Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

(1)

1

AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

USU ANGKATAN 2011

SKRIPSI

Ditujukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:

INTAN MARIAM TAHIRAH NIM: 110600206

Dosen Pembimbing:

Krisnamurthy Pasaribu drg., Sp. Perio

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2015

Intan Mariam Tahirah

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai obat kumur terhadap akumulasi plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.

X + 35 halaman

Penggunaan tanaman herbal sering digunakan sebagai bahan pengobatan alternatif bagi meningkatkan kesehatan dan kebersihan rongga mulut.Biji ketumbar merupakan salah satu bahan herbal yang diteliti dan diyakini mengandung zat kimia yang mempunyai sifat antibakteri dan membantu menghambat pembentukan plak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan ekstrak biji ketumbar 3% sebagai obat kumur dalam mengurangi akumulasi plak. Penelitian ini merupakan penelitian pre-posttest with control group design yang dilakukan selama tujuh hari dengan metode double-blind study. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2011 berjumlah empat puluh orang yang dipilih dengan metode random sampling berdasarkan criteria inklusi dan eksklusi.Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan, berkumur dengan obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% dan kelompok kontrol, berkumur dengan obat kumur plasebo.Pemeriksaan indeks plak Loe dan Silness dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-7 setelah pasien menggunakan obat kumur.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik pada penggunaan obat kumur yang mengandung ekstrak biji ketumbar 3% terhadap penurunan akumulasi plak.Kesimpulannya, ekstrak biji ketumbar 3%


(3)

sebagai obat kumur efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari.Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan ekstrak biji ketumbar sebagai obat kumur sehingga dapat dikembangkan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(4)

Faculty of Dentistry

Department of Periodontology

Year 2015

Intan Mariam Tahirah

The Effectiveness of Coriander Sativum Seeds Extract as Mouthwash in Reducing Plaque Accumulation towards USU Medical Students of Batch 2011.

x+35 pages

The use of plant herbs often used as an ingredient of an alternative treatment to promote health and hygiene of the oral cavity. Coriander seed is one of the herbs screened and believed contain chemical substances that have the trait of antibacterial and help inhibiting the formation of dental plaques. The study aims to analyse the effectiveness of mouthwash containing coriander seeds extract (Coriandrum Sativum L.) in reducing plaque accumulation. The design of this research is pre-posttest with control group design conducted within seven days using the method of double-blind study. Subjects are forty students from USU’s Medical Faculty batch 2011 which are chosen by random sampling method according the inclusions and exclusion criteria. They were divided into two groups; the experimental groups have to rinse using the mouthwash containing coriander seeds extract and the control group have to rinse using the placebo mouthwash. Loe and Silness Plaque Index (PI) were recorded on day 0 and day 7 after the subjects have rinsed the mouthwash. The results showed a significant decrease towards the usage of mouthwash containing coriander seeds extract to reducing the plaque accumulation. In conclusion, the mouthwash containing coriander seeds extract is effective towards the accumulation of plaque reduction in 7 days. However, further studies are expected to be scrutinized by


(5)

relating the long-term effects of rinsing the mouthwash containing coriander seeds extract that can later be developed to improve oral health.


(6)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 17 April 2015

Pembimbing: Tanda tangan

Krisnamurthy Pasaribu, drg., Sp. Perio


(7)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 8 April 2015

TIM PENGUJI

KETUA : Krisnamurthy Pasaribu, drg., Sp. Perio .…………... ANGGOTA : 1. Irmansyah Rangkuti, drg., Ph. D ………...…..

2. Armia Syahputra, drg. ……….…………

Mengetahui, KETUA DEPARTEMEN Irmansyah Rangkuti, drg., Ph. D


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Rasa terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada ahli keluarga tersayang yang senantiasa menyayangi, mendoakan dan mendukung penulis selama masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan pengetahuan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan diri dan penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Nazruddin drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Irmansyah, drg., Ph.D., selaku Ketua Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3. Krisna Murthy Pasaribu, drg., Sp.Perioselaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, masukan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dosen pembimbing akademik, Siti Salmiah drg., Sp.KGA., yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sejak awal kuliah di FKG USU.

5. Seluruh staf pengajar di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak masukan, saran dan tunjuk ajar kepada penulis selama melakukan penelitian.


(9)

6. Drs. Awaluddin, M.Si., Apt, selaku Ketua Departemen Obat Tradisional Farmasi USU yang telah membantu dalam pembuatan obat kumur dalam skripsi ini.

7. Kedua kakak dan abang saya: Dr. Intan Syaznee, Intan Farahanah BPharm., Dr. Mohd Hafidz Rizal yang telah memberikan dukungan, masukan informasi dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga besar MMG: Nisak, Afiqah, Farzana, Bahirah, Nadia, Mahsa, Asna dan Marina yang telah banyak memberi dukungan dan kerjasama selama penelitian ini dijalankan.

9. Senior, teman-teman dan junior: Iddin, Alia, Ezzati, Along, Robert, Yoga, Syuhada, Puspa, Khalilah, Fatin, Shamini, Xinyi, Wendy, David, Julia, Qistina, teman-teman Malaysia dari Fakultas Kedokteran angkatan 2011dan sahabar-sahabat lain yang tidak dapat di nyatakan satu persatu, yang telah banyak membantu dan senantiasa memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyedari kelemahan dan keterbasan ilmu yang penulis miliki menjadikan skripsi ini kurang sempurna, tetapi penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi perkembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi, khususnya di Departemen Periodonsia.

Medan, 20 Januari 2015 Penulis,

Intan Mariam Tahirah NIM: 11060020


(10)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……….. 1

1.2Rumusan Masalah ………. 3

1.3Tujuan Penelitian ……….. 3

1.4Hipotesis Penelitian ………... 3

1.5Manfaat Penelitian ………. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Dental ……… 4

2.1.1 Klasifikasi Plak Dental ……….. 6

2.1.2 Proses Pembentukan Plak ……….. 6

2.2 Kontrol Plak ……….. 7

2.3 Obat Kumur ……….. 8

2.3.1 Ekstrak Herbal ………... 8

2.4 Biji Ketumbar ……….. 9

2.4.1 Kandungan Biji Ketumbar ……… 10

2.4.2 Aktifitas Antibakteri ……….. 12

2.5 Kerangka Teori ……… 13


(11)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ………. 15

3.2 Rancangan Penelitian ……… 15

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ……… 16

3.3.1 Tempat Penelitian ……… 16

3.3.2 Waktu Penelitian ……… 16

3.4 Populasi, Sampel dan Besar Sampel ………. 16

3.4.1 Populasi Penelitian ………. 16

3.4.2 Sampel ……… 16

3.4.2.1 Kriteria Inklusi ……… 16

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi ………. 16

3.4.3 Besar Sampel ………. 17

3.5 Variabel Penelitian ……… 17

3.5.1 Variabel Bebas … ………. 17

3.5.2 Variabel Terikat …….……… 17

3.5.3 Variabel Terkendali ……… 17

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali ………. 18

3.6 Definisi Operasional ……….. 18

3.7 Alat dan Bahan Penelitian ……….. 19

3.7.1 Alat Penelitian ………. 19

3.7.2 Bahan Penelitian ……….. 20

3.8 Prosedur Penelitian ………. 20

3.8.1 Prosedur Ekstraksi ……… 20

3.8.2 Peracikan Obat Kumur ……….. 21

3.8.3 Pemeriksaan Awal ………. 22

3.8.4 Pemeriksaan Hari 0 dan 7 ……….. 23

3.9 Pengolahan dan Analisa Data ……… 25

3.9.1 Pengolahan Data ………. 25

3.9.2 Analisa Data ……… 25

BAB 4 HASIL PENELITIAN ……… 26

BAB 5 PEMBAHASAN ……… 30

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ………. 32

DAFTAR PUSTAKA ………... 33 LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Keterlibatan bakteri pada kolonisasi plak dental ……… 5 2. Data demografis subjek penelitian ………. 26 3. Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FK USU

angkatan 2011 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol …. 27 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

dibandingkan antara hari ke-0 dan hari ke-7 ………. 28 5. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambaran tahap pembentukan plak ……… 7

2. Biji Ketumbar ………. 10

3. Rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kelompokperlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0 dan hari ke-7 ………... 28


