PAPARAN KABAN-KISS- 4 PEBRUARI 2010

(1)

ISU STRATEGIS PERENCANAAN PROGRAM 2011

(disajikan pada rapat konsolidasi awal perencanaan program 2011)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(2)

KISS I (Feb)

OUT PUT

1. Arahan Kebijakan Perenc Pemerintah

2. Arahan Kebijakan Perenc Prov. 3. Penjaringan Isu Strategis

4. Konsolidasi Waktu Perenc (Musrenbang Kab/Kota & Provinsi)

5. Sosialisasi Sistem Musrenbang basis Web/Portal KISS II(Maret-April) KISS II(Maret-April)

OUT PUT (Proses Sinkronisasi Substansi Program)

1. Produk Musrenbang Kab/Kota (RKPD ) 2. RKPD Prov

3. Renja SKPD Prov

KISS III (Juni)

OUT PUT (Proses Sinkronisasi Substansi Program Pusat-Daerah ) 1. Hasil Musrenbang Provinsi –

Hasil Musrenbang Nasional . 2. Bahan Penyusunan RAPBD

hasil KISS II (RKPD)

KISS IV (Okt-Nov)

OUT PUT

Sinkronisasi Belanja Transfer Prov dengan APBD Kabupaten/Kota (Rapat Sinkronisasi teknis)

TAHAPAN KOORDINASI, INTEGRASI, SINKRONISASI DAN SINERGI

PUSAT - PROV-KABUPATEN/KOTA

TAHAPAN KOORDINASI, INTEGRASI, SINKRONISASI DAN SINERGI

PUSAT - PROV-KABUPATEN/KOTA

(3)

KE-INDONESIA-AN JAWA TIMUR DALAM PERSPEKTIF KONTRIBUSI

DAN BEBAN/MASALAH

KE-INDONESIA-AN JAWA TIMUR DALAM PERSPEKTIF KONTRIBUSI

DAN BEBAN/MASALAH

Jawa Timur 14,78 %

Kontribusi padi 17,74 %, jagung 30,48%, kedele 36,11%, kc tanah 28,77%, buah 30,81%

Kontribusi gula 41,13%,

Kontribusi susu 55,82%, telur 26,10%, daging 12,29%

Rumah Tangga Miskin 2009:

3.076.822

Rumah Tangga Miskin 2009:

3.076.822

Pengangguran 2009: 1.033.512 orang

TPT : 5,08%

Pengangguran 2009: 1.033.512 orang

TPT : 5,08%

23,23%

23,23% 10,50 %

10,50 %

4,21%

3,19%

58,87 % (JA-LI) : DKI 16,11%, Jtm 14,78%, Jbr 14,33%

: Kontribusi PDRB ADHB _{terhadap PDB thn 2008}

(4)

KINERJA EKONOMI

JAWA TIMUR 2009

(5)

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR DENGAN

**NASIONAL TAHUN 2009 (*)**

(6)

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL DENGAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2001 – 2009 *

(7)

Bulan/Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari 0.76 0.34 1.10 1.65 1.06 1.59 -0.05

Februari -0.03 0.06 -0.24 0.59 0.26 0.56 0.78

maret -0.11 0.36 1.81 -0.05 -0.02 1.26 0.35

April 0.01 0.59 0.43 0.50 0.35 0.87 -0.47

Mei -0.27 0.72 -0.09 0.26 0.39 1.19 0.02

Juni 0.08 0.55 0.66 0.37 -0.14 2.24 0.32

Juli -0.37 0.19 1.05 0.24 0.43 1.37 0.28

Agustus 1.50 0.16 0.48 0.19 0.62 0.72 0.48

September 0.49 -0.19 0.62 0.33 0.99 0.86 1.20

Oktober 0.57 0.82 8.36 0.79 0.89 0.44 0.13

November 0.91 1.00 0.63 0.55 0.48 -0.09 0.04

Desember 0.65 1.15 -0.31 1.14 0.98 -0.29 0.49

TOTAL 2,06 5,75 14,50 6,56 6,29 10,72 3,62

(8)

