PANDANGAN SISWA TENTANG GANESHA OPERATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KOTA SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Siswa Kelas XII) | Riswari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9462 20165 1 SM

PANDANGAN SISWA TENTANG GANESHA OPERATION DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KOTA SURAKARTA
(Studi Deskriptif Kualitatif Siswa Kelas XII)

SKRIPSI
Oleh:
NOVIA ARDHANARISWARI
K8412058

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

ABSTRACT
STUDENT’S VIEWS OF GANESHA OPERATION IMPROVING
STUDENT LEARNING OUTCOMES IN THE CITY OF SURAKARTA.
Novia Ardhanariswari. K8412058. Thesis. Faculty of Teacher Training and
Education. Sebelas Maret University. December 2016.
The first purpose of this study was to determine students views of Ganesha
Operation in improving student learning outcomes in the city of Surakarta. The

second, to determine the learning outcomes of students who take tutoring in
Ganeha Operation.
This research is a kind of qualitative reserch with descriptive methods.
Collecting data to determine students views about tutoring Ganesha Operation in
improving student learning outcomes in the city of Surakarta using a structured
interview. In this study was taken five student as informant drawn from various
units of Ganesha Operation in the city of Surakarta.
Bassed on the discussion can be concluded that the students looked at
Ganesha Operation as a tutoring agency that has a good reputation in the
community and dedicated to improving student learning outcomes. Learning
outcomes of students who take tutoring Ganesh Operation increased. National
Test results obtained in accordance with the target. All informants passed the
selection of the national college entrance through the invitation in Sebelas Maret
University of Surakarta.
Keyword : Students, Ganesha Operation, Learning Outcomes, Rational Choice
Theory

ABSTRAK
PANDANGAN SISWA TENTANG GANESHA OPERATION
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KOTA

SURAKARTA. Novia Ardhanariswari. K8412058. Skripsi. Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Desember 2016.
Tujuan penelitian ini adalah, pertama untuk mengetahui pandangan siswa
tentang Ganesha Operation dalam meningkatkan hasil belajar siswa di Kota
Surakarta. Kedua, mengetahui hasil belajar siswa yang mengikuti bimbingan
belajar di Ganesha Operation.
Penelitian ini adalah penelitian jenis kualitatif dengan metode deskriptif.
Pengumpulan data untuk mengetahui pandangan siswa tentang bimbingan belajar
Ganesha Operation dalam meningkatkan hasil belajar siswa di Kota Surakarta
menggunakan metode wawancara terstruktur. Pada penelitian ini diambil lima
siswa sebagai informan yang diambil dari berbagai unit Ganesha Operation di
Kota Surakarta.
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa siswa memandang
Ganesha Operation sebagai lembaga bimbingan belajar yang mempunyai reputasi
baik di masyarakat dan berdedikasi tinggi dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Hasil belajar siswa yang mengikuti bimbingan belajar di Ganesha
Operation mengalami peningkatan. Hasil ujian nasional yang diperoleh sesuai
dengan target. Semua informan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri melalui jalur undangan di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kata kunci : Siswa, Ganesha Operation, Hasil Belajar, Pilihan Rasional.

maupun swasta yang berdiri di kota

I. PENDAHULUAN

Surakarta, total sekolah yang ada di
Di era modern ini, sekolah
bukanlah

sekedar

tempat

untuk

menuntut ilmu, tetapi juga sebagai
tempat penunjukan kelas sosial. Bagi
sebagian


orang

tua

murid,

Surakarta yang meliputi 5 kecamatan
yaitu

tersendiri dan menjadikan prestige.
Selain sekolah nasional

ternama,

sekolah berbasis internasional pun
semakin diminati masyarakat. Tidak
peduli berapapun biaya yang harus
dikeluarkan

demi


menyekolahkan

anaknya di sekolah ternama tersebut.
Tidak

hanya

kesadaran

itu

meningkatnya

masyarakat

pentingnya

akan


pendidikan

mengakibatkan
kemunculan

maraknya
lembaga-lembaga

pendidikan

non

formal

lembaga

bimbingan

seperti
belajar.


