Akibat Hukum Restrukturisasi Perseroan Terbatas Melalui Pemisahan Usaha

ABSTRAK
AKIBAT HUKUM RESTRUKTURISASI PERSEROAN TERBATAS
MELALUI PEMISAHAN USAHA
*)Oren Riff Milano M
**)Ramli Siregar
***)Windha
Mengingat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas khususnya dalam Bab VIII pada pasal 126, pasal 127, pasal 128, telah diatur
mengenai pemisahan perseroan. Selanjutnya pada pasal 135, pemisahan dibedakan
atas pemisahan murni dan pemisahan tidak murni (spin off) maka dengan adanya
Undang-Undang Perseroan Terbatas ini dapat memberikan manfaat bagi
pengelolahan perseroan guna meningkatkan kinerjanya, sehingga spin off perlu
dilakukan dalam restrukturisasi perseroan dan melalui proses pelaksanaannya dalam
restrukturisasi perseroan mampu menghasilkan peran pranata spin off yang berguna
untuk mencapai tujuan dari restrukturisasi perseroan di Indonesia.
Penelitian ini mengunakan metode penelitian normatif dengan pendekatan
yang bersifat kualitatif, yakni mengacup ada nilai dan norma-norma hukum yang
terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Sebagai bahan hukum primer
digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
Penelitian ini menunjukan Spin off perlu dilakukan di dalam restrukturisasi

perseroan, karena ada beberapa alasan penting bagi perseroan untuk melakukan
restrukturisasi antara lain karena persaingan, fleksibilitas dan biaya awal yang begitu
tinggi. Proses pelaksanaan spin off dalam suatu perseroan pre-spin off dalam hal ini
merupakan keadaan sebelum spin off dimana dalam tahap ini, tugas dari seluruh
jajaran direksi maupun manajemen kedua atau lebih perseroan untuk mengumpulkan
informasi yang kompeten dan signifikan untuk kepentingan proses spin off perseroanperseroan tersebut. Akibat hukum dari spin off terhadap perseroan yang dipisahkan
dari perseroan yang merupakan hasil pemisahan. Latar belakang terbentuknya spin off
adalah adanya rencana perubahan holding company (induk perusahaan) dari bentuk
operating holding menjadi non operating holding dengan alasan agar lebih fokus
dalam pengelolahan sinergi korporasi antara sesama perseroan yang kelak menjadi
anak perseroan.

Kata kunci: Pemisahan, Restrukturisasi, Perseroan Terbatas.
*)Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**)Dosen Pembimbing I
***)Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara