Korelasi Body Mass Index terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

  

KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP RASIO LDL/HDL

PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI KAMPUS III UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh :

  Silvia Dwita Ristiana NIM : 098114020

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan – rancangan apa yang

ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan,

yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan

kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan”

Yeremia 29:11

  Kupersembahkan karya iniuntuk : Tuhan Yesus

  Mami, Papi, Cie-cie, dan adik My Prince

  Sahabat-sahabatku

  

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Silvia Dwita Ristiana

  Nomor Mahasiswa : 098114020 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP RASIO LDL/HDL

PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI KAMPUS III UNIVERSITAS

SANATA DHARMA YOGYAKARTA”

  beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 23 Januari 2013 Yang menyatakan (Silvia Dwita Ristiana)

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, anugerah, dan kasihNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Korelasi Body Mass IndeX (BMI) terhadap Rasio LDL/HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Untuk itu penulis ingin megucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus atas kebaikan dan kemurahanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc, QIA, selaku Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

  4. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk berdiskusi serta memberikan segala bimbingan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas segala masukan dan saran.

  7. Laboratorium Parahita selaku pihak yang membantu dalam pengukuran profil lipid.

  8. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.

  9. Papi, Mami, Cie-cie, dan adik atas yang tidak pernah berhenti memberikan doa, dukungan, kekuatan dan semangat kepada penulis

  10. David Agus Yulianto selaku life partner atas cinta, doa, dukungan yang selalu menguatkan saat penulis jenuh dalam proses penyusunan skripsi.

  11. Teman satu tim, Novi, Nea, Anggy, Hera, Raras, Dinda, Amel, Danny, Yansen, Intan, Dhea, dan Listya, penelitian ini tidak akan terlaksana tanpa kalian semua.

  12. Teman seperjuangan, Amel, Dinda, dan Raras, atas canda tawa dan kebersamaan saat suka maupun duka yang menghiasi hari-hari selama 3,5 tahun perkuliahan.

  13. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun agar tercapainya kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembaca dan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 18 Januari 2013 Penulis,

  (Silvia Dwita Ristiana)

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ v PRAKATA ....................................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  INTISARI . ....................................................................................................... xviii

  

ABSTRACT ....................................................................................................... xix

  BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

  1. Perumusan masalah .............................................................................. 4

  2. Keaslian penelitian ............................................................................... 4

  3. Manfaat penelitian ................................................................................ 8

  B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

  C. Profil Lipid ........................................................................................... 11

  D. Proses Aterosklerosis ........................................................................... 13

  E. Rasio LDL/HDL .................................................................................. 15 LANDASAN TEORI ....................................................................................... 16 HIPOTESIS ...................................................................................................... 17

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Peneliitan ........................................................... 18 B. Variabel Penelitian ............................................................................... 18 C. Definisi Operasional............................................................................. 19 D. Subyek Penelitian ................................................................................. 20 E. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 22 F. Ruang Lingkup ..................................................................................... 22 G. Teknik Sampling .................................................................................. 24 H. Instrumen Penelitian............................................................................. 24 I. Tata Cara Penelitian

  1. Observasi awal ..................................................................................... 24

  2. Permohonan izin dan kerja sama ......................................................... 24

  3. Pencarian responden............................................................................. 25

  4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ..................................... 27

  5. Pengukuran parameter .......................................................................... 28

  8. Analisis data penelitian ........................................................................ 30 J. Kesulitan Penelitian ............................................................................. 30

  2

  2

  dan BMI ≥ 23 kg/m

  2

  3. Perbandingan Rasio LDL/HDLpada Kelompok BMI < 23 kg/m

  ................................................................................... 49

  2

  dan BMI ≥ 23 kg/m

  2

  2. Perbandingan Kadar HDLpada Kelompok BMI < 23 kg/m

  ............................................................................................... 47

  2

  dan BMI ≥ 23 kg/m

  1. Perbandingan Kadar LDLpada Kelompok BMI < 23 kg/m

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ...................................................................... 31

  ......................................................................................... 45

  2

  dan BMI ≥ 23 kg/m

  2

  B. Perbandingan LDL, HDL dan Rasio LDL/HDL pada Kelompok BMI < 23 kg/m

  7. Rasio LDL/HDL .................................................................................. 42

  6. HDL(High Density Lipoprotein) .......................................................... 40

  5. LDL (Low Density Lipoprotein) .......................................................... 37

  4. BMI (Body Mass Index) ....................................................................... 35

  3. Berat badan........................................................................................... 34

  2. Tinggi badan......................................................................................... 33

  1. Usia ...................................................................................................... 32

  ............................................................................. 50

  2. Korelasi BMI terhadap Kadar HDL ..................................................... 54

  3. Korelasi BMI terhadap Rasio LDL/HDL ............................................. 56

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 59 B. Saran ..................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60 LAMPIRAN ..................................................................................................... 65 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 107

