artikel | Wibowo | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 8250 17982 1 PB

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET
DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR
PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN
Fendi Arif Wibowo1, Triyono 2, Chamdani3
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Kepodang 67 A Panjer, Kebumen
Email: fendifendol11@gmail.com
1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS

Abstract: Application of Inquiry Model with concrete media in Improving
Learning Build Size Flat in Class V SDN 5 Kebumen. The purpose of this study
is to improve learning broad flat wake grade students of SDN 5 Kebumen.
Classroom Action Research (CAR) collaborative was conducted in three cycles.
Each cycle consists of two meetings. Each meeting consists of four phases:
planning, implementation, observation, and reflection. The subjects were students
of class V SDN 5 Kebumen's 27 siswa.Teknik data collecting techniques and
nontes test. The validity of the data in this study using triangulation of data
sources and triangulation techniques. Menggunakananalisis data analysis
descriptive qualitative data consists of data reduction, data presentation, and
conclusion. The study was stopped after the process and student learning
outcomes reached KKM = 70 as much as 85% of students. The results showed
that the application of the inquiry model with concrete media can improve

learning broad flat wake grade students of SDN 5 Kebumen.
Keywords: inquiry, concrete media, learning outcomes

Abstrak: Penerapan Model Inkuiri dengan Media Konkret dalam
Peningkatan Pembelajaran Luas Bangun Datar pada Siswa Kelas V SDN 5
Kebumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran luas
bangun datar pada siswa kelas V SDN 5 Kebumen. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) kolaboratif ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua
pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V
SDN 5 Kebumen yang berjumlah 27 siswa.Teknik pengumpulan data berupa
teknik tes dan nontes. Validitas data pada penelitian ini menggunakan triangulasi
sumber data dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakananalisis data
kualitatifdeskriptifyang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Penelitian dihentikan setelah proses dan hasil belajar siswa mencapai
KKM = 70 sebanyak 85% siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
model inkuiri dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran luas
bangun datar pada siswa kelas V SDN 5 Kebumen.
Kata Kunci: inkuiri,media konkret, hasil belajar


460

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 460 – 466

PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya
merupakan proses membangun peradaban bangsa. Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar guna
menyiapkan sumber daya manusia
dalam berbagai bidang kehidupan.
Pendidikan nasional di Indonesia
mempunyai suatu tujuan. Berdasarkan
Undang-Undang
Sitem
Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003, pendidikan nasional
bertujuan untuk mengembangkan
potensi agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Sehubungan dengan tujuan
pendidikan tersebut, maka pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia. Upaya meningkatkan
mutu pendidikan dilakukan secara
menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap untuk
mengembangkan kecakapan hidup
agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa
mendatang. Upaya yang telah dilakukan oleh pengelola pendidikan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia diantaranya
adalah penyempurnaan kurikulum
yang terus dilakukan. Kurikulum di
Indonesia
terus
mengalami
perubahan dan perkembangan sesuai
dengan tuntutan kebutahan dan
perkembang-an

zaman.Kurikulum
yang diterap-kan saat ini yaitu
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidiksn
(KTSP).
Jihad
(2008:129) KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun dan

461

dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur, dan muatan
kurikulum.
Pembelajaran di sekolah dapat
berlangsung dengan baik apabila ada

komunikasi positif antara guru
dengan siswa, guru dengan guru, dan
antara siswa dengan siswa. Oleh
karena itu, komunikasi positif harus
diciptakan agar pesan dari suatu
materi yang ingin disampaikan, dapat
diterima oleh siswa dengan baik.
Guru diharapkan mampu membimbing aktivitas dan potensi siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Guru juga
diharapkan dapat lebih kreatif untuk
menarik minat belajar siswa. Hal ini
perlu dilaksanakan agar kualitas
pembelajaran menjadi lebih baik.
Salah satu pembelajaran yang perlu
mendapat perhatian lebih adalah
Matematika.
Matematika
sebagai
ilmu

logika memiliki objek dasar abstrak
yang dapat berupa fakta, konsep,
operasi dan prinsip. Dari objek dasar
itu berkembang menjadi objek-objek
lain, misalnya pola pikir deduktif dan
konsisten, struktur-struktur dalam
matematika yang ada dewasa ini,
juga tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Terbukti dengan banyaknya permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari
yang
berhubungan
dengan
Matematika.
Pelajaran
Matematika diberikan pada semua
jenjang pen-didikan dimulai dari
Sekolah
Dasar
(SD)

sampai
Perguruan
Tinggi.
Matematika
sebagai ilmu dasar begitu cepat
mengalami perkembangan. Hal itu