KINERJA SOSIAL

JAWA TIMUR 2009

(9)

Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 Penduduk Miskin

1. Jumlah (000 org)

a. Maret 7.535.50 7.020.00 6.022.60

a. Agustus 8.391.00 7.455.70 7.137.70 6.331.30

1. Rumah Tangga

Miskin 3.079.822

1. Prosentase

a. Maret 19.95 21.09 19.98 18.51 16.68

a. Agustus 22.51 19.89 18.89 16.97

ANGKA KEMISKINAN DI JAWA TIMUR

TAHUN 2005 S/D 2009

(10)

No. Tahun IPM Angka IPM Tertinggi

Angka IPM Terendah

Jml. Kab dengan

IPM dibawah rata-rata

Jatim

Jml. Kab dengan IPM di atas

rata-rata Jatim

1 2 4 5 6 7 8

1 2003 63,66 72,27 51,12 19 18

2 2004 64,49 72,91 53,86 18 20

3 2005 66,84 73,80 54,89 15 23

4 2006 66,87 73,96 54,69 15 23

5 2007 68,06 75,05 53,24 20 18

6 2008 68,92 76,09 55,47 19 19

7 2009**) 70,32 -- -- --

--INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

(11)

URAIAN

2006

2007

2008

2009

Penganggur

1.575.000 1.366.503 1.296.313 1.033.512

TPT (%)

8,19

6,79

6,42

5,08

INDIKATOR KETENAGAKERJAAN

AGUSTUS 2007- AGUSTUS 2009

(12)

ANALISIS

(13)

ANALISIS KINERJA EKONOMI & KESRA REGIONAL

0 10 20 30 40 50 60 4.61 _2.03 14.7 8.96 53.37

4.67 5.26 _3.13 _3.26

KONTRIBUSI PDRB ADHB TH 2008

KONTRIBUSI PDRB 2008 (ADHB) & JUMLAH RUMAH TANGGA MISKIN PADA

MASING-MASING SWP

9,85% 9,85% 2,81% 2,81% 10,88% 10,88% 6,11% 6,11% 29,8% 29,8% 6,86% 6,86% 16,33% 16,33% 13,1% 13,1% 4,2% 4,2%

% RUMAH TANGGA MISKIN (RTM) PER TOTAL RTM JATIM 2008 : 3.079.822

(14)

PDRB Per Kapita Jawa Timur Rp. 18,57 Juta PDRB Per Kapita Jawa Timur Rp. 18,57 Juta

Pe rt um bu ha n Ek on om i Ja w a Ti m ur 4 ,8 8 % Pe rt um bu ha n Ek on om i Ja w a Ti m ur 4 ,8 8 %

Perbandingan

Absolut antar

Kab/Kota Dalam

Kuadran Tahun

2009

Kota Batu 14,97 5,02

Kab.

Banyuwangi 14,77 5,00

Kota Madiun 14,43 5,01

Kota

Pasuruan 14,14 5,01

Kab.

Bojonegoro 13,89 10,27

Kab.

Probolinggo 13,86 5,01

Kab. Tuban 13,66 5,07

Kab.

Mojokerto 13,51 5,00

Kab.

Situbondo 12,90 5,03

Kab.

Lumajang 12,87 5,00

Kab. Blitar

11, 66

5,0 1

Kota Blitar 11,16 5,01

Kab.

Magetan 11,09 5,01

Kab.

Jombang 10,47 5,01

Kab.

Pasuruan 10,46 5,03

Kab. Jember 10,20 5,00

Kab.

Nganjuk 10,16 5,67

Kab. Ngawi 8,15 4,99

kab.

Lamongan 7,91 5,01

Kab. Bondowoso 7,0 2 5,0 0 Kab.

Pamekasan 5,48 5,00

Kab.

