OPINI AUDIT Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OPINI AUDIT Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Agatha Indah Bima Prasetyani NIM: 042114061 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008  

  FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OPINI AUDIT

  Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  Agatha Indah Bima Prasetyani NIM: 042114061

  PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

    i

   

ii

   

iii

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Agatha Indah Bima Prasetyani Nomor Mahasiswa : 042114061

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

”FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OPINI AUIDT”

Studi Empiris pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di BEI

  Beserta perangkat yang dibutuhkan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Di buat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 Juli 2008 Yang menyatakan (Agatha Indah Bima Prasetyani)

  iv  

  “Hendaknya kamu kuat didalam Tuhan, didalam kekuatan kuasaNya” (Efesus 6:10)

  “Hendaknya kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah mengampuni kamu” (Efesus 4:32)

  Skripsi ini kupersembahkan: Tuhan Yesus yang selalu menjagaku,

  Bunda Maria, Bunda pelindungku, Bapak, ibu, dan adikku.

  

v   UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OPINI AUDIT dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 29 Juli 2008 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 31 Juli 2008 Yang membuat pernyataan, Agatha Indah Bima Prasetyani

  

vi   KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis berterima kasih kepada: a. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. Ir. Paulus. Priyotamtama, S.J., yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis serta bantuannya dalam beasiswa.

  b. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  c. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  d. E. Maryarsanto P., S.E., Akt. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, koreksi dan saran dalam penulisan skripsi ini.

  e. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku Dosen tamu dalam ujian pendadaran, yang telah memberikan saran dan bantuan pada waktu ujian.

  f. Staf Universitas Islam Indonesia (UII), yang telah membantu peneliti memperoleh data untuk penelitian ini.

  

vii   g. Bapak Roberthus Soeraya dan ibu Rosalia Trini Hastuti yang selalu mendoakan, peduli dan menyayangiku, memberi dukungan dan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai.

  h. Adikku Silverius Guntur Dwi Prihasraya, belajar yang rajin sudah kelas 3 buat bapak dan ibu bangga. i. Saudara-saudaraku dimanapun berada terima kasih atas dukungan dan doanya. j. Satriyo Utomo, terima kasih atas semua kontribusimu, doa, semangat dan nasihatmu, terutama kasih sayang, perhatian dan waktumu. k. Mbak Riana, terima kasih atas semua bantuan yang diberikan untuk skripsiku. l. Eka, terima kasih atas semua dukungan dan semangatmu, terutama saat mencari judul MPT di UII. m. Teman-temanku Maria, Tety, dan Tity, terima kasih atas semua dukungan dan doanya, karena kalian aku, semangat mengerjakan skripsi ini. n. Jefry, mas Yoyok, dan mas Bowo, terima kasih atas semua saran-saran yang diberikan untuk skripsiku. o. Teman-teman MPTku, Dian, Kun, Tyas Pero dan Crysta terima kasih atas kerjasamanya. p. Teman-temanku diawal kuliah Suster Antonella OP, Vita, Ruri dan Angga, terima kasih atas semua kebersamaan dan hari-hari yang menyenangkan. q. Teman-teman akuntansi angkatan 2004.

  

viii   r. Semua yang pernah ada dalam kehidupanku yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 8 Agustus 2008

  (Agatha Indah Bima Prasetyani)

  

ix

 

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PUBLIKASI ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR....................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................... x HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................. xii ABSTRAK.............................................................................................................. xiii ABSTRACT............................................................................................................ xiv

  BAB IPENDAHULUAN........................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................... 3 C. Batasan Masalah ............................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3 E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 6 A. Tinjauan Teori................................................................................. 6 B. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 22 C. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 25 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 28 A. Jenis Penelitian................................................................................ 28 B. Tempat dan Waktu PenelitianVariabel Penelitiaan ........................ 28 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 30

    x

  D. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 31

  E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 31

  F. Teknik Analisis Data....................................................................... 31

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 36 A. Bursa Efek Indonesia ...................................................................... 36 B. Perusahaan Manufaktur .................................................................. 37 C. Data Perusahaan yang diteliti.......................................................... 37 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN............................................... 47 A. Deskripsi Data................................................................................. 47 B. Analisis Data................................................................................... 61 C. Pembahasan..................................................................................... 68 BAB VI PENUTUP ................................................................................................ 74 A. Kesimpulan ..................................................................................... 74 B. Keterbatasan Penelitian................................................................... 74 C. Saran ............................................................................................... 75 DAFTAR PUSTAKA. ............................................................................................ 77 LAMPIRAN............................................................................................................ 80

  xi  

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1: Proses seleksi pengambilan sampel berdasarkan kriteria ................ 48 Tabel 2: Daftar opini audit perusahaan sampel yang terdaftar di

  Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2006...................................... 48 Tabel 3: Daftar kualitas audit, perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2006............................ 51 Tabel 4: Daftar pertumbuhan perusahaan, perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2006 ......................................................................... 54 Tabel 5: Daftar ukuran perusahaan, perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2006 ......................................................................... 56 Tabel 6: Daftar opini audit tahun sebelumnya, perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2006 ......................................................................... 58 Tabel 7: Correlation matric menunjukkan korelasi antar variabel Independent................................................................................. 61 Tabel 8: Goodness of fit.......................................................................................

