Sistem informasi lembaga keuangan mikro subsistem perkreditan pada Bank Perkreditan Rakyat : studi kasus pada Bank Perkreditan Rakyat Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

  

SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SUBSISTEM PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

( STUDI KASUS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA )

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Informatika

  

Oleh:

  

I Kadek Dendy Senapartha

055314074

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2010

  

MICROFINANCE INFORMATION SYSTEM A CREDIT SUBSYSTEM

OF BANK PERKREDITAN RAKYAT (A CASE STUDY AT BANK

PERKREDITAN RAKYAT YOGYAKARTA)

  

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Study Program of Informatics Engineering

  

By:

  

I Kadek Dendy Senapartha

055314074

  

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2010

  

HALAMAN MOTO

BHAGAVAD GITA

  Sloka 3. 8

  

niyatam kuru karma tvam karma jyayo hy akarmanah

sarira – yatrapi ca te na prasiddhyed akarmanah

Artinya :

Lakukanlah tugas kewajibanmu yang telah ditetapkan, sebab melakukan hal

demikian lebih baik dari pada tidak bekerja. Seseorang bahkan tidak dapat

memeilhara badan jasmaninya tanpa bekerja.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau

bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, Januari 2010 Penulis

  I Kadek Dendy Senapartha

  

ABSTRAKSI

  Sistem informasi lembaga keuangan mikro pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah sistem yang digunakan untuk menangani proses bisnis perbankan sehari-hari. Sistem ini dikembangkan untuk mempermudah proses transaksi bank mulai dari customer service, tabungan, deposito, perkreditan, teller, utilitas dan pencatatan akuntansi.

  Dalam tugas akhir ini dibuat sebuah subsistem dari sistem informasi lembaga keuangan mikro (microbank) pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu subsistem backoffice yang menangani masalah perkreditan. Subsistem ini menangani semua proses perkreditan yaitu, manajemen data debitur, transaksi angsuran kredit, pencetakan laporan, perhitungan bunga dan denda, realisasi kredit, manajemen data tabel pendukung kredit dan penjadwalan angsuran kredit debitur. Sistem telah berhasil dikembangkan dengan menggunakan metodologi FAST, dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa permrograman Java, database MySQL, Netbeans 6.5 dan MySQL browser. Selain itu, sistem yang dibuat dapat berjalan pada platform yang berbeda seperti sistem operasi Windows dan Linux.

  Sistem ini diharapkan dapat membantu proses pencatatan kredit debitur pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dengan adanya sistem ini, proses pencatatan kredit debitur dapat menjadi lebih cepat dan lebih sistematis.

  

ABSTRACT

  The information system of microfinance institutions in Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) is a system that used to handle daily banking business processes.

This system was developed to facilitate the process of banking transactions consist of customer service, savings, deposits, credits, teller, utilities and accounting records.

  This thesis was made in purpose to build a subsystem of the information system of microfinance institutions (microbank) in BPR that handle backoffice credit problems. This subsystem handles all the credit process, the debtor data management, credit installment transactions, printing reports, calculating interest and penalties, the realization of credit, supporting tables of data management and scheduling of installment credit loan borrowers. The system has been successfully developed using FAST methodology, and has been implemented using the Java programming language, MySQL database, NetBeans 6.5 and MySQL browser. In addition, the system can be run on different platforms like Windows and Linux.

  This system is expected to help the credit records of debtors at BPR. With this system, the credit records of debtors can be faster and more systematic.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : I Kadek Dendy Senapartha NIM : 055314074

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SUBSISTEM PERKREDITAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

( STUDI KASUS PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA )

  Beserta perangkat yang diperlukan ( bila ada ). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : Janunari 2009 Yang menyatakan ( I Kadek Dendy Senapartha )

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

  Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih ini saya sampaikan terutama kepada.

  1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Puspaningtyas Sanjaya Adi, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si., M.Kom, selaku Dosen Pembimbing Akademik Teknik Informatika angkatan 2005.

  4. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing TA. Terima kasih atas bimbingan selama saya mengerjakan Laporan Skripsi ini.

  5. Kepada mbak Nurma Evy selaku pembimbing lapangan yang telah membantu saya dalam menganalisa dan memecahkan permasalahan – permasalahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

  6. Ayah, Ibu dan Kakak yang telah memberikan banyak nasehat hidup, doa dan semangat, perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

  Nariwastu, Fransiskus Paranso, Ari Bagoes, Christiono Eka, Ignasius Hans, Dominikus Catur, Gregorius Arif, Linus Wedar Duanto dan teman – teman SaOS dan Narayana Smrti.

  8. Semua pihak yang telah membantu penulisan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhir kata penulis menyadari bahwa skrisi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis sangat berterima kasih atas segala kritik dan saran yang akan diberikan sehingga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Atas perhatian dari semua pihak sata ucapkan terima kasih.

