menyamaratakan.
• Temukanlah humor didalamnya.
• Berubahlah kejalan yang lebih baik.
• Memberikan penerimaan
Bagaimana untuk memberikan penerimaan:
• Pikirkanlah bahwa orang lain juga sanggup.
• Ciptakanlah bahaw orang lain seolah-olah mereka sanggup.
• Tetap menerima bahkan ketika orang lain tampaknya tidak menerimanya.
• Mempertahan kan harga diri
• Bagaimana untuk mempertahankan harga diri anda dan orang lain
• Tetap konsisten mengikuti aturan golden(terbaik)
• Pilih dan control perspektif anda.
• Tetap optimis,arahkan dirimu orang lain dan hidupmu.
BAB 3 :BERTANYA DAN MEMINTA BANTUAN
Bertanya dan mentransfer energy positif dari kita kepada orang lain
mempertahankan harga diri orang lain pada saat yang sama menyelesaikan
tujuan untuk kita.
Bertanya
Ketika kita bertanya kita juga belajar. Pertanyaan membantu kita
memkonfrmasi atau memverifkasi apa yang kita tahu atau yang kita pikir
kita tahu.
Bagaimana cara bertanya?
• Pilihlah kata-kata dan nada dengan hati-hati
• Perhatikanlah susunan pertanyaannya.
• Samaikan informasi tampa bertanya lebih dahulu.
Meminta bantuan
Seperti halnya kita butuh bertanya, kita mungkin membuat kesalahan yang
kita pikir bahwa jika kita”melakukannya”untuk orang lain akan memghargai
dan menilai kita.
Bagaimana cara meminta bantuan?
• Tanyalah :maukah anda membantu saya?
• Buatlah sederhana lebih spesifk.
• Berterimakasihlah
BAB 4 : BERDIRI TEGAK, LURUS DAN TERSENYUM
BERDIRI TEGAK DAN LURUS
Orang-orang mungikin mengukur kemampuan kita sesuai dengan apa yang
mereka lihat dari pada apa yang kita katakana dan lakukan
Kita harus memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan adah pesan
yang ingin kamu inginkan.
Bagaiman berdiri tegak danm lurus
• Lakukan dengan apa yang kamu punya.
• Tarik nafas dan bernafas.
• Putuskanlah untik hidup selama sisa hidupmu dengan sehat,postur yang
baik.
Tersenyum
Wajah kita menyampaikan banyak hal dari sebahagian tubuh kita
Apa yang anda bahu, rambut atau kaki kita sampaikan?
Bagian tubuh lain yang juga informatif adalah tangan kita. Ekspresi wajah
kita untuk naik atau tidak. Hal itu adalah tempat pertama yang orang orang,
mereka hendak menyukai, mempercayai atau mengingat kita
Suatu eksptesi wajah professional membuat kita terlihat seperti kita dalah
seseorang pemikir membantu kita untuk tehubung lebih cepat memberikan
kredibilitas pada koneksi kita,dan stabilitasi masa depan yang akan datang.
Bagaimana cara tersenyum?
• Refleksikan rahang,biarkan bibirmu merapat dan naikkan sudut mulut kita.
• Biarkan ekspresi ini untuk waktu yang lama.
BAB 5 : JADILAH MANUSIAWI, HARMONIS DAN TANGAN RINGAN.
Anda berurusan dengan orang-orang dengan cara kepribadian, mereka akan
lebih ve untuk apa yang kita coba capai. Sebuah cara kepribadian berkaitan
dengan dan berkomunikasi dengan orang-orang sebagai sesama manusia.
Menggunakan humor dan bahkan secara fsik menyentuh mereka dengan
hormat menerima.
Jika Anda mencoba aspek lain dari Executive Charisma tanpa ini kita akan
gagal. Jika Anda hanya melakukan ini tanpa orang lain,kita akan melakukan
hal baik. Tapi Anda andi ingin menyelesaikan Charisma Executive, jadi kami
melakukan itu semua.
“Judul Anda memberikan Anda satu hal. Tanggung jawab untuk mengurus
orang-orang yang melaporkan kepada Anda, “kata Mark Gunn, wakil
presiden orang-Mac Digital. “Jadilah adil, benar, dan adil untuk semua orang.
Itu yang mereka ingin.
Kombinasi dari manusia, humoris, dan sensitif
• nasip didirikan dengan judul, posisi, atau peran.
• Kebutuhan ada interpretasi, tidak memiliki logat asing yang sulit.
• Menyediakan komunikasi instan.
• Situasi dasar untuk kepercayaan dalam hubungan.
• Menghubungkan dengan orang-orang dan meningkatkan ikatan.
• Meningkatkan disukai.
• Menghemat waktu dalam mengembangkan afnitas
• Membantu Anda bergaul dengan jangkauan yang lebih luas dari orang
cepat
• Memungkinkan Anda untuk mendekat sesering yang Anda inginkan
• Mendapat Anda melalui situasi sulit
Untuk tidak menjadi manusia adalah untuk menciptakan hambatan,
mempersulit komunikasi , tidak disukai, membuang waktu, membatasi ruang
lingkup Anda terpengaruh dan bahkan mungkin menyebabkan kita untuk
terlihat palsu, korupsi, dan mengasingkan
Negara Ritz-Carlton pelatihan layanan pelanggan, ” Elegance w keluar
kehangatan adalah kesombongan. “Orang-orang tidak dapat tertipu. Mereka
dengan cepat memberitahu “kutu buku dan turds” sebagai salah satu
perusahaan musik CEO itu. “Orang-orang melihat masa lalu peringkat-masa
lalu.
Anda tidak bisa menjadi seperti orang di restoran Denver yang terdengar
mengatakan, “Apakah orang-orang Anda memanggil orang-orang saya. Jika
Anda memiliki orang, memanggil orang-orang saya dan kami akan
mendapatkan beberapa orang, kami akan melakukan makan siang. ”
Bagaimana menjadi lebih manusiawi.
• Berhenti berputar putar dan terlihat menarik.
• Berbuatlah seolah olah tertarik ketika orang lain tidak.
• Jangan terlalu berlebihan.
Bagaimana menjadi harmonis?
• Cobalah harmonis.
• Latilah selalu humor kamu lakukan itu sebelum mereka melakukan dan
ketika orang lain tidak melakukan
• Jangan terlalu berlebihan.
Bagaimana cara membuat orang lain tersentuh
• Milikilah karakter yang benar, menggunakan teknik yang bagus
• Tetaplah konsisten
• Jangan terlalu berlebihan.
BAB 6 :PELAN-PELAN DIAM DAN DENGARKAN.
Banyak dalam buku ini telah melakukannya: Anda mengambil inisiatif
mengajukan pertanyaan, meminta bantuan, menggunakan humor, sentuhan,
dan senyum. Bagian dari melambat, menutup, dan mendengarkan.Ingat,
Executive Charisma tidak sebanyak tentang Anda sebagai tentang efek Anda
pada orang lain dan yang datang bukan hanya dari apa yang Anda katakan
dan lakukan tapi dari diri Anda tidak mengatakan dan tidak melakukan.
Segala sesuatu yang Anda bisa lakukan dan katakan tidak penting untuk
dilakukan dan mengatakannya setiap hari. Meninggalkan beberapa hal tak
terkatakan sehingga orang mendengar apa yang anda katakan.
Pelan pelan
Pelan pelan berarti tetap diatas kesadaran bertingkah laku dalam setiap
gerak gerik,aksi,reaksi berjalan dan berbicara.
Pelan-pelan tidak berarti menyeret hal-hal, yang membosankan; laggardly,
bergerak dengan kecepatan siput, atau menjadi lamban, tua, dan d-Iooking.
Juga tidak berarti menjadi keras kepala, menyeret kaki Anda seorang anak
yang disengaja, bertindak takut, atau mengikuti di belakang. Memperlambat
ms menjadi tujuan dan bertindak dengan kesadaran.
Ambil waktu untuk lebih dahulu memikirkan efek yang kita inginkan. Ambil
waktu untuk memilih kata – kata dan tindakan yang mendukung efeknya.
Untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan adalah untuk membantu orang
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan Anda, berurusan sebagai
salah satu orang ke orang lain, mengalami perilaku, jiwa manusia, kesalahan
manusia, pengorbanan manusia, h manusia. kelemahan manusia, dan emosi
manusia hidup.
Perilaku ingar-bingar, penilaian cepat, bicara cepat, cepat berjalan,cepat
makan, dan cepat kembali dapat menyebabkan Anda
• Datang di sebagai saraf, tersebar, dendeng, putus asa, bergegas, sesak
napas, takut, takut, khawatir (menyebabkan stres dan mulas)
• Muncul kewalahan dari hal-hal dan lingkungan
• Lihatlah organisasi memadai
• Kurangnya dalam berpikir
• Tidak jujur
Bagaimana untuk pelan-pelan dalam bertindak.
• Memikirkan,memproiaskan dan memilih.
• Menjalankan.
• Memiliki sebuah perangkat untuk tetap dijalur kita.
Diam dan mendengarkan
Bertanggung jawab penuh untuk segala yang keluar dari mulut kita. Jika
tidak tahu persis apa yang dikatakan, jangan katakan jangan menambahkan
polusi ribut yang terjadi didunia ini.
Membatasi bicara bukan berarti konstribusi kita. Katakana apa yang
dibutuhkan, buakn yang tidak dibutuhkan. Sesuatu hal yang bagus adalah
yang tidak ada satu pun yang tidak menimbulkan masalah.
Diam danm mendengarkan tidak berate menjadi membosankan, malu, keras
kepala dan berkonstribusi maupun menyerah, cemberut , dan bumkam. Hal
itu karena memilih mendengarkan dann berpikir lebih dahulu dibandingkan
berbicara dan bertindak.
BAB 7 : MELENGKAPI TEKA-TEKI
Sekarang kamu tau keenam rahasia ini. Semua yang ke enam ini harus
dilakukan oleh Anda sepanjang waktu bagi Anda untuk mencapai tujuan
Executive Charisma: untuk mendapatkan tanggapan yang efektif dari orang
lain dengan menggunakan tindakan sadar dan menggunakan kesopanan
perhatian untuk mendapatkan hal-hal yang berguna dilakukan. Membuat
yang keenam ratus ini bagian dari Anda akan menyelesaikan teka-teki bagi
kesuksesan pribadi dan profesional Anda. Sekarang terserah Anda untuk
melakukannya.
Melakukan yang sebaliknya
Anda sudah pasti melihat pola dari semua keenam ini: Untuk melakukannya
dengan baik, Anda melakukan kebalikan dari apa yang biasanya kebanyakan
orang lakukan. Ada yang sederhana, aturan utama yang bekerja untuk
segalanya, hampir sepanjang waktu. Aturannya adalah: Dalam situasi apa
pun Anda berada, cerdas mengamati apa yang kebanyakan orang lakukan
(dan apa yang Anda biasanya akan melakukan).
Melakukan yang sebaliknya atau setidaknya suatu jenis dari kebalikan:
• Memulai ketika orang lain tidak akan melakukan nya.
• Belajr menerima bukan merasa terlayani dan tidak sama dengan orang
lain.
• Memberi penerimaan bukannya menghakimi.
• Bertanya bahkan jika kita sudah mengetahui jawabannya.
• Meminta bantuan bukannya melakukan,melakukan dan melakukan.
• Tetaplah berdiri tegak bahkan ketika kita begitu lelah.
• Tersenyum ketika kita tidak merasa seperti itu.
• Menunjukkan kemanusiaan atau kembali Kediri kita.
• Menggunakan humor ketika sesuatu hal itu terlalu serius.
• Tersentuh ketika lelah
• Pelan-pelan ketika kita melakukan banyak hal yang ingin disampaikan.
• Mendengarkan ketika kita tidak melakukannya.
Anda selalu mendengar nasihat ini, “Anda harus melakukan satu hal dengan
sangat baik dalam hidup untuk sukses.” Satu hal yang harus Anda memilih
untuk melakukannya dengan baik adalah dengan melakukan kebalikan dari
apa yang kebanyakan orang lakukan.
Untuk Executive Charisma, melakukan yang sebaliknya. Melawan norma
sosial tanpa aneh atau bodoh. Tidak mungkin untuk melakukan sesuatu yang
spektakuler kecuali Anda melakukan kebalikan dari mayoritas.
Saya selalu duduk tepat di sebelah orang yang Saya mengalami masalah
terbesar.
Melakukan sebaliknya tidak keras kepala, atau keras kepala. Ini menjadi
• Fleksibel, mudah beradaptasi, berpikiran terbuka .
• Senang mengganggu
• Terbuka untuk penemuan di wilayah baru
• Bersedia untuk menghindari jelas dan melakukan hal yang tak terduga
• Curiga dan segan untuk pergi bersama dengan apa pun yang menjadi
popular
• Berani dalam melakukan sesuatu yang berbeda dari cara Anda
melakukannya sebelum
Ini bukan berarti bahwa Anda atau orang lain yang salah dan sebaliknya
adalah benar. Hanya saja pendekatan yang berbeda akan memberikan hasil
yang berbeda. Kadang-kadang lebih penting apa yang tidak boleh dilakukan
daripada apa yang harus dilakukan. Dan apa yang tidak harus dilakukan
adalah apa yang orang lain lakukan atau apa yang telah Anda lakukan.
Setidaknya, melakukan sebaliknya memberikan kebebasan yang luar biasa
dan pilihan yang tidak terbatas. Sebagai salah satu CEO mengatakan,
“Setelah Anda mendapatkan reputasi untuk menjadi sedikit berbeda dan
langsung, itu menakjubkan apa yang dapat Anda pergi dengan.”
Ketika saya menulis aturan ini, saya juga mengatakan melakukan kebalikan
dari apa yang akan Anda biasanya lakukan. Ini bukan untuk mengatakan
Anda salah sekarang. Tetapi jika apa pun yang sedang Anda lakukan tidak
bekerja, maka mungkin Anda salah. Apapun, jangan terus melakukannya.
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS
3.1 Pembahasan isi buku
Buku D.A Benton(Executive charisma)
• Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
• Isi buku memiliki banyak pengertian dari para-para pendapat.
• Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang
sebenarnya.
• Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti.
Buku Kasminto, Ak., M.B.A. dan Drs. Sjamsuddin(kepemimpinan)
• Pengertian dari setiap kata banyak yang dibuat berulang-ulang, dan
• pengertiannya itu banyak menggunakan kata-kata pemborosan.
• Menggunakan kata-kata yang sederhana untuk dimengerti di kalangan
pelajar maupun dikalangan mahasiswa.
• Di setiap akhir sub-bagian penulis selalu membuat latihan-latihan untuk
dipraktikan dalam kehidupan untuk menjadi pemimpin.
• Banyaknya kata-kata motivasi yang dibuat oleh penulis.
• Disetiap bagian penulis membuat inti sari dari tulisan tersebut.
Buku Ner Le’Elef(LEADERSHIP & MANAGEMENT)
• Buku ini membahas lebih mendalam tentang kepemimpinan.
• Buku ini sangat sulit saya bahas karena ada bahasa yang saya tidak tau.
• Buku ini menggunakan kata kata yang sulit juga dimengerti karena ada
kata-kata yang tidak bisa saya cari dikamus bahasa inggris.
• Disetiap baba da rumusan masalah dan saya dapat cepat mengerti krena
pembahasan yang saya sangat mudah mengerti
• Buku ini membahas kepemimpinan dari akar-akar kepemimpinan sampai
ujung.
3.2 Kelebihan dan kekurangan isi buku
3.2.1 Kelemahan
• Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
• Terkadang ada kata kata yang tidak bisa saya translate karena tidak ada
dikamus bahasa inggris atau npun digeogle translate.
• Terkadang ada kata-kata yang tidak berhubungan dengan kalimat yang ada
dibuku tersebut.
3.2.2 Kelebihan
• Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang
sebenarnya.
• Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti.
• Disetiap bab ada kata motivasi yang diciptakan oleh para ahli. Dan kita
termotivasi jika membacanya.
• Rumusan masalah dijelaskan dengan bagus,walaupun banyak kata yang
susah mengerti.,
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar
mau diarahkan untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang
pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu untuk mempengaruhi orang
lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari
lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di
linkungan yang besar yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat
membandingkan antara dua buku tentang kepemimpinan dengan penulis
yang berbeda guna untuk menambah wawasan serta pengalaman dalam
sikap berkepemimpinan.
4.2 Rekomendasi
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Benton.A.D.2003.Executive Charisma. New York:McGraw-Hill.
A.B.M,.Ak, Kasminto, Sjamsuddin.Drs.Kepemimpinan.Jakarta: Pusdiklatwas
BPKP – 2007.
Le’Elef Ner. LEADERSHIP & MANAGEMENT.New York: BOOK OF QUOTATIONS2004.
