HEGEMONI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA | Nugroho | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9248 19665 1 SM

1

HEGEMONI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA SMA
Widyantoro Adi Nugroho, Atik Catur Budiati, Nurhadi
Pendidikan Sosiologi Antriopologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
[email protected]

ABSTRACT
Widyantoro Adi Nugroho. K8412083. HEGEMONY of LEARNING
INSTITUTIONS GUIDANCE ON STUDENT ACHIEVEMENT School.
Thesis, Surakarta: the Faculty of Education, University of March Surakarta,
2016.
This study aims to determine: (1) the reasons students choose a tutoring
agency (2) determine the achievement of students who have followed
bimbinga institutions of learning.
This study uses a qualitative approach ethnometodology. The data used was
obtained from the informant, the high school students of class X, XI, XII in
Surakarta. In collecting data using direct observation, interviews and
documentation. Triangulation techniques used in the source data validity.

To analyze research data using four components, namely data collection,
data reduction, data presentation, and conclusion and verification.
Based on the results, it can be concluded that 1) The reasons students opt
tutoring agencies as a place to improve his performance, namely: (a) find
their subject value less so in need of help to increase the value of subjects.
(B) the advice of parents who feel their children are less good value. (C)
wants to pass the exam and enter prestigious universities. From here it can
be seen that the reason students attend a variety of tutoring agencies, not
limited to the desire to increase the value of subject. 2) Determine of
students who have followed a tutoring agency: (a) the subject of UN
increased but the value of non-examination subjects down. (B) the average
value of the subjects increased. (C) got the top 10 large classroom and
school. Tutoring agency may say to help improve student achievement, but
in the end the role of schools and the willingness of the students themselves
who
will
have
an
effect
on

student
achievement.
Keywords: Hegemony, Institution Tutoring, Learning Achievement, High
School Students.

2

ABSTRAK

Widyantoro Adi Nugroho. K8412083. HEGEMONI LEMBAGA BIMBINGAN
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA. Skripsi,
Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) alasan siswa memilih sebuah
bimbingan belajar (2) dampak prestasi siswa yang sudah mengikuti lembaga
bimbingan belajar.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnometodologi.
Sumber data yang digunakan diperoleh dari informan, yaitu siswa SMA kelas X,
XI, XII di Kota Surakarta. Dalam pengumpulan data menggunakan observasi
langsung, wawancara dan dokumentasi. Triangulasi sumber digunakan dalam

teknik validitas data. Untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan empat
komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan serta verifikasinya.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1) Alasan siswa memilih
ikut lembaga bimbingan belajar sebagai tempat meningkatkan prestasinya, yaitu :
(a) merasa nilai mata pelajarannya kurang sehingga membutuhkan bantuan untuk
meningkatkan nilai mata pelajarannya. (b) saran dari orang tua yang merasa nilai
anaknya kurang bagus. (c) ingin lulus UN dan masuk universitas ternama. Dari
sini dapat diketahui bahwa alasan siswa mengikuti sebuah lembaga bimbingan
belajar beragam, tidak terbatas pada keinginan untuk meningkatkan nilai mata
pelajaran saja. 2) Dampak siswa yang sudah mengikuti lembaga bimbingan
belajar : (a) nilai mata pelajaran UN meningkat tetapi nilai mata pelajaran non UN
turun. (b) rata-rata nilai mata pelajaran meningkat. (c) mendapat rangking 10
besar kelas maupun sekolah. Lembaga bimbingan belajar boleh saja mengatakan
membantu meningkatkan prestasi belajar siswa, namun pada akhirnya peran
sekolah dan kemauan dari siswa sendiri yang akan berpengaruh pada prestasi
belajar siswa.
Kata Kunci
SMA.


: Hegemoni, Lembaga Bimbingan Belajar, Prestasi Belajar, Siswa

PENDAHULUAN

mengubah

Latar Belakang Masalah

Mahasiswa/i. Tuntutan tinggi untuk

SMA

merupakan

tahapan

namanya

menjadi


dapat masuk perguruan tinggi terbaik

akhir sebelum siswa masuk ke

akan

jenjang

Khususnya untuk siswa SMA kelas 3

perguruan

tinggi

dan

dipikul

oleh


siswa

SMA

3
yang merupakan kelas paling akhir.

ditawarkan oleh sebuah lembaga

Mereka

menjaga

bimbingan belajar.

prestasi belajarnya agar konsisten

Tujuan Penelitian

sehingga dapat lolos ujian masuk


Tujuan dari penelitian ini adalah

PTN.

untuk

dituntut

untuk

Pembelajaran

di

sekolah

mengetahui

mengiktui


alasan

lembaga

bimbingan

sendiri sudah memakan waktu yang

belajar

lama dengan mata pelajaran yang

prestasinya

beragam, kemudian mereka harus

lembaga bimbingan belajar.

serta


siswa

dampak
setelah

terhadap
mengkuti

mengikuti tambahan (apabila sekolah
tersebut memiliki jam tambahan).

