PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Kristina Dewi Setyawati

071134085

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Kristina Dewi Setyawati

071134085

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang setia mendukung aku dalam menempuh pendidikan ini, suamiku Elieser Tito Pireno serta adik-adikku yang menjadi penyemangatku untuk menyelesaikan pendidikan ini. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO

  “Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya” (1 Yohanes 5:14).

  “Yang membuat hidup ini menarik adalah kemungkinan untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan” (Paulo Coelho).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 22 Juli 2010 Penulis

  Kristina Dewi Setyawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Kristina Dewi Setyawati Nomor Induk Mahasiswa : 071134085 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

JIGSAW

  beserta perangkat yang diperlukan. Dengan denikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 22 Juli 2010 Yang menyatakan,

  Kristina Dewi Setyawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Girimulyo dalam pembelajaran IPA. Apakah ada peningkatan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Prosedur penelitian menggunakan model penelitian tindakan kelas dengan melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sedangkan yang dianalisis berupa prestasi belajar siswa yang terdiri dari aspek afektik dan kognitif yang berupa lembar pengamatan dan tes. Keterlibatan siswa dalam kelompok ( aspek afektif ) diperoleh dari observasi langsung dengan bantuan beberapa indikator yaitu: (a) kerjasama, (b) tanggung jawab, (c) kedisiplinan, (d) ketekunan, (e) menghargai pendapat, (f) kejujuran. Adapun hal-hal yang dianalisis mengenai aspek kognitif kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA berupa tes hasil ulangan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Kondisi awal hanya 13 atau 50% siswa yang tuntas.Peningkatan terjadi pada siklus I, sebanyak 16 siswa atau 61.53% mencapai ketuntasan. Pada siklus II 20 siswa atau 76.9% tuntas dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dapat di lihat berdasarkan uji t pada SPSS yaitu untuk prestasi kognitif berupa tes Untuk prestasi kognitif berupa tes pada tabel perhitungan paired sample T test diperoleh mean siklus 1= 58,8462 dan mean siklus 2= 69,2308, t tabel = -2,060. t hitung (-4.242) > t tabel (-2,060). Nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0.000 lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (p=0.000<a=0.05). Kesimpulannya bahwa adanya peningkatan yang signifikan prestasi siswa dalam belajar IPA. Untuk prestasi pada aspek afektif dan psikomotorik berupa non tes diperoleh mean siklus 1= 65,5269 dan mean siklus 2 = 67,7077, sedangkan t = - 1,891,a 0,05 dan probabilitas 0,070 dan meskipun terjadi peningkatan perubahannya tidak signifikan karena (p=0.070>a=0.05). Kata kunci:Prestasi belajar, teknik jigsaw,pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  

IMPROVEMENT OF ACHIEVEMENT LEARN IPA STUDENT

CLASS of IV BY USING MODEL STUDY OF CO-OPERATIVE

TECHNIQUE of JIGSAW

  The purpose of the research is to improve achievement learn class student of IV SD Girimulyo in study of IPA. What is there improvement at cognate aspect, and afektif of psikomotorik. Research procedure use model research of class action through some steps that is planning, action, observation, and refleksi. While which analysed in the form of achievement learn student which consist of aspect of affection and cognate which in the form of perception sheet and of tes. Involvement of student in group ( aspect of afektif ) obtained from direct observation constructively some indicators that is: ( a) cooperation, ( b) responsibility, ( c) discipline, ( d) assidinity, ( e) esteem opinion, ( f) sincerity. As for analysed things regarding cognate aspect of ability of student in study of IPA in the form of tes result of restating.