  61 Tabel 9: Omnibus test of model coefficient .........................................................

  64 Tabel 10: Variabel in the equation pengujian secara bersama-sama (simultan) ............................................................. 64 Tabel 11: Variabel in the equation untuk variabel kualitas audit pengujian secara sendiri-sendiri (parsial) .................................... 65

  xii  

  

ABSTRAK

  FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP OPINI AUDIT Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

  Agatha Indah Bima Prasetyani NIM: 042114061

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2008 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap opini audit. Penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel

  135 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2004-2006.

  Jenis penelitian ini adalah studi empiris.Pengumpulan data dilakukan dengan cara pencatatan terhadap data yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis data yang digunakan adalah logistic regression sedangkan untuk menilai overall fit model terhadap data digunakan Hosmer and Lemeshow goodness of fit.

  Hasil penelitian menunjukkan ukuran perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit. Namun demikian hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit. .

  Kata kunci: Faktor-faktor, Opini audit

  

xiii

 

  

ABSTRACT

  FACTORS INFLUENCING THE AUDIT OPINION An Empirical Study at Manufacturing Companies listed at

  Indonesian Stock Exchange Agatha Indah Bima Prasetyani

  NIM: 042114061 Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2008

  The aim of the research was to know the factors which having effect on audit opinion. The research used purposive sampling method with the amount of sample was 135 registered manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange for 2004- 2006 periods.

  This research was an empirical study. The data were collected by recording the published data by Indonesian Stock Exchange. The data analysis techniques applied was logistic regression, whereas for judging the overall fit model about, it was used Hosmer and Lemeshow goodness of fit.

  The result of the research showed that company’s size and previous year audit opinion had an effect on audit opinion. However, the result of the research showed too that audit quality and company’s development had no effect on audit opinion.

  Keyword: Factors, Audit opinion

  

xiv

 

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan dunia usaha, hal ini memicu

  persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan kinerjanya untuk dapat mengikuti persaingan, berbagai cara dilakukan untuk menarik investor agar berinvestasi diperusahaan. Tetapi hal ini kadang disalahgunakan oleh perusahaan untuk melakukan hal yang melanggar hukum, seperti dengan memanipulasi data yang ada didalam laporan keuangan. Hal seperti ini sebenarnya sangat merugikan banyak pihak, baik pihak eksternal perusahaan maupun internal perusahaan sendiri. Oleh karena itu sebagai salah satu pihak diluar perusahaan, investor perlu mendapat keyakinan bahwa perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi menyajikan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan dan hasil-hasil usaha perusahaan pada saat tertentu secara wajar, karena laporan keuangan memberikan informasi yang relevan bagi pemakai informasi keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

  Laporan auditor atas laporan auditan atau audit report menjadi penting dalam perikatan audit atas laporan keuangan karena audit report mengkomunikasikan hasil temuan auditor dan berisi pendapat apakah laporan keuangan pihak ketiga yang diaudit telah disajikan secara wajar

   

  sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Pengguna laporan keuangan, khususnya pemangku kepentingan diluar perusahaan akan bergantung pada pendapat auditor yang telah memberikan kepastian yang memadai sehubungan dengan laporan keuangan perusahaan. Pemahaman akan jenis audit report serta penyebab atau kondisi yang menyebabkan dikeluarkannya jenis pendapat tertentu oleh kantor akuntan publik akan memberikan wawasan bagi pengguna laporan keuangan mengenai keandalan dari informasi yang terkandung didalam laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan.

  Audit report merupakan hasil akhir daripada seluruh proses audit atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh kantor akuntan publik. Pada prinsipnya, terdapat dua kelompok jenis pendapat auditor, yaitu pertama laporan auditor dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bentuk baku (unqualified opinion) dan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas (unqualified opinion with modified wording or paragraph). Kelompok kedua adalah jenis pendapat yang

  explanatory

  menyimpang dari pendapat wajar tanpa pengecualian, yaitu pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion), laporan auditor tanpa pendapat (disclaimer opinion) dan pendapat tidak wajar (adverse opinion). Arens,et al (2006) dalam Herusetya (2007).

