Cemilan Jepang di Empat Musim

LAMPIRAN

Gambar 1 : Es Serut (Kakigori)

Gambar 2 : Sakura Mochi

Gambar 3 : Wata Ame (Gulali)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4 : Kastanye (Kuri)

Gambar 5 : Kabocha No Nimono

Gambar 6 : Choco Banana

Universitas Sumatera Utara

Gambar 7 : Yaki Imo (Ubi Panggang)

Gambar 8 : Truk Penjual Yaki Imo


Gambar 9 : Ringo Ame

Universitas Sumatera Utara

Abstrak
Cemilan adalah istilah bagi makanan yang bukan merupakan menu utama
(makan pagi, makan siang atau makan malam).Makanan ringan merupakan
makanan untuk menghilangkan rasa laparsementara waktu, memberi sedikit
pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.Di
Jepang terdapat waktu khusus untuk menyantap cemilan yang disebut dengan
oyatsu.Oyatsu merupakan suatu tradisi kebiasaan masyarakat Jepang yang sampai
saat ini masih dilaksanakan.Oyatsu sendiri berasal dari kata yatsu yaitu empat.
Dapat diartikan pula bahwa oyatsu adalah cemilan yang dihidangkan sekitar jam 4
atau kira-kira jam 3. Jenis oyatsu yang dihidangkan biasanya berupa cemilan khas
Jepang seperti taiyaki, takoyaki ataupun kue mochi.
Selain yang telah disebutkan diatas, di Jepang terdapat pula cemilan kue
tradisional

yang


disebut

wagashi.Wagashiadalahistilah bahasaJepang untuk kue dan permen tradisional Je
pang. Istilah ini digunakan untuk membedakan kue tradisional Jepang dengan kue
dan permen dari Barat yang diperkenalkan orang Eropa ke Jepang sejak zaman
Meiji. Kue tradisional Jepang yang digolongkan ke dalam wagashi umumnya
adalah seperti mochi, manju, dangodan buah kering. Wagashi juga mempunyai
lima jenis rasa dan sensasi yang berbeda satu dengan yang lainnya, rasa yang
berbeda tersebut seperti rasa manis, asam, asin, pahit dan rasa rempah. Sensasi
rasa yang berbeda-beda tersebut bertujuan agar sensasi perubahan musim dan
gambaran keindahan alam empat musim di Jepang dapat dirasakan oleh orang
yang menikmati wagashi tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Diawali dengan musim semi, sejak era zaman Edo musim semi merupakan
musim dimana masyarakat Jepang sering menyantap oyatsu.Masyarakat Jepang
masih menjalankan tradisi makan cemilan ini bahkan sampai sekarang. Cemilan
manis yang sering mereka santap pada saat musim semi di saat ini dikenal dengan

sakura mochi. Aroma manis pada kue ini datang dari bunga sakura yang dibalur
diatas adonan tepung beras yang diisi selai kacang di dalamnya. Selain itu mereka
juga sering menyantap umeboshi onigiri, ichigo daifuku, sakura mocha taiyaki,
hanami dango, dan lain- lain. Memasuki musim panas, cemilan yang disantap
akan berbeda. Salah satu yang sangat sering dinikmati pada musim ini adalah es
serut (kakigori) dan salah satu yang sangat direkomendasikan adalah uji kintoki,
es serut ini diberi pasta kacang didasarnya lalu diberi serutan es dan terakhir
disirami dengan sirup teh hijau yang segar. Kemudian ada juga ringo ame, choco
banana, jaga bata dan wata-ame yang sering dinikmati di musim panas.
Pada saat musim gugur tiba, itu berarti waktunya untuk menikmati
kastanye, salah satu varian kastanye adalah kuri kanoko yaitu pasta kacang yang
dibentuk seperti bola dan di baluri dengan manisan kastanye.Lalu ada juga kue
dorayaki dan buah kesemek yang biasa disebut dengan kaki.Musim buah kaki
biasanya dimulai dari akhir musim gugur hingga musim dingin.Dan di musim
terakhir yaitu musim dingin, ada oshiruko yang merupakan makanan tradisional
yang sering disantap masyarakat Jepang.Oshiruko adalah sup kacang dengan
mochi di permukaaannya. Selain itu ada juga taiyaki, yaki imo dan kabocha no
nimono.Cemilan ini sangat nikmat dinikmati untuk menghangatkan badan di
musim dingin.


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara