KOMPARASI METODE TWO STAY TWO STRAY DAN METODE MAKE A MATCH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Rahmaniasari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4024 8956 1 SM

KOMPARASI METODE TWO STAY TWO STRAY DAN METODE MAKE
A MATCH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR

SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Ida Rahmaniasari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan penggunaan
metode Two Stay Two Stray dan metode Make a Match terhadap hasil belajar
sosiologi siswa (2) pengaruh penggunaan metode Two Stay Two Stray dan metode
Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa (3) seberapa besar pengaruh
penggunaan metode Two Stay Two Stray dan metode Make a Match terhadap hasil
belajar sosiologi siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian
semu.Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Kutowinangun
Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian sebanyak dua kelas diambil
dengan teknik multistage cluster random sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
analisis variansi 1 jalur.
Kesimpulan penelitian iini adalah ada perbedaan penggunaan metode Two
Stay Two Stray dan metode Make a Match terhadap hasil belajar sosiologi siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kutowinangun. Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis data yang menunjukkan rata-rata metode Two Stay Two Stray sebesar
24.438 dan rata-rata metode Make a Match sebesar 22.719 dengan ρ= 0.002
(sangat signifikan). Metode belajar memberikan pengaruh sangat signifikan
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang
menunjukkan harga F= 10.840; ρ = 0.002 (sangat signifikan). Selanjutnya
metode belajar memberikan pengaruh sebesar 15% terhadap hasil belajar
sosiologi siswa. Hal ini dapat dilihat R2 sebesar 15% sedangkan 85% dipengaruhi
oleh faktor lain selain metode belajar.

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Two Stay Two Stray, Metode Make
a Match

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

Pembimbing I


Pembimbing II

Drs. Noor Muhsin Iskandar, M.Pd

Drs.H. M Haryono, M. Si

NIP. 19511215 198301 1 001

NIP. 19510101 1981 03 1 005

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah

pengajaran (Oemar Hamalik,
2008: 81).

satu

Kegiatan belajar


aspek

merupakan

pembangunan
syarat

mutlak

yang

mengajar

untuk

harus dapat menempatkan siswa

mewujudkan pembangunan nasional.


sebagai subyek sekaligus obyek di

Kualitas

dalam pengajaran, sehingga dalam

pendidikan

ditingkatkan

demi

harus
tercapainya

proses

pengajaran

merupakan


sumber daya manusia yang lebih

kegiatan

baik

mendukung

mencapai suatu tujuan pengajaran.

pembangunan

Saiful Sagala (2009) mengemukakan

nasional.Salah satu upaya untuk

siswa adalah penentu terjadi atau

meningkatkan kualitas pendidikan


tidaknya proses belajar. Berhasil atau

adalah dengan melakukan inovasi

gagalnya

dalam bidang pendidikan, terutama

pendidikan tergatung pada proses

pengembangan pembelajaran yang

belajar dan mengajar yang dialami

digunakan

siswa dan pendidik. Proses belajar

dan


tercapainya

dapat
tujuan

di

lembaga-lembaga

sekolah.
Sekolah merupakan lembaga
formal, yang secara sistematis
telah
merencanakan
bermacam lingkungan, yakni
lingkungan pendidikan yang
menyediakan
bermacam
kesempatan bagi siswa untuk

melakukan berbagai macam
kegiatan belajar sehingga
para
siswa
memperoleh
pengalaman
pendidikan.
Dengan demikian, dapat
mendorong pertumbuhan dan
perkembangannya ke arah
suatu tujuan yang ingin
dicapai. Lingkungan tersebut
disusun
dalam
bentuk
kurikulum
dan
metode

belajar


siswa

dalam

pencapaian

mengajar

di

kelas

tujuan

umumnya

menempatkan guru sebagai subjek
sedangkan


siswa

sebagai

objek.

Banyak metode pembelajaran yang
dapat digunakan oleh guru di dalam
proses pembelajaran. Akan tetapi
metode yang biasa digunakan oleh
sebagian guru Sosiologi di Sekolah
Menengah

Atas

(SMA)

adalah

metode ceramah. Dalam metode

ceramah

siswa

mendengarkan

hanya

bertugas

penjelasan

guru

dengan mencatat pokok bahasan
penting

yang

guru

kemukakan.

Karena itu metode ini membiasakan

“Cooperatif Learning adalah suatu

siswa untuk pasif di kelas karena

model pembelajaran dimana siswa

siswa hanya perlu mendengarkan dan

belajar dan bekerja dalam kelompok-

memperhatikan guru ceramah di

kelompok kecil secara kolaboratif

depan kelas. Selain itu Saeful Sagala

yang anggotanya

(2003:

sampai 6 siswa, dengan struktur

202)

“metode

menyatakan

ceramah

tidak

bahwa
dapat

terdiri

kelompoknya bersifat

dari 4

heterogen”.

memberikan kesempatan pada siswa

(Isjoni,2012: 13). Melalui model

untuk

pembelajaran

berdiskusi

memecahkan

kooperatif

dengan

masalah sehingga proses menyerap

metode

pengetahuan kurang tajam”.

Make a Match diharapkan mampu

Karena
pengembangan

itu

diperlukan

pengajaran

yang

dapat membangun keaktifan siswa
dalam

proses

melalui

belajar

alternatif

pembelajaran,

yakni

Two Stay Two Stray dan

membuat siswa berperan aktif di
kelas yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

mengajar

Metode Two Stay Two Stray

metode

(TSTS) dikembangkan oleh Spencer

metode

Kagan

(1992).

Metode

TSTS

pembelajaran yang berpusat pada

merupakan

siswa dimana peran guru hanya

cara menyusun siswa bekerja dalam

sebagai fasilitator bukan lagi sumber

kelompok-kelompok

belajar artinya guru lebih banyak

memberikan

sebagai orang yang membantu siswa

kelompok lain untuk membagikan

untuk belajar. Salah satu metode

hasil dan informasi dengan kelompok

pembelajaran yang dapat digunakan

lain, saling membantu memecahkan

oleh guru yaitu metode Two Stay

masalah dan mendorong siswa untuk

Two Stray dan metode Make a

saling berprestasi (Agus Suprijono,

Match. Metode Two Stay Two Stray

2009). Metode TSTS dimulai dengan

dan

siswa melakukan diskusi kelompok

metode

Make

a

Match

merupakan salah satu metode dalam

yang

model

kelompok.

pembelajaran

kooperatif.

Slavin (1984) mengatakan bahwa

pembelajaran

terdiri

belajar

kesempatan

dari

dengan

dan

kepada

4

anggota

Kemudian

setelah

melakukan diskusi intra kelompok,

dua anggota dari masing-masing

menyenangkan dam menumbuhkan

kelompok bertamu ke kelompok lain

keaktifan siswa. Dengan

untuk saling menyampaikan hasil

siswa akan termotivasi untuk belajar.

kerja

Metode

Adanya motivasi belajar pada siswa

menuntut

akan berpengaruh pada pencapaian

kelompoknya.

pembelajaran

TSTS

adanya kegiatan diskusi berulang
sehingga

siswa

mendalami

akan

materi.

begitu,

hasil belajar siswa.

lebih

METODE

Sedangkan

Penelitian

ini

merupakan

metode Make a Match merupakan

penelitian kuantitatif dengan desain

metode

eksperimen

pembelajaran

mencari

Quasi

Eksperimen

pasangan. “Siswa mencari pasangan

Research. Populasi dalam penelitian

sambil mempelajari suatu konsep

ini yaitu seluruh siswa SMA Negeri

atau topik tertentu dalam suasana

1 Kutowinangun Tahun Pelajaran

yang

2013/2014. Sampel dalam penelitian

2011:

menyenangkan”.
223).

(Rusman,
siswa

ini

kartu

penggunaan metode yang berbeda.

