Jalur suku kebijakan moneter (1)

Jalur kebijakan moneter
Oleh :
A . R I Z K I FA D I L A H
AHMAD MUZAHIDIN

 A. Mawardi (450 H / 1058 M)
 Mawardi adalah penulis al-ahkam al-sulthaniyyah, yang merupakan pakar dari kubu
syafi’iyyah yang menyatakan bahwa institusi negara dan pemerintahan bertujuan
untuk memelihara urusan dunia dan agama atau urusan spiritual dan temporal (li
hara’sat al-di’n wa al-umur al-dunyawiyah). Jika kita amati, persyaratan-persyaratan
kepala negara dalam karyannya, maka akan segera tampak bahwa tugas dan fungsi
pemerintah dan negara yang dbebankan di atas pundak kepala negara adalah untuk
mensejahterakan (al-falah) rakyatnya, baik secara spiritual (ibadah), berimbang
dengan hak Allah atau hak publik

 Tentu saja termasuk di dalamnya adalah, antaralain:
 1. pengelolaan harta.
 2. lalu-lintas hak dan kepemilikan atas harta.
 3. perniagaan.
 4. produksi barang, dan jasa.
 5. distribusi serta konsumsinya, yang kesemuanya adalah obyek kajian utama

ilmu ekonomi.

 B. Al-GHAZALI (450-505 H)
 Al-Ghazali lahir pada 1058 M di kota kecil Khorasan bernama Toos. Karena
ayahnya penjual benang, ia diberi nama panggilan Ghazali, yang dalam bahasa
arab berarti “pembuat benang”. Abu Hamida al-Ghazali terkenal di Barat sebagai
al-Gazel, merupakan salah satu pemikir besar islam.
 Nama lengkapnya adalah Hujjatul islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad
bin Muhammad al-Tusi al-Ghazali. Sejak kecil, imam al-Ghazali hidup dalam dunia
tasawuf. Ia tumbuh dan berkembang dalam asuhan seorang sufi, dimasa mudanya
ia belajar ke berbagai negara seperti Mesir, Baghdad, dan Palestina.

 Ia mendirikan sebuah madrasah bagi para fuqaha dan mutashawwifin di kota
kelahirannya At-Tus. Al-Ghazali memilih kota ini sebagai tempat menghabiskan
waktu dan energinya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, hingga meninggal
dunia pada tanggal 14 jumadil Akhir 505 H atau 19 Desember 1111 M.
 Al-Ghazali merupakan sosok ilmuwan dan penulis yang sangat produktif. Berbagai
tulisannya telah banyak menarik perhatian dunia, baik dari kalangan Muslim
maupun non-Muslim, Al-Ghazali dipekirakan telah menghasilkan 300 buah karya
tulis yang meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti logika, filsafat, moral, tafsir, fikih,

ilmu-ilmu al-Quran, tasawuf, politik, administrasi, dan perilaku ekonomi. Namun
demikian, yang ada hingga kini hanya 84 buah. Beberapa karyanya yang popular
adalah alajwibah Al-Ghazaliyah fi Al-Masa’il Al-Ukhrawiyah. Ihya’ Ulum Al-Din, alAdab fi Al-Dina. dll

 Pemikiran Ekonomi Al-ghazali
 Bahasan ekonomi al-Ghazali antara lain meliputi uang, perdagangan, pembagian
tenaga kerja, perilaku konsumsi, dan organisasi masyarakat dalam perekonomian,
selain itu menurut al-Ghazali kebutuhan dasar termasuk juga alat-alat untuk
kebutuhan rumah tangga yang diperlukan, furniture, peralatan pernikahan, alatalat untuk membesarkan keluarga, dan beberapa asset lainnya. Al-Ghazali juga
memperkaya ekonomi islam dengan topik pembagian kerja dan teori evolusi uang.
Al-Ghazali juga mengencam penimbunan uang dibawah lantai atau bantal, karena
uang diciptakan untuk memfasilitasi perdagangan, dan penimbunan uang dibawah
lantai atau bantal akan mengeluarkan uang dari proses perdagangan ini.

TERIMA KASIH