  Result of research indicate that Research result indicate that usage of model study of technique co-operative of jigsaw can improve achievement learn student in study of IPA. Condition of early only 13 or 50% student which is complete. Improvment happened at cycle of I, counted 16 students or 61.53% reaching complete. At cycle of II 20 student or 76.9% ad for in study of IPA. Pursuant to data, can be concluded that usage of model study of technique co- operative of jigsaw can improve achievement learn student. Earn in seeing pursuant to test of t at SPSS that is for cognate achievement in the form of tes For cognate achievement in the form of tes at tables is calculation t test sample paired obtained by cycle mean 1= 58,8462 and cycle mean 2= 69,2308, t tables of = - 2,060. t count (- 4.242) > t tables of (- 2,060). Value of Signified used that is 0.000 is lower the than value of alpha which used in this research (p=0.000<a=0.05). Conclusion of that there is improvement him which isn't it student achievement in learning IPA. For achievement at aspect of afektif and of psikomotorik in the form of non tes obtained by cycle mean 1= 65,5269 and cycle mean 2 = 67,7077, while t - 1,891,a 0,05 and probability 0,070 and though happened the make-up of the change isn't it cause ( p=0.070>a=0.05). Key word: Prestasi belajar, teknik jigsaw,pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas rahmat perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Berangkat dari hal itu dan berdasar masalah yang ditemui di SD Girimulyo khususnya siswa kelas IV yang prestasinya rendah dalam belajar IPA, maka penulis berusaha memecahkan masalah tesebut. Pada akhirnya masalah itu dapat diatasi sehingga dapat dituliskan dalam bentuk skripsi yang berjudul “ Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas IV Dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Kaprodi PGSD yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar di PGSD USD ini.

  2. Dra. Maslicah Asy’ari, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing, memberi motivasi dan memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

  3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah memberi motivasi, kritik dan saran selama ini.

  4. Para dosen PGSD yang telah membagikan ilmunya.

  5. Hermoyo selaku karyawan sekretariat PGSD atas pelayanannya selama ini.

  6. Kedua orang tua Tubandiyono dan Siwiyati yang telah berjuang sangat keras agar penulis dapat menempuh pendidikan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Eliezer Tito Pireno yang selalu memberi semangat dan mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  8. Adikku Surahmat Wiyata dan Kristiawan Riski Saputra yang selalu menjadi penyemangat agar penulis tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini.

  9. Jarwiyati S.Pd , selaku Kepala Sekolah SD Girimulyo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Girimulyo

  10. Para guru di SD Girimulyo yang telah memberikan kehangatan sehingga penulis merasa aman ketika melaksanakan penelitian.

  11. Siswa dan siswi kelas IV SD Girimulyo yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  12. Teman-teman di kost Kolobendono 14 A, Elisabet Yulianti, Agustina Johan Irsanti, Maria Menuk Andarwati, Desi Purwaningrum, Lia Nur Hidayah, Veronika Kristin. Terima kasih atas kebersamaan selama ini sehingga kita dapat menjadi satu keluarga baru.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Penulis juga mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

  Yogyakarta, 22 Juli 2010 Penulis

  Kristina Dewi Setyawati NIM 071134085

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv MOTTO .............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ x KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3 C. Batasan Istilah ......................................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

  BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 5 A. Prestasi belajar .................................................................................. 5

  C. Instrumen Penelitian .............................................................................. 25

  4. Refleksi ....................................................................................... 37

  3. Analisis Data ............................................................................... 32

  2. Pelaksanaan kegiatan .................................................................. 30

  1. Rancangan kegiatan .................................................................... 29

  BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................... 29 A. Siklus 1 ............................................................................................... 29

  E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 26

  D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 26

  3. Siklus 2 ............................................................................................. 24

  1. Pengertian belajar ......................................................................... 5

  2. Siklus 1 ............................................................................................. 23

  1. Kondisi awal ..................................................................................... 22

  BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................................ 22 A. Lokasi penelitian ..................................................................................... 22 B. Rencana tindakan ................................................................................... 22

  D. Struktur Tumbuhan ........................................................................... 19

  C. Model kooperatif teknik jigsaw .......................................................... 17

  B. Pembelajaran kooperatif .................................................................... 9

  2. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................... 7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Siklus 2 ............................................................................................. 38

  1. Rancangan Kegiatan.................................................................... 38

  2. Pelaksanaan Kegiatan ................................................................. 39

  3. Analisis Data ............................................................................... 42

  4. Refleksi ....................................................................................... 46

  BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 48 A. Siklus 1 ............................................................................................ 48

  1. Rancangan Kegiatan .................................................................... 48

  2. Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 49

  3. Refleksi ....................................................................................... 52

  B. Siklus 2 ............................................................................................ 53

  1. Rancangan Kegiatan .................................................................... 53

  2. Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 54

  3. Refleksi ........................................................................................ 57

  4. Analisis Data ................................................................................ 57

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 61 A. Kesimpulan ............................................................................................. 61 B. Saran ...................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. .... 63 LAMPIRAN ........................................................................................................ 64

