Media Online Dan Keterbukaan Informasi Publik Dalam Meningkatkan Citra Pemerintah Kabupaten Nias Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya kesadaran masyarakat, proses demokratisasi di
Indonesia beranjak dari demokrasi semu menjadi demokrasi yang hakiki baik
secara prosedural maupun substansial. Gelombang demokratisasi ternyata
memperoleh sambutan baik, hal mana sebagai bukti terjadinya kontekstualisasi
demokratisasi yang mempertemukan prinsip demokrasi universal dengan nilainilai kultural yang lokal. Kiranya, tidak ada satu kebijaksanaan manapun yang
menolak jika kesetaraan, toleransi, kebebasan mengemukakan pendapat,
kebebasan memperoleh informasi dan keadilan adalah prinsip-prinsip yang selalu
harus ditegakkan.
Salah satu asas dalam penyelenggaraan negara dalam rangka menciptakan
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) adalah asas keterbukaan.
Keterbukaan dalam hal ini dimaknai sebagai wujud transparansi penyelenggaraan
negara terhadap masyarakat, khususnya terkait dengan segala informasi berkaitan
dengan pelaksanaan pemerintahan. Good governance ditandaioleh keterbukaan
informasi, kebebasan informasidan kebebasan pers. Semuanya itu telah
menjadifenomena global. Fenomena global itu membawakonsekuensi pada
pengakuan terhadap


hak

atasinformasi sebagai bagian dari hak

asasi

manusia.Perangkat perundang-undangan di bidanginformasi, komunikasi dan
media massa jugasemakin menjamin hak-hak masyarakat untukmendapatkan
informasi

yang

diperlukan,

sehinggapemerintah

berkewajiban

untuk


menyampaikaninformasi publik yang dibutuhkan oleh masyarakat,sejalan dengan
pengembangan demokratisasidalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Universitas Sumatera Utara

Seiring dengan hal tersebut, saat ini mulai tumbuh dengan apa yang
disebut electronic government (e-gov) sebagai implementasi penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pemerintahan. Perkembangan ICT
(Information and Communication Technology) yang semakin pesat harus disikapi
sebagai peluang dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan jalan menyiapkan
perangkat dan sistem jaringan teknologi informasi yang dapat dengan mudah
diakses dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Semakin tingginya kebutuhan akan informasi, terutama yang terkait
dengan pelayanan publik, agenda pemberantasan korupsi yang akhir-akhir ini
terus di dengungkan masyarakat, mendorong Pemerintah Indonesia untuk
mengeluarkan Undang-Undang (UU) No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik yang lebih dikenal dengan UU KIP. Undang-undang ini mulai
diberlakukan sejak 1 Mei 2010. Tenggang waktu tersebut diberlakukan karena
daerah-daerah membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengimplementasikan
undang-undang tersebut.


Undang-undang ini menjamin serta membuka akses

informasi hingga partisipasi masyarakat diharapkan akan lebih membuka
proses transparansi dan keterbukaan, yang pada gilirannya akan bermuara pada
akuntabilitas semua badan publik. Tenggang waktu dua tahun dari mulai
disahkan pada tahun 2008 hingga efektif pada tahun 2010 merupakan waktu
yang

diberikan

untuk

Badan-badan

Publik

dalam

mempersiapkan


organisasinya menyongsong implementasi UU KIP (Firman dan Chandrataruna,
2010: 15)
Sejalan dengan perkembangan sistem pemerintahan yang terjadi di
Indonesia sekarang

ini,

maka dituntut adanya paradigma baru dalam

penyelenggaraan pemerintahan, yaitu paradigma pemerintahan yang mengarah
pada pemerintah “good governance” Merujuk pada kebijakan pemerintah yang
tersebut diatas, tampaknya penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang baik,

Universitas Sumatera Utara

sekarang dituntut untuk mulai mengembangkan dimensi keterbukaan, mudah
diakses,

accountable


dan

transparan.

