Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Mobilisasi di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gangguan mobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak serara
bebas, karena kondisi yang mengganggu pekerjaan (aktivitas), misalnya mengalami trauma
tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya (Taufik,
2009).
Pada klien dilakukan pengkajian ditemukan data subjektif, klien mengatakan susah
bergerak karena adanya pembengkakan pada kaki yang disebabkan penyakit kronis asam urat
yang dideritanya. Klien menderita asam urat sekitar 2 tahun. Selain itu, di dapat juga data
objektif yaitu, adanya perubahan jalan berjalan klien, pergerakan melambat, ekstremitas
bawah bengkak dan memerah, kekuatan otot melemah dengan skala kekuatan otot 2,
ekstremitas bawah tidak simetris dan tampak perubahana bentuk ekstremitas atau mengalami
kontaktur.
Dengan data-data diatas maka penulis menegakkan diagnosa keperawatan gangguan
mobilitas fisik sebagai masalah prioritas. Untuk menangani masalah gangguan mobilitas fisik
tersebut maka dilakukan tindakan keperawatan antara lain : mengkaji tingkat mobilisasi
pasien, mengkaji kekuatan otot,memonitor tanda-tanda vital, mengajarkan klien latihan ROM
aktif/pasif.
B. SARAN

Disarankan kepada Ny. A untuk melakukan latihan gerak rentang yang telah diajarkan
sehingga mencegah ataupun menurunkan risiko terjadinya kontraktur pada bagian tubuh
yang lain.