Mayoritas siswa dari sekolah ternama
justru mengikuti bimbingan belajar
diluar

sekolah

guna

menunjang

prestasi belajarnya di sekolah.

belajar di kota Surakarta di latar

pendidikan

oleh
atau


adanya
sekolah

Pasar

sekolah yang meliputi jenjang SD,
SMP,SMA, dan SMK.
Selain
kemunculan
belajar

di

itu

maraknya

lembaga

bimbingan


kota

Surakarta

juga

didukung dengan adanya berbagai
perguruan tinggi yang ada di kota
Surakarta itu sendiri, antara lain UNS
(Universitas Sebelas Maret), UMS
(Universitas

Muhammadiyah

Surakarta), UKS (Universitas Kristen
Surakarta),

UNSA


(Universitas

Surakararta), UNISRI (Universitas
Slamet Riyadi), UNIBA (Universitas
Islam Batik), USB (Universitas Setia
Budi)

UTP

(Universitas

Pembangunan),

Tunas

STIE AUB, ATW

(Akademi Teknologi Warga), ISI
(Institut


Seni

Indonesia),

IAIN

Surakarta, STIES (Sekolah Tinggi
Ilmu

Ekonomi

Surakarta),

STMIK(Sekolah Tinggi Manajemen

Maraknya lembaga bimbingan

belakangi

Serengan,

Kliwon, Jebres, Banjarsari adalah 439

menyekolahkan anaknya di sekolah
elite merupakan suatu kebanggan

Laweyan,

instansi
negeri

Informatika dan Komputer), STIKES
(Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan),
AKFARNAS
Nasional),

(Akademi
AKPER

Farmasi
(Akademi

Keperawatan),
Teknik

ATMI

Mesin

(Akademi

Industri),

ASMI

pembelajaran.

Orang

mengeluarkan

uang

tua
yang

rela
relatif

Manajemen

mahal untuk memasukan anaknya

Indonesia), Politeknik Surakarta, dan

kedalam lembaga bimbingan belajar.

lain-lain.

Tujuannya adalah agar anak bisa

(Akademi

Sekretaris

Dengan

adanya

berbagai

instansi pendidikan dan perguruan

memperoleh

meningkatnya

terbaik

dalam

belajarnya.
Pergeseran

tinggi yang ada di kota Surakarta
mengakibatkan

hasil

tersebut

fungsi

sekolah

berdampak

pada

peluang bisnis lembaga bimbingan

meningkatnya popularitas lembaga

belajar berkembang pesat. Di kota

bimbingan belajar khususnya pada

Surakarta sendiri terdapat puluhan

lembaga bimbingan belajar Ganesha

lembaga bimbingan besar ternama

Operation.

yang tersebar hampir disetiap sudut-

mempunyai sekitar 14 anak cabang

sudut

yang tersebar di kota Surakarta.

kota.

Lembaga

bimbingan

Ganesha

belajar tersebut biasanya mempunyai

Banyaknya

anak cabang yang lokasinya terletak

tersebut berpengaruh terhadap jumlah

di area dekat dengan sekolah atau

siswa yang mendaftar di lembaga

instansi pendidikan. Ada beberapa

bimbingan belajar tersebut. Semakin

lembaga bimbingan belajar ternama

banyaknya

yang mempunyai lebih dari dua anak

mempercayakan ganesha operation

cabang di kota Surakarta

yaitu,

sebagai sarana belajarnya tersebut

Operation,

menjadikan reputasi atau nama baik

Neutron, SSC Intersolusi, dan Smart

lembaga bimbingan belajar tersebut

Gama.

semakin dikenal oleh masyarakat dan

Primagama,

Ganesha

Kemunculan berbagai lembaga

jumlah

Operation

anak

siswa

cabang

yang

tentunya meningkatkan popularitas

mengakibatkan

lembaga bimbingan belajar tersebut.

perubahan pola pikir siswa dan

Selain itu prestasi yang diraih oleh

orangtua

menganggap

lembaga bimbingan belajar ganesha

bimbingan belajar seolah-olah wajib

operation juga akan berpengaruh

bagi

besar

bimbingan

belajar

yang

siswa

dalam

proses

terhadap

keyakinan

siswa

memilih lembaga bimbingan belajar

Skinner

ganesha

belajar adalah suatu perilaku, pada

operation.

Berbagai

berpandangan

kelebihan Ganesha Operation yang

saat

ditampilkan melalui berbagai brosur

menjadi lebih baik. Sebaliknya,

yang disebar, media sosial, dan media

bila

massa

diteliti

responnya menurun. (Dimyati dan

bagaimana pandangan siswa sebagai

Mujiono, 1999 : 9). Selain itu

konsumen lembaga bimbingan belajar

Pasaribu

dan

terhadap Ganesha Operation dalam

(1983:59)

mengatakan

peningkatan hasil belajar siswa.

