2085 calk 2 tahun 2012 untuk inspektorat revisi
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1
Entitas Akuntansi/Pelaporan Keuangan Daerah
a. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri atas
satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas
pelaporan adalah Pemerintah Provinsi DIY atau suatu organisasi
dilingkungan Pemerintah Provinsi DIY atau organisasi lainnya jika
menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud
wajib menyajikan laporan keuangan.
b. Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan sebagaimana
dimaksud diatas dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD) dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi DIY.
c. Entitas
Akuntansi
adalah
unit
pemerintahan
pengguna
anggaran/pengguna
barang
dan
oleh
karenanya
wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan. Pada Pemerintah Provinsi DIY
terdapat 30 SKPD yang merupakan entitas akuntansi.
4.2
Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan
a. Pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran menggunakan basis kas.
b. Pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca
menggunakan basis akrual.
4.3
Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a. Pendapatan
1) Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara
penerimaan atau pada Rekening Kas Umum Daerah.
2) Pendapatan dicatat secara bruto.
3) Pendapatan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam laporan
realisasi anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Belanja
1) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara
Pengeluaran atau Rekening Kas Umum Daerah.
2) Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam laporan realisasi
anggaran dan rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Belanja disajikan dalam laporan
realisasi anggaran sesuai dengan klasifikasi dalam anggaran.
c. Pembiayaan
1) Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,
53
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
2) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening
Kas Daerah.
3) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening
Kas Umum Daerah.
4) Pembiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam laporan
realisasi anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan
disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
d. Penjelasan sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material pada LRA
antara anggaran dan realisasinya, diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
e. Kas
1) Kas Pemerintah Daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan di
bawah tanggung jawab Bendahara umum Daerah dan kas yang
dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab selain Bendahara
Umum Daerah yang meliputi:
a) Saldo rekening Kas Daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada
bank yang digunakan untuk menampung penerimaan dan
pengeluaran pemerintah daerah.
b) Setara Kas, antara lain berupa Surat Utang Negara (SUN)/obligasi
dan deposito kurang dari 3 bulan yang dikelola oleh BUD.
c) Uang Tunai di BUD
d) Kas di Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas
e) Kas di Bendahara Penerimaan
2) Kas
diakui
pada
saat
kas
diterima
oleh
bendahara
penerimaan/Rekening Kas Umum Daerah dan pada saat dikeluarkan
oleh bendahara pengeluaran/ Rekening Kas Umum Daerah.
3) Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai
rupiahnya.
f. Piutang
1) Piutang adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari
entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah dan dikelompokkan menjadi Bagian
Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada
BUMN/BUMD, Bagian lancar Tuntutan Perbendaharaan/TGR, Piutang
Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Denda dan Piutang Lainnya.
2) Piutang diakui sebesar nilai nominal dari piutang.
3) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran dicatat sejumlah tagihan
penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun.
4) Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD dicatat sebesar nilai nominal
yang jatuh tempo tahun berikutnya.
5) Bagian Lancar TP/TGR dicatat sebesar nilai nominal yang akan
diterima dalam waktu satu tahun.
6) Piutang Pajak dicatat berdasarkan Surat Ketetapan Pajak yang
pembayarannya belum diterima/belum dilunasi oleh wajib pajak.
7) Piutang Lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan pengakuan piutang di luar Bagian Lancar Tagihan Penjualan
54
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/BUMD, Bagian
Lancar TP/TGR, Piutang Pajak dan Piutang Retribusi.
8) Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk
sebesar prosentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur
piutang.
9) Aset berupa piutang di neraca disajikan sebesar nilai bersih yang
dapat direalisasikan (net realizable value), sehingga nilai piutang
harus disesuaikan dengan melakukan penyisihan piutang tidak
tertagih.
10)
Penyisihan piutang tidak tertagih yang didasarkan pada umur
piutang dibedakan dalam empat jenis dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Piutang Lancar
: ≤ 1 tahun dari tanggal jatuh tempo;
b) Piutang Kurang Lancar : > 1 - 3 tahun setelah tanggal jatuh
tempo;
c) Piutang Diragukan
tempo;
d) Piutang Macet
: > 3 - 5 tahun setelah tanggal jatuh
: > 5 tahun setelah tanggal jatuh tempo.
11)
Besarnya prosentase penyisihan piutang tidak tertagih yang
didasarkan pada umur piutang ditetapkan sebagai berikut:
a) Piutang Lancar
: nilai penyisihan sebesar 5%
b) Piutang Kurang Lancar
: nilai penyisihan sebesar 25%
c) Piutang Diragukan
: nilai penyisihan sebesar 50%
d) Piutang Macet
: nilai penyisihan sebesar 100%
Penyajian nilai penyisihan piutang tidak tertagih akan
dicantumkan dalam Laporan Keuangan pada Catatan atas
Laporan Keuangan selama piutang pokok masih tercantum atau
belum dihapus.
Penyajian penyisihan piutang tidak tertagih di neraca merupakan
unsur pengurangan dari piutang yang bersangkutan.
12)
Piutang Daerah dapat dihapuskan secara bersyarat atau
mutlak dari pembukuan Pemerintah Daerah, kecuali mengenai
Piutang Daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam
Undang-Undang.
13)
Penghapusan
Secara
Bersyarat
dilakukan
dengan
menghapuskan Piutang Daerah dari pembukuan Pemerintah Daerah
tanpa menghapuskan hak tagih daerah dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14)
Penghapusan Secara Mutlak dilakukan dengan menghapuskan
hak tagih Daerah dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
15)
Penghapusan Secara Bersyarat dan Secara Mutlak sepanjang
menyangkut Piutang Daerah ditetapkan oleh:
55
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
a) Gubernur untuk jumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah);
b) Gubernur dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
untuk jumlah lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Piutang Daerah yang akan dihapuskan Secara Bersyarat dan Secara
Mutlak diusulkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang
berpiutang kepada Gubernur setelah mendapat pertimbangan dari
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara yang
wilayah
kerjanya
meliputi
wilayah
kerja
Gubernur
yang
bersangkutan.
16)
Pengungkapan piutang di CaLK harus menunjukkan posisi
piutang pada tanggal laporan keuangan dan menunjukkan asal usul
piutang.
g. Persediaan
1) Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir
periode akuntansi.
2) Terhadap persediaan yang rusak/usang tidak dicatat sebagai nilai
persediaan dalam lembar muka laporan keuangan (neraca) tetapi
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
3) Persediaan disajikan sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
c) Nilai wajar atau didasarkan pada dokumen yang menyertainya
apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
h. Pengukuran Investasi :
1) Dicatat sebesar biaya perolehan.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya
saham dan obligasi jangka pendek dicatat sebesar biaya
perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah
komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul
dalam rangka perolehan tersebut.
2) Dicatat sebesar nilai wajar.
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai
pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah
sebesar nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak
ada.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya
perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada
tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
3) Dicatat sebesar nilai nominal
56
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam
bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal
deposito tersebut.
4) Dicatat sebesar nilai tercatat atau nilai wajar lainnya
Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan
nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya.
Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk
memperoleh investasi tersebut.
Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyekproyek
pembangunan
pemerintah
dinilai
sebesar
biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan
dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek
sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
5) Investasi Non Permanen dalam bentuk dana bergulir dicatat sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) yaitu
harga perolehan dana bergulir dikurangi penerimaan pelunasan dana
bergulir pada tahun yang bersangkutan dikurangi perkiraan dana
bergulir diragukan tertagih.
Perkiraan dana bergulir diragukan tertagih dikelompokkan
berdasarkan umurnya dan ditentukan prosentasenya sebagai berikut
:
a) 1 - 2 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 5%
b) > 2 - 3 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 10%
c) > 3 – 5 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 50%
d) > 5 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 100%
6) Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode
yaitu :
a) Metode biaya jika kepemilikan investasi pemerintah daerah
kurang dari 20% pada BUMD
b) Metode ekuitas jika kepemilikan investasi pemerintah 20%
sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan, atau kepemilikan lebih dari 50%
c) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika kepemilikan
investasi pemerintah bersifat nonpermanen. Metode nilai bersih
yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat
7) Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyekproyek
pembangunan
pemerintah
dinilai
sebesar
biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan
dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek
sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
8) Pengakuan hasil investasi dicatat sebagai pendapatan investasi
(termasuk kelompok Lain-lain PAD Yang Sah) apabila :
57
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
a) Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek,
antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden
tunai (cash dividend).
b) Hasil investasi berupa deviden tunai yang diperoleh dari
penyertaan
modal
pemerintah
yang
pencatatannya
menggunakan metode biaya,
c) Pengakuan hasil investasi tidak dicatat sebagai pendapatan hasil
investasi dan mengurangi nilai investasi pemerintah, apabila
bagian
laba
yang
diperoleh
oleh
pemerintah
apabila
menggunakan metode ekuitas, kecuali untuk dividen dalam
bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi
pemerintah dan ekuitas dana yang diinvestasikan dengan jumlah
yang sama.
i. Aset Tetap
1) Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan
maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada
saat
perolehan.
2) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya
tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya
lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap
tersebut.
3) Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya
harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Bila aset tetap diperoleh
dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar
pada saat aset tersebut diperoleh.
4) Tanah diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup
harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya
yang
dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan
sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai
bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
5) Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan
mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi
harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai
peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
6) Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian
atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan
pajak.
58
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
7) Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan
sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya
konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan,
irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
8) Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap
pakai. Sedangkan biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan
merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya
tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya
perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Demikian
pula biaya permulaan dan pra-produksi serupa tidak merupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya
tersebut perlu untuk
membawa aset ke kondisi kerjanya. Untuk biaya perolehan suatu
aset yang dibangun dengan cara
swakelola ditentukan
menggunakan prinsip yang sama seperti aset yang dibeli.
a) Apabila dalam pembelian terdapat potongan dagang dan rabat
maka setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga
pembelian.
b) Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui setiap terjadi pembayaran
c) Penyusutan untuk aset tetap bagi pemerintah daerah belum
dilaksanakan.
9) Aset Bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit dan harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
bersejarah yang
memberikan potensi manfaat lainnya kepada
pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan
bersejarah yang digunakan untuk ruang perkantoran akan
diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
10)
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau
melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum
selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi
dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap
dipakai. Konstruksi Dalam Pengerjaan yang sudah selesai dibuat
atau dibangun dan telah diap dipakai harus segera direklasifikasi ke
dalam aset tetap
Konstruksi dalam pengerjaan diklasifikasikan sebagai aset tetap
karena biasanya merupakan aset yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam operasional pemerintahan atau dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam jangka panjang.
Penyelesaian suatu konstruksi pada umumnya membutuhkan waktu
yang relatif panjang dan menyerap dana yang relatif besar.
Pembayaran untuk kontrak konstruksi dilakukan melalui termin.
Tagihan suatu termin dilakukan jika suatu tahapan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam kontrak konstruksi sudah selesai
dikerjakan. Setiap pembayaran akan diakui adanya penambahan
aset tetap berupa konstruksi dalam pengerjaan.
j. Kewajiban
59
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
1) Bagian
lancar kewajiban jangka panjang diakui pada saat
reklasifikasi dalam periode berjalan atau berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa pembayaran bagian lancar kewajiban
jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan atau
sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca.
2) Kewajiban kepada fihak ketiga adalah sebesar jumlah yang belum
dibayar untuk barang tersebut pada tanggal neraca.
3) Kewajiban Bunga adalah sebesar biaya bunga yang telah terjadi
tetapi belum dibayar oleh pemerintah daerah pada tanggal
penyusunan neraca.
4) Kewajiban Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) adalah sebesar saldo
pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai
dengan tanggal neraca.
