RKP 2011 - Matriks PN 9

MATRIKS BUKU I RKP 2011
PRIORITAS 9
Tema Prioritas

PROGRAM AKSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA
Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk
mengantisipasi perubahan iklim

Penanggungjawab

Menteri Negara Lingkungan Hidup

Bekerjasama Dengan

Menteri Kehutanan; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala
BPPT; Kepala LIPI; Kepala BMKG; Kepala BAKOSURTANAL; KEPALA BNPB

NO
(1)
I.

I.1

SUBSTANSI INTI/
TARGET
KEGIATAN
SASARAN
INDIKATOR
TAHUN 2011
PRIORITAS
(2)
(3)
(4)
(5)
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
Pengelolaan Kualitas
Air dan Kawasan
Gambut

Tersedianya
perangkat

kebijakan
pengelolaan
kualitas air,
ekosistem
gambut dan
ekosistem danau
yang terpadu
dan bersifat
lintas K/L ,
antara lain
Kemen PU,
Kemenhut,
Kementan,
Pemda

% penyiapan penetapan
kelas air di tingkat
kabupaten/kota untuk 13
sungai-sungai prioritas
dari 119 kabupaten/kota,

yang terkoordinasi lintas
K/L dan daerah

I.L-1

25%

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(6)

(7)

40.5

KLH


NO
(1)

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

SASARAN

INDIKATOR

(3)

(4)
Jumlah pembinaan
teknis pengelolaan
kualitas air terhadap 119
kabupaten/kota di 13

DAS, yang terkoordinasi
dengan K/L terkait,
termasuk DAS Citarum
secara terpadu lintas K/L
% penyiapan pemetaan
kesatuan hidrologi
gambut yang
terkoordinasi dengan K/L
terkait
Jumlah provinsi
dilakukannya verifikasi
karakteristik ekosistem
gambut yang
terkoordinasi dengan K/L
terkait
Tersusunnya Program
dan Rencana Aksi
Terpadu Pengelolaan
Ekosistem 15 Danau
Prioritas Berkelanjutan

yang terkoordinasi
dengan K/L terkait
Jumlah pemantauan dan
evaluasi pengendalian
kerusakan ekosistem
situ yang terkoordinasi
dengan K/L terkait

I.L-2

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)

20%

(6)

(7)

40%

8

15

5

NO
(1)
I.2

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN

PRIORITAS
(2)
Peningkatan
Konservasi dan
Pengendalian
Kerusakan Hutan dan
Lahan

SASARAN

INDIKATOR

(3)
Meningkatnya
kualitas
kebijakan
konservasi dan
pengendalian
kerusakan hutan
dan lahan yang

terpadu dan
bersifat lintas
K/L, antara lain
dengan
Kemenhut, BPN
dan Pemda

(4)
Jumlah kebijakan
konservasi dan
pengendalian kerusakan
hutan dan lahan yang
ditetapkan/ diterbitkan
(kriteria dan pedoman)
yang terkoordinasi antar
K/L dan daerah terkait
Data sebaran hotspot di
8 Provinsi rawan
kebakaran hutan dan
lahan yang didiseminasi

ke K/L dan daerah terkait
Diterapkannya
mekanisme pencegahan
kebakaran hutan dan
lahan di 8 Provinsi rawan
kebakaran hutan dan
lahan yang
terkoordinasi antar K/L
dan daerah
Data kondisi kerusakan
hutan dan lahan pada 11
DAS prioritas dan
berpotensi rawan
longsor yang
terkoordinasi antar K/L
terkait
Data tutupan lahan dan
perubahan penggunaan
lahan (land use change)
melalui Program Menuju

Indonesia Hijau

I.L-3

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

(5)
3

(6)
28.0

80%

8

80%

100%

INSTANSI
PELAKSANA
(7)
KLH

NO
(1)

I.3

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Pengawasan dan
Evaluasi
Pemanfaatan Ruang

SASARAN

INDIKATOR

(3)

(4)
Jumlah provinsi
(pendekatan ekosistem)
yang dipantau sesuai
data potensi dan
kejadian bencana
% rekomendasi
kebijakan konservasi an
pengendalian kerusakan
hutan dan lahan yang
diimplementasikan
daerah dari jumlah
propinsi yang dipantau
setiap tahunnya
% penyelesaian
dokumen konsep,
naskah akademis,
pedoman dan peraturan
perundang-undangan
berkaitan dengan daya
dukung dan daya
tampung lingkungan
[dari 12 dokumen yang
direncanakan] yang
terkoordinasi antar K/L

