RKP 2011 - Matriks PN 7

(1)

TEMA PRIORITAS Peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

PENANGGUNGJAWAB Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

BEKERJASAMA DENGAN

Menteri Keuangan; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional; Menteri Perdagangan; Menteri Perindustrian; Menteri Perhubungan; Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Dalam Negeri; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; Kepala Badan Pertanahan Nasional

NO

SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN

PRIORITAS SASARAN INDIKATOR

TARGET TAHUN

2011

PAGU

TAHUN 2011 PELAKSANAINSTANSI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

I PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL

I.1 Pengelolaan

Pertanahan Provinsi

Terwujudnya pengembangan

infrastruktur pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, yang diperlukan di seluruh Indonesia

Cakupan Peta Pertanahan 2.100.000

ha

41,1 BPN

I.2 Pengelolaan

Pertanahan Provinsi Terlaksananya percepatan legalisasi aset pertanahan, ketertiban administrasi pertanahan dan kelengkapan

informasi legalitas aset

Jumlah bidang tanah yang dilegalisasi 846.193


(2)

tanah

I.3 Pengelolaan

Pertanahan Provinsi Berkurangnya sengketa,konflik dan perkara

pertanahan serta

mencegah timbulnya

sengketa, konflik dan perkara pertanahan

Penanganan Sengketa, Konflik dan

Perkara Pertanahan 2.791 kasus 19,5 BPN

II PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

II.1 Pengelolaan Data

dan Informasi

Pertanahan

Tersedianya data dan informasi pertanahan yang terintegrasi secara nasional (Sistem

Informasi Manajemen Pertanahan Nasional/ SIMTANAS)

Peningkatan akses layanan

pertanahan melalui LARASITA 419 kab/kota 15,4 BPN

III PROGRAM PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA III.1 Pengembangan

Penyelenggaraan Pos

Kebijakan, regulasi,

perijinan untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pos

Prosentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksana UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos

100% 8,76 Kemenkominf

o III.2 Pengembangan

Penyelenggaraan Telekomunikasi

Kebijakan, regulasi,

perijinan untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi

Prosentase pembahasan dan

perbaikan materi RUU Multimedia (Konvergensi Telematika) sebagai pembaharuan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

40% 12,98 Kemenkominf

o

III.3 Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran

Kebijakan, regulasi,

perijinan untuk

meningkatkan kuantitas

Prosentase pencapaian terhadap pembaharuan kebijakan, regulasi dan

kelembagaan akibat adanya

70% 8,76 Kemenkominf


(3)

dan kualitas layanan penyiaran

digitalisasi dan perkembangan industri

IV PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BKPM

IV.1 Pengembangan

Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

Meningkatnya kualitas pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik/ Online

(SPIPISE)

Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota melalui SPIPISE

Perijinan di

15 sektor 18.7 BKPM

Jumlah peningkatan PTSP Prov. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE

50 Kab/Kota dan 33 Prov Terbangunnya infrastruktur dan

database penanaman modal yang terintegrasi

Penambahan kapasitas

dan kemampuan Jumlah provinsi dan Kab/Kota yang

mengikuti sosialisasi & pelatihan

50 Kab/Kota dan 33 Prov

IV.2 Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal

Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman

modal di pusat dan di daerah

Jumlah peserta Diklat

Penyelenggaraan PTSP: pelatihan dasar, lanjutan I, lanjutan II, dan SPIPISE

2.000 orang 98,7 BKPM

Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP

265 PTSP Pengadaan sarana dan prasarana

penun jang Penyelenggaraan PTSP 20 kab/kota

Sosialisasi perijinan dan nonperijinan 33 Provinsi

Fasilitasi Penghubung di BKPM 19 instansi

+ 33 provinsi @ 1


(4)

Penyederhanaan Tata Cara Permohon an Penanaman Modal

3 Instansi V PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI

V.1 Peningkatan

Kelancaran Distribusi Bahan Pokok

Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis dalam rangka

peningkatan kelancaran distribusi dan stabilisasi harga bahan pokok

Jumlah rumusan kebijakan dan

standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan pasar dan distribusi (jenis)

