this PDF file Determinan terapi pada ODHA dewasa | Harahap | Berita Kedokteran Masyarakat 1 PB

Berita Kedokteran Masyarakat 

(BKM Journal of Community Medicine and Public Health) 

Volume​ 32 ​Nomor ​6 
Halaman​ 195-202 

Determinan ketidakpatuhan terapi antiretroviral
pada ODHA dewasa

Determinants of non-adherence to antiretroviral therapy in adults
with HIV/AIDS
Zulpahmi Harahap1, Eggi Arguni2, Theodola Baning Rahayujati3

Dikirim: ​29 Febuari 2016 
Diterbitkan: ​1 Juni 2016 

Abstract
Purpose: ​This study aimed to determine the factors of non-adherence ARV

therapy in adult PLWHA. ​Methods: A case-control study was conducted using


secondary data of the Cilacap VCT clinic with consecutive sampling
technique. The total sample was 204, consisting of 102 cases and 102
controls (1:1). The cases were adult PLWHA who did not adhere to ARV

therapy and the controls were adult PLWHA who adhere to ARV therapy. The
bivariate analysis used Chi-square and Fisher's exact tests and multivariate
analysis used logistic regression tests. ​Results: The variables that were shown

to jointly affect non-adherence to ARV therapy in adult PLWHA were the

level of education, CD4 count, PMO and opportunistic infections.

Conclusions: ​The risk ​factors of non-adherence to ARV therapy in adult
PLWHA were the level of education, PMO, CD4 count and opportunistic

infections. There needs to be a special assistance and counseling program on
a regular basis to PLWHA adults with low education, obligating all PLWHA

adults that start ARV therapy to have a PMO, continue HIV screening

programs to entire population at risk and advocate the local governments to
facilitate PLWHA who can not afford to obtain CD4 test .
Keywords:​ non-adherence therapy; ARV; PLWHA; VCT

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Email: fachmi.hrp@gmail.com) 
RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta 
3
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo 
1
2

195

Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 6 Tahun 2016 

PENDAHULUAN
​Acquired 

merupakan 


immune 

penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  faktor-faktor 
deficiency  syndrome  (AIDS) 

kumpulan 

gejala 

penyakit 

yang 

disebabkan  oleh  ​Human  Imunodeficiency  Virus  ​(HIV). 

Pertama  kali  ditemukan  pada  tahun  1981  dan  telah 

berkembang  menjadi  masalah  kesehatan  dunia  (1). 

Secara  global  jumlah  kasus  HIV/AIDS  pada  tahun  2012 


sebanyak  35,3  juta,  dengan  infeksi  baru  pada  tahun 

2013  diperkirakan  sebanyak  2,3  juta  dan  jumlah 

kematiannya  sebanyak  1,6  juta.  Berdasarkan  laporan 
UNAIDS  Indonesia  merupakan  salah  satu  negara  di 

kawasan  Asia  dengan  peningkatan  infeksi  baru  HIV, 
dimana  antara  tahun  2001-2012  infeksi  baru  HIV/AIDS 
di  Indonesia  meningkat  2,6  kali  dan  diperkirakan 

jumlah  kasus  HIV/AIDS  di  Indonesia  akan  menempati 

urutan  ketiga  setelah  India  dan  China.  Jumlah  kasus 
baru  HIV  dan  kasus  AIDS  serta  kasus  kematiannya  di 
Kabupaten  Cilacap  pada  tahun  2014  meningkat 
dibanding  tahun  sebelumnya,  dimana  tahun  2014 

jumlah  kasus  baru  HIV  berjumlah  87  kasus  dibanding 


70  kasus  tahun  2013, AIDS menurun jumlahnya dari 24 

kasus  menjadi  13  kasus  tahun  2014  dan  meninggal 

sebanyak  4  orang,  meningkat  dari  1  orang  di  tahun 
2013 (2). 

Penggunaan terapi ARV sebagai pengobatan infeksi 

HIV  telah  berkembang  secara  signifikan  pada  tahun 

1986.  Terapi  ini  tidak  dapat menyembuhkan HIV/AIDS, 
tetapi  dapat  memaksimalkan  supresi  replikasi  HIV 

sehingga  dapat  mengurangi  morbiditas  dan  mortalitas 

pasien  HIV/AIDS  serta  mereduksi  transmisi  perinatal 

(3).  kepatuhan minum ARV pada ODHA yang menjalani 


terapi  ARV  diharapkan  mencapai  100%  atau  ​Highly 
Active  Antiretroviral  Therapy  (HAART),  artinya  semua 
kombinasi  ARV  harus  diminum  tepat  dosis  tanpa  ada 
yang  terlewati  sesuai  waktu  dengan  cara  yang  benar. 