LAMPIRAN
Hallo Blogger , ini Entri Pertama saya .
oke langsung saja ya kita masuk ke topik pembahasan yaitu "Cara Membuat Critical Book Report"
Mahasiswa sekarang sudah memakai kurikulum baru yaitu KKNI ( Kerangka Kurikulum Nasional Indonesia) ya
tapi ga tau deh apa semua universitas memakai kurikulum yang sama. Nah dikurikulum baru ini mereka dapat 6
tugas wajib yang harus diselesaikan , diantaranya adalah Critical Book Report (CBR). Biar teman-teman ga
kebingungan atau kesusahan dalam membuat tugas critical book reportnya ,saya akan memberi tahukan cara nya .
okayyy langsung saja . . . . .
Cari Buku Utama dan Buku pembanding nya, dengan materi yang sama misalnya bukunya
Perkembangan Peserta Didik yang ditulis Kemali Syarif . didalam buku tersebut membahasa
materi tentang perkembangan intelektual . terus cari deh buku pembanding nya , misalnya buku
Psikologi Perkembangan yang ditulis Siti ahayu Haditono , didalam bukunya membahas tentang
perkembangan kognitif . nah intelek dan kognitif artinya sama .
setelah mendapatkan buku utama dan pembandingnya kemudian ikuti langkah berikut ini :
1.Buat KATA PENGANTAR
2.Buat DAFTAR ISI tapi sesuaikan dengan isi makalah .
3.Buat BAB I yaitu PENDAHULUAN, didalam bab 1 ada beberapa hal yang harus dibahas
seperti, Latar belakang, Tujuan, dan Rumusan masalah. tapi ingat ketiganya harus sesuai dengan
apa yang ada di dalam buku.
4.Masuk ke BAB II yaitu PEMBAHASAN. disini kita membahas isi tentang buku atau materi
yang akan kita bahas, tapi sebelum itu kita harus membuat informasi tentang buku panduan yang
kita jadikan sebagai buku utama contoh :
1. Informasi buku utama
Buku utama yang dipakai sebagai bahan Critical Book Report :
Judul
: Perkembangan Peserta Didik
Penulis
: Kemali Syarif
Tahun pembuatan
: Juli 2013
Penerbit
: UNIMED PRESS
Tebal buku
: 191 halaman
Lalu setelah kita selesai kita akan membuat pengantar , atau menjelaskan isi buku secara singkat.
seperti berapa materi yang ada didalam buku utama, materi keberapa yang akan kita bahas dalam
critical book report. contoh :
1.1. Pengantar
Buku “Perkembangan Peserta Didik” yang ditulis oleh Kemali Syarif terdiri dari 9 bab pokok
pembahasan. Dari 9 pokok pembahasan tersebut saya akan membahas bab ke 3 tentang
“Perkembangan Remaja”. Di dalam bab 3 memiliki 5 materi, yaitu Perkembangan fisik,
Perkembangan intelektual, Perkembangan emosi, Perkembangan bahasa, Perkembangan bakat
khusus. Saya peneliti berkesempatan untuk melakukan penelitian materi tentang “Perkembangan
intelektual”.
Setelah itu baru masuk kedalam pembahasan isi buku. contoh
1.2 Isi Buku Perkembangan Peserta Didik “Kemali Syarif”
A. Perkembangan Intelektual
Menurut dalam buku “A comprehensive Dictionary of Psychoanalitical Terms” istilah intelect
berarti (1) kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir, (2) suatu rumpun nama untuk proses
kognitif , terutama untuk aktifitas yang berkenaan dengan berpikir, misalanya untuk
menghubungkan, menimbang dan memahami, dan (3) kecakapan, terutama kecakapan yang
tinggi untuk berpikir.
setelah selesai membahas buku utama ,kita masuk kepada buku pembanding. dibagian buku pembanding juga
tidak ada bedanya dengan proses buku utama. contoh :
2. Informasi buku pembanding
Buku pembanding yang dipakai sebagai bahan Critical Book Report :
Judul
: Psikologi Perkembangan
Penulis
: Siti Rahayu Haditono
Tahun pembuatan
: 1982
Penerbit
: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS
Tebal buku
: 425 halaman
2.1. Pengantar
Buku “Psikologi Perkembangan” yang ditulis oleh Siti Rahayu Haditono terdiri dari 8 bab
pokok pembahasan. Dari 8 pokok pembahasan tersebut saya akan membahas bab ke 4 tentang
“Perkembangan Kognitif”. Di dalam bab 4 memiliki 7 materi, Saya peneliti berkesempatan
untuk melakukan penelitian materi tentang “PerkembanganKognitif”.
2.2 Isi Buku Perkembangan Peserta Didik “ Siti Rahayu Haditono ”
A. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan
dengan pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Setelah selesai membahas buku utama dan pembanding kita masuk kepada tahap kelima
yaitu :
5. Buat BAB III yaitu PENUTUP . didalam BAB III ada kesimpulan dan saran . kesimpulan
diambil dari rangkuman bahan yang kita kritik dan saran kita buat untuk yang membaca kritikan
kita. contoh :
A. KESIMPULAN
Buku yang ditulis “ Kemali Syarif ” dan “ Siti Rahayu Haditono “ memiliki persamaan didalam
penjelasan materi perkembangan intelektual atau kognitif. Hanya saja dalam penulisan buku “
Siti Rahayu Haditono “ memiliki kosakata yang sulit dimengerti pembaca. Didalam bukunya
banyak menggunakan kata-kata jaman dahulu dan ilmiah, sehingga sulit untuk dimengerti oleh
pembaca.
B. SARAN
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan.
yang terakhir jangan lupa buat daftar pustaka, contoh :
DAFTAR PUSTAKA
Syarif, Kemali(2013). Perkembangan Peserta Didik. Medan: UNIMED PRESS
Haditono, Rahayu, Siti(1982). Psikologi Perkembangan. Medan: GADJAH MADA
UNIVERSITY PRESS
Critical Book Report Himpunan dan Logika
CRITICAL BOOK REPORT
MATA KULIAH HIMPUNAN DAN LOGIKA
Fungsi Pernyataan yang Mengandung lebih dari
Satu Variabel dan Negasi Suatu Pernyataan yang
Mengandung Kuantor
Oleh :
Nama
: Yolanda Pandiangan (4163230045)
Jurusan
: Matematika Nondik B 2016
Dosen Pengampu :
Zulfahmi Indra, S.Si., M.Cs.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Critical Book Report yang berjudul ‘Fungsi Pernyataan yang
Mengandung lebih dari Satu Variabel dan Negasi Suatu Pernyataan yang
Mengandung Kuantor’ untuk memenuhi tugas Himpunan dan Logika.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Zulfahmi Indra, S.Si., M.Cs selaku dosen Himpunan dan Logika di
Universitas Negeri Medan atas bimbingan dan segala kesempatan yang telah
diberikan kepada penulis dalam penulisan Critical Book Report ini.
2. Semua sahabat dan teristimewa kepada orangtua yang telah memberikan
dorongan dan doa kepada penulis dan juga memberikan bantuan kepada penulis
sehingga Critical Book Report ini dapat terselesaikan.
Tak lepas dari kekurangan, penulis sadar bahwa Critical Book Report ini masih jauh
dari kata sempurna. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang
lebih baik dimasa mendatang. Semoga Critical Book Report ini membawa manfaat
bagi pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.
Medan, September 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
……………………………………………. i
……………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
……………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah
……………………………………………. 1
1.3 Tujuan Penelitian
……………………………………………. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Informasi Bibliograf …………..………………………………… 2
Pengantar
……......……………....……………………. 2
2.3 Isi Buku
2.2
………………………………………..……. 3
2.4 Perbedaan dan Persamaan Kedua Buku………………….............. 5
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Kedua Buku………………………… 5
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan
….…………………………………………. 7
3.2 Saran
……………………………………………... 7
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan
masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki kekurangan,
hingga buku tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga dibutuhkan
buku lain untuk melengkapi kekurangan buku yang satu tadi. Tapi seharusnya, kita
harus sangat berterimakasih kepada para penulis buku, karena mereka telah
memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga kita dapat belajar dari buku-buku
mereka.
Oleh karena itu, saya membuat Critical Book ini, untuk melihat perbedaan dan
persamaan dari kedua buku yang berbeda penulisnya tentang suatu materi
pembelajaran dan juga untuk memenuhi salah satu tugas Matematika Umum I.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah isi buku pertama sama dengan isi buku kedua ?
2. Apa kekurangan dan kelebihan dari kedua buku tersebut ?
1.3 Tujuan Critical Book Report
1. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkadung dalam kedua
buku.