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Kriteria Penilaian afektif ........................................................................ 27 Tabel 2 Hasil Penilaian aspek kognitif siklus 1 .................................................. 33 Tabel 3 Hasil Pengamatan aspek afektif siklus 1 ................................................ 35 Tabel 4 Hasil Penilaian aspek kognitif siklus 2 ................................................. 42 Tabel 5 Hasil Pengamatan aspek afektif siklus 2 ................................................ 44

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Suasana Siswa dalam kelompok siklus 1 ........................................... 50 Gambar 2 Suasana Siswa dalam kelompok ahli siklus 1 .................................... 50 Gambar 3 Suasana Siswa saat kembali ke kelompok siklus 1 ........................... 51 Gambar 4 Suasana Siswa dalam kelompok ahli siklus 2 ................................... 56 Gambar 5 Suasana Siswa dalam kelompok asal siklus 2 .................................... 56

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Silabus, RPP, dan LKS ................................................................. 64 Lampiran II Kisi-kisi soal dan rubrik ................................................................ 80 Lampiran III Soal ulangan dan lembar pengamatan .......................................... 84 Lampiran IV Hasil Diskusi ............................................................................... 89 Lampiran V Uji Paired Sample t test ................................................................ 92 Lampiran VI Lain- lain ..................................................................................... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa ditentukan banyak aspek, terutama bidang

  pendidikan. Dengan adanya pendidikan suatu bangsa akan mengalami kemajuan dalam berbagai hal. Penyelenggaraan pendidikan diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran, di mana guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Dalam penyelenggaraan pendidikan ini, guru harus dapat merencanakan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.

  Peran guru dalam pembelajaran, sangatlah mendominasi dalam proses pembelajaran. Guru seolah-olah sebagai penguasa tunggal dalam pembelajaran di dalam kelas. Siswa belum diberi kesempatan secara aktif untuk membangun pengetahuannya sendiri dengan mengkonstruksi dari pengalamannya. Pengetahuan yang siswa peroleh kadang-kadang tidak tahan lama.

  Salah satu masalah yang dihadapi oleh sistem pendididkan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran di Indonesia sekarang ini kurang meningkatkan kreativitas siswa yang mana pembelajaran masih didominasi oleh guru dan cenderung masih bersifat monoton, masih menghafal konsep bukan pengalaman. Dalam kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  apa yang disampaikan oleh guru dan hanya memiliki sedikit peluang untuk bertanya.

  Untuk dapat meningkatkan prestasi siswa, guru diharapkan mempunyai kreativitas dalam mengelola kelas sehingga membuat pembelajaran di kelas lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibuat sedemikian rupa dengan model pembelajaran yang tepat agar siswa memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam berinteraksi satu dengan yang lain.

  Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.

  Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari temannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran merasa lebih sejalan dan sepadan.

  Salah satu pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw, Di mana pembelajaran ini siswa di bagi dalam kelompok- kelompok heterogen untuk kemudian siswa dapat menempatkan diri pada kelompok ahli yang akan mengerjakan tugas yang harus di bahas, setelah itu kembali ke kelompoknya dan bertanggung jawab kepada kelompoknya untuk dapat menyampaikan kepada kelompok akan tugas yang dikerjakan sehingga kelompok menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengerti. Sehingga siswa yang tidak tahu menjadi tahu, demikian pula siswa yang prestasinya kurang dapat dibantu oleh temannya yang prestasinya tinggi.

  Pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran di Indonesia khususnya dalam mata pelajaran

  IPA di SD kelas IV. Sehingga siswa diharapkan dapat menggali potensi dan pengalamannya dalam meningkatkan belajarnya di sekolah.

  B. Perumusan Masalah

  Apakah dengan Model Pembelajaran Kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Girimulyo, semester I tahun pelajaran 2009 - 2010 ?

  C. Batasan Istilah

  1. Pembelajaran kooperatif adalah kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk dalam struktur ini adalah lima unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerjasama, dan proses kelompok. (Johnson dalam Nur, 1993).

  2. Prestasi belajar adalah hasil yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dicapai seseorang setelah melakukan sesuatu aktivitas tertentu.

  3. Model Pembelajaran Kooperatif teknik Jigsaw dalam pelajaran IPA 4. Pembelajaran IPA mengenai struktur daun, akar, dan batang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. Tujuan Penelitian

  Mengetahui apakah pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Girimulyo, semester I tahun pelajaran 2009 – 2010.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Siswa Untuk meningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.

