KEPERAWATAN KOMUNITAS PEMBUATAN KUESIONE id

KEPERAWATAN KOMUNITAS
PEMBUATAN KUESIONER

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
RAHMAT FITRONI
RENI SEPSUSILAWATI
NIA MITRA AGUSTIN
NINA HAYATI
SARTIKA ZARFI
SILVIA NERI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah Nya serta petunjuk yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan Komunitasdengan judul PEMBUATAN KUESIONER. Makalah ini

di ajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Pendidikan Keperawatan
Komunitas.
Selama penyusunan makalah dari awal sampai akhir tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:


Dosen pembimbing yang banyak memberikan masukan kepada penulis.



Teman-teman yang banyak memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis sadar, makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran

yang membangun dari pembaca sangatlah berarti demi sempurnanya makalah ini.

Padang,

November 2014

Wasalam


Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................

i

Daftar Isi...........................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................

1

A. Latar Belakang.............................................................................

1


B. Rumusan Masalah.......................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2

A. Pengertian Kuesioner................................................................

2

B. Langkah-langkah Pembuatan Kuesioner...................................

3

C. Kelebihan dan Kekurangan Teknik evaluasi dengan
menggunakan kuesioner.............................................................

6


BAB III PENUTUP.........................................................................................

7

A. Kesimpulan................................................................................

7

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sesorang, dalam belajar
tersebut akan ada sesuatu yang dievaluasi yang disebut dengan proses belajar dan juga
ada hasil belajar. Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dapat dievaluasi dengan
menggunakan test, baik melalui bentuk test uraian maupun test objektif, tetapi juga
dapat dievaluasi dengan alat non test atau bukan test. Evaluasi nontes sendiri dapat
dilakukan salah satunya dengan menggunakan angket.

Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.
Dari respon orang lain yang diberi angket tersebutlah kita akan mengetahui
hasil penelitian yang kita lakukan, salah satunya yaitu mengetahui hasil evaluasi
proses dan hasil belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari angket atau kuesioner?
2. Apa saja jenis-jenis kuesioner?
3. Bagaimana penyusunan angket atau kuesioner?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari teknik evaluasi non test dengan
menggunakan angket?

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KUESIONER/ANGKET

Kata angket/kuesioner biasanya kita dengar pada saat melakukan penelitian. Anket
sendiri


sebenarnya

merupakan

salah

satu

alat

dari

teknik

evaluasi

non

test. Teknik evaluasi non test sendiri biasanya digunakan untuk mengevaluasi hal-hal
yang berkaitan dengan bidang afektif atau psikomotorik.

Angket atau kuesioner memiliki kesamaan dengan wawancara hanya saja dalam
implementasinya berbeda, angket dilakukan dengan cara tertulis sedangkan wawancara
dilakukan secara lisan.
Menurut Nazir, kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yang
secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan
jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Daftar pertanyaan
tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap.
Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner/angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk
alat pengumpulan data melalui survei. Kuesioner harus sesuai dengan masalah yang
diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun kuesioner, masalah penelitian harus
dirumuskan dengan jelas. Jenis data yang dapat dikumpulkan menggunakan kuesioner
bisa kualitatif maupun kuantitatif.
Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh
peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut
pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban.
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan
maksud agar orang yang diberikan tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan pengguna. Selanjutnya angket menurut Suharsimi Arikunto, dapat dibedakan
menjadi:
1. Angket terbuka yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga
responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Angket
terbuka dipergunakan apabila peneliti belum dapat memperkirakan atau menduga
kemungkinan alternatif jawaban yang ada pada responden.
Contoh angket terbuka: Agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang
disampaikan, guru perlu mempergunakan media pembelajaran dan alat peraga yang
sesuai dengan materi. Bagaimana pendapat anda mengenai hal tersebut? Jawab:
……………………

2. Angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga
responden tinggal memberikan tanda centang (V) pada kolom atau tempat yang
sesuai.
Contoh angket tertutup: Saya ingin jam pelajaran matematika ditambah.
Sangat
setuju

