Analisis Mitigasi Risiko Supply Chain Bahan Baku Crumb Rubber Pada PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
Perusahaan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk adalah salah satu

perusahaan perkebunan tertua di Indonesia. Pada tahun 1986, perusahaan ini
diakui sisi oleh Bakrie and Brothers dan kemudian diganti namanya menjadi PT
Bakrie Sumatera Plantations. Tahun 1990 ditandai tonggak penting bagi
perusahaan ketika itu berhasil tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES).
Perusahaan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. (PT. BSP) merupakan
Perusahaan yang bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan karet.
Bunut Rubber Factory merupakan pabrik bagian dari PT. BSP yang mengolah
karet dari bahan baku berupa latex menjadi Crum Rubber.
Perusahaan ini merupakan pabrik pengolahan bahan baku setengah jadi
yang telah mengeksor produknya keluar negeri seperti Cina, dan lain-lain.
Perusahaan ini memiliki produk Sir 3 CV.


2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
Perusahaan PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. Bunut Rubber Factory

Kisaran Sumatera Utara menghasilkan produk yaitu Crumb Rubber SIR 3 CV.
Saat ini PT. Bakrie Sumatra Plantations, Tbk. juga sudah memperluas bidang
usaha yaitu perkebunan karet

Universitas Sumatera Utara

2.3.

Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT. Bakrie Sumatra Plantations, Tbk berkedudukan di

Jalan Ir. Juanda Kisaran, kabupaten Asahan Sumatera Utara dan kegiatan produksi
(pengolahan karet) yang disebut Pabrik Bunut berlokasi di Kelurahan Bunut,
Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. Lokasi pabrik ini terletak ditengah
areal perkebunan yang berjarak 5 kilometer dari kota Kisaran, yang berada pada

lintasan jalan raya trans Sumatera dan jalur kereta api.

2.4.

Daerah Pemasaran
Hasil produksi PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk dipasarkan sebagian

besar di export ke luar negeri yaitu Brazil, Spanyol, Jepang, India, Turki dan
Kanada. Selain itu, juga dipasarkan di Indonesia diantaranya di Medan, Surabaya
dan Jakarta.

2.5.

Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Lingkungan
Keberadaan PT. Bakrie Sumatera Plantations ini, memiliki dampak positif

terhadap ekonomi dan lingkungan di sekitar pabrik.
Dampak dari segi sosial pabrik khususnya pada lingkungan sekitar pabrik
dapat dilihat dengan adanya suatu agenda program kegiatan sosial setiap tahun
seperti dalam menyambut bulan ramadhan dengan membagikan bantuan berupa

bingkisan sembako kepada panti asuhan, mesjid-mesjid untuk jama’ah yang
berbuka puasa, kaum dhuafa serta memberikan hewan kurban saat idul adha.

Universitas Sumatera Utara

Perusahaan juga memberikan bantuan duka cita bila ada keluarga masyarakat
sekitar lingkungan perusahaan mendapat kemalangan (meninggal dunia).
Dampak dari segi ekonomi pada lingkungan pabrik dapat dilihat dengan
adanya tempat penginapan dan warung yang menyediakan kebutuhan sehari-hari
di sekitar lokasi pabrik. Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung
perusahaan tetap membantu pergerakkan perekonomian masyarakat di sekitar
pabrik.
Dampak dari segi lingkungan limbah padat didaur ulang menjadi bahan
baku kembali. Untuk limbah cair didaur ulang kembali ke proses pencucian crumb
rubber. Limbah gas dibuang keudara, letaknya jauh dari pemukiman, sehingga
bau yang dihasilkan produk produk tidak mencemari lingkugan.

2.6.

Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan
sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dana) yang ada. Uraian
proses produksi crumb rubber dimulai dari proses pencucian, peremahan,
pengeringan dan pengepakan.