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I Klasifikasi Berat Badan berdasarkan Body Mass Index orang Asia ................................................................................... 10 Tabel II Klasifikasi Kolesterol LDL dan HDL ........................................ 16 Tabel III Rasio LDL/HDL ......................................................................... 16 Tabel IV Karakteristik Responden Wanita ................................................ 31 Tabel V Karakteristik Responden Pria ..................................................... 32 Tabel VI Distribusi Frekuensi BMI pada Responden Wanita ................... 36 Tabel VII Distribusi Frekuensi BMI pada Responden Pria ........................ 37 Tabel VIII Distribusi Frekuensi Kadar LDL Responden Wanita ................. 38 Tabel IX Distribusi Frekuensi Kadar LDL Responden Pria ...................... 39 Tabel X Distribusi Frekuensi Kadar HDL Responden Wanita ................ 41 Tabel XI Distribusi Frekuensi Kadar HDL Responden Pria ..................... 42 Tabel XII Distribusi Frekuensi Rasio LDL/HDL Responden Wanita ........ 43 Tabel XIII Distribusi Frekuensi Rasio LDL/HDL Responden Pria ............. 44 Tabel XIV Perbandingan Kadar LDL,HDL, dan Rasio LDL/HDL pada Kelompok BMI <23,0 kg/m

  2

  dan K elompok BMI ≥23,0 kg/m

  2 Responden Wanita ...................................................................... 46

  Tabel XV Perbandingan Kadar LDL,HDL, dan Rasio LDL/HDL pada Kelompok BMI <23,0 kg/m

  2

  dan K elompok BMI ≥23,0 kg/m

  2

  LDL/HDL Responden Wanita .................................................... 52 Tabel XVII Hasil Analisis Korelasi BMI terhadap Kadar LDL, HDL, dan Rasio

  LDL/HDL Responden Pria ......................................................... 52

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Metabolisme Lipoprotein .......................................................... 13 Gambar 2 Proses Aterosklerosis .................................................................. 15 Gambar 3 Skema Responden ...................................................................... 21 Gambar 4 Pengukuran Berat Badan ............................................................ 28 Gambar 5 Pengukuran Tinggi Badan .......................................................... 28 Gambar 6 Pengambilan Darah .................................................................... 29 Gambar 7 Histogram Distribusi Usia Responden Wanita ........................... 33 Gambar 8 Histogram Distribusi Usia Responden Pria ................................ 33 Gambar 9 Histogram Distribusi Tinggi Badan Responden Wanita ............ 34 Gambar 10 Histogram Distribusi Tinggi Badan Responden Pria ................. 34 Gambar 11 Histogram Distribusi Berat Badan Responden Wanita .............. 34 Gambar 12 Histogram Distribusi Berat Badan Responden Pria ................... 34 Gambar 13 Histogram Distribusi BMI Responden Wanita .......................... 35 Gambar 14 Histogram Distribusi BMI Responden Pria ............................... 36 Gambar 15 Histogram Distribusi LDL Responden Wanita .......................... 38 Gambar 16 Histogram Distribusi LDL Responden Pria ............................... 39 Gambar 17 Histogram Distribusi HDL Responden Wanita .......................... 40 Gambar 18 Histogram Distribusi HDL Responden Pria ............................... 41 Gambar 19 Histogram Distribusi Rasio LDL/HDL Responden Wanita ....... 43

  Responden Wanita ...................................................................... 53 Gambar 22 Grafik Sebar Kadar LDL terhadap BMI Responden Pria .......... 53 Gambar 23 Grafik Sebar Kadar HDL terhadap BMI

  Responden Wanita ...................................................................... 55 Gambar 24 Grafik Sebar Kadar HDL terhadap BMI Responden Pria .......... 55 Gambar 25 Grafik Sebar Rasio LDL/HDL terhadap BMI

  Responden Wanita ...................................................................... 57 Gambar 26 Grafik Sebar Rasio LDL/HDL terhadap BMI

  Responden Pria ........................................................................... 57

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Komisi Etik Kedokteran dan Kesehatan ................................................................................... 66

  Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ................................................................................. 67

  Lampiran 3 Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ............................................ 68 Lampiran 4 Uji Normalitas Karakteristik Responden Wanita ....................... 70 Lampiran 5 Uji Normalitas Karakteristik Responden Pria ............................ 77