KAJIAN PUSTAKA

Jika

Hegemoni Lembaga Bimbingan

melihat


dari

apa

yang

ditawarkan oleh sekolah sebenarnya

Belajar

tidak ada masalah dengan program

Maraknya bimbingan belajar

belajar dari sekolah. Tetapi siswa

yang tumbuh, merupakan sebuah

tetap memilih menggunakan waktu


fenomena

senggangnya untuk mengikuti les di

kepada sekolah selaku penyelenggara

lembaga bimbingan belajar.

pendidikan mulai menurun. Sekolah

Program

dimana

kepercayaan

pembelajaran

tidak lagi dianggap sebagai tempat

sekolah yang dirasa sudah banyak,

belajar yang sesuai, namun hanya

namun kurang mampu meningkatkan

dianggap

prestasi

Beberapa

memperoleh ijazah. Siswa dan orang

siswa merasa tidak cukup dengan

tua siswa sudah terlanjur nyaman dan

nilai

yang

percaya bahwa bimbingan belajar

kemudian menarik mereka untuk

adalah tempat untuk meningkatkan

mengikuti

sebuah

lembaga

prestasi belajar. Hal ini merupakan

bimbingan

belajar.

Melihat

sebuah titik lemah dari sekolah yang

banyaknya siswa yang mengikuti

dimanfaatkan oleh lembaga bimbel

lembaga bimbingan belajar, tentunya

untuk

menarik untuk melihat apa yang

mendapatkan kepercayaan mereka

belajar

yang

siswa.

diperolehnya

sebagai

membuai

tempat

masyarakat

dan

sehingga dapat diterima dengan baik.

4
Senada

dengan

yang

diyakini

sebagai satu-satunya penyelenggara

Gramsci bahwa konformitas yang

pendidikan menurun. Sekolah tidak

muncuk

laku

lagi dianggap mampu menigkatkan

tingkat-tingkat

prestasi belajar dari peserta didik.

dari

tingkah

mempunyai

kesadaran dan persetujuan dengan

Hal

ini

juga

unsur tertentu dalam masyarakat

banyaknya

tampak

siswa

dengan

yang

ikut

Ada tiga tingkatan hegemoni

bimbingan belajar, meskipun tidak

yang dikemukakan oleh Gramsci,

secara keseluruhan yang mengikuti

yaitu

namun

hegemoni

total

(integral),

tetap

ada

kemerosotan

hegemoni yang merosot (decadent)

kepercayaan dari siswa dan orang tua

dan

siswa terhadap sekolah.

hegemoni

yang

minimum.

Ketiga tingkatan hegemoni menurut
Gramsci itu diungkapkan Femia
lebih lanjut (dikutip oleh Hendarto
Nezar Patria 2015: 128-129) :

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di

SMA

Negeri 6 Surakarta, dan dilakukan

Pertama, hegemoni Integral.

sejak Desember 2015 hingga Juni

Hegemoni integral ditandai dengan

2016. Penelitian yang dilakukan

afiliasi

dalam penelitian ini adalah penelitian

massa

yang

totalitas.

Masyarakat

tingkat

kesatuan

intelektual

menunjukan
moral

kokoh.

dan

dengan menggunakan

pendekatan

kualitatif. Dengan pendekatan jenis

Kedua,

deskriptif

kualitatif.

hegemoni yang merosot (decadent

deskriptif

kualitatif

hegemoni).

pemecahan masalah yang ada pada

masyarakat

yang

mendekati

Dalam

tingkatan

menujuksn

ini

potensi

disintegrasi. Ketiga adalah hegemoni
minimum.