2.6.3. Uraian Proses Produksi
Block diagram pengolahan SIR 3 CV ditunjukkan pada gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

PENGADUKAN LATEKS

PEMBEKUAN

PENCACAHAN

SIR 3 CV


PENCUCIAN

PEMOTONGAN

PEMISAHAN AIR DARI CRUMB

PENGERINGAN

PENGEPAKAN

Gambar 2.2. Block Diagram Pengolahan SIR 3 CV
Berikut ini merupakan uraian proses pembuatan crumb rubber PT.Bakrie
Sumatera Plantations, Tbk-Pabrik Bunut:
1.

Proses pengadukan latex
Tahap pertama adalah tahap dimana dilakukan pencampuran latex dengan
NH2 menggunakan mesin stearer pada stasiun receive tank. Pencampuran
dilakukan dengan mengaduk selama 1 jam agar bahan lebih homogen. Proses
pengadukan latex dapat dilihat pada gambar 2.3.


Universitas Sumatera Utara

2.

Proses pembekuan
Proses

pembekuan

bertujuan

untuk

membekukan

latex

dengan


mencampurkan larutan NH2 selama 6-7 jam. Proses membekukan latex dapat
dilihat pada gambar 2.4.

3.

Proses pencacahan
Proses awal untuk perubahan bentuk dari balok menjadi kecil-kecil dengan
mesin Preabreker. Proses pencacahan dapat dilihat pada gambar 2.5.

4.

Proses pencucian
Proses pencucian adalah proses untuk membersihkan kotoran bertujuan untuk
memisahkan partikel yang tidak diinginkan seperti kulit pohon. Proses
diangkut menggunakan backet elevator dari blanding tank Proses pencucian
dapat dilihat pada gambar 2.6.

5.

Proses Pemotongan

Pada proses pemotongan, bahan diperkecil ukurannya di mesin Extruder
menjadi crumb. Bahan ini dijatuhkan ke bak penampungan yang dicampur air
lalu dihisap menggunakan pompa Static Screen. Proses pemotongan dapat
dilihat pada gambar 2.7.

6.

Proses pemisahan air dari crumb
Proses pemisahan air dari crumb dengan menggunakan pompa static
kemudian crumb menuju ke pan sementara air kembali ke mesin pencacahan

Universitas Sumatera Utara

sehingga tidak ada scrap. Proses pemisahan air dari crumb dapat dilihat pada
gambar 2.8.
7.

Proses Pegeringan
Proses pengeringan dilakukan terhadap crumb dengan menggunakan mesin
pengering (dryer) selama 4,5 jam dengan suhu 1400C sampai warna crumb

menjadi warna kecoklatan. Proses pengeringan dapat dilihat pada gambar

8.

Proses Pengepakan
Proses pengepakan dilakukan dengan menggunakan kayu sebagai rangka
palet. Setelah crumb keluar dari mesin dryer, terlebih dahulu didinginkan
hingga suhu kamar (maksimum 40°C), kemudian crumb ditimbang dengan
menggunakan timbangan digital sebanyak 35 kg per balt. Selanjutnya
dilakukan pengepresan dengan menggunakan mesin pres. Setelah itu
dilakukan proses pengemasan dengan plastik dengan ketebalan 0.03 mm dan
warna

transparan.

Lalu

diletakkan

pada


tumpukkan

produk

jadi.Prosespengepakan dapat dilihat pada gambar 2.10.

2.7

Mesin dan Peralatan
Sejumlah mesin dan peralatan digunakan untuk menyelesaikan proses

produksi crumb rubber pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. Berikut ini
uraian mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi crumb rubber.

Universitas Sumatera Utara

2.8.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan

hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai
suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk
gambaran (bagan) yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis
garis wewenang yang ada
Struktur organisasi pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah
berbentuk fungsi lini. Hubungan lini merupakan pembagian tugas dilakukan
dalam bidang atau area pekerjaan. Berikut ini merupakan struktur organisasi PT
Bakrie Sumatera Plantations, Tbk dapat dilihat pada gambar 2.11.

Universitas Sumatera Utara

2.9.

Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pemberian upah dan gaji karyawan golongan staf dan non staf pada

dasarnya adalah sama. Hanya dalam pelaksanaannya, orang-orang yang
melaksanakan sistem penggajian/pengupahan untuk staf dan non staf yang
berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan.
Karyawan dengan status HIP, sistem penggajiannya didasarkan atas jasa
yang diberikan sesuai dengan golongannya, dan tidak bergantung pada jam atau
hari kerja maupun jumlah produk yang dihasilkan.
Sedangkan karyawan dengan status labour, pembayaran upahnya adalah
atas dasar waktu kerjanya berdasarkan tarif upah harian, di samping tunjangantunjangan, lembur, dan premi yang dikaitkan dengan produktivitas.
Pelaksanaan pembayaran gaji/upah karyawan pabrik Bunut dilakukan dua
kali dalam sebulan, yaitu :
a.

Pembayaran pertama sebesar 30 % dari upah bulanan dan dibayarkan pada
pertengahan bulan. Upah ini dikenal dengan istilah gajian kecil.

b.

Pembayaran kedua sebesar sisa upah bulanan ditambah dengan upah lembur
yang diperoleh (jika ada) dibayarkan pada setiap akhir bulan. Pembayaran ini
dikenal dengan istilah gajian besar.
Untuk tenaga kerja harian (casual labour), pembayaran gaji pokok dan upah

lembur dibayarkan pada setiap Sabtu.
Unsur-unsur pengupahan pada perusahaan terdiri atas :
a.

Gaji pokok

b.

Upah lembur

V-34

Universitas Sumatera Utara

c.

Tunjangan dan premi
Gaji pokok ditentukan berdasarkan jabatan, status, dan masa kerja. Untuk

upah lembur ditentukan setiap jamnya sebagai berikut :
a.

b.

Hari Biasa
-

Jam I : 150 % dari upah/jam reguler.

-

Jam II dan seterusnya : 200 % dari upah/jam reguler.

Hari Libur
-

Jam I – VII : 200 % dari upah/jam reguler.

-

Jam VIII dan seterusnya : 300 % dari upah/jam reguler.
Untuk peningkatan produktivitas, perusahaan juga memberikan tunjangan-

tunjangan berdasarkan jabatan dan status, serta premi sebagai upah perangsang
bagi karyawan untuk bekerja lebih baik.
Di samping gaji dan tunjangan lainnya, perusahaan juga memberikan
fasilitas kehidupan dan jaminan sosial guna mendorong terciptanya kondisi
kehidupan yang lebih baik yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
Fasilitas dan jaminan yang tersedia antara lain berupa sarana perumahan,
sarana kesehatan, sarana olah raga, sarana ibadah, sarana hiburan, jaminan hari tua
dan tunjangan pensiun.
1.

Perumahan
Pegawai staf dan karyawan mendapat perumahan yang terletak di sekitar
lokasi pabrik.

2.

Sarana Kesehatan

Universitas Sumatera Utara

Sebagai sarana pelayanan kesehatan bagi seluruh karyawan dan keluarganya,
perusahaan menyediakan poliklinik dan rumah sakit Ibu Kartini yang
dilengkapi dengan dokter dan ahli medis.
3.

Sarana Olah Raga
Perusahaan menyediakan sarana olah raga antara lain : lapangan golf,
lapangan tennis, lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan bulutangkis,
dan lain-lain.

4.

Sarana Ibadah
Selain kebutuhan akan kesehatan jasmani, perusahaan juga memperhatikan
kebutuhan rohani karyawan dengan menyediakan tempat ibadah , yaitu
mesjid dan gereja.

5.

Sarana Hiburan
Sebagai sarana hiburan, perusahaan juga mengadakan pemutaran film yang
diadakan dua kali sebulan bagi para karyawannya.

6.

Jaminan Hari Tua dan Tunjangan Pensiun
Pihak perusahaan tidak hanya memperhatikan kesejahteraan karyawan yang
masih aktif bekerja saja, tetapi juga masih mengingat jasa karyawan yang
telah pensiun, dengan memberikan jaminan hari tua dan pensiunan pada
setiap bulannya.

Universitas Sumatera Utara