  Yogyakarta, Januari 2010 Penulis

  

DAFTAR ISI

  SISTEM INFORMASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO ________________ i HALAMAN PERSETUJUAN ______________________________________ iii HALAMAN PENGESAHAN ______________________________________ iv HALAMAN MOTO _____________________________________________ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA _______________________________ vi ABSTRAKSI __________________________________________________ vii

  

ABSTRACT ___________________________________________________ viii

  LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN __________________________ ix KATA PENGANTAR ____________________________________________ x DAFTAR ISI __________________________________________________ xii DAFTAR GAMBAR ____________________________________________ xvi DAFTAR TABEL _______________________________________________ 1

  BAB I ________________________________________________________ 3 PENDAHULUAN _______________________________________________ 3

  1.1. Latar Belakang Masalah ___________________________________ 3

  1.2. Rumusan Masalah _______________________________________ 4

  1.3. Batasan Masalah _________________________________________ 4

  1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ______________________________ 5

  1.5. Metode Penelitian ________________________________________ 5

  1.6. Sistematika Penulisan _____________________________________ 6

  BAB II ________________________________________________________ 9 LANDASAN TEORI _____________________________________________ 9

  2.3. Analisis dan Desain Berbasis Objek _________________________ 10

  b. Store Procedure ________________________________________ 31

  3.1.2.5. Diagram use case _________________________________ 42

  3.1.2.3. Orang yang terlibat dalam sistem _____________________ 41

  3.1.2.2. Gambaran sistem baru ______________________________ 40

  3.1.2.1. Analisa Sebab-Akibat (Cause-Effect Analysis) ___________ 39

  3.1.3. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis Phase) _____________ 39

  3.1.1.1. Pernyataan Masalah _______________________________ 37

  3.1.2. Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition Phase) ________ 37

  3.1.1. Gambaran Sistem di BPR _______________________________ 35

  3.1. Analisis Kebutuhan Sistem ________________________________ 35

  BAB III ______________________________________________________ 35 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN LOGIS SISTEM ______ 35

  _______________________________ 30

  2.3.1. Object Oriented Analysis (OOA) _________________________ 10

  Structure Query Languange

  2.11. MySQL ______________________________________________ 29 a.

  2.10. JDBC ________________________________________________ 28

  2.9. Java _________________________________________________ 27

  2.8. Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran __________________ 25

  2.7. Bank Perkreditan Rakyat _________________________________ 24

  2.6. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) __________________________ 23

  2.5. Sistem Pemrosesan Transaksi ______________________________ 22

  2.4. Diagram Relasi Entitas ___________________________________ 17

  2.3.3. UML (Unified Modelling Languange) _____________________ 11

  2.3.2. Object Oriented Design (OOD) __________________________ 10

  3.1.2.6. Ringkasan use case ________________________________ 47

  3.1.3. Fase Desain Logis (Logical Design Phase) __________________ 76

  3.1.4.1. Activity Diagram _________________________________ 76

  3.1.4.2. Diagram Relasi Entitas (ER Diagram)__________________ 89

  3.1.4.3. Sequence diagram (Identifikasi kelas) __________________ 90

  3.2.1.4. Sequence diagram _________________________________ 94

  3.2.1.5. Class Diagram __________________________________ 104

  3.1.4. Fase Desain Fisik (Physical Design Phase) _________________ 109

  3.1.4.1. Desain Tabel ____________________________________ 109

  3.1.4.2. Rancangan Antarmuka ____________________________ 118

  BAB IV _____________________________________________________ 125 IMPLEMENTASI DAN HASIL __________________________________ 125