“Belajar

menarik

untuk

Dari hasil data dan pemaparan
diatas,

penulis

penelitian

tertarik

belajar

ia

tidak

perubahan

bahwa

suatu

proses
reaksi

terhadap lingkungan, perubahan

judul

tersebut tidak dapat disebut belajar

GANESHA OPERATION DALAM

pertumbuhan

MENINGKATKAN

sementara

HASIL

(Studi

Simanjuntak

kegiatan,

apabila

SURAKARTA

maka

mekukan

dengan

SISWA

responnya

belajar

adalah

PANDANGAN SISWA TENTANG

BELAJAR

maka

bahwa

DI

KOTA

Deskriptif

Siswa Kelas XII)

disebabkan

oleh

atau

keadaan

seseorang

seperti

kelelahan, atau disebabkan oleh
obat-obatan”.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil

belajar

seringkali

II. KAJIAN PUSTAKA

digunakan sebagai ukuran untuk

1. Pengertian Belajar

mengetahui

Belajar

merupakan

proses

seberapa

jauh

seseorang menguasai bahan yang

berlatih yang dilakukan secara

sudah

berulang-ulang dan konstan yang

dapat

bertujuan untuk mencari segala

memahami

sesuatu

tidak

membentuknya yaitu “hasil” dan

diketahui hingga menjadi sesuatu

“belajar”. Hasil belajar merupakan

yang diketahui dan dipahami oleh

kemampuan-kemampuan

individu itu sendiri. Belajar adalah

dilmiliki siswa setelah ia menerima

proses memahami sesuatu hal.

pengalaman berlajarnya. Horward

yang

awalnya

diajarkan.

Hasil

dijelaskan
dua

belajar
dengan

kata

yang

yang

Kingsley dikutip dari Sudjana

gambaran

(1991 : 22) membagi tiga macam

bimbingan belajar yang berbeda-

hasil

beda,

belajar,

yakni

:

(a)

mengenai

terutama

pengertian

dalam

sudut

masing-masing,

tetapi

keterampilan dan kebiasaan, (b)

pandang

pengetahuan dan pengertian, (c)

pada intinya sama pengertiannya.

sikap dan cita-cita. Hasil belajar

Walgito (1997:12) mendefinisikan

adalah

yang

“bimbingan belajar adalah bantuan

mengakibatkan manusia berubah

atau pertolongan yang diberikan

dalam sikap dan tingkah lakunya

kepada

(winkel dalam Purwanto, 2013 :

menghindari

45) lanjutnya lagi

kesulitan-kesulitan kehidupan agar

perubahan

Hasil
belajar
atau
perubahan perilaku yang
menimbulkan
kemampuan dapat berupa
hasil utama pengajaran
(instructional
effect)
maupun hasil sampingan
pengiring
(natrturant
effect).
Hasil
utama
berupa kemampuan hasil
belajar yang memang
direncanakan
untuk
diwujudkan
dalam
kurikulum dan tujuan
pembelajaran. Sedangkan
hasil pengiring adalah
hasil belajar yang dicapai
namun tidak direncanakan
untuk dicapai (Purwanto,
2013: 49)
3. Pengertian Bimbingan Belajar
Pengertian
sering

bimbingan

dikemukakan

pendidikan

dan

belajar

para

ahli

psikologi

pendidikan, mereka memberikan

individu

dapat

atau

mencapai

dalam
mengatasi

kesejahteraan

hidupnya”. Selain itu Sunaryo
Kartadinata

(1998)

dalam

Hermawan (2012: 30) menjelaskan
bahwa “bimbingan adalah proses
membantu individu atau siswa
untuk

mencapai

perkembangan

optimal”
4. Lembaga Bimbingan Belajar
Menurut

Jones

(2011),

lembaga bimbingan belajar adalah
suatu lembaga pendidikan nonformal yang memberikan bantuan
kepada
menentukan

oranglain

dalam

pilihan

dan

pemecahan

masalah

dalam

kehidupan

melalui

guru

pembimbing

yang

kompeten.