  Penelitian ini mengkaji pengaruh opini audit terhadap kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya dan ukuran perusahaan. Motivasi dari penelitian ini adalah untuk dapat membuktikan

   

  secara empiris adanya pengaruh perkembangan perusahaan yang diwakili oleh beberapa variabel terhadap opini audit. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap opini audit”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap opini audit? C.

   Batasan Masalah

  Faktor-faktor yang dimaksud adalah kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya. Opini audit dalam penelitian ini adalah wajar tanpa pengecualian apabila mendapat opini wajar tanpa pengecualian dan wajar tanpa pengecualian dengan kalimat penjelas sedangkan bukan wajar tanpa pengecualian apabila mendapat opini wajar dengan pengecualian, opini tidak wajar, dan pernyataan tidak memberi pendapat.

  D. Tujuan Penelitian

  Mengetahui secara empiris pengaruh kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit.

    E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi pihak eksternal Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pengguna laporan keuangan, terutama dalam hal pengambilan keputusan ekonomi.

  2. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai tambahan pustaka dan bacaan ilmiah, serta untuk merangsang peneliti yang lain untuk turut mengembangkan wawasan.

  3. Bagi peneliti Sebagai wujud penerapan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan yang diimplementasikan dalam bentuk penulisan.

  F. Sistematika Penulisan

  Bab I Pendahuluan Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori Bab ini membahas berbagai topik yang relevan dengan penelitian ini, yaitu mengenai tinjauan teori, penelitian terdahulu, dan hipotesis penelitian.

   

  Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab IV Gambaran umum perusahaan Bab ini menjelaskan secara garis besar mengenai Bursa Efek Indonesia, perusahaan manufaktur, dan data perusahaan yang diteliti. Bab V Analisis data dan pembahasan Bab ini membahas deskriptif data, analisis data serta pembahasan. Bab VI Penutup Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran- saran yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

     

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Auditing Auditing menurut Jusup (2001 : 11) Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan

  dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  Tujuan umum suatu audit atas laporan keuangan adalah memberikan suatu pernyataan pendapat mengenai apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

  Jusup (2001 : 15-16) terdapat jenis-jenis audit yang dibagi menjadi tiga golongan: a. Audit laporan keuangan

  Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan laporan keuangan sebagai keseluruhan yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan. Kriteria yang digunakan adalah Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Laporan keuangan yang diperiksa meliputi neraca (laporan posisi keuangan), laporan laba-rugi, dan

   

  mendasari suatu audit laporan keuangan adalah bahwa laporan- laporan tersebut akan digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan. Oleh karena itu akan lebih efisien untuk menggunakan satu auditor untuk melakukan suatu audit dan menarik kesimpulan yang bisa diandalkan oleh berbagai pihak daripada menyeluruh tiap pemakai laporan melakukan audit secara sendiri-sendiri.

  b. Audit kesesuaian Audit kesesuaian dilakukan untuk menentukan pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang atau tidak. Hasil audit kesesuain biasanya dilaporkan kepada seseorang atau pihak tertentu yang lebih tinggi yang ada dalam organisasi yang diaudit dan tidak diberikan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.

  c. Audit operasional Audit operasional dilakukan untuk pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang ditetapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasi.

  Jusup (2001 : 53), terdapat standar auditing yang perlu dipatuhi oleh para akuntan publik adalah sebagai berikut:

   

  a. Standar umum 1). Auditor harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.

  2). Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3). Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannnya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

  b. Standar pekerjaan lapangan 1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.

  2) Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.

  c. Standar pelaporan 1). Laporan auditan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).

   

  2). Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya. 3). Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit. 4). Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atas suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan audit harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikulnya.

2. Opini Audit

  Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugasi memberikan opini atas keuangan perusahaan. Opini yang diberikan merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) (Standar Profesional Akuntan

   

  Publik, 1994 : alinea1). Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan audit. Laporan audit penting sekali dari suatu audit atau atestasi lainnya karena laporan tersebut menginformasikan pemakai informasi tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya.

  Auditor sebagai pihak yang independen dalam pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan akan memberikan opini atas laporan keuangan yang diauditnya. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengharuskan pembuatan laporan setiap kali kantor akuntan publik dikaitkan dengan laporan keuangan. Laporan audit hanya dibuat jika audit benar-benar dilakukan. Bagian dari laporan audit yang merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit.

  Opini audit diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberi simpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya. Arens (1996) mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit, dengan demikian auditor dalam memberikan opini telah didasarkan pada aturan yang berlaku.