  4.1. Fase Konstruksi dan Percobaan ___________________________ 125

  4.1.1. Karakteristik Sistem __________________________________ 125

  4.1.2. Kebutuhan Sistem ____________________________________ 125

  4.1.3.6. Kebutuhan Perangkat Keras ________________________ 125

  4.1.3.7. Kebutuhan Perangkat Lunak ________________________ 126

  4.1.3. Kebutuhan Sistem ____________________________________ 127

  4.1.3.1. Kebutuhan Perangkat Lunak ________________________ 127

  4.1.3.2. Pembangunan Sistem _____________________________ 134

  4.1.3.3. Koneksi Program ke Database _______________________ 137

  4.1.3.4. Penanganan Verifikasi Manajer dan Direksi ____________ 140

  4.1.3.5. Manajemen Produk Kredit _________________________ 144

  4.1.3.6. Manajemen Tabel Pendukung _______________________ 159

  4.1.3.7. Manajemen Data Debitur __________________________ 173

  4.1.3.8. Penjadwalan Angsuran Kredit Debitur ________________ 198

  4.1.3.9. Transaksi Realisasi Kredit Debitur ___________________ 200

  4.1.3.10. Transaksi Angsuran Kredit Debitur ___________________ 205

  4.1.3.11. Pencetakan Laporan ______________________________ 209

  ANALISIS HASIL ____________________________________________ 212

  5.1. Latar Belakang Masalah _________________________________ 212

  5.1.1. Analisa Unjuk Kerja Multiplatform Subsistem yang Baru ______ 212

  5.1.2. Analisa Unjuk Kerja Transaksi Basis Data Sistem ___________ 213

  5.2. Kelebihan dan Kekurangan Sistem _________________________ 218

  BAB VI _____________________________________________________ 219 PENUTUP ___________________________________________________ 219 DAFTAR PUSTAKA __________________________________________ 221

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram Relasi Entitas _______________________________ 18Gambar 2.2. Entitas ___________________________________________ 18Gambar 2.3. Atribut ___________________________________________ 19Gambar 2.4. Identifier atau kunci _________________________________ 20Gambar 2.5. Relasi Antar Entitas _________________________________ 20Gambar 2.6. Transaksi lalu lintas query ____________________________ 33Gambar 3.1. Diagram Konteks Sistem yang Lama ____________________ 35Gambar 3.2. Diagram Use case direksi _____________________________ 43Gambar 3.3. Use case paket pengelolaan tabel pendukung ______________ 44Gambar 3.4. Use case paket pengelolaan tabel pendukung ______________ 44Gambar 3.5. Use case manajer ___________________________________ 45Gambar 3.6. Use case diagram paket mengelola data debitur ____________ 46Gambar 3.7. Use case diagram paket transaksi kredit __________________ 46Gambar 3.8. Use case diagram paket pencetakan laporan kredit __________ 47Gambar 3.9. Activity diagram Login _______________________________ 76Gambar 3.10. Activity diagram Membuat Produk Kredit _______________ 77

  Activity diagram

Gambar 3.11. Menghapus Produk Kredit _____________ 77Gambar 3.12. Activity diagram Mengubah Produk Kredit ______________ 78Gambar 3.13. Activity diagram Mengisi Data Tabel Pendukung _________ 78Gambar 3.14. Activity diagram Mengubah Data Tabel Pendukung _______ 79

  Activity diagram

Gambar 3.15. Menghapus Data Tabel Pendukung ______ 79Gambar 3.16. Activity diagram Pencetakan Laporan Nominatif__________ 80

  Activity diagram

Gambar 3.17. Mencetak Data Debitur________________ 80Gambar 3.18. Activity diagram Mencetak Daftar Angsuran Kredit _______ 81

  Activity diagram

Gambar 3.19. Pencetakan Nota Angsuran _____________ 81Gambar 3.20. Activity diagram Pencetakan Riwayat Transaksi __________ 82Gambar 3.21. Activity diagram Mencari Data Debitur _________________ 82Gambar 3.23. Activity diagram Mengubah Data Debitur _______________ 84Gambar 3.44. Sequence diagram Cetak Daftar Nominatif _____________ 100 Gambar 3.45.

  Sequence diagram

  Hapus Data Debitur _________________ 98

Gambar 3.40. Sequence diagram Tambah Data Debitur _______________ 98Gambar 3.41. Sequence diagram Ubah Data Debitur__________________ 99Gambar 3.42. Sequence diagram Menjadwal Angsuran Kredit __________ 99Gambar 3.43. Sequence diagram Setoran dan Perhitungan Jumlah Denda _ 100

  Sequence diagram

Gambar 3.37. Sequence diagram Menghaous Data Tabel Pendukung _____ 97

  Cetak Data Debitur ________________ 101

Gambar 3.46. Sequence diagram Cetak Transaksi Kredit _____________ 101Gambar 3.47. Sequence diagram Cetak Riwayat Transaksi ____________ 102Gambar 3.48. Sequence diagram Realisasi Kredit ___________________ 102Gambar 3.49. Sequence diagram Pencetakan Nota Angsuran __________ 103Gambar 3.50. Sequence diagram Cetak Bukti Realisasi_______________ 103Gambar 3.51. Sequence diagram Logout __________________________ 104Gambar 3.38. Sequence diagram Cari Data Debitur __________________ 97 Gambar 3.39.

  Mengubah Data Tabel Pendukung ______ 96

Gambar 3.24. Activity diagram Menambah Data Debitur ______________ 85 Gambar 3.25.Gambar 3.29. Activity diagram Logout ____________________________ 88

  Activity diagram

  Menjadwal Angsuran Kredit ____________ 86 Gambar 3.26.