5) Kewajiban dalam negeri perbankan adalah sebesar jumlah yang
belum dibayar pemerintah yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih
dari duabelas bulan setelah tanggal neraca.
6) Kewajiban jangka panjang lainnya diakui pada akhir periode
akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan
jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan.
7) Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang diukur
dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali.
Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang yang diukur
dalam mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi.
k. Ekuitas dana diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
aktiva dikurangi dengan utang yang ada pada periode akuntansi yang
bersangkutan.
l. Koreksi Kesalahan
1) Koreksi Kesalahan adalah tindakan pembetulan akuntansi atas
penyajian pos-pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang
seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan
atau periode sebelumnya.
2) Kesalahan dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan yang tidak
berulang dan kesalahan yang berulang dan sistemik
4.4
Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang
Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD.
a. Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah
1) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua
pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk
meningkatkan kapasitas/efisiensi, dan atau memperpanjang umur
teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset tersebut.
2) Pengeluaran Belanja Modal yang nilainya melebihi batasan minimum
kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual, harus
dikapitalisasi.
60
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
3) Pengeluaran Belanja Barang dan Jasa yang mengakibatkan adanya
perolehan
aset
tetap
hingga
siap
pakai,
peningkatan
kapasitas/efisiensi dan memperpanjang umur teknis barang milik
daerah harus dilakukan kapitalisasi.
4) Pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas:
a) Pengeluaran belanja modal yang nilainya sama atau melebihi
batasan minimum kapitalisasi aset tetap dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual yang
meliputi:
Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin serta bangunan.
Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan.
b) Pengeluaran
belanja
Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi
dapat
dikategorikan sebagai Belanja Modal jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Mengakibatkan peningkatan kualitas, kapasitas, kuantitas
dan/atau umur aset yang telah dimiliki.
Nilainya sama dengan/melebihi batasan minimum nilai
kapitalisasi aset tetap.
c) Pengeluaran yang digunakan untuk:
Pengadaan tanah
Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan
Pembelian/pembuatan Aset Tetap Lainnya
5) Pengeluaran yang dikapitalisasi adalah sebagai berikut:
a) Pembelian peralatan dan mesin meliputi harga barang, ongkos
angkut, biaya asuransi, biaya pemasangan, biaya selama masa
uji coba dan belanja yang terkait dengan pengadaan aset tetap
sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
b) Pembuatan peralatan, mesin serta bangunan yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa pengeluaran sebesar nilai kontrak
ditambah biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan
dan jasa konsultan serta biaya lain yang terkait dengan
pembuatan aset sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
c) Pembuatan peralatan, mesin dan bangunan yang dilaksanakan
secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, dan biaya
perijinan serta biaya lain yang terkait dengan pembuatan aset
sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
d) Pembelian gedung dan bangunan sampai siap pakai.
e) Pembangunan gedung dan bangunan yang dilaksanakan melalui
kontrak berupa pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya pengosongan
dan pembongkaran bangunan lama dan biaya lain yang terkait
dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
f) Pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola meliputi biaya
langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi bahan
baku, upah tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan
61
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
pengawasan,
biaya
perijinan,
biaya
pengosongan
dan
pembongkaran bangunan lama serta biaya yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
g) Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi Aset Tetap yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan dan biaya lain yang terkait dengan
pembuatan/pembangunan/pengadaan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
h) Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi Aset Tetap yang dilaksanakan
secara swakelola berupa biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perizinan, jasa konsultan dan biaya lain yang terkait dengan
pembuatan/pembangunan/pengadaan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
i) Pengadaan tanah meliputi biaya pembebasan, pembayaran honor
tim, biaya pembuatan sertifikat, biaya pematangan, pengukuran
dan
pengurugan
dan
biaya
yang
terkait
dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
j) Pembelian jaringan sampai siap pakai meliputi harga barang,
ongkos angkut, biaya asuransi, biaya pemasangan, biaya selama
masa uji coba dan biaya lain yang terkait dengan pengadaan aset
sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
k) Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan melalui
kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya pengosongan
dan pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah yang
diperuntukkan untuk keperluan pembangunan dan belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai
dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
l) Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan dengan
swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung sampai
siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja, sewa
peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan,
biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada di
atas tanah yang diperuntukkan untuk keperluan pembangunan
dan belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
m) Pembelian Aset Tetap lainnya meliputi harga kontrak/beli, ongkos
angkut, biaya asuransi dan biaya lain yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
n) Pembuatan/Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan dan biaya lain yang terkait dengan
62
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
o) Pembuatan/Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan
dengan swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perijinan, jasa konsultan dan belanja yang terkait dengan
pembuatan/pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
6) Pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri dari:
a) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin yang bertujuan untuk
mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah ada ke dalam
kondisi normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah
belanja.
b) Pengeluaran Belanja Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi yang tidak
memenuhi batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.
c) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa baik untuk dipasarkan maupun
tidak dipasarkan.
7) Batas minimum Kapitalisasi Aset Tetap ditetapkan sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin yang sama
dengan atau lebih dari Rp500.000,00.
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000,00 kecuali pekerjaan pengecatan.
8) Batas minimum kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap
pengeluaran untuk:
a) Pengadaan/pembelian tanah
b) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan
c) Pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian, hewan/ternak
dan tumbuhan.
63
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
b. Pedoman Pencatatan Barang Milik Daerah
1) Barang Milik Daerah dicatat dalam buku persediaan dan buku
inventaris.
2) Pencatatan Barang Milik Daerah meliputi barang tidak bergerak dan
barang bergerak.
3) Barang Persediaan merupakan Aset Lancar yang dicatat dalam buku
persediaan meliputi barang pakai habis, suku cadang, barang yang
diproses untuk dijual, barang bekas pakai yang sudah direklasifikasi
dan Barang Milik Daerah yang akan diserahkan kepada pihak lain.
4) Pencatatan dalam buku inventaris terdiri atas pencatatan di dalam
pembukuan (intrakomptabel) dan pencatatan di luar pembukuan
(ekstrakomptabel).
5) Barang tidak bergerak dan barang bergerak yang mempunyai nilai
satuan minimum kapitalisasi aset tetap dicatat dalam buku
inventaris di dalam pembukuan (intra komptabel).
6) Barang Milik Daerah yang mempunyai nilai Aset Tetap di bawah nilai
satuan minimum kapitalisasi Aset Tetap dicatata di dalam buku
inventaris di luar pembukuan (ekstra komptabel).
64
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 Rincian dan Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
5.1.1 Pendapatan
2012
2011
Rp2.171.734.307.
663,33
Rp1.604.910.831.
405,87
Pendapatan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran
2012 dianggarkan sebesar Rp2.078.185.750.549,00 realisasi sebesar
Rp2.171.734.307.663,33 atau 104,50% sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp93.548.557.114,31 (4,50%), dengan rincian sebagai berikut:
5.1.1. Pendapatan Asli
1
Daerah
Rp1.004.063.125.
812,33
Rp867.112.885.35
2,87
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun
Anggaran
2012
yang
diakui
secara
kas
sebesar
Rp1.004.063.125.812,33 atau (109,38%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp86.105.337.017,31 (9,38%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah
N
o
I
2012
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi
917.957.788.79
1.004.063.125.81
109,38
867.112.885.3
5,00
2,33
805.095.980.00
871.630.605.393,
0,00
00
366.932.000.000,
393.213.761.700,0
Bermotor (PKB)
00
0
Bea Balik Nama
322.685.000.000,
348.377.629.450,0
00
0
115.367.180.000,
129.926.506.423,0
Kendaraan Bermotor
00
0
Pajak Air Permukaan
111.800.000,00
112.707.820,00
100,81
102.007.125,20
32.149.648.150,
34.115.157.619,0
106,11
35.985.658.45
00
3
3.940.011.950,0
4.776.102.946,73
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
1
a
.
b
.
c.
d
2011
Uraian
PAJAK DAERAH
Pajak Kendaraan
Kendaraan Bermotor
Pajak Bahan Bakar
52,87
108,26
735.226.105.91
6,20
107,16
330.162.430.13
5,00
107,96
286.793.507.85
0,00
112,62
118.168.160.80
6,00
.
2
a
RETRIBUSI DAERAH
Retribusi Jasa Umum
.
8,15
121,22
0
Retribusi Pelayanan
3.397.478.250,00
Kesehatan
65
23,089,728,35
7.15
4.170.478.846,73
122,75
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
N
o
2012
Retribusi Uraian
Pelayanan Tera
2011
191.270.000,00
191.311.300,00
100,02
351.263.700,00
414.312.800,00
117,95
28.104.576.200,
29.179.152.672,3
103,82
00
0
18.557.209.100,0
19.158.768.703,80
103,24
308.822.600,00
321.381.047,00
104,06
12.000.000,00
12.155.500,00
101,30
129.900.000,00
173.233.000,00
133,36
9.096.644.500,00
9.513.614.421,50
104,58
105.060.000,00
159.902.000,00
152,20
Ulanh/Tera
Retribusi Pelayanan
Pendidikan
b
Retribusi Jasa Usaha
.
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retribusi Tempat
12,157,817,52
6.00
0
Penginapan/
Pesanggrahan/ Villa
Retribusi Pelayanan
Kepelabuhan
Retribusi Tempat Rekreasi
Dan Olah Raga
Retribusi Penjualan
Produksi Usaha Daerah
c.
Retribusi Perijinan
Tertentu
738.112.575,0
0
Retribusi Izin Trayek
104.060.000,00
158.072.000,00
151,90
Retribusi Izin Usaha
1.000.000,00
1.830.000,00
183,00
35.572.913.845,
35.492.532.563,2
99,77
00
1
31.947.911.495.
31.847.911.495,0
02
2
86.302.400,00
86.302.400,00
100,00
0,00
31.761.609.095,0
31.761.609.095,02
100,00
25.642.976.275
Perikanan
3
HASIL PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH
28.961.383.47
2,76
YANG DIPISAHKAN
a
.
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal
99,69
25.642.976.27
5,97
pada Perusahan milik
Daerah
PD. Tarumartani
Bank Pembangunan
Daerah (BPD)
PT Anindya Mitra
0
100.000.000,00
Internasional
66
,97
0,00
0,00
0,00
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
2012
N
Uraian
o
b
.
2011
Bagian Laba atas
366.088.429,00
427.202.606,00
116,69
Penyertaan Modal
427.665.162,0
0
pada Perusahaan Milik
Swasta
PT. Yogya Indah Sejahtera
PT. Asuransi Bangun
335.000.000,00
335.000.000,00
100,00
335.000.000,00
31.088.429,00
92.202.606,00
296,58
92.665.162,00
Askrida
c.
Bagian Laba pada
2.890.742.034
Lembaga Keuangan
,79
Non Bank
BUKP
3.258.913.921,00
3.217.418.462,19
98,73
2.890.742.034,
79
4
LAIN-LAIN PAD YANG
SAH
a.