  2. Bagi Guru Sebagai masukan bagi guru untuk membuat model pembelajaran yang lebih inovatif di kelas.

  3. Bagi Peneliti Sebagai media untuk menambah pengalaman dan latihan menerapkan teori yang telah diterima di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

  Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan (Hilgard dalam Pasaribu 1983), perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan oleh obat-obatan.

  Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tersebut sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri ( Muhibin, 1995:5 ).

  Secara umum, belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungan, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep, atau teori. Tiap proses belajar mengakibatkan perubahan dalam diri atau organisme yang belajar. Perubahan itu tidaklah begitu terjadi dan kemudian lenyap kembali, tetapi perubahan yang tidak tahan lama (awet) (Samuel Suetomo 1982:58).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Jenis belajar meliputi :

  a. Kecakapan Jasmaniah Mengutamakan gerakan jasmaniah yang diperlakukan pada akhirnya berjalan otomatis. Dengan adanya kecakapan jasmaniah ini di harapkan anak akan dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.

  b.

   Problem Solving

  Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berpikir bukan dengan cara latihan. Membantu anak untuk dapat berpikir secara kritis dalam menghadapi berbagai persoalan.

  c. Belajar fakta pengetahuan Dalam ilmu terdapat segi hafalan dan segi pengertian. Segi pengertian membentuk hafalan, yang penting melibatkan fakta dan merealisasikannya. Jadi latihan dan pengertian penting. Belajar fakta pengetahuan dapat membantu anak dalam mengerti suatu konsep.

  d. Belajar Cara Dalam belajar terdapat langkah atau cara agar dapat mencapai tujuan.

  Langkah tersebut dapat digunakan untuk membantu kesulitan dalam belajar agar dapat mencapai tujuan sehingga dapat tercapai.

  e. Belajar Sikap Belajar sikap termasuk belajar norma dengan cara identifikasi, interaksi kelompok ( ada sikap kelompok ), dan alat komunikasi. Sikap merupkan dinamika untuk berbuat. Belajar dapat membentuk sikap tentang aturan -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  f. Belajar memperoleh minat yang mendalam Belajar tidak akan pernah lepas dari manusia karena pada hekekatnya belajar dilakukan manusia sepanjang hayatnya. Di era globalisasi sekarang ini, situasi lingkungan terus berubah seiring dengan pesatnya perkembangan iptek yang lebih modern. Belajar menjadi suatu kebutuhan yang penting karena dengan adanya belajar akan terjadi perubahan tingkah laku dari orang yang belajar.

  Pandangan konstruktivistik memandang belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pengalaman kognitifnya, belajar merupakan suatu proses pemberian pengetahuan di mana pembentukan ini dapat dilakukan oleh orang yang belajar.

2. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai meliputi aspek kogitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil yang telah dicapai meliputi beberapa aspek (Winkel, 1987) meliputi :

  a Aspek kognitif

  Melalui aspek kognitif manusia menghadapi objek-objek dalam bentuk-bentuk representatif yang menghadirkan objek-objek itu dalam kesadaran, sehingga aktivitas mental berpikir sangat mempengaruhi. Yang termasuk dalam aspek kognitif yaitu pengetahuan, pengertian, aplikasi, analisis, dan sintesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  b. Aspek afektif

  Melalui aspek afektif manusia dapat belajar menghayati nilai dari objek-objek yang dihadapi melalui alam, entah objek itu berupa orang, benda atau kejadian, dan dapat mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Yang termasuk dalam aspek afektif yaitu penerimaan, memberi respon, penilaian, organisasi, dan mempribadikan nilai.

  c. Aspek Psikomotorik

  Melalui aspek psikomotorik dapat belajar menghadapi dan menangani objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia itu sendiri. Yang termasuk dalam aspek psikomotorik yaitu respon terbimbing, penciptaan, respon kompleks, respon mekanis, dan penyesuaian atau kemahiran.

  Dengan demikian prestasi merupakan hasil meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu aktivitas tertentu. Setiap individu belajar menginginkan hasil yang baik. Sehingga individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasi belajar berhasil dengan baik.

  Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dengan menggunakan pembelajaran yang menarik siswa akan mempunyai semangat dalam belajar sehingga prestasinya akan meningkat dan mencapai tujuun yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

B. Pembelajaran kooperatif

  Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan belajar mendasarkan suatu ide bahwa siswa bekerja sama dalam belajar kelompok dan masing- masing bertanggung jawab pada aktivitas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama antar siswa dalam kelompok.

  Tujuan pembelajaran kooperatif yaitu pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap perbedaan individu, pengembangan keterampilan sosial. Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif ( Nur, 2006 : 12 ) : 1. Siswa belajar dalam kelompok untuk menguasai materi akademis.

  2. Anggota dalam kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan, berbeda ras, suku, dan kemampuan akademik.

  3. Sistem penghargaan yang berorientasi pada kelompok daripada individu. Prinsip pembelajaran kooperatif yaitu ( Nur, 2006 : 14) :

  1. Belajar siswa aktif Pembelajaran kooperatif berpusat pada siswa, aktivitas belajar lebih dominan dilakukan siswa, pengetahuan yang dibangun dan ditemukan adalah dengan belajar bersama-sama dengan anggota kelompok sampai masing-masing siswa memahami materi pembelajaran. Aktivitas siswa bekerja sama, melakukan diskusi, mengemukakan ide masing- masing anggota, dan menguji secara bersama-sama dengan kelompok lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  2. Belajar bekerjasama Proses pembelajaran dilalui dengan bekerjasama dalam kelompok untuk membangun pengetahuan yang tengah dipelajari. Seluruh siswa terlibat aktif dalam kelompok untuk melakukan diskusi, memecahkan masalah, dan mengujinya secara bersama-sama. Sehingga terbentuk pengetahuan baru dari hasil kerjasama mereka.

  3. Pembelajaran partisipatorik Siswa belajar dengan melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk menemukan dan membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran.

4. Reactive Teaching

  Untuk menerapkan pembelajaran seperti ini guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar seluruh siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi siswa dapat dibangkitkan jika guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik serta dapat menyakinkan siswanya akan manfaat pelajaran untuk masa depan mereka. Ciri-ciri guru yang reaktif yaitu menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar, pembelajaran dari guru dimulai dari hal-hal yang diketahui dan dipahami siswa, selalu menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa, dan mengetahui hal-hal yang membuat siswa menjadi bosan dan segera menanggulanginya.

  5. Pembelajaran yang menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Pembelajaran harus berjalan dalam suasana yang menyenangkan, tidak ada lagi suasana yang menakutkan bagi siswa atau suasana belajar yang tertekan. Suasana belajar yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan perilaku guru di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang ramah dengan tutur kata bahasa yang menyayangi siswa-siswanya.

  Unsur- unsur pembelajaran kooperatif yaitu :

  1. Saling ketergantungan secara positif Saling ketergantungan secara positif adalah perasaan antar kelompok siswa untuk membantu setiap orang dalam kelompok tersebut. Saling ketergantungan secara positif berarti bahwa maju mundurnya kelompok tersebut tergantung dari kerjasama antar kelompok. Saling ketergantungan secara positif akan muncul apabila kelompok membagi tujuan bersama. Cara-cara mempromosikan saling ketergantungan secara positif dalam kelompok meliputi, tujuan, penghargaan, peranan, sumber dan idenitas.

  2. Tanggung Jawab individu Terdapat beberapa cara menstrukturisasi kegiatan kelompok untuk memajukan rasa tanggung jawab individual yaitu ( jacob dalam Nur ,2006 : 18 ) :

  a) Masing-masing siswa secara individual mengerjakan kuis, melengkapi tugas, atau membuat ringkasan tentang materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  b) Anggota-anggota kelompok dipanggil secara random untuk menjawab pertanyaan dan atau untuk menjelaskan jawabannya c) Masing-masing anggota kelompok memiliki suatu peranan yang telah dirancang untuk mereka tampilkan. Peranan ini bisa bergilir sebagai contoh suatu pelajaran dapat dibagi dalam kelompok kecil.

  d) Masing-masing anggota utamanya bertanggung jawab untuk satu bagian proyek kelompok mereka.

  3. Pengelompokan secara heterogen Pengelompokan siswa secara heterogen menurut prestasi, kecerdasan, etnik, dan jenis kelamin dapat dilakukan oleh guru.