  Activity diagram

  Setoran dan Perhitungan Denda _________ 87

Gambar 3.27. Activity diagram Realisasi Kredit _____________________ 87Gambar 3.28. Activity diagram Pencetakan Bukti Realisasi _____________ 88Gambar 3.30. Diagram Relasi Entitas (ER Diagram)__________________ 89

  Sequence diagram

Gambar 3.31. Sequence diagram Login ____________________________ 94 Gambar 3.32.

  Sequence diagram

  Membuat Produk Kredit _____________ 94

Gambar 3.33. Sequence diagram Menghapus Produk Kredit ____________ 95 Gambar 3.34.

  Sequence diagram

  Mengubah Produk Kredit_____________ 95

Gambar 3.35. Sequence diagram Mengisi Data Tabel Pendukung ________ 96 Gambar 3.36.Gambar 3.52. Class diagram Login ______________________________ 104Gambar 3.54. Class diagram Manajemen Produk Kredit ______________ 105Gambar 3.69. Rancangan Antarmuka Cetak Laporan Nominatif ________ 122Gambar 4.8. Tampilan Ubah Data Debitur _________________________ 187Gambar 4.7. Tampilan Tambah Data Debitur _______________________ 181Gambar 4.6. Tampilan Ubah Data Debitur _________________________ 174Gambar 4.5. Tampilan Manajemen Tabel Asuransi ___________________ 161Gambar 4.4. Tampilan Manajemen Produk Kredit____________________ 144Gambar 4.4. Tampilan Menu Manajer _____________________________ 143Gambar 4.3. Tampilan Menu Direksi _____________________________ 143Gambar 4.2. Tampilan Login ___________________________________ 140Gambar 4.1. Diagram alur pola Model-View-Control _________________ 135Gambar 3.73. Rancangan Antarmuka Login _______________________ 124Gambar 3.72. Rancangan Antarmuka Angsuran Kredit _______________ 123Gambar 3.71. Rancangan Antarmuka Realisasi Kredit _______________ 123Gambar 3.70. Rancangan Antarmuka Cetak Riwayat Transaksi Debitur __ 122Gambar 3.68. Antarmuka Cetak Jadwal Angsuran dan Data Debitur _____ 121Gambar 3.55. Class diagram Setoran dan Hitung Denda ______________ 106 Gambar 3.56.Gambar 3.67. Rancangan Antarmuka Menghapus Data Debitur ________ 121Gambar 3.66. Rancangan Antarmuka Mengubah Data Debitur _________ 120Gambar 3.65. Rancangan Antarmuka Data Nasabah _________________ 120Gambar 3.64. Rancangan Antarmuka Tabel Pendukung ______________ 119Gambar 3.63. Rancangan Antarmuka Tabel Pendukung ______________ 119Gambar 3.62. Rancangan Antarmuka Manajemen Produk Kredit _______ 118Gambar 3.61. Rancangan Antarmuka Menu Utama __________________ 118Gambar 3.60. Class diagram Cetak Debitur _______________________ 108Gambar 3.59. Class diagram Cetak Laporan Nominatif ______________ 108Gambar 3.58. Class diagram Pencetakan Riwayat Angsuran ___________ 107

  Realisasi Kredit ______________________ 107

  Class diagram

  Manajemen Tabel Pendukung ___________ 106 Gambar 3.57.

  Class diagram

Gambar 4.9. Tampilan Hapus Data Debitur _________________________ 193Gambar 4.11. Tampilan Realisasi Kredit __________________________ 201Gambar 4.12. Tampilan Angsuran Kredit _________________________ 206Gambar 4.13. Tampilan Cetak Laporan Nominatif __________________ 209

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.13. Tabel Angsuran Kredit ______________________________ 113Tabel 3.24. Tabel Jenis Jaminan ________________________________ 117Tabel 3.23. Tabel Jenis Pengikatan ______________________________ 116Tabel 3.22. Tabel Jenis Penjamin _______________________________ 116Tabel 3.21. Tabel Golongan Penjamin ____________________________ 116Tabel 3.20. Tabel Sifat Pinjaman ________________________________ 116Tabel 3.19. Tabel Kredit Kolektif 2 ______________________________ 115Tabel 3.18. Tabel Kredit Kolektif 1 ______________________________ 115Tabel 3.17. Tabel Produk Kredit ________________________________ 115Tabel 3.16. Tabel Ikatan Hukum ________________________________ 114Tabel 3.15. Tabel Sektor Ekonomi ______________________________ 114Tabel 3.14. Tabel Jaminan _____________________________________ 113Tabel 3.12. Tabel Kolektibilitas_________________________________ 113Tabel 2.1. Tabel Komponen Use Case ____________________________ 15Tabel 3.11. Tabel Pinjaman Penjamin ____________________________ 112Tabel 3.10. Tabel Account Officer ______________________________ 112Tabel 3.9. Tabel Pinjaman Kredit ______________________________ 110Tabel 3.8. Tabel Nasabah ____________________________________ 109Tabel 3.7. Tabel Groupdef ____________________________________ 109Tabel 3.6. Tabel Pengguna ___________________________________ 109Tabel 3.5. Ringkasan Use Case Manajer __________________________ 48Tabel 3.4. Ringkasan Use Case Direksi ___________________________ 47Tabel 3.3. Aktor Use Case _____________________________________ 42Tabel 3.2. Analisa Sebab Akibat ________________________________ 39Tabel 3.1. Pernyataan Masalah _________________________________ 38Tabel 2.2. Tabel Notasi Relasi __________________________________ 21Tabel 3.25. Tabel Jenis Penggunaan _____________________________ 117Tabel 3.27. Tabel Jenis Asuransi ________________________________ 117Tabel 5.1. Perbandingan kapabilitas basis data MySQL 3.x dan MySQL 5.x _