  2 Lampiran 6 Uji Beda Kelompok BMI <23,0 kg/m

  dan kelompok BMI ≥23,0

  2

  kg/m Responden Wanita ............................................................ 84

  2 Lampiran 7 Uji Beda Kelompok BMI <23,0 kg/m

  dan kelompok BMI ≥23,0

  2

  kg/m Responden Pria ................................................................. 91 Lampiran 8 Uji Korelasi pada Responden Wanita ......................................... 98 Lampiran 9 Uji Korelasi pada Responden Pria .............................................. 99 Lampiran 10 Informed Consent ...................................................................... 100 Lampiran 11 Contoh Hasil Pemeriksaan Laboratorium Parahita .................... 101 Lampiran 12 Surat Peminjaman Ruangan ...................................................... 102 Lampiran 13 Blanko Pengisian Data Pengukuran Antropometri dan Tekanan

  Darah ........................................................................................ 103 Lampiran 14 Leaflet ......................................................................................... 104 Lampiran 15 Foto-foto Pengukuran Antropometri dan

  

INTISARI

  Antropometri merupakan suatu metode sederhana yang sangat mudah dilakukan untuk menentukan status obesitas seseorang, salah satunya adalah Body Mass

  

Index (BMI).Orang yang memiliki berat badan di atas normal cenderung

  mengalami penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) dan peningkatan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) serta rasio LDL/HDL.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi positif bermakna BMI terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus 3 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan

  

cross-sectional. Pengambilan sampel penelitian ini secara purposive sampling

  dengan jumlah responden sebanyak 129 orang yang terdiri dari 60 pria dan 69 wanita dengan rentang umur 17-24 tahun. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi yang masih aktif di kampus III Universitas Sanata Dharma.Kriteria eksklusi meliputi responden yang menderita penyakit jantung koroner, hamil, oedem, mengkonsumsi obat penurun kadar lemak darah, menderita penyakit hati akut maupun kronis. Pengukuran meliputi berat badan, tinggi badan, dan profil lipid (LDL dan HDL).Pengukuran tinggi badan dan berat badan digunakan untuk menentukan nilai BMI.Analisis hasil dilakukan dengan menguji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan menguji korelasi BMI terhadap rasio LDL/HDL kolesterol menggunakan analisis Spearman dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif bermakna (p<0,05) dengan kekuatan korelasi sedang antara BMI dengan rasio LDL/HDL pada responden wanita (r=0,442 dan p=0,000) dan pada responden pria (r=0,410 dan p=0,001).

  Kata kunci :Body Mass Index (BMI), rasio LDL/HDL

  

ABSTRACT

  Anthropometry is a simple method thatis easy to determine an individual’s obesity status. One of anthropometric method is BodyMass Index (BMI). People who has overweight tended to decrease the levels of High Density Lipoprotein (HDL), and to elevate both the levels of Low Density Lipoprotein (LDL) and the ratio of LDL/HDL. This study aimed to determine whether there is significant positive correlation between BMI against ratio of LDL/HDL in male and female students

  rd in the 3 Campus of Sanata Dharma University in Yogyakarta.

  This research was an observational analytic study used cross-sectional design. This research used purposive sampling with 129 respondents, consisting of 60 men and 69 women with age range of 17-24 years. The inclusion criteria in this

  rd

  study was students who ares till active in 3 Campus of Sanata Dharma University. The exclusion criteria included respondents who is suffering from coronary heart disease, pregnant, edema, acute or chronic liver disease consuming drugs which make blood fat levels lower. Measurements included weight, height, and lipid profiles (LDL and HDL). Measurements of height and weight used to determine BMI. Analysis of the results is done by testing for normality using the Kolmogorov-Smirnov test. The correlation analysis is using Spearman

  ’s test with confidence interval 95%. The results showed a significant positive correlation (p<0.05) between BMI and the ratio of LDL/HDL in female respondents(r =0.442 and p=0.000) and male respondents (r =0.410 and p=0.001) .

  Keyword : Body Mass Index (BMI), ratio of LDL/HDL

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk menentukan dan

  memprediksi status kesehatan seseorang, menggambarkan status sosial dan ekonomi dalam populasi. Antropometri juga merupakan pengukuran status nutrisi pada individu maupun pada suatu kelompok (Cogill, 2003). Menurut Tarnus and Bourdon (2006), pengukuran antropometri meliputi pengukuran BMI, berat tubuh ideal, rasio lingkar pinggang panggul, skinfold thickness, persentase massa lemak, dan massa muskuler total.