462

terbukti dengan semakin banyak-nya
kegiatan Matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan
pembelajaran
Matematika di SD dapat dilihat di
dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan 2006. Mata pelajaran
Matematika bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai
berikut: (1) memahami konsep
Matematika, menjelaskan keterkaitan

antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi Matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan Matematika;
(3) memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan
memahami
masalah,
merancang
model
Matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang
diperoleh; (4) mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel
diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah;
(5) memiliki sikap menghargai

kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian dan minat dalam
mempelajari Matematika, sifat-sifat
ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Namun pada kenyataanya,
pem-belajaran Matematika yang
ditemui peneliti di SD N 5 Kebumen
masih jauh dari tujuan pembelajaran
di atas. Berdasarkan wawancara
dengan guru kelas V SDN 5
Kebumen
yang
di-laksanakan
Tanggal 12 November 2015,
diketahui bahwa banyak siswa yang
mengalami hambatan dalam belajar.

Penerapan Model Inkuiri...

Terutama pada pemahaman konsep,

gagasan serta penguasaan terhadap
ketrampilan-ketrampilan
Matematika.
Berdasarkan
wawancara
dengan siswa kelas V SDN 5
KebumenTanggal 12 November
2015, diketahui bahwa mereka
mengalami hambatan dalam belajar
khususnya mengenai pemahaman
konsep yang abstrak. Anak usia SD
hanya bisa memahami konsepkonsep yang konkret.
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan Tanggal 12 November
2015, kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru dan siswa kelas V
SDN
5
Kebumen
diketahui
bahwaguru menjelaskan konsep

Matematika tanpa menjelaskan cara
menemukan konsep, sehingga kurang
me-ngembangkan
kemampuan
berpikir
siswa.
Kemudian
penggunaan media dalam proses
pembelajaran belum dikembangkan
dengan baik. Adanya media yang
disediakan
sekolah
belum
dimanfaatkan secara maksimal.
Padahal dengan pemilihan media
yang tepat dapat menarik minat
siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil UTSkelas V
tahun ajaran 2015/2016 yang
dilaksanakan
oleh
27
siswa,
diperoleh sebanyak 14 atau 52 % dari
27 siswa yang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
70. Siswa yang mendapatkan nilai ≥
70 berjumlah 13 siswa atau 48 %.
Jika keadaan demikian terus
dibiarkan, maka akan berdampak
buruk pada kegitan pembelajaran
khususnya Matematika. Untuk itu
perlu adanya solusi untuk mengatasi
masalah
tersebut.
Diantaranya
pemili-han model dan media yang

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 460 – 466

tepat yang sesuai dengan karakter
siswa.
Peneliti mengajukan model
Inkuiri dan media konkret untuk
memecahkan
masalah
tentang
pembelajaran Matematika di SDN 5
Kebumen. Sanjaya (2006: 196)
menyatakan bahwa model pembelajaran Inkuri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan.
Sagala (2011: 89) juga menyatakan
bahwa pengetahuan dan ketrampilan
yang diperoleh siswa diharapkan
bukan hanya hasil dari mengingat
seperangkat fakta-fakta tetapi juga
hasil menemukan (inquiry) sendiri
sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa.
Peneliti
juga
mengajukan
penggunaan media konkret untuk
memecahkan
masalah
tentang
pembelajaran Matematika di SDN 5
Kebumen. Menurut Hamdani (2011:
188) media konkret yaitu media yang
tidak diproyeksikan berupa benda
nyata yang digunakan sebagai bahan
ajar. Wahyudi (2008: 2) media
konkret yaitu model penyajian
pembelajaran menggunakan bendabenda konkret atau nyata yang ada di
sekitar siswa. Keunggulan penggunaan media konkret adalah mempertajam pengalaman dan ingatan siswa
terhadap materi yang dipelajari.
Rumusanmasalahdalampeneliti
aniniyaitu: (1) bagaimana langkahlangkah penerapan model inkuiri
dengan media konkret? (2) apakah
penerapan model inkuiri dengan
media konkret dapat me-ningkatkan
pembelajaran luas bangun datar? (3)