   

  Audit report (laporan audit) merupakan penyampaian hasil-hasil temuan para pemakai laporan keuangan. Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan yang merupakan informasi terukur yang akan diverifikasi telah disajikan sesuai dengan kriteria tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku. Laporan yang satu dapat berbeda dengan laporan yang lainnya, tetapi pada dasarnya harus mampu menyampaikan kepada para pembacanya seberapa jauh tingkat kesesuaian dari informasi yang mereka periksa dengan kriteria yang telah di tetapkan (Arens, 1994).

  Laporan audit sangat penting karena laporan menginformasikan pemakai informasi apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA), NO. 29

  paragraf 04 (Ikatan Akuntan Indonesia 2001) menyatakan standar pelaporan keempat yang berbunyi sebagai berikut “Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau memuat suatu asersi, bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dikemukakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada. Dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.”

   

  Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya atau apabila keadaan mengharuskan untuk menyatakan tidak memberikan pendapat, sebagai pihak yang independen auditor tidak dibenarkan untuk memihak kepentingan siapapun dan untuk tidak mudah dipengaruhi serta harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak memiliki suatu kepentingan dengan kliennya (Ikatan Akuntan Indonesia 1994).

  Mulyadi (2002 : 416-422) Ada lima pokok tipe laporan yang di terbitkan: a. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified opinion)

  Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.

  Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor jika kondisi berikut ini terpenuhi: 1). Semua laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas terdapat dalam laporan keuangan.

  2). Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat dipenuhi oleh auditor.

  3). Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor, dan auditor telah melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga

   

  memungkinkan untuk melaksanakan tiga standar pekerjaan lapangan.

  4). Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Hal ini juga berarti bahwa pengungkapan telah dilakukan memadai dalam catatan kaki atau bagian lain laporan keuangan.

  5). Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambahkan paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.

  Makna wajar dalam paragraf pendapat mempunyai arti, bebas dari keragu-raguan, ketidakjujuran dan lengkap informasinya.

  Pengertian wajar ini tidak hanya terbatas pada jumlah-jumlah rupiah dan pengungkapan yang tercantum dalam laporan keuangan, namun meliputi pula ketepatan penggolongan informasi, seperti penggolongan aktiva atau hutang ke dalam aktiva lancar atau tidak lancar, biaya usaha dan biaya luar usaha.

  b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas (unqualified opinion with explanatory language).

  Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambah suatu paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa

   

  pengecualian atas laporan keuangan auditan. Paragraf penjelasan ini dicantumkan setelah paragraf pendapat.

  Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit baku adalah:

  1). Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima umum 2). Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas. 3). Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi

  Keuangan. 4). Penekanan atas suatu hal 5). Laporan audit yang melibatkan auditor lain.

  c. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified opinion) Melalui pendapat wajar dengan pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang dikecualikan.

   

  Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam keadaan: 1) Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan pendapat. 2) Auditor yakin atas dasar auditnya bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum di

  Indonesia yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.

  d. Pendapat tidak wajar (Adverse opinion) Dengan pendapat tidak wajar auditor menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai prinsip akuntansi berterima umum.

  e. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of opinion) Dengan pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor menyatakan bahwa ia tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan klien. Pernyataan tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor jika auditor tidak melaksanakan audit yang berlingkup

   

  memadai untuk memungkinkan auditor memberi pendapat atas laporan keuangan. Pernyataan tidak memberi pendapat juga dapat diberikan oleh auditor jika ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

3. Kualitas Audit

  Reputasi auditor sering digunakan sebagai proksi dari kualitas audit, namun demikian dalam banyak penelitian kompetensi dan independensi masih jarang digunakan untuk melihat seberapa besar kualitas audit secara akrual (Barbadillo et al, 2004). Reputasi auditor didasarkan pada kepercayaan para pemakai jasa auditor bahwa auditor memiliki kemampuan monitoring yang secara umum tidak dapat diamati.

  Peursen (2005) dalam Suta (2006) melihat bahwa auditor memainkan peranan penting dalam jaringan informasi disuatu perusahaan. Auditor berperan dalam mengumpulkan menganalisa dan mendistribusikan informasi keuangan perusahaan. Laporan audit dan analisa keuangan hasil auditor dapat digunakan sebagai pendukung manajemen (supporting manajemen) dan aktivitas perusahaan.

  Dalam (Suta, 2006) terdapat dua pemahaman tentang kualitas auditor, yaitu:

   

  a. Kualitas auditor dilihat sebagai dimensi obyektif dan berdasarkan pengukuran obyektif atas hasil pekerjaan dan reputasi yang telah dibangun.

  b. Kualitas auditor dapat dilihat sebagai image yang dipersepsikan oleh pengguna terhadap reputasi dan kredibilitas yang selama ini dibangun.