Setuju
Kurang setuju


Ragu-ragu
Tidak setuju

3. Angket campuran yaitu gabungan antara angket terbuka dengan angket tertutup.
Angket sebagai alat pengumpul data mempunyai beberapa keuntungan.
Menurut Suharsimi Arikunto keuntungan menggunakan angket antara lain:
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2. Dapat diberikan secara serempak kepada banyak responden
3. Dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut waktu
senggang responden
4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-malu
menjawab
5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi
Tujuan pembentukan kuesioner adalah sebagai alat memperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan penjabaran dari hipotesis.
Persyaratan Kuesioner:
a. Relevan dengan tujuan penelitian
b. Mudah ditanyakan
c. Mudah dijawab

d. Data yang didapat mudah diolah
B. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KUESIONER

Menurut Meredith D. Gall (2003) Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun
dan mengelola kuesioner penelitian
1. Menentukan Tujuan penelitian
Mendefinisikan permasalahan penelitian dan tujuan khusus yang akan dicapai atau
hipotesis yang akan diuji dengan kuesioner merupakan hal penting

untuk

dipertimbangkan oleh seorang peneliti sebelum mengembangkan kuesioner, agar
memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

D.A. de Vaus menyarankan lima jenis pertanyaan yang bisa digunakan untuk
bertanya pada diri sendiri untuk tujuan ini. Beberapa hal di bawah ini berkaitan
dengan topik yang disebutkan di atas dalam hal keterlibatan guru-guru dalam
kemajuan peserta didik:
a. Kerangka berfikir apakah yang menarik bagi Anda?
b. Apakah lokasi geografis yang menarik bagi Anda?

c. Anda tertarik dalam studi deskriptif yang luas atau Anda ingin menentukan dan
membandingkan subkelompok yang berbeda?
d. Seberapa abstrak ketertarikan anda?
2. Menentukan kelompok sampel
Setelah tujuan atau hipotesis telah dinyatakan secara jelas, target populasi dari mana
sampel akan dipilih harus diidentifikasi. Jika peneliti tidak tidak memiliki
pengetahuan mendalm tentang suatu situasi , maka akan terjadi kesalahan
pengiriman kuesioner pada kelompok yang tidak memiliki informasi yang diminta.
Arti-penting dari isi kuesioner kepada responden yaitu mempengaruhi baik
ketepatan dari informasi yang diterima dan tingkat respon.
3. Merancang kuesioner
Beberapa kuesioner penelitian dilemparkan bersama-sama dalam satu atau dua jam.
Pengalaman mengembangkan beberapa kuesioner serampangan sebagai pendekatan
penelitian telah menyebabkan penerima kuesioner tersebut banyak bersikap negatif,
kemudian memasukkan dalam kotak sampah dengan sedikit lebih cepat. Anda akan
perlu untuk mengatasi sikap negatif dengan konstruksi hati-hati dan administrasi dari
kuesioner Anda.
4. Panduan untuk Merancang Kuesioner
a. Menghindari kuesioner yang singkat.
b.

Jangan menggunakan istilah teknis, istilah khusus, atau istilah kompleks yang
tidak dapat dipahami responden.

c. Hindari menggunakan kata-kata pertanyaan atau daftar pada formulir Anda.
Banyak orang yang bias terhadap istilah-istilah ini.
d. Membuat kuesioner yang menarik dengan teknik seperti menggunakan tinta
berwarna cerah atau kertas dan pencetakan laser.
e. Mengatur item sehingga mudah dibaca dan lengkap.
f. Nomor pada halaman kuesioner dan item.