Terlaksananya
pengawasan
pemanfaatan
ruang dan
evaluasi
pemanfaatan
ruang
berdasarkan
daya dukung
dan daya
tampung
lingkungan yang
terpadu dan
bersifat lintas
K/L

% penyelesaian
dokumen pedoman
kebijakan pengawasan
pemanfaatan ruang
berdasarkan daya
dukung dan daya

I.L-4

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)
15

(6)

(7)

50%

41.70%

40%

22.0

KLH

NO
(1)

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

SASARAN

INDIKATOR

(3)

(4)
tampung lingkungan
[dari 5 dokumen yang
direncanakan] yang
terkoordinasi antark K/L
% penyelesaian kajian
daya dukung 4 pulau
besar yang terkoordinasi
antar K/L
% penyelesaian kajian
penyimpangan
pemanfaatan ruang dan
dampaknya terhadap
lingkungan kerusakan
dan bencana [dari 20
lokasi yang
direncanakan] dan
didiseminasi kepada K/L
dan daerah terkait
% penerapan instrumen
daya dukung dan daya
tampung lingkungan
hidup dalam
perencanaan ruang dan
evaluasi pemanfaatan
ruang di kabupaten dan
propinsi [dari 11
kabupaten dan 4
propinsi yang
direncanakan] yang
terkoordinasi antar K/L
dan daerah

I.L-5

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)

(6)

(7)

25%

25%

26.7%

NO
(1)

I.4

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Pengendalian
Pencemaran Air

SASARAN

INDIKATOR

(3)

(4)
% penerapan instrumen
daya dukung dan daya
tampung lingkungan
hidup di wilayah
ekoregion yang
terkoordinasi antar K/L
dan daerah
Jumlah propinsi
dilaksanakannya
pengawasan dan
evaluasi pemanfaatan
ruang dan alih fungsi
lahan/ruang dan
pelaksanaan instrumen
pengawasan
pemanfaatan ruang di
kawasan lahan gambut,
hutan dan DAS prioritas
untuk menunjang
pencapaian Prioritas
Nasional 9 RPJMN 20102014
% PPLHD yang
ditingkatkan
kapasitasnya dalam
pengawasan
pemanfaatan ruang [dari
250 orang PPLHD yang
direncanakan]
Jumlah industri
pertambangan, energi
dan migas yang
dipantau dan diawasi

Menurunnya
beban pencemar
air dari industri

I.L-6

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)
25%

(6)

(7)

33

33%

205

31.0

KLH

NO
(1)

I.5

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Pengendalian
Pencemaran Udara

SASARAN

INDIKATOR

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(6)

(7)

(3)
yang dipantau
dan diawasi

(4)
Jumlah agroindustri yang
dipantau dan diawasi

(5)
220

296

Menurunnya
beban pencemar
udara dari
industri yang
dipantau dan
diawasi

Jumlah industri
manufaktur yang
dipantau dan diawasi
Jumlah industri yang taat
terhadap peraturan LH
Jumlah izin pembuangan
air limbah ke laut yang
dikeluarkan
Jumlah pedoman
teknis/peraturan
perundang-undangan
Jumlah industri
pertambangan, energi
dan migas yang
dipantau dan diawasi
Jumlah agroindustri yang
dipantau dan diawasi
Jumlah industri
manufaktur yang
dipantau dan diawasi
Jumlah industri yang taat
terhadap peraturan LH
Jumlah penurunan beban
pencemar udara dari
industri yang dipantau
dan diawasi
Jumlah pedoman
teknis/peraturan

296

I.L-7

555
20
6
205

220

555
2.50%

6

27.0

KLH

NO
(1)
I.6

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)
Pengendalian
Pencemaran Udara
Dari Emisi dan
Kebisingan
Kendaraan Bermotor

SASARAN
(3)
Menurunnya
emisi dan
kebisingan dari
kendaraan di
prioritas kotakota yang
dipantau

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(4)
perundang-undangan

(5)

(6)

(7)