Selain itu, Crow and A crow

tindakan
perseorangan
mengarah kepada sesuatu
tujuan dan tujuan itu (dan
juga tindakan) ditentukan
oleh nilai atau pilihan
(preferensi).
Tetapi,
Coleman
selanjutnya
menyatakan bahwa untuk
maksud yang sangat teoritis,
ia memerlukan konsep yang
lebih tepat mengenai aktor
rasional yang berasal dari
ilmu ekonomi yang melihat
aktor memilih tindakan
yang dapat memaksimalkan
kegunaan
atau
yang
memuaskan keinginan dan
kebutuhan mereka. Ada dua
unsur utama dalam teori
Coleman, yakni aktor dan
sumber daya. Sumber daya
adalah segala sesuatu yang
menarik perhatian dan yang
dapat dikontrol oleh aktor
(Ritzer, 2008 : 394).

(2011) mendefinisikan, lembaga
bimbingan belajar sebagai suatu
lembaga pendidikan informal yang
memberikan
oranglain

bantuan
melalui

kepada

orang-orang

yang telah terdidik dan terlatih.
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan

bahwa

lembaga

bimbingan belajar adalah suatu
instansi atau kelembagaan non
formal

yang

alternatif

dipilih

bagi

sebagai

siswa

dalam

memecahkan persoalan belajar
yang dialami disekolah maupun
sebagai

tempat

untuk

mengeksplor kemampuan atau
potensinya

dalam

pendidikan

Pemusatan

formal dengan dibantu oleh guru
pembimbing

yang

kompeten

sehingga

dapat

dapat

meningkatkan

prestasi

perhatiannya

pada tindakan rasional individu ini
dilanjutkan dengan memusatkan
perhatian pada masalah hubungan
mikro makro atau bagaimana cara

belajarnya.

gabungan

tindakan

5. Teori Pilihan Rasional

menimbulkan

Individu memiliki

sosial.

tujuan

perilaku

individu
sistem

dan alasan tertentu dalam
bertindak.
tujuan

Alasan
tersebut

dan

Sebagai fenomena makro, tak

dalam

pilihan rasional (Coleman
dalam Ritzer, 2008 : 394) di
definisikan sebagai

1. Perilaku Kolektif

hanya yang teratur dan stabil saja.
Apa

yang

menyebabkan

perpindahan dari aktor rasional ke

berfungsinya sistem yang disebut

dikenal juga dengan istilah aktor

“perilaku kolektif yang liar dan

korporat. Dengan kasus norma ini

bergolak

Coleman beralih ke tingkat makro dan

adalah

pemindahan
atas

melanjutkan analisisnya di tingkat

tindakan seorang aktor ke aktor

makro ini dalam membahas tentang

lain..

secara

aktor kolektif (Clark dalam Ritzer,

sepihak, bukan sebagai bagian dari

2008:398). Di dalam kolektivitas

pertukaran.

seperti itu, aktor tak boleh bertindak

sederhana

pengendalian

yang

dilakukan

(Coleman

dalam

menurut kepentingan pribadi mereka,

Ritzer, 2008:396).

tetapi

2. Norma
Menurut

Coleman,

norma

harus

bertindak

menurut

kepentingan kolektivitas.

diprakarsai dan dipertahankan oleh
beberapa

orang.

memahami

Mereka

III. METODOLOGI PENELITIAN

keuntungan

Dalam penelitian ini, peneliti
purposive

dibentuknya norma tersebut, dan

menggunakan

teknik

kerugian

apabila

terjadi

sampling karena dipandang dapat

pelanggaran

terhadap

norma.

menggali

informasi

yang

akan

(Ritzer, 2008:396). Aktor berusaha

menjadi dasar dari rancangan dan

memaksimalkan utilitas mereka,

teori

sebagian dengan menggerakan hak

2013:224). Tujuan dari sampling ialah

untuk mengendalikan aktor lain.

untuk menjaring sebanyak mungkin

Tetapi ada pula keadaan dimana

informasi

norma berperan menguntungkan

sumber

orang

merugikan

(construction). Dalam teknik ini,

oranglain. Dalam kasus tertentu,

peneliti cenderung memilih informan

aktor menyerahkan hal (melalui

yang dianggap mengetahui fokus

norma)

penelitian secara mendalam, namun

tertentu

dan

untuk

mengendalikan

yang

muncul

dari
dan

(Moleong,

berbagai

macam

bangunannya

peneliti tidak menutup kemungkinan

tidakan orang lain.

bahwa pilihan informan berkembang

3. Aktor Korporat
analisis

sesuai dengan kebutuhan peneliti

fenomena makro teori pilihan rasional

dalam mengumpulkan data. Creswell

Selain

itu,

dalam

dikutip dari Hendriansyah (2015:35)

yang berbeda dalam penelitian

membagi purposive sampling menjadi

kualitatif. (Patton dalam Moleong,

9 jenis. Dalam penelitian ini peneliti

2013: 330).