  Mencampurkan siwa secara pribadi didorong agar dapat memperbaiki hubungan para siswa, pengelompokan siswa dengan prestasi rendah dengan model kebiasaan yang baik, dan sistem tutur teman sebaya.

  4. Keterampilan- keterampilan kolaboratif Siswa belajar dalam kelompok untuk bekerja sama dalam belajar secara efektif berkaitan dengan konten akademik.

  5. Pemrosesan interaksi kelompok Membantu kelompok belajar untuk berkolaborasi dengan lebih efektif. Pemrosesan interaksi kelompok dapat dibagi dalam 2 aspek yaitu pertama menjelaskan tentang fungsinya berkelompok. Misalnya anggota khusus dapat dipuji saat mereka dapat menjelaskan bagian point yang sulit pada temannya. Kedua, kelompok akan mendiskusikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  6. Interaksi tatap muka Interaksi secara langsung antara satu dengan yang lainnya sementara mereka bekarja. Interaksi terjadi antar siswa. Mereka berkomunikasi dapat secara verbal atau non verbal

  Macam- macam model pembelajaran kooperatif ( Nur, 2006 : 50 ) :

  1. Student Teams- Achievement Divisions ( STAD ) Pembelajaran STAD merupakan model pembelajaran yang sederhana, merupakan pembelajaran yang banyak digunakan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dengan model STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya. Guru lebih dahulu menyajikan materi baru dalam kelas, kemudian anggota tim mempelajari dan berlatih untuk materi tersebut dalam kelompok mereka yang biasanya bekerja berpasangan. Mereka melengkapi lembar kerja, bertanya satu sama lain, membahas masalah dan mengerjakan latihan. Tugas- tugas mereka harus dikuasai oleh setiap anggota kelompok. Pada akhirnya guru memberikan kuis yang harus dikerjakan siswa secara individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Setiap anggota kelompok harus memberikan skor yang terbaik kepada kelompoknya dengan menunjukkan peningkatan penampilan dibanding dengan sebelumnya atau dengan mencapai nilai sempurna. Kelompok yang tanpa memiliki anggota- anggota yang meningkat nilainya dan menghasilkan skor yang sempurna tidak akan menang atau mendapat penghargaan.

  2. Teams- Games- Tournaments ( TGT ) Model TGT adalah suatu model pembelajaran yang didahului dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru dan diakhiri dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Setelah itu, siswa pindah menuju kelompok masing-masing untuk mendiskusikan dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang diberikan oleh guru. Sebagai ganti dari tes tertulis, setiap siswa akan bertemu seminggu sekali pada meja turnamen dari dua rekan dari kelompok lain untuk membandingkan kemampuan kelompoknya dengan kelompok lain.

  3. Teams- Assisted Individualization ( TAI ) Model TAI dirancang dan digunakan untuk pembelajaran terprogram, misalnya pengajaran matematika yang berurutan. Model

  TAI menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Model TAI dirancang khusus untuk mengajarkan matematika pada kelas 3 - 6. Setiap siswa bekerja sesuai dengan unit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  kemampuannya. Kegiatan pembelajaran TAI yaitu membagi siswa dalam kelompok, tes penempatan, mempelajari materi pelajaran, belajar kelompok, skor dan penghargaan kelompok, mengajar kelompok, tes fakta, dan unit keseluruhan.

  4. Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRL ) Model CIRC pembelajarannya siswa bekerja dalam tim pembelajaran kooperatif beranggota 4 orang. Mereka terlibat dalam sebuah rangkaian kegiatan bersama, termasuk saling membacakan satu dengan yang lainnya, membuat prediksi tentang bagaimana cerita naratif yang akan muncul, saling membuatkan ikhtiar satu dengan yang lain, menulis tanggapan terhadap cerita, dan berlatih pengejaan serta perbendaharaan kata. Mereka juga bekerja sama untuk memahami ide pokok dan keterampilan pemahaman yang lain.