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Persetujuan Komisi Etik

2. Surat Izin Penelitian di Laboratorium Obat Tradisional Farmasi USU 3. Daftar riwayat hidup

4. Anggaran Penelitian

5. Jadwal pelaksanaan skripsi

6. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian

7. Lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent) 8. Kuesioner

9. Hasil pemeriksaan klinis 10. Hasil Analisis Data


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Periodontitis adalah inflamasi jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik.Salah satu tanda klinis penyakit periodontal adalah keberadaan poket periodontal.Pendarahan pada gingiva, supurasi dan mobilitas gigi, nyeri yang terlokaliser merupakan tanda-tanda klinis yang menunjukkan adanya poket periodontal.Etiologi utama penyakit periodontaladalah plak bakteri.Sulkus gingiva secara umum diketahui mengandung cairan krevikular yang berisi banyak kandungan yang dapat dijadikan sebagai nutrisi bagi bakteri.Periodontitis kronis meningkatkkanjumlah persentase bakteri anaerob (90%) dan gram-negatif (70%).Penyingkiran plak dan kalkulus dengan perawatan skeling dan penghalusan akar merupakan hal yang penting dalam mencegah terjadinya inflamasi pada penyakit periodontal.1Ratusan jenis bakteri dijumpai didalam rongga mulut manusia, dan beberapa spesies bakteri membentuk komunitas plak gigi.2

Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi efektifitas senyawa kimia dari ekstrak tanaman yang dapat digunakan sebagai agen antimikroba dalam mencegah penyakit periodontal.3 Diantara tanaman-tanaman herbal tersebut, yang mempunyai efek antimikroba adalah biji ketumbar.4Kandungan komposisi kimiawi yang terkandung di dalam biji ketumbar adalah berupa air, protein, lemak, serat, kanji, pentosans, gula, zat mineral dan minyak atsiri.5

Minyak atsiri dan ekstrak biji ketumbar dapat mencegah perkembangan pembentukan bakteri gram-positif dan gram negatif.6Komponen zat utama yang terkandung dalam minyak atsiri pada biji ketumbar ini antara lain adalah seperti

Linalool (67.7%), α-pinene (10,5%), γ-terpinene (9,0%), geranylacetate (4,0%),

camphor (3,0%), geraniol (1,9%) dan kurang dari 2% dari komponen minor yaitu β -pinene, camphene, myrcene, limonene, ρ-cymol, dipentene, α-terpinene, n-decylaldehyde, borenol, dan acetic acid esters.5Ketumbar terbukti dapat


(16)

menyembuhkan dan memiliki fungsi dalam pengobatan kasus hipoglikemi, anti inflamasi, hipolipidemi, antioksidan, anti diabetik dan aktifitas anti mikroba terhadap bakteri dan jamur.6

Zardini H.Z dkk telah menjalankan penelitian untuk melihat aktifitas antimikroba dari ekstrak biji ketumbar terhadap bakteri gram positif, Staphylococcus aureus (S. aureus) dan dua bakteri gram negatif yaitu Klebsiella pneumonia (K. pneumonia) dan Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa). Aktifitas antimikroba ketiga jenis bakteri ini dilihat dari nilai kadar hambat minimum (KHM). Nilai KHM aktifitas antimikroba bagi S. aureus, K. pneumonia dan P. aeruginosa telah diperoleh sebanyak 1,3 mg/ml, 2,65 mg/ml dan 3,2 mg/ml.7Penelitian Park dkkjuga telah menunjukkan linalool dapat memberikan efek antibakteri terhadap bakteri penyebab penyakit periodontal dengan menghambat aktifitas perkembangan bakteri sepertiPorphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum, Aggregatibacter actinomycetemcomitans.3

Uji toksisitas dari ekstrak biji ketumbar telah dilakukan oleh Patel D dkk.Uji toksisitas dilakukanterhadap 24 ekor tikus yang dibagi dalam4 kelompok.Satu kelompok sebagai kontrol dan tiga kelompok yang lain sebagai kelompok uji perlakuan dengan pemberian ekstrak biji ketumbar melalui lambung sebanyak 1000 mg/kg, 3000 mg/kg dan 5000 mg/kg. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak ada kematian dalam waktu 24 jam dan durasi seterusnya selama 28 hari. Sampel penelitian juga tidak menunjukkan perubahan perilaku seperti tremor, konvulsi, salivasi maupun lesu pada waktu 4 jam pertama. Hasil studi ini telah membuktikan ekstrak biji ketumbar tidak toksik untuk dosis sehingga 3000 mg/kg.8

Minimum berat badan bagi subjek adalah sekitar 50 kg dan dosis aman untuk esktrak biji ketumbar untuk setiap individu adalah 150g. Dosis ekstrak yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 4,5g dalam setiap 150ml obat kumur. Dengan ini menunjukkan nilai konsentrasi ekstrak yang terkandung masih dalam batas aman. Konsentrasi pada obat kumur ekstrak biji ketumbar pada penelitian ini adalah sebanyak 3% yang didapatkan dari hasil penelitian sebelumnya dimana pada konsentrasi 1-5% efektif dalam menghambat pembentukan plak. Oleh karena itu,


(17)

konsentrasi ekstrak sebanyak 3% telah digunakan sebagai obat kumur pada penelitian ini.6,8

Penelitian sebelumnya masih belum meneliti tentang efek biji ketumbar terhadap akumulasi plak, namun lebih fokus kepada patogen rongga mulut.Oleh karena itu, penulis merasa tertarik dan perlu untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas berkumur dengan larutan dari 3% ekstrak biji ketumbar terhadap akumulasi plak, sehingga penggunaan obat kumur dari 3% ekstrak biji ketumbar ini dapat dijadikan alternatif pengganti obat kumur kimia yang berada di pasaran.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah efektifitas berkumur dengan larutan ekstrak biji ketumbar 3% terhadap akumulasi plak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas berkumur dengan larutan ekstrak biji ketumbar 3% terhadap akumulasi plak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011.

1.4 Hipotesa Penelitian

Larutan ekstrak biji ketumbar 3% mempunyai efektifitas terhadap akumulasi plak.

1.5Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkenalkan manfaat herbal yang mudah didapati, seperti biji ketumbar dalam meningkatkan kesehatan gigi dan jaringan periodontal.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dalam bidangkedokteran gigi mengenai efektifitas larutan ekstrak biji ketumbar 3% terhadap akumulasi plak.


(18)

4 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plak Dental

Plak dental dapat didefinisikan sebagai deposit lunak yang membentuk biofilm

dan melekat pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya di rongga mulut. Plak dental adalah biofilm yang terkait dengan pejamu dan dapat dibedakan dari deposit lainnya seperti materi alba dan kalkulus. Materi albaberasal dari akumulasi bakteri dan jaringan sel pada plak gigi yang mudah dihilangkan dengan semprotan air. Kalkulus adalah deposit keras yang terbentuk melalui proses mineralisasi plak gigi dan umumnya ditutupi oleh lapisan plak yang tidak termineralisasi. Komunitas

biofilm awalnya dibentuk melalui interaksi bakteri dengan gigi dan kemudian terjadi interaksi fisik dan fisiologis antara spesies yang berbeda dalam massa mikroba. Selain itu, bakteri yang ditemukan pada plak biofilm sangat dipengaruh oleh faktor lingkungan eksternal yang dapat dimediasi olehpejamu.Kesehatan periodontal dapat menjadi tolak ukur keseimbangan rongga mulut antara populasi bakteri dan pejamu, dimana tidak terjadi kerusakan jaringan maupun perubahan bakteri.Gangguan keseimbangan ini dapat menyebabkan perubahan pada pejamu dan bakteri

biofilmyang mengakibatkan terjadinya destruksi pada jaringan periodontal.9

Biofilm dapat membentuk energi, susunan ruang, hubungan dan kelancaran pada komunitas mikroorganisme.10Menurut penelitian Itisha Singh dan P.C Jain, streptokokus merupakan koloni utama dalam pembentukan plak dental. Koloni ini akan melekat pada pelikel di permukaan gigi dan menjadi reseptor untuk pengikatan dengan koloni sekunder dan seterusnya (Tabel 1).11


(19)

Tabel 1. Keterlibatan bakteri pada kolonisasi plak dental

Pelekatan Bakteri Reseptor Pasangan Koagregasi Bakteri Koloni awal

Streptococcus oralis Pengikatan Galaktos, Pemecahan sel bakteri

Actinomycetes naeslundii, Capnocytophaga ochracea, Fusobacterium nucleatum, Hemophillus parainfluenzae, Pervotella loscheilli, Streptococcus gordonii, Veillonella atypical

Streptococcus mitis Pengikatan Galaktos Capnocytophaga ochracea, Fusobacterium nucleatum, S. gordonii