  ________________________________________________ 214

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Bank Perkreditan Rakyat adalah suatu bank yang lebih mengkhususkan pelayanan perbankannya pada pemberian kredit untuk masyarakat. Namun BPR juga menerima dana dari masyarakat berupa tabungan dan deposito. Pada BPR permintaan kredit oleh nasabah dapat dilayani dengan cepat, dimana proses pencairan dana kredit tersebut dapat mencapai waktu satu hari. Untuk mempercepat dan mempermudah pegawai BPR dalam melayani kredit nasabah, maka diperlukan pembukuan kredit yang akurat dan cepat.

  Metode pencatatan dan transaksi kredit pada BPR di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang ada saat ini sudah terkomputerisasi, namun masih terdapat beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut antara lain sistem yang

  

crash pada saat menangani transaksi yang cukup besar dan banyak. Sistem

  informasi yang lama juga menggunakan basis data MySQL 3, yang belum mendukung teknologi transaction, stored procedure, triger, cursor, constraint, dan full join sehingga dapat menghasilkan data yang tidak konsisten apabila terjadi kesalahan (crash) pada saat manipulasi data. Kendala yang paling besar adalah sistem informasi yang ada sekarang hanya dapat bekerja pada platform Microsoft Windows, sehingga untuk pengadaan sistem informasi ini pihak BPR

  Dari kendala-kendala tersebut, penulis bermaksud membangun “Sistem Informasi Lembaga Keuangan Mikro Subsistem Perkreditan Pada Bank Perkreditan Rakyat”. Subsistem ini nantinya diharapkan dapat menangani proses transaksi kredit yang besar dan banyak, menggunakan basis data yang mendukung teknologi transaction, stored procedure, trigers, cursors, constraints, dan full join. Sistem ini juga nantinya diharapkan akan dapat bekerja pada platform manapun (multiplatform), sehingga BPR memiliki peluang untuk memilih sistem operasi yang diinginkannya.

  1.2. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh penulis, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana mengembangkan suatu subsistem perkreditan pada BPR yang dapat bekerja pada platform manapun (multiplatform)?

  2. Bagaimana cara mengembangkan sebuah subsistem perkreditan pada BPR menggunakan metode perhitungan bunga kredit flat dan basis data yang mendukung teknologi transaction, stored procedure, triger, cursor,

  constraint, dan full join ?

  1.3. Batasan Masalah

  Dalam pembuatan sistem ini penulis membatasi masalah pada : bunga kredit yang tidak berkaitan dengan faktor-faktor berikut ini : 1.1 Penentuan nasabah yang mendapatkan kredit.

  1.2 Pembukuan pada neraca, overboking dan buku besar akuntansi.

  1.3 Kolektor dan aspek yang dinilai dari nasabah yang ingin mengajukan kredit ke BPR.

  2. Sistem dapat digunakan oleh banyak pengguna (Multiuser).

  3. Sistem ditampilkan dalam ruang lingkup window application.

  1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Tujuan dan manfaat dari pembuatan sistem ini adalah :

  1. Membuat suatu subsistem perkreditan yang dapat menangani transaksi kredit yang besar dan banyak.

  2. Membuat suatu subsistem perkreditan yang menggunakan basis data dengan teknologi stored procedure, trigers, cursors, constraints, dan full

  join

  3. Mengembangkan suatu subsistem perkreditan yang dapat bekerja pada platform manapun (multiplatform).

  1.5. Metode Penelitian

  1. Definisi ruang lingkup: Dalam tahap ini dilakukan penentuan kelayakan dan batasan-batasan dari sistem yang akan dibangun. Hasil dari tahap ini adalah pernyataan masalah yang dihadapi. yang ada sekarang dan menganalisa masalah-masalah utama yang dihadapi dalam sistem. Dalam tahap ini akan dihasilkan diagram konteks dan analisa sebab-akibat (cause-effect analysis).