menggunakan

purposive

sampling

2. Trianggulasi

metode

dilakukan

jenis snowball sampling (sampling

dengan

bola salju) yang dilakukan dengan

informasi atau data dengan cara

mengumpulkan

dari

yang berbeda (Rahardjo dalam

responden yang berasal dari referensi

Gunawan, 2015 : 220) Untuk

suatu jaringan.

memperoleh

Teknik
merupakan

sampel

pengumpulan
langkah

yang

data
paling

strategis dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah

peneliti

cara

membandingkan

data

yang

menggunakan

pengumpulan

data

valid,
metode
berupa

wawancara dan analisis dokumen.
Dalam

penelitian

ini

mendapatkan data. (Sugiyono, 2013:

menggunakan teknik analisis data

224). Pengumpulan data dilakukan

Menurut Miles dan Huberman dalam

dengan dengan cara analisis data dan

Sugiyono (2013: 247-253), kegiatan

wawancara mendalam. Wawancara

analisis terdiri dari tiga alur kegiatan

merupakan pertemuan dua orang

yang terjadi secara bersamaan, yaitu:

untuk bertukar informasi dan ide

1. Reduksi Data berarti merangkum,

melalui tanya jawab, sehingga dapat

memilih

dikonstruksikan makna dalam suatu

memfokuskan pada hal-halyang

topik tertentu (Sugiyono, 2013 : 231).

penting, dicari tema dan polanya.

Dalam

penelitian

ini

hal-hal

yang

pokok,

2. Penyajian Data, dalam penelitian

menggunakan teknik uji validitas data

kualitatif

dengan trianggulasi. Dalam penelitian

disajikan berupa teks yang bersifat

ini,

naratif.

peneliti

menggunakan

trianggulasi :
1. Trianggulasi
membandingkan

3. Penarikan
Sumber
dan

data

lebih

Kesimpulan

sering

dan

berarti

Verifikasi, Kesimpulan awal yang

mengecek

dikemukakan bersifat sementara

data yang diperoleh dari beberapa

dan

informan melalui waktu dan alat

ditemukan bukti-bukti yang kuat

akan

berubah

bila

tidak

yang

mendukung

pada

tahap

pengumpulan

data

berikutnya.

Kesimpulan

dalam

penelitian

pendalaman materi yang telah
diajarkan.
2. Hasil

belajar

siswa

yang

merupakan

mengikuti bimbingan belajar di

temuan baru yang sebelumnya

Ganesha Operation mengalami

belum pernah ada.

peningkatan secara berangsur-

kualitatif

adalah

angsur. Nilai ujian nasional
kelima

IV. HASIL PENELITIAN
1. Dalam penelitian ini ditemukan
data

bahwa

informan

informan

mencapai

target nilai yang diharapkan.
Hasil lain dapat dilihat dari

KI,JF,NH,SN,TA memandang

Seleksi

bahwa

Ganesha

Operation

Perguruan

sebagai

lembaga

bimbingan

melalui jalur undangan yang

belajar

yang

mempunyai

Nasional

Masuk

Tinggi

Negeri

diprioritaskan

bagi

siswa

reputasi baik di masyarakat.

dengan grafik hasil belajar

Hal

yang terus menerus mengalami

tersebut

dilihat

dari

fasilitas, modul belajar, tentor,

peningkatan.

yang

3. Dalam teori pilihan rasional

diberikan Ganesha Operation

Coleman Ada dua unsur utama

dapat menunjang proses belajar

dalam teori Coleman, yakni

siswa

aktor

dan

metode

belajar

sehingga

mampu

dan

sumber

daya.

yang

“Sumber daya adalah segala

optimal. Tambahan jam belajar

sesuatu yang menarik perhatian

atau biasa disebut dengan GO

dan yang dapat dikontrol oleh

plus-plus

aktor” (Ritzer, 2008 : 394).

memperoleh

hasil

dapat

membantu

siswa ketika mendapat PR atau

Aktor

tugas dari guru di sekolah.

manusia

yang

mempunyai

Selain

tujuan

atau

mempunyai

dimanfaatkan untuk mengulang

maksud.

