Efek domperidon terhadap produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur: uji klinis acak tersamar ganda

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) menyatakan kelahiran prematur berkisar
antara 5% sampai 7% kelahiran di beberapa negara berkembang, namun
diperkirakan kejadian lahir prematur lebih tinggi pada negara sedang
berkembang.1 Berat badan lahir rendah (BBLR) serta kelahiran prematur
merupakan penyebab kematian tertinggi pada masa perinatal di rumah sakit
Indonesia tahun 2005. Data BBLR yang didapat dari rumah sakit umum,
rumah sakit ibu anak, dan rumah sakit bersalin di Indonesia tahun 2005
memberikan gambaran bahwa persentase bayi lahir hidup dengan BBLR
sebesar 27.9%.2
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi cukup bulan
dan bayi prematur yang baru lahir. Pemberian ASI memberikan keuntungan
bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, lingkungan dan negara.3,4 Bayi prematur
sangat baik bila diberikan ASI selama bulan pertama setelah lahir. Pemberian
ASI diharapkan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi prematur
yang baru lahir.4 Produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lahir
prematur, usia ibu, usia gestasi, jumlah paritas, jenis persalinan, dan tingkat
pendidikan ibu.5
Umumnya ibu yang melahirkan bayi cukup bulan dapat memproduksi

ASI yang cukup dalam minggu pertama postpartum. Namun ibu yang
15

Universitas Sumatera Utara

melahirkan bayi prematur sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan
produksi ASI yang adekuat. Berbagai strategi untuk meningkatkan produksi
ASI telah dilaporkan, antara lain dengan teknik relaksasi, penggunaan alat
mekanik dan obat-obatan.3 Obat-obatan yang pernah digunakan untuk
meningkatkan produksi ASI antara lain metoklopramid, domperidon, sulpirid,
chlorpromazin,

growth

hormone,

thyrotropin-releasing

hormone,


dan

oksitosin. Metoklopramid, sulpirid dan chlorpromazin mulai ditinggalkan
karena menimbulkan efek samping ekstrapiramidal, sedangkan growth
hormone, thyrotropin-releasing hormone dan oksitosin masih membutuhkan
penelitian lebih lanjut.6
Domperidon

lebih

dipilih

dibandingkan

obat-obatan

lain

untuk


meningkatkan produksi ASI karena tidak melewati sawar darah otak. 6
Domperidon merupakan suatu antagonis reseptor dopamin perifer, bekerja
dengan cara menghambat efek inhibisi sekresi prolaktin yang diperantarai
dopamin, sehingga produksi ASI meningkat.7,8 Penelitian mengenai efek
pemberian domperidon terhadap produksi ASI masih sangat sedikit. Selain
itu belum ada penelitian mengenai efek pemberian domperidon terhadap
produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur di Indonesia.
Studi acak tersamar ganda untuk menilai produksi ASI pada ibu dari
bayi prematur telah dilakukan di London. Studi ini dilakukan selama 7 hari,
domperidon (10 mg 3 kali perhari) diberikan pada 11 orang subyek dan
plasebo diberikan kepada 9 orang. Volume ASI yang diproduksi setiap hari
16

Universitas Sumatera Utara

oleh masing-masing subyek disimpan. Kadar domperidon dan prolaktin
serum dinilai dari 3 sampel darah, sampel pertama diambil sebelum
pemberian dosis pertama, selanjutnya pada hari ke-5 dan hari ke-10.
Dibandingkan nilai dasar, produksi susu selama 7 hari pertama meningkat
44.5% pada ibu yang diberikan domperidon, dan 16.6% pada kelompok

kontrol. Nilai dasar produksi susu lebih tinggi pada kelompok domperidon
dibandingkan kelompok plasebo (112.6 ± 128.7 vs 48.2 ± 63.3 ml). Pada hari
ke-5, kadar prolaktin meningkat signifikan pada kelompok domperidon. 3

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
pertanyaan : Apakah pemberian domperidon dapat meningkatkan produksi
ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur dibandingkan dengan plasebo?

1.3. Hipotesis
Pemberian domperidon dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu yang
melahirkan bayi prematur dibandingkan dengan plasebo.

1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1.

Tujuan umum:
Untuk mengetahui peningkatan produksi ASI pada ibu yang
melahirkan bayi prematur setelah pemberian domperidon.
17


Universitas Sumatera Utara

1.4.2.

Tujuan khusus:
Untuk mengetahui hubungan peningkatan produksi ASI dengan
usia ibu, usia gestasi, jumlah paritas, jenis persalinan, dan tingkat
pendidikan.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Di bidang akademik / ilmiah: meningkatkan pengetahuan peneliti
mengenai pengaruh pemberian domperidon terhadap produksi ASI pada
ibu yang melahirkan bayi prematur, sehingga membantu proses laktasi
yang dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi prematur.
2. Di bidang pelayanan masyarakat: dengan mengetahui efek pemberian
domperidon terhadap produksi ASI maka diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan terhadap ibu dan bayi prematur yang baru lahir.
3. Di bidang pengembangan penelitian: memberikan kontribusi ilmiah
mengenai efek pemberian domperidon terhadap produksi ASI pada ibu

yang melahirkan bayi prematur.

18

Universitas Sumatera Utara