  Body Mass Index secara luas digunakan untuk mengidentifikasi overweight

  dan obesitas seseorang. Body Mass Index (BMI)/Indeks Massa Tubuh (IMT) didefinisikan sebagai berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi dalam

  2

  2

  2

  meter (kg/m ). Pada orang Asia, penilaian BMI didefinisikan sebagai ≥23 kg/m

  2 kelebihan berat badan/overweight dan BMI sebagai obesitas (WHO, 2000).

  ≥25 kg/m Obesitas merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius di seluruh dunia karena berperan dalam meningkatnya morbiditas dan mortalitas

  (Flegal, Cole, Bellizi, and Dietz, 2000). Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak tubuh yang berlebihan (Mann and Truswell, 2007). Obesitas disebabkan oleh adanya peningkatan asupan makanan dan penurunan pengeluaran energi akibat kurangnya aktivitas olahraga (Pusparini, 2007). Menurut Gidding et al. sendiri diantara anggota keluarga termasuk didalamnya genetik. Faktor lingkungan seperti kebiasaan makan dan gaya hidup juga merupakan faktor resiko potensial untuk menjadi obesitas. Perubahan pola makan ini ditandai dengan tingginya asupan makanan cepat saji yang mengandung banyak karbohidrat, tinggi lemak, rendah serat, kurangnya asupan mikronutrien, serta terbatasnya waktu melakukan aktifitas fisik yang teratur. Menurut WHO (2000), pola makan dan gaya hidup seperti inilah yang dapat meningkatkan angka kejadian obesitas dan berakhir pada penyakit kardiovaskular.

  Menurut WHO (2003) saat ini lebih dari 1 milyar orang dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan dan sedikitnya 300 juta dari mereka mengalami obesitas. Di Indonesia, menurut data hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi obesitas pada penduduk dewasa dengan usia 15 tahun ke atas secara nasional berdasarkan karakteristik responden mencapai 19,1%, dimana laki- laki 13,9% dan perempuan 23,8%. Di Yogyakarta terdapat 14,6% laki-laki dan 22,5% perempuan yang mengalami obesitas. Berdasarkan kategori BMI, di Indonesia terdapat 8,8% penduduk dengan berat badan lebih dan 10,3% penduduk dengan obesitas, sedangkan di Yogyakarta sendiri terdapat 8,5% penduduk dengan berat badan lebih dan 10,2% penduduk dengan obesitas (Anonim a, 2007). Berkembang pada tahun berikutnya, menurut RISKESDAS tahun 2010, prevalensi berat badan lebih pada penduduk dewasa berusia 18 tahun ke atas di Indonesia sebesar 8,5% pada laki-laki dan sebesar 11,4% pada perempuan, sedangkan prevalensi obesitas pada

  9,8% perempuan dengan berat badan lebih serta 8,3% laki-laki dan 15,7% perempuan dengan obesitas (Anonim b, 2010) Pengukuran antropometri, salah satunya adalah BMI dapat dengan mudah menggambarkan abnormalitas profil lipid pada tubuh manusia (Al-Ajlan, 2011).

  Peningkatan LDL dan penurunan HDL umumnya terjadi pada orang yang obesitas. Peningkatan BMI sebesar 12% akan menyebabkan penurunan HDL sebesar 2% pada wanita dan 4% pada pria (Hu et al., 2000). Peningkatan LDL di dalam darah akan meningkatkan resiko terjadinya penyumbatan di arteri koroner (Birtcher and Ballantyne, 2004). Dislipidemia dimana terjadi peningkatan LDL dan penurunan HDL secara luas dikenal sebagai faktor resiko penyakit kardiovaskular (Freitas, Filho, Costa, 2011). Pengukuran BMI berkorelasi secara signifikan dengan rasio LDL/HDL (Sotoudeh, 2003).

  Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Desi Natalia (2011) dengan judul “Korelasi Body Mass Index (BMI) dengan Abdominal Skinfold Thickness (AST) terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Peneliti hanya melakukan pengukuran BMI , namun peneliti tertarik untuk meneruskan penelitian ini karena penelitian yang dilakukan Desi Natalia (2011) melibatkan staff wanita dengan hasil terdapat korelasi positif yang bermakna antara BMI dengan rasio LDL/HDL. Peneliti ingin melihat apakah terdapat hal yang sama yakni korelasi positif bermakna pada pengukuran BMI terhadap rasio LDL/HDL dengan subyek penelitian mahasiswa dan mahasiswi.

  1. Perumusan masalah

  Apakah terdapat korelasi positif bermakna antara Body Mass Index (BMI) terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus 3 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian yang telah dilaksanakan dan terkait dengan penelitian ini antara lain : a.