2. Mencari tahu kesamaan dan perbedaan isi topik dari kedua buku tersebut.
3. Mencari tahu kekurangan dan kelebihan dari kedua buku.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Informasi Bibliograf
2.1.1
Buku Utama (Buku Pertama)
Judul Buku
Penulis
: Set Theory and Logic
: Robert R. Stoll
Tahun Terbit
: 1979
Penerbit
: Dover
Kota terbit
: New York
2.1.2
Buku Pembanding (Buku Kedua)
Judul Buku
Penulis
Tahun Terbit
Penerbit
Kota Terbit
: Pengantar Dasar Matematika Logika dan Teori Himpunan
: Dra. Thersia M.H. Tirta Seputro M.Pd
: 1992
: Erlangga
: Jakarta
2.2 Pengantar
Keterangan
Buku I
Buku II
Judul buku
Set Theory and Logic
Pengantar Dasar Matematika
Logika dan Teori Himpunan
Materi yang
dibahas
- Fungsi pernyataan yang
mengandung lebih dari satu
variabel
- Negasi suatu pernyataan
yang mengandung kuantor
- Fungsi pernyataan yang
mengandung lebih dari satu
variabel
- Negasi suatu pernyataan
yang mengandung kuantor
2
3
2.3
Isi Buku
2.3.1
Perbandingan Isi Kedua Buku
2.3.1.1 Fungsi Pernyataan yang Mengandung Lebih dari Satu Variabel
a.
Menurut Robert
Dalam tata bahasa predikat adalah kata atau kata-kata dalam kalimat yang
mengungkapkan apa yang dikatakan subjek, misalnya "adalah bilangan real,"
"hitam," "iri". Dalam logika, kata "predikat" memiliki peran yang lebih luas
daripada dalam tata bahasa. Itulah dasar pengamatan bahwa jika predikat tersebut
dilengkapi denganvariabel sebagai tempat untuk subjek yang dituju (misalnya,
"X adalah bilangan real"), hasilnya berperilaku sebagai "fungsi pernyataan"
dalam arti bahwa untuk setiap nilai x (dari domain yang sesuai)
hasil pernyataan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari contoh tadi menjelaskan ekstensi untuk
fungsi pernyataan lebih dari satu variabel.
Contohnya adalah
x kurang dari y,
x membagi y,
z adalah jumlah x dan y.
Hasilnya adalah gagasan dari sebuah n-tempat predikat P (x ,, x2,, sebagai
ekspresi memiliki kualitas yang pada penugasan nilai ke variable x1,x2,….,xn dari
domain sebuah pernyataan yang tepat. Supaya lebih jelas, kita memasukkan 0
sebagai nilai n, dimana 0 sebagai tempat predikat pernyataan.
b.
Menurut Theresia
Didefenisikan himpunan A1,A2,….,An. Suatu fungsi pernyataan yang
mengandung variabel pada himpunan A 1 x A2 x A3 x ,,,,,,, x An merupakan kalimat
terbuka p(x1,x2,x3,….,xn) yang mempunyai sifat p(a1,a2,a3,….,an) bernilai
benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1,a2,a3,….,an) anggota semesta
3
4
benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1,a2,a3,….,an) anggota semesta
pembicaraan A1 x A2 x A3 x ,,,,,,, x An.
Suatu fungsi pernyataan yang yang bagian depannya dibubuhi dengan kuantor
umum setiap variabel merupakan suatu pernyataan dan mempunyai nilai
kebenaran.
x y p(x,y) atau x y z p(x,y,z)
Negasi dari pernyataan yan mengandung kuantor dapat ditentukan sebagai berikut:
~ [x {y p(x,y)}] x ~ [y p(x,y)] x y ~ p(x,y)
2.3.1.2 Negasi suatu pernyataan yang mengandung kuantor
a.
Menurut Robert
Jika simbol untuk negasi dan quantifer memodifkasi formula, perintah dimana
mereka muncul relevan.
Misalnya, terjemahan (X) (x adalah fana) adalah "Tidak semua orang fana" atau
"Seseorang adalah abadi," sedangkan terjemahan dari (-X) ((x adalah fana)) adalah
"Setiap orang adalah abadi."
b.
Menurut Theresia
Negasi dari “Semua manusia tidak kekal” adalah “Tidak benar bahwa semua
mausia tidak kekal” atau “Beberapa manusia tidak kekal”. Jika p(x) adalah manusia
tida kekal atau x tidak kekal, maka “Semua manusia adalah tidak kekal” atau x p(x)
bernilai benar, dan “beberapa manusia tidak kekal” atau x (px) bernilai salah.
Pernyataan diatas dapat ditulis dengan symbol :
~ [x p(x)] x ~p(x)
Jadi negasi suatu pernyataan yang mengandung kuantor universal adalah ekivalen
dengan pernyataan yang mengandung kuantifkasi eksistensial (fungsi pernyataan
yang dinegasikan) dan sebaliknya :
~ [x p(x)] x ~ p(x)
5
2.4 Perbedaan dan Kesamaan Kedua Buku
Setelah saya mengamati dan membaca kedua buku tersebut, kedua buku
memiliki penyampaian penjelasan materi yang berbeda, pada buku pertama,
penulis memaparkan materi dengan singkat dan disertai dengan contoh dan latihan
soal untuk lebih memahami materi tersebut, sedangkan buku kedua memaparkan
materi dengan sangat rinci, dan didukung pula dengan contoh soal dan latihan soal.
Namun walau demikian,penyampaian maknanya tetap sama.
Dan variasi soal yang terdapat pada buku pertama lebih bervariasi dan memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda sedangkan buku kedua memiliki latihan soal yang
masih sedikit sehingga para pembaca kurang tertantang untuk menjawabnya.
2.5 Kekurangan dan Kelebihan Buku
2.5.1 Kekurangan Buku
2.5.1.1 Buku Pertama
a. Penjelasan yang diberikan kurang lengkap
b. Tak disertai dengan simbol agar lebih memahami simbol yang digunakan dalam materi itu.
2.5.1.2 Buku Kedua
Variasi soal yang dimiliki masih sedikit, sehingga kurang menantang para pembacanya.
2.5.2 Kelebihan Buku
2.5.2.1 Buku Pertama
Variasi soal yang dimiliki lebih bervariasi dan lebih menantang para pembaca.
6
2.5.2.2 Buku Kedua
a. Materi dipaparkan dengan jelas
b. Dilengkapi dengan simbol
BAB III
Kesimpulan
3.2 Simpulan
Kedua buku menjelaskan materi dengan penjelasan yang berbeda-beda, buku pertama
dijelaskan dengan singkat dan langsung dimasukkan ke dalam bentuk soal agar pembaca lebih
gampang memahami, sedangkan buku kedua menjelaskan materi secara rinci, dan disertai dengan
simbol, barulah dimasukkan masalahnya.
3.3
Saran
Meurut saya, dalam mempelajari materi tentang fungsi pernyataan yang mengandung
lebih dari satu variabel dan negasi suatu pernyataan yang mengandung kuantor,
lebih baik kita membaca buku yan kedua yaitu buku dari Ibu Dra. Theresia, sebab
disana penjelasannya lebih rinci dibandingkan dengan buku pertama, sehingga bagi
para pembaca yang ingin mempelajari lebih dalam tentang materi ini, lebih baik
kita membaca buku kedua.
7
LAMPIRAN
Diposting oleh Yolanda Pandiangan di 05.08
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Yolanda Pandiangan
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2016 (1)
▼ November (1)
Critical Book Report Himpunan dan Logika
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.
CRITICAL BOOK REPORT
CRITICAL BOOK REPORT
PENGELOLAHAN PENGAJARAN
Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Sistem PAI
Dosen Pengampu: Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd
Di Susun Oleh :
Nur Rohmah (3150140214)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2016
A. Identitas Buku
Judul
: Pengelolaan Pengajaran
“Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional”
Tahun
Penulis
: 2010
: Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd
Penerbit
: Rineka Cipta
Cetakan
: Pertama
Tebal Buku
: 280 Lembar
Buku pengelolaan
pengajaran
sebuah
pengantar
menuju
guru
professionalini, merupakan buku hasil reviu dan revisi dari buku Pengelolaan
Pengajaran terdahulu, disusun untuk membantu para peminat pendidikan, teoritisi,
dan praktisi di bidang pengajaran baik bagi para mahasiswa (calon guru) dari
tarbiyah maupun FKIP, bagi guru untuk meningkatkan kelenturan dalam mengelola
pembelajaran, serta para volunter(relawan)
yang menghendaki untuk mengabdi dalam dunia kependidikan dan kepengajaran
supaya lebih professional.
B.