Bentuk

ketiga

ini

Penyelidikan
tertuju

pada

masa sekarang.
Sumber data dalam penelitian
kualitatif

dapat

menggunakan

merupakan bentuk hegemoni yang

sumber data primer, dan sumber data

paling rendah. Fenomena bimbingan

sekunder. Sumber data primer adalah

belajar sendiri adalah perwujudan

sumber

dari

decadent

kepercayaan

hegemoni
terhadap

data

yang

langsung

dimana

memberikan data kepada pengumpul

sekolah

data

dan

sumber

sekunder

5
merupakan

sumber

yang

tidak

permasalahn yang dikaji. Wawancara

langsung memberikan data kepada

dalam penelitian ini dimaksudkan

pengumpul data, misalnya lewat

untuk mendapatkan data ataupun

orang lain atau lewat dokumen.

informasi

Dilihat dari segi cara atau teknik

menyeluruh

pengumpul data, maka pengumpulan

pemelihan

dta dapat dilakukan dengan observasi

belajar serta dampak prestasinya

(pengamatan),

interview

setelah
bimbingan

(wawancara),

kuesioner

(angket),

dokumentasi

dan

gabungan

keempatnya.

sistematis

mengenai
lembaga

alasan
bimbingan

mengikuti
belajar.

dan

lembaga
Dokumentasi

digunakan untuk melengkapi data
yang diperoleh pada saat melakukan

Teknik pengambilan sampel yang
digunakan

secara

dalam

penelitian

penelitian di lapangan, dalam hal

ini

dokumentasi

digunakan

untuk

adalah teknik purposive sampling

memperkuat

hasil

atau

sehingga menjadi lebih akurat.

penelitian

prosedur

purposif,

dengan

kecenderungan

peneliti

untuk

Dalam penelitian ini peneliti

memilih informan dan masalahnya

menggunakan triangulasi sumber dan

secara

triangulasi metode. H. B. Sutopo

mendalam

dan

dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data

(2006:

yang akurat. Peneliti mengambil

triangulasi sumber dilakukan dengan

sampel dengan siswa SMA yang

menggunakan beberapa sumber data

belajar di lembaga bimbingan belajar

berbeda, dimana data yang diperoleh

yang ada di Kota Surakarta.

dari sumber yang satu bisa lebih

Teknik

pengumpulan

93)

menyatakan

bahwa

data

teruji bila dibandingkan dengan data

dilakukan dengan tiga cara, yaitu

sejenis dan sumber lain. Cara ini

observasi,

mangarahkan

wawancara

dan

peneliti

untuk

dokumentasi. Observasi dilakukan

mengumpulkan data yang sejenis

untuk mengetahui kondisi, gejala-

dari berbagai sumber yang berdeda-

gejala atau aspek-aspek yang muncul

beda,

berkaitan dengan permasalahan yang

dikumpulkan

bisa

akan

pembanding

untuk

muncul

berkaitan

dengan

sehingga

data-data

yang

dijadikan
diambil

6
kesimpulannya. Sumber data yang

dari satu metode pengumpulan data,

digunakan adalah informan yakni

sehingga dalam pengumpulan data

siswa SMA yang mengikuti lembaga

dapat lebih dipercaya kebenarannya.

bimbingan belajar.

Teknik

Triangulasi

metode

(methodelogical

triangualtion)

analisis

data

dalam

penelitian ini adalah data reduction,
data

display,

conclusion

dan

sebagai jenis triangulasi yang bisa

drawing/verification”.

dilakukan

mengumpulkan data untuk kemudian

oleh

seorang

peneliti

Peneliti

dengan mengumpulkan data sejenis

melakukan

tetapi dengan menggunakan teknik

perbandingan

atau metode pengumpulan data yang

konsep, kategori dan bahkan teori.

berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk

Hasil dari pengumpulan data (data

menguji kemantapan informasi yang

colection)

diperoleh. Triangulasi metode yang

reduction) yang mengandung arti :

digunakan untuk memperoleh data

diedit, diberi kode dan bahkan dibuat

yang

melalui

tabel. Dalam penelitian ini peneliti

berbagai teknik pengumpulan data

hanya mengambil data yang terfokus

dalam bentuk wawancara, observasi,

dalam obyek yang diteliti yaitu

dan studi dokumen.

mengenai

sejenis

dilakukan

perbandinganuntuk

perlu

alasan

direduksi

siswa

peneliti

lembaga

bimbingan

memilih menggunakan triangulasi

dampak

prestasi

sumber

mengikuti

Adapun

dan

alasan

triangulasi

metode

adalah untuk menutup kemungkinan

mendapatkan

(data

memilih

belajar
siswa

lembaga

dan

setelah

bimbingan

belajar.