Jumlah peraturan
perundangan yang
ditetapkan
Jumlah daerah
(provinsi/kota) yang
difasilitasi dalam
penyusunan Peraturan
Daerah tentang
pengendalian
pencemaran udara
khususnya sumber
bergerak
Jumlah kota yang
difasilitasi dalam
penerapan pemeriksaan
emisi dan perawatan
kendaraan bermotor
(P&P)
Jumlah kebijakan sektor
yang difasilitasi dalam
mendukung reduksi
emisi (penetapan
standar emisi dan
kebisingan, bahan bakar,
manajemen transportasi,
kendaraan tidak
bermotor (NMT), uji
emisi bagi kendaraan
pribadi, land use
planning)
Jumlah kota yang
dievaluasi kualitas

10

22.0

KLH

INDIKATOR

I.L-8

8

8

2

20

NO
(1)

I.7

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Pengelolaan B3 dan
Limbah B3 Kegiatan
Pertambangan,
Energi, Minyak dan
Gas

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(4)
udaranya
Jumlah pembinaan
teknis dalam
pengendalian
pencemaran sumber
bergerak
Jumlah produk
perumusan kebijakan
dan/atau standar
dan/atau pedoman
pengelolaan Bahan,
Berbahaya dan Beracun
(B3) & limbah B3
kegiatan pertambangan,
energi, minyak dan gas
[Draft Permen LH]

(5)

(6)

(7)

Jumlah kegiatan
pemantauan dan/atau
analisis dan/ atau
evaluasi pelaksanaan
kebijakan pengelolaan
B3 & limbah B3 kegiatan
pertambangan, energi,
minyak dan gas
Jumlah perusahaan yang
mendapat pengawasan
kinerja penaatan
pengelolaan B3 & limbah
B3 kegiatan
pertambangan, energi,
minyak dan gas

1

SASARAN

INDIKATOR

(3)

Meningkatnya
kebijakan dan
penaatan
pengelolaan B3
dan limbah B3
serta
meningkatnya
jumlah limbah
B3 yang dikelola
dalam kegiatan
pertambangan,
energi, minyak
dan gas

I.L-9

5

1

205

23.0

KLH

NO
(1)

I.8

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Pengelolaan B3 dan
Limbah B3
Manufaktur,
Agroindustri dan Jasa

SASARAN

INDIKATOR

(3)

(4)
Jumlah daerah dan/ atau
perusahaan yang
mendapat bimbingan
teknis pengelolaan B3 &
limbah B3 kegiatan
pertambangan, energi,
minyak dan gas
Jumlah lingkup kegiatan
dari seluruh ketentuan
konvensi internasional
pengelolaan B3 dan
Limbah B3 yang ada
Jumlah kebijakan,
pedoman teknis yang
diterapkan dalam
Pengelolaan Limbah B3
pada kegiatan
manufaktur dan
agroindustri [dalam
bentuk pedoman]
Jumlah pengawasan
kinerja industri yang
dilakukan pembinaan
dan pengawasan
Jumlah daerah dan/ atau
perusahaan yang
mendapat bimbingan
teknis pengelolaan B3 &
limbah B3 kegiatan
manufaktur agroindustri
dan jasa

Meningkatnya
kebijakan dan
pertimbangan
teknis dalam
pengawasan
penaatan
pengelolaan
limbah B3 serta
meningkatnya
jumlah limbah
B3 yang dikelola
dalam kegiatan
manufaktur,
agroindustri dan
jasa

I.L-10

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)
10

(6)

(7)

4

2

516

10

24.0

KLH

NO
(1)

I.9

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Administrasi
Pengelolaan B3 dan
Limbah B3

SASARAN

INDIKATOR

(3)

(4)
Jumlah lingkup kegiatan
dalam pelaksanaan
ketentuan konvensi
internasional
pengelolaan B3 dan
Limbah B3 (dari seluruh
ketentuan Internasional
yang ada)
Jumlah kebijakan/
pedoman/ standar/ data
base yang dihasilkan
dalam rangka kegiatan
administrasi pengelolaan
B3 & limbah B3 [Permen
LH dan pedoman]
Jumlah registrasi B3 dan
rekomendasi, ijin dan
notifikasi pengelolaan
limbah B3
Jumlah provinsi yang
mendapat bimbingan
teknis administrasi
pengelolaan B3 & limbah
B3
Jumlah kegiatan dalam
pelaksanaan ketentuan
konvensi internasional
pengelolaan B3 dan
Limbah B3 (dari seluruh
ketentuan internasional
yang ada)