Ringkasan buku
Pengelolaan Pengajaran, Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional, terdiri
dari 9 (sembilan) bab yang meliputi:
Bab 1 menjelaskan mengenai pengertian pengajaran. menurut penulis yaitu
bapak Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd, pengajaran adalah proses yang sistematis dan
sistemik yang terdiri dari banyak komponen yang bersifat saling melengkapi. Dalam
pembelajaran terdiri dari 2(dua) subyek yang terdiri dari guru dan murid. Untuk
mewujudkan
suasana
pengajaran
yang
kondusif
dibutuhkan
pengelolaan
pengajaran yang baik. Pengelolaan pengajaran mengacu pada sebuah usaha untuk
megatur aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaran agar tercapai secara efektif,
efsien, dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan dan
diakhiri dengan penilaian.
Pengelolaan pengajaran sendiri memiliki arti upaya untuk mengatur aktivitas
pengajaran berdasarkan konsep dan prinsip yang lebih efektif, efsien dan produktif
dengan diawali penentuan strategi dan perencanaan yang merujuk pada pemberian
penilaian.
Bab 2 menjelaskan mengenai 13 prinsip pengajaran, meliputi prinsip
aktivitas, motivasi, individualitas, lingkungan, konsentrasi, kebebanan, peragaan,
kerjasama dan persaingan, apersepsi, korelasi, efsiensi dan efektivitas, globalitas,
serta permainan dan hiburan.
Bab
3,
menjelaskan
mengenai
pengertian
strategi
pengajaran,
pengelomppokkan serta membandingkan strategi serta model pengajaran menurut
para ahli, serta pemaparan mengenai CBSA sebagai sebuah strategi pengajaran.
Kegiatan pengajaran dalam konteks strategi CBSA itu tentu selalu melibatkan
peserta didik secra aktif untuk mengembangkan kemampuan penalarannya seperti
dalam
memahami,
merancang
penelitian,
melaksanakan
penelitian,
mengonsumsikan hasil dengan prosedur dan langkah-langkah yang urut dan
teratur.
Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd, memaparkan bab 4 mengenai desain
pengajaran. Dimulai dengan penjelasan mengenai pengertian desain pengajaran,
serta beberapa pola pengajaran menurut para ahli, yang kemudian diakhiri dengan
komponen-komponen
pengajaran
yang
dijadikan
sebagai
penunjang
proses
keberhasilan pembelajaran di kelas.
Bab 5 menjelaskan mengenai bentuk interaksi pengjaran yang edukatif.
menurut Drs. Ahmad Rohani HM., M.Pd, sebuah interaksi dikatakan memiliki sifat
edukatif bukan semata ditentukan oleh bentuk melainkan tujuan interaksi sendiri,
penyediaan bahan atau materi ajar, peran peserta didik, guru, metode yang
digunakan serta situasi pembelajaran yang mendukung.
Pengelolaan kelas yang efektif disajikan penulis dalam bab 6. Seorang guru
yang baik akan memerhatikan segala bentuk masalah yang ditimbulkan dalam
situasi belajar, untuk itu seorang guru harus peka dan melakukan pendegaham
dalam mengatur pengelolaan kelas, meliputi aspek kondisi dan situasi belajar
mengajar, disiplin dan tata tertib, administrasi yang didukung oleh beberapa
pendekatan pengelolaan kelas menurut pendapat ahli.
Bab 7 memaparkan mengenai suumber belajar, klasifkasi serta penggunaan
sumber belajar secara efektif dan efsien.
Bab 8 menjelaskan mengenai seluk beluk penilaian yang disajikan secara
terperinci dan jelas.
Bab 9 atau yang terakhir penulis menjelaskan pengajaran mikro, komponen
dan langkah-langkah. Pengajaran mikro ini merupakan materi tambahan sebagai
bentuk
pengajaran
yang
disajikan
sebagai
pendukung
penjelasan
bab-bab
sebelumnya.
Penyajian materi Pengelolaan Pengajaran, Sebuah Pengantar Menuju Guru
Profesional, dirasa cukup baik dan berkaitan dengan tema dan judul buku. Drs.
Ahmad Rohani HM., M.Pd, menggunakan bahasa formal dengan pemilihan ukuran
huruf, margin sesuai dengan jenjang usia dan sasaran pembaca yaitu calon guru
serta guru sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku, sebuah
masalah dikupas dengan baik oleh penulis.
Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengelolaan pengajaran dengan
baik. Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi calon guru maupun
guru dalam upaya menuju guru professional sebagaimana judul buku ini. Namun
disayangkan, kurang lengkapnya pemaparan mengenai model pengajaran serta
penjelasan mengenai pengajaran mikro.
C. Kekurangan dan Kelebihan
Setelah dirangkumkan isi buku pengelolaan pengajaran seperti diatas, bukan
berarti sudah sempurna dalam penyajian buku ini, ada beberapa kekurangan dan
kelebihan dari buku ini, diantara kekurangannya adalah:
1.
Bahasanya terlalu kaku sehingga sulit untuk dipahami, ada beberapa kata yang
dalam penyusunannya kurang enak dibaca sehingga menjadikan pembaca harus
mengulang kembali membaca untuk bisa memahaminya.
2.
Ada 2 (kata) yang gandeng, padahal seharusnya dipisah. (hal.31) saya menyadari
bahwa hal itu mungkin kekhilafan penulis dan editor, namun alangkah lebih baiknya
jika disempurnakan.
3.
Ada beberapa kalimat yang masih membutuhkan penjelasan namun tidak
dijelaskan. Misalnya ketika ada pendapat dari orang luar Indonesia yang disitu
menggunakan bahasa inggris tentu dibutuhkan penjelasan mengingat para
pengkonsumsi buku ini mayoritas adalah orang Indonesia. (hal. 25-26)
4.
Dibutuhkan catatan kaki dalam buku ini, karena banyak istilah-istilah yang masih
asing dan masih butuh penjelasan.
5.
Dalam buku ini terdapat banyak sekali teori-teori pengelolaan pengajaran, namun
contoh konkrit belum saya temukan. Padahal untuk mengetahui dan bisa
memahami secara mendalam pembaca tentu akan dimudahkan ketika mereka
dibawa
kepersoalan
yang
nyata
dan
sudah
ada
contohnya.
Sistematika
penyusunannya (langkah-langkah) sudah ada, namun langkah-langkah saja belum
cukup tanpa disodori contoh konkrit.
6.
Cover buku kurang menarik, terlalu kalem sehingga kurang bisa menstimulus para
pemilik buku untuk membacanya. Alangkah lebih baiknya jika cover dibuat menarik
sehingga menjadikan para pemilik bahkan orang yang baru melihatnya tertarik
untuk membaca.
7.
Dalam menjelaskan skema pola pengajaran tidak begitu mendetail, sehingga
menjadikan kebingungan bagi pembaca.
Dengan beberapa kekurangan diatas bukan berarti buku ini tidak layak
untuk dikonsumsi, buku ini sangat bagus dipelajari bagi para pendidik dan calon
peserta didik.
Beberapa kelebihan dari buku ini adalah:
1.
Penulis dalam menyajikan buku ini selalu disertai dengan sumber, jadi setiap teori
ataupun
pendapat
selalu
disertai
dengan
sumber.
Hal
ini
tentu
menjadi
nilai plus bagi buku ini, penyertaan sumber bisa menjadikan para pembaca yakin
bahwa buku ini sangat terpercaya dan layak untuk dikonsumsi berbagai kalangan.
2.
Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengelolaan pengajaran dengan baik.
Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi calon guru maupun guru
dalam upaya menuju guru professional sebagaimana judul buku ini.
3.
Dalam penyajian, penulis menggunakan bahasa formal dengan pemilihan ukuran
huruf, margin sesuai dengan jenjang usia dan sasaran pembaca yaitu calon guru
serta guru sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku. Dalam buku
ini, sebuah masalah dikupas dengan baik oleh penulis.
4.
Penulis menggunakan istilah peserta didik, karena istilah tersebut mengandung
arti lebih luas dan lebih sopan dibanding menggunakan istilah anak didik atau objek
didik.
CONTOH CBR
KEPEMIMPINAN UNIMED
Posted on October 8, 2016 by zulfran1007
EXECUTIVE CHARISMA
(D.A BENTON/2003)
NAMA MAHASISWA :ZULFRAN SILABAN
NIM :5163122013
DOSEN PENGAMPU :Dr.Darwin,ST.,M.pd
MATA KULIAH :KEPEMIMPINAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF – FT
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
September 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
penulis masih dapat membuat tugas Critical Book Report (CBR) ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “kepemimpinan”.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah
kepemimpinan. Penulis berharap makalah ini menjadi salah satu referensi
bagi pembaca bila mana hendak membandingkan isi dua buku tentang
materi kepemimpinan.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan
supaya makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.