  3. Analisis kebutuhan : Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data akan kebutuhan dan menganalisanya. Metode dalam pengumpulan data ini menggunakan cara wawancara dan studi literatur. Hasil dari tahap ini direpresentasikan dengan use-case diagram dan use-case narative.

  4. Desain logis : Dalam tahap ini dilakukan pembuatan rancangan sistem informasi secara logis, baik activity diagram, E-R diagram dan class

  diagram.

  5. Desain fisik dan integrasi : Dalam tahap ini dilakukan perancangan sistem secara fisik berupa desain interface, sequence diagram, relational model, dan class diagram lengkap.

  6. Pembuatan sistem dan pengujian: Tahap ini digunakan untuk membangun sistem berdasarkan rancangan yang dibuat pada tahap desain fisik, kemudian menguji komponen-komponen sistem tersebut.

1.6. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan Tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran singkat namun menyeluruh

  mengenai sistem informasi perkreditan BPR yang meliputi latar belakang masalah, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini mengemukakan teori-teori yang mendukung dalam

  perancangan dan pengimplementasian sistem informasi perkreditan BPR antara lain tentang peraturan perhitungan bunga kredit standard Bank Indonesia (BI), perhitungan bunga kredit pada BPR, MySQL dan JAVA.

  BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai pernyataan masalah, analisis

  masalah menggunakan PIECES, gambaran sistem saat ini, cause-effect

  

analysis, gambaran sistem baru, orang-orang yang terlibat dalam sistem,

  diagram konteks, diagram use case, ringkasan use case, use case narative,

  activity diagram

  , E-R diagram, sequence diagram, class diagram, dan perancangan tampilan untuk pembuatan sistem informasi lembaga keuangan mikro subsistem perkreditan pada Bank Perkreditan Rakyat.

  BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan menguraikan tentang proses implementasi rancangan sistem yang sudah dibuat pada bab III. BAB V. ANALISA HASIL perkreditan BPR antara lain tentang metode rekayasa perangkat lunak yang dipakai dalam pengembangan sistem, analisa manfaat, perangkat lunak yang digunakan, dan kelebihan serta kekurangan sistem.

BAB VI. PENUTUP Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran-saran dari implementasi sistem ini.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Informasi

  Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berintraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung. Banyak organisasi menganggap sistem informasi diperlukan untuk memiliki kemampuan bersaing atau memperoleh keuntungan persaingan. Banyak oraganisasi menyadari bahwa semua pekerja harus berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi.

  Sistem informasi adalah susunan dari orang, data, proses serta teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan suatu informasi yang diperlukan untuk mendukung organisasi. Sistem informasi banyak digunakan dalam organisasi untuk meningkatkan kemampuan memperoleh manfaat ataupun competitive advantage (Whitten).

  Peran teknologi informasi sangat signifikan untuk meningkatkan kekuatan dan potensi dari sebagian sistem informasi. Teknologi informasi adalah kombinasi dari teknologi komputer (hardware dan software ) dan teknologi komunikasi ( data, image, dan voice network).

2.3. Analisis dan Desain Berbasis Objek

  Pendekatan berorientasi pada pengembangan sistem didasarkan pada konsep tentang objek yang telah ada pada sebuah lingkungan sistem.

  Objek dapat diartikan sesuatu yang dapat dilihat, disentuh atau dirasakan, dan user menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu itu.

  2.3.1. Object Oriented Analysis (OOA)

  Menurut Whitten (2004), Object Oriented Analysis merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasikan fungsionalitas dari kebutuhan sistem dari perspektif user dan mengidentifikasikan objek, atribut, behaviour, dan relasi yang mendukung kebutuhan fungsional sistem.

  2.3.2. Object Oriented Design (OOD)

  Menurut Whitten (2004), Object Oriented Design merupakan pendekatan yang digunakan untuk menspesifikasikan solusi perangkat lunak dalam bentuk kolaborasi objek, atribut, dan fungsinya. Tahap ini merupakan kelanjutan dari proses object oriented analysis. Dalam tahap ini terdapat tiga jenis objek, yaitu :

1. Entity Object , merupakan sebuah objek yang berisi informasi yang

  berhubungan dengan bisnis dan secara khusus bersifat persisten dan disimpan dalam database. menggambarkan bagaimana sebuah aktor akan berkomunikasi dengan sistem. Contoh : sebuah window, dialog box. Interface object mempunyai dua tanggung jawab, yaitu :

  a. Menterjemahkan input user ke dalam informasi yang dapat dimengerti oleh sistem dan sistem dapat menggunakannya untuk memproses kejadian bisnis.

  b. Membawa data yang berhubungan ke dalam suatu kejadian bisnis dan menterjemahkan data untuk dipresentasikan secara tepat kepada user.

c. Control Object , merupakan sebuah objek yang berisi aplikasi logik

  yang bukan merupakan tanggung jawab entity object. Control

  object akan mengkoordinasikan message antar interface object dan entity object

  dan mengurutkan message yang terjadi.