Kantor-kantor

pemerintah,

seperti

departemen, atau instansi pemerintah lainnya, mulai menyadari bahwa untuk
membangun pemerintahan yang sehat, bersih dan berwibawa, sangatlah
diperlukan banyaknya kritikan dan pendapat pihak lain atau pendapat publik.
Salah satu bagian atau lembaga yang berada dikantor pemerintah yang bertugas
mewujudkan bentuk keterbukaan, transparan dan mudah diakses adalah bidang
Hubungan Masyarakat (Humas).
Peran humas dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Lattimore (2010:
102) menyatakan bahwa fungsi paling dasar humas dalam pemerintahan adalah
membantu


menjabarkan

dan

mencapai

tujuan

program

pemerintahan,

meningkatkan sikap responsif pemerintah, serta memberi publik informasi yang
cukup untuk dapat melakukan pengaturan diri sendiri. Berarti humas
pemerintahan bertugas menjalankan kegiatan kebijakan dan pelayanan publik
dengan memberikan berbagai informasi tentang kebijakan pemerintahan yang
mengikat rakyat atau masyarakat. Selanjutnya memberikan pelayanan publik yang
terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit untuk memberikan kepuasan
kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra

positif dari rakyat atau publik.
Jadi, salah satu peran humas adalah membina hubungan yang harmonis
dengan masyarakat dan membina martabat instansi dalam pandangan masyarakat,
guna memperoleh pengertian, kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Selain
itu, seiring pelaksanaan otonomi daerah yang dititikberatkan pada pemberdayaan
dan peran serta masyarakat, menjadikan peran aparatur humas dan lembaga
kehumasan pemerintah sebagai jembatan antara kepentingan pemerintah daerah
dengan masyarakat. Fungsi humas ternyata sangat penting dalam organisasi dan

Universitas Sumatera Utara

lembaga pemerintahan. Humas dituntut berperan dan berfungsi secara strategis
dan profesional sehingga seorang humas haruslah memiliki kualifikasi yang
memadai. Kegiatan keinformasian saat ini selalu berpacu dengan waktu dan
humas merupakan ujung tombak penyelenggara informasi pemerintah di daerah.
Humas itu, ibarat pelita lewat pelayanan informasi yang dilakukan, menerangi dan
mencerahkan penyelenggaraan pemerintah daerah dan masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan Humas Pemerintah Kabupaten Nias
Utara dalam menjalankan communications relations dengan masyarakat adalah
dengan ikut mengelola isi informasi (content) yang dimuat dalam suatu website.

Adapun peran humas dalam pengelolaan website adalah dengan melakukan
berbagai liputan, pengolahan berita hasil liputan, penyeleksian berita apakah
berita yang ditulis layak dimuat dalam website atau tidak, hingga melakukan
evaluasi mengenai berita yang telah dimuat apakah sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan masyarakat. Informasi adalah milik publik/masyarakat yang disebut
hak

memperoleh

informasi.

Dengan

demikian

bagian

humas

wajib


memperlakukan informasi sebagai aset untuk meningkakan kesejahteraan bagi
warga masyarakat yaitu salah satunya dengan menggunakan

website sebagai

medianya.
Kabupaten Nias Utara adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang
sudah menerapkan e-government. Kabupaten Nias Utara terbentuk pada tanggal
29 Oktober 2008, DPR RI dalam rapat paripurnanya mengesahkan wilayah Nias
bagian Utara sebagai sebuah Kabupaten atau daerah otonomi baru di Indonesia,
sehingga lahirlah Kabupaten Nias Utara. Salah satu bentuk penerapan egovernment

adalah

dengan

dibentuknya

website


yang

beralamat

di www.kabupatenniasutara.go.id.Website yang resmi dibentuk pada tahun 2012
ini, bertujuanuntuk menampilkan berita tentang kegiatanPemerintah Kabupaten