Hasil Penjualan Aset
Daerah Yang Tidak
45.139.246.800,
62.824.830.237,0
66.939.737.50
00
9
5,76
1.815.925.500,0
2.336.392.044,00
128,66
0
Dipisahkan
Penerimaan Jasa Giro
9.000.000.000,00
9.337.801.418,88
103,75
Pendapatan Bunga
11.000.000.000,0
22.886.773.174,20
208,06
115.427.873,00
1326,7
Deposito
Tuntutan Ganti Rugi
0
8.700.000,00
Daerah
Pendapatan Denda Atas
6
0,00
395.464.995,00
1.256.750,00
21.914.995,00
Keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan
Pendapatan Denda
Retribusi
Pendapatan Dari
1743,7
8
0,00
1.515.823.310,21
6.183.150.000,00
6.206.248.000,00
100,37
11.156.935.725,0
11.182.211.175,08
100,22
Pengembalian
Pendapatan Dari
Penyelenggaraan
Pendidikan Dan Pelatihan
Pendapatan dari
Pengelolaan BLUD
Pendapatan dari
0
0,00
Pengelolaan BUKP
67
313.825.593,35
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
N
o
2012
Uraian
Pendapatan
dari
2011
3.842.416.750,00
3.917.262.010,00
101,95
1.954.800.000,00
2.082.869.922,00
106,55
13.941.075,00
796.463.847,60
5713,0
Pengelolaan Barang Milik
Daerah
Pendapatan Denda Lainlain
Tindak Lanjut Hasil
Temuan
7
Lain-lain
162.121.000,00
1.716.351.878,77
1058,6
8
5.1.1. Pendapatan Transfer
2
Rp1.161.102.204.8
51,00
Rp731.481.974.0
53,00
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun
Anggaran
2012
yang
diterima
secara
kas
sebesar
Rp1.161.102.204.851,00 atau (100,58%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp6.650.110.097,00 (0,58%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.2. Realisasi Pendapatan Transfer
No
I
Uraian
Transfer Pemerintah
Pusat - Dana
Perimbangan
1
2
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak (Sumber Daya Alam)
3
Dana Bagi Hasil Cukai
4
Dana Alokasi Umum
5
Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan
Transfer Dana
perimbangan
2012
2011
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
873.661.154.75
894.544.324.85
100,5
722.339.653.0
4,00
1,00
92.828.718.781,0
112.691.591.066,
121,4
75.967.201.558
0
00
0
,00
4.080.800,00
4.713.992,00
115,5
6.070.523.495,
2
00
4.718.919.173,00
5.738.583.793,00
757.056.696.000,
757.056.696.000,
100,0
620.812.328.00
00
00
0
0,00
19.052.740.000,0
19.052.740.000,0
100,0
19.489.600.000
0
0
0
,00
873.661.154.75
894.544.324.85
722.339.653.0
4,00
1,00
53,00
68
8
53,0
121,6
1
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
No
2012
Uraian
II
2011
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
280.790.940.000,
266.557.880.000,
00
00
%
Realisasi (Rp)
Transfer Pemerintah
Pusat- Lainnya
1
Dana Penyesuaian
94,93
Jumlah Pendapatan
00
9.142.321.000
Transfer Lainnya
,00
Total Pendapatan
Transfer
9.142.321.000,
1.154.452.094.7
1.161.102.204.8
100,5
731.481.974.0
54,00
51,00
8
53,00
Dana Bagi Hasil Pajak dianggarkan sebesar Rp92.828.718.781,00 dan
realisasi sebesar Rp112.691.591.066,00 terdiri dari:
Tabel 5.3. Realisasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Ur
A
R
L
aia
n
e
e
n
g
a
b
g
li
i
a
s
h
r
a
(
a
s
K
n
i
u
(
(
r
R
R
a
p
p
n
)
)
g
%
)
(
R
p
)
Ba
2
2
gi
6
6
8
Ha
.
.
7.
sil
0
6
6
dar
1
0
7
i
5
7
5
8.
Paj
.
.
4
ak
8
5
7
Bu
9
7
5,
mi
7
5
0
da
.
.
0
n
3
8
Ba
4
2
1
69
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
ng
5
0
un
,
,
an
0
0
0
0
Ba
6
8
1
gi
6
6
9.
Ha
.
.
2
sil
8
0
7
Paj
1
8
5.
ak
0
6
1
Pe
.
.
9
ng
8
0
3.
has
2
1
8
ila
1
5
1
n
.
.
0,
4
2
0
3
4
0
6
6
,
,
0
0
0
0
Ju
9
1
1
ml
2
1
9.
ah
.
2
8
8
.
6
2
6
2.
8
9
8
.
1
7
7
.
2.
1
5
2
8
9
8
.
1
5,
7
.
0
8
0
0
1
6
,
6
0
,
0
0
1
1
0
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam dianggarkan sebesar
Rp4.080.000,00 dan realisasi sebesar Rp4.713.992,00 terdiri dari:
Tabel 5.4. Realisasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
N
Uraian
Anggaran (Rp)
o
Realisasi (Rp)
Lebih
(Kurang)
70
%
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
(Rp)
a.
Bagi Hasil dari Provisi SDA
1.894.400,00
2.982.392,00
1.087.992,00
157,
43
b.
Bagi Hasil dari Iuran Tetap
2.186.400,00
1.731.600,00
(454.800,00)
(Land Rent)
79,2
0
Jumlah
4.080.800,00
4.713.992,00
633.192,00
115,
52
Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau dianggarkan sebesar Rp4.718.919.173,00
dan realisasi sebesar Rp5.738.583.793,00 atau 121,61%.
Dana Alokasi Khusus dianggarkan sebesar Rp19.052.740.000,00 dan
realisasi sebesar Rp263.048.880.000,00 dengan rincian:
Tabel 5.5. Realisasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus
N
Uraian
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
o
Lebih
%
(Kurang)
(Rp)
a.
DAK Kesehatan
b.
DAK Infrastruktur Jalan
c.
DAK Infrastruktur Irigasi
d.
DAK
Kelautan
dan
3.020.820.000
3.020.820.000
,00
,00
8.828.820.000
8.828.820.000
,00
,00
4.120.890.000
4.120.890.000
,00
,00
2.220.380.000
2.220.380.000
,00
,00
861.830.000,0
861.830.000,0
0
0
19.052.740.0
19.052.740.0
00,00
00,00
Perikanan
e.
DAK Kehutanan
Jumlah
0,00
00
0,00
A
R
L
ian
n
e
e
g
al
bi
g
is
h
ar
a
(K
a
si
ur
n
(R
a
(R
p)
n
%
71
100,
00
0,00
100,
00
0,00
100,
00
0,00
100,
00
0,00
Dana Penyesuaian dianggarkan sebesar Rp280.790.940.000,00
realisasi sebesar Rp266.557.880.000,00 dengan rincian:
Ura
100,
100,
00
dan
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
p)
g)
(R
p)
Da
1.
1.
0,
na
5
5
0
Pe
0
0
0
ny
9.
9.
esu
0
0
aia
0
0
0.
0.
Tun
0
0
jan
0
0
ga
n
0,
0,
n
0
0
Pro
0
0
Da
2.
2.
0,
na
0
0
0
Pe
0
0
0
ny
0.
0.
esu
0
0
1
fesi
Gu
ru
PN
SD
aia
0
0
0.
0.
Da
0
0
na
0
0
Ins
0,
0,
ent
0
0
if
0
0
Da
2
2
(1
na
7
6
4.
Pe
7.
3.
2
ny
2
0
3
n
1
Da
era
h
(DI
D)
esu
8
4
3.
aia
1.
8.
0
n
9
8
6
Da
4
8
0.
na
0.
0.
0
Ba
0
0
0
9
72
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
ntu
0
0
0,
an
0,
0,
0
Op
0
0
0)
era
0
0
sio
nal
Sek
ola
h
(B
OS
)
Ju
2
2
(1
ml
8
6
4.
ah
0.
6.
2
7
5
3
9
5
3.
0.
7.
0
9
8
6
4
8
0.
0.
0.
0
0
0
0
0
0
0,
0,
0,
0
0
0
0)
0
0
9
5.1.1. Lain-lain Pendapatan
3
yang Sah
Rp6.568.977.000,
00
Rp6.315.972.000,
00
Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah yang diterima oleh Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2012 yang diakui secara kas
sebesar Rp6.568.977.000,00 atau (%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp (%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.6. Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah
2012
N
Uraian
o
I
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
5.775.867.00
6.568.977.00
2011
%
Realisasi
(Rp)
LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH
1
PENDAPATAN HIBAH
73
113,7
6.315.972.0
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
2012
N
Uraian
o
Sumbangan Dealer Otomotif
Main Dealer
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
Realisasi
%
(Rp)
0,00
0,00
3
00,00
3.206.357.000
3.846.785.000
119,9
3.239.164.00
,00
,00
7
0,00
18.000.000,00
3.000.000,00
16,67
27.000.000,0
0
PT. Sari Husada
PT Jasa Raharja
2011
0,00
0,00
0,00
0,00
2.523.730.000
2.689.772.000
106,5
2.549.808.00
,00
,00
8
0,00
0,00
0,00
0,00
500.000.000,
Pendapatan Hibah Pemda
Provinsi Jawa Timur
Pendapatan Hibah dari
00
27.780.000,00
27.780.000,00
Multilateral
Jumlah
5.1.2
Belanja dan Transfer
100,0
0,00
0
5.775.867.00
6.568.977.00
113,7
6.315.972.0
0,00
0,00
0
00,00
Rp2.053.825.959.
467,00
Rp1.562.268.734.
645,00
Belanja dan Transfer Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2012 dianggarkan sebesar Rp2.285.140.075.735,00 dengan
realisasi sebesar Rp2.053.825.959.467,00 (89,88%), sehingga kurang dari
anggaran sebesar Rp231.314.116.267,60 (10,02%).
Rincian realisasi
belanja terdiri dari:
5.1.2. Belanja Operasi
1
Rp1.521.924.861.4
84,00
Rp1.151.404.312.7
85,00
Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2012
dianggarkan sebesar Rp1.686.391.338.811,10 dan
realisasi sebesar Rp1.521.924.861.484,00 atau kurang dari anggaran
sebesar Rp164.466.477.327,00 (9,75%), dengan rincian sebagai berikut:
a
.
Belanja Pegawai
Rp572.023.717.192,00
Rp498.752.591.040
,00
Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2012 dianggarkan sebesar
Rp604.610.399.708,00 terdiri dari Belanja Pegawai Tidak Langsung
sebesar Rp479.688.076.525,00 dan Belanja Pegawai Langsung
sebesar Rp124.922.323.183,00.
74
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Ralisasi Belanja Pegawai sebesar Rp572.023.717.192,00 terdiri dari
Belanja Pegawai Tidak Langsung sebesar Rp455.794.239.590,00 dan
Belanja Pegawai Langsung sebesar Rp116.229.477.602,00.
Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung Tahun Anggaran 2012
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.7. Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung Sesuai Dengan Rincian
Obyek Belanja
N
Uraian
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
386.411.398.7
364.101.491.3
(22.309.907.3
o
1.
(Kurang)
Gaji dan
Tunjangan
a.
%
Gaji Pokok P N S
94,2
60,00
73,00
87,00)
3
285.952.561.14
272.510.424.81
(13.442.136.33
95,3
8,00
4,00
4,00)
0
27.279.221.856
25.416.639.249
(1.862.582.607,
93,1
/ Uang
Representasi
b.
Tunjangan
Keluarga
c.
Tunjangan
,00
,00
00)
7
11.124.904.964
10.583.052.633
(541.852.331,0
95,1
Jabatan
d.
e.
Tunjangan
,00
,00
0)
3
10.531.825.074
10.112.512.000
(419.313.074,0
96,0
Fungsional
,00
,00
0)
2
Tunjangan
12.224.106.240
11.138.772.000
(1.085.334.240,
91,1
Fungsional
,00
,00
00)
2
17.634.910.527
16.498.559.680
(1.136.350.847,
93,5
Umum
f.
Tunjangan Beras
g.
Tunjangan P P
,34
,00
34)
6
9.271.468.588,
8.231.368.350,
(1.040.100.238,
88,7
33
00
33)
8
5.365.270,33
4.620.965,00
(744.305,33)
86,1
H/ Tunjangan
Khusus
h.
Pembulatan Gaji
3
i.