Meningkatnya
penaatan
pengelolaan
bahan dan
limbah B3

I.L-11

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)
4

(6)

(7)

3

1,000

33

4

19
.0

KLH

NO
(1)
I.10

I.11

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)
Penanganan Kasus
Lingkungan

Peningkatan
Instrumen Ekonomi
dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup

SASARAN
(3)
Meningkatnya
kualitas
penanganan
kasus
lingkungan

Meningkatkan
kualitas
kebijakan
insentif dan
pendanaan
lingkungan
dalam
pengelolaan

INDIKATOR
(4)
% pengaduan
masyarakat yang
dikelola melalui
penerimaan, penelaahan
dan klasifikasi,
penerusan kepada pihak
terkait yang berwenang,
atau ditangani langsung
% dugaan tindak pidana
LH yang ditindaklanjuti
melalui proses
penyelidikan dan
penyidikan (pulbaket)
sampai proses
pengadilan [perkiraan
100 kasus per tahun]
% penanganan kasus
perdata LH yang
ditindaklanjuti secara
perdata di dalam
maupun di luar
pengadilan [perkiraan
100 kasus per tahun]
Jumlah kasus lingkungan
yang terevaluasi dan
tereksaminasi
% telaahan teknis
diterima menjadi
rekomendasi teknis
insentif untuk
peningkatan
pengelolaan LH (90-100
proposal UMKM yang
diajukan per tahun)

I.L-12

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)
100%

(6)
20.0

KLH

21.5

KLH

(7)

85%

85%

4
90%

NO
(1)

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

SASARAN
(3)
lingkungan
hidup

INDIKATOR

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(4)

(5)

(6)

(7)

%jumlah UMKM yang
melaksanakan
peningkatan kualitas LH
dengan kebijakan
insentif melalu K/L atau
Pemda terkait
% Jumlah pemantauan
terhadap UMKM yang
telah mendapat insentif
II
II.1

II.2

80%

80%

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
Pengelolaan
Meningkatnya
Persentase tingkat
60%
215.05
Metorologi Publik
pelayanan data
kemampuan pelayanan
BMKG
dan informasi
data dan informasi
meteorologi
meteorologi publik
publik serta
Persentase tingkat
60%
peringatan dini
kemampuan pelayanan
cuaca ekstrim
data dan informasi
potensi kebakaran hutan
Persentase tingkat
60%
kemampuan pelayanan
data dan informasi
cuaca ekstrim
Pengelolaan Gempa
Tersedianya
Kesinambungan
100%
110.91
Bumi dan Tsunami
kebijakan teknis
(sustainabilitas) InaBMKG
dalam
TEWS

I.L-13

BMKG

BMKG

NO
(1)

II.3

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Pengelolaan Iklim
Agroklimat dan Iklim
Maritim BMKG

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(4)
Kesinambungan sistem
pengamatan di bidang
gempabumi dan tsunami

(5)
90%

(6)

(7)

Kesinambungan sistem
analisa data di bidang
gempabumi dan tsunami
Jumlah pelayanan
informasi perubahan
iklim dan kualitas udara

90%

Persentase pengguna
informasi perubahan
iklim dan kualitas udara

80%

SASARAN

INDIKATOR

(3)
penanganan
penyediaan
informasi gempa
bumi dan
tsunami

Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
pelayanan data
dan informasi di
bidang iklim
agroklimat dan
iklim maritim

85%

25.51

BMKG

III

PROGRAM PENINGKATAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG DAS BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

III.1

Penyelenggaraan
Rehabilitasi Hutan
dan Lahan, dan
Reklamasi Hutan di
DAS Prioritas

berkurangnya
lahan
kritis
melalui
rehabilitasi dan
reklamasi hutan

Fasilitasi dan
pelaksanaan rehabilitasi
hutan pada DAS prioritas
seluas 800.000 ha.
Fasilitasi rehabilitasi
lahan kritis pada DAS
prioritas seluas 500.000
ha.
Fasilitasi
pengembangan hutan
kota seluas 5000 ha.