Universitas Sumatera Utara

Nias

Utara

setiap

hari

(dailynews),menampilkan


berita

tentang

dinamikamasyarakat sertasegenap potensi yang ada di Kabupaten Nias Utara.
Salah satu daerah di Kabupaten Nias Utara yang warganya sudah mengerti akan
teknologi adalah desa Fino.
Desa Fino merupakan salah satu desa yang jaraknya tidak jauh dari lokasi
kantor pemerintahan Kabupaten Nias Utara, dan merupakan salah satu desa di
daerah Nias Utara yang boleh dikatakan sudah maju, dimana sebagian warganya
sudah membuka tempat-tempat usaha seperti warung internet dan usaha-usaha
lainnya. Dengan hadirnyawebsitepemerintah Kabupaten Nias Utara dan didukung
dengan adanya fasilitas internet di desa Fino, dapat memudahkan masyarakat
untuk mengakses setiap informasi yang disampaikan oleh pemerintah.Sehingga
aspirasi masyarakat untuk mendapatkanpelayanan yang maksimal serta semakin
besarnyatuntutan demokratisasi dan semakin transparannyaakses informasi dapat
terpenuhi. Hal inilahyang menjadi alasan peneliti untuk mengadakan penelitian di
desa Fino.Website Kabupaten Nias Utara juga berisikan sejarah dan profil dari
Kabupaten Nias Utara serta pemerintahannya dan juga berbagai berita mengenai
aktivitaspemerintah dan pelayanan yang berkaitan dengan publik. Website ini
digunakanoleh

pemerintah

sebagai

salah

satu

media

komunikasi

denganmasyarakat dan juga publik lainnya yang akan menghasilkan hubungan
yang baikseperti yang diharapkan. Keberadaan website ini juga ditujukan untuk
mampumelayani publik dengan lebih cepat sebagai bentuk kinerja pemerintah
yang baik.Selain itu, dengan adanya komunikasi yang terjalin antara pemerintah
Kabupaten Nias Utara dengan para publiknya melalui website, maka dapat juga
diketahui bagaimana citra pemerintah Kabupaten Nias Utara di depan para publik
yangmelakukan komunikasi dengan pihak pemerintah. Citra initentunya akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap pelayananpemerintah. Oleh

Universitas Sumatera Utara

karena itu, pemerintah Kabupaten Nias Utara membuat websiteyang dianggap
bermanfaat bagi kemudahan pelayanan terhadap masyarakat,sehingga setiap
publik yang ingin mengakses sesuatu yang dibutuhkan yangterkait dengan
pemerintah, dapat dengan mudahmenggunakannya dan memperoleh hasil yang
memuaskan.
Aspirasi masyarakat untuk mendapatkanpelayanan yang maksimal serta
semakin besarnyatuntutan demokratisasi dan semakin transparannyaakses
informasi perlu disikapi dengan cepat dantepat. Hal ini bertujuan agar pemerintah
daerahtetap

mendapatkan

kredibilitas,

sehinggamasyarakat

mudah

diajak

berpartisipasi dalammelaksanakan pembangunan untuk mewujudkancita-cita
kesejahteraan

nasional.

PemerintahDaerah

dituntut

dapat

memberikan

pelayananpublik dengan memenuhi kriteria better, cheaperdan faster. Selain itu
diperlukan media yang mudahdiakses, sehingga masyarakat sewaktu-waktudapat
mengetahui apa saja kebijakan, programdan kegiatan yang dilaksanakan
pemerintah daerahdalam rangka ikut berpartisipasi, baik dalambentuk dukungan,
sanggahan maupun kritikan. (Bungin, 2005: 167)
Merujuk pada penjelasan diatas, tampaknya penyelenggaraan pelayanan
pemerintahan yang baik, sekarang dituntut untuk mulai mengembangkan dimensi
keterbukaan, mudah diakses, accountable dan transparan. Kantor-kantor
pemerintah, seperti departemen atau instansi pemerintah lainnya, mulai menyadari
bahwa untuk membangun pemerintahan yang sehat, bersih dan berwibawa serta
memiliki citra yang baik di mata masyarakat, sangatlah diperlukan banyaknya
kritikan dan pendapat pihak lain atau pendapat publik.

Universitas Sumatera Utara

Memiliki citra yang baik di mata masyarakat merupakan satu urgensi bagi
setiap institusi dan organisasi di era globalisasi pada saat ini, tidak terkecuali
pemerintah daerah. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi komunikasi yang
sangat pesat, telah mengakibatkan dunia menjadi satu desa kecil, dimana tidak ada
lagi batas ruang dan waktu. Kondisi ini membawa pada satu konsekuensi terhadap
keterbukaan informasi. Informasi yang terkait dengan suatu organisasi,
perusahaan atau institusi yang berasal dari belahan dunia yang satu dapat diakses
oleh masyarakat dari belahan dunia lainnya dalam hitungan detik. Akibatnya,
informasi bukan lagi menjadi rahasia dan tidak lagi dapat ditutup-tutupi, termasuk
citra dari suatu institusi pemerintahan. Dalam keterbukaan informasi sebagai
imbas dari globalisasi ini, citra yang dimiliki oleh pemerintah daerah tidak dapat
dirahasiakan dan disembunyikan lagi.
Di satu sisi, kemajuan teknologi komunikasi ini mempunyai peranan yang
sangat besar dalam membangun citra positif pemerintah daerah di suatu tempat
kepada masyarakat luas, baik yang berada di Indonesia ini maupun yang berada di
belahan dunia lainnya. Tetapi di sisi yang lain, citra negatif yang dimiliki oleh
pemerintah daerah juga akan cepat tersebar ke masyarakat lainnya, ketika
teknologi komunikasi hadir sebagai media untuk menyebarluaskannya. Kehadiran
teknologi komunikasi

menjadi satu

media

yang

sangat

efektif untuk

mempublikasikan citra yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Padahal berdasarkan fakta yang ada, citra yang dimiliki oleh pemerintah
daerah selama ini tidak selalu positif. Banyak masyarakat yang menilai dan
menyayangkan tentang buruknya citra negatif yang dimiliki oleh beberapa
pemerintah daerah yang ada di Indonesia ini. Hal ini disebabkan karena kinerja

Universitas Sumatera Utara

pemerintah daerah yang kurang bagus, jam kerja yang seringkali molor maupun
korupsi yang banyak dilakukan oleh pimpinan maupun staf yang ada di beberapa
pemerintah daerah. Citra negatif inilah yang tidak jarang justru terpublikasi ke
masyarakat luas melalui internet, facebook maupun jejaring sosial lainnya sebagai
imbas dari perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat.
Membentuk citra yang baik di mata masyarakat, tidak lepas dari
pemberitaan kinerja pemerintah di media. Media mempunyai efek yang sangat
besar dalam meningkatkan citra pemerintah. Media dianggap mempunyai
kekuatan untuk mengubah persepsi atau pandangan khalayak terhadap suatu
persepsi yang sebelumnya dianggap benar menjadi negatif, begitu pula sebaliknya
persepsi yang sebelumnya dianggap salah oleh khalayak dapat berubah menjadi
positif setelah media turun tangan dalam mengubah persepsi khalayak tersebut.
Mengingat peranan media dalam kehidupan sosial bukan sekedarsebagai
pelepas ketegangan dan hiburan, akan tetapi isi dan informasi yangdisajikan
mempunyai peran yang sangat penting dalam proses sosial. Media sering disebut
sebagai consciousness industries dikarenakanmedia membantu membangun cara
berpikir, melihat, mendengar danberbicara mengenai realitas sosial politik yang
dihadapi oleh publik. Mediamampu membentuk beragam makna sosial. Institusi
media adalah sebuahlembaga yang tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh baik
eksternal maupuninternal. Salah satu media yang berperan aktif dalam
meningkatkan citra pemerintah adalah media online (Bungin, 2005: 172).
Media online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang
berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website,
radio-online, TV-online, pers online, mail-online dan lain-lain, dengan
karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan

Universitas Sumatera Utara

usermemanfaatkannya.Salah satu desain media online yang paling umum
diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs
berita (Nimmo, 2000: 276). Selanjutnya, Alifahmi (2005: 209) menjelaskan situs
berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang
informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur
fasilitas teknologi online dan berita didalamnya.
Sumartias (2010: 193) mengatakan bahwa media online merupakan media
yang terhubung melalui internet, sehingga pada akhirnya muncul divisi baru yang
dikatakan sebagai Cyber Public Relation. Singkatnya adalah inisiatif Public
Relation yang menggunakan media internet sebagai sarana publikasinya. Inisiatif
Public Relation ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Cyber Public
Relations. Internet menuntut para pelaku Public Relation untuk memanfaatkan
media online tersebut, karena hal itu memang tidak dapat dihindari, apalagi jika
perusahaan atau organisasi sudah memiliki situs web (website) atau bahkan sudah
menggunakan email.
Saat ini keberadaan media online tidak dapat dihindarkan lagi, karena
media online internet dan komunikasi teknologi merupakan media yang membuat
seluruh dunia tersambung, sehingga dapat mendatangkan dampak sekaligus
manfaat yang tidak bisa dibayangkan. Oleh karena itu Public Relations
memanfatkan keberadaan internet sebagai penyebaran informasi, yang pada
akhirnya mempengaruhi persepsi publik pada institusi pemerintahan, karena
Public Relations menyajikan berbagai informasi di media online-nya tersebut.
Baik atau buruknya penilaian publik pada pemerintah bisa saja terjadi, yang tentu
saja sangat bergantung pada kualitas informasi yang disajikan pada media online
tersebut (Utomo, 2007: 291).