Iuran Asuransi
7.483.250.592,
5.466.547.432,
(2.016.703.160,
73,0
00
00
00
5
149.940.000,00
149.940.000,00
0,00
100,
47.763.000,00
45.414.000,00
(2.349.000,00)
95,0
Kesehatan
j.
Uang Paket
k.
Tunjangan
00
Badan
8
Musyawarah
l.
Tunjangan
95.526.000,00
94.482.000,00
(1.044.000,00)
Komisi
m
.
Tunjangan
98,9
1
49.851.000,00
Badan
49.851.000,00
0,00
100,
00
Anggaran
75
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
n.
Tunjangan
11.223.000,00
11.223.000,00
0,00
Badan
100,
00
Kehormatan
o.
Tunjangan Alat
66.598.500,00
46.523.250,00
(20.075.250,00)
Kelengkapan
69,8
6
Lainnya
p.
q.
Tunjangan
3.396.000.000,
3.355.200.000,
(40.800.000,00)
98,7
Perumahan
00
00
Uang Duka
72.000.000,00
0,00
(72.000.000,00)
0,00
628.000.000,00
0,00
(628.000.000,0
0,00
9
Wafat/ Tewas
r.
Uang Jasa
Pengabdian
s.
Belanja
0)
360.000.000,00
360.000.000,00
0,00
Penunjang
100,
00
Operasionaal
Pimpinan D P R
D
t.
Tunjangan
26.883.000,00
26.361.000,00
(522.000,00)
Badan Legislasi
98,0
5
Daerah
2
Tambahan
62.168.752.00
60.751.539.13
(1.417.212.86
97,7
0,00
8,00
2,00)
2
2.168.752.000,
1.041.950.000,
(1.126.802.000,
48,0
00
00
00)
4
60.000.000.000
59.709.589.138
(290.410.862,0
99,5
,00
,00
0)
1
5.210.000.000
5.162.000.000
(48.000.000,0
99,0
,00
,00
0)
8
3.960.000.000,
3.912.000.000,
(48.000.000,00)
98,7
00
00
Penghasilan
PNS
a.
Tambahan
Penghasilan
Berdasarkan
Kelangkaan
Profesi
b.
Tambahan
Penghasilan
Berdasarkan
Prestasi Kerja
3
Belanja
Penerimaan
Lainnya
Pimpinan Dan
Anggota D P R
D Serta K D
H/WKDH
a.
Belanja
Penunjang
Komunikasi
Intensif
Pimpinan Dan
Anggota D P R
D
76
9
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
b.
Biaya
1.250.000.000,
1.250.000.000,
00
00
Biaya Insentif
24.933.416.32
24.824.213.51
(109.202.803,
99,5
Pajak Daerah
0,00
7,00
00)
6
Biaya Insentif P
780.536.920,00
674.688.116,00
(105.848.804,0
86,4
0)
4
Biaya Insentif
24.152.879.400
24.149.525.401
(3.353.999,00)
99,9
Pajak Daerah.
,00
,00
964.509.445,0
954.995.562,0
(9.513.883,00
99,0
0
0
)
1
686.215.745,00
679.332.979,00
(6.882.766,00)
98,9
Penunjang
0,00
100,
00
Operasionaal K
DH/WKDH
4
a.
BB
b.
5
Biaya Insentif
Retribusi
9
Daerah
a.
Biaya Insentif
Retribusi Jasa
9
Umum
b.
Biaya Insentif
278.263.700,00
275.662.583,00
(2.601.117,00
99,0
)
7
Retribusi Jasa
Usaha
c.
Biaya Insentif
30.000,00
0,00
(30.000,00)
0,00
479.688.076.5
455.785.412.4
(23.902.664.0
95,0
25,00
71,00
54,00)
2
Retribusi Jasa
Perijinan
Tertentu
Jumlah
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung
Tahun 2012 per SKPD adalah sebagai berikut:
Tabel 5.8. Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung Per SKPD
N
SKPD
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
99.532.433.146
96.270.848.672
(3.261.584.474,
96,7
00)
2
(624.053.464,0
97,2
0)
5
(156.949.534,0
98,7
0)
7
(728.079.285,0
96,6
0)
3
(59.067.637,00)
98,8
o
1.
%
(Kurang)
Dinas
Pendidikan,
,00
Pemuda dan
Olahraga
2.
3.
4.
Dinas Kesehatan
RS Grhasia
Dinas PUP dan
22.731.290.321
22.107.236.857
,00
,00
12.730.171.526
12.573.221.992
,00
,00
21.631.261.910
20.903.182.625
,00
,00
5.192.186.674,
5.133.119.037,
00
00
ESDM
5.
Bappeda
77
6
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
6.
Dinas
14.632.330.026
14.278.200.920
,00
,00
3.148.785.938,
3.068.569.339,
00
00
3.789.151.118,
3.676.441.547,
00
00
15.133.071.646
14.493.697.946
,00
,00
14.540.733.690
14.164.476.144
,00
,00
11.924.126.936
11.673.663.292
,00
,00
4.672.134.456,
4.557.311.807,
00
00
8.996.929.806,
8.821.256.563,
Perhubungan
(354.129.106,0
97,5
0)
8
(80.216.599,00)
97,4
dan Kominfo
7.
Badan
Lingkungan
5
Hidup
8.
Badan
Pemberdayaan
(112.709.571,0
97,0
0)
3
(639.373.700,0
95,7
0)
7
(376.257.546,0
97,4
0)
1
(250.463.644,0
97,9
0)
0
(114.822.649,0
97,5
0)
4
(175.673.243,0
98,0
Perempuan dan
Masyarakat
9.
10
.
Dinas Sosial
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
11
.
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan
UKM
12
.
Badan
Kerjasama dan
Penanaman
Modal
13
.
14
.
Dinas
Kebudayaan
Badan Kesatuan
00
00
3.893.637.590,
3.769.239.191,
00
00
5.395.667.650,
5.352.006.771,
Bangsa dan
0)
5
(124.398.399,0
96,8
0)
1
(43.660.879,00)
99,1
(349.099.005,0
86,2
0)
5
(1.504.566.860,
88,7
Perlindungan
Masyarakat
15
Satuan Polisi
.
Pamong Praja
16
.
Badan
00
00
2.538.598.883,
2.189.499.878,
00
00
13.330.954.650
11.826.387.790
Penanggulangan
9
Bencana Daerah
17
DPRD
.
18
.
19
.
20
Gubernur dan
,00
,00
1.464.755.077,
1.464.740.778,
Wakil Gubernur
Sekretariat
00
00
22.688.326.815
22.300.222.786
Daerah
Sekretariat
.
DPRD
21
DPPKA
,00
,00
4.535.395.194,
4.430.275.444,
00
00
55.350.359.474
42.543.610.762
,00
,00
4.237.208.924,
4.112.074.534,
00
00
.
22
.
Badan
Pendidikan dan
Pelatihan
78
00)
1
(14.299)
99,9
(388.104.029,0
98,2
9
0)
9
(105.119.750,0
97,6
0)
8
(12.806.748.71
76,8
2,00)
6
(125.134.390,0
97,0
0)
5
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
23
Inspektorat
3.907.225.954,
.
3.842.215.197,
00
00
64.415.036.449
64.065.761.133
,00
,00
0,00
0,00
4.725.390.261,
4.668.743.404,
00
00
7.465.645.348,
7.209.857.566,
00
00
Dinas Pertanian
19.724.472.416
19.348.374.775
,00
,00
Dinas
16.396.712.156
16.224.918.043
,00
,00
Dinas Pariwisata
4.138.390.874,
4.048.316.132,
00
00
31
Dinas Kelautan
6.825.691.617,
6.676.768.665,
.
dan Perikanan
24
.
Badan
Kepegawaian
(65.010.757,00)
98,3
(349.275.316,0
99,4
0)
6
0,00
0,00
(56.646.857,00)
98,8
4
Daerah
25
PPKD/BUD
.
26
.
Badan
Ketahanan
0
Pangan dan
Penyuluhan
27
.
Badan
Perpustakaan
(255.787.782,0
96,5
0)
7
(376.097.641,0
98,0
dan Arsip
Daerah
28
.
29
.
Kehutanan dan
0)
9
(171.794.113,0
98,9
0)
5
(90.074.742,00)
97,8
(148.922.952,0
97,8
Perkebunan
30
.
Jumlah
00
00
479.688.076.5
455.794.239.590,00
25,00
2
0)
2
(23.893.836.9
95,
35,00)
02
Realisasi Belanja Pegawai Langsung Tahun Anggaran 2012 sebesar
Rp116.229.477.602,00 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9. Realisasi Belanja Pegawai Langsung Sesuai Obyek Belanja
N
Uraian
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
Honorarium P N
29.678.407.995
27.796.036.004
(1.882.371.991,
o
1.
(Kurang)
S
2.
Honorarium Non
Uang Lembur
,00
,00
00)
6
69.309.400.514
(3.818.019.162,
94,7
,60
,00
60)
8
1.020.891.000,
576.112.500,00
(444.778.500,0
56,4
0)
3
00
4.
Uang Untuk
93,6
73.127.419.676
PNS
3.
%
15.252.251.750
13.950.670.000
(1.301.581.750,
91,4
,00
,00
00)
7
5.842.902.761,
4.597.258.584,
(1.245.644.177,
78,6
Diberikan
Kepada Pihak
Ketiga /
Masyarakat
5.
Belanja Pegawai
BLUD.
6.
Efisiensi
00
00
00)
8
450.000,00
0,00
450.000,00
0,00
79
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Jumlah
124.922.323.1
116.229.477.602,00
(8.692.845.56
93,0
2,60)
4
82,60
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Langsung Tahun
2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10. Realisasi Belanja Pegawai Langsung Per SKPD
N
SKPD
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
o
1.
%
(Kurang)
Dinas Pendidikan,
34.562.962.315
30.438.712.551
,00
,00
3.869.632.545,
3.555.357.710,
00
00
4.177.882.436,
3.368.405.293,
00
00
15.834.087.316
15.707.819.925
,00
,00
3.518.376.990,
Pemuda dan
(4.124.249.764
88,0
,00)
7
(314.274.835,0
91,8
0)
8
(809.477.143,0
80,6
0)
2
(126.267.391,0
99,2
0)
0
(299.830.812,0
92,1
Olahraga
2.
3.
4.
Dinas Kesehatan
RS Grhasia
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1
Entitas Akuntansi/Pelaporan Keuangan Daerah
a. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri atas
satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib menyampaikan laporan keuangan. Entitas
pelaporan adalah Pemerintah Provinsi DIY atau suatu organisasi
dilingkungan Pemerintah Provinsi DIY atau organisasi lainnya jika
menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud
wajib menyajikan laporan keuangan.
b. Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan sebagaimana
dimaksud diatas dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD) dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi DIY.
c. Entitas
Akuntansi
adalah
unit
pemerintahan
pengguna
anggaran/pengguna
barang
dan
oleh
karenanya
wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan. Pada Pemerintah Provinsi DIY
terdapat 30 SKPD yang merupakan entitas akuntansi.
4.2
Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan
a. Pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran menggunakan basis kas.
b. Pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca
menggunakan basis akrual.
4.3
Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a. Pendapatan
1) Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara
penerimaan atau pada Rekening Kas Umum Daerah.
2) Pendapatan dicatat secara bruto.
3) Pendapatan disajikan berdasarkan jenis pendapatan dalam laporan
realisasi anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pendapatan disajikan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Belanja
1) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara
Pengeluaran atau Rekening Kas Umum Daerah.
2) Belanja disajikan berdasarkan jenis belanja dalam laporan realisasi
anggaran dan rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Belanja disajikan dalam laporan
realisasi anggaran sesuai dengan klasifikasi dalam anggaran.
c. Pembiayaan
1) Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,
53
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
2) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening
Kas Daerah.
3) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening
Kas Umum Daerah.
4) Pembiayaan disajikan berdasarkan jenis pembiayaan dalam laporan
realisasi anggaran dan rincian lebih lanjut jenis pembiayaan
disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
d. Penjelasan sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material pada LRA
antara anggaran dan realisasinya, diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
e. Kas
1) Kas Pemerintah Daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan di
bawah tanggung jawab Bendahara umum Daerah dan kas yang
dikuasai, dikelola dan di bawah tanggung jawab selain Bendahara
Umum Daerah yang meliputi:
a) Saldo rekening Kas Daerah, yaitu saldo rekening-rekening pada
bank yang digunakan untuk menampung penerimaan dan
pengeluaran pemerintah daerah.
b) Setara Kas, antara lain berupa Surat Utang Negara (SUN)/obligasi
dan deposito kurang dari 3 bulan yang dikelola oleh BUD.
c) Uang Tunai di BUD
d) Kas di Bendahara Pengeluaran/Pemegang Kas
e) Kas di Bendahara Penerimaan
2) Kas
diakui
pada
saat
kas
diterima
oleh
bendahara
penerimaan/Rekening Kas Umum Daerah dan pada saat dikeluarkan
oleh bendahara pengeluaran/ Rekening Kas Umum Daerah.
3) Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai
rupiahnya.
f. Piutang
1) Piutang adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari
entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah dan dikelompokkan menjadi Bagian
Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada
BUMN/BUMD, Bagian lancar Tuntutan Perbendaharaan/TGR, Piutang
Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Denda dan Piutang Lainnya.
2) Piutang diakui sebesar nilai nominal dari piutang.
3) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran dicatat sejumlah tagihan
penjualan angsuran yang harus diterima dalam waktu satu tahun.
4) Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMD dicatat sebesar nilai nominal
yang jatuh tempo tahun berikutnya.
5) Bagian Lancar TP/TGR dicatat sebesar nilai nominal yang akan
diterima dalam waktu satu tahun.
6) Piutang Pajak dicatat berdasarkan Surat Ketetapan Pajak yang
pembayarannya belum diterima/belum dilunasi oleh wajib pajak.
7) Piutang Lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan
dengan pengakuan piutang di luar Bagian Lancar Tagihan Penjualan
54
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Angsuran, Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/BUMD, Bagian
Lancar TP/TGR, Piutang Pajak dan Piutang Retribusi.
8) Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk
sebesar prosentase tertentu dari akun piutang berdasarkan umur
piutang.
9) Aset berupa piutang di neraca disajikan sebesar nilai bersih yang
dapat direalisasikan (net realizable value), sehingga nilai piutang
harus disesuaikan dengan melakukan penyisihan piutang tidak
tertagih.
10)
Penyisihan piutang tidak tertagih yang didasarkan pada umur
piutang dibedakan dalam empat jenis dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Piutang Lancar
: ≤ 1 tahun dari tanggal jatuh tempo;
b) Piutang Kurang Lancar : > 1 - 3 tahun setelah tanggal jatuh
tempo;
c) Piutang Diragukan
tempo;
d) Piutang Macet
: > 3 - 5 tahun setelah tanggal jatuh
: > 5 tahun setelah tanggal jatuh tempo.
11)
Besarnya prosentase penyisihan piutang tidak tertagih yang
didasarkan pada umur piutang ditetapkan sebagai berikut:
a) Piutang Lancar
: nilai penyisihan sebesar 5%
b) Piutang Kurang Lancar
: nilai penyisihan sebesar 25%
c) Piutang Diragukan
: nilai penyisihan sebesar 50%
d) Piutang Macet
: nilai penyisihan sebesar 100%
Penyajian nilai penyisihan piutang tidak tertagih akan
dicantumkan dalam Laporan Keuangan pada Catatan atas
Laporan Keuangan selama piutang pokok masih tercantum atau
belum dihapus.
Penyajian penyisihan piutang tidak tertagih di neraca merupakan
unsur pengurangan dari piutang yang bersangkutan.
12)
Piutang Daerah dapat dihapuskan secara bersyarat atau
mutlak dari pembukuan Pemerintah Daerah, kecuali mengenai
Piutang Daerah yang cara penyelesaiannya diatur tersendiri dalam
Undang-Undang.
13)
Penghapusan
Secara
Bersyarat
dilakukan
dengan
menghapuskan Piutang Daerah dari pembukuan Pemerintah Daerah
tanpa menghapuskan hak tagih daerah dan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14)
Penghapusan Secara Mutlak dilakukan dengan menghapuskan
hak tagih Daerah dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
15)
Penghapusan Secara Bersyarat dan Secara Mutlak sepanjang
menyangkut Piutang Daerah ditetapkan oleh:
55
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
a) Gubernur untuk jumlah sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah);
b) Gubernur dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
untuk jumlah lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Piutang Daerah yang akan dihapuskan Secara Bersyarat dan Secara
Mutlak diusulkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang
berpiutang kepada Gubernur setelah mendapat pertimbangan dari
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara yang
wilayah
kerjanya
meliputi
wilayah
kerja
Gubernur
yang
bersangkutan.
16)
Pengungkapan piutang di CaLK harus menunjukkan posisi
piutang pada tanggal laporan keuangan dan menunjukkan asal usul
piutang.
g. Persediaan
1) Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir
periode akuntansi.
2) Terhadap persediaan yang rusak/usang tidak dicatat sebagai nilai
persediaan dalam lembar muka laporan keuangan (neraca) tetapi
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
3) Persediaan disajikan sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
c) Nilai wajar atau didasarkan pada dokumen yang menyertainya
apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
h. Pengukuran Investasi :
1) Dicatat sebesar biaya perolehan.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya
saham dan obligasi jangka pendek dicatat sebesar biaya
perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah
komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul
dalam rangka perolehan tersebut.
2) Dicatat sebesar nilai wajar.
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai
pasar dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
pemerintah, maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah
sebesar nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak
ada.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya
perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada
tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar.
3) Dicatat sebesar nilai nominal
56
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam
bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal
deposito tersebut.
4) Dicatat sebesar nilai tercatat atau nilai wajar lainnya
Investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan
nilai nominal, nilai tercatat, atau nilai wajar lainnya.
Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk
memperoleh investasi tersebut.
Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyekproyek
pembangunan
pemerintah
dinilai
sebesar
biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan
dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek
sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
5) Investasi Non Permanen dalam bentuk dana bergulir dicatat sebesar
nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) yaitu
harga perolehan dana bergulir dikurangi penerimaan pelunasan dana
bergulir pada tahun yang bersangkutan dikurangi perkiraan dana
bergulir diragukan tertagih.
Perkiraan dana bergulir diragukan tertagih dikelompokkan
berdasarkan umurnya dan ditentukan prosentasenya sebagai berikut
:
a) 1 - 2 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 5%
b) > 2 - 3 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 10%
c) > 3 – 5 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 50%
d) > 5 tahun dari tanggal jatuh tempo
: 100%
6) Penilaian investasi pemerintah daerah dilakukan dengan tiga metode
yaitu :
a) Metode biaya jika kepemilikan investasi pemerintah daerah
kurang dari 20% pada BUMD
b) Metode ekuitas jika kepemilikan investasi pemerintah 20%
sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan, atau kepemilikan lebih dari 50%
c) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika kepemilikan
investasi pemerintah bersifat nonpermanen. Metode nilai bersih
yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikan
yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat
7) Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal di proyekproyek
pembangunan
pemerintah
dinilai
sebesar
biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan
dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek
sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
8) Pengakuan hasil investasi dicatat sebagai pendapatan investasi
(termasuk kelompok Lain-lain PAD Yang Sah) apabila :
57
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
a) Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek,
antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden
tunai (cash dividend).
b) Hasil investasi berupa deviden tunai yang diperoleh dari
penyertaan
modal
pemerintah
yang
pencatatannya
menggunakan metode biaya,
c) Pengakuan hasil investasi tidak dicatat sebagai pendapatan hasil
investasi dan mengurangi nilai investasi pemerintah, apabila
bagian
laba
yang
diperoleh
oleh
pemerintah
apabila
menggunakan metode ekuitas, kecuali untuk dividen dalam
bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi
pemerintah dan ekuitas dana yang diinvestasikan dengan jumlah
yang sama.
i. Aset Tetap
1) Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan
maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada
saat
perolehan.
2) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola
meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya
tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya
lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap
tersebut.
3) Barang berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap, pada awalnya
harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Bila aset tetap diperoleh
dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar
pada saat aset tersebut diperoleh.
4) Tanah diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup
harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya
yang
dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan
sampai tanah tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai
bangunan tua yang terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan.
5) Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan
mesin tersebut sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi
harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai
peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
6) Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian
atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris, dan
pajak.
58
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
7) Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan menggambarkan seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan
sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya
konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan,
irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
8) Biaya perolehan aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut sampai siap
pakai. Sedangkan biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan
merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya
tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung pada biaya
perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya. Demikian
pula biaya permulaan dan pra-produksi serupa tidak merupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya
tersebut perlu untuk
membawa aset ke kondisi kerjanya. Untuk biaya perolehan suatu
aset yang dibangun dengan cara
swakelola ditentukan
menggunakan prinsip yang sama seperti aset yang dibeli.
a) Apabila dalam pembelian terdapat potongan dagang dan rabat
maka setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga
pembelian.
b) Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui setiap terjadi pembayaran
c) Penyusutan untuk aset tetap bagi pemerintah daerah belum
dilaksanakan.
9) Aset Bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit dan harus
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
bersejarah yang
memberikan potensi manfaat lainnya kepada
pemerintah selain nilai sejarahnya, sebagai contoh bangunan
bersejarah yang digunakan untuk ruang perkantoran akan
diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
10)
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau
melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum
selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi
dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap
dipakai. Konstruksi Dalam Pengerjaan yang sudah selesai dibuat
atau dibangun dan telah diap dipakai harus segera direklasifikasi ke
dalam aset tetap
Konstruksi dalam pengerjaan diklasifikasikan sebagai aset tetap
karena biasanya merupakan aset yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam operasional pemerintahan atau dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam jangka panjang.
Penyelesaian suatu konstruksi pada umumnya membutuhkan waktu
yang relatif panjang dan menyerap dana yang relatif besar.
Pembayaran untuk kontrak konstruksi dilakukan melalui termin.
Tagihan suatu termin dilakukan jika suatu tahapan pekerjaan
sebagaimana diatur dalam kontrak konstruksi sudah selesai
dikerjakan. Setiap pembayaran akan diakui adanya penambahan
aset tetap berupa konstruksi dalam pengerjaan.
j. Kewajiban
59
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
1) Bagian
lancar kewajiban jangka panjang diakui pada saat
reklasifikasi dalam periode berjalan atau berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa pembayaran bagian lancar kewajiban
jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan atau
sebesar jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal neraca.
2) Kewajiban kepada fihak ketiga adalah sebesar jumlah yang belum
dibayar untuk barang tersebut pada tanggal neraca.
3) Kewajiban Bunga adalah sebesar biaya bunga yang telah terjadi
tetapi belum dibayar oleh pemerintah daerah pada tanggal
penyusunan neraca.
4) Kewajiban Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) adalah sebesar saldo
pungutan/potongan yang belum disetorkan kepada pihak lain sampai
dengan tanggal neraca.
5) Kewajiban dalam negeri perbankan adalah sebesar jumlah yang
belum dibayar pemerintah yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih
dari duabelas bulan setelah tanggal neraca.