6 33,0 Kemendag

Jumlah pelaku usaha yang mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis

2,250 Persentase rata-rata perbedaan

tingkat harga Bahan Pokok antar provinsi

12% Persentase ketersediaan barang

kebutuhan pokok bagi masyarakat

92% Jumlah perijinan di bidang pembinaan

pasar dan distribusi yang dijalani secara online

9 Waktu penyelesaian perijinan dan

nonperijinan dibidang pembinaan pasar dan distribusi (hari)

6

V.2 Pengembangan

Sarana Distribusi Perdagangan

Terbangunnya sarana distribusi dalam rangka kelancaran distribusi barang pokok

Jumlah pasar percontohan (unit) 15 150,0 Kemendag

Jumlah pembangunan pusat distribusi 1

Jumlah rekomendasi penataan sistem distribusi)

3


(5)

VI.1 Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

Terselenggaranya National Single Window pada 14 lokasi

Jumlah lokasi pelabuhan 2 lokasi

(Adpel Palembang

dan Adpel Panjang)

30,0 Kemenhub

Terselenggranya Cargo Infornation System

Jumlah Paket System informasi cargo 2 7,0

VI.2 Pengelolaan dan

Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan

Terwujudnya Tatanan Pelabuhan,Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Rencana Induk Pelabuhan, sertaPeraturan Perundangan Pelaksanaan

Jumlah Peraturan Perundangan, peraturanpelaksanaan teknis, dan laporan kajian

3 25,0

Optimalnya fungsi sarana dan fasilitas 25

pelabuhan strategis: Lhokseumawe, Belawan, Teluk Bayur, Dumai, Pekan Baru, Palembang, Panjang, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Priuk, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Cigading, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin,Samarinda, Balikpapan, Bitung, Makassar, Sorong, Ambon, Biak dan Jayapura.

Jumlah lokasi yang dibangun dan di rehab

5 850,0


(6)

VII.1 Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor

Tersedianya kebijakan, Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi di bidang fasilitasi ekspor dan impor

Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor; (peraturan)

4 19.46 Kemendag

Jumlah pengembangan sistem

elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik ; (Kegiatan)

2 Jumlah pengguna perijinan ekspor/

impor online melalui INATRADE (perusahaan)

3,000 Jumlah bimbingan teknis bidang

fasilitasi perdagangan; (kegiatan) 5

Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan; (kegiatan)

60 Jumlah partisipasi sidang-sidang

fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri; (kegiatan)

17 Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan

monitoring fasilitasi perdagangan 5

VIII PROGRAM PERWILAYAHAN INDUSTRI VIII.1 Fasilitasi

Pengembangan KEK

Meningkatnya fasilitasi pengembangan zona industri di 5 KEK

Dokumentasi fasilitasi (AMDAL, Engineering Design/DED, dan kelembagaan) di 5 kawasan

6 7,0 Kemenperin

Teridentifikasinya lokasi yang layak untuk dikembangkan sebagai KEK

Dokumen kelayakan teknis ekonomis 2 1,5

VIII.2

Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Meningkatnya peranan sektor perdagangan di kawasan ekonomi khusus

Jumlah PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus (peraturan)

- 2,0 Kemendag

Jumlah kebijakan perdagangan yang


(7)

VIII.3

Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Terbentuknya KEK di 5 lokasi

Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan KEK

1 2,1 BKPM

Persentase penetapan institusi

Sekretariat Dewan Nasional KEK 1

Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK

1 Asistensi dan fasilitasi dalam rangka

penetapan dan pengembangan KEK 1

Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK

1 buku laporan Jumlah promosi penanaman modal di

KEK Negara & 33

daerah Kerja sama di bidang pengembangan

KEK 2 Negara

VIII.4 Peningkatan Deregulasi

Kebijakan Penanaman Modal

Merealisasikan kegiatan kajian analisis kebijakan dan kegiatan sosialisasi

kebijakan yang berorientasi pada peningkatan daya saing

Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan kebijakan penanaman modal

