Analisis Kadar Amonia Dan COD (Chemical Oxygen Demand) Dari Beberapa Air Limbah Inlet Dan Outlet Pabrik Karet

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu penyebab terjadinya pencemaran air adalah air limbah yang
dibuang tanpa pengolahan ke dalam suatu sumber air. Air limbah adalah sisa
dari suatu usaha atau kegiatan yang berwujud cair. Air limbah dapat berasal
dari rumah tangga (domestic) maupun industri (industry) (Mulia, 2005).
Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri tergantung pada jenis industri itu
sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air tergantung pada
bahan baku , proses industri, bahan bakar dan sistem pengolahan limbah cair
yang digunakan pada industri (Mukono, 2005).
Dalam pengolahan karet, selain dihasilkan produk-produk yang diinginkan
juga dihasilkan produk lain berupa limbah. Limbah yang menjadi masalah di
pabrik-pabrik berupa cairan. Cairan ini dikenal dengan nama air limbah karet
karena memang komponen nya sebagian besar terdiri dari air dan zat-zat sisa
pengolahan karet yang mengandung senyawa organik antara lain dalam bentuk
senyawa karbon dan nitrogen. Selain itu limbah cair industri karet juga
mengandung bahan-bahan kimia yang di tambahkan selama proses
pengolahan karet .

Air limbah yang dibuang langsung ke suatu tempat akan mengganggu
lingkungan sekitarnya karena menyebabkan timbulnya polusi. Berbagai
macam kotoran dan zat kimia berbahaya juga bisa menimbulkan masalah
kesehatan bagi makhluk hidup di sekitarnya. Air limbah karet juga
menimbulkan bau yang tidak enak di akibatkan dari air limbah yang di biarkan

Universitas Sumatera Utara

2

menumpuk dalam waktu jangka panjang. Terkadang karena masalah limbah
ini timbul pertikaian antara pengelola pabrik dan penduduk sekitar.
Maka dari itu perlu di lakukan suatu pengolahan terhadap air limbah
supaya dapat dibuang kesaluran-saluran air umum tanpa membahayakan
lingkungan.prinsip pengolahan air limbah adalah memisahkan partikel-partikel
yang berbahaya atau tidak diinginkan dari air atau mengubahnya menjadi zatzat yang dapat dimanfaatkan. Adanya batasan kadar dan jumlah bahan beracun
berbahaya pada suatu ruang lingkup dikenal dengan istilah nilai ambang batas,
yang artinya dalam jumlah demikian masih ditoleransi oleh lingkungan
sehingga tidak membahayakan lingkungan (Tim Penulis, 1993).
Pengolahan air limbah yang dilakukan biasanya menggunakan lumpur

aktif untuk mengurangi jumlah polutan yang terkandung dalam air limbah
karet dengan cara menguraikan senyaa organik di dalam air limbah menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Akan tetapi pengolahan air limbha dengan
menggunakan lumpur aktif perlu di perhatikan jumlah air yang masuk dan
keluar agar aktivitas mikroorganisme dalam lumpur aktif tidak terganggu.
Air limbah yang telah diolah tidak boleh langsung di buang. Hal ini
dikarenakan belum diketahuinya jumlah polutan yang masih terkandung
didalam air limbah tersebut (Arief, 2016).
Maka dari itu perlu dilakukan pengujian terhadap air limbah yang telah diolah
tersebut. Adapun parameter-parameter air limbah karet yang diuji seperti BOD
( Biochemical Oxyden Demand), COD ( Chemical Oxygen Demand), Total
padatan tersuspensi, Amonia, Nitrogen total dan pH.

Universitas Sumatera Utara

3

Dari beberapa parameter diatas maka penulis hanya membahas parameter
Amonia dan COD ( Chemical Oxygen Demand) yang terdapat pada beberapa
air limbah pabrik karet kering. Hal ini dikarenakan amoniak dan COD sangat

erat hubungannya dengan senyawa organik dan anorganik apabila jika
kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian organisme-organisme
air.

1.2. Permasalahan
1. Berapakah kadar Amonia dan COD ( Chemical Oxygen Demand) yang
terdapat dalam beberapa limbah cair pabrik pengolahan karet
2. Apakah kadar Amonia dan COD (Chemical Oxygen Demand) tersebut
telah memenuhi standar baku mutu air limbah.

1.3. Tujuan
1.

Untuk Menentukan Kadar Amonia dan COD ( Chemical Oxygen
Demand) yang terdapat pada beberapa limbah cair outlet pabrik
pengolahan pengolahan karet

2.

Untuk mengetahui kadar Amonia dan COD ( Chemical Oxygen

Demand) dari beberapa outlet limbah cair pabrik pengolahan karet
sudah memenuhi standart baku mutu air limbah yang di keluarkan
oleh Menteri Lingkungan Hidup sesuai dengan Peraturan Mentri
lingkungan hidup Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang baku
mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri karet dan
tidak mencemari perairan di sekitar lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

4

1.4. Manfaat
Analisa ini dapat memberikan pengetahuan

mengenai cara analisa kadar

Amonia dan COD ( Chemical Oxygen Demand) yang terdapat pada beberapa
limbah cair pabrik pengolahan karet dan yang layak di buang tanpa mencemari
lingkungan sekitar dan sesuai dengan standar baku mutu air limbah yang di
keluarkan oleh Mentri Lingkungan Hidup sesuai dengan Peraturan Mentri

lingkungan hidup Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air
limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri karet tanpa menyebabkan
pencemaran di sekitar lingkungan, setelah dilakukan beberapa analisa dan
proses pengendalian air limbah.

Universitas Sumatera Utara