Medan , September 2016
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………
…………….i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………….
………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN …………………..……………………………………….
………………….……..1
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR ………………………………….…….
……………………….….1
1.2 Tujuan penulisan CBR .……….………………………….
………………………………………..1
1.3 Manfaat CBR ……..…………….………………….
…………………………………………………..1
1.4 Identitas buku yang dilaporkan ……………….…………………………………..
…..………1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU …………………………….
……………………………………………….2
2.1BAB 1 …………………………..…………………………..
…………………………………………………2
2.2 BAB 2 ……….…………………………….
…………………………………………………………………4
2.3 BAB 3 …….
…………………………………………………………………………………………………….6
2.4 BAB 4 …….
………………………………………………………………………………………….………..7
2.5 BAB 5 …….
………………………………………………………………………………………….………..8
2.6 BAB 6 …….
………………………………………………………………………………………….…………
10
2.7 BAB 7 …….
………………………………………………………………………………………….
………..12
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS
………………………………………………………………….………14
3.1 Pembahasan isi buku ……………………………………………….…….
………………….…..14
3.2 Kelebihan dan kekurangan isi buku …….
………………………………………………..15
BAB IV
PENUTUP………………………………………………………………………………….
………………16
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..
…………………16
4.2
Rekomendasi……………………………………………………………………………………
….…….16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
………………………17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati
kita.Misalnya dari segi analisis bahasa , pembahasan tentang
kepemimpinan .
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada
pokok bahasa tentang kepemimpinan.
1.2 Tujuan penulisan CBR
Mengkritisi/membandingkan satu topik materi kuliah kepemimpinan dalam
dua buku yang berbeda.
1.3 Manfaat CBR
• untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan.
• Untuk mengetahui metode dan sifat-sifat seorang pemimpin.
• Untuk mengetahui prinsip apa yang ditanam dalam pemimpin.
1.4 Identitas buku
• Judul :Executive Charisma
• Edisi :pertama 2003
• Pengarang / :D.A. Belton
• Penerbit :McGraw-Hill
• Kota terbit :New York Chicago San Francisco Lisbon london
• Tahun terbit :2003
• ISBN :0-07-141190-9
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
BAB 1 : JADILAH YANG PERTAMA UNTUK MEMULAI
Hidup kita dalah milik kita ketika kita memulai. Dan hidup kita milik orang
lain ketika kita tidak memulai.
Langkah pertama dalam EXECUTIVE CHARISMA berbicara tentang memulai
dalam membuat gerakan pertama. Jika kita menunggu sampai orang
lainmelakukannya, kita mungkin akan menunggu selamanya. Ada banyak
kesempatan kesempatan dalam hidup kita yang terampas jika hanya
menunggu.
Kita tidak dapat membiarkanya tampa mencoba. Kita aharus mengambil
kesempatan sebelum kita siap, sebelum kita diundang, sebelum kita merasa
nyaman dan sebelum es meleleh.
Kita tidak harus memulai bisnis sendiri hari ini, tetapi kita harus membuat
beberapa tindakan diluar jona kenyamana kita kita dapat menjadi
prokmamtis, fokus, mengurangi resiko, tetapi kita juga harus berani
membuat tindakan.
Kita harus pergi keluar dari level nyaman kita untuk memulai. Jika kita
menunggu sampai bertindak itu akan menyakitkan, kita akan menunggu
selamanya.disamping itu, cobalah hal bbaru yang mengerikan pada awalnya.
Semakin baik persaingan yang akan kita nikmati dengan kemuliaan.
Ketika kita memulai,kita melakukan sesuatu untuk diri kita yang tidak ada
satupun yang dapat mengambilnya dari kita.
Bagaimana untuk memulai?
1. Sisihkan rasa takut atau setidaknya jauhkan
2. Ambillah kesempatan;ambil beberapa pada setiap tindakan.
3. Tetaplah konsisten
1. Sisihkan rasa takut atau paling tidak jauhkan
Jangan biarkan rasa takut membawamu kembali kemasa lalu,ada banyak hal
besar dan kesempaan yang baik hilang ketika kita membiarkan orang lain
lain atau situasi menakuti kita.
Ada 2 tipe manusia didunia yaitu mereka yang bersedia untuk mengambil
resiko dan orang lain. Menikmati resiko kadang-kadang karena jika tidak
pernah melakukan nya kita tidak akan tahu apa yang dapat kita lakukan.
Ambillah resiko yang besar juga karena hal-hal kecil itu tidaklah berarti apaapa.
2. Ambillah kesempatan –ambil beberapa pada setiap tindakan
Satu, dua atau sepulah menit itu membawa kita untuk melakukan apa yang
ditakutkan yang paling menentukan sisa hidup ini. Kesuksesan
kita,kebahagiaan, masa depan dan keberuntungan tergantung pada
keinginan kita untuk memulai.
Malcom Forbes menuliskan:”kamu dapat bergerak dengan kakimu sendiri,
kamu dapat menggunakan tangan kamu sendiri, kamu harus berdiri diatas
kakimu sendiri, secara fsik dan mental, Kamu harus ambil langkahmu
sendiri,kamu harus memerintahkan lidah kamu sendiri, kamu harus menggali
tugumu di lubangmu. Yang mana yang sedang kamu lakukan?”
Hal-hal yang dapat membawamu keluar dari kotak adalah
1. Latihlah kemampuanmu untuk memulai sehingga itu menjadi
kebiasaanmu.
2. Belajarlah hal hal baru.
3. Keluarlah dari kebiasaan, patahkan kebiasaan lama, dan cobalah hal-hal
yang berbeda.
3.Tetaplah konsisten
Kita tahu bahwa kita butuh keinginan untuk mencapai hal baru, tetapi apa
yang sebenarnya membuat perbedaan adalah disiplin untuk mencoba.
Ketika kita mencoba jangan kecewa dengan reaksi yang lain. Bahkan ketika
kita melakukan segala yang benar, ada beberapa orang yang tidak merespon
apa yang kita inginkan atau harapkan. Jangan frustasi atau jangan putus asa,
tentukan langkah kita ,mulailah dan coba lagi. Seperti pelatih NFL Mike Ditha
katakan”kamu tidak akan pernah kalah sampai kamu berhenti mencoba.
“orang-orang yang sukses punya sifat yang proaktif”kata Gayle Crowlell
Partner”
BAB 2: BERHARAP DAN MENERIMA UNRUK MEMPERTAHANKAN ORANG LAIN
Berharap dan menerima untuk mempertahankan harga diri harus menjadi
mental kita unutk membangun EXECUTIVE CHARISMA(KARISMA EKSEKUTIF),
tampa komponen ini setiap gerakan kita control efeknya pada orang
lain,dapat berakhir,memanipulasi, licik, dan permainan itu bukanlah yang
ingin disampaikan buku ini.
Jika kita tidak berharap menerima,kita tidak akan mendapatkan apapun. Jika
kita berharap,mungkin saja. Lupakan malu,berkeringat,gemetar yang seperti
anda harapkan. Abaikan jantung yang berdebar, yang mengintimidasi orangorang, malu berbicara dengan orang asing,takut otoritas, atau kemungkinan
orang lain mengkritik kita.
Jisa kita memberikan penerimaan kepada orang lain, mereka hanya bisa
hidup sampai disitu. Jika kita tidak memberikan, merelka akan menunjukkan
pada kita, kita tidak dapat memilih siapa saja yang memberi anda
penerimaan kamu harus menerima orang lain apa adanya tidak seperti yang
anda inginkan.
Latihlah aturan yang baik berilah orang yang kamu piker kamu tidak akan
melihatnya lagi dan perakukan yang sama, yang kamu berikan ini yang
kamu inginkan.
• Belajarlah menerima
Belajar menerima akan membuat diri kita sendiri setara dengan orang lain.
Tidak ada seseorang pun di atas kita atau dibawah kita. Kita semua dilevel
yang sama
Bagaiman untuk belajar menerima?
• Katakana lah pada diri anda “saya memadai”
• Berperilakulah seolh-olah kamu belajar menerima
• Teruslah melakukannya bahkan ketika anda tidak mendapatkannya
Ketika kita dihadapkan dengan sebuah ujian.
• Tetaplah menerima dengan keadaan apapun.
• Tidak mempedulikan pendapat dari yang lain selama kita benar.
• Jangan mengambil sikap bertahan.
• Mintalah dikritik.
• Perhatikanlah motivasi oang lain.
