Pengaruh Obat Kumur Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) 5% Terhadap Akumulasi Plak di Instalasi Periodonsia RSGM USU

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Periodonsia
Tahun 2015
Nita Rahmadani Dalimunte
Pengaruh Obat Kumur Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) 5% Terhadap
Akumulasi Plak di Instalasi Periodonsia RSGM USU.
X + 34 Halaman
Plak gigi adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
mikroorganisme dan berkembang biak dalam suatu matriks dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak bersih. Kontrol plak dapat dilakukan dengan cara mekanis
dan kimiawi. Kontrol plak secara mekanis dengan menggunakan sikat gigi dan
pembersih interdental tujuannya untuk menyikat gigi dan meyingkirkan plak atau
mencegah terjadi plak. Kontrol plak secara kimiawi bertujuan untuk mengontrol plak
supragingiva yang dilakukan dengan penggunaan obat kumur. Salah satu bahan dari
tumbuhan herbal yang dapat digunakan adalah daun pegagan (Centella Asiatica).
Dalam penelitian ini akan ditunjukkan pengaruh ekstrak daun pegagan (Centella
Asiatica) terhadap pertumbuhan plak. Jenis penelitian ini adalah penelitian

eksperimental ulang dengan rancangan double blind study. Sebanyak empat puluh
orang subjek penelitian dari pasien gingivitis di Instalasi Periodonsia RSGM USU
yang pemberian obat kumurnya dilakukan secara acak menjadi dua kelompok yaitu

kelompok perlakuan dan kontrol. Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan awal.
Kelompok perlakuan menggunakan obat kumur ekstrak daun pegagan dan kelompok
kontrol menggunakan obat kumur plasebo. Setiap pasien diinstruksikan untuk
menggunakan obat kumur dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur. Untuk mengukur skor indeks plak, digunakan indeks plak Loe dan Silness.
Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-7. Hasil yang didapat pada
penelitian ini menunjukkan obat kumur ekstrak daun pegagan (Centella Asiatica)

Universitas Sumatera Utara

memperlihatkan penurunan rerata skor indeks plak yang signifikan bila dibandingkan
dengan obat kumur plasebo dimulai pada hari ke-1 dengan skor rerata indeks plak ±
standar deviasi pada kelompok perlakuan 0,567 ± 0,191 dan pada kelompok kontrol
0,770 ± 0,154. Kelompok perlakuan mengeluh dengan rasa kental obat kumur yang
kurang enak ketika digunakan. Walaupun obat kumur yang mengandung ekstrak daun
pegagan efektif dalam menurunkan skor indeks plak. Namun perlu dilakukan
penelitian lanjutan mengenai ekstrak daun pegagan (Centella Asiatica) sehingga
dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan
rongga mulut.
Daftar Rujukan : 28 (2001-2015)


Universitas Sumatera Utara