Tulungagung 15,89 4,76

Kab. Malang 12,51 4,13

Kab.

Sumenep 10,90 4,00

Kab. Kediri 9,50 4,04

Kab. Madiun 9,13 4,04

Kab.

Ponorogo 7,72 4,58

Kab.

Bangkalan 7,35 4,01

Kab.

Trenggalek 6,22 4,50

Kab.

Sampang 5,95 4,01

5,6 4,4

Kota

Surabaya 69,84 4,96

Kab. Gresik 29,20 5,87

Kota

Mojokerto 23,29 5,01

Kota Kediri 207,35 4,02

Kota Malang 35,07 4,73

Kab. Sidoarjo 30,44 4,06

Kota

Probolinggo 19,30 4,11

PDRB Perkapita Rendah Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

PDRB Perkapita Rendah Pertumbuhan Ekonomi Rendah

PDRB Perkapita Tinggi Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

PDRB Perkapita Tinggi Pertumbuhan Ekonomi rendah

(15)

G a m ba r 3. 1 P er ba nd in ga n A bs ol ut A nt ar K ab up at en /K ot a di Ja w a Ti m ur da la m K ua dr an T ah un 20 G a m ba r 3. 5 Pe rb an di ng an A bs ol ut A nt ar K ab up at en /K ot a di Ja w a Ti m ur da la m K ua dr an Ta hu n 20 09 Kabupaten

01 Pacitan 11 Bondowoso 21 Ngawi 71

02 Ponorogo 12 Situbondo 22 Bojonegoro 72 Blitar

03 Trenggalek 13 Probolinggo 23 Tuban 73

04 Tulungagung 14 Pasuruan 24 Lamongan 74 Probolinggo

05 Blitar 15 Sidoarjo 25 Gresik 75 Pasuruan

06 16 Mojokerto 26 Bangkalan 76 Mojokerto

07 17 Jombang 27 Sampang 77 Madiun

08 Lumajang 18 Nganjuk 28 Pamekasan 78

09 Jember 19 Madiun 29 Sumenep 79 Batu

10 Banyuwangi 20 Magetan

Pengelompo kan Kabupaten/K ota Berdasarkan IPM Tahun 2009 dan Reduksi Shortfall Tahun 2004-2009 15

(16)

ANALISIS

STRUKTUR APBD PROVINSI

JAWA TIMUR 2009 DAN 2010

(17)

APBD 2009 PAPBD 2009 APBD 2010 -

1,000,000,000,000 2,000,000,000,000 3,000,000,000,000 4,000,000,000,000 5,000,000,000,000 6,000,000,000,000 7,000,000,000,000 8,000,000,000,000

PAD

DANA PER-IMBANGAN

LAIN2 PENDAP-ATAN DRH YG SAH

TOTAL

PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH PADA APBD 2009, PAPBD

2009 DAN APBD 2010

PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH PADA APBD 2009, PAPBD

2009 DAN APBD 2010

SUMBER : Perda 8/2008 & Perda 10/2009

KONTRIBUSI PAD : antara 65-69,5 %  didominasi PKB&BBNKB KONTRIBUSI DANA PERIMBANGAN sekitar 30%

(18)

APBD 09 PAPBD 09 APBD 2010 -

1,000,000,000,000 2,000,000,000,000 3,000,000,000,000 4,000,000,000,000 5,000,000,000,000 6,000,000,000,000 7,000,000,000,000 8,000,000,000,000 9,000,000,000,000

TOTAL BELANJA

BELANJA LANGSUNG BELANJA TIDAK LANGSUNG BLJ PEGAWAI BBH/BK BK

PROPORSI STRUKTUR BELANJA PADA APBD 2009 , PAPBD 2009

DAN 2010

PROPORSI STRUKTUR BELANJA PADA APBD 2009 , PAPBD 2009

DAN 2010

SUMBER : Perda 8/2008 & Perda 10/2009

Kebijakan Transfer (BK

specific block grant) bergerak dari 0,52% pada posisi APBD 2009 , posisi PAPBD 2009 9,54%, dan pada APBD 2010 19,04% dari total belanja. Kebijakan Transfer (BK

specific block grant) bergerak dari 0,52% pada posisi APBD 2009 , posisi PAPBD 2009 9,54%, dan pada APBD 2010 19,04% dari total belanja.

