Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi, Beban Psikologis, dan Relasi dengan Istri Petugas Pemulasaraan Jenazah di Rumah Sakit di Kota Salatiga

ABSTRAK
Petugas pemulasaraan jenazah memiliki tugas untuk merawat jenazah yang meliputi kegiatan
memandikan, mengkafani, dan menshalati sebelum jenazah pulang ke rumah duka atau
dilakukan pemakaman jenazah. Jenazah yang dipulasarakan memiliki berbagai variasi
kondisi. Sebagai pekerjaan yang semula tidak dipilih, disertai dengan penanganan jenazah
dalam kondisi jenazah yang berbeda-beda memberikan tantangan bagi partisipan untuk
beradaptasi. Tidak jarang mereka mengalami kecemasan, ketakutan, stres, trauma, dan
mengalami hal mistis sewaktu mereka bekerja. Penelitian kualitatif bertujuan untuk
mendeskripsikan proses adaptasi dan mengeksplorasi pengalaman berhadapan dengan
kematian dan jenazah pada petugas pemulasaraan jenazah di Rumah Sakit di Kota Salatiga
serta mengidentifikasi reaksi dan proses adaptasi istri terhadap pekerjaan suami. Penelitian ini
melibatkan empat partisipan yang terdiri dari satu petugas pemulasaraan jenazah yang
bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga dengan masa kerja empat tahun dan
satu petugas pemulasaraan jenazah yang bekerja di Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan
Salatiga dengan masa kerja sepuluh tahun beserta masing-masing istri. Dari hasil penelitian
ini ditemukan bahwa kedua petugas pemulasaraan jenazah awalnya mengalami stres, takut,
cemas, dan trauma ketika menghadapi berbagai kondisi jenazah maupun ketika mereka
mengalami hal mistis. Adanya magang dan dukungan keluarga dapat membantu mereka
dalam melewati proses adaptasi. Istri kedua partisipan awalnya juga mengalami
kekhawatiran, ketakutan, dan trauma dari pekerjaan suami mereka. Setelah melewati proses
adaptasi dengan cara mereka masing-masing akhirnya mereka bisa beradaptasi dan mampu

memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan suami mereka.
Kata kunci: petugas pemulasaraan jenazah, adaptasi, dukungan sosial keluarga.

i

ABSTRACT

The mortician has a duty to care for the corpse which includes bathing, dying, and cremation
before the corpse goes home to funeral or funerals. The corpse has a variety of conditions. As
previously unelected work, accompanied by the handling of corpses in different corpse
conditions posed challenges for participants to adapt. Not infrequently they experience
anxiety, fear, stress, trauma, and experience a mystical thing while they work. Qualitative
research aims to describe the process of adaptation and explore the experience of dealing
with death and corpse on the corpse officer at the Hospital in Salatiga City and identify the
reaction and process of wife adaptation to husband's work. The study involved four
participants consisting of a mortician who worked at Salatiga District Public Hospital with a
four-year working period and a post-mortem worker working at Dr. Ario Wirawan Lung
Hospital Salatiga with ten years working with each wife. From the results of this study it was
found that the two mortgage officers initially experienced stress, fear, anxiety, and trauma
when faced with various conditions of the corpse and when they experience a mystical thing.

The apprenticeships and family support can help them through the process of adaptation. The
wives of both participants initially also experienced fear, fear, and trauma from their
husbands' work. After going through the process of adaptation in their own way they can
finally adapt and be able to provide the social support their husbands need.
Keywords: corpse management officer, adaptation, family social support.

ii