I.L-14

320.000 Ha

200.000 Ha

2.000 Ha

1,541.5

Kemenhut

NO
(1)

III.2

III.3

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

Pengembangan
Perhutanan Sosial

Pembinaan
penyelenggaraan
pengelolaan DAS

SASARAN

INDIKATOR

(3)

(4)
Fasilitasi rehabilitasi
hutan mangrove,
gambut dan rawa seluas
295.000 ha
Fasilitasi penetapan
areal kerja pengelolaan
hutan kemasyarakatan
(HKm) seluas 2 juta ha
Fasilitasi 500
kelompok/unit ijin usaha
pengelolaan HKm
Fasilitasi 50 unit
kemitraan usaha HKm
Fasilitasi dukungan
kelembagaan ketahanan
pangan di 32 provinsi
Fasilitasi pembangunan
hutan rakyat Kemitraan
untuk bahan baku kayu
industri pertukangan
seluas 250.000 Ha
Fasilitasi pembentukan
dan berfungsinya sentra
HHBK Unggulan di 30
kabupaten
Areal kerja hutan desa
seluas 500.000 ha
Rencana pengelolaan
DAS terpadu di 108 DAS
prioritas
Terbangunnya base line
data pengelolaan DAS
di 36 BPDAS

meningkatnya
pengelolaan
hutan
melalui
pemberdayaan
masyarakat

Terselenggarany
a
pengelolaan
DAS
secara
terpadu
pada
DAS priorutas

I.L-15

TARGET
TAHUN 2011
(5)
120.000 Ha

800.000 Ha

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(6)

(7)

1,240.4

Kemenhut

140.3

Kemenhut

200 Klpk
20 Unit
8 Prov
100.000 Ha

12 Kab

200.000 Ha
44 DAS
14 BPDAS

NO
(1)

IV
IV.1

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

SASARAN

INDIKATOR

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

(3)

(4)
(5)
Tersedianya data dan
14 BPDAS
peta lahan kritis di 36
BPDAS
PROGRAM KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PERLINDUNGAN HUTAN
Pengendalian
Meningkatkan
Hotspot di Pulau
36%
kebakaran hutan
sistem
Kalimantan, Pulau
pencegahan
Sumatera, dan Pulau
pemadaman,
Sulawesi berkurang 20%
penanggulangan setiap tahun.
,
dampak Luas kawasan hutan
20%
kebakaran hutan yang terbakar ditekan
dan lahan
hingga 50%
dibandingkan kondisi
tahun 2008
Peningkatan kapasitas
12 DAOPS
aparatur pemerintah dan
masyarakat dalam
penanggulangan bahaya
kebakaran hutan di 30
DAOPS

V

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL

V.1

Pengelolaan dan
Pengembangan
Konservasi Kawasan
dan Jenis

Terkelolanya
kawasan
ekosistem
terumbu karang,
lamun,
mangrove dan
jenis biota
perairan yang
terancam punah

kawasan konservasi laut
dan kawasan konservasi
perairan tawar dan
payau yang dikelola
secara berkelanjutan
Jumlah kawasan
konservasi dan jenis
biota perairan dilindungi
yang diidentifikasi dan
dipetakan secara akurat.

I.L-16

900 ribu ha

9 Kawasan dan
3 jenis

(6)

275.0

109.8

INSTANSI
PELAKSANA
(7)

Kemenhut

KemenKP

NO
(1)
V.2

VI
VI.
1

VI.
2

VII

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)
Pendayagunaan
Pesisir dan Lautan

SASARAN

INDIKATOR

TARGET
TAHUN 2011

(3)
Terkelolanya
Kawasan
minapolitan
yang tahan
terhadap
ancaman
kerusakan dan
mempunyai
infrastruktur
dasar, serta 3
produk kelautan

(4)
(5)
Jumlah luasan kawasan
1.000 ha
pesisir rusak yang pulih
kembali.
Jumlah ragam dan
volume produk kelautan
yang dikembangkan
pada kawasan pesisir
dan lautan.
- BMKT
3 kapal
- Garam
100 ribu ton
- Deep sea water
500 ribu liter
PROGRAM PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Peningkatan
Meningkatnya
Jumlah usaha
880 kapal
Operasional
usaha perikanan penangkapan ikan di
Pengawasan Sumber
yang sesuai
wilayah bagian barat
Daya Perikanan
ketentuan
yang sesuai ketentuan
Jumlah usaha
563 kapal
penangkapan ikan di
wilayah bagian timur
yang sesuai ketentuan
Peningkatan
Meningkatnya
Jumlah wilayah perairan
9 wilayah
Operasional
wilayah perairan yang bebas kegiatan
Pengawasan Sumber
Indonesia yang
perusakan ekosistem
Daya Kelautan
bebas kegiatan
perairan
ilegal dan
Jumlah wilayah perairan
14 wilayah
merusak
yang bebas kegiatan
perairan
pencemaran
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK KELAUTAN DAN PERIKANAN