(19)

ISU – ISU STRATEGIS SEBAGAI

INPUT PERENCANAAN

(20)

CHINA CHINA

REGIONAL ISSUES

KESIAPAN JATIM ?

KHUSUSNYA DI SEKTOR UMKM

KESIAPAN JATIM ? KHUSUSNYA DI SEKTOR

UMKM

1.Perkuatan Permodalam (Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan , 2010 : 8.000 Kopwan, Pendirian Lembaga Penjaminan Kredit /PT Jamkrida, MOU dengan Sektor Private/CSR 2.Penetrasi Pasar

Internasional melalui Kerjasama

Bilateral/Multilateral (sister& Non Sister Province), dll

3.Reformasi Pelayanan Perijinan (P2T)

4.Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah sektor Primer ( APO, Lantai Jemur, Rev. PG/PG Baru, dll)

5.Dll

1.Perkuatan Permodalam (Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan , 2010 : 8.000 Kopwan, Pendirian Lembaga Penjaminan Kredit /PT Jamkrida, MOU dengan Sektor Private/CSR 2.Penetrasi Pasar

Internasional melalui Kerjasama

Bilateral/Multilateral (sister& Non Sister Province), dll

3.Reformasi Pelayanan Perijinan (P2T)

4.Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah sektor Primer ( APO, Lantai Jemur, Rev. PG/PG Baru, dll)

5.Dll

CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA

(21)

NATIONAL ISSUES

ISU YANG DELICATE, BOTTLENECKING (SUMBER-SUMBER KEMACETAN ATAU PERMASALAHAN)

1. Pola tata ruang, yang antara lain berhubungan dengan perubahan iklim, pertanahan, dan hubungan pusat dan daerah.

2. Pangan, baik dari sisi hulu maupun hilir.

3. Energi, khususnya listrik dan energi terbaharukan

4. Infra struktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan irigasi.

Membangun national connectivity antarpulau, antarpropinsi, sebelum ASEAN atau Asia Pacific membangun connectivity antarnegara

5. Program-program prorakyat, seperti pendidikan dan kesehatan. 6. Reformasi demokrasi, keamanan, dan hukum.

Sumber : Pengarahan Presiden pada Raker Bahas RPJMN 2010-2014, di Istana Cipanas –Bogor , Selasa 2

(22)

JATIM ISSUES

1. Pola APBD Pro Rakyat  Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan tetap dilanjutkan dengan Pola Sharing.

2. Pembangunan Infrastruktur diupayakan untuk mendukung Produksi Pertanian, Aksesibilitas Distribusi Barang/Jasa, Mobilitas /Transportasi Insulair serta infrastruktur dasar (jalan poros desa, sanitasi, air bersih)

3. Di Bidang Produksi isu dominan terkait untuk peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah (Proses) serta stabilitas Pangan menuju Feed The World.. 4. Di Bidang Industri isu dominan terkait untuk penciptaan kluster-kluster

industri.

5. Di Bidang Perdagangan , isu dominan  memperbesar jangkauan pangsa pasar dalam negeri dan negara tujuan ekspor yang daya saing

komparatifnya rendah.

6. Isu Pemanfaatan Ruang dan LH terkait Pertanahan, Perubahan Iklim, Penghijauan.

7. Reformasi Birokrasi ditekankan pada pembenahan administrasi menuju

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik ( Optimalisasi Operasional P2T).