1

rekomendasi 14.88 BKPM

Rumusan kebijakan penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yang berdayasaing

1 rumusan

Kegiatan Sosialisasi dalam negeri 12

Kegiatan Sosialisasi luar negeri 4

Kegiatan Fasilitasi dalam negeri 17

Kegiatan Fasilitasi luar negeri 12

IX PROGRAM SINKRONISASI KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DAN IKLIM USAHA DALAM RANGKA PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA


(8)

Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan

Peraturan yang dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat lembaga HI

Tersusunnya peraturan kompensasi & penetapan PHK, hubungan kerja (PKWT & outsour cing), pengupahan, perlindungan pekerja, mogok kerja

1 UU amandemen

Kemenakertra ns Peraturan tentang organisasi pekerja/

buruh Kajian &Naskah

Akademis Peraturan tentang penyelesaian

perselisihan HI Kajian &Naskah

Akademis IX.2 Sinkronisasi

Kebijakan Ketengakerjaan (Pusat) dengan Kebijakan / Peraturan Daerah

Tersusunnya peraturan ketenagakerjaan pusat dan daerah yang sinergis

Harmonisasi kebijakan jaminan sosial 4 rancangan 5,0 Kemenakertra

ns naskah

Selarasnya peraturan bidang HI Review &

assessment 20,0

IX.3 PENGELOLAAN

KELEMBAGAAN DAN

PEMASYARAKATAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Tercapainya kesepakatan

dalam hubungan kerja Mekanisme perundinan secara bipartit, pencatatan, keterwakilan dan verifikasi SP/SB

2 82,5 Kemenakertra

ns naskah

Jumlah lembaga kerjasama (LKS)

bipartit di perusahaan naik 5%

Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB & pengusaha yang mendapat

pendidikan teknik bernegosiasi

750 Diterapkannya

manajemen dan standar K3.

Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3

% perusahaan

naik 10%

80,0 Kemenakertra

ns % kenaikan tenaga pengawas K3

bersertifikat kompetensi

naik 20% Persentse tenaga oengawas yang


(9)

X PENINGKATAN DAN PENGAMANAN PENERIMAAN PAJAK

X.1 Perumusan

kebijakan di bidang PPN, PBB, BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai

Peningkatan

efektifitas pembuatan peraturan

Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi

100% 0,8 Kemenkeu

Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan

Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

40%

X.2 Perumusan

kebijakan di bidang PPh dan perjanjian kerjasama

perpajakan internasional

Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan

Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi

100% 0,9 Kemenkeu

Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan

Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

40%

XI PENGAWASAN, PELAYANAN, DAN PENERIMAAN DI BIDANG KEPABEANAN DAN CUKAI

XI.1 Perumusan

Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai

Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik berbasis teknologi informasi kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta

Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dengan proses bisnis DJBC

100% 47,2 Kemenkeu

Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang terintegrasi dengan portal NSW


(10)

optimalisasi penerimaan dan Terwujudnya tingkat pelayanan yang efisien kepada pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan berbasis teknologi informasi

PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

40%

PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional

40%

PMK tentang Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dalam rangka pengembangan sistem logistik

40%

PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

40%

PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)

100%

XI.2 Perumusan

Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas

Kepabeanan

Terciptanya administrator di bidang fasilitas

kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industry, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan Dan Terwujudnya

Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pembebasan dan keriganan bea masuk

72% 15,1 Kemenkeu

Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian fasilitas pertambangan


(11)

pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif

Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian tempat penimbunan berikat (TPB).