2.3.3. UML (Unified Modelling Languange)

  Menurut Whitten (2004), UML merupakan konfensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. UML tidak menentukan sebuah metode untuk mengembangkan sistem tetapi hanya berupa notasi.

  UML memberikan sembilan diagram yang dikelompokan ke dalam lima kelompok dengan sudut pandang yang berbeda terhadap sebuah model sistem. Berikut adalah pengelompokannya :

  1. USE-CASE MODEL DIAGRAM

  Use case diagram

  adalah sekumpulan diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user. Use case secara

  behavioral

  berhubungan dengan urutan langkah-langkah, baik secaraotomatis maupun manual dengan tujuan untuk melengkapi bisnis tunggal, misalnya login ke sistem, manambah data barang, menghapus data barang, dan sebagainya. Actor adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi.

  Use Case Diagram terdiri atas beberapa komponen, yaitu :

  1. Use Case

  Use case adalah urutan langkah – langkah yang secara tindakan saling terkait ( skenario ), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal ( Whitten, 2004 ).

  2. Pelaku

  Pelaku adalah segala sesuatu yang perlu Whitten, 2004 ). Adapun terdapat empat tipe pelaku, yaitu :

  2.1. Primary business actor ( pelaku bisnis utama ) Stakeholder yg mendapat keuntungan utama dari proses mengeksekusi use case.

  2.2. Primary system actor ( pelaku sistem utama ) Stakeholder yg secara langsung berinteraksi dg sistem

  utk menginisiasi atau memicu (men- trigger) kejadian bisnis atau sistem.

  2.3. External server actor ( pelaku pelayan luar )

  Stakeholder yg merespon terhadap permintaan dari use case.

  2.4. External receiver actor

  ( pelaku penerima luar ) Stakeholder yg bukan merupakan pelaku utama tetapi menerima sesuatu yg berharga dr use case.

3. Relationship ( Hubungan )

  Relationship adalah hubungan antar use case dengan pelaku maupun antar use case ( Whitten, 2004 ).

  Adapun terdapat lima tipe relationship yaitu : Association

  Suatu relasi antara seorang aktor dan sebuah use case dimana terjadi interaksi yg terjadi diantara mereka.

  Extends dringkas dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana namun secara fungsi lebih meluas. Abstract

  Suatu use case yg mengurangi redudansi antara dua atau lebih use case dg cara mengkombinasikan langkah - langkah yg umum yg ditemui dalam use case tersebut.

  Depends on Sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case.

  Inheritance Suatu relasi use case dimana tindakan yg sama dari dua aktor menginisiasi use case yg sama diekstrapolasi dan dibentuk menjadi aktor baru secara abstrak untuk mengurangi redundancy.

  Adapun komponen yang digunakan dalam pembuatan

  use-case diagram, digambarkan ,dengan simbol sebagai berikut :

Tabel 2.1. Tabel Komponen Use Case

  Simbol Keterangan

  Simbol dari pelaku atau aktor use case.

  Simbol dari use case atau fungsi sistem. Simbol relasi association. Simbol relasi extends. Simbol relasi abstract. Simbol relasi depends on. Simbol relasi inheritance.

  2. STATIC STRUCTURE DIAGRAM Ada 2 diagram yang tergolong dalam kelompok ini yaitu:

  a. Class diagram menggambarkan struktur dari objek sistem. Class

  diagram memperlihatkan class dalam sistem beserta relasi antara class .

  b. Object diagram sama dengan class diagram, tetapi lebih dari pada menggambarkan class, object diagram memodelkan object instance secara aktual, memperlihatkan nilai tertentu dari atribut instance. Diagram ini tidak sering digunakan seperti class diagram tetapi digunakan untuk membantu developer memahami struktur dari sistem.

  3. INTERACTION DIGARAM

  Interaction diagram memodelkan sebuah interaksi, yang berisi

  sekumpulan objek dan relasinya, dan juga message yang dikirim antara objek dan relasinya. Diagram ini memodelkan dinamic behaviour dari sistem. Ada dua diagram yaitu:

  a. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use

  case.

  Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case.

  b. Collaboration diagram sama dengan sequence diagram tetapi tidak berfokus pada timing atau ‘sequence’ dari message. Menggambarkan interkasi (collaboration) antar objek dalam format network. Antara

  sequence diagram dan collaboration diagram bersifat isomorphic,

  yang berarti dapat melakukan transformasi satu bentuk ke bentuk yang lainnya.

  4. STATE DIAGRAM

  State diagram

  terdiri dari dua diagram yaitu: a. Statechart diagram digunakan untuk model dinamic behaviour dari particular object.

  b. Activity diagram digunakan untuk menggambarkan aliran sequen dari aktifitas dari proses bisnis atau sebuah use case.

