ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST SEWA KAMAR KELAS II AR RAHMAN DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING (STUDI KASUS DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL) | Widyasmara | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 937 2683 1 PB

1

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST SEWA KAMAR KELAS II
AR RAHMAN DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING
(STUDI KASUS DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL)
CALCULATION ANALYSIS OF UNIT COST FOR ROOMS CLASS II
AR RAHMAN WITH ACTIVITY-BASED COSTING METHOD
(CASE STUDY IN PKU MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF BANTUL )
1Indah

Widyasmara, 2Aris Suparman Wijaya, Mariska Urhmila3
Master of Hospital Management Muhammadiyah University of Yogyakarta
iwidyasmara@yahoo.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Penetapan unit cost sewa kamar rawat inap di RSU PKU
Muhammadiyah Bantul saat ini menggunakan metode tradisional yaitu real
cost. Bila dilihat dari segi ruangan, desain ruangan serta fasilitas antara kelas
II bangsal Ar Rahman dengan kelas II bangsal lainnya terdapat perbedaan.
Namun unit cost sewa kamar rawat inap antara kelas II Ar Rahman dan kelas
II lainnya diberlakukan sama.
Metode : Penelitian ini dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Jenis

penelitian ini adalah deskriftif kualitatif dengan rancangan studi kasus.
Sampel dalam penelitian adalah perawat serta manajer unit penunjang yang
diambil secara purposive sampling. Metode analisis biaya yang digunakan
adalah Activity-Based Costing (ABC).
Hasil dan Pembahasan : Unit cost sewa kamar kelas II Ar Rahman yang
dihitung dengan metode Activity-Based Costing (ABC) sebesar Rp. 77.540,-,
sedangkan yang dikeluarkan oleh rumah sakit sebesar Rp. 42.308,-. Hal ini
menunjukkan bahwa unit cost yang dihitung dengan Activity-Based Costing
lebih besar dibanding dengan unit cost rumah sakit. Pada Activity-Based
Costing (ABC), biaya tidak langsung (overhead) dibebankan pada beberapa
cost driver sedangkan pada sistem tradisional hanya dibebankan pada satu
cost driver.
Kesimpulan dan Saran : Metode Activity-based Costing (ABC) dapat memberikan
informasi mengenai perhitungan biaya yang lebih akurat, sehingga dapat digunakan
oleh pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang akurat dalam
penganggaran dan perencanaan biaya. Pihak rumah sakit sebaiknya melakukan
1

Student At Master Hospital Management, Faculty Of Medicine And Health Sciences, Muhammadiyah
University Of Yogyakarta.

2

Lecture At Master Hospital Management, Faculty Of Medicine And Health Sciences, Muhammadiyah
University Of Yogyakarta.
3

Lecture At Master Hospital Management, Faculty Of Medicine And Health Sciences, Muhammadiyah
University Of Yogyakarta.

2

evaluasi unit cost sewa kamar yang digunakan sehingga tidak merugikan
pihak rumah sakit atau pasien.
Kata Kunci : Activity-Based Costing (ABC), Sewa Kamar, Unit Cost
ABSTRACT
Background: Determination of unit costs of inpatient room rental in PKU
Muhammadiyah Hospital of Bantul is currently using traditional methods of
real cost. When viewed in terms of space, design space and facilities for wards
between class II class II Ar Rahman with other wards there is a difference. But
the room rental unit cost of hospitalization between class II and class II Ar

Rahman other similar effect.
Methods: The study was conducted in PKU Muhammadiyah Hospital of Bantul.
This type of research is a qualitative descriptive case study design. The sample
in the study were nurses and managers supporting units taken purposively
sampling. Cost analysis method used is the Activity-Based Costing (ABC).
Results and Discussion: The unit cost of room rental class II Ar Rahman is
calculated by the method of Activity-Based Costing (ABC) amounting to
Rp.
77.540, -, while those issued by the hospital of Rp. 42 308, -. This indicates that
the unit cost is calculated by Activity-Based Costing is greater than the unit cost
hospitals. In Activity-Based Costing (ABC), indirect costs (overheads) charged to
a cost driver while in the traditional system is only charged on a cost driver.
Conclusions and Suggestions: Method of Activity-based Costing (ABC) can
provide information regarding the calculation of more accurate cost, so it can
be used by management to take accurate decisions in the budgeting and
planning costs. The hospital should conduct an evaluation unit cost for rooms
that are used so as not to harm the hospital or the patient.
Keywords: Activity-Based Costing (ABC), Rent Room, Unit Cost