(pertanyaan atau jawaban). Siswa

Kelas XI IPS 2 sebagai kelas dengan

yang

kartu

penggunaan metode Two Stay Two

jawaban,

Stray dan kelas XI IPS 1 sebagai

memikirkan jawaban atau pertanyaan

kelas dengan penggunaan metode

dari kartu yang dipegang. Kemudian

Make a

setiap siswa mencari pasangan kartu

dengan teknik multistage cluster

yang cocok dengan kartunya sesuai

random

dengan waktu yang telah ditetapkan.

pengumpulan

Mencari kartu pasangan ini dapat

metode tes, angket dan dokumentasi.

membantu siswa untuk aktif dalam

Metode

pembelajaran. Selain itu, siswa dapat

memperoleh

berinteraksi dengan teman-temannya

Sosiologi pada siswa. Metode angket

sekelasnya.

digunakan memperoleh data sikap

mendapatkan

sudah

pertanyaan

Setiap
satu

buah

mendapatkan
atau

Aktivitas

dalam

yakni

pembelajaran Make a Match dapat

guru

menciptakan

belajar.

pembelajaran

yang

dua

kelas

dengan

Match.. Sampel dipilih

sampling.

tes

dalam

data

Teknik

menggunakan

digunakan
data

hasil

penerapan

Metode

untuk
belajar

metode

dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data

Jika ρ > 0.05 sebaran data yang

siswa dan sekolah.

diperoleh normal, maka Ho diterima.

Sebelum melakukan analisis

Jika ρ < 0.05 sebaran data yang

data, dilakukan dua uji prasyarat.

diperoleh tidak normal, maka Ho

Pertama , uji normalitas digunakan

ditolak.

untuk menunjukkan bahwa data yang

Hasil uji normalitas data dapat dilihat

dianalisis

pada Tabel 1.

mempunyai

sebaran

normal. Kedua, uji homogenitas
digunakan
bahwa

untuk

subjek

penelitian

dalam

dilakukan untuk menguji perbedaan
belajar

menguji

siswa

pengaruh

dan

untuk

dan

besar

pengaruhnya metode belajar terhadap
hasil belajar siswa menggunakan uji
analisis variansi 1 jalur.

Uji prasyarat yang pertama adalah uji
normalitas. Uji normalitas digunakan
untuk menunjukkan bahwa data yang
mempunyai

sebaran

normal. Data pada penelitian ini
adalah kelas XI IPS 2 sebagai kelas
Two Stay Two Stray

sebanyak 32

siswa) dan kelas XI IPS 2 sebagai
kelas Make a Match sebanyak 32
siswa. Untuk mendapatkan normal
tidaknya

fo - fh

(fo - fh)2

9
8
7
6
5
4
3
2
1

0
3
10
11
18
9
11
2
0

0.63
2.41
7.12
13.57
16.55
13.57
7.12
2.41
0.63

-0.63
0.59
2.88
-2.57
1.45
-4.57
3.88
-0.41
-0.63

0.40
0.35
8.31
6.59
2.10
20.87
15.08
0.17
0.40

distribusi

64 64.00
0.00
Tot
al
Rerata
= 23.578
S. B = 2.245
Kai Kuadrat = 6.920
db = 8
ρ = 0.545

(�� − �ℎ )2
�ℎ
0.63
0.15
1.17
0.49
0.13
1.54
2.12
0.07
0.63
6.92

IBM/IN, 2014)

Hasil Uji Prasyarat Analisis

atau

fh

(Sumber: Hasil olahan data SPS versi

HASIL DAN PEMBAHASAN

dianalisis

fo

menunjukkan

keadaan homogen. Analisis data

hasil

Kelas

data

digunakan kriteria sebagai berikut :

Berdasarkan hasil olah data pada
Tabel 1. menunjukkan ρ = 0.545 Hal
ini berarti ρ > 0.05. Karena ρ > 0.05
maka H0 diterima. Artinya bahwa
sampel yang diambil dari populasi
tersebut sebarannya normal.
Uji prasyarat yang kedua
adalah uji homogenitas data. Uji
homogenitas

digunakan

untuk

menunjukkan

bahwa

subjek

penelitian dalam keadaan homogen.
Untuk menetapkan homogen atau

tidaknya

hubungan

data

besarnya pengaruh metode belajar

kriteria

sebagai

terhadap hasil belajar dengan analisis

menggunakan
berikut :