apabila kekurangan sumber atau

Setelah di reduksi hasil data

salah satu metode. Selain itu, dalam

tersebut kemudian diorganisir ke

penggunaan traingulasi data dan

dalam suatu bentuk sajian tertentu

triangulasi

mengarahkan

(data display) yang nantinya akan

peneliti dalam mengumpulkan data

mempermudah upaya pemaparan dan

dengan

penegasan

metode

menggunakan

beragam

simpulan
and

(conclusion

sumber data yang tersedia dan untuk

drawing

verifying).

setiap sumber menggunakan lebih

penyajian data ini informasi yang

Dalam

7
didapat

memungkinkan

penarrikan

adanya

kesimpulan

dan

pengambilan tindakan.

diantaranya,

tahap

Pra

Siswa

yang

Sudah

Mengikuti Lembaga Bimbingan
Belajar

Penelitian ini melalui beberapa
tahapan

Dampak

Terhadap

Prestasi

Belajarnya
Para siswa yang mengikuti lembaga

penelitian, tahap pekerjaan lapangan,

bimbingan

belajar

ini

serta tahap analisi data.

tujuannya

adalah

meningkatkan

memang

prestasi. Dampak setelah mengikuti
HASIL PENELITIAN

bimbel pun berbeda dari masing-

Pemilihan

masing siswa. Salah satunya adalah

Lembaga Bimbingan

Belajar

Sebagai

Tempat

Meningkatkan Prestasi Belajar

kenaikan nilai dari beberapa mata
pelajaran khususnya yang diajarkan

Siswa

yang

memilih

oleh lembaga bimbingan belajar.

menggunakan

jasa

lembaga

Beberapa

anak

bahkan

merasa

bimbingan belajar ini pada dasarnya

mendapatkan peningkatan nilai yang

adalah mencari kenyamanan dalam

cukup

belajar sehingga mereka bisa fokus.

semua siswa mengalami kenaikan

Perbedaan metode pengajaran dari

prestasi. Ada juga yang prestasinya

setiap lembaga bimbingan belajar

turun dan stagnan.

sebenarnya

tidak

Pada mata pelajaran non UN

sehingga dengan lembaga bimbingan

khususnya siswa yang ikut lembaga

belajar apa saja asalkan anak yang

bimbingan

mengikuti

mengalami kesulitan. Kesulitan ini

lembaga

itu

serius

terlalu

Namun

jauh

belajar

tidak

signifikan.

bimbingan
maka

tidak

belajar

banyak

karena mereka tidak mendapatkan

berpengaruh pada dimana siswa

bantuan dari lembaga bimbelnya.

mengikuti

Pembahasan

belajar.

lembaga
Yang

bimbingan

terpenting

adalah

Bahasan

mengenai

lembaga

ketika mereka mengikuti lembaga

bimbingan

bimbingan belajar, tujuan mereka

dianggap sebagai tempat peningkatan

meningkatka prestasi dapat tercapai.

prestasi belajar siswa dapat dikaitkan

belajar

yang

mulai

dengan teori Hegemoni dari Antonio

8
Gramsci. Hegemoni dalam buku

kedua

Negara dan Hegemoni karya Nezar

intelektual dan moral. Cara kedua

Patria menunjukan adanya sebuah

inilah

dominasi posisi yang oleh Gramsci

Gramsci sebagai hegemoni. Lembaga

dijelaskan

bimbingan

dengan

menunjukan

melalui

yang

kepemimpinan

kemudian

disebut

belajar

yang

sebuah kepemimpinan dari suatu

menggunakan keunggulannya dalam

negara terhadap negara lain yang

pengelolaan

berhubungan secara loggar maupun

menitikberatkan pada kenyamanan

secara ketat terintegrasi dalam negara

siswa lebih diminati siswa untuk

yang memimpinnya. Namun bahasan

belajar. Siswa tidak merasa terbebani

mengenai hegemoni tidak hanya

seperti di sekolah dimana harus taat

terbatas pada masalah negara saja.

kepada

Bisa juga konsep hegemoni ini

Namun

diterapkan

belajar ini mereka tidak harus belajar

pada

masalah-masalah

social dalam masyarakat.

belajar

ini.