  “Korelasi Body Mass Index (BMI) dengan Abdominal Skinfold Thickness

  terhadap ratio kadar LDL/HDL”

  Natalia (2011) melakukan penelitian pada 56 staf wanitadi Kampus 1, 2, dan 3 Universitas Sanata Dharma rentang usia 30-50 tahun, dalam kondisi premenopause. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif yang bermakna (p<0,05) dengan kekuatan korelasi sedang antara BMI dengan rasio kadar LDL/HDL (r=0,454, p=0,000). Terdapat korelasi positif yang bermakna (p<0,05) dengan kekuatan korelasi lemah antara AST dengan rasio kadar LDL/HDL (r=0,316, p=0,018).

  b.

  “Frequency of Dyslipidemia in Obese Versus Non-obese in Relationship to

  Body Mass Index (BMI), Waist Hip Ratio (WHR), and Waist Circumference (WC)”.

  Shah, Devrajani, and Bibi (2010) melakukan penelitian pada 200 subyek penelitian pria dan wanita berusia 20-79 tahun, dibagi menjadi 2 bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) kadar HDL, LDL, dan trigliserida antara kelompok obes dan non obes.

  c.

  “Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist

  Circumference, and Body Mass Index In Iranian Adults ”.

  Chehrei, Sadrnia, Keshteli, Daneshmand, Rezaei (2007) melakukan penelitian pada 750 subyek penelitian (580 wanita rerata usia 40 tahun dan 170 pria rerata usia 43 tahun. Terdapat kolerasi positif bermakna antara BMI dan LDL serta BMI dan rasio LDL/HDL dengan nilai masing-masing r=0,111 (p<0,001) dan r=0,099 (p<0,001).

  d.

  “Body-Mass Index, Waist-Size, Waist-Hip Ratio and Cardiovascular Risk

  Factors in Urban Subjects.”

  Gupta, Rastogi, Sarna, Sharma, Kothari (2007) melakukan penelitian secara random pada 1800 responden yang terdiri dari 960 pria dan 840 wanita dengan umur 20 tahun ke atas. Beberapa pengukuran yang dilakukan antara lain pengukuran antropometri, tekanan darah, kadar glukosa puasa, dan profil lipid. Hasil yang didapat adalah BMI pada pria secara signifikan berkorelasi negatif dengan kolesterol HDL (r=-0,18, p<0,001), namun secara tidak signifkan berkorelasi positif sangat lemah dengan kolesterol LDL (r=0,07, p>0,001). Pada wanita, BMI secara signifikan berkorelasi positif dengan kolesterol LDL (r=0,15, p<0,001) dan secara signifikan berkorelasi negatif dengan kolesterol HDL (r=-0,22, p<0,001). e.

  “Relation of Body Mass Index with Lipid Profile and Blood Pressure in Young Healthy Students in Ziauddin Medical University.”

  Aziz, Siddiqui, Omair (2003) melakukan penelitian pada 426 responden yang terdiri dari 152 mahasiswa dan 274 mahasiswi dari Ziauddin Medical University dengan rentang umur 17-22 tahun. Pengukuran yang dilakukan antara lain pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah sistolik dan diastolik. BMI dihitung menggunakan berat badan (kg) dan

  2

  tinggi badan (m ). Berdasarkan nilai BMI, responden dibagi dalam 3

  2

  2

  kelompok yakni underweight (BMI <19kg/m ), normal (BMI 19-26 kg/m ),

  2

  dan overweight (BMI >26 kg/m ). Hasil yang didapat adalah adanya perbedaan yang signifikan pada rerata HDL di antara 3 kelompok BMI (p<0,05), sedangkan LDL memiliki perbedaan yang tidak signifikan (p>0,05). Korelasi antara profil lipid dengan BMI adalah tidak signifikan.

  f.

  “Relationship between Body Mass Index, Lipids, and Homocysteine Levels in University Students”

  Sanlier and Yabanci (2007) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan efek obesitas pada profil lipid di kalangan mahasiswa dan mahasiswi dengan rentang umur 19-23 tahun. Penelitian dilakukan pada 172 mahasiwa dan 183 mahasiswi yang diklasifikasikan dalam kategori

  2

  2

  (BMI <18,5 kg/m ), normal weight (BMI 18,5-24,9 kg/m ) dan

  underweight

  2 overweight (BMI >25 kg/m ). Pengukuran antropometri dan profil lipid yang signifikan antara berat badan dengan HDL (r=-0,33, p<0,01). Responden yang memiliki berat badan berlebih (overweight) akan mengalami peningkatan kadar LDL dan rasio LDL/HDL yang lebih besar daripada responden dengan berat badan normal.

  g.