  5. Group Investigations ( GI ) Model GI model pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dengan cara mencari dan menentukan informasi ( gagasan, opini, data, solusi ) dari berbagai macam sumber ( buku- buku, institusi- institusi, orang-orang ) di dalam dan di luar kelas. Siswa mengevaluasi dan mensistesiskan semua informasi yang disampaikan oleh masing- masing anggota kelompok dan akhirnya dapat menghasilkan produk berupa laporan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  6. Jigsaw Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah suatu pembelajaran kooperatif di mana dalam proses pembelajaran setiap siswa dalam kelompok disilang dan memperoleh tugas yang berbeda. Anggota kelompok yang memperoleh tugas sama dikumpulkan jadi satu dan membahas tugas tersebut. Tiap anggota yang telah selesai mengerjakan harus kembali ke kelompok semula untuk menyampaikan hasil pembahasan, sehingga kelompok pembahas kembali ke kelompok semula dengan membawa berbagai permasalahan yang berbeda untuk disampaikan kepada teman sejawat dalam kelompok. Akan dibahas dalam bab ini.

  7. Co- op Co-op Model Co-op Co-op menempatkan kelompok-kelompok dalam kerja sama satu dengan yang lain untuk mengkaji topik kelas. Model ini memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok- kelompok kecil, dan kemudian memberikan kesempatan bagi mereka untuk saling tukar pemahaman yang baru kepada teman-teman sebaya. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif Kelebihan

  1. Siswa dapat menerapkan dalam menyelesaikan tugas- tugas yang kompleks

  2. Meningkatkan kecakapan induvidu maupun kelompok dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  3. Meningkatkan komitmen

  4. Tidak memiliki rasa dendam

  5. Menghilangkan terhadap teman sebaya Kekurangan

  1. Kontribusi dari siswa berprestasi rendah berpestasi rendah menjadi kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan kecewa, hal ini disebabkan oleh anggota kelompok yang pandai lebih dominan

  2. Memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

  3. Materi tidak disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman

  4. Guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif dengan baik

  C Model Kooperatif Teknik Jigsaw

  Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah suatu pembelajaran kooperatif di mana dalam proses pembelajaran setiap siswa dalam kelompok disilang dan memperoleh tugas yang berbeda. Anggota kelompok yang memperoleh tugas sama dikumpulkan jadi satu dan membahas tugas tersebut.

  Tiap anggota yang telah selesai mengerjakan harus kembali ke kelompok semula untuk menyampaikan hasil pembahasan, sehingga kelompok pembahas kembali ke kelompok semula dengan membawa berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  permasalahan yang berbeda untuk disampaikan kepada teman sejawat dalam kelompok.

  Karakteristik Pembelajaran kooperatif teknik jigsaw yaitu ( Nur, 2006 : 51) : a. Setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang.

  b. Terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.

  c. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berbeda kemampuannya.

  d. Bahan atau materi dibangun menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah anggota kelompok.

  e. Berstruktur tugas. Langkah pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah sebagai berikut :

  a. Pengajar memberi pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam pelajaran untuk hari itu.

  b. Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan sesuai dengan jumlah anggota dalam kelompok.

  c. Siswa dibagi dalam kelompok yang disebut kelompok asal.

  d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bahan yang kedua demikian selanjutnya.

  e. Kemudian semua siswa yang mendapat bahan materi yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  f. Setelah berdiskusi pada kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi dan informasi kepada siswa yang lain.

  g. Kegiatan ini dapat diakhiri dengan presentasi atau diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu.

  Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw yaitu :

  a. Kelebihan 1) Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

  2) Melatih siswa mengembangkan kerja sama dan kolaborasi dengan orang lain.

  3) Melatih siswa menerima perbedaan dengan yang lain. 4) Membuat siswa lebih aktif.

  b. Kekurangan 1) Waktu yang dibutuhkan relatif lama.

  2) Kelompok yang pandai lebih mendominasi dalam kerja kelompok sehingga siswa yang berprestasi rendah akan cenderung diam.

  3) Siswa yang berkemampuan tinggi merasakan kekecewaan ketika harus membantu temannya yang berkemampuan rendah.

  D Struktur Tumbuhan

  1 Akar Akar adalah bagian tumbuhan yang tumbuh searah dengan gaya tarik bumi. Akar ditemukan pada bagian paling bawah batang dan terletak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  akar lutut pada tumbuhan bakau dan akar gantung pada tumbuhan beringin. Akar terdiri dari rambut, bulu akar, dan tudung akar. Bulu akar berfungsi sebagai jalan masuk air dan zat hara dari dalam tanah ke tumbuhan, tudung akar berguna untuk melindungi akar saat menembus tanah.