aturan-aturan
di

lembaga

dengan

sekolah.
bimbingan

seperti di sekolah. Kebebasan yang

Seperti pada fenomena lembaga
bimbingan

kelas

diberikan oleh lembaga bimbingan

Lembaga

belajar dapat membuat siswa merasa

bimbingan belajar memiliki sebuah

nyaman untuk belajar sehingga bisa

cara yang tidak dimiliki sekolah

lebih mudah menyerap pelajaran

dalam hal mengjar siswanya. Cara ini

yang diberikan.

adalah kemampuan mereka dalam
mengelola

dengan

menjadi kelebihan tersendiri bagi

menitikberatkan pada kenyamanan

lembaga bimbingan belajar untuk

siswa. Hal ini tidak bisa dengan

meningkatkan nilai jualnya dimata

mudah

sekolah.

masyarakat khususnya pada siswa.

Pengelolaan ini merupakan sebuah

Kelebihan lain yang dimiliki oleh

keunggulan

daripada

lembaga bimbingan belajar adalah

dikatakan

cara mereka dalam memberikan cara

sekolah.
Gramsci,

siswa

Kemampuan pengelolaan kelas

diterapkan

di

mereka

Seperti
kelas

yang

social

akan

memperoleh keunggulan melalui dua
cara yaitu dengan paksaan dan yang

cepat

ketika

pelajaran.

mengerjakan

soal

9
Lembaga

bimbinga

belajar

diterimanya konsep dari lembaga

membangun sebuah konsep bahwa

bimbingan belajar ini berlangsung

untuk

prestasi

tanpa paksaan. Ketika msayarakat

membutuhkan

dapat menerima fenomena ini maka

meningkatkan

belajarnya

siswa

bantuan lembaga bimbingan belajar.

bisa

Konsep ini tidak masuk kedalam

“hegemoni”

masyarakat secara tiba-tiba. Untuk

bimbingan belajar ini.

dapat

diterima

lembaga

oleh

masyarakat

bimbingan

menggunakan

belajar

strategi

dikatakan

terjadi
pada

sebuah
lembaga

Hegemoni lembaga bimbingan
belajar

ini

menguntungkan

bagi

yang

lembaga bimbingan belajar. Dari segi

dibutuhkan semua orang khususnya

finansial dengan banyaknya peminat

siswa sekolah, yakni prestasi belajar.

lembaga bimbingan belajar tentu

Mereka

membuat

sebuah

bisnis lembaga bimbingan belajar

branding dengan para siswa yang

masih

pintar

yang

terbuktu dengan banyaknya lembaga

lembaga

bimbingan belajar yang tumbuh di

bimbingan belajar. Kemudian siswa

Kota Surakarta dan sekitarnya. Bagi

yang kurang berprestasi atau ingin

sekolah,

meningkatkan prestasinya

tertarik

bimbingan belajar ini bisa membawa

untuk megikuti lembaga bimbingan

keuntungan seperti tugas sekolah

belajar

untuk mengajar siswa menjadi lebih

dan

berprestasi

berpartisipasi

pada

dengan

meningkatkan

harapan
prestasi

dapat
belajar

mereka yang turun. Sementara bagi
orang tua siswa yang ingin anaknya

ringan

menguntungkan.

hegemoni

dengan

adanya

Hal

ini

lembaga

lembaga

bimbingan belajar ini.
Namun

disisi

lain

terdapat

berprestasi merekapun pada akhirnya

kerugian seperti siswa menjadi lebih

jug

mudah

tertarik

agar

anaknya

bisa

bosan

dengan

berprestasi dan masyarakat akan

disekolah

berpandangan bahwa seorang anak

nyaman

berprestasi

tingkat kenyamanan dengan lembaga

karena

mengikuti

lembaga bimbingan belajar adalah
sesuatu

yang

wajar.

Proses

serta
karena

bimbingan belajar.

kurang

pelajaran
merasa

membandingkan

10
SIMPULAN DAN SARAN

Bagi Sekolah
Menciptakan

Simpulan
Alasan pemilihan lembaga
bimbingan belajar oleh siswa antara

yang menarik dan tidak kaku agar
siswa nyaman untuk belajar.

lain : 1) Ingin meningkatkan nilai
mata

pelajarannya.

mengejar

pembelajaran

Lebih

memperhatikan

2)

Untuk

perkembangan siswa secara individu,

ketertinggalan

mata

karena siswa tetap butuh arahan dari

pelajaran. 3) Harapan bisa lulus UN

sekolah

dan masuk Perguruan tinggi favorit.

menentukan masa depan dalam hal

Adapun
setelah

dampak

mengikuti

siswa
lembaga

untuk

belajar

dan

akdemik.
Bagi Lembaga Bimbingan Belajar

bimbingan belajar adalah sebagai

Lembaga

bimbingan

berikut : 1) peningkatan nilai mata

seharusnya

bertanggung

pelajaran. 2) peningkatan nilai rata-

terhadap

prestasi

siswa

rata. 3) pemahaman materi yang

memakai

jasanya.