Universitas Sumatera Utara

Ardianto (2009: 152) menyatakan beberapa keuntungan yang dapat
diperoleh PR dalam menggunakan internet untuk meningkatkan citra instansi,
diantaranya: 1) informasi cepat sampai pada publik; 2) bagi Public Relation,
internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alatmarketing, sarana penyebaran
informasi dan promosi; 3) siapapun dapat mengakses internet; 4) tidak terbatas
oleh ruang dan waktu; 5) internet dapat membuka kesempatan melakukan
hubungankomunikasi dalam bidang pemasaran secara langsung.
Menurut Abdullah (2006: 86) mediaonline berupa portal informasi ini,
memiliki karakteristik umum, yaitu:
a. Kecepatan (aktualitas) informasi
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di
upload ke dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu
hitungan menit, jam atau hari, seperti yang terjadi pada media
elektronik atau media cetak. Dengan demikian mempercepat distribusi
informasi ke pasar (pengakses), dengan jangkauan global lewat
jaringan internet dan dalam waktu bersamaan. Umumnya informasi
yang ada tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita.
b. Adanya pembaruan (Updating) informasi
Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya
pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini
menyebabkan tidak adanya waktu yang diistimewakan (prime time)
karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya
tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya.
c. Interaktivitas
Salah satu keunggulan media online ini yang paling membedakan
dirinya dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi
yang digunakan media konvensional biasanya bersifat searah (linear)
dan bertolak dari kecenderungan sepihak dari atas (top-down).
Sedangkan media online bersifat dua arah dan egaliter. Berbagai fitur
yang ada seperti chatroom, e-mail, online polling/survey, games,
merupakan contoh interactive options yang terdapat di media online.
Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran atau tanggapan ke
bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.
d. Personalisasi
Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi
mana yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada
setiap pembaca hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya
dan menghapus informasi yang tidak dibutuhkan. Jadi selektivitas
informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control).
e. Kapasitas muatan dapat diperbesar

Universitas Sumatera Utara

Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung
media penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem
global. Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan dan
dapat ditambah kapan saja serta pembaca dapat mencarinya dengan
mesin pencari (search engine).
f. Terhubung dengan sumber lain (Hyperlink)
Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan
sumber lain yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau
disambungkan ke bank data yang dimiliki media tersebut atau dari
sumber-sumber luar. Karakter hyperlink ini juga membuat para
pengakses bisa berhubungan dengan pengakses lainnya ketika masuk
ke sebuah situs media online dan menggunakan fasilitas yang sama
dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau
games.
Mediaonline tidak terlepas dari keterbukaan informasi publik. Media,
sebagai pilar penting dalam perpolitikan Indonesia, perannya seolah menjadi
pemicu lahirnya transparansi termasuk agenda media online yang memberikan
kontribusi arus politik bagi setiap orang.Pada dasarnya diberikan jaminan oleh
undang-undang bagi setiap orang atau badan hukum lain untuk memperoleh
informasi adalah jaminan agar supaya warga negara dapat ikut serta dalam
kerangka membuat kebijakan publik disetiap lembaga publik yang notabene
adalah penyelenggara negara, sehingga dengan demikian dapat mengangkat
derajat pemerintah dimata rakyatnya bahwa pemerintahan yang dilakukan oleh
segenap jajaran publik yang bertanggung jawab dan akuntabel serta terbentuk dan
bertahannya citra positif pada lembaga publik.
Citra bagi suatu lembaga publik merupakan aset paling utama dan tak
ternilai harganya. Keuntungan yang berkaitan dengan image positif (citra positif)
lembaga akan lebih memudahkan dalam menjalin kerjasama dengan stakeholder,
menjalankan usaha atau pengelolaan terhadap lembaganya dan meminimalisir
dampak negatif dari kehadiran suatu lembaga tersebut, kemudian juga akan
memberikan dampak positif melalui respon atau persepsi masyarakat terhadap
lembaga.