  “The Relation of BMI and Skinfold Thicknesses to Risk Factors among Young and Middle- aged Adults : The Bogalusa Heart Study”

  Freedman, Katzmarzyk, Dietz, Srinivasan, Berenson (2010) melakukan penelitian pada 3318 responden secara cross-sectional dengan rentang usia 18-44 tahun. Pengukuran yang dilakukan antara lain : pengukuran BMI, subscapular dan triceps skinfold thicknesses (SF sum), profil lipid (LDL, HDL, trigliserid), tekanan darah systole dan diastole. Hasil yang didapat antara lain terdapat korelasi positif bermakna (p<0,001) antara BMI dengan LDL (r=0,23) dan HDL (r=-0,28).

  h.

  “Associations of Body Mass Index and Percentage Body Fat by Bioelectrical Impedance Analysis with Cardiovascular Risk Factors in Japanese Male Office Workers”

  Nakanishi, Nakamura, Suzuki, Matsuo, Tatara (2000) melakukan penelitian pada 1217 pria karyawan kantor dengan rentang usia 25-59 tahun.

  Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain istirahat cukup 9-12 jam, puasa semalam, tidak mengkonsumsi obat-obat kardiovaskular. Pengukuran yang dilakukan antara lain : pengukuran BMI, %body fat, tekanan darah, antara lain : BMI berkorelasi positif bermakna dengan kolesterol LDL dengan r=0,228 dan p<0,001, BMI berkorelasi negatif bermakna dengan kolesterol HDL dengan r=-0,362 dan p<0,001, dan BMI berkorelasi positif bermakna dengan rasio LDL/HDL dengan r=0,373 dan p<0,001.

3. Manfaat penelitian a. Manfaat praktis.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Body

  

Mass Index (BMI) dalam kaitannya dengan obesitas. Pengetahuan mengenai korelasi

  pengukuran BMI terhadap rasio kadar LDL/HDL dapat digunakan sebagai prediktor terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Pengukuran BMI merupakan pengukuran yang mudah, praktis, dan tidak memerlukan keahlian khusus.

  b. Manfaat teoritis.

  Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian yang terkait dengan korelasi pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap rasio LDL/HDL.

B. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi positif bermakna antara Body Mass Index (BMI) terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus 3 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Metode Antropometri Antropometri berarti pengukuran pada berbagai macam dimensi tubuh dan

  komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Parameter antropometri terdiri dari berat badan, tinggi badan, BMI, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, dan tebal lemak di bawah kulit (Fajar, Bakri, Supariasa, 2002).

  Pengukuran tinggi dan berat badan sangat sederhana dan umum dilakukan. Pengukuran tinggi dan berat badan dapat digunakan untuk menghitung BMI. Body

  

Mass Index/ Indeks Massa Tubuh dihitung dengan cara berat badan dalam kilogram

  2 dibagi dengan tinggi badan dalam meter persegi (kg/m ).

  Berat Badan (kg) Body Mass Index =

  2 Tinggi Badan (m ) (WHO, 2011).

  Body Mass Index (BMI) secara luas diterima sebagai alat untuk

  mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas (Roberts, Unterberger, Kuhnlein, Egeland, 2005). BMI merupakan indikator yang cukup handal dari obesitas bagi kebanyakan orang. BMI tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa BMI berkorelasi dengan lemak tubuh

  (adiposity). BMI merupakan metode yang murah dan mudah untuk melakukan skrining kategori berat badan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

  Menghitung BMI adalah salah satu metode yang direkomendasikan untuk penilaian kelebihan berat badan dan obesitas suatu populasi (WHO, 2000).

  Di samping kelebihan BMI sebagai indikator overweight dan obesitas, BMI memiliki beberapa kelemahan, yakni BMI kurang tepat digunakan pada orang dewasa yang mempunyai volume otot yang besar, dan pada orang lanjut usia berusia 65 tahun ke atas (Roberts et al., 2005). Menurut Fajar et al. (2002) penggunaan BMI tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, olahragawan dan dalam keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti edema, asites, dan hepatomegali.

  Tabel I. Klasifikasi Berat Badan berdasarkan Body Mass Index untuk orang Asia dewasa menurut WHO (2000)

  2 Klasifikasi BMI (kg/m ) Resiko Penyakit Penyerta

  Berat badan kurang / underweight < 18,5 Rendah Berat badan normal / normal weight 18,5-22,9 Rata-rata

  Overweight :

  ≥23 Beresiko / at risk 23-24,9 Meningkat Obesitas kelas I 25-29,9 Sedang Obesitas kelas II

  Berat ≥30

  B. Obesitas

  Obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana terjadi akumulasi lemak (adiposit) secara berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan (WHO, 2011).