463

apakah kendala yang dihadapi dan
solusinya?
Tujuan penelitian ini adalah (1)
mendeskripsikan
langkah-langkah
penerapan model inkuiri dengan
media konkret, (2) meningkatkan
pembelajaran luas bangun datar
siswa kelas V SD melalui penerapan
model inkuiri dengan media konkret,
dan(3) mendeskripsikan kendala dan
solusinya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di
SDN 5 Kebumen yang berlokasi di
Kelurahan Kebumen, Kecamatan
Kebumen, Kabupaten Kebumen.
Subjek penelitian adalah siswa kelas
V SDN 5 Kebumentahun ajaran
2015/2016, yang berjumlah 27 siswa
yang terdiri dari 12 siswa laki-laki
dan 15 siswa perempuan.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif
dan kualitatif. Teknik pengumpulan
data berupa teknik tes dan nontes.
Alat pengumpulan data yaitu
instrumen tes berupa soal evaluasi,
dan instrumen nontes berupa lembar
observasi, pedoman wawancara,
dokumen, dan kamera (Arikunto,
2013: 193). Triangulasi yang
digunakan pada penelitian ini adalah
teknik triangulasi sumber data dan
triangulasi teknik (Sanjaya, 2013:
112). Triangulasi sumber meliputi
guru kelas V SDN 5 Kebumen, siswa
kelas V SDN 5 Kebumen,dan
dokumen. Sedangkan triangulasi
teknik
meliputi
observasi,
wawancara
dan
dokumentasi.
Analisis data terdiri dari reduksi,
penyajian data, dan penarikan
kesimpulan (Sugiyono, 2013: 335).
Model penelitian tindakan yang
digunakan dalam penelitian ini

464

adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK)
kolaboratif.
Prosedur
penelitian tindakan ini meliputi 4
tahap
yaitu:
perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Tindakan dilaksanakan dalam tiga
siklus, setiap siklus terdiri dari dua
pertemuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan
model
inkuiri
terbimbing dengan media konkret
dilaksanakan sesuai dengan langkahlangkahnya, yaitu: (1) orientasi, (2)
merumusakan masalah, (3) membuat
hipotesis, (4) melakukan percobaan,
(5) mengumpulkan dan menganalisa
data, (6) membuat kesimpulan, (7)
mengaplikasikan kesimpulan.
Data hasil observasi yang
diperkuat dengan wawancara terkait
penerapan model inkuiri dengan
media konkret pada pembelajaran
luas bangun datar oleh guru
padasiklus I, II, dan III dapat dilihat
pada Tabel 1. berikut.
Tabel 1. Analisis Observasi terhadap
Guru
dalamPenerapan
Model
Inkuiri
dengan
Media Konkret
Siklus
I
II
III
Persentase
83,75 90,75
91,50
(%)
Berdasarkan Tabel 1., hasil
observasi
terhadap
guru
dalampenerapan
model
inkuiri
terbimbing dengan media konkret
mengalami peningkat-an disetiap
siklusnya. Pada siklus I baru
mencapai 83,75%, pada siklus II
90,75% dan pada siklus III mencapai
91,50%. Peningkatan tersebut sudah
mencapai indikator kinerja penelitian
yaitu 85%.

Penerapan Model Inkuiri...

Adapun
analisispenerapan
model inkuiri dengan media konkret
yang dilaksanakan siswa dapat
dilihat pada Tabel 2. berikut.
Tabel 2. Analisis Observasi terhadap
Siswa
dalamPenerapan
Model
Inkuiri
dengan
Media Konkret
Siklus
I
II
III
Persentase
87,75 89,75 90,75
(%)
Berdasarkan Tabel 2., hasil
observasi terhadap siswadalampenerapan model inkuiri dengan media
konkret mengalami peningkatan
disetiap siklusnya. Pada siklus I mencapai 87,75%, pada siklus II 89,75%,
dan pada siklus III mencapai
90,75%. Peningkatan tersebut sudah
mencapai target indikator kinerja
85%.
Selain penilaian proses dalam
pembelajaran luas bangun datar
dapat diketahui juga hasil belajar
siswa.
Berikut
disajikan
perbandingan nilai hasil belajar siswa
pada siklus I, II, dan III yang dapat
dilihat pada Tabel 3. berikut.
Tabel 3.Peningkatan Hasil Belajar
Siswa pada Tiap Siklus
Ketuntasan Hasil Belajar
RataBelum
Tuntas
rata
Tuntas
Siklus 1 72,72
78%
12%
Siklus 2 81,64
93%
7%
Siklus 3 85,46
89%
11%
Berdasarkan Tabel 3., dapat
dilihat bahwa pada siklus I skor ratarata sebesar 72,72 dengan presentase
ketuntasan siswa yaitu78%, pada
siklus II mengalami peningkatan
rata-rata menjadi 81,64 dengan
persentase ketuntasan93% dan pada