Universitas Sumatera Utara

Citra lembaga yang dimaksud adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanan. Citra lembaga
ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup lembaga yang
gemilang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk,
hubungan yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut
memikul tanggung jawab sosialdan komitmen mengadakan riset (Jefkins, 2004:
20).
Lembaga yang baik adalah lembaga yang mempunyai citra positif yang
selalu menempati hati atau tertanam dalam benak (mindset) para stakeholdernya.
Setiap citra positif yang ditampilkan oleh lembaga terhadap publiknya membuat
masyarakat akan meletakkan keyakinannya pada lembaga tersebut. Baik dari
pelayanan, keramahan, ketanggapan dan tanggung jawabnya sebagai lembaga
publik (Nasution, 2004: 89).
Dalam upaya untuk memenuhi hal tersebut, lembaga publik berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik dalam menciptakan pemerintahan yang baik
(good governance). Melalui media onlinedan keterbukaan informasi melalui
website, lembaga publik tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah, tetapi juga bagi
masyarakat (stakeholder). Oleh karena itu, konsep awal lembaga publik dalam
menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) identik dengan
pemberdayaan masyarakat (community development).
Secara keseluruhan, media online dan keterbukaan informasi publik
melalui website ini ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh lembaga publik.
Pertama, lembaga akan terhindar dari reputasi negatif lembaga tertutup, yang
setiap kegiatannya tidak memedulikan akibat dari kebijakannya. Kedua, kerangka
kerja etis yang kokoh dapat memandu lembaga dalam menghadapi masalah

Universitas Sumatera Utara

seperti kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat sebagai lembaga pelayanan
publik. Ketiga, banyak lembaga publik lain yang sadar bahwa perilaku etis
membuat lembaga aman dari gangguan lingkungan sekitar, sehingga dapat
beroperasi dengan lancar.Wujud dari kepedulian yang dilakukan Pemerintah
Kabupaten Nias Utara dalam media online dan keterbukaan informasi publik
merupakan program bidang kehumasan Pemerintah Kabupaten Nias Utara.
Prioritas utama program tersebut adalah masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat masalah dalam
penelitian ini dengan judul: “Media Online dan Keterbukaan Informasi Publik
dalam Meningkatkan Citra Pemerintah Kabupaten Nias Utara”.

1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Seberapa besar pengaruh media online dan
keterbukaan informasi publik dalam meningkatkan citra Pemerintah Kabupaten
Nias Utara?

1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh dari media online dalam meningkatkan
citra pemerintah Kabupaten Nias Utara.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh keterbukaan informasi publik dalam
meningkatkan citra pemerintah Kabupaten Nias Utara.

Universitas Sumatera Utara

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh media onlinedan keterbukaan informasi
publik dalam meningkatkan citra pemerintah Kabupaten Nias Utara.
4. Mengetahui variabel manakah yang paling dominan dalam meningkatkan citra
pemerintah Kabupaten Nias Utara.

1.4.Manfaat Penelitian
Dengan melihat dari tujuan dilakukannya penelitian ini, peneliti
menjabarkan manfaat menjadi tiga faktor, yaitu:
2. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat memberikan pemikiran baru terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan
terhadap media online dan keterbukaan informasi publik, dan diharapkan pula
dapat menjadi karya penelitian yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis serta
berhubungan dengan teori-teori yang sesuai dengan kenyataan yang ada di lokasi
obyek penelitian.
3. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi pemerintah Kabupaten Nias
Utarauntuk menjadi referensi dalam melakukan kegiatan good governance yaitu
menjaga, mengantisipasi dan membangkitkan citra positif instansi publik.
4. Manfaat Sosial
Penelitian ini dapat memberikan cara pandang baru tentang permasalahan
yang terjadi, yaitu tentang persepsi masyarakat terhadap media online dan
keterbukaan

informasi

publik

sebagai

bentuk

pelayanan

publik

yang

mengutamakan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.

Universitas Sumatera Utara