S. gordonii A-amylase, Prolin kaya protein, Pemecahan sel bakteri

Fusobacterium nucleatum, Porphyromonas acene,S. mitis, S. oralis, S. sanguis

S. sanguis Pemecahan sel bakteri A.naeslundii, H. parainfluenzae, P. loescheli, S. gordonii,V. atypical

Koloni menengah

F. nucleatum Capnocytophaga sputigens, C. ochracea, S. oralis,S. mitis, P. acnes, S. gordonii, Capnocytophaga gingivalis, Actinomyces israelli,H. parainfluenzae,V. atypical, A.naeslundii, Actinobacillus

mycetemcomitans

Veillonella atypica S. oralis, A.actinomycesnaeslundii, V. atypical

Pervotella loescheli S. oralis, S. sanguis

Actinomyces naeslundi Prolin kaya protein S. gordonii, S. oralis, S. sanguis, F. nucleatum, V. atypical

C. gingivalis A.israelli, F. nucleatum

Koloni akhir

A.actinomycetemcomita ns

F. nucleatum

Eubacterium F. nucleatum, P. gingivalis

Treponema spp F. nucleatum

P.gingivalis F.nucleatum


(20)

2.1.1 Klasifikasi Plak Dental

Menurut Godoroja dan Dulghieru, berdasarkan lokasinya plak dental dapat dibedakan menjadi dua yaitu supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva yang terdapat di atas dentinogingiva sering ditemui pada sepertiga gingiva dari permukaan mahkota gigi, daerah interproksimal, pit dan fisur beserta daerah lain yang terkait.Plak subgingiva berada dibawah batas dentogingiva biasanya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu daerah pelekatan gigi, daerah perlekatan epitel dan daerah tanpa perlekatan.12

2.1.2. Proses Pembentukan Plak

Pembentukan plak bakteri dimulai dengan perlekatan mikroorganisme ke permukaan gigi yang merupakan langkah pertama dalam perkembangan infeksi periodontal.Hingga saat ini belum ada teori lamayang dikembangkan untuk menjelaskan mengenai mekanisme adhesi sel. Oleh karena itu, hal ini belum dapat disimpulkan, bahwa hanya satu mekanisme tunggal yang mengarah pada kecenderungan pelekatan mikroorganisme.2Proses pembentukan plak dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu perlekatan bakteri, pembentukan mikrokoloni pada permukaan dan pembentukan plak biofilm subgingiva yang matang (Gambar 1).12

Proses pembentukan plak dimulai dengan pembentukan pelikel pada permukaan gigi. Pelikel merupakan aselular yang berasal dari saliva. Dalam waktu 0-4 jam, sel bakteri akan berkoloni dengan pelikel. Proporsi terbesar bagi kolonisasi ini adalah Streptococcus sanguis, Streptococcus oralis, Streptococcus mitis, spesiesActinomyces, bakteri gram negatif, dan hanya 2% Streptococcus mutans yang terlibat. Setelah 4-24 jam pertumbuhan kolonisasi bakteri terjadi,proses ini akanberlanjut dengan pembentukan mikrokoloni. Plak yang didominasi oleh Streptokokus akanberalihmenjadi plak yang didominasi oleh Actinomycespada hari ke 1-14, perubahan populasi ini dinamakan penggantian mikroba. Setelah itu, spesies bakteri akanbervariasi dan pertumbuhan mikrokoloni akan bertambah. Dalam jangka waktu2 minggu,massa plak kemudian mengalami pematangan.13


(21)

Gambar 1.Gambaran tahap pembentukan plakbiofilm. 1. Pelekatan Bakteri 2. Kolonisasi awal 3. Kolonisasi sekunder 4. Pematangan biofilm12

2.2 Kontrol Plak

Kontrol plak adalah prosedur penyingkiran plak mikroba dan debris makanan dalam rongga mulut.Konsep kontrol plak ini berdasarkan dari faktor kontrol plak secara mekanis dan kimia. Prosedur kontrol plak ini dapat juga mencegah dari akumulasi plak pada gigi dan permukaan gingiva.14

Eliminasi plak dental telah diakui sebagai langkah pemeliharaan dalammenjaga kesehatan gingiva dan pencegahan penyakit periodontal. Penyingkiran plak dental secara mekanis denganmenggunakan sikat gigi dua kali sehari dan pembersihan interdental telah lama direkomendasikan sebagai cara kebersihan mulut yang efektif. Namun kebersihan mulut yang optimal masih sukar dicapai, sebagaimana dibuktikan oleh prevalensigingivitis yang diinduksi plak pada populasi umum.Melalui penelitian yang telah dijalankan oleh Biesbrock A. R dkk telah menunjukkan penggunaan obat kumur melalui kontrol plak secara kemis dapat menghambat pertumbuhan plak


(22)

sekitar 20 % berbanding dengan hanya menggunakan sikat gigi secara manual bersama pasta gigi.15

2.3 Obat Kumur

Obat kumur adalah campuran dari berapa senyawa kimia yang dapat melawan serta membunuh bakteri yang hidup di dalam rongga mulut.Penggunaan obat kumur ini sering dijadikan sebagai sistem pengantar bagi agen antimikroba. Schaeken dkktelah menunjukkan keberhasilan dari obat kumur yang mengandung kandungan 0,4% zinc sulphate dan 0,15% triklosan terhadap akumulasi plak, perkembangan gingivitis, dan pembentukan kalkulus. Studi yang lain juga menunjukkan keberhasilan dari obat kumur yang mengandungdelmopinol, pyrophosphates, zinc sulphate bersama triklosan dan minyak atsiri/zinc chlorideterhadap kontrol pembentukan kalkulus.2

Penggunaan obat kumur ini semakin meluas sebagai alat pembersih pada rongga mulut dan gingiva.Semakin banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kemampuan obat kumur terhadap akumulasi plak dan perubahan jalur inflamasi pada gingiva.Bahan alami juga sering digunakan sebagai bahan utama. Banyak diantara bahan-bahan alami tersebut yang mempunyai sifat farmakologis seperti antimikroba, anti inflamasi dan efek sitotoksik.16

2.3.1 Ekstrak Herbal

Tanamanaromatik telah lama digunakan sebagai obat-obatan dan bahan pengawet di dalam makanan, sekaligus menunjukkan inhibisi dalam melawan bakteri, jamur dan ragi.Minyak atsiri dan ekstrak dari beberapa jenis spesies tanaman mampu mencegah perkembangan mikroorganisme, yang melibatkan bakteri gram positif dan gram negatif. Produk alami sedang diuji danditeliti sebagai agen yang menghambat terjadinya penyakit mulut, terutamanya penyakit yang melibatkan plak dental seperti karies gigi.6


(23)

Ekstrak tanaman, minyak atsiri dan beberapa jenis senyawa lain telah dijadikan sumber penelitian penting untuk menemukanalternatif baru sebagai antijamur yang dapat melawan perkembanganCandida sp.17 Walaupun telah banyak penelitian yang dilakukanmengenai sifat antimikroba yang ada pada ekstrak tanaman, namun hanya sedikit yang meneliti mengenai aktifiitas antibiofilm. Oleh karena itu, semakin banyak penelitian yangditujukan untuk mencari mengenai aktifitas antibiofilm pada berbagai ekstrak tumbuhan yang lain.18

Berbagai jenis produk dari ekstrak tanaman seperti jambu batu, buah delima,teh hijau, kranberi dan buah anggur telah menunjukkan kebaikan berbanding produk bahan kimia.16Studi mengenai keberhasilan senyawa kimia dari ekstrak tanaman telah melaporkan efek positif sebagai agen antimikroba untuk pencegahan karies gigi dan penyakit periodontal.3

2.4 Biji Ketumbar

Ketumbar (Coriandrum sativum L.) termasuk dalam famili Apiaceae

(Umbelliferae) yang ditanami bijinya sepanjang tahun.19 Ketinggian tanaman ini sekitar 20-140 cm, bergantung pada kondisi agro-climatic.Daunnya berbentuk bujur, sedikit bertekuk, berbentuk linear dan lebih berdivisi pada bagian atasnya.Bijinya bulat atau bujur, mengandungdua pericarp (dinding biji), dengan diameter yang bisa mencapai 6 mm. Setiap bagian yang berbeda pada tanaman ketumbar ini telah dilaporkan berfungsi untuk tujuan kesehatan dan aktifitas biologi.Biji dan dindingnya merupakan komponen yang paling sering digunakan dari tanaman ketumbar ini, dengan terkandungnya unsur penting yaitu minyak atsiri dan minyak lemak.Minyak atsiri pada biji ketumbar ini berlokasi di dalam vitae yang berbentuk cembung dan membujur. Kandungan ini telah memberi karaktek bau khas.20

Serbuk ketumbar dan kandungan minyak atsirinya dapat dijadikan sebagai bahan pengawet makanan yang alami selain dari sifatnya sebagai anti jamur, anti bakteri dan anti oksidan.19 Selain itu, biji ketumbar juga dapat dikunyah sebagai obat halitosis.5


(24)

Gambar 2.Biji Ketumbar21 Taksonomi dari pohon Biji Ketumbar.22

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub kingdom : Trachebionta (Tumbuhan berpembuluh) Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji) Sub divisi : Angiospermae (Tumbuhan berbunga) Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua/ dikotil) Sub kelas : Rosidae

Ordo : Apiles

Famili : Apiaceae

Genus : Coriandrum

Spesies : Coriandrum sativum

2.4.1 Kandungan Biji Ketumbar

Manfaat biji ketumbar berhubungan dengan komposisi kimiawinya dan minyak atsiri merupakan kandungan yang penting.5Kandungan minyak atsiri boleh diperoleh dari proses ekstraksi melalui beberapa teknik.19

Kandungan minyak atsiri di dalam biji ketumbar telah diuji di beberapa negara dan ternyata hasilnya telah menunjukkan Linalool merupakan kandungan utama di dalam minyak atsiri.23Linalool (3,7-dimethyl – 1,6 octadiene-3-ol) merupakan


(25)

senyawa enantiomer monoterpene yang umumnya terkandung di dalam minyak atsiri pada kebanyakan spesies tanaman aromatik.24

Senyawa ini tidak larut di dalam air dan mudah direduksi oleh hidrokarbon.Kajian menunjukkan medium yang mengandung 2% sukrosa, 0,1% linalool dapat menghalangi pembentukan dextrandan dapat mencegah pembentukan plak dental.25

Gambar 3.Struktur kimia Linalool20

α -pinene merupakan isomer aktif dari senyawa pinene.Senyawa ini mempunya sifat anti jamur pada tanaman dan telah lama digunakan untuk menghasilkan haruman dan perasa.Melalui penelitian Ana Cristina dkk telah menunjukkan aktifitas antimikroba terhadap Candida albicans, Cryptococcus neoformans, Rhizopus oryzae.26

Senyawa γ-terpinene sering didapatkan dari ekstrak tanaman yang mempunyai sifat anti mikroba melawan beberapa jenis sel patogen pada tubuh manusia.27Geranyl acetatedan geraniol merupakan senyawa yang berasal dari kelompok monoterpene. Studi telah menunjukkan monoterpene mempunyai sifat farmakologikal seperti antimikroba, antioksidan dan analgesik.28


(26)

2.4.2 Aktifitas Antimikroba

Penelitian Pawar dkk menunjukkan minyak biji ketumbar telah menghasilkan aktifitas anti mikroba terhadap 3 jenis bakteri yang telah diisolasi yaitu Streptococcus salivarius, Streptococcus sanguis dan Lactobacilli. Hasil aktifitas anti mikroba ketiga jenis bakteri ini diukur dari diameter zona inhibisi yang telah didapatkan yaitu sekitar 15-28 mm.6

Bahan herbal yang sering digunakan adalah ketumbar (Coriandrum sativum), yang merupakan obatan tradisional yang memiliki berbagai sifat termasuk efek antimikroba. Pada satu survei, biji ketumbar dapat memberikan efek inhibitor terhadap Klebsiella pneumonia, Bacillus megaterium, Pseudomonas aeroginosa,

Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Enterobacter cloaca, Corynebacterium xerosis, Enterococcus faecalis, Kluyveromyces marxianus, Rhodotorula rubr.4


(27)

2.5 Kerangka Teori

Biji Ketumbar

linalool

Menghambat aktifitas antimikroba pada bakteri gram positif yaitu

Staphylococcus aureus, Streptococcus salivarius dan Streptococcus sanguis serta bakteri gram negatif seperti Klebsiella pneumonia dan

Pseudomonas aeruginosa

Mengurangi pembentukan plak dental

geraniol α-pinene

Komponen Major

geranylacetate

γ-terpinene

Minyak Atsiri

β-pinene, camphene, β-pinene, camphene, myrcene, limonene, ρ-cymol, dipentene,

α-terpinene, n-decylaldehyde, borenol, dan acetic

acid esters


(28)

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Terikat: Akumulasi plak selama 7 hari

Variabel Terkendali:

1. Volume obat kumur yang digunakan.

2. Lama penggunaan obat kumur. 3. Waktu dan frekuensi menyikat

gigi.

4. Metode menyikat gigi.

5. Jenis pasta gigi dan sikat gigi.

Variabel Tak Terkendali: 1. Diet.

2. Cara berkumur Variabel Bebas:

Obat kumur Ekstrak Biji Ketumbar 3%


(29)

15 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental ulang atau

pre-posttest control group design.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah double blind study. Perlakuan : H0 X  H1

Kontrol : H0 Y  H1 Keterangan:

X : Obat kumur ekstrak biji ketumbar Y : Plasebo

H0 : Pengukuran indeks plak awal (sebelum perlakuan) H1 : Pengukuran indeks plak hari ke- 7 setelah perlakuan

Pemilihan pengukuran indeks plak pada hari ke-0 dan hari ke-7 telah dilakukan berdasarkan penelitian yang telah dijalankan oleh Shinada K dkk. Berdasarkan penelitian ini, peneliti telah melakukan pemeriksaan plak sebelum pemberian obat kumur yaitu hari ke-0 dan setelah pemberian obat kumur selama 7 hari kepada sampel yaitu pada hari ke-7.29


(30)

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian:

a. Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan b. Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU Medan 3.3.2 Waktu Penelitian

Febuari 2015 – Maret 2015

3.4 Populasi, Sampel, dan Besar Sampel 3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah mahasiswa/i Fakultas Kedokteran USU Medan angkatan 2011

3.4.2 Sampel

Sampel penelitian ini dipilih dari angkatan 2011 yang memiliki kriteria inklusi dan ekslusi.

3.4.2.1 Kriteria Inklusi

1. Mahasiswa berstatus aktif angkatan 2011 FK USU 2. Usia 17-25 tahun

3. Jumlah gigi permanen lebih dari 20 gigi

4. Kooperatif dan bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangani

informed consent.

3.4.2.2 Kriteria Eksklusi 1. Dijumpai periodontitis

2. Mengkonsumsi antibiotik sejak 3 bulan sebelum pemeriksaan 3. Sedang memakai gigi tiruan

4. Sedang memakai pesawat ortodonti cekat atau lepasan 5. Penderita penyakit sistemik


(31)

7. Crowded anterior 8. Perokok

3.4.3 Besar Sampel

Untuk mendapatkan besar sampel yang akan diambil pada penelitian ini, dihitung menggunakan rumus Federer seperti berikut:

(n – 1) (r – 1) ≥ 15 keterangan: (n – 1) (2 – 1) ≥ 15 n = besar sampel

n – 1 ≥ 15 r = jumlah kelompok n ≥ 16

Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 16 orang.Namun, untuk mencegah adanya kesalahan selama penelitian, ditetapkan besar sampel sebanyak 20 orang tiap kelompok sehingga jumlah keseluruhan sampel sebanyak 40 orang.

3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas

Obat kumur ekstrak biji ketumbar 10 ml 3.5.2 Variabel Terikat

Akumulasi plak selama 7 hari 3.5.3 Variabel Terkendali

1. Volume obat kumur yang digunakan 2. Lama penggunaan obat kumur 3. Waktu dan frekuensi menyikat gigi 4. Metode menyikat gigi

5. Jenis sikat gigi dan pasta gigi


(32)

3.5.4 Variabel Tidak terkendali 1. Cara berkumur sampel

2. Diet

3.6 Definisi Operasional

a. Obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% merupakan obat kumur hasil sediaan yang mengandung 3% ekstrak biji ketumbar, sorbitol, spearmint oil, akuades dan

carboxy methyl cellulose (suspending agent). Setiap sampel diberikan 140 ml bagi penggunaan selama 7 hari.

b. Akumulasi plak diukur dari nilai skor indeks plak Löe-Silness. Indeks plak ini diukur berdasarkan penumpukan plaknya dimana pengukuran dilakukan pada empat sisi yaitu distovestibular, vestibular, mesiovestibular, dan oral. Plak diperiksa sebelum dan selepas berkumur lalu diberi skor sesuai kriteria dibawah ini:

0 : Tidak ada plak

1 : Ada plak tipis di sekitar tepi gingiva bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi.

2 : Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingiva bebas yang dapat terlihat dengan mata.

3 : Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas gingiva bebas, tumpukan ini sudah dapat dilihat dari jauh.

Skor plak (satu gigi) = Jumlah skor dari empat permukaan 4

Skor Plak (keseluruhan gigi) = jumlah seluruh skor gigi jumlah gigi yang diperiksa


(33)

Kriteria penilaian indeks plak Lӧe-Silness adalah: a) Baik : 0 - 0,9

b) Sedang : 1 - 1,9 c) Buruk : 2 – 3 3.7 Alat dan Bahan

3.7.1 Alat

Alat yang digunakan dalam prosedur pengektrakan biji ketumbar adalah: 1. Timbangan

2. Tampah

3. Kertas perkamen 3 kajang 4. Perkolator

5. Kapas

6. Aluminium foil 1 gulung 7. Blender

8. Kertas saring 9. Vacuum rotavapor

10.Freeze dryer

11.Water bath

Alat yang digunakan dalam preparasi obat kumur ekstrak biji ketumbar adalah: 1. Spatula

2. Gelas ukur 3. Lumping

4. Timbangan digital 5. Sudip

6. Botol kosong untuk obat kumur 7. Spidol


(34)

Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah: 1. Kaca mulut

2. Probe 3. Kapas

4. Sarung tangan 5. Masker 6. Kertas tisu 7. Alat tulis

8. Lembar pemeriksaan

3.7.2 Bahan

1. Ekstrak biji ketumbar 2. Akuades

3. Carboxy methyl cellulose (CMC)

4. Etanol 96% 5. Sorbitol 5% 6. Peppermint oil 1%

3.8 Prosedur Penelitian

3.8.1 Prosedur Ekstraksi

1. Biji ketumbar yang mempunyai struktur yang baik telah diseleksi sebanyak 1 kilogram dari timbangan biji ketumbar sebanyak 1,5 kilogram, lalu dicucibersih dengan air mengalir dan ditiriskan.

2. Biji ketumbar ditimbang dengan alat penimbangsebanyak 1 kilogram dan dicatat berat basahnya.

3. Biji ketumbar dikeringkan dalam lemari pengering sampai kering dengansuhu 40°C (simplisia).

4. Biji ketumbar kemudian ditumbuk dengan mortal dan diblender sampai menjadi serbuk.


(35)

5. Serbuk ditimbang 300 gram kemudian dimasukkan dalam wadah bertutup. 6. Tambahkan etanol 96% sekitar 500 ml untuk perendaman sampai seluruh simplisia terendam lalu disimpan dalam wadah bertutup dan di rendam selama 1 jam pada suhu 25°C.

7. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator yang sudah diberi kapas (dicelup etanol 96%) dan kertas saring pada dasarnya.

8. Tambahkan etanol 96% sekitar 500 ml sampai batas perkolator, kemudian ditutup denganaluminium foil dibiarkan selama 24 jam.

9. Keran perkolator dibuka, cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 20 tetes/menit, perkolat ditampung, etanol ditambahkan berulang-ulang secukupnya sampai cairan yang keluar tidak berwarna.

10. Ekstrak cair diuapkan dengan rotavapor pada suhu 40°C. 11. Setelah itu dipekatkan dengan menggunakan water bath.

12. Ekstrak dimasukkan dalam botol kaca dan disimpan dalam kulkas.

3.8.2 Peracikan Obat Kumur

1. 200 ml akuades dipanaskan sehingga mendidih dan CMC ditimbang sebanyak 2 g. CMC kemudiannya ditabur diatas seluruh permukaan akuades. Setelah dibiarkan selama 30 menit, campuran akudes dan CMC digerus sampai homogen.

2. Ekstrak kental ditimbang sebanyak 30g dari total larutan obat kumur dan dimasukkan kedalam campuran akuades itu tadi dan digerus sampai homogen.

3. Tambahkan bahan pemberi aroma dan rasa (peppermint oil dan sorbitol) secukupnya kedalam mortal lalu sampai homogen. Sebanyak 5 tetes peppermint oil dan 200 ml sorbitol telah ditambahkan kedalam campuran.

4. Tambahkan akuades sampai diperoleh volume larutan obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% (1 liter).

5. Untuk obat kumur plasebo, prosedur yang digunakan masih sama tapi hanya menggunakan bahan seperti akuades,peppermint oil dan larutan sorbitol (tanpa ekstrak).


(36)

3.8.3 Pemeriksaan Awal

1. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan pengisian kuisioner dan pemeriksaan langsung, semua sampel akan dilakukan skrining terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.

2. Subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diminta untuk mengisi lembaran informed consent.

3. Pada hari pertama, subjek penelitian di periksa pagi hari, sebelumnya subjek penelitian diinstruksikan untuk tidak menyikat gigi setelah sarapan dan dilakukan pemeriksaan indeks plak dengan menggunakan indeks plak Löe-Silness.

4. Pada tiap bagian diberi skor 0-3 sesuai dengan kriteria Löe dan Silness. 5. Skor plak tiap gigi ditentukan dengan rumus:

6. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan.

7. Indeks plak diperoleh dengan menjumlahkan skor plak tiap gigi kemudian dibagi jumlah gigi yang di periksa.

8. Masing-masing sampel diberikan obat kumur sebanyak 1 botol.

9. Subjek peneltian diinstruksikan untuk menyikat gigi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

10. Setelah itu, subjek penelitian diinstruksikan berkumur dengan obat kumur yang diberikan sebanyak 10 ml selama 30 detik setelah sikat gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur sampai hari ke- 7.

Indeks plak =Jumlah total skor plak yang di periksa Jumlah total gigi yang di periksa

Skor plak =Jumlah total skor plak empat permukaan gigi yang diperiksa 4


(37)

3.8.4 Pemeriksaan Hari ke 0 dan 7.

1. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke 0 dan 7.

2. Pasien diinstruksikan menyikat gigi dan berkumur-kumur. Kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak.


(38)

Skema Prosedur Penelitian

Populasi Peracikan obat kumur

Analisis data dengan program komputer Sampel (Random dan Skrining sesuai kriteria inklusi dan eksklusi)

Kelompok perlakuan terdiri dari 20 orang untuk penggunaan obat kumur dari

ekstrak biji ketumbar 3%

Ethical Clearance

Informed consesnt

Pemeriksaan indeks plak setelah pemakaian obat kumur & sikat gigi (hari ke – 0 dan 7)

Pemeriksaan indeks plak pra perlakuan

Kelompok kontrol terdiri dari 20 orang untuk penggunaan plasebo


(39)

3.9 Pengolahan dan Analisis data

3.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dan tabulasi dilakukan dengan menggunakan program computer.

3.9.2.1Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi. Untuk melihat perbandingan penurunan akumulasi plak sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur ekstrak biji ketumbar dan obat kumur plasebo dengan menggunakan uji t berpasangan (t- test paired). Sedangkan untuk melihat perbedaan penurunan akumulasi plak antara obat kumur ekstrak biji ketumbar dan obat kumur plasebo menggunakan uji t tidak berpasangan (t- test unpaired). Derajat kepercayaan 95%. Signifikasi statistik diperoleh jika nilai p< 0,05.


(40)

26

HASIL PENELITIAN

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi pada mahasiswa FK USU angkatan 2011.Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai.Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang.Selama berlangsungnya penelitian, tidak ada komplikasi yang dilaporkan oleh subjek penelitian.Data-data hasil penelitian yang diperoleh diuraikan di bawah ini (tabel 2).

Tabel 2. Data demografis subjek penelitian

Variabel Kelompok Pengamatan Jumlah Persentase

Usia a. 21 tahun

b. 22 tahun c. 23 tahun

5 orang 17 orang 18 orang 12,5% 42,5% 45%

Total 40 orang 100%

Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan

17 orang 23 orang

42,5% 57,5%

Total 40 orang 100%

Frekuensi Menyikat Gigi

a. 1X sehari b. 2X sehari c. 3X sehari

2 orang 34 orang 4 orang 5% 85% 10%

Total 40 orang 100%

Berdasarkan tabel 2, sampel terbanyak berdasarkan usia adalah subjek berusia 23 tahun seramai 18 orang (45 %) diikuti 22 tahun seramai 17 orang (42,5 %) dan 21 tahun seramai 5 orang (5 %). Distribusi jenis kelamin pula menunjukkan jumlah sampel laki-laki adalah seramai 17 orang (42,5 %) manakala perempuan adalah


(41)

seramai 23 orang (57,5%). Frekuensi menyikat gigi memperlihatkan bahwa seramai 2 orang yang menyikat gigi 1 kali sehari (5%) diikuti 2 kali sehari seramai 34 orang (85 %) dan 4 orang menyikat gigi 3 kali sehari (10%).

Berdasarkan data demografis yang didapatkan, data yang menunjukkan frekuensi menyikat gigi dikalangan subjek penelitian dapat membantu mengetahui kekerapan mereka menyikat gigi.Frekuensi menyikat gigi dapat mempengaruh keterampilan penjagaan kebersihan rongga mulut. Dari data yang diperoleh telah menunjukkan kebanyakan dari sampel penelitian yaitu seramai 34 dari 40 orang sudah terampil dalam menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi sebanyak 2 kali sehari.

Tabel 3. Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FK USU angkatan 2011 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Kelompok

Hari

Perlakuan (Ekstrak Biji Ketumbar)

Kontrol (Plasebo)

N Rerata indeks plak ± SD N Reata indeks plak ± SD

0 20 0,538 ± 0,185 20 0,452 ± 0,252

7 20 0,371 ± 0,156 20 0,585 ± 0,241

Berdasatkan tabel 3, dapat dilihat rerata dan standar deviasi skor indeks plak pada kelompok perlakuan (Ekstrak Biji Ketumbar) pada hari ke-0 adalah 0,538 ± 0,185 manakala hari ke-7 adalah 0,371 ± 0,156. Ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan sebanyak 0,167. Pada kelompok kontrol (Plasebo) pula, rerata dan standar deviasi skor indeks plak pada hari ke-0 adalah 0,452 ± 0,252 dan pada hari ke-7 adalah 0,585 ± 0,241. Pada kelompok ini dapat dilihat terjadi peningkatan sebanyak 0,133.


(42)

Gambar 3. Rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0 dan hari ke-7

Gambar 3 menunjukkan rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kedua kelompok secara grafik.Pada kelompok perlakuan, dapat dilihat skor indeks plak pada hari ke-0 adalah 0,538 dan telah terjadi penurunan pada hari ke-7 dan mencapai angka 0,371.Pada kelompok kontrol pula, pada hari ke-0 skor indeks plak adalah sebanyak 0,452 dan telah mengalami peningkatan sebanyak 0,585 pada hari ke-7.Dari hasil yang didapatkan, ini menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur ekstrak biji ketumbar pada kelompok perlakuan berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak.

Tabel 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dibandingkan antara hari ke-0 dan hari ke-7 ,

Perbandingan Kelompok Perbandingan rerata T P

Skor H-0 dan H-7 perlakuan 0,185 8,313 0,000

Skor H-0 dan H-7 kontrol -0,071 -2,920 0,009

Keterangan: Analisa t-test paired bermakna pada p < 0,05


(43)

dalam menghambat akumulasi plak dibandingkan dengan obat kumur pada kelompok kontrol. Perbedaan skor indeks plak pada kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Perbedaan skor indeks plak pada kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Tanda minus (-) berarti skor indeks plak sesudah berkumur adalah lebih besar daripada sebelum berkumur.Apabila dibandingkan perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dan ini menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak biji ketumbar berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak selama seminggu.

Tabel 5. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0 dan hari ke-7.

Hari Perbedaan Rerata T P

0 -0,085 -1,221 0,229

7 0,170 2,395 0,022

Keterangan: Analisa t-test unpaired bermakna pada p < 0,05

Tabel 5 untuk mengetahui perbedaan skor indeks plak pada subjek penelitian yang menggunakan obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% dan obat kumur plasebo pada hari ke-0 dan hari ke-7. Pada hari ke-0 sebelum berkumur tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p<0,05). Namun pada hari ke-7 setelah berkumur terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut karena nilai p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo karena terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak pada hari ke-7 (p<0,05).


(44)

30

PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks plak pada kelompok perlakuan lebih rendah berbanding kelompok kontrol.Hasil ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Pawar V. A dkk yang menunjukkan kandungan minyak atsiri dari ekstrak biji ketumbar mempunyai efek antibakteri yang efektif terhadap Streptococcus salivarius, Streptococcus sanguis dan

Lactobacilli acidophilus.6

Konsentrasi ekstrak biji ketumbar yang terkandung dalam obat kumur pada penelitian ini adalah sebanyak 3% atau 30 mg/ml yang diekstraksi menggunakan etanol 96% di Laboratorium Obat Tradisional, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Nilai konsentrasi sebanyak 3% ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zardini H. Z dkk tentang analisis aktifitas anti bakteri dan anti jamur bagi ekstrak biji ketumbar terhadap bakteri gram positif dan bakteri negatif. Aktifitas antimikroba bakteri ini dilihat dari nilai kadar hambat minimum (KHM) yang telah didapatkan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa konsentrasi 3% atau 30 mg/ml adalah konsentrasi minimum ekstrak biji ketumbar dalam menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak.7

Selama penelitian ini dijalankan, tidak ada efek samping yang terjadi pada subjek penelitian.Ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Patel D dkk terhadap 24 ekor tikus yang dibagi kepada 4 kelompok. Satu kelompok sebagai kontrol dan tiga kelompok yang lain sebagai kelompok uji dengan perlakuan pemberian ekstrak biji ketumbar melalui lambung. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa tidak ada kematian dalam waktu 24 jam selama 28 hari dan tiada perubahan perilaku seperti tremor, konvulsi, salivasi maupun lesu pada waktu 4 jam pertama.8


(45)

Penelitian yang dilakukan oleh Furletti V. F dkk telah menunjukkan kandungan minyak atsiri di dalam ekstrak biji ketumbar dapat menghambat pembentukan biofilm dan aktifitas Candida albicans.30

Bagi mengatasi rasa kurang enak yang ditimbulkan oleh obat kumur ekstrak biji ketumbar, maka telah ditambahkan bahan-bahan lain. Penambahan sorbitol pada obat kumur bertujuan untuk menghilangkan rasa pahit dari ekstrak biji ketumbar manakala peppermint oil ditambahkan untuk menutupi aroma khas yang terdapat pada ekstrak biji ketumbar dan juga untuk menyamakan aroma pada obat kumur placebo.Pewarna tiruan juga ditambahkan beberapa titis pada obat kumur placebo supaya dapat menyamakan dengan warna pada obat kumur ekstrak biji ketumbar, namun pewarna yang ditambahkan tidak mengganggu rasa kedua jenis obat kumur.


(46)

32

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Obat kumur ekstrak biji ketumbar efektif terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari.

2. Obat kumur ekstrak biji ketumbar berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur placebo karena terdapat perbedaan secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak selama 7 hari (p<0,05).

6.2 Saran

Antara saran yang dapat ditambahkan untuk penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya meneliti satu jenis konsentrasi ekstrak, oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya meneliti konsentrasi yang lebih tinggi dari ekstrak biji ketumbar.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya untuk meneliti efek jangka panjang dari penggunaan obat kumur ekstrak biji ketumbar sehingga dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.

3. Penelitian selanjutnya disarankan dapat meneliti mengenai kemampuan ekstrak biji ketumbar dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan patogen lain pada rongga mulut.


(47)

33

1. Aslani, A. Ghannadi, A., Najafi, H. Design, formulation and evaluation of a mucoadhesive gel from Quercus Brantii and Coriandrum sativumL. as periodontal drug delivery. Adv Biomed Res. 2013; 2(2): 1-9.

2. Dumitrescu, A. L. Etiology and pathogenesis of periodontital disease. London: Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 2010: 8-14.

3. Park, S. N et al. Antimicrobial effect of linalool and a-terpineol against periodontopathic and cariogenic bacteria. J anaerobe. 2012; 4: 1-4.

4. Moradhan, H et al. In vitro comparison of antimicrobial activity of aqueous decoction of Coriandrum sativumL., and dental drop with chlorhexidine on

Streptococcus mutans. Iran J. Microbiol. 2013; 5(3): 239-43.

5. Diederichsen, A. Coriander Coriandrum sativumL. Italy: international plant genetic resources institute, 1996: 8-13, 22-6.

6. Vinita, A. P.et al. Formulation and evaluation of dental gel containing essential oil of coriander against oral pathogens. Int. Res. J. Pharm. 2013; 4(10): 48-54. 7. Zardini, H. Z. et al. Analysis of antibacterial and antifungal activity of crude

extracts from seeds of coriandrium sativum. Gomal Journal of Med Sci. 2012; 10 (2): 167-70.

8. Patel, D. et al. Acute and sub-chronic toxicological evaluation of hydro-methanolic extract of coriandrium sativum L seeds. EXCLI J. 2012; 11: 566-75. 9. Haake S. K., Newmann M. G. et al. Periodontal Microbiology. In: Newmann M.

G., Takei H. H. Carranza, F. A. Clinical Periodontology. Edisi 9. Massachusetts: WB Saunder Company, 2002: 97-8.

10.Nirjhar, B.et al. Dental plaque; unveiling the biofilm inside. e-journal of dentistry. 2012; (2): 119-25.

11.Singh,I. Jain, P. C. Current status of dental plaque. Int J Pharm Bio Sci. 2012; 3(3): 669 – 81.


(48)

12.Chetrus, V. Ion, I. R. Dental plaque- classification, formation and identification. Int J Med Dent. 2013; 3(2): 139-43.

13.Kidd, E. A. M. Essentials of dental caries. 3rd edi. United States: Oxford University Press Inc, 2005: 3-4.

14.Menon, L dan Ramamurthy, J. New vistas in plaque control. IOSR-JDMS. 2014; 13(3): 64-8.

15.Biesbrock, A. R. Bartizek, R. D. Gerlach, R. W. Oral Hygiene Regimens, Plaque Control, and Gingival Health: A Two-Month Clinical Trial with Antimicrobial Agents. J Clin Dent. 2007; 18:103–7.

16.Kukreja, B. J. Dodwad, V. Herbal mouthwashes- a gift of nature. Int J Pharm Bio Sciences. 2012; 3(2): 46-52.

17.Andrade, F. B., Midena, R. Z. Koga-Ito, C. Y. Duarte, M. A. H. Conventional and natural products against oral infections. Formatex. 2013: 1574- 83.

18.Abraham, K. P. Investigation of the potential antibiofilm activities of plant extracts. Int J Pharm Pharm Sci. 2012; 4(4):282-5

19.Bhat, S. Kaushal, P. Kaur, M. Sharma, H. K. Coriander (Coriandrum sativum L.): Processing, nutritional and functional aspects. Afr. J. Plant Sci. 2014; 8(1): 25-33. 20.Sahib, N. G.et al. Coriander (Coriandrum sativum L.): A Potential Source of

High-Value Components for Functional Foods and Nutraceuticals- A Review. Phythother Res. 2012: 6 November 2012. www.wileyonlinelibrary.com. 20 September 2014.

21.Herian jurnal asia. Melirik potensi ekonomi tanaman ketumbar. 15 Augustus 2014. http://jurnalasia.com/2014/08/15/melirik-potensi-ekonomi-tanaman-ketumbar/. 23 November 2014.

22.Anonymous. Coriandrumsativum L. : Taxonomic. 13 september 2012. http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_valu e=29622 . 24 September 2014.

23.Bhuiyan, M.Z.I., Begum, J., Sultana M. Chemical composition of leaf and seed essential oil of Coriandrum sativumL. from Bangladesh. Bangladesh J. Pharmacol. 2009; 4: 150-3.


(49)

24.Junior, Q. et al. b-Cyclodextrin-complexed (-)-linalool produces antinociceptive effect superior to that of (-)-linalool in experimental pain protocols.Nordic Pharmacological Society. 15 April 2013: 1-6.

25.Anonymous. Linalool: essential oil. 21 Augustus 2011. http://www.aqnovel.com/mytag.php?id=22622. 23 September 2014.

26.Silva, A. C. R. et al. Biological activities of α-pinene and β-pinene enantiomers. www.mdpi.com/journal/molecules. (21 Januari 2015).

27.Anonymous.γ-terpinene.http://www.sigmaaldrich.com/catalog/product/aldrich/ 223190?lang=en&region=ID. (20 Januari 2015).

28.Quintans-Júnior, L. et al. Antinociceptive Activity and Redox Profile of the Monoterpenes (+)-Camphene, p-Cymene, and Geranyl Acetate in Experimental Models. http://dx.doi.org/10.1155/2013/459530. (20 Januari 2015).

29.Shinada K. et al. Effects of a mouthwash with chlorine dioxide onoral malodor and salivary bacteria: a randomizedplacebo-controlled 7-day trial. Trials. 2010; 11:14.

30.Furletti, V.F. et al. Action of Coriandrum sativumL. essential oil upon oral candida albicans biofilm formation. Evidence-based complementary and alternative medicine. 2011; 2011: 1-9.


(50)

(51)

(52)

LAMPIRAN 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Intan Mariam Tahirah

Tempat/Tanggal Lahir : Kelantan / 19 Augustus 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dr. Sumarsono, No. 30, Kompleks Usu, Medan Riwayat Pendidikan

1. 1995 - 1998 : SRJK (C) Peir Chih 2. 1999 – 2000 : SRK Zainab II

3. 2001 – 2003 : SMA Tengku Amalin Aishah Putri 4. 2004 - 2005 : SMK Kubang Kerian I

5. 2006 – 2007 : Kolej Matrikulasi Pulau Pinang

6. 2008 – 2010 : Faculty of Dentistry; University Mansoura, Egypt. 7. 2010 : National Eye Institute of Optometry


(53)

LAMPIRAN 4

ANGGARAN PENELITIAN

PROPOSAL

• Biaya print proposal Rp 50, 000

• Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 50, 000

• Fotocopy perbanyak proposal Rp 50, 000

PENGUMPULAN DATA

• Izin Penelitian Rp 350, 000

• Fotocopy Kuesioner Rp 30, 000

• Fotokopi lembar Pemeriksaan Rp 15, 000 • Instrumen:

1. Alat

a. Kertas Perkamen Rp 5, 000

b. Kertas Saring Rp 5, 000

c. Kapas Rp 20, 000

d. Aluminum Foil Rp 20, 000

e. Infus Rp 10, 000

f. Botol kosong untuk obat kumur Rp 50, 000

g. Masker Rp 35, 000

h. Handschon Rp 35, 000

2. Bahan

a. Biji Ketumbar (1 kilo) Rp 35, 000

b. Etanol 96% Rp 200, 000

c. Akuades Rp 20, 000

d. CMC Rp. 30, 000


(54)

f. Peppermint oil 1% Rp 30, 000

ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN

• Biaya print Rp 50, 000

• CD Rp 10, 000

• Penjilidan Rp 100, 000

• Fotocopy laporan penelitian Rp 50, 000


(55)

LAMPIRAN 5

JADWAL PELAKSANAAN SKRIPSI

No Kegiatan

Bulan Agust 2014 Sept 2014 Okt 2014 Nov 2014 Des 2014 Jan 2015 Feb 2015 Maret 2015 April 2015 1 Persiapan dan

Pencarian Judul

2 Perstujuan Judul 3 Pembuatan

Proposal 4 Seminar Proposal 5 Perbaikan

Proposal Persiapan Penelitian 6 Penelitian,

Pengumpulan Data 7 Pengolahan

dan Analisis Data 8 Diskusi Tim 9 Sidang


(56)

Lampiran 6

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat sejahtera teman-teman.Saya adalah mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Gigi USU yang sedang melakukan penelitian tentang “Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai obat kumur terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011”.

Pada kesempatan ini, saya ingin teman-teman mengetahui dan memahami tentang tujuan serta manfaat penelitian, sehingga memahami apa yang akan dilakukan, diperiksa dan didapatkan sebagai hasil penelitian ini. Dengan demikian, saya berharap teman-teman bersedia ikut dalam penelitian sebagai subjek penelitian dan saya percaya bahwa partisipasi ini akan bermanfaat bagi anda.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu pengaruh obat kumur ekstrak biji ketumbar 3% terhadap akumulasi plak pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Medan angkatan 2011.

Manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi masukan dan memberi informasi kepada masyarakat luar mengenai penggunaan obat kumur ekstrak biji ketumbar dan diharapkan dapat digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.

Sebelum dilakukan penelitian, teman-teman akan diberikan pasta gigi dan sikat gigi yang sama, serta diajarkan cara menyikat gigi. Pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan untuk melihat akumulasi plak pada gigi setelah menggunakan obat kumur ekstrak biji ketumbar dengan konsentrasi 3% selama 7 hari. Pemeriksaan akan dilakukan pada hari ke- 0 dan 7dan berlangsung selama kurang lebih 5 menit.

Pada penelitian ini, teman-teman tidak dikenakan biaya atau gratis dan tidak terdapat risiko pada subjek yang akan diteliti. Peneliti utama dilakukan oleh saya


(57)

sendiri Intan Mariam Tahirah dan didampingi rekan mahasiswa Kedokteran Gigi USU Medan.

Jika anda bersedia, surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian terlampir harap ditandatanangi secara sadar dan tanpa paksaan dan dikembalikan kepada saya. Perlu diketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan anda dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian ini berlangsung. Demikian, mudah-mudahan keterangan kami di atas dapat dimengerti dan atas kesediaan anda untuk berpatisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Medan, 20 Disember 2014 Intan Mariam Tahirah

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Telp: 087868182884


(58)

LAMPIRAN 7

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ………..

Alamat : ………..

Telepon/ Hp : ………..

Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian dan paham akan apa yang akan dilakukan, diperiksa, didapatkan pada penelitian yang berjudul,

“Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011”

Maka dengan surat ini menyatakan setuju menjadi subjek pada penelitian ini secara sadar dan tanpa paksaan.

Medan, ……… Yang menyetujui, Subjek penelitian


(59)

LAMPIRAN 8

Nomor :

Tanggal pemeriksaan :

Kuesioner

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% sebagai Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2011 I. Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

NIM :

Usia : tahun

Suku Bangsa :

Alamat Tinggal :

Telp. / Hp : Universitas :

II. Status kesehatan Rongga Mulut

1. Apakah anda menyikat gigi secara teratur setiap hari? a. Ya


(60)

2. Berapa kali dalam 1 hari anda melakukan penyikatan gigi? a. 1x/ hari

b. 2x/ hari c. 3x/ hari

3. Kapan anda melakukan penyikatan gigi? a. Pagi sebelum sarapan dan sore hari

b. Pagi sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur

c. Pagi sesudah sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur. 4. Apakah gusi anda mudah berdarah sewaktu penyikatan gigi?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah anda sedang memakai pesawat ortodontik? a. Ya

b. Tidak

6. Apakah anda memiliki penyakit sistemik? a. Ya, penyakit ……….. b. Tidak

7. Apakah anda sedang menggunakan obat kumur antiseptik di rumah? a. Ya

b. Tidak

8. Apakah anda menggunakan benang floss? a. Ya

b. Tidak


(61)

LAMPIRAN 9

HASIL PEMERIKSAAN KLINIS

Nama Subjek :

Tanggal Pemeriksaan : Pemeriksaan hari ke :

Indeks Plak o

dv mv v

Gigi 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 v

mv dv o


(62)

Lampiran 10

Uji T tidak berpasangan

Group Statistics

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

h0 kelompok kontrol 20 .45210 .252287 .056413

kelompok perlakuan 20 .53750 .184753 .041312

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

h0 Equal variances assumed

.965 .332 -1.221 38 .229 -.085400 .069922 -.226950 .056150

Equal variances not assumed

-1.221 34.827 .230 -.085400 .069922 -.227375 .056575

T-TEST GROUPS=kelompok('1' '2') /MISSING=ANALYSIS

/VARIABLES=Hari7 /CRITERIA=CI(.95).

T-Test

Group Statistics

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

h7 kelompok kontrol 20 .52260 .289532 .064741


(63)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

h7 Equal variances assumed

10.803 .002 2.395 38 .022 .170400 .071162 .026340 .314460

Equal variances not assumed


(64)

Lampiran 11 Kelompok Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

skor plak kelompok kontrol hari ke-0 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% skor plak kelompok kontrol hari ke-7 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

skor plak kelompok kontrol hari ke-0

Mean .45210 .056413

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .33403

Upper Bound .57017

5% Trimmed Mean .44211

Median .41700

Variance .064

Std. Deviation .252287

Minimum .042

Maximum 1.042

Range 1.000

Interquartile Range .250

Skewness .658 .512


(65)

skor plak kelompok kontrol hari ke-7

Mean .52260 .064741

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .38709

Upper Bound .65811

5% Trimmed Mean .51817

Median .54150

Variance .084

Std. Deviation .289532

Minimum .042

Maximum 1.083

Range 1.041

Interquartile Range .458

Skewness -.055 .512

Kurtosis -.680 .992

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor plak kelompok kontrol hari ke-0

.125 20 .200* .957 20 .479

skor plak kelompok kontrol hari ke-7

.090 20 .200* .972 20 .787

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Uji T berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari ke-0

.45210 20 .252287 .056413

skor plak kelompok kontrol hari ke-7


(66)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari ke-0 & skor plak kelompok kontrol hari ke-7

20 .930 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari ke-0 - skor plak kelompok kontrol hari ke-7


(67)

Lampiran 12

Kelompok Perlakuan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

skor plak kelompok perlakuan hari ke-0 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% skor plak kelompok perlakuan hari ke-7 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

skor plak kelompok perlakuan hari ke-0

Mean .53750 .041312

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .45103

Upper Bound .62397

5% Trimmed Mean .53011

Median .54200

Variance .034

Std. Deviation .184753

Minimum .250

Maximum .958

Range .708

Interquartile Range .271

Skewness .351 .512


(68)

skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

Mean .35220 .029540

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .29037

Upper Bound .41403

5% Trimmed Mean .34500

Median .33300

Variance .017

Std. Deviation .132107

Minimum .167

Maximum .667

Range .500

Interquartile Range .156

Skewness .501 .512

Kurtosis .232 .992

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor plak kelompok perlakuan hari ke-0

.075 20 .200* .969 20 .740

skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

.112 20 .200* .955 20 .452

a. Lilliefors Significance Correction


(69)

Uji T berpasangan

T-TEST PAIRS=Hari0 WITH Hari7 (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 skor plak kelompok perlakuan hari ke-0

.53750 20 .184753 .041312

skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

.35220 20 .132107 .029540

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 skor plak kelompok perlakuan hari ke-0 & skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

20 .853 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std.

Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 skor plak kelompok perlakuan hari ke-0 - skor plak

kelompok

perlakuan hari ke-7


(1)

Lampiran 11

Kelompok Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

skor plak kelompok kontrol hari ke-0 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% skor plak kelompok kontrol hari ke-7 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

skor plak kelompok kontrol hari ke-0

Mean .45210 .056413

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .33403

Upper Bound .57017

5% Trimmed Mean .44211

Median .41700

Variance .064

Std. Deviation .252287

Minimum .042

Maximum 1.042

Range 1.000

Interquartile Range .250

Skewness .658 .512


(2)

skor plak kelompok kontrol hari ke-7

Mean .52260 .064741

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .38709

Upper Bound .65811

5% Trimmed Mean .51817

Median .54150

Variance .084

Std. Deviation .289532

Minimum .042

Maximum 1.083

Range 1.041

Interquartile Range .458

Skewness -.055 .512

Kurtosis -.680 .992

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor plak kelompok kontrol hari ke-0

.125 20 .200* .957 20 .479

skor plak kelompok kontrol hari ke-7

.090 20 .200* .972 20 .787

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Uji T berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari ke-0

.45210 20 .252287 .056413

skor plak kelompok kontrol hari ke-7


(3)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari ke-0 & skor plak kelompok kontrol hari ke-7

20 .930 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 skor plak kelompok kontrol hari ke-0 - skor plak kelompok kontrol hari ke-7


(4)

Lampiran 12

Kelompok Perlakuan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

skor plak kelompok perlakuan hari ke-0 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% skor plak kelompok perlakuan hari ke-7 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

skor plak kelompok perlakuan hari ke-0

Mean .53750 .041312

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .45103

Upper Bound .62397

5% Trimmed Mean .53011

Median .54200

Variance .034

Std. Deviation .184753

Minimum .250

Maximum .958

Range .708

Interquartile Range .271

Skewness .351 .512


(5)

skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

Mean .35220 .029540

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound .29037

Upper Bound .41403

5% Trimmed Mean .34500

Median .33300

Variance .017

Std. Deviation .132107

Minimum .167

Maximum .667

Range .500

Interquartile Range .156

Skewness .501 .512

Kurtosis .232 .992

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor plak kelompok perlakuan hari ke-0

.075 20 .200* .969 20 .740

skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

.112 20 .200* .955 20 .452

a. Lilliefors Significance Correction


(6)

Uji T berpasangan

T-TEST PAIRS=Hari0 WITH Hari7 (PAIRED) /CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 skor plak kelompok perlakuan hari ke-0

.53750 20 .184753 .041312

skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

.35220 20 .132107 .029540

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 skor plak kelompok perlakuan hari ke-0 & skor plak kelompok perlakuan hari ke-7

20 .853 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std.

Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Pair 1 skor plak kelompok perlakuan hari ke-0 - skor plak

kelompok

perlakuan hari ke-7


Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

2 45 67

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

17 54 69

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 1 4

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 0 10

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

3 13 3

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

0 1 20

Pengaruh Ekstrak Stroberi (Fragaria Ananassa) 5% sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2010

0 4 12

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Dental - Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

0 1 11

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

0 0 14