Ada Rasa Di Setiap Secangkir Kopi

Ada Rasa Di Setiap Secangkir Kopi
Kala hujan rintik, mulai menetes di atas sopo kami yang beratapkan Rumbia. Cuaca
mendung, menusuk kulit dengan dinginnya. Sesekali angin lembut berhembus dengan pelan,
sehingga pohon-pohon kopi yang di depan sopo bergoyang-goyang dengan lesu. Bunga-bunga
tanaman kopi yang kala itu sedang mekar, terlihat putih, seperti salju di rantingnya, satu-satu
berjatuhan mahkota bunganya ke tanah. Di atas pegunungan dengan ketinggian 2.880 M,
membuat otakku juga menjadi dingin nan sejuk. Betapa indahnya kebun kopi si bapak kala itu.
Ketika orang-orang bepergian jalan-jalan ke mana yang dia suka, saat itu sebagai seorang pelajar
yang tinggal di desa, liburan yang panjang menjadi kesempatan untuk membantu orang tua untuk
bekerja di kebun-ladang, termasuk untuk mengerjakan ladang kopi yang jauh dari rumah dan
tempat bermain. Bersama ayah tercinta, terus berusaha mengolah tanah yang cukup subur itu
agar menghasilkan sesuatu yang dapat dijual, termasuk cabe, tomat dan sayuran kol sembari
mengurus kebun kopi yang selalu butuh perhatian itu. Sebelum memulai kerja, hal yang tak
pernah lupa adalah menikmati seduhan kopi buatan sang Ayah. Walau dengan cara yang sangat
sederhana, “nikmatnya sangat luar biasa, wanginya pas, hangatnya juga oke’. Awalnya
menikmati kopi itu alasanya karena bisa menghilangkan lelah dan rasa malas. Di desa, minum
kopi adalah semangat pagi untuk mengawali setiap hari-hari yang akan kita lewati. Tak heran
keluarga kami menjadikan kopi sebagai kebiasaaan keluarga, baik pada saat di lading maupun
saat di rumah. Dalam setiap cangkir kopi juga terdapat aroma khas yang menjadi kebiasaan
sehari-hari. Jadi, ketika suatu saat bubuk kopi tak ada di rumah, hal ini akan menjadikan hari-hari
itu menjadi janggal.

Alunan kebiasaan menikmati kopi menjadi gaya hidup hingga saat ini. dan juga ketika
menginjakkan kaki di kampus biru, Universitas Riau, Pekanbaru. setiap aroma secangkir pagi
menjadi pemandu semangat di pagi untuk kuliah dan sore hari untuk mengerjakan tugas kuliah.
Ketika menjadi mahasiswa tingkat akhir, kopi juga menjadi teman sejati yang paling setia untuk
mengerjakan tugas akhir alias skripsi. Hingga saat ini kopi menjadi pemenang hati ketika
menuliskan cerita ini. Mari nikmati kopi Indonesia, Kopi Toba, kopi Sidikallang, kopi Aceh, kopi
Mandailing dan masih banyak lagi biar petani kopi kita senang dan semakin tersenyum :) .