variansi 1 jalur

Jika

nilai

dari

uji

Data nilai mean atau rata-rata hasil

homogenitas lebih besar dari α

belajar berdasarkan tes yang telah

(Sig.>α) maka H0 diterima sehingga

dilakukan oleh peneliti untuk kelas

dapat

Two

Sig

dikatakan

bahwa

data

Stay

Stray

(TSTS)

sebesar

24.438

Two

homogen. α = 0.05. Jika nilai Sig dari

diperoleh

uji homogenitas lebih kecil dari α

dengan

(Sig. 0.05 sehingga Ho

Sumber
Rerata
A1
A2
Rerata
24.438
22.719
A1
24.438
0.000
3.292
P
1.000
0.002
A2
22.719
-3.292
0.000
P
0.002
1.000
(Sumber: Hasil olahan data SPS

diterima. Dengan demikian dapat

IBM/IN, 2014)

IBM/IN, 2014)
Berdasarkan

Tabel

2.

diatas

menunjukkan nilai Sig = 0.912 yang

diambil

kesimpulan

bahwa

data

homogen.

Dari tabel 4.5 diatas dapat
diketahui bahwa terdapat perbedaan

Hasil Analisis Data
Setelah
uji

mean atau rata-rata hasil belajar
prasyarat

terpenuhi, dilakukan uji analisis data.
Analisis

data

dilakukan

menguji

perbedaan

hasil

untuk
belajar

siswa dan menguji pengaruh serta

diantara kedua metode yakni Metode
Two Stay Two Stray dan metode
Make

a

signifikansi

Match

dengan

tingkat

ρ

0.002

(sangat

=

signifikan). Dengan demikian dapt

disimpulkan bahwa ada perbedaan

tingkat signifikansi ρ = 0.002 (sangat

yang sangat meyakinkan antara kelas

signifikan).. Dengan demikian dapat

Two Stay Two Stray (TSTS) dengan

disimpulkan bahwa ada pengaruh

kelas Make a Match dilihat dari nilai

yang sangat signifikan antara metode

rata-rata hasil belajar. Dimana nilai

belajar dengan rata-rata hasil belajar

rata-rata kelas Two Stay Two Stray

siswa.

(TSTS)

lebih tinggi dibandingkan

kelas Make a Match 24/22.
Analisis
menguji

belajar

berikutnya

pengaruh

dan

Besar

yakni
besarnya

pengaruh

terhadap

metode

rata-rata

hasil

belajar sosiologi dapat dilihat pada
Tabel

4.

R2

Kolom

yang

pengaruh metode belajar terhadap

menunjukkan 0.149. Hal ini berarti

hasil belajar siswa. Hasil analisis

metode belajar berpengaruh terhadap

variansi 1 Jalur dapat dilihat pada

hasil belajar sosiologi siswa sebesar

tabel 4.

15%,

Tabel 4.

Rangkuman Analisis

Regresi
Su
mb
er
Ant
ar
A

Dal
am

JK

D RK
b

F

R2

ρ

47.2
66

1

47.
266

X2

175.
563

1

270.
344
1,07
1.87
5
3.17

6
2
6
2

175
.56
3
4.3
60
17.
288

10.
84
0
10.
15
5
--

0.
14
9
0.
14
1
--

0.
00
2
0.
00
3
--

--

--

--

X2

Tot
al

X1
X2

dipengaruhi

oleh

yaitu

85%

faktor

selain

metode belajar.

Var
iabe
l
X1

X1

selebihnya

PEMBAHASAN
Pada kelas

1,24
7.43
8

6
3
6
3

Two Stay Two

Stray, siswa belajar secara kelompok

untuk

menyelesaikan

suatu

permasalahan dalam materi belajar.
Kegiaan kelompok tersebut dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam
berpendapat saat berkelompok dan

--

--

--

--

penguasaan konsep materi pada saat

--

--

--

--

diskusi

(Sumber: Hasil olahan data SPS
2004 versi IBM/IN, 2014)
Berdasarkan tabel 4.6 Hasil

berlangsung.