6) Kewajiban jangka panjang lainnya diakui pada akhir periode
akuntansi berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa penerimaan
jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan.
7) Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang diukur
dengan nilai nominal mata uang rupiah yang harus dibayar kembali.
Kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang yang diukur
dalam mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar/kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi.
k. Ekuitas dana diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
aktiva dikurangi dengan utang yang ada pada periode akuntansi yang
bersangkutan.
l. Koreksi Kesalahan
1) Koreksi Kesalahan adalah tindakan pembetulan akuntansi atas
penyajian pos-pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang
seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan
atau periode sebelumnya.
2) Kesalahan dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan yang tidak
berulang dan kesalahan yang berulang dan sistemik
4.4
Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang
Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan pada SKPD.
a. Pedoman Kapitalisasi Barang Milik Daerah
1) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua
pengeluaran untuk memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk
meningkatkan kapasitas/efisiensi, dan atau memperpanjang umur
teknisnya dalam rangka menambah nilai-nilai aset tersebut.
2) Pengeluaran Belanja Modal yang nilainya melebihi batasan minimum
kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual, harus
dikapitalisasi.
60
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
3) Pengeluaran Belanja Barang dan Jasa yang mengakibatkan adanya
perolehan
aset
tetap
hingga
siap
pakai,
peningkatan
kapasitas/efisiensi dan memperpanjang umur teknis barang milik
daerah harus dilakukan kapitalisasi.
4) Pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas:
a) Pengeluaran belanja modal yang nilainya sama atau melebihi
batasan minimum kapitalisasi aset tetap dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pemerintahan daerah serta tidak untuk dijual yang
meliputi:
Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin serta bangunan.
Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan.
b) Pengeluaran
belanja
Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi
dapat
dikategorikan sebagai Belanja Modal jika memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
Mengakibatkan peningkatan kualitas, kapasitas, kuantitas
dan/atau umur aset yang telah dimiliki.
Nilainya sama dengan/melebihi batasan minimum nilai
kapitalisasi aset tetap.
c) Pengeluaran yang digunakan untuk:
Pengadaan tanah
Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan
Pembelian/pembuatan Aset Tetap Lainnya
5) Pengeluaran yang dikapitalisasi adalah sebagai berikut:
a) Pembelian peralatan dan mesin meliputi harga barang, ongkos
angkut, biaya asuransi, biaya pemasangan, biaya selama masa
uji coba dan belanja yang terkait dengan pengadaan aset tetap
sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
b) Pembuatan peralatan, mesin serta bangunan yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa pengeluaran sebesar nilai kontrak
ditambah biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan
dan jasa konsultan serta biaya lain yang terkait dengan
pembuatan aset sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
c) Pembuatan peralatan, mesin dan bangunan yang dilaksanakan
secara swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, dan biaya
perijinan serta biaya lain yang terkait dengan pembuatan aset
sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
d) Pembelian gedung dan bangunan sampai siap pakai.
e) Pembangunan gedung dan bangunan yang dilaksanakan melalui
kontrak berupa pengeluaran nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya pengosongan
dan pembongkaran bangunan lama dan biaya lain yang terkait
dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
f) Pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola meliputi biaya
langsung dan tidak langsung sampai siap pakai meliputi bahan
baku, upah tenaga kerja, sewa peralatan, biaya perencanaan dan
61
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
pengawasan,
biaya
perijinan,
biaya
pengosongan
dan
pembongkaran bangunan lama serta biaya yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
g) Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi Aset Tetap yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perizinan dan biaya lain yang terkait dengan
pembuatan/pembangunan/pengadaan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
h) Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi Aset Tetap yang dilaksanakan
secara swakelola berupa biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perizinan, jasa konsultan dan biaya lain yang terkait dengan
pembuatan/pembangunan/pengadaan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
i) Pengadaan tanah meliputi biaya pembebasan, pembayaran honor
tim, biaya pembuatan sertifikat, biaya pematangan, pengukuran
dan
pengurugan
dan
biaya
yang
terkait
dengan
pengadaan/pembangunan aset tetap sampai dengan aset tetap
tersebut siap digunakan.
j) Pembelian jaringan sampai siap pakai meliputi harga barang,
ongkos angkut, biaya asuransi, biaya pemasangan, biaya selama
masa uji coba dan biaya lain yang terkait dengan pengadaan aset
sampai dengan aset tersebut siap digunakan.
k) Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan melalui
kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan, jasa konsultan, biaya pengosongan
dan pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah yang
diperuntukkan untuk keperluan pembangunan dan belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap sampai
dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
l) Pembangunan jalan/irigasi/jaringan yang dilaksanakan dengan
swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung sampai
siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja, sewa
peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perijinan,
biaya pengosongan dan pembongkaran bangunan yang ada di
atas tanah yang diperuntukkan untuk keperluan pembangunan
dan belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset
tetap sampai dengan aset tetap tersebut siap digunakan.
m) Pembelian Aset Tetap lainnya meliputi harga kontrak/beli, ongkos
angkut, biaya asuransi dan biaya lain yang terkait dengan
pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
n) Pembuatan/Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan
melalui kontrak berupa nilai kontrak, biaya perencanaan dan
pengawasan, biaya perijinan dan biaya lain yang terkait dengan
62
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset tersebut siap
digunakan.
o) Pembuatan/Pembangunan aset tetap lainnya yang dilaksanakan
dengan swakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung
sampai siap pakai meliputi biaya bahan baku, upah tenaga kerja,
sewa peralatan, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya
perijinan, jasa konsultan dan belanja yang terkait dengan
pembuatan/pengadaan/pembangunan aset sampai dengan aset
tersebut siap digunakan.
6) Pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri dari:
a) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin yang bertujuan untuk
mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah ada ke dalam
kondisi normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah
belanja.
b) Pengeluaran Belanja Rehabilitasi/Renovasi/Restorasi yang tidak
memenuhi batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.
c) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa baik untuk dipasarkan maupun
tidak dipasarkan.
7) Batas minimum Kapitalisasi Aset Tetap ditetapkan sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin yang sama
dengan atau lebih dari Rp500.000,00.
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000,00 kecuali pekerjaan pengecatan.
8) Batas minimum kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap
pengeluaran untuk:
a) Pengadaan/pembelian tanah
b) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan
c) Pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian, hewan/ternak
dan tumbuhan.
63
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
b. Pedoman Pencatatan Barang Milik Daerah
1) Barang Milik Daerah dicatat dalam buku persediaan dan buku
inventaris.
2) Pencatatan Barang Milik Daerah meliputi barang tidak bergerak dan
barang bergerak.
3) Barang Persediaan merupakan Aset Lancar yang dicatat dalam buku
persediaan meliputi barang pakai habis, suku cadang, barang yang
diproses untuk dijual, barang bekas pakai yang sudah direklasifikasi
dan Barang Milik Daerah yang akan diserahkan kepada pihak lain.
4) Pencatatan dalam buku inventaris terdiri atas pencatatan di dalam
pembukuan (intrakomptabel) dan pencatatan di luar pembukuan
(ekstrakomptabel).
5) Barang tidak bergerak dan barang bergerak yang mempunyai nilai
satuan minimum kapitalisasi aset tetap dicatat dalam buku
inventaris di dalam pembukuan (intra komptabel).
6) Barang Milik Daerah yang mempunyai nilai Aset Tetap di bawah nilai
satuan minimum kapitalisasi Aset Tetap dicatata di dalam buku
inventaris di luar pembukuan (ekstra komptabel).
64
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 Rincian dan Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
5.1.1 Pendapatan
2012
2011
Rp2.171.734.307.
663,33
Rp1.604.910.831.
405,87
Pendapatan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran
2012 dianggarkan sebesar Rp2.078.185.750.549,00 realisasi sebesar
Rp2.171.734.307.663,33 atau 104,50% sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp93.548.557.114,31 (4,50%), dengan rincian sebagai berikut:
5.1.1. Pendapatan Asli
1
Daerah
Rp1.004.063.125.
812,33
Rp867.112.885.35
2,87
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun
Anggaran
2012
yang
diakui
secara
kas
sebesar
Rp1.004.063.125.812,33 atau (109,38%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp86.105.337.017,31 (9,38%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah
N
o
I
2012
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi
917.957.788.79
1.004.063.125.81
109,38
867.112.885.3
5,00
2,33
805.095.980.00
871.630.605.393,
0,00
00
366.932.000.000,
393.213.761.700,0
Bermotor (PKB)
00
0
Bea Balik Nama
322.685.000.000,
348.377.629.450,0
00
0
115.367.180.000,
129.926.506.423,0
Kendaraan Bermotor
00
0
Pajak Air Permukaan
111.800.000,00
112.707.820,00
100,81
102.007.125,20
32.149.648.150,
34.115.157.619,0
106,11
35.985.658.45
00
3
3.940.011.950,0
4.776.102.946,73
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
1
a
.
b
.
c.
d
2011
Uraian
PAJAK DAERAH
Pajak Kendaraan
Kendaraan Bermotor
Pajak Bahan Bakar
52,87
108,26
735.226.105.91
6,20
107,16
330.162.430.13
5,00
107,96
286.793.507.85
0,00
112,62
118.168.160.80
6,00
.
2
a
RETRIBUSI DAERAH
Retribusi Jasa Umum
.
8,15
121,22
0
Retribusi Pelayanan
3.397.478.250,00
Kesehatan
65
23,089,728,35
7.15
4.170.478.846,73
122,75
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
N
o
2012
Retribusi Uraian
Pelayanan Tera
2011
191.270.000,00
191.311.300,00
100,02
351.263.700,00
414.312.800,00
117,95
28.104.576.200,
29.179.152.672,3
103,82
00
0
18.557.209.100,0
19.158.768.703,80
103,24
308.822.600,00
321.381.047,00
104,06
12.000.000,00
12.155.500,00
101,30
129.900.000,00
173.233.000,00
133,36
9.096.644.500,00
9.513.614.421,50
104,58
105.060.000,00
159.902.000,00
152,20
Ulanh/Tera
Retribusi Pelayanan
Pendidikan
b
Retribusi Jasa Usaha
.
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retribusi Tempat
12,157,817,52
6.00
0
Penginapan/
Pesanggrahan/ Villa
Retribusi Pelayanan
Kepelabuhan
Retribusi Tempat Rekreasi
Dan Olah Raga
Retribusi Penjualan
Produksi Usaha Daerah
c.
Retribusi Perijinan
Tertentu
738.112.575,0
0
Retribusi Izin Trayek
104.060.000,00
158.072.000,00
151,90
Retribusi Izin Usaha
1.000.000,00
1.830.000,00
183,00
35.572.913.845,
35.492.532.563,2
99,77
00
1
31.947.911.495.
31.847.911.495,0
02
2
86.302.400,00
86.302.400,00
100,00
0,00
31.761.609.095,0
31.761.609.095,02
100,00
25.642.976.275
Perikanan
3
HASIL PENGELOLAAN
KEKAYAAN DAERAH
28.961.383.47
2,76
YANG DIPISAHKAN
a
.
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal
99,69
25.642.976.27
5,97
pada Perusahan milik
Daerah
PD. Tarumartani
Bank Pembangunan
Daerah (BPD)
PT Anindya Mitra
0
100.000.000,00
Internasional
66
,97
0,00
0,00
0,00
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
2012
N
Uraian
o
b
.
2011
Bagian Laba atas
366.088.429,00
427.202.606,00
116,69
Penyertaan Modal
427.665.162,0
0
pada Perusahaan Milik
Swasta
PT. Yogya Indah Sejahtera
PT. Asuransi Bangun
335.000.000,00
335.000.000,00
100,00
335.000.000,00
31.088.429,00
92.202.606,00
296,58
92.665.162,00
Askrida
c.