I.L-17

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(6)
53.7

(7)
KemenKP

28.0

KemenKP

15.0

KemenKP

NO
(1)
VII.
1

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)
Penelitian dan
Pengembangan IPTEK
Kewilayahan,
Dinamika dan
Sumber Daya
Nonhayati Pesisir dan
Laut

SASARAN

INDIKATOR

(3)
Wilayah laut,
pesisir dan
pulau-pulau kecil
yang
teridentifikasi
potensi,
karakteristik,
kebutuhan
konservasi
SDNHL dan
fenomena
alamnya serta
jumlah
rekomendasi
pengelolaan dan
model
pemanfaatannya
.

(4)
Jumlah rekomendasi
pengelolaan dan model
pemanfaatannya, serta
Jumlah paket data
terkait dengan
fenomena alam dan
sumber daya non hayati
di wilayah pesisir ,laut,
serta pulau-pulau kecil

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

(5)
Rekomendasi
dan/atau model
pemanfaatan: 3

(6)
50.0

PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK

VIII.
1

Penelitian
Oceanografi

VIII.
2

Penelitian
Geoteknologi

paket

2

4.0

Paket informasi dasar

3

26.0

Paket pengumpulan data
Paket dokumen ilmiah

I.L-18

(7)
KemenKP

1paket data
terkait
fenomena alam
laut, 5 paket
data terkait
SDNH, pesisir,
dan laut

VIII

Panduan dan
sosialisasi
kesiapsiagaan
masyarakat
pesisir
Pengembangan
Sistem Informasi
dan penelitian
Kerusakan
terumbu karang
Dokumen ilmiah
kontribusi
Indonesia untuk
perubahan iklim

INSTANSI
PELAKSANA

2.0
Draft 1

LIPI

LIPI

NO
(1)
VIII.
3

IX

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)
Pengembangan
Konservasi Tumbuhan
Indonesia-Kebun
Raya Bogor

SASARAN
(3)
Konservasi exsitu dalam
bentuk kebun
raya daerah

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)
2

(6)
5.0

(7)
LIPI

2

0.3

Jumlah NLP produk
inventarisasi, neraca,
kebencanaan, kajian
aplikasi tekno surta,
remote sensing,
dinamika geografis dan
kajian wilayah, SDA dan
LH matra darat yang
diatur dan dikelola
sebagai basis data
pemetaan nasional.

50

5.6

Jumlah akses, diseminasi
dan utilitas informasi
data spasial tematik SDA
dan LH matra darat.

33 Prov, 6 K/L

2.2

INDIKATOR
(4)
kebun raya (paket
kawasan)

PROGRAM SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

IX.
1

Pemetaan Dasar
Kelautan dan
Kedirgantaraan.

IX.
2

Peningkatan
Ketersediaan Data
Dan Informasi Survei
Sumber Daya Alam
Dan Lingkungan
Hidup Matra Darat.

Tersusunnya
kebijakan
pemetaan dasar
kelautan dan
kedirgantaraan
serta
meningkatnya
cakupan peta
dasar kelautan
dan
kedirgantaraan.
Tersedianya
data dan
informasi spasial
SDA dan LH
tematik matra
darat.

Peta Resmi tingkat
peringatan tsunami

I.L-19

BAKOSURTANAL

BAKOSURTANAL

NO
(1)
IX.
3

IX.
4

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)
Peningkatan
Ketersediaan Data
dan Informasi Survei
Sumber Daya Alam
dan Lingkungan
Hidup Matra Laut.

Penyusunan Atlas
Sumberdaya dan
Kajian
Pengembangan
Wilayah

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(4)
Jumlah produk
inventarisasi, neraca,
kajian aplikasi tekno
surta , remote
sensing/GIS, dinamika
geografis SDA dan kajian
wilayah LH matra laut
yang diatur dan dikelola
sebagai basis data
pemetaan nasional

(5)
18 NLP(@5
tema) dan 4
dok

(6)
8.2

(7)
BAKOSURTANAL

Jumlah akses, diseminasi
dan utilitas informasi
data spasial tematik SDA
dan LH matra laut
Jumlah dokumen kajian
model spasial dinamis
serta difusi, diseminasi
atlas dan kajian
pengembangan wilayah.
Jumlah daerah (propinsi
dan kabupaten) untuk
pelaksanaan akses,
utilitas data dan
informasi atlas
sumberdaya dan kajian
pengembangan wilayah.