Kegiatan

selanjutnya siswa saling bertukar
informasi kepada kelompok lain.
Sehingga

siswa

dapat

lebih

analisis variansi 1 jalur menunjukkan

memaksimalkan kemampuan dirinya

harga F sebesar 10.840 dengan

dalam memahami materi belajar

melalui

kegiatan

yang

menunjukkan harga F sebesar 10.840

dilakukan siswa sebanyak dua kali

dengan tingkat signifikansi 0.002

yakni diskusi intra kelompok dan

(sangat signifikan). Dengan demikian

diskusi

disimpulkan

dengan

diskusi

kelompok

lain.

ada

pengaruh

yang

Disamping itu metode ini dapat

sangat meyakinkan antara metode

melatih siswa untuk berkomunikasi

belajar (Two Stay Two Stray dan

dan bekerjasama tidak hanya pada

Make a Match) terhadap rata-rata

kelompoknya sendiri tetapi juga

hasil belajar siswa.

kelompok yang lain. Hal tersebut
yang

dapat

meningkatkan

Besar

pengaruh

metode

hasil

belajar terhadap hasil belajar siswa

belajar dalam penggunaan metode

yaitu sebesar 15%, selebihnya sekitar

Two Stay Two Stray.Sedangkan pada

85%

kelas Make a Match siswa belajar

(variabel) selain metode belajar.

dengan cara mencari pasangan dari

Variabel-variabel lain inilah yang

setiap kartu yang berupa pertanyaan

tidak diteliti oleh peneliti.

dipengaruhi

dan jawaban. Siswa dapat belajar

oleh

Keberhasilan

faktor

siswa

dalam

dengan suasana yang menyenangkan

hasil belajar tidak hanya dipengaruhi

sambil belajar mengenai konsep atau

oleh metode belajar. Banyak faktor

topik. Oleh karenan itu penggunaan

yang mempengaruhi hasil belajar

metode Two Stay Two Stray hasil

siswa, hal ini sesuai dengan pendapat

belajarnya lebih tinggi dari pada

dari

penggunaan metode Make a Match.

menyatakan faktor-faktor yang dapat

Artinya nilai hasil belajar kelas Two

mempengaruhi

Stay Two Stray lebih baik daripada

dikelompokkan menjadi dua yakni

kelas Make a Match

faktor internal dan faktor eksternal.

Selanjutnya hasil penelitian
ini

menunjukkan

secara

umum

Slameto

(2003

:54)

prestasi

yang

belajar

Faktor internal merupakan faktor
yang menyangkut seluruh pribadi

metode belajar (Two Stay Two Stray

termasuk

dan Make a Match) memberikan

mental atau psikis yang meliputi

pengaruh

kondisi

terhadap

hasil

belajar

siswa. Hasil analisis variansi 1 jalur

kondisi

fisiologis

fisik

secara

maupun

umum,

kondisi psikologis, kondisi panca

indera, intelegensi/kecerdasan dan

siswa yang meliputi strategi dan

bakat. Sedangkan faktor eksterna

metode yang digunakan siswa untuk

merupakan faktor yang bersumber

melakukan kegiatan pembelajaran

dari

yang

materi-materi pelajaran.

faktor

Metode

luar

diri

bersangkutan

individu
meliputi

belajar

termasuk

lingkungan (lingkungan alami dan

dalam

lingkungan

Dalam penelitian ini faktor metode

sosial)

dan

instrumental

faktor

(perangkat

keras/hardware

dan

lunak/software).

Senada

belajar

faktor pendekatan belajar.

berpengaruh

pada

hasil

perangkat

belajar sebesar 15%. Sedangkan

dengan

sisanya yakni 85% faktor diluar

pendapat dari Slameto, Purwanto

metode belajar yang tidak diteliti

(2009: 104) menyatakan faktor yang

dalam penelitian ini.

mempengaruhi keberhasilan belajar

DAFTAR PUSTAKA

dibedakan menjadi

Agus Suprijono. (2009). Cooperative
Learning
Teori
dan
Aplikasinya:
Yogyakarta
:Pustaka Pelajar.

dua golongan

yakni faktor yang ada pada diri
organisme itu sendiri atau faktor
individual dan faktor yang ada diluar
individu atau faktor sosial.
Muhibbin Syah (2012: 145)
juga menyatakan bahwa

faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa yakni faktor internal ,
faktor

eksternal

dan

pendekatan

belajar. Faktor internal merupakan
faktor dari dalam siswa

yaitu

keadaan/kondisi jasmani dan rohani
siswa. Faktor eksternal (faktor dari
luar siswa), yaitu kondisi lingkungan
sekitar

siswa.