• Ingat, hal itu lebih pad orang lain dari pada diri kita.
• Jangan menyamaratakan.
• Temukanlah humor didalamnya.
• Berubahlah kejalan yang lebih baik.
• Memberikan penerimaan
Bagaimana untuk memberikan penerimaan:
• Pikirkanlah bahwa orang lain juga sanggup.
• Ciptakanlah bahaw orang lain seolah-olah mereka sanggup.
• Tetap menerima bahkan ketika orang lain tampaknya tidak menerimanya.
• Mempertahan kan harga diri
• Bagaimana untuk mempertahankan harga diri anda dan orang lain
• Tetap konsisten mengikuti aturan golden(terbaik)
• Pilih dan control perspektif anda.
• Tetap optimis,arahkan dirimu orang lain dan hidupmu.
BAB 3 :BERTANYA DAN MEMINTA BANTUAN
Bertanya dan mentransfer energy positif dari kita kepada orang lain
mempertahankan harga diri orang lain pada saat yang sama menyelesaikan
tujuan untuk kita.
Bertanya
Ketika kita bertanya kita juga belajar. Pertanyaan membantu kita
memkonfrmasi atau memverifkasi apa yang kita tahu atau yang kita pikir
kita tahu.
Bagaimana cara bertanya?
• Pilihlah kata-kata dan nada dengan hati-hati
• Perhatikanlah susunan pertanyaannya.
• Samaikan informasi tampa bertanya lebih dahulu.
Meminta bantuan
Seperti halnya kita butuh bertanya, kita mungkin membuat kesalahan yang
kita pikir bahwa jika kita”melakukannya”untuk orang lain akan memghargai
dan menilai kita.
Bagaimana cara meminta bantuan?
• Tanyalah :maukah anda membantu saya?
• Buatlah sederhana lebih spesifk.
• Berterimakasihlah
BAB 4 : BERDIRI TEGAK, LURUS DAN TERSENYUM
BERDIRI TEGAK DAN LURUS
Orang-orang mungikin mengukur kemampuan kita sesuai dengan apa yang
mereka lihat dari pada apa yang kita katakana dan lakukan
Kita harus memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan adah pesan
yang ingin kamu inginkan.
Bagaiman berdiri tegak danm lurus
• Lakukan dengan apa yang kamu punya.
• Tarik nafas dan bernafas.
• Putuskanlah untik hidup selama sisa hidupmu dengan sehat,postur yang
baik.
Tersenyum
Wajah kita menyampaikan banyak hal dari sebahagian tubuh kita
Apa yang anda bahu, rambut atau kaki kita sampaikan?
Bagian tubuh lain yang juga informatif adalah tangan kita. Ekspresi wajah
kita untuk naik atau tidak. Hal itu adalah tempat pertama yang orang orang,
mereka hendak menyukai, mempercayai atau mengingat kita
Suatu eksptesi wajah professional membuat kita terlihat seperti kita dalah
seseorang pemikir membantu kita untuk tehubung lebih cepat memberikan
kredibilitas pada koneksi kita,dan stabilitasi masa depan yang akan datang.
Bagaimana cara tersenyum?
• Refleksikan rahang,biarkan bibirmu merapat dan naikkan sudut mulut kita.
• Biarkan ekspresi ini untuk waktu yang lama.
BAB 5 : JADILAH MANUSIAWI, HARMONIS DAN TANGAN RINGAN.
Anda berurusan dengan orang-orang dengan cara kepribadian, mereka akan
lebih ve untuk apa yang kita coba capai. Sebuah cara kepribadian berkaitan
dengan dan berkomunikasi dengan orang-orang sebagai sesama manusia.
Menggunakan humor dan bahkan secara fsik menyentuh mereka dengan
hormat menerima.
Jika Anda mencoba aspek lain dari Executive Charisma tanpa ini kita akan
gagal. Jika Anda hanya melakukan ini tanpa orang lain,kita akan melakukan
hal baik. Tapi Anda andi ingin menyelesaikan Charisma Executive, jadi kami
melakukan itu semua.
“Judul Anda memberikan Anda satu hal. Tanggung jawab untuk mengurus
orang-orang yang melaporkan kepada Anda, “kata Mark Gunn, wakil
presiden orang-Mac Digital. “Jadilah adil, benar, dan adil untuk semua orang.
Itu yang mereka ingin.
Kombinasi dari manusia, humoris, dan sensitif
• nasip didirikan dengan judul, posisi, atau peran.
• Kebutuhan ada interpretasi, tidak memiliki logat asing yang sulit.
• Menyediakan komunikasi instan.
• Situasi dasar untuk kepercayaan dalam hubungan.
• Menghubungkan dengan orang-orang dan meningkatkan ikatan.
• Meningkatkan disukai.
• Menghemat waktu dalam mengembangkan afnitas
• Membantu Anda bergaul dengan jangkauan yang lebih luas dari orang
cepat
• Memungkinkan Anda untuk mendekat sesering yang Anda inginkan
• Mendapat Anda melalui situasi sulit
Untuk tidak menjadi manusia adalah untuk menciptakan hambatan,
mempersulit komunikasi , tidak disukai, membuang waktu, membatasi ruang
lingkup Anda terpengaruh dan bahkan mungkin menyebabkan kita untuk
terlihat palsu, korupsi, dan mengasingkan
Negara Ritz-Carlton pelatihan layanan pelanggan, ” Elegance w keluar
kehangatan adalah kesombongan. “Orang-orang tidak dapat tertipu. Mereka
dengan cepat memberitahu “kutu buku dan turds” sebagai salah satu
perusahaan musik CEO itu. “Orang-orang melihat masa lalu peringkat-masa
lalu.
Anda tidak bisa menjadi seperti orang di restoran Denver yang terdengar
mengatakan, “Apakah orang-orang Anda memanggil orang-orang saya. Jika
Anda memiliki orang, memanggil orang-orang saya dan kami akan
mendapatkan beberapa orang, kami akan melakukan makan siang. ”
Bagaimana menjadi lebih manusiawi.
• Berhenti berputar putar dan terlihat menarik.
• Berbuatlah seolah olah tertarik ketika orang lain tidak.
• Jangan terlalu berlebihan.
Bagaimana menjadi harmonis?
• Cobalah harmonis.
• Latilah selalu humor kamu lakukan itu sebelum mereka melakukan dan
ketika orang lain tidak melakukan
• Jangan terlalu berlebihan.
Bagaimana cara membuat orang lain tersentuh
• Milikilah karakter yang benar, menggunakan teknik yang bagus
• Tetaplah konsisten
• Jangan terlalu berlebihan.
BAB 6 :PELAN-PELAN DIAM DAN DENGARKAN.
Banyak dalam buku ini telah melakukannya: Anda mengambil inisiatif
mengajukan pertanyaan, meminta bantuan, menggunakan humor, sentuhan,
dan senyum. Bagian dari melambat, menutup, dan mendengarkan.Ingat,
Executive Charisma tidak sebanyak tentang Anda sebagai tentang efek Anda
pada orang lain dan yang datang bukan hanya dari apa yang Anda katakan
dan lakukan tapi dari diri Anda tidak mengatakan dan tidak melakukan.
Segala sesuatu yang Anda bisa lakukan dan katakan tidak penting untuk
dilakukan dan mengatakannya setiap hari. Meninggalkan beberapa hal tak
terkatakan sehingga orang mendengar apa yang anda katakan.
Pelan pelan
Pelan pelan berarti tetap diatas kesadaran bertingkah laku dalam setiap
gerak gerik,aksi,reaksi berjalan dan berbicara.
Pelan-pelan tidak berarti menyeret hal-hal, yang membosankan; laggardly,
bergerak dengan kecepatan siput, atau menjadi lamban, tua, dan d-Iooking.
Juga tidak berarti menjadi keras kepala, menyeret kaki Anda seorang anak
yang disengaja, bertindak takut, atau mengikuti di belakang. Memperlambat
ms menjadi tujuan dan bertindak dengan kesadaran.
Ambil waktu untuk lebih dahulu memikirkan efek yang kita inginkan. Ambil
waktu untuk memilih kata – kata dan tindakan yang mendukung efeknya.
Untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan adalah untuk membantu orang
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan Anda, berurusan sebagai
salah satu orang ke orang lain, mengalami perilaku, jiwa manusia, kesalahan
manusia, pengorbanan manusia, h manusia. kelemahan manusia, dan emosi
manusia hidup.