g. Masukkan nama dan alamat individu kepada siapa kuesioner harus
dikembalikan baik pada awal dan akhir dari kuesioner, bahkan jika amplop
ditujukan diri disertakan.
h. Kalimat yang singkat, instruksi yang jelas, dicetak dalam huruf tebal dan huruf
besar dan kecil (Kata-kata yang huruf kapital semua sulit untuk dibaca.)
i. Mengatur kuesioner dalam urutan yang logis. Sebagai contoh, Anda mungkin
kelompok item dengan konten yang sama atau item bersama-sama memiliki
pilihan respon sama.
j. Ketika pindah ke topik baru, termasuk sebuah kalimat transisi untuk membantu
responden beralih melatih pemikiran mereka.
k. Mulailah dengan item yang menarik dan tidak terlalu memojokkan.
l. Kalimat yang sulit ditempatkan dibagian akhir kuesioner.
m. Jangan menaruh item penting di akhir kuesioner panjang.
n. Memberikan dasar pemikiran untuk item sehingga responden memahami
relevansi mereka untuk penelitian.
o. Sertakan contoh bagaimana merespon item yang mungkin membingungkan atau
sulit dipahami.
p. Hindari beberapa istilah seperti, kebanyakan, dan biasanya, yang tidak memiliki
makna yang tepat.
q. Setiap item dinyatakan sesingkat mungkin.
r. Menghindari setiap pernyataan item negatif karena memungkinkan responden
salah mengartikan. Kalimat negatif cenderung diabaikan, dan responden
mungkin memberikan jawaban yang berlawanan dengan pendapat mereka yang
sesungguhnya.
s. Hindari "makna ganda" item seperti itu memerlukan subjek untuk merespon dua
gagasan yang terpisah dengan jawaban tunggal. Sebagai contoh: Meskipun
serikat buruh yang diinginkan dalam bidang lapangan, mereka tidak memiliki
tempat dalam profesi mengajar.
t. Ketika menggunakan pertanyaan umum bersamaan dengan pertanyaan khusus
yang terkait, maka pertanyaan umum diajukan terlebih dahulu. Jika pertanyaan
tertentu ditanyakan pertama, cenderung untuk mempersempit fokus responden
saat menjawab pertanyaan umum yang berikut.

u. Hindari bias atau pertanyaan terkemuka. Jika diberikan petunjuk pada
responden untuk jenis jawaban yang lebih disukai, ada kecenderungan untuk
memberikan respon.
Menurut Hamid Darmadi (2011), untuk memperoleh item kuesioner yang baik,
peneliti hendaknya memperhatikan beberapa persyaratan lain dalam membuat
kuesioner
a. Relevansi kuesioner: Relevansi pertanyaan dengan tujuan studi, relevan
pertanyaan dengan responden secara perorangan.
b. Relevansi pertanyaan dengan studi: betul
c. Relevansi pertanyaan dengan responden: betul.
C. KELEBIHAN

DAN

KEKURANGAN

TEKNIK

EVALUASI

DENGAN

MENGGUNAKAN KUESIONER
1. Kelebihannya, antara lain:
a. Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungannya
dengan peneliti atau penilai.
b. Informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen.
c. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar
dan dijakan sampel.
2. Kelemahannya, antara lain:
a. Ada kemungkinan angket disikan oleh orang lain yang bukan responden
terpilih.
b.

Hanya diperuntukan bagi orang yang dapat melihat (membaca).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Angket ialah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden yang bertujuan
untuk mengumpulkan infoirmasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
2. Ada 4 jenis angket yang berlainan sebagai hasil perpaduan dari masing-masing jenis,
yaitu angket langsung, angket tak langsung,angket tertutup dan angket terbuka.
3. Dalam penyusunan angket sebagai alat evaluasi non test, perlu ada beberpa hal yang
diperhatikan antara lain mengenai penggunaan kata-kata di dalam pertanyaannya.
4. Kelebihan angket salah satunya responden dapat menjawab dengan bebas tanpa
dipengaruhi oleh hubungannya dengan peneliti atau penilai.
5. Kelemahan angket salah satunya Hanya diperuntukan bagi orang yang dapat melihat
(membaca)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA
Arifin,

Zainal,

(2012).

Evaluasi

Pembelajaran.Bandung:

PT

REMAJA

ROSDAKARYA.
Bungin, Burhan.

(2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSADA
http://zenisetiawati.blogspot.com/2012/05/alat-evaluasi-teknik-non-tes.html?
m=1
Idetesis.com/metode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitiankuantitatif/
Idetesis.com/etode-pengumpulan-data-dengan-kuesioner-pada-penelitiankuantitatif/
Nian45.blogspot.com/2012/05/angket-dan-wawancara.html