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 460 – 466

siklus III mengalami peningkatan
rata-rata menjadi 85,46 namun
persentase
ketuntasan
menurun
menjadi 89%. Hasil tersebut sudah
memenuhi
indicator
kinerja
penelitian yaitu≥85%.
Pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri dengan media
konkret membuat siswa berpikir
kritis untuk mencari pengetahuanya
sendiri. Hal tersebut, sesuai dengan
yang disampaikan Sutarmi (2013)
yang menyatakan bahwa penggunaan
model inkuiri dengan media nyata
atau konkret dapat meningkatkatkan
pembelajaran Matematika. Sanjaya
(2011: 196) juga menyatakan “Model
Pembelajaran
Inkuiri
adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban suatu masalah yang
dipertanyakan”.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan yang telah diuraikan
tentangpenerapan model inkuiri
dengan
media
konkretdalam
peningkatan
pembelajaran
luas
bangun datar siswa kelas V SD
Negeri5 Kebumenyang dilaksanakan
dalam tiga siklus maka dapat
disimpulkan bahwa langkah-langkah
penerapan model inkuiri dengan
media konkretterdiri dari enam
langkah yaitu: (1) orientasi, (2)
merumusakan masalah, (3) membuat
hipotesis, (4) melakukan percobaan,
(5) mengumpulkan dan menganalisa
data, (6) membuat kesimpulan, (7)
mengaplikasikan
kesimpulan.Penerapan model inkuiri dengan media
konkret dapat meningkatkan pembelajaran luas bangun datar pada

465

siswa kelas V yang meliputiproses
dan hasil belajar. Kendala penelitian
ini adalah guru belum menggunakan
media secara maksimal, dan siswa
tidak memerhatikan penjelasan guru.
Solusi dari kendala tersebut adalah
mendiskusikan dengan guru skenario
pembelajaran dan memotivasi siswa
untuk selalu memerhatikan penjelasan guru.
Peneliti memberikan beberapa
saran membangun sebagai berikut:
(1) bagi guru, penerapan model
inkuiri dengan media konkret
hendaknya
dijadikan
sebagai
alternatif
bagi
guru
untuk
meningkatkan pembelajaran luas
bangun datar di kelas V, (2) bagi
siswa, hendaknya senantiasa mengembangkan potensi dalam dirinya
seperti kreativitas, rasa ingin tahu,
kerja sama dalam pembelajaran, (3)
bagi sekolah,hendaknya senantiasa
memotivasi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan memperkaya pendekatan,
model,
metode,
dan
media
pembelajaran yang inovatif, salah
satunya dengan menerapkan model
inkuiri dengan media konkret dengan
menyesuaikan mata pelajaran dan
materi agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara optimal, (4)
bagi peneliti lainyang hendak
melaksana-kan penelitian sejenis,
disarankan untuk melaksanakan
simulasi dan pengarahan yang jelas
kepada guru sehingga guru akan
lebih memahami langkah-langkah
penerapan model inkuiri dengan
media konkret.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta.

466

Hamdani. (2011). Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Jihad, A. (2008). Pengembangan
Kurikulum Matematika.
Bandung: Multi Pressindo.
Sagala, S. (2011). Konsep dan
Makna Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2011). Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada
Media.
_____.(2013). Penelitian Tindakan
Kelas.
Jakarta:
Kencana
Prenada Media Group.
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian
Pendidikan
Pendekatan.
Bandung: Alfabeta.
Wahyudi. (2008). Pembelajaran
Matematika di Sekolah Dasar.
Surakarta: UNS Surakarta.

Penerapan Model Inkuiri...