Sedangkan

faktor

pendekatan belajar (approach to
learning), yaitu jenis upaya belajar

Anita

Lie. (2005).
Cooperatif
Learning,
Mempraktekan
Cooperatif Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta:
Penerbit
PT
Gramedia
Widiasarana.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Baharuddin, H dan Esa. (2010).
Teori
Belajar
dan
Pembelajaran. Jakarta. ArRuzz Media.
Daryanto dan Muljo. (2012). Model
Pembelajaran
Inovatif.
Jogjakarta : Gava Media
Dimyati dan Mujiono. (2009).
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta

Djamarah & Aswan,Zain (2010).
Startegi Belajar Mengajar .
Jakarta : Rineka Cipta : Edisi
Revisi
Hamruni.
(2011).
Startegi
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Insanmadani.
Isjoni.

(2012).
Model-model
Pembelajaran
“Mengembangakan
Profesionalisme
Guru”.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Santoso,

E.B. (2011). Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray
(TSTS). Diperoleh tanggal
20 Maret 2014,dari :
http//raseko.blogspot.com/2011/05/
model
pembelajarankooperatif-tipe-two.html.

Slameto.

(2013). Belajar Dan
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Belajar .
Jakarta: RinekaCipta.

Slavin.

(2011).
Cooperative
Learning Teori, Riset dan
Praktik. Bandung : Media
Nusa

(2010).
Pembelajaran
Kooperatif: Meningkatkan
Kecerdasan
Komunikasi
Antar
Peserta
Didik:
Yogyakarta:
Pustaka
Belajar.

Miftahul Huda. (2013). Cooperative
Learning Metode, Teknik,
dan
Model
Terapan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Moh.

Rusman.

Nazir.
(1999).
Metode
Penelitian. Cetakan Ketiga,
Jakarta, Ghalia Indonesia.

Muhibbin Syah. (2012). Psikologi
Belajar . Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Saiful Sagala. 2003. Konsep dan
Makna Pembelajaran. Bandung :
Alfabeta
Nana Sudjana. (2009). Penilaian
Hasil
Proses
Belajar
Mengajar .
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2004. Metode Research
(Penelitian Ilmiah). Jakarta:
Bumi Aksara
Oemar Hamalik. (2013).
Proses
Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi
Aksara.
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil
Belajar . Surakarta: Pustaka pelajar.

Soerjono Soekanto. (2010). Sosiologi
Suatu Pengantar . Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyanto. (2009). Model-Model
Pembelajaran
Inovatif.
Surakarta: Panitia Sertifikasi
Guru Rayon 13 Surakarta.
Sutrisno Hadi. (2004). Metodologi
Researh, Jilid3. Yogyakarta.
Andi Offset.
Wina

Sanjaya. (2009). Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.

Y.

Slamet . (2006). Metode
Penelitian Sosial. Surakarta.
UNS Press.

Dokumen yang terkait

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Sari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8432 17772 1 SM

0 0 11

Komparasi Metode Jigsaw dan Metode Make a Match Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas 11IIS SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014 2015 | Handayani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6294 13396 1 SM

0 0 2

KOMPARASI METODE MAKE A MATCH DAN METODE SNOWBALL THROWING SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Wibowo | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6342 13492 1 SM

0 0 15

KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN METODE KONVENSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA | Setyawati | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4057 9033 1 SM

0 0 13

KOMPARASI METODE JIGSAW DAN METODE MAKE A MATCH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Subarkat | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8558 18035 1 SM

0 0 14

KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN CIRC DAN METODE PEMBELAJARAN PBL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Putra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9032 19232 1 SM

0 0 13

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Syahalla | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Hudi | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5958

0 0 12