Perilaku ingar-bingar, penilaian cepat, bicara cepat, cepat berjalan,cepat
makan, dan cepat kembali dapat menyebabkan Anda
• Datang di sebagai saraf, tersebar, dendeng, putus asa, bergegas, sesak
napas, takut, takut, khawatir (menyebabkan stres dan mulas)
• Muncul kewalahan dari hal-hal dan lingkungan
• Lihatlah organisasi memadai
• Kurangnya dalam berpikir
• Tidak jujur
Bagaimana untuk pelan-pelan dalam bertindak.
• Memikirkan,memproiaskan dan memilih.
• Menjalankan.
• Memiliki sebuah perangkat untuk tetap dijalur kita.
Diam dan mendengarkan
Bertanggung jawab penuh untuk segala yang keluar dari mulut kita. Jika
tidak tahu persis apa yang dikatakan, jangan katakan jangan menambahkan
polusi ribut yang terjadi didunia ini.
Membatasi bicara bukan berarti konstribusi kita. Katakana apa yang
dibutuhkan, buakn yang tidak dibutuhkan. Sesuatu hal yang bagus adalah
yang tidak ada satu pun yang tidak menimbulkan masalah.
Diam danm mendengarkan tidak berate menjadi membosankan, malu, keras
kepala dan berkonstribusi maupun menyerah, cemberut , dan bumkam. Hal
itu karena memilih mendengarkan dann berpikir lebih dahulu dibandingkan
berbicara dan bertindak.
BAB 7 : MELENGKAPI TEKA-TEKI
Sekarang kamu tau keenam rahasia ini. Semua yang ke enam ini harus
dilakukan oleh Anda sepanjang waktu bagi Anda untuk mencapai tujuan
Executive Charisma: untuk mendapatkan tanggapan yang efektif dari orang
lain dengan menggunakan tindakan sadar dan menggunakan kesopanan
perhatian untuk mendapatkan hal-hal yang berguna dilakukan. Membuat
yang keenam ratus ini bagian dari Anda akan menyelesaikan teka-teki bagi
kesuksesan pribadi dan profesional Anda. Sekarang terserah Anda untuk
melakukannya.
Melakukan yang sebaliknya
Anda sudah pasti melihat pola dari semua keenam ini: Untuk melakukannya
dengan baik, Anda melakukan kebalikan dari apa yang biasanya kebanyakan
orang lakukan. Ada yang sederhana, aturan utama yang bekerja untuk
segalanya, hampir sepanjang waktu. Aturannya adalah: Dalam situasi apa
pun Anda berada, cerdas mengamati apa yang kebanyakan orang lakukan
(dan apa yang Anda biasanya akan melakukan).
Melakukan yang sebaliknya atau setidaknya suatu jenis dari kebalikan:
• Memulai ketika orang lain tidak akan melakukan nya.
• Belajr menerima bukan merasa terlayani dan tidak sama dengan orang
lain.
• Memberi penerimaan bukannya menghakimi.
• Bertanya bahkan jika kita sudah mengetahui jawabannya.
• Meminta bantuan bukannya melakukan,melakukan dan melakukan.
• Tetaplah berdiri tegak bahkan ketika kita begitu lelah.
• Tersenyum ketika kita tidak merasa seperti itu.
• Menunjukkan kemanusiaan atau kembali Kediri kita.
• Menggunakan humor ketika sesuatu hal itu terlalu serius.
• Tersentuh ketika lelah
• Pelan-pelan ketika kita melakukan banyak hal yang ingin disampaikan.
• Mendengarkan ketika kita tidak melakukannya.
Anda selalu mendengar nasihat ini, “Anda harus melakukan satu hal dengan
sangat baik dalam hidup untuk sukses.” Satu hal yang harus Anda memilih
untuk melakukannya dengan baik adalah dengan melakukan kebalikan dari
apa yang kebanyakan orang lakukan.
Untuk Executive Charisma, melakukan yang sebaliknya. Melawan norma
sosial tanpa aneh atau bodoh. Tidak mungkin untuk melakukan sesuatu yang
spektakuler kecuali Anda melakukan kebalikan dari mayoritas.
Saya selalu duduk tepat di sebelah orang yang Saya mengalami masalah
terbesar.
Melakukan sebaliknya tidak keras kepala, atau keras kepala. Ini menjadi
• Fleksibel, mudah beradaptasi, berpikiran terbuka .
• Senang mengganggu
• Terbuka untuk penemuan di wilayah baru
• Bersedia untuk menghindari jelas dan melakukan hal yang tak terduga
• Curiga dan segan untuk pergi bersama dengan apa pun yang menjadi
popular
• Berani dalam melakukan sesuatu yang berbeda dari cara Anda
melakukannya sebelum
Ini bukan berarti bahwa Anda atau orang lain yang salah dan sebaliknya
adalah benar. Hanya saja pendekatan yang berbeda akan memberikan hasil
yang berbeda. Kadang-kadang lebih penting apa yang tidak boleh dilakukan
daripada apa yang harus dilakukan. Dan apa yang tidak harus dilakukan
adalah apa yang orang lain lakukan atau apa yang telah Anda lakukan.
Setidaknya, melakukan sebaliknya memberikan kebebasan yang luar biasa
dan pilihan yang tidak terbatas. Sebagai salah satu CEO mengatakan,
“Setelah Anda mendapatkan reputasi untuk menjadi sedikit berbeda dan
langsung, itu menakjubkan apa yang dapat Anda pergi dengan.”
Ketika saya menulis aturan ini, saya juga mengatakan melakukan kebalikan
dari apa yang akan Anda biasanya lakukan. Ini bukan untuk mengatakan
Anda salah sekarang. Tetapi jika apa pun yang sedang Anda lakukan tidak
bekerja, maka mungkin Anda salah. Apapun, jangan terus melakukannya.
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS
3.1 Pembahasan isi buku
Buku D.A Benton(Executive charisma)
• Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
• Isi buku memiliki banyak pengertian dari para-para pendapat.
• Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang
sebenarnya.
• Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti.
Buku Kasminto, Ak., M.B.A. dan Drs. Sjamsuddin(kepemimpinan)
• Pengertian dari setiap kata banyak yang dibuat berulang-ulang, dan
• pengertiannya itu banyak menggunakan kata-kata pemborosan.
• Menggunakan kata-kata yang sederhana untuk dimengerti di kalangan
pelajar maupun dikalangan mahasiswa.
• Di setiap akhir sub-bagian penulis selalu membuat latihan-latihan untuk
dipraktikan dalam kehidupan untuk menjadi pemimpin.
• Banyaknya kata-kata motivasi yang dibuat oleh penulis.
• Disetiap bagian penulis membuat inti sari dari tulisan tersebut.
Buku Ner Le’Elef(LEADERSHIP & MANAGEMENT)
• Buku ini membahas lebih mendalam tentang kepemimpinan.
• Buku ini sangat sulit saya bahas karena ada bahasa yang saya tidak tau.
• Buku ini menggunakan kata kata yang sulit juga dimengerti karena ada
kata-kata yang tidak bisa saya cari dikamus bahasa inggris.
• Disetiap baba da rumusan masalah dan saya dapat cepat mengerti krena
pembahasan yang saya sangat mudah mengerti
• Buku ini membahas kepemimpinan dari akar-akar kepemimpinan sampai
ujung.
3.2 Kelebihan dan kekurangan isi buku
3.2.1 Kelemahan
• Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
• Terkadang ada kata kata yang tidak bisa saya translate karena tidak ada
dikamus bahasa inggris atau npun digeogle translate.
• Terkadang ada kata-kata yang tidak berhubungan dengan kalimat yang ada
dibuku tersebut.
3.2.2 Kelebihan
• Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang
sebenarnya.
• Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti.
• Disetiap bab ada kata motivasi yang diciptakan oleh para ahli. Dan kita
termotivasi jika membacanya.
• Rumusan masalah dijelaskan dengan bagus,walaupun banyak kata yang
susah mengerti.,
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar
mau diarahkan untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang
pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu untuk mempengaruhi orang
lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari
lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di
linkungan yang besar yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat
membandingkan antara dua buku tentang kepemimpinan dengan penulis
yang berbeda guna untuk menambah wawasan serta pengalaman dalam
sikap berkepemimpinan.
4.2 Rekomendasi
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sederhana
mungkin guna mencapai pemahaman yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Benton.A.D.2003.Executive Charisma. New York:McGraw-Hill.
A.B.M,.Ak, Kasminto, Sjamsuddin.Drs.Kepemimpinan.Jakarta: Pusdiklatwas
BPKP – 2007.
Le’Elef Ner. LEADERSHIP & MANAGEMENT.New York: BOOK OF QUOTATIONS2004.
LAMPIRAN