Pasien  yang  tidak  patuh  terhadap  pengobatan  atau 

berhenti  memakai  ARV  akan  dapat  meningkatkan 

resistensi  terhadap  ARV,  meningkatkan  risiko  untuk 

menularkan  HIV  pada  orang  lain,  serta  meningkatkan 
risiko  kematian  pada  ODHA  (1).  Penelitian  di  berbagai 
negara 

untuk 

mengetahui 


faktor-faktor 

yang 

memengaruhi  kepatuhan  dan  ketidakpatuhan  terapi 

ARV  pada  ODHA  menunjukkan  hasil  yang  belum 

konsisten.  Untuk  mengurangi  jumlah ODHA yang tidak 

patuh terhadap pengobatan ARV dan bredasarkan hasil 
penelitian  yang  belum  konsisten  tersebut  perlu 
dilakukan  penelitian  tentang  faktor-faktor  yang 

berhubungan  dengan  ketidakpatuhan pengobatan ARV 

pada  ODHA  dewasa  yang  mendapatkan  terapi  ARV, 

khususnya  di  Kabupaten  Cilacap.  Adapun  tujuan 


yang  berisiko  terhadap  ketidakpatuhan  terapi  ARV 
pada ODHA di klinik VCT Kabupaten Cilacap. 

METODE

Penelitian  observasional  ini  menggunakan  desain 

case-control  memanfaatkan  data  sekunder  klinik  VCT 

Kabupaten  Cilacap.  Penelitian  ini  berlokasi  di  klinik 
VCT  Kabupaten  Cilacap  dan  dilaksanakan  pada  bulan 

November-Desember  2015.  Populasi  dalam  penelitian 
ini  adalah  semua  ODHA  dewasa  yang  menjalani terapi 

ARV  di  klinik  VCT  Kabupaten  Cilacap  yang  tercatat 
dalam  kurun  waktu  bulan  Januari  2014–Juni  2015. 
Total  sampel  dalam  penelitian  ini  berjumlah  204  yang 

terdiri  dari  102  kasus  dan  102  kontrol  (rasio 

perbandingan  kasus  dan  kontrol  1:1).  Kasus  dalam 

penelitian  ini  adalah  ODHA  dewasa  yang  tidak  patuh 

menjalani  terapi  ARV  di  klinik  VCT  Kabupaten  Cilacap 

yang  tercatat  pada  register  perawatan  dan  terapi  ARV 

ODHA  dalam  kurun  waktu  bulan  Januari  2014-Juni 
2015  dan  kontrol  dalam  penelitian  ini  adalah  ODHA 
dewasa  yang  patuh  menjalani  terapi  ARV di klinik VCT 

Kabupaten  Cilacap  yang  tercatat  pada  register 

perawatan  dan  terapi  ARV  ODHA  dalam  kurun  waktu 
bulan  Januari  2014-Juni  2015,  dimana  penilaian 
kepatuhannya 

diperoleh 


dari 

catatan 

ikhtisar 

perawatan  dan  terapi  ARV  pada  ODHA  dan  catatan 

pengambilan  obat  setiap  bulannya.  Teknik  pengam- 

bilan  sampel  dalam penelitian ini menggunakan teknik 

consecutive  sampling  dengan  cara  mengambil  semua 
ODHA  dewasa  yang menjalani terapi ARV yang tercatat 

di  register  klinik  VCT  Kabupaten  Cilacap  pada  bulan 
Januari  2014-Juni  2015  dan  memenuhi  kriteria  inklusi 

dalam  penelitian  ini.  ktirteria  inklusi  pada  penelitian 


ini  adalah  ODHA  dewasa  (usia  ≥18  tahun)  yang 

mendapatkan  terapi  ARV  minimal  6  bulan  dalam 

kurun  waktu  bulan  Januari  2014-Juni  2015  yang 
tercatat  di  rekam  medis  dan  catatan  ikhtisar 

perawatan  dan  terapi  ARV  pada  ODHA  di  klinik  VCT 

Kabupaten  Cilacap,  sedangkan  kriteria  eksklusi  pada 
penelitian  ini  adalah  ODHA  dewasa  yang  sudah 

meninggal  sebelum  menjalani  6  bulan  terapi  ARV  dan 
ODHA  dewasa  yang  pindah  pengobatan  ke  layanan 

kesehatan  di  luar  Kabupaten  Cilacap.  Variabel  bebas 

dalam  penelitian  ini  adalah  usia,  jenis kelamin, tingkat 

pendidikan,  status  pekerjaan, status pernikahan, faktor 
risiko  penularan  infeksi  HIV,  Pengawas  Minum  Obat 

(PMO),  riwayat  efek  samping  obat  ARV,  stadium  klinis 
HIV  WHO,  infeksi  oportunistik,  jumlah  CD4,  dan  jarak 
rumah  ke  layanan  kesehatan  dan  variabel  terikat 

196

Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 6 Tahun 2016 

dalam  penelitian  ini  adalah  ketidakpatuhan  terapi 

analisis bivariat dalam penelitian ini dapat dilihat pada 

HASIL

Tabel  1.  Hasil  analisis  bivariat  hubungan  variabel 

ARV. 

Hasil  analisis  univariat  menunjukkan  bahwa 

proporsi  ketidakpatuhan  terapi  ARV  pada  ODHA 
dewasa  lebih  besar  pada  usia  ≥30 tahun  dibandingkan 
pada  usia 

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3