72% Persentase penyelesaian rancangan

PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems)

40%

Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

100%

PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

40%

PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional

40%

PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi

40%

PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)


(12)

(1)

VIII.3

Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Terbentuknya KEK di 5 lokasi

Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan KEK

1 2,1 BKPM

Persentase penetapan institusi

Sekretariat Dewan Nasional KEK 1 Persentase pengoperasian Sekretariat

Dewan Nasional KEK

1 Asistensi dan fasilitasi dalam rangka

penetapan dan pengembangan KEK 1 Hasil Koordinasi masalah strategis di

bidang pengembangan KEK

1 buku laporan Jumlah promosi penanaman modal di

KEK Negara & 33

daerah Kerja sama di bidang pengembangan

KEK 2 Negara

VIII.4 Peningkatan Deregulasi

Kebijakan Penanaman Modal

Merealisasikan kegiatan kajian analisis kebijakan dan kegiatan sosialisasi

kebijakan yang berorientasi pada peningkatan daya saing

Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan kebijakan penanaman modal

1

rekomendasi 14.88 BKPM Rumusan kebijakan penyempurnaan

kebijakan dan pengembangan penanaman modal yang berdayasaing

1 rumusan

Kegiatan Sosialisasi dalam negeri 12 Kegiatan Sosialisasi luar negeri 4 Kegiatan Fasilitasi dalam negeri 17 Kegiatan Fasilitasi luar negeri 12

IX PROGRAM SINKRONISASI KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN DAN IKLIM USAHA DALAM RANGKA PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA


(2)

Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan

Peraturan yang dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat lembaga HI

Tersusunnya peraturan kompensasi & penetapan PHK, hubungan kerja (PKWT & outsour cing), pengupahan, perlindungan pekerja, mogok kerja

1 UU amandemen

Kemenakertra ns

Peraturan tentang organisasi pekerja/

buruh Kajian &Naskah Akademis Peraturan tentang penyelesaian

perselisihan HI Kajian &Naskah Akademis IX.2 Sinkronisasi

Kebijakan Ketengakerjaan (Pusat) dengan Kebijakan / Peraturan Daerah

Tersusunnya peraturan ketenagakerjaan pusat dan daerah yang sinergis

Harmonisasi kebijakan jaminan sosial 4 rancangan 5,0 Kemenakertra ns naskah

Selarasnya peraturan bidang HI Review &

assessment 20,0 IX.3 PENGELOLAAN

KELEMBAGAAN DAN

PEMASYARAKATAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Tercapainya kesepakatan

dalam hubungan kerja Mekanisme perundinan secara bipartit, pencatatan, keterwakilan dan verifikasi SP/SB

2 82,5 Kemenakertra ns naskah

Jumlah lembaga kerjasama (LKS)

bipartit di perusahaan naik 5% Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB &

pengusaha yang mendapat pendidikan teknik bernegosiasi

750

Diterapkannya

manajemen dan standar K3.

Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3

% perusahaan

naik 10%

80,0 Kemenakertra ns % kenaikan tenaga pengawas K3

bersertifikat kompetensi

naik 20% Persentse tenaga oengawas yang


(3)

X PENINGKATAN DAN PENGAMANAN PENERIMAAN PAJAK X.1 Perumusan

kebijakan di bidang PPN, PBB, BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai

Peningkatan

efektifitas pembuatan peraturan

Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi

100% 0,8 Kemenkeu

Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan

Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

40%

X.2 Perumusan

kebijakan di bidang PPh dan perjanjian kerjasama

perpajakan internasional

Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan

Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi

100% 0,9 Kemenkeu

Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan

Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

40%

XI PENGAWASAN, PELAYANAN, DAN PENERIMAAN DI BIDANG KEPABEANAN DAN CUKAI XI.1 Perumusan

Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai

Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik berbasis teknologi informasi kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta

Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dengan proses bisnis DJBC

100% 47,2 Kemenkeu

Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang terintegrasi dengan portal NSW


(4)

optimalisasi penerimaan dan Terwujudnya tingkat pelayanan yang efisien kepada pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan berbasis teknologi informasi

PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

40%

PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional

40%

PMK tentang Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dalam rangka pengembangan sistem logistik

40%

PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

40%

PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)

100%

XI.2 Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas

Kepabeanan

Terciptanya administrator di bidang fasilitas

kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industry, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan Dan Terwujudnya

Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pembebasan dan keriganan bea masuk

72% 15,1 Kemenkeu

Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian fasilitas pertambangan


(5)

pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif

Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian tempat penimbunan berikat (TPB).

72%

Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems)

40%

Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

100%

PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

40%

PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional

40%

PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi

40%

PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)


(6)