Kaitannya

materi yang belum dipahami

pembahasan ini, informan JF,

dan juga dimanfaatkan untuk

KI, NH, SN, TA dianggap

itu

juga

dapat

dipandang

sebagai

dengan

sebagai aktor yang mempunyai

pertimbangan

tujuan

mempunyai

menentukan suatu pilihan. Sumber

maksud. Tujuan atau maksud

daya dalam pembahasan ini adalah

yang

lembaga bimbingan belajar Ganesha

atau

ingin

dicapai

kelima

bagi

dalam

informan berbeda-beda namun

Operation

ada beberapa persamaan tujuan

menarik

yang ingin dicapai masing-

memilih lembaga bimbingan belajar

masing

tersebut.

informan.

mempunyai

tujuan

Aktor
dan

yang

aktor

dianggap

dapat

siswa

untuk

perhatian

Berbagai

penawaran

ditawarkan pihak Ganesha Operation

tindakan yang tertuju pada

dalam

upaya untuk pencapaian tujuan

Demikian

yang sesuai dengan tingkatan

tertarik untuk mengikuti bimbingan

pilihan

belajar dengan berbagai pertimbangan

aktor

(Ritzer,

menarik
dengan

perhatian

siswa.

siswa,

mereka

Siswa

yang

yang

dianggap

sebagai

aktor

Salah satu yang dilakukan Ganesha

mempunyai

berbagai

tujuan

Operation dalam menarik perhatian

dalam mengikuti bimbingan

siswa adalah melalui strategi promosi

belajar di Ganesha Operation,

dan adanya berbagai fasilitas yang

salah satu tujuan yang ingin

ditawarkan dapat menunjang proses

dicapai siswa dalam mengikuti

belajar siswa di tempat bimbel.

2008:394).

bimbingan belajar adalah untuk
meningkatkan

hasil

belajar

siswa.
Selain aktor, unsur lain dalam

mempengaruhi

Secara

pilihannya.

inti

Coleman

memusatkan perhatiannya pada aspek
hubungan makro-mikro atau dampak
tindakan individual terhadap tindakan

teori pilihan rasional adalah sumber

individu

daya. “Sumber daya adalah segala

gerakan dari mikro ke makro adalah

sesuatu yang menarik perhatian dan

mengakui wewenang dan hak yang

yang dapat dikontrol oleh aktor”

dimiliki

(Ritzer, 2008 : 394). Sumber daya

terhadap

merupakan sesuatu yang menjadi

lain.

oleh

Salah

satu

seseorang

individu

lain.

kunci

individu
Analisis

fenomena makro menggunakan teori

pemikiran

pilihan rasional adalah :

adanya kepercayaan penuh yang

Sebagai fenomena makro,
tak hanya yang teratur dan stabil
Apa

yang

menyebabkan

perpindahan dari aktor rasional ke
berfungsinya sistem yang disebut
“perilaku kolektif yang liar dan
bergolak

adalah

sederhana

pemindahan

pengendalian

atas

tindakan seorang aktor ke aktor
lain..

yang

dilakukan

secara

sepihak, bukan sebagai bagian dari
pertukaran.

(Coleman

dalam

Ritzer, 2008:396).

Menurut Coleman, norma
dan

dipertahankan

oleh beberapa orang. Mereka
memahami

keuntungan

dibentuknya norma tersebut, dan
kerugian

apabila

terjadi

pelanggaran

terhadap

norma.

(Ritzer,

Operation

maka

hal

tersebut

menguntungkan bagi pihak GO
untuk memperoleh murid dengan
jumlah yang banyak. Dengan
kinerja Ganesha Operation yang
mampu

menghantarkan

siswa

mencapai hasil terbaik dalam
belajar

menciptakan

pandangan

yang

suatu
dapat

meningkatkan reputasi baik bagi
lembaga

bimbingan

belajar

Ganesha Operation.
3. Aktor Korporat
Selain itu, dalam analisis

2. Norma

diprakarsai

dengan

diberikan siswa pada Ganesha

1. Perilaku Kolektif

saja.

Coleman,

2008:396).

lembaga

bimbingan

belajar

Ganesha

Operation

memegang

kendali

untuk mengontrol siswa dalam
proses pencapaian hasil terbaik
dalam belajarnya. Sejalan dengan

fenomena

makro

teori

pilihan

rasional dikenal juga dengan istilah
aktor

korporat.