  Obesitas terjadi ketika asupan energi melebihi pengeluaran energi. Tiga faktor utama yang memodulasi berat badan : faktor metabolik, diet, dan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang berkurang dapat menjadi faktor yang paling penting saat ini sebagai penyebab meningkatnya prevalensi obesitas (Atikah, 2007). Kelebihan energi disebabkan oleh konsumsi makanan yang berlebihan, sedangkan keluaran energi rendah disebabkan oleh rendahnya metabolisme tubuh dan aktivitas fisik. Kelebihan energi tersebut disimpan dalam bentuk jaringan lemak (Mann and Truswell, 2007).

C. Profil Lipid

  Lipid/lemak merupakan suatu komponen penting yang berfungsi sebagai sumber cadangan energi. Beberapa jenis lipid/lemak yang penting di dalam tubuh antara lain trigliserida, kolesterol, fosfolipid, dan asam lemak tak teresterifikasi (asam lemak bebas) (Widiastuti, 2003). Kolesterol merupakan suatu substansi lemak yang terdapat pada sel tubuh yang digunakan untuk memproduksi hormon steroid, vitamin

  E, dan membran sel (Al-Ajlan, 2011). Kolesterol beredar di dalam darah dalam partikel yang dikenal dengan istilah lipoprotein (Birtcher and Ballantyne, 2004).

  Menurut Colpo (2005), kolesterol merupakan lemak yang bersifat water insoluble, maka kolesterol tidak dapat mengapung dengan bebas di dalam medium darah yang berupa air. Untuk mengangkut kolesterol dan lemak-lemak lainnya di dalam tubuh maka kolesterol harus ditransportasikan di dalam lipoprotein. Ada lima macam lipoprotein yaitu kilomikron, Very Low Density Lipoprotein (VLDL), Intermediate

  

Density Lipoprotein (IDL), Low Density Lipoprotein (LDL), High Density

(HDL) (Widiastuti, 2003). Lipoprotein

  Lemak bersama makanan yang masuk ke dalam usus akan dikemas dan Kilomikron ini akan membawa lemak tersebut ke dalam aliran darah. Dalam plasma, kilomikron akan mengalami lipolisis oleh lipoprotein lipase (langkah 4) menjadi asam lemak bebas (free fatty acid) dan remnant kilomikron. FFA akan dibawa ke sel otot atau jaringan lemak untuk diubah menjadi trigliserida lagi sebagai cadangan energi, sedangkan remnant kilomikron akan ditangkap dengan cepat oleh hepar (langkah 5) menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian dari kolesterol bebas oleh hati akan diubah menjadi asam empedu yang kemudian dikeluarkan ke dalam usus untuk membantu penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi akan dialirkan melalui saluran empedu tanpa diubah menjadi asam empedu dan dibuang untuk ditimbun dalam jaringan tubuh. Hepar mensintesa VLDL (langkah 2), suatu lipoprotein yang juga banyak mengangkut trigliserida. Dalam plasma VLDL akan mengalami lipolisis oleh lipoprotein lipase menjadi IDL, kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL yang kaya akan kolesterol. LDL berfungsi sebagai alat angkut utama kolesterol dari hepar ke jaringan ekstrahepatik termasuk sel-sel perifer (langkah 9). Kolesterol yang diangkut oleh LDL jika sudah tidak diperlukan lagi akan dilepaskan dalam darah. HDL disintesis oleh hepar dan usus halus (langkah 3).

  Kolesterol yang dilepaskan oleh LDL pertama-tama akan berikatan dengan HDL. HDL mengambil kolesterol dari jaringan (langkah 10) dan diangkut ke hepar (langkah 12) atau memindahkannya (transfer) ke lipoprotein lain seperti remnant kilomikron atau VLDL yang kemudian ditangkap oleh hepar. Dalam hepar, kolesterol ini diekskresi ke dalam empedu untuk diubah menjadi asam empedu atau digunakan dalam pembentukan lipoprotein. Penurunan HDL dapat meningkatkan resiko terjadi aterosklerosis (Widiastuti, 2003).

  Gambar 1. Metabolisme Lipoprotein D. Proses Aterosklerosis

  Meningkatnya LDL di dalam darah akan meningkatkan resiko terjadinya penyumbatan di arteri koroner yang berakhir pada penyakit jantung koroner, sedangkan meningkatnya HDL di dalam darah akan menurunkan resiko penyakit tersebut (Birtcher and Ballantyne, 2004).