Bagian Laba pada
2.890.742.034
Lembaga Keuangan
,79
Non Bank
BUKP
3.258.913.921,00
3.217.418.462,19
98,73
2.890.742.034,
79
4
LAIN-LAIN PAD YANG
SAH
a.
Hasil Penjualan Aset
Daerah Yang Tidak
45.139.246.800,
62.824.830.237,0
66.939.737.50
00
9
5,76
1.815.925.500,0
2.336.392.044,00
128,66
0
Dipisahkan
Penerimaan Jasa Giro
9.000.000.000,00
9.337.801.418,88
103,75
Pendapatan Bunga
11.000.000.000,0
22.886.773.174,20
208,06
115.427.873,00
1326,7
Deposito
Tuntutan Ganti Rugi
0
8.700.000,00
Daerah
Pendapatan Denda Atas
6
0,00
395.464.995,00
1.256.750,00
21.914.995,00
Keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan
Pendapatan Denda
Retribusi
Pendapatan Dari
1743,7
8
0,00
1.515.823.310,21
6.183.150.000,00
6.206.248.000,00
100,37
11.156.935.725,0
11.182.211.175,08
100,22
Pengembalian
Pendapatan Dari
Penyelenggaraan
Pendidikan Dan Pelatihan
Pendapatan dari
Pengelolaan BLUD
Pendapatan dari
0
0,00
Pengelolaan BUKP
67
313.825.593,35
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
N
o
2012
Uraian
Pendapatan
dari
2011
3.842.416.750,00
3.917.262.010,00
101,95
1.954.800.000,00
2.082.869.922,00
106,55
13.941.075,00
796.463.847,60
5713,0
Pengelolaan Barang Milik
Daerah
Pendapatan Denda Lainlain
Tindak Lanjut Hasil
Temuan
7
Lain-lain
162.121.000,00
1.716.351.878,77
1058,6
8
5.1.1. Pendapatan Transfer
2
Rp1.161.102.204.8
51,00
Rp731.481.974.0
53,00
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun
Anggaran
2012
yang
diterima
secara
kas
sebesar
Rp1.161.102.204.851,00 atau (100,58%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp6.650.110.097,00 (0,58%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.2. Realisasi Pendapatan Transfer
No
I
Uraian
Transfer Pemerintah
Pusat - Dana
Perimbangan
1
2
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak (Sumber Daya Alam)
3
Dana Bagi Hasil Cukai
4
Dana Alokasi Umum
5
Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan
Transfer Dana
perimbangan
2012
2011
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Realisasi (Rp)
873.661.154.75
894.544.324.85
100,5
722.339.653.0
4,00
1,00
92.828.718.781,0
112.691.591.066,
121,4
75.967.201.558
0
00
0
,00
4.080.800,00
4.713.992,00
115,5
6.070.523.495,
2
00
4.718.919.173,00
5.738.583.793,00
757.056.696.000,
757.056.696.000,
100,0
620.812.328.00
00
00
0
0,00
19.052.740.000,0
19.052.740.000,0
100,0
19.489.600.000
0
0
0
,00
873.661.154.75
894.544.324.85
722.339.653.0
4,00
1,00
53,00
68
8
53,0
121,6
1
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
No
2012
Uraian
II
2011
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
280.790.940.000,
266.557.880.000,
00
00
%
Realisasi (Rp)
Transfer Pemerintah
Pusat- Lainnya
1
Dana Penyesuaian
94,93
Jumlah Pendapatan
00
9.142.321.000
Transfer Lainnya
,00
Total Pendapatan
Transfer
9.142.321.000,
1.154.452.094.7
1.161.102.204.8
100,5
731.481.974.0
54,00
51,00
8
53,00
Dana Bagi Hasil Pajak dianggarkan sebesar Rp92.828.718.781,00 dan
realisasi sebesar Rp112.691.591.066,00 terdiri dari:
Tabel 5.3. Realisasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Pajak
Ur
A
R
L
aia
n
e
e
n
g
a
b
g
li
i
a
s
h
r
a
(
a
s
K
n
i
u
(
(
r
R
R
a
p
p
n
)
)
g
%
)
(
R
p
)
Ba
2
2
gi
6
6
8
Ha
.
.
7.
sil
0
6
6
dar
1
0
7
i
5
7
5
8.
Paj
.
.
4
ak
8
5
7
Bu
9
7
5,
mi
7
5
0
da
.
.
0
n
3
8
Ba
4
2
1
69
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
ng
5
0
un
,
,
an
0
0
0
0
Ba
6
8
1
gi
6
6
9.
Ha
.
.
2
sil
8
0
7
Paj
1
8
5.
ak
0
6
1
Pe
.
.
9
ng
8
0
3.
has
2
1
8
ila
1
5
1
n
.
.
0,
4
2
0
3
4
0
6
6
,
,
0
0
0
0
Ju
9
1
1
ml
2
1
9.
ah
.
2
8
8
.
6
2
6
2.
8
9
8
.
1
7
7
.
2.
1
5
2
8
9
8
.
1
5,
7
.
0
8
0
0
1
6
,
6
0
,
0
0
1
1
0
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam dianggarkan sebesar
Rp4.080.000,00 dan realisasi sebesar Rp4.713.992,00 terdiri dari:
Tabel 5.4. Realisasi Pendapatan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
N
Uraian
Anggaran (Rp)
o
Realisasi (Rp)
Lebih
(Kurang)
70
%
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
(Rp)
a.
Bagi Hasil dari Provisi SDA
1.894.400,00
2.982.392,00
1.087.992,00
157,
43
b.
Bagi Hasil dari Iuran Tetap
2.186.400,00
1.731.600,00
(454.800,00)
(Land Rent)
79,2
0
Jumlah
4.080.800,00
4.713.992,00
633.192,00
115,
52
Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau dianggarkan sebesar Rp4.718.919.173,00
dan realisasi sebesar Rp5.738.583.793,00 atau 121,61%.
Dana Alokasi Khusus dianggarkan sebesar Rp19.052.740.000,00 dan
realisasi sebesar Rp263.048.880.000,00 dengan rincian:
Tabel 5.5. Realisasi Pendapatan Dana Alokasi Khusus
N
Uraian
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
o
Lebih
%
(Kurang)
(Rp)
a.
DAK Kesehatan
b.
DAK Infrastruktur Jalan
c.
DAK Infrastruktur Irigasi
d.
DAK
Kelautan
dan
3.020.820.000
3.020.820.000
,00
,00
8.828.820.000
8.828.820.000
,00
,00
4.120.890.000
4.120.890.000
,00
,00
2.220.380.000
2.220.380.000
,00
,00
861.830.000,0
861.830.000,0
0
0
19.052.740.0
19.052.740.0
00,00
00,00
Perikanan
e.
DAK Kehutanan
Jumlah
0,00
00
0,00
A
R
L
ian
n
e
e
g
al
bi
g
is
h
ar
a
(K
a
si
ur
n
(R
a
(R
p)
n
%
71
100,
00
0,00
100,
00
0,00
100,
00
0,00
100,
00
0,00
Dana Penyesuaian dianggarkan sebesar Rp280.790.940.000,00
realisasi sebesar Rp266.557.880.000,00 dengan rincian:
Ura
100,
100,
00
dan
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
p)
g)
(R
p)
Da
1.
1.
0,
na
5
5
0
Pe
0
0
0
ny
9.
9.
esu
0
0
aia
0
0
0.
0.
Tun
0
0
jan
0
0
ga
n
0,
0,
n
0
0
Pro
0
0
Da
2.
2.
0,
na
0
0
0
Pe
0
0
0
ny
0.
0.
esu
0
0
1
fesi
Gu
ru
PN
SD
aia
0
0
0.
0.
Da
0
0
na
0
0
Ins
0,
0,
ent
0
0
if
0
0
Da
2
2
(1
na
7
6
4.
Pe
7.
3.
2
ny
2
0
3
n
1
Da
era
h
(DI
D)
esu
8
4
3.
aia
1.
8.
0
n
9
8
6
Da
4
8
0.
na
0.
0.
0
Ba
0
0
0
9
72
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
ntu
0
0
0,
an
0,
0,
0
Op
0
0
0)
era
0
0
sio
nal
Sek
ola
h
(B
OS
)
Ju
2
2
(1
ml
8
6
4.
ah
0.
6.
2
7
5
3
9
5
3.
0.
7.
0
9
8
6
4
8
0.
0.
0.
0
0
0
0
0
0
0,
0,
0,
0
0
0
0)
0
0
9
5.1.1. Lain-lain Pendapatan
3
yang Sah
Rp6.568.977.000,
00
Rp6.315.972.000,
00
Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah yang diterima oleh Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Anggaran 2012 yang diakui secara kas
sebesar Rp6.568.977.000,00 atau (%), sehingga lebih dari anggaran
sebesar Rp (%), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.6. Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang Sah
2012
N
Uraian
o
I
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
5.775.867.00
6.568.977.00
2011
%
Realisasi
(Rp)
LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH
1
PENDAPATAN HIBAH
73
113,7
6.315.972.0
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
2012
N
Uraian
o
Sumbangan Dealer Otomotif
Main Dealer
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
Realisasi
%
(Rp)
0,00
0,00
3
00,00
3.206.357.000
3.846.785.000
119,9
3.239.164.00
,00
,00
7
0,00
18.000.000,00
3.000.000,00
16,67
27.000.000,0
0
PT. Sari Husada
PT Jasa Raharja
2011
0,00
0,00
0,00
0,00
2.523.730.000
2.689.772.000
106,5
2.549.808.00
,00
,00
8
0,00
0,00
0,00
0,00
500.000.000,
Pendapatan Hibah Pemda
Provinsi Jawa Timur
Pendapatan Hibah dari
00
27.780.000,00
27.780.000,00
Multilateral
Jumlah
5.1.2
Belanja dan Transfer
100,0
0,00
0
5.775.867.00
6.568.977.00
113,7
6.315.972.0
0,00
0,00
0
00,00
Rp2.053.825.959.
467,00
Rp1.562.268.734.
645,00
Belanja dan Transfer Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2012 dianggarkan sebesar Rp2.285.140.075.735,00 dengan
realisasi sebesar Rp2.053.825.959.467,00 (89,88%), sehingga kurang dari
anggaran sebesar Rp231.314.116.267,60 (10,02%).
Rincian realisasi
belanja terdiri dari:
5.1.2. Belanja Operasi
1
Rp1.521.924.861.4
84,00
Rp1.151.404.312.7
85,00
Realisasi Belanja Operasi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
Anggaran 2012
dianggarkan sebesar Rp1.686.391.338.811,10 dan
realisasi sebesar Rp1.521.924.861.484,00 atau kurang dari anggaran
sebesar Rp164.466.477.327,00 (9,75%), dengan rincian sebagai berikut:
a
.
Belanja Pegawai
Rp572.023.717.192,00
Rp498.752.591.040
,00
Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2012 dianggarkan sebesar
Rp604.610.399.708,00 terdiri dari Belanja Pegawai Tidak Langsung
sebesar Rp479.688.076.525,00 dan Belanja Pegawai Langsung
sebesar Rp124.922.323.183,00.
74
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Ralisasi Belanja Pegawai sebesar Rp572.023.717.192,00 terdiri dari
Belanja Pegawai Tidak Langsung sebesar Rp455.794.239.590,00 dan
Belanja Pegawai Langsung sebesar Rp116.229.477.602,00.
Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung Tahun Anggaran 2012
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.7. Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung Sesuai Dengan Rincian
Obyek Belanja
N
Uraian
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
386.411.398.7
364.101.491.3
(22.309.907.3
o
1.
(Kurang)
Gaji dan
Tunjangan
a.