Dengan

kasus

norma ini Coleman beralih ke
tingkat makro dan melanjutkan
analisisnya di tingkat makro ini
dalam membahas tentang aktor
kolektif

(Clark

dalam

Ritzer,

2008:398). Di dalam kolektivitas
seperti
bertindak
pribadi
bertindak

itu,

aktor

menurut
mereka,
menurut

kolektivitas.

tak

boleh

kepentingan
tetapi

harus

kepentingan

Coleman menyatakan, baik aktor

ataupun

kolektif maupun aktor individual

mungkin bertujuan untuk mencari

mempunyai tujuan dan tujuan itu

keuntungan

ditentukan oleh nilai atau pilihan.

kelompok maupun individu itu

Memang selalu ada aktor korporat,

sendiri.

tetapi aktor kolektif lama, seperti
keluarga terus menerus digantikan
oleh aktor baru, aktor kolektif yang
sengaja

dibentuk.

2008:399).

(Ritzer,

Dorongan

yang

diberikan oleh orangtua maupun
teman

sebaya

mempunyai

(peer

tujuan

group)

yang

juga

merupakan pilihan bagi siswa itu
sendiri yaitu untuk meningkatkan
hasil

belajar

siswa

serta

memperoleh hasil terbaik dalam
ujian nasional maupun SNMPTN.
Dalam

teorinya

Coleman

kepentingan

dari

yang

kepentingan

“Dalam kehidupan modern aktor
kolektif mengambil peran yang
makin penting. Aktor kolektif
dapat bertindak demi keuntungan
atau kerugian individu” (Ritzer,
2008:398).

Seseorang

aktor

kolektif yang dapat mempengaruhi
orang

lain

mempunyai

suatu

kepentingan yang menguntungkan
bagi seseorang itu sendiri maupun
bagi orang lain yang ia pengaruhi
tersebut. Pada pembahasan ini
Ganesha
sebagai

Operation
aktor

dianggap

kolektif

menyatakan, baik aktor kolektif

mempengaruhi

maupun

individual

bergabung mengikuti bimbingan

mempunyai tujuan. Dalam struktur

belajar di Ganesha Operation. Hal

kolektif, seperti sebuah organisasi,

tersebut

aktor individual dapat mengejar

keuntungan

tujuan pribadi mereka masing-

Operation maupun bagi siswa.

masing yang mungkin berbeda dari

Dari Ganesha Operation, mereka

tujuan kolektif (Ritzer, 2008:398).

memperoleh keuntungan dengan

Dalam menentukan sebuah pilihan,

banyaknya

seseorang dapat dipengaruhi oleh

maupun

orang lain yang mempunyai tujuan

memasukan anaknya di lembaga

aktor

siswa

yang

tentunya

menciptakan

bagi

Ganesha

kepercayaan
orang

untuk

tua

siswa
yang

bimbingan

belajar

Ganesha

memudahkan

siswa

saat

Operation yang berpengaruh pada

mengerjakan soal. Tentor Ganesha

reputasi dan eksistensi bimbel

Operation

tersebut.

Operation

belajar siswa selain masih berusia

sebagai lembaga bimbingan belajar

muda, tentor Ganesha Operation

berusaha

menghantarkan

juga mampu memahami kondisi

siswa memperoleh hasil terbaik

dan kemauan belajar siswa. Ketika

dalam

maupun

siswa mengalami kebosanan dalam

SNMPTN yang akan dihadapi.

belajar, tentor Ganesha Operation

Hubungan

saling

biasanya memberikan intermezzo

menguntungkan diperoleh kelima

atau soft games bagi siswa dengan

informan yang memperoleh nilai

tujuan agar siswa kembali fresh

sesuai dengan target dan diterima

dan mudah menangkap materi

di

yang disampaikan.

Ganesha

untuk

ujian

nasional

timbal

Universitas

balik

Sebelas

Maret

Surakarta melalui jalur undangan.

Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan, diperoleh hasil
bahwa bimbingan belajar Ganesha

belajar

sebagai
dengan

bimbingan

kualitas

dan

reputasi baik. Dari modul belajar
memudahkan siswa dalam belajar
sebab materi yang ada dalam
modul

Ganesha

Operation

melengkapi dan menyempurnakan
buku yang ada di sekolah. Konsep
belajar the king dianggap mampu
memudahkan
mengingat

siswa
materi

proses

Dilihat dari hasil wawancara
bahwa hasil belajar siswa yang

V. SIMPULAN DAN SARAN

Operation

membantu

dalam
sehingga

mengikuti bimbingan belajar di
Ganesha

Operation

mengalami

peningkatan. Hal tersebut dilihat
dari nilai harian siswa disekolah
yang

telah

(Kriteria

mencapai

Ketuntasan

KKM

Minimal).

Pencapaian nilai KKM tersebut
terbantu dengan nilai PR yang
biasanya mereka kerjakan bersama
tentor

di

Beberapa
mencapai
nasional,

Ganesha

Operation.

informan
target
namun

mampu

nilai

ujian

beberapa

informan lainnya masih belum

mencapai target yang diharapkan.

memperhatikan

Peningkatan hasil belajar lainnya

belajar putra/putri serta memantau

dapat dilihat dari hasil seleksi

kegiatan belajar agar hasil yang

nasional masuk Perguruan Tinggi

diperoleh maksimal.

Negeri, diterima di Universitas

perkembangan

4. Bagi Lembaga Bimbingan Belajar

Sebelas Maret Surakarta melalui

Ganesha Operation

jalur undangan.

Dengan

diharapkan

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilaksanakan, maka
dapat disampaikan beberapa saran
sebagai pertimbangan antara lain :
1. Bagi Civitas Akademia
Penelitian
sebagai

ini
bahan

dapat

dijadikan

rujukan

bagi

akademia perguruan tinggi.

penelitian

ini

diharapkan siswa lebih selektif
dalam menentukan pilihan bimbel
yang sesuai dengan kebutuhan
belajar masing-masing.

adanya

diharapkan

penelitian

orang

tua

ini

Remedial

kelas

hendaknya

disesuaikan

dengan kebutuhan belajar siswa.

Dimyati dan Mujiono. 2013. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta :
Rineka Cipta

Akademik.

Surakarta : UNS Pers

Iman.

Metode

2015.

Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik.

Jakarta

:

Bumi

Angkasa
Herdiansyah, Haris. 2015. Metode
Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu
Jakarta

:

Salemba

Humanika

lebih

Hermawan. 2012. Bimbingan Belajar
dan

dapat

bagi siswa. Selain itu kapasitas

Sosial.

3. Bagi Orang tua
Dengan

GO

ini

meningkatkan fasilitas dan layanan

Gunawan,

2. Bagi Siswa
adanya

penelitian

VI. DAFTAR PUSTAKA

penelitian selanjutnya untuk civitas

Dengan

adanya

Moleong, J Lexy. 2013. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung
: Sinar Baru Algensindo

Purwanto. 2009. Evaluasi Belajar.

Kuantitatf,

Yogyakarta : Pustaka Belajar
Ritzer,

George

dan

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Douglas

J

Kualitatif,

dan

R&D. Bandung : Alfabeta

Teori

Walgito, Bimo. 1997. Pengantar

Sosiologi Modern. Jakarta :

Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi

Modern Kencana

Offset

Goodman.

Sudjana,

Nana.

Hasil
Mengajar.

2008.

1991.

Penilaian

Proses
Bandung

Remaja Rosdakarya

Belajar
:

PT.

www.referensi.data.kemendikbud.go.
id

Dokumen yang terkait

Pandangan Siswa Tentang Ganesha Operation dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kota Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif Siswa Kelas XII).

0 1 17

Jurnal Ilmiah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP IPA Biologi | Makalah Dan Jurnal Gratis Jurnal Ilmiah(3)

0 1 7

PANDANGAN SISWA TENTANG GANESHA OPERATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KOTA SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Siswa Kelas XII) | Ardhanariswari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10059 21397 1 SM

0 0 18

PERILAKU SEKSUAL KOMUNITAS GAY KAITANNYA DENGAN HIV AIDS (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Komunitas Gay Di Kota Surakarta) | - | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3924 8681 1 SM

1 4 14

PERSEPSI SISWA TENTANG PERILAKU SOSIAL DALAM PACARAN (Studi Kasus Siswa SMA Al Islam 1 Surakarta) | Wiyanti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3442 7626 1 SM

0 0 11

ANALISIS FEMINIS LIBERAL DALAM PARTISIPASI SISWA PEREMPUAN DI ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) | Tulkhamiya | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10218 21750 1 SM

0 0 17

MOTIVASI SISWA SMA MENGIKUTI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DI KOTA SURAKARTA | Widodo | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9315 19813 1 SM

0 0 13

HEGEMONI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA | Nugroho | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9248 19665 1 SM

0 0 12

INTERAKSI SOSIAL SISWA DIFABEL DALAM SEKOLAH INKLUSI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA. | Yudhanto | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8546 18017 1 SM

2 3 19

ANALISIS POWER SITUATION DALAM KONTEKS ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA | Rohmah | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 11112 23337 1 SM

0 0 14