  5. IMPLEMENTATION DIAGRAM

  Implementation diagram terdiri dari dua diagram:

  a. Component diagram digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan dari komponen sistem software. Component diagram dapat digunakan utnuk memperlihatkan bagaimana kode program dibagi ke dalam modul-modul (atau komponen).

  b. Deployment diagram menggambarkan arsitektur secara fisik dalam bentuk ‘node’ untuk hardware dan software dalam sistem.

  Menggambarkan konfigurasi dari run-time software component,

processor , dan peralatan lain yang membentuk arsitektur sistem.

2.4. Diagram Relasi Entitas

  Entity relationship diagram (ERD) merupakan sebuah model data

  yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data ke dalam bentuk entity dan relasinya.

Gambar 2.1. Diagram Relasi Entitas

  Entitas adalah sebuah kumpulan dari orang, tempat, objek, kejadian atau konsep yang diperlukan untuk menyimpan data. Nama entity berupa kata benda tunggal ( singular noun ).

Gambar 2.2. Entitas

  Atribut merupakan sebuah properti yang deskriptif atau karakteristik dari sebuah entity. Sinonimnya adalah element, property, dan

  field .

Gambar 2.3. Atribut

  Key merupakan sebuah atribut atau kelompok atribut yang

  diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap instance. Sering juga disebut dengan identifier.

  1. Concatenated key merupakan sekelompok atribut yang memiliki identitas instance dari sebuah entity yang unik Sinonimnya composite key dan compound key.

  2. Candidate key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai primary key dari sebuah entity. Sinonimnya adalah candidate

  identifier

  3. Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik instance dari entitas yang tunggal.

  4. Alternate key merupakan sebuah candidate key yang tidak dapat dipilih

Gambar 2.4. Identifier atau kunci

  Relasi adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu atau lebih entitas. Relasi mungkin juga mewakili suatu kejadian yang menghubungkan antara entitas atau logika gabungan antara entitas.

  Student Curriculum

  Is being studied by is enrolled in

Gambar 2.5. Relasi Antar Entitas

  Kardinalitas merupakan minimum dan maksimum kejadian dari sebuah entitas yang dihubungkan dengan kejadian tunggal dari entitas harus didefinisikan pada kedua arah untuk setiap relasi.

Tabel 2.2. Tabel Notasi Relasi

INTERPRETASI CONTOH CONTOH NOTASI KARDINALITAS MINIMUM MAKSIMUM GRAFIS

  Tepat satu ( satu

  1

  1 dan hanya satu ) atau

  Nol atau satu

  1 Satu atau lebih

  1 Banyak ( > 1 ) Nol, satu atau lebih 0 Banyak ( > 1 ) Lebih dari satu >1 >1

  Foreign key adalah sebuah primary key dari sebuah entitas yang

  digunakan oleh entitas yang lain untuk mengidentifikasikan instance dari sebuah relasi. relasi dimana banyak instance dari sebuah entitas berasosiasi dengan banyak instance dari entitas yang lainnya. Disebut juga dengan relasi

  many-to-many relationship . Nonspecific relationship harus diselesaikan.

  Kebanyakan dari nonspecific relationship diselesaikan dengan sebuah entitas asosiatif.

  Key -base data model bertujuan untuk mengeliminasikan nonspecific relationship jika ada, menambah asosiatif entitas termasuk primary dan alternate key, dan kardinalitas yang tepat.

  Fully attributed data model bertujuan untuk memasukkan seluruh atribut.

2.5. Sistem Pemrosesan Transaksi

  Menurut M. Lewis, sistem pemrosesan transaksi adalah sebuah sistem yang mengatur akses kepada DBMS. Sistem pemrosesan transaksi umumnya terdiri dari pemantau pemprosesan transaksi, satu atau lebih DBMS, dan sekelompok aplikasi yang berisi transaksi.

  Transaksi memiliki komponen yang membedakannya dengan sistem yang biasa. Komponen untuk membuat sebuah transaksi dikenal dengan istilah ACID yaitu:

  a. Atomicity, merujuk pada sistem harus memastikan bahwa transaksi dapat berjalan. Jika transaksi tidak berjalan, maka tidak memiliki akibat apapun. dapat mengasumsikan ketika menjalankan transaksi, basis data memenuhi aturan integritas data yang memuaskan. Perancang basis data memiliki tanggung jawab untuk memastikan ketika eksekusi transaksi telah selesai, maka basis data tetap memenuhi aturan integritas.

  c. Isolation, merujuk pada walaupun transaksi dijalankan bersama- sama, memiliki hasil yang sama dengan transaksi yang dijalankan secara serial.