  Aterosklerosis dimulai dari disfungsi endotel pembuluh darah sehingga LDL terutama small dense LDL menembus endotel ke dalam intima dan mengalami modifikasi membentuk LDL yang teroksidasi. Akibat dari disfungsi endotel adalah meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah sehingga terjadi akumulasi lipoprotein plasma dalam intima membentuk atheroma (penonjolan ke dalam pembuluh darah akibat kadar kolesterol). Kolesterol LDL yang mengalami modifikasi akan merangsang endotel untuk mengekspresikan molekul adhesi, kemokin, sitokin, dan respon imun seperti monosit serta mediator-mediator inflamasi lainnya sehingga terjadi adhesi dan migrasi monosit ke dalam intima. Macrogaf-Colony Stimulating

  

Factor (M-CSF) akan merangsang deferensiasi monosit menjadi makrofag. Reseptor

  scavenger dari makrofag akan menangkap LDL yang teroksidasi. Akumulasi LDL yang teroksidasi dalam makrofag akan menjadi sel busa (foam cell) yang akan merangsang faktor-faktor pertumbuhan seperti platelet derivate growth factor, interleukin-1 (IL-1), tumor necrosis factor

  λ (TNF- λ). IL-1 dan TNF-λ ini merupakan inisiator secara tidak langsung pada proliferasi sel otot polos untuk bermigrasi dan berproliferasi dalam intima. Sel busa akan membentuk lipid ekstraseluler. Timbunan lipid ekstraseluler merupakan kompleks agregat kolesterol ester, kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid yang disebut plaque (Libby, Ridker, Maseri, 2002). Plaque dapat membesar dari waktu ke waktu dan proses ini disebut

  

atherosclerosis. Plaque dapat pecah dan mengikuti aliran darah sehingga gumpalan

dapat terbentuk pada permukaan pembuluh darah yang terpejan oleh plaque tersebut.

  Gumpalan darah yang menghambat dan memblokir aliran darah dan oksigen yang menuju ke jantung akan menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) (Birtcher and Ballantyne, 2004).

  

Gambar 2. Proses Aterosklerosis

E.

   Rasio LDL/HDL

  Menurut Stapleton, Goodwill, James, Brock, and Frisbee (2010) obesitas diketahui dapat meningkatkan jumlah LDL. Umumnya orang yang mengalami obesitas juga mengalami penurunan HDL. Hu et al. (2000) juga berpendapat bahwa abnormalitas profil lipid seperti peningkatan kadar LDL, rasio LDL/HDL, dan penurunan kadar HDL ditemukan pada individu yang obesitas. Keabnormalan profil lipid tersebut bertanggungjawab pada peningkatan resiko PJK.

  National Heart Lung and Blood Institute (2002) dalam The National

Cholesterol Education Programme, Adult Treatment Panel III menetapkan klasifikasi

  LDL, HDL, dan rasio LDL/HDL yang merupakan pedoman untuk interpretasi klinik hasil tes lipid darah sebagai berikut (Tabel II dan III) :

  Tabel II. Klasifikasi Kolesterol LDL dan HDL (mg/dL) (NCEP ATP III, 2002)

Klasifikasi LDL dan HDL Kategori

(mg/dL)

  LDL <100 Optimal 100-129 Mendekati Optimal 130-159 Garis batas level kolesterol-LDL tinggi 160-189 Tinggi

  Sangat Tinggi ≥190

  HDL < 40 Rendah 40-60 Normal

  Tinggi ≥ 60

  Rasio LDL/HDL telah diakui sebagai prediktor resiko penyakit kardiovaskular lebih kuat daripada itu LDL atau HDL itu sendiri (Grover et al., 2003).

  Tabel III. Rasio LDL/HDL (NCEP ATP III cit., Natalia, 2011)

Resiko Rasio LDL/HDL

  Sangat Rendah (1/2 rata-rata) <1,5 Resiko Rata-rata 1,5 - <3,2

  Resiko Sedang (2x rata-rata) 3,2 - <5,0 Resiko Tinggi (3x rata-rata) 5,0 -

  ≤6,1

Dokumen yang terkait

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 144

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 203

Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 95

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 143

Korelasi antara Body fat Percentage terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 183

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 201

Korelasi Body Mass Index dan Body Fat Percentage terhadap tekanan darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 190

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio kadar kolesterol total HDL pada mahasiswa mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

1 1 142

Korelasi Body Mass Index (BMI) dengan abdominal skinfold thickness terhadap rasio kadar LDL/HDL pada staf wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 126