(23)

(1)

APBD 09 PAPBD 09 APBD 2010 - 1,000,000,000,000 2,000,000,000,000 3,000,000,000,000 4,000,000,000,000 5,000,000,000,000 6,000,000,000,000 7,000,000,000,000 8,000,000,000,000 9,000,000,000,000 TOTAL BELANJA BELANJA LANGSUNG BELANJA TIDAK LANGSUNG BLJ PEGAWAI BBH/BK BK

PROPORSI STRUKTUR BELANJA PADA APBD 2009 , PAPBD 2009

DAN 2010

PROPORSI STRUKTUR BELANJA PADA APBD 2009 , PAPBD 2009

DAN 2010

SUMBER : Perda 8/2008 & Perda 10/2009

Kebijakan Transfer (BK

specific block grant) bergerak dari 0,52% pada posisi APBD 2009 , posisi PAPBD 2009 9,54%, dan pada APBD 2010 19,04% dari total belanja. Kebijakan Transfer (BK

specific block grant) bergerak dari 0,52% pada posisi APBD 2009 , posisi PAPBD 2009 9,54%, dan pada APBD 2010 19,04% dari total belanja.

(2)

ISU – ISU STRATEGIS SEBAGAI

INPUT PERENCANAAN

PROGRAM 2011

(3)

CHINA

REGIONAL ISSUES

KESIAPAN JATIM ?

KHUSUSNYA DI SEKTOR UMKM

KESIAPAN JATIM ? KHUSUSNYA DI SEKTOR

UMKM

1.Perkuatan Permodalam (Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan , 2010 : 8.000 Kopwan, Pendirian Lembaga Penjaminan Kredit /PT Jamkrida, MOU dengan Sektor Private/CSR 2.Penetrasi Pasar

Internasional melalui Kerjasama

Bilateral/Multilateral (sister& Non Sister Province), dll

3.Reformasi Pelayanan Perijinan (P2T)

4.Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah sektor Primer ( APO, Lantai Jemur, Rev. PG/PG Baru, dll)

5.Dll

1.Perkuatan Permodalam (Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan , 2010 : 8.000 Kopwan, Pendirian Lembaga Penjaminan Kredit /PT Jamkrida, MOU dengan Sektor Private/CSR 2.Penetrasi Pasar

Internasional melalui Kerjasama

Bilateral/Multilateral (sister& Non Sister Province), dll

3.Reformasi Pelayanan Perijinan (P2T)

4.Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah sektor Primer ( APO, Lantai Jemur, Rev. PG/PG Baru, dll)

5.Dll

CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA

(4)

NATIONAL ISSUES

ISU YANG DELICATE, BOTTLENECKING (SUMBER-SUMBER KEMACETAN ATAU PERMASALAHAN)

1. Pola tata ruang, yang antara lain berhubungan dengan perubahan iklim, pertanahan, dan hubungan pusat dan daerah.

2. Pangan, baik dari sisi hulu maupun hilir.

3. Energi, khususnya listrik dan energi terbaharukan

4. Infra struktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan irigasi.

Membangun national connectivity antarpulau, antarpropinsi, sebelum ASEAN atau Asia Pacific membangun connectivity antarnegara

5. Program-program prorakyat, seperti pendidikan dan kesehatan. 6. Reformasi demokrasi, keamanan, dan hukum.

Sumber : Pengarahan Presiden pada Raker Bahas RPJMN 2010-2014, di Istana Cipanas –Bogor , Selasa 2

(5)

JATIM ISSUES

1. Pola APBD Pro Rakyat  Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan tetap dilanjutkan dengan Pola Sharing.

industri.

5. Di Bidang Perdagangan , isu dominan  memperbesar jangkauan pangsa pasar dalam negeri dan negara tujuan ekspor yang daya saing

komparatifnya rendah.

6. Isu Pemanfaatan Ruang dan LH terkait Pertanahan, Perubahan Iklim, Penghijauan.

7. Reformasi Birokrasi ditekankan pada pembenahan administrasi menuju

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik ( Optimalisasi Operasional P2T).

(6)