1


(keanekaragaman) produk. Biaya

PENDAHULUAN
Kebutuhan
rumah

sakit

akan

layanan

yang

bermutu

produk

yang


memberikan

informasi

semakin meningkat seiring dengan

terdistorsi.

semakin

mengakibatkan

membaiknya

dihasilkan

Distorsi

biaya

tersebut

undercost

atau

derajat

overcost terhadap produk atau jasa

kesehatan masyarakat1. Pelayanan

yang dihasilkan3. Distorsi timbul

rumah sakit sebaiknya dikelola

karena

dengan dasar konsep manajemen


pembebanan

yang mempunyai etika. Tanpa

mengakibatkan

konsep manajemen yang jelas,

penentuan

biaya,

perkembangan rumah sakit di

keputusan,

perencanaan,

Indonesia akan berjalan lambat2.


pengendalian4.

perekonomian

dan

memberikan

pengobatan,

perawatan,

biaya,

Awal

Tugas utama rumah sakit
adalah

ketidakakuratan


dalam
sehingga

kesalahan
pembuatan

tahun

dan

1990-an

jasa

dikembangkan

akuntansi

biaya


dan

baru oleh Consortium of Advanced

pelayanan kesehatan. Rumah sakit

Manufacturing-International

memperoleh pendapatan dari jasa

(CAM-I)

dan

Costing (ABC). ABC menggunakan

fasilitas

yang


diberikan.

yaitu

Activity-Based

Pendapatan tersebut didapat dari

aktivitas

tarif yang harus dibayar oleh

penggolongan

pemakai

tarif

menghasilkan informasi activity

merupakan keputusan yang dapat

cost. ABC dapat menghasilkan

mempengaruhi profitabilitas suatu

informasi kos produk yang akurat5.

rumah sakit3.

ABC menggunakan cost driver pada

jasa.

Dalam

Penentuan

menentukan

sebagai
biaya

basis
untuk

harga

aktivitas yang menimbulkan biaya

pokok produk, rumah sakit masih

dan lebih baik apabila diterapkan

menggunakan

pada

akuntansi

biaya

perusahaan

tradisional. Sistem ini tidak sesuai

menghasilkan

dengan

produk,

diversifikasi

yang

keanekaragaman

sehingga

ketepatan

2

pembebanan biaya akan

lebih

akurat6.

dan perbedaan dengan unit cost
rumah sakit.

Salah satu pelayanan di RSU
PKU

Muhammadiyah

Bantul

BAHAN DAN CARA

adalah pelayanan rawat inap. Salah

Jenis

satunya adalah bangsal Ar Rahman

digunakan

adalah

kelas II. Bila dilihat dari segi

deskriftif

kualitatif

ruangan, desain ruangan serta

rancangan studi kasus. Subyek

fasilitas antara kelas II bangsal Ar

penelitian ini adalah Kepala Ruang

Rahman dengan kelas II bangsal

dan perawat kelas II Ar Rahman

lainnya

serta manajer di unit penunjang

terdapat

Dinding-dinding

perbedaan.
II

yang

penelitian
dengan

Ar

yaitu manajer kesekretariatan dan

Rahman dicat berwarna-warni dan

humas, mutu, PSDI, diklat, Bina

dilukis

Rohani

(Binroh),

kartun, ditempelin wallpaper serta

yanmed,

Rekam

untuk

Keuangan, rumah tangga serta

dengan

kelas

penelitian

gambar-gambar

pendingin

ruangan

menggunakan Air Conditioner (AC)

keperawatan,
Medik

(RM),

pemasaran.

