Analisis Faktor-Faktor Penghambat Penyaluran Kredit Pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Aksara di Medan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia berada pada masa keemasannya di tahun 2012
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 6% per tahun. Oleh karena itu
Pemerintah terus berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang kini cenderung menurun. Hal ini dilakukan Pemerintah karena tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikator kemajuan
suatu negara. Beberapa indikator untuk meningkatkan laju pertumbahan ekonomi
disuatu negara berkembang, salah satunya adalah kondisi ekonominya yang baik
secara segi kuantitatif yang dapat dilihat dari segi pendapatan per kapita, tingkat
inflasi, tingkat pertumbuhan

ekonomi, tingkat, pengangguran, serta laju

pertumbuhan penduduk. Dan dari segi kualitatif suatu negara dikategorikan maju
apabila peertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai pemerataan pendapatan.
Maka untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi negara, pemerintah juga
harus memperhatikan peran sektor perbankan dalam untuk menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemertaan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf
kesejahteraan masyarakat. Bank berperan serta dalam mendukung kegiatan bisnis
yang mana bank menyalurkan kredit kepada para wirausaha mikro kecil dan
menengah, maupun wirausaha sukses dalam bentuk modal.
Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan antara pihak yang memiliki kelebihan dana surplus unit dan pihak yang

1
Universitas Sumatera Utara

2

memerlukan dana deficit unit, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran.
Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan : “Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk–bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”
Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank Konvensional adalah bank yang
dalam aktivitasnya baik penghimpun dana maupun dalam rangka menyalurkan
dana, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan
dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu. Salah satu
kegiatan usaha bank konvensional adalah memberikan kredit atau bantuan
permodalan.
Pasal 1 angka 12 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU
Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan : “Pembiayaan adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.”
Dalam memberikan kredit bank umum wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dengan
yang diperjanjikan. Kredit yang diberikan oleh bank mengandung risiko, sehingga
dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang

Universitas Sumatera Utara

3


sehat. Untuk mengurangi risiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam arti
keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya
sesuai dengan yang diperjanjikan merupakan faktor yang harus diperhatikan bank.
Untuk memperoleh keyakinan tersebut sebelum memberikan kredit, bank harus
melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan,
prospek usaha, dari debitur.
PT. Bank Sumut juga merupakan lembaga pembiayaan yang bergerak
dalam usaha pembiayaan kredit. Memberikan pelayanan kredit kepada nasabah
dengan mengharapkan laba yang diperoleh dari bunga kredit. Persaingan yang
ketat didunia pembiayaan kredit ini membuat PT. Bank Sumut harus lebih siap
didalam memberikan segala fasilitas kredit bagi nasabahnya. Banyak pesaing
yang lebih mudah memberikan kredit dan menawarkan tingkat suku bunga kredit
yang lebih rendah.
Penyaluran kredit hingga kini tetap merupakan suatu komponen
pendapatan yang paling utama dalam industri perbankan karena menghasilkan
keuntungan yang paling besar yang berasal dari bunga kredit.
Pada umumnya dalam pemberian kredit perbankan, pemohon kredit
harus melalui tahap-tahap yaitu pengajuan permohonan kredit, analisis kredit,
persetujuan kredit, perjanjian kredit, pencairan kredit, pengawasan kredit dan

pelunasan kredit. pemberian kredit memiliki prosedur-prosedur yang harus
dipatuhi setiap petugas kredit.
Pengajuan kredit yang telah dinilai melalui tahapan analisis kredit yang
telah disetujui tersebut harus selalu diawasi sehingga nantinya tidak menimbulkan
risiko bagi perusahaan. Kredit yang disalurkan tersebut merupakan piutang bagi

Universitas Sumatera Utara

4

perusahaan yang memerlukan perhatian khusus. Karena disisi lain bank harus
membayar berapapun nilai dana yang ditempatkan kepadanya, meskipun segala
kemungkinan hal yang buruk terjadi pada kredit dana masyarakat. Bank tidak
boleh menunda menahan pembayaran dana masyarakat dengan berdalih hal
tersebut disebabkan karena kredit tidak tertagih.
Penagihan piutang atau pelunasan pinjaman dari debitur yang tidak
tertagih sesuai jadwal yang ditentukan akan berakibat buruk bagi lembaga
pembiayaan kredit tersebut. Situasi seperti ini bisa disebabkan karena kondisi
usaha debitur yang memburuk atau kondisi ekonomi makro yang berubah
sehingga mempengaruhi kondisi ekonomi debitur. Ada pula faktor lain yang dapat

menyebabkan hal ini terjadi, salah satunya bisa juga disebabkan oleh kesalahan
pihak perusahaan didalam menganalisa kelayakan debitur dan pengawasan kredit.
Pada kenyataan yang telah diuraikan diatas terdapat begitu banyak
kendala yang dihadapi oleh pihak bank dan pihak nasabah dalam hal perkreditan.
Hal itu membuat penulis tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai hambatanhambatan dalam perkreditan ini.
Atas dasar tersebut, penulis untuk memilih judul “ANALISIS
HAMBATAN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK
SUMUT KCP AKSARA”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masalah yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah “apa yang menjadi hambatan dalam
penyaluran kredit yang dihadapi oleh PT.Bank Sumut KCP Aksara.”

Universitas Sumatera Utara

5

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui secara jelas jenis-jenis kredit yang disalurkan dan

jaminan yang diterima pada PT. Bank Sumut KCP Aksara.
2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul pada
prosedur penyaluran kredit PT. Bank Sumut KCP Aksara.
3. Untuk mengetahui teknik dan strategi penanggulangan dan penyelesaian
atas hambatan yang mungkin ditimbulkan dalam kredit pada PT. Bank
Sumut KCP Aksara.

D. Manfaat Penelitian
a) Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya didalam menguasai
kredit. Serta berguna untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam
menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas
Menambah pengetahuan penulis khususnya didalam menguasai kredit.
b) Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan yang berupa saran-saran terhadap perusahaan dimasa
yang

akan datang dan menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan

penyaluran kredit nasabah dimasa yang akan datang.

c) Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan dan menambah bahan masukan bagi pembaca yang
tertarik pada judul proposal sejenis.

Universitas Sumatera Utara