%
Gaji Pokok P N S
94,2
60,00
73,00
87,00)
3
285.952.561.14
272.510.424.81
(13.442.136.33
95,3
8,00
4,00
4,00)
0
27.279.221.856
25.416.639.249
(1.862.582.607,
93,1
/ Uang
Representasi
b.
Tunjangan
Keluarga
c.
Tunjangan
,00
,00
00)
7
11.124.904.964
10.583.052.633
(541.852.331,0
95,1
Jabatan
d.
e.
Tunjangan
,00
,00
0)
3
10.531.825.074
10.112.512.000
(419.313.074,0
96,0
Fungsional
,00
,00
0)
2
Tunjangan
12.224.106.240
11.138.772.000
(1.085.334.240,
91,1
Fungsional
,00
,00
00)
2
17.634.910.527
16.498.559.680
(1.136.350.847,
93,5
Umum
f.
Tunjangan Beras
g.
Tunjangan P P
,34
,00
34)
6
9.271.468.588,
8.231.368.350,
(1.040.100.238,
88,7
33
00
33)
8
5.365.270,33
4.620.965,00
(744.305,33)
86,1
H/ Tunjangan
Khusus
h.
Pembulatan Gaji
3
i.
Iuran Asuransi
7.483.250.592,
5.466.547.432,
(2.016.703.160,
73,0
00
00
00
5
149.940.000,00
149.940.000,00
0,00
100,
47.763.000,00
45.414.000,00
(2.349.000,00)
95,0
Kesehatan
j.
Uang Paket
k.
Tunjangan
00
Badan
8
Musyawarah
l.
Tunjangan
95.526.000,00
94.482.000,00
(1.044.000,00)
Komisi
m
.
Tunjangan
98,9
1
49.851.000,00
Badan
49.851.000,00
0,00
100,
00
Anggaran
75
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
n.
Tunjangan
11.223.000,00
11.223.000,00
0,00
Badan
100,
00
Kehormatan
o.
Tunjangan Alat
66.598.500,00
46.523.250,00
(20.075.250,00)
Kelengkapan
69,8
6
Lainnya
p.
q.
Tunjangan
3.396.000.000,
3.355.200.000,
(40.800.000,00)
98,7
Perumahan
00
00
Uang Duka
72.000.000,00
0,00
(72.000.000,00)
0,00
628.000.000,00
0,00
(628.000.000,0
0,00
9
Wafat/ Tewas
r.
Uang Jasa
Pengabdian
s.
Belanja
0)
360.000.000,00
360.000.000,00
0,00
Penunjang
100,
00
Operasionaal
Pimpinan D P R
D
t.
Tunjangan
26.883.000,00
26.361.000,00
(522.000,00)
Badan Legislasi
98,0
5
Daerah
2
Tambahan
62.168.752.00
60.751.539.13
(1.417.212.86
97,7
0,00
8,00
2,00)
2
2.168.752.000,
1.041.950.000,
(1.126.802.000,
48,0
00
00
00)
4
60.000.000.000
59.709.589.138
(290.410.862,0
99,5
,00
,00
0)
1
5.210.000.000
5.162.000.000
(48.000.000,0
99,0
,00
,00
0)
8
3.960.000.000,
3.912.000.000,
(48.000.000,00)
98,7
00
00
Penghasilan
PNS
a.
Tambahan
Penghasilan
Berdasarkan
Kelangkaan
Profesi
b.
Tambahan
Penghasilan
Berdasarkan
Prestasi Kerja
3
Belanja
Penerimaan
Lainnya
Pimpinan Dan
Anggota D P R
D Serta K D
H/WKDH
a.
Belanja
Penunjang
Komunikasi
Intensif
Pimpinan Dan
Anggota D P R
D
76
9
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
b.
Biaya
1.250.000.000,
1.250.000.000,
00
00
Biaya Insentif
24.933.416.32
24.824.213.51
(109.202.803,
99,5
Pajak Daerah
0,00
7,00
00)
6
Biaya Insentif P
780.536.920,00
674.688.116,00
(105.848.804,0
86,4
0)
4
Biaya Insentif
24.152.879.400
24.149.525.401
(3.353.999,00)
99,9
Pajak Daerah.
,00
,00
964.509.445,0
954.995.562,0
(9.513.883,00
99,0
0
0
)
1
686.215.745,00
679.332.979,00
(6.882.766,00)
98,9
Penunjang
0,00
100,
00
Operasionaal K
DH/WKDH
4
a.
BB
b.
5
Biaya Insentif
Retribusi
9
Daerah
a.
Biaya Insentif
Retribusi Jasa
9
Umum
b.
Biaya Insentif
278.263.700,00
275.662.583,00
(2.601.117,00
99,0
)
7
Retribusi Jasa
Usaha
c.
Biaya Insentif
30.000,00
0,00
(30.000,00)
0,00
479.688.076.5
455.785.412.4
(23.902.664.0
95,0
25,00
71,00
54,00)
2
Retribusi Jasa
Perijinan
Tertentu
Jumlah
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung
Tahun 2012 per SKPD adalah sebagai berikut:
Tabel 5.8. Realisasi Belanja Pegawai Tidak Langsung Per SKPD
N
SKPD
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
99.532.433.146
96.270.848.672
(3.261.584.474,
96,7
00)
2
(624.053.464,0
97,2
0)
5
(156.949.534,0
98,7
0)
7
(728.079.285,0
96,6
0)
3
(59.067.637,00)
98,8
o
1.
%
(Kurang)
Dinas
Pendidikan,
,00
Pemuda dan
Olahraga
2.
3.
4.
Dinas Kesehatan
RS Grhasia
Dinas PUP dan
22.731.290.321
22.107.236.857
,00
,00
12.730.171.526
12.573.221.992
,00
,00
21.631.261.910
20.903.182.625
,00
,00
5.192.186.674,
5.133.119.037,
00
00
ESDM
5.
Bappeda
77
6
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
6.
Dinas
14.632.330.026
14.278.200.920
,00
,00
3.148.785.938,
3.068.569.339,
00
00
3.789.151.118,
3.676.441.547,
00
00
15.133.071.646
14.493.697.946
,00
,00
14.540.733.690
14.164.476.144
,00
,00
11.924.126.936
11.673.663.292
,00
,00
4.672.134.456,
4.557.311.807,
00
00
8.996.929.806,
8.821.256.563,
Perhubungan
(354.129.106,0
97,5
0)
8
(80.216.599,00)
97,4
dan Kominfo
7.
Badan
Lingkungan
5
Hidup
8.
Badan
Pemberdayaan
(112.709.571,0
97,0
0)
3
(639.373.700,0
95,7
0)
7
(376.257.546,0
97,4
0)
1
(250.463.644,0
97,9
0)
0
(114.822.649,0
97,5
0)
4
(175.673.243,0
98,0
Perempuan dan
Masyarakat
9.
10
.
Dinas Sosial
Dinas Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi
11
.
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan
UKM
12
.
Badan
Kerjasama dan
Penanaman
Modal
13
.
14
.
Dinas
Kebudayaan
Badan Kesatuan
00
00
3.893.637.590,
3.769.239.191,
00
00
5.395.667.650,
5.352.006.771,
Bangsa dan
0)
5
(124.398.399,0
96,8
0)
1
(43.660.879,00)
99,1
(349.099.005,0
86,2
0)
5
(1.504.566.860,
88,7
Perlindungan
Masyarakat
15
Satuan Polisi
.
Pamong Praja
16
.
Badan
00
00
2.538.598.883,
2.189.499.878,
00
00
13.330.954.650
11.826.387.790
Penanggulangan
9
Bencana Daerah
17
DPRD
.
18
.
19
.
20
Gubernur dan
,00
,00
1.464.755.077,
1.464.740.778,
Wakil Gubernur
Sekretariat
00
00
22.688.326.815
22.300.222.786
Daerah
Sekretariat
.
DPRD
21
DPPKA
,00
,00
4.535.395.194,
4.430.275.444,
00
00
55.350.359.474
42.543.610.762
,00
,00
4.237.208.924,
4.112.074.534,
00
00
.
22
.
Badan
Pendidikan dan
Pelatihan
78
00)
1
(14.299)
99,9
(388.104.029,0
98,2
9
0)
9
(105.119.750,0
97,6
0)
8
(12.806.748.71
76,8
2,00)
6
(125.134.390,0
97,0
0)
5
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
23
Inspektorat
3.907.225.954,
.
3.842.215.197,
00
00
64.415.036.449
64.065.761.133
,00
,00
0,00
0,00
4.725.390.261,
4.668.743.404,
00
00
7.465.645.348,
7.209.857.566,
00
00
Dinas Pertanian
19.724.472.416
19.348.374.775
,00
,00
Dinas
16.396.712.156
16.224.918.043
,00
,00
Dinas Pariwisata
4.138.390.874,
4.048.316.132,
00
00
31
Dinas Kelautan
6.825.691.617,
6.676.768.665,
.
dan Perikanan
24
.
Badan
Kepegawaian
(65.010.757,00)
98,3
(349.275.316,0
99,4
0)
6
0,00
0,00
(56.646.857,00)
98,8
4
Daerah
25
PPKD/BUD
.
26
.
Badan
Ketahanan
0
Pangan dan
Penyuluhan
27
.
Badan
Perpustakaan
(255.787.782,0
96,5
0)
7
(376.097.641,0
98,0
dan Arsip
Daerah
28
.
29
.
Kehutanan dan
0)
9
(171.794.113,0
98,9
0)
5
(90.074.742,00)
97,8
(148.922.952,0
97,8
Perkebunan
30
.
Jumlah
00
00
479.688.076.5
455.794.239.590,00
25,00
2
0)
2
(23.893.836.9
95,
35,00)
02
Realisasi Belanja Pegawai Langsung Tahun Anggaran 2012 sebesar
Rp116.229.477.602,00 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.9. Realisasi Belanja Pegawai Langsung Sesuai Obyek Belanja
N
Uraian
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
Honorarium P N
29.678.407.995
27.796.036.004
(1.882.371.991,
o
1.
(Kurang)
S
2.
Honorarium Non
Uang Lembur
,00
,00
00)
6
69.309.400.514
(3.818.019.162,
94,7
,60
,00
60)
8
1.020.891.000,
576.112.500,00
(444.778.500,0
56,4
0)
3
00
4.
Uang Untuk
93,6
73.127.419.676
PNS
3.
%
15.252.251.750
13.950.670.000
(1.301.581.750,
91,4
,00
,00
00)
7
5.842.902.761,
4.597.258.584,
(1.245.644.177,
78,6
Diberikan
Kepada Pihak
Ketiga /
Masyarakat
5.
Belanja Pegawai
BLUD.
6.
Efisiensi
00
00
00)
8
450.000,00
0,00
450.000,00
0,00
79
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012
Jumlah
124.922.323.1
116.229.477.602,00
(8.692.845.56
93,0
2,60)
4
82,60
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Langsung Tahun
2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.10. Realisasi Belanja Pegawai Langsung Per SKPD
N
SKPD
Anggaran
Realisasi
Selisih Lebih
o
1.
%
(Kurang)
Dinas Pendidikan,
34.562.962.315
30.438.712.551
,00
,00
3.869.632.545,
3.555.357.710,
00
00
4.177.882.436,
3.368.405.293,
00
00
15.834.087.316
15.707.819.925
,00
,00
3.518.376.990,
Pemuda dan
(4.124.249.764
88,0
,00)
7
(314.274.835,0
91,8
0)
8
(809.477.143,0
80,6
0)
2
(126.267.391,0
99,2
0)
0
(299.830.812,0
92,1
Olahraga
2.
3.
4.
Dinas Kesehatan
RS Grhasia