Penentuan Kadar Nitrogen, Fosfor dan Kalium Pada Pupuk NPK

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pupuk adalah unsur-unsur esensial baik makro maupun mikro, baik dalam komponen
organik maupun anorganik. Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat secara komersial
dengan kandungan unsur-unsur yang terukur. Kelebihan dari pupuk ini adalah mudah
pengukuranya, mudah penyimpananya dan mudah penggunaanya. Sedangkan kelemahanya
yaitu sangat sedikit atau hampir tidak mengandung unsur hara mikro. Itu sebabnya
pemakaian pupuk anorganik yang diberikan lewat akar ini perlu diimbangi dengan pemakaian
pupuk daun yang banyak mengandung hara mikro. Kalau tidak diimbangi tanaman akan
tumbuh tidak sempurna.
Keanekaragaman pupuk anorganik sebetulnya sangat menguntungkan petani jika
dipahami betul aturan pakainya, sifat-sifatnya dan manfaatnya bagi tanaman. Kalau sudah
dikuasai, berapa pun jenis pupuk yang ada kita tidak akan bingung memilihnya. Jika tidak
ragam pupuk yang terus bertambah akan memancing kemarahan petani karena sering gagal
menggunakanya.
Pupuk anorganik salah satunya yaitu pupuk NPK dimana dikelompokkan menjadi pupuk
majemuk berdasarkan jenis haranya. Dimana pupuk majemuk adalah pupuk campuran yang
sengaja dibuat oleh pabrik dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsur hara. Pupuk
majemuk ini sebenarnya sudah lama dibuat dengan cara mencampurkan pupuk-pupuk
tunggal. Misalnya, pupuk nitrogen dicampurkan dengan pupuk fosfat menjadi pupuk NP, dan

dicampurkan lagi dengan pupuk kalium menjadi NPK.

Universitas Sumatera Utara

Pupuk NPK yaitu pupuk majemuk yang tidak hanya mengandung dua unsur, tetapi tiga
unsur sekaligus yang tidak lain dari gabungan pupuk tunggal N,P dan K. Itulah sebabnya
belakangan ini petani sangat menggemarinya. Namun ada kebiasaan jelek dari petani saat
membeli pupuk NPK ini, yaitu hanya menyebutkan NPK saja. Padahal merek dan kadar
NPK-nya sangat beragam. Cara terbaik saat membeli pupuk NPK adalah dengan menyebut
merek yang di kehendaki ataupun kadar unsur yang dikandung.
Merumuskan NPK yang akan dipilih sesuai tanah dan tanaman memang sulit. Untuk
keperluan ini belum ada aturannya. Namun, ada sumber yang menyebutkan patokan
pemakaian atau pemlihan NPK tergantung pada kadar N-nya, yaitu pilihlah dengan kadar N
tinggi ( Lingga, 2008)
1.2 Perumusan Masalah
Apakah kadar nitrogen, fosfor dan kalium dari pupuk NPK yang dilakukan Balai Riset
dan Standarisasi Industri Medan sesuai dengan standarisasi mutu.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kadar nitrogen,fosfor dan kalium yang terdapat pada sample pupuk
NPK apakah sesuai dengan baku mutu pupuk NPK yang telah ditetapkan oleh SNI(Standar

Nasional Indonesia).

1.4 Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui kadar nitrogen, fosfor dan kalium dari pupuk NPK yang dianalisis
maka dapat diketahui apakah pupuk NPK telah memenuhi atau tidak memenuhi standar,
sehingga pihak perusahaan lebih meningkatkan mutu dari pupuk tersebut.

Universitas Sumatera Utara