serta kipas angin. Namun unit cost

Obyek penelitian ini adalah

sewa kamar rawat inap antara

semua aktivitas yang terjadi di

kelas II Ar Rahman dan kelas II

kelas II Ar Rahman dan unit

lainnya

sama.

penunjang serta dokumen biaya

Penetapan unit cost sewa kamar

tahun 2010. Penelitian ini telah

rawat inap di rumah sakit saat ini

dilakukan pada bulan Mei 2011 di

menggunakan metode tradisional

RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

yaitu real cost.

Pengambilan sampel terbatas pada

diberlakukan

Berdasarkan hal tersebut di

orang

tertentu

atas, peneliti ingin mengetahui unit

memberikan

cost sewa kamar kelas II Ar

diinginkan

Rahman yang dihitung dengan ABC

sampling)7.

yang

dapat

informasi

yang

peneliti

(purposive

3

Variabel penelitian adalah

ke aktivitas dan tahap kedua

analisis unit cost sewa kamar kelas

adalah pembebanan activity cost

II Ar Rahman dengan metode

ke produk atau jasa. Biaya yang

Activity-Based

digunakan

Costing

(ABC).

pada

metode

ABC

Instrument yang digunakan adalah

adalah biaya langsung dan biaya

pedoman dokumentasi, pedoman

tidak langsung. Biaya langsung ini

wawancara,

untuk

diperoleh secara langsung dengan

mengukur lamanya waktu setiap

cara penelusuran direct tracing.

aktivitas serta Matrik Expense

Sedangkan

Activity Dependence (EAD) untuk

langsung dibebankan dengan cara

menghubungkan

driver tracing dan alokasi.

langsung
aktivitas

stop

watch

biaya

(overhead)
serta

tidak

untuk

biaya

tidak

dengan

matrik

Activity

HASIL

Product Dependence (APD) untuk

Biaya yang digunakan dalam

menghubungkan aktivitas dengan

Activity-Based Costing (ABC) untuk

produk atau jasa. Uji validitas yang

unit cost sewa kamar kelas II Ar

digunakan triangulasi, yaitu usaha

Rahman terbagi dua macam, yaitu :

untuk mengecek kebenaran data

a. Biaya Langsung

atau informasi yang diperoleh

Biaya

peneliti

kamar kelas II Ar Rahman,

dari

berbagai

sudut

pandang yang berbeda dengan
cara

mengurangi

sebanyak

mungkin bias yang terjadi pada
saat pengumpulan dan analisis
data.
Metode analisis biaya yang
digunakan adalah Activity-Based
Costing, yang terdiri dari dua
tahap8 yaitu : tahap pertama
adalah pembebanan sumber daya

yaitu :

direct

tracing

sewa

1

Tabel 1. Biaya Direct Tracing untuk Sewa Kamar Kelas II Ar-Rahman
No
Jenis Biaya
Jumlah Biaya
.
(Rp)
1.
Pelaksana (Bina Rohani)
401,2.
Alat medis dan non medis
22.166,3.
Air
256,4.
ATK
518,5.
Kebersihan
133,6.
Listrik
6.577,7.
Laundry
14.454,8.
Depresiasi Gedung
1.160,Total Biaya Direct Tracing
45.665,pemeliharaan

b. Biaya Tidak Langsung
Langkah-langkah
pembebanan

untuk

biaya

tidak

depresiasi kendaraan.
2) Mengidentifikasi aktivitas-

langsung yaitu6:

aktivitas utama

1) Menentukan kategori biaya

Unit

Berdasarkan

dokumen

dan

penunjang

diidentifikasi

yang

aktivitasnya

biaya rumah sakit tahun

antara lain kesekretariatan

2010, kategori biaya dalam

dan humas, mutu, PSDI,

penelitian

diklat,

ini

binarohani,

dikelompokkan menjadi 4

keperawatan,

kategori biaya, yaitu biaya

rekam

tenaga

rumah

kerja,

biaya

peralatan terdiri dari biaya
pemeliharaan

dan

medik,

yanmed,
keuangan,

tangga

serta

pemasaran.
3) Menghubungkan

depresiasi alat non medis,

dengan

biaya bangunan terdiri dari

membuat matrik EAD.

biaya

dan

Matrik EAD memiliki 2

dan

bagian

pemeliharaan

depresiasi

gedung.

biaya

aktivitas

yaitu

dengan

baris

dan

biaya pelayanan terdiri dari

kolom. Kategori biaya di

biaya

biaya

bagian kolom dari matrik

biaya

EAD, sedangkan aktivitas di

kantor,

kebersihan,

2

bagian baris dari matrik

Aktivitas

EAD.

sebagai baris dalam matrik

4) Membuat

tanda

APD

centang

ditampilkan

sedangkan

produk

secara proporsional dalam

ditampilkan sebagai kolom

matrik EAD.

dalam matrik APD.

5) Menentukan nilai rupiah

7) Membuat

dengan

produk

matrik APD.

aktivitas
dengan

centang

secara proporsional dalam

terhadap aktivitas-aktivitas
6) Menghubungkan

tanda

8) Menentukan nilai rupiah

membuat matrik APD.

masing-masing produk

Tabel 2. Total Biaya Kelas II Bangsal Ar Rahman dari Matrik APD
N
O

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Aktivitas

Akomodasi Kelas II Ar-Rahman
Propors
EAD
APD
i
Waktu
(b)
(a x b)
(a)

Kesekretariatan dan
Humas
Mutu
PSDI
Diklat
Bina Rohani
Keperawatan
Yanmed
Rekam Medik
Keuangan
Rumah Tangga
Pemasaran

0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06

JUMLAH

0,69

180.021.176
178.253.355
162.107.449
162.107.449
178.253.355
178.253.355
162.107.449
54.404.112
178.253.355
178.695.311
178.916.288
1.791.372.65
7

10.801.271
10.695.201
9.726.447
9.726.447
10.695.201
10.695.201
9.726.447
3.264.247
10.695.201
10.721.719
10.734.977
107.482.35
9
53.741.180

Hasil perhitungan driver tracing dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. Perhitungan Driver Tracing Kelas II Bangsal Ar Rahman
Hari Rawat
Total Driver Cost
Driver Tracing
(a)
(b)
(b/a)
1.686
Rp. 53.741.180,Rp. 31.875,-

1

Hasil perhitungan unit cost sewa

ABC adalah:

kamar kelas II Ar Rahman dengan
Tabel 4. Unit Cost ABC Kelas II Ar-Rahman
Direct Tracing Driver Tracing
Unit Cost
(a)
(b)
(a + b)
Rp. 45.665,Rp. 31.875,Rp. 77.540,kamar yang berlaku di RSU PKU

PEMBAHASAN
Hasil perhitungan unit cost

Muhammadiyah Bantul saat ini.

sewa kamar dengan ABC lebih

Selisihnya dapat dilihat pada tabel

besar dibandingkan dengan sewa

di bawah ini:

Tabel 5. Selisih Unit Cost ABC dengan Unit Cost di Rumah Sakit
Unit cost ABC
Unit cost Rumah
Selisih unit cost
(Rp)
Sakit
(Rp)
(Rp)
77.540,42.308,35.232,Akuntansi biaya tradisional

biaya langsung dan tidak langsung

berpandangan bahwa jasa atau

yang

produk

perhitungan, hal ini tergambar

daya.

mengkonsumsi
Sedangkan

sumber

Activity-Based

Costing berpandangan bahwa jasa
atau

produk

aktivitas,

mengkonsumsi

kemudian

aktivitas

mengkonsumsi

sumber

daya9.

Metode

terfokus

pada

ABC

aktivitas,

sehingga

diyakini

sebagai

aktivitas
penyebab

timbulnya biaya5.
Perbedaan antara unit cost
sewa kamar yang dihitung dengan
Activity-Based Costing dan unit cost
rumah sakit terletak pada struktur

dimasukkan

dalam tabel di bawah ini :

dalam

1

Tabel 6. Perbedaan Struktur Biaya Unit Cost ABC dengan Unit Cost Rumah
Sakit
Jumlah
Jumlah
Biaya
Biaya
Unit Cost ABC
Unit Cost RS
(Rp)
(Rp)
Biaya Langsung
Biaya Langsung
Pelaksana (Bina Rohani)
40,51,- Biaya Perawat
16.172,
Alat medis dan non medis
22.166, Biaya Pemeliharaan
Air
Biaya Kantor
5.175,ATK
Biaya Pengadaan
256,6.469,Kebersihan
54,33,- Barang
4.528,Listrik
133,Laundry
6.254,Depresiasi Gedung
14.454,
389,43.746,
32.344
,Biaya Tidak Langsung
Biaya Tidak Langsung
Biaya Pegawai
23.428, Biaya Pegawai
3.833,Biaya pemeliharaan alat non
Biaya Pemeliharaan
1.034,medis
391,Biaya Kantor
2.257,Biaya Depresiasi alat non
Biaya Pengadaan
993,medis
3.145,- Barang
1.846,Biaya Pemeliharaan Gedung
Depresiasi
100,Biaya Depresiasi gedung
410,Biaya Kantor
3.858,Biaya Kebersihan
149,Biaya Pemeliharaan kendaraan
23,Biaya Depresiasi kendaraan
370,31.875,
9.964,Berdasarkan tabel di atas,

sakit,

berdasarkan
dengan

hasil

struktur biaya yang dimasukkan

wawancara

dalam unit cost sewa kamar rawat

keuangan

inap metode ABC lebih komplek

biaya

daripada unit cost rumah sakit.

menggunakan cost driver jumlah

Pada metode ABC, pemicu biaya

hari

(cost driver) yang digunakan lebih

perhitungan

dari satu, Sedangkan di rumah

menggunakan metode ABC lebih

untuk

tidak

rawat

pembebanan

langsung

saja.
unit

manajer

cost

hanya

Sehingga
dengan

2

kompleks dibandingkan dengan

Based

akuntansi biaya tradisional.

keterbatasan,

Biaya produk yang dihasilkan
oleh

sistem

akuntansi

biaya

Costing

kesusahan

juga

memiliki

antara

dalam

lain

menentukan

biaya yang harus dialokasi ke

tradisional memberikan informasi

produk

biaya yang terdistorsi sehingga

pengembangan serta implementasi

mengakibatkan

kesalahan

sistem ABC membutuhkan biaya

pembuatan

yang banyak serta waktu yang

penentuan

biaya,

keputusan,

perencanaan,

dan

atau

jasa,

dan

untuk

lama10.

pengendalian4. Distorsi tersebut
mengakibatkan

undercost

atau

overcost terhadap produk atau jasa
yang dihasilkan5.

KESIMPULAN
1. Unit cost sewa kamar kelas II
Ar

Rahman

yang

dihitung

Activity-based Costing dapat

dengan menggunakan metode

memberikan informasi mengenai

Activity-Based Costing (ABC)

perhitungan

sebesar Rp 77.540,-.

biaya

yang

lebih

akurat, sehingga dapat digunakan

2. Unit cost sewa kamar kelas II

dalam

Ar Rahman metode Activity-

menentukan tarif produk atau jasa

Based Costing lebih besar Rp.

yang

untuk

35.232,- dibandingkan dengan

mengambil keputusan yang akurat

unit cost di rumah sakit.

dalam

Perbedaan ini terletak pada

oleh

pihak

manajemen

ditawarkan

dan

penganggaran

dan

perencanaan biaya6.

struktur

Activity-Based Costing juga

dimasukkan

biaya
dalam

yang
biaya

digunakan

untuk

langsung dan tidak langsung.

biaya

tidak

Cost driver yang digunakan

mempunyai nilai tambah bahkan

dalam Activity-Based Costing

dapat

lebih dari satu sedangkan

dapat
mengurangi

menghapus

yang

biaya

dari

aktivitas yang tidak perlu melalui
analisis aktivitas9. Namun, Activity-

rumah

sakit

hanya

3

menggunakan satu cost driver

Rumah Sakit. Yogyakarta; Gajah

yaitu jumlah hari rawat inap.

Mada University Press.
3. Mowen, M.M & Hansen, D. R.
2009. Akuntansi Manajemen,

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dr. Aris Suparman

Jakarta : P.T Salemba Empat.
4. Supriyono,

R.

A.

(1999).

Wijaya, MM, Akt, dan Mariska

Akuntansi Biaya, Pengumpulan

Urhmila,

Biaya dan Penentuan harga

SE,

M.Kes

selaku

pembimbing tesis serta staf RSU
PKU Muhammadiyah Bantul yang
telah

membantu

dalam

Pokok, Yogyakarta, BPFE.
5. Mulyadi. (2007). Activity-Based
Cost System, Sistem Informasi

memberikan dan mengumpulkan

Biaya

untuk

Pemberdayaan

data tesis.

Karyawan, Pengurangan Biaya,
dan Penentuan secara Akurat
Kos

Produk

dan

Jasa,

Yogyakarta, UPP STIM YKPN.
6. Yereli,

DAFTAR PUSTAKA
1. Kasalang.

(2010).

Persaingan

Implikasi
Pelayanan

Ayse

Necef. (2009).

Activity-Based Costing and Its
Application

in

a

Kesehatan Global di Indonesia.

University

Media Online Gagasan Hukum.

Journal. Vol 89, N0. 3.

Diakses tanggal 25 Januari
2011

di

Turkish

Hospital.

AORN

7. Sekaran, Uma. (2006). Research
Methods

For

Busines.

http://gagasanhukum.wordpre

Metodologi Penelitian untuk

ss.com/2010/04/05/implikasi-

Bisnis. Edisi 4. Buku 1 dan 2.

persaingan-pelayanan-

Jakarta; Salemba Empat.

kesehatan-global-di-indonesia/

8. Roztocki,

N.

Porter,

J.

D,

(2009).

Thomas, RM Needy, K. L.

Memahami Penggunaan Ilmu

(2004). A Procedure for Smooth

Ekonomi

Implementation

2. Trisnantoro,

L.

dalam

Manajemen

of

Activity

4

Based

Costing

Companies.

in

Small

Engineering

Management Journal. American
Society

for

Engineering

Management. Vol 16, No. 4.
9. Baker, J.J. (1998).
Based
Based

Costing

Activity

and

Activity

Management

for

Healthcare, Aspen publisher,
inc.
10. Blocer, Edwar J, Chen, Kung H,
dan Lin, Thomas W. (2000).
Manajemen

Biaya.

Salemba empat

Jilid

1.

Dokumen yang terkait

ANALISIS UNIT COST PEMERIKSAAN USG ABDOMEN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta)

11 54 105

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG | Rimiyati | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1146 3274 1 PB

0 0 11

ANALISIS KAPASITAS FUNGSIONAL RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA | Santosa | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1091 3121 1 PB

0 0 11

PENGARUH PROMOSI TERHADAP SIKAP PASIEN RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | . | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1096 3141 1 PB

0 0 19

ANALISIS BUDAYA KESETAN PASIEN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH, BANTUL | Wijaya | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 975 2789 1 PB

1 2 23

EVALUASI CITRA RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL | Albana | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1110 3182 1 PB

0 0 27

Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Unit Cost Eksisi Fibroadenoma Mammae | Luthfita | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 1955 6943 1 PB

0 1 8

Analisis Unit Cost Sectio Caesaria dengan Metode Activity Based Costing di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta | Damayanti | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 2343 6471 1 PB

0 1 9

EVALUASI SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN (Studi Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II) | Sanjaya | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 688 2122 1 PB

0 0 20

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST PADA TINDAKAN TONSILEKTOMI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) | Vinensa | JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) 971 2780 1 PB

0 3 23