33 Prov, 6 K/L

2.3

2

16.2

14

2.0

SASARAN

INDIKATOR

(3)
Tersedianya
data dan
informasi spasial
SDA dan LH
tematik matra
laut.

Tersedianya data
dan informasi
atlas serta kajian
pengembangan
wilayah.

I.L-20

BAKOSURTANAL

NO
(1)
IX.
5

X
X.1

X.2

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)
Pembangunan Data
Dan Informasi
Geodesi Dan
Geodinamika.

SASARAN

INDIKATOR

(3)
(4)
Tersusunnya
Jumlah stasiun tetap GPS
rancangan
dan perawatan sistem
rumusan
kebijakan teknis,
rencana dan
program di
bidang
pembangunan
data dan
informasi
geodesi dan
geodinamika.
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
Penyiapan peralatan
Pemenuhan
Terlaksananya
dan logistik
kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan
dikawasan rawan
peralatan
peralatan kebencanaan
bencana
kebencanaan
(Provinsi & kab/Kota)
Pendistribusian
Terlaksananya
peralatan
pendistribusian
kebencanaan
peralatan kebencanaan
pada daerah
pada daerah bencana V
bencana
Kesiapasiagaan
Terlaksananya
Jumlah rencana
dalam menghadapi
pendampingan
kontijensi yang tersusun
bencana
dalam
penyusunan
rencana
kontijensi
Terlaksananya
Berfungsinya satuan
kesiapsiagaan
reaksi cepat (SRC-PB)
dengan
yang terbentuk
pemantapan
satuan

I.L-21

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)
90

(6)
9.0

(7)
BAKOSURTANAL

17

25.46

BNPB

429.88

BNPB

0
5

NO
(1)

X.3

XI
XI.
1

XI.
2

XII
XII.
1

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

SASARAN

INDIKATOR

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

(3)
(4)
(5)
Terlaksananya
Tersedianya peralatan
pengadaan
kesiapsiagaan bencana
peralatan
kesiapsiagaan
1
dalam
menghadapi
bencana
Tanggap darurat di
Koordinasi dan
Terlaksananya koordinasi
80
daerah terkena
pelaksanaan
dan pelaksanaan
bencana
penanganan
penanganan tanggap
tanggap darurat
darurat dipusat dan
dipusat dan
daerah
daerah
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
Penguatan Kebijakan
Kebijakan
Jumlah kebijakan
5
Iptek dan Dukungan
dukungan
Litbang untuk
litbang untuk
Jumlah riset bersama
5
Penurunan Emisi gas
penu-runan
CO2
emisi gas CO2
dan adaptasi
perubahan iklim
Pendayagunaan
Kebijakan
Jumlah kebijakan
1
Teknologi dan
pendaya-gunaan
Pengembangan
teknologi
Kapasitas Untuk
mitigasi bencana
Mitigasi Bencana
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
Teknologi
Termanfaatkann
Rekomendasi kebijakan
Pengendalian dan
ya neraca
pengurangan emisi dan
Mitigasi Dampak
karbon dan
peningkatan carbon sink
Pemanasan Global
rekomendasi
dan Pilot plant

I.L-22

1

(6)

64

INSTANSI
PELAKSANA
(7)

23.

10.0

KRT

10.0

KRT

3.1

BPPT

NO
(1)

SUBSTANSI INTI/
KEGIATAN
PRIORITAS
(2)

SASARAN

INDIKATOR

(3)
penurunan
carbon pada
sektor pertanian,
kehutanan,
lahan basah.
Model fisik
kolamkultur
penyerap CO2,
Penyempurnaan
dan pengujian
peralatan
produksi flare

(4)
fotobioreaktor untuk
penyerap CO2 (paket
rekomendasi dan model)

I.L-23

TARGET
TAHUN 2011

PAGU
TAHUN 2011

INSTANSI
PELAKSANA

(5)

(6)

(7)