Tidak

lebih baik. 4) keberhasilan naik

lembaga bimbingan belajar tidak

kelas,

mau disalahkan apabila siswanya

lulus

UN

dan

masuk

Perguruan tinggi favorit.

belajar
jawab
yang
bisa

gagal namun mengambil keuntungan
dari siswa yang berhasil.

Saran
Bagi Siswa

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga bimbingan belajar

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono.
Belajar.

hanyalah sebagai penunjang, siswa

2004.Psikologi

tidak

Jakarta : PT. Rineka Cipta

boleh

tergantung

tehadap

lembaga bimbingan belajar.
P

restasi belajar tidak hanya

sekedar nilai mata pelajaran, dapat
juga hal-hal non akademik yang
dapat menunjang prestasi.

Agus

Salim.

2006.

Teori

dan

Paradigma Penelitian Sosial.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Burhan Bungin. 2005. Analisis Data
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

11
Pendidikan.

Denzin, Norman K & Lincoln,
Yvonna S. 2009. Handbook
of

Qualitative

Terjemahan

Research.
Dariyatno,

Badrus,

Abi,

John.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dewa

Ketut

Penyuluhan

dan

Belajar

Di

Sekolah. Surabaya : Usaha
Nasional
Hamalik Oemar. 2004. Psikologi
Belajar

dan

Bandung

:

PT

Remaja Rosdakarya
Nana

Syaodih

Sukmadinata.

2003.Landasan

Psikologi

Proses Pendidikan. Bandung:
PT Rosda Karya

Sukardi.

2002.Bimbingan

Bandung:

Okezone. (2015). Peta Persaingan
SBMPTN 2015. diperoleh
dari
http://news.okezone.com/read
/2015/06/07/65/1161491/peta
-persaingan-sbmptn-2015
diakses 04 januari
2015 pukul 09.00

Mengajar.
Sinar

Baru

Algesindo

Prayitno

Kompas. (2011). Memilih Perguruan
Tinggi dan Masa Depan.
Diperoleh
dari
http://edukasi.kompas.com/re
ad/2011/05/02/14061246/Me
milih.Perguruan.Tinggi.dan.
Masa.Depan diakses
05
januari 2015 pukul 11.00
Marsudi, Saring. 2003. Layanan
Bimbingan

Konseling

di

Sekolah.

Surakarta

:

Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005.
Landasan Psikologi Proses

dan

Erman

Amti.

2004.Dasar-Dasar
Bimbingan

dan

KonselingJakarta: PT. Rineka
Cipta,
Satori Djam’an dan Aan Komariah.
2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif.Bandung:Alfabeta
Suara Merdeka. (2014). Persaingan
Ketat Masuk PTN diperoleh
dari
http://suaramerdeka.com/v1/i
ndex.php/read/cetak/2014/05/
21/262134/Persaingan-KetatMasuk-PTN diakses
04
januari 2015 pukul 09.30

12
Sugiyono. 2008. Metode penelitian
kuantitatif,

kualitatif,

dan

R&D.Bandung: Alfabeta.
Sutopo,

HB.

2002.

Penelitian
Surakarta:

Metodologi
Kualitiatif.

Sebelas

Maret

Uniersity Press
Sutopo.

HB.

2006.

Penelitian
Surakarta:

Metodologi
Kualitiatif.

Sebelas

Maret

Uniersity Press
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan.
2005.Landasan Bimbingan &
Konseling.

Bandung:

PT

Remaja Rosdakarya
Tempo. (2015). SBMPTN 2015 Satu
kursi diperebutkan 14 orang.
diperoleh
dari

http://nasional.tempo.co/read/
news/2015/06/09/079673373/
sbmptn-2015-satu-kursidiperebutkan-14-orang
diakses 05 januari 2015 pukul
10.00
Walgito Bimo. 2004.

Bimbingan

dan Konseling. Yogyakarta:
Andi