  Perusahaan yang menggunakan auditor yang memiliki kualitas yang baik dapat dilihat sebagai itikad baik dari perusahaan untuk menampilkan informasi yang akurat dan terpercaya. Perusahaan sangat memahami bahwa auditor yang berkualitas akan mencoba untuk berpegang teguh pada prinsip dan standar disclosure. Sehingga perusahaan tersebut sangat mengetahui konsekuensi ketika menggunakan auditor yang memiliki kredibilitas tinggi. Kredibilitas yang tinggi dalam hal ini dapat mengurangi potensi kolutif dalam pelaporan hasil audit yang dilakukan. Karena auditor akan berusaha menjaga nama baik mereka. Selain itu, kualitas auditor juga dibutuhkan oleh publik untuk menjamin bahwa informasi dan analisa keuangan benar-benar telah dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau tidak.

  Woodlock dan claypool (2001) dalam Suta (2006) mengatakan bahwa peran auditor menjadi sangat strategis, bahkan peran auditor telah keluar dari peran-peran tradisional seperti analisa tentang apakah standar atau kontrol yang ada telah mampu untuk meminimasi risiko

   

  atau tidak, apakah standar yang berlaku sekarang cukup, sesuai dan murah atau tidak, apakah standar dan kontrol telah sesuai dengan apa yang diharapkan pihak manajemen atau tidak, apakah masukan yang konstruktif dapat dilakukan atau tidak. Peran auditor dewasa ini sampai juga melihat kelayakan perusahaan melalui apakah aktivitas yang dilakukan telah sesuai dengan best practice yang telah ditetapkan atau tidak.

  DeAngelo (1981) dalam Suta (2006) kualitas auditor sangat ditentukan oleh kompetensi dan kebebesan dari auditor. Dengan memiliki derajat kebebasan yang tinggi maka auditor menjadi tidak tergantung kepada perusahaan atau entitas dimana analisa akan dilakukan. Ketergantungan mengurangi alternatif pilihan, sehingga auditor tidak dapat dengan bebas untuk menilai dan mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Hal yang paling penting adalah untuk menghindari kolusi antara auditor dengan perusahaan yang diaudit.

4. Pertumbuhan perusahaan

  Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Rasio ini mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi utama klien. Klien yang

   

  mengindikasikan bahwa klien dapat mempertahankan posisi ekonominya dan lebih dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penjualan yang terus meningkat dari tahun ke tahun akan memberi peluang auditee memperoleh peningkatan laba

  Dalam (Damayanti, 2006) pertumbuhan perusahaan adalah gambaran tolak ukur keberhasilan perusahaan.

5. Ukuran Perusahaan

  Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara umumnya ukuran perusahaan diukur dari nilai total aktiva, penjualan bersih, atau nilai ekuitas (Jogiyanto 2003: 473). Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam melakukan investasi, karena perusahaan besar dianggap telah mencapai kedewasaan yang mencerminkan bahwa perusahaan tersebut relatif stabil dan mampu menghasilkan laba.

  Ukuran perusahaan berhubungan dengan banyak sedikitnya informasi yang diterima oleh calon investor. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin dikenal perusahaan oleh calon investor dan semakin mudah bagi calon investor untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan. Kejelasan informasi tentang perusahaan akan meningkatkan penilaian calon investor akan perusahaan, kemudahan

   

  calon investor tersebut, mengurangi ketidakpastian dan meminimalkan risiko (Peni, 2006). Penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai proksi ukuran perusahaan. Perusahaan yang besar umumnya mempunyai total aktiva yang besar sehingga dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sedangkan perusahaan kecil hanya mempunyai alat yang terbatas dan memproduksi dalam jumlah yang terbatas juga.

  Secara teoritis, perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian (certainly) yang lebih besar sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke depan.

  Pengertian aset dari berbagai sumber:

  a. PSAK No. 19 (2007) menyatakan suatu aset adalah sumber daya yang: 1). Dikendalikan oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lampau.

  2). Bagi perusahaan diharapkan akan menghasilkan manfaat ekonomi dimasa depan.

  b. FASB Mendefinisikan aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.

  c. Wegant dan Kieso (2007 : 85-88) mendefinisikan aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu bisnis, aset digunakan dalam

   

  pelaksanaan aktivitas-aktivitas seperti produksi, konsumsi dan jual beli.

  d. Sugiri dan Agus (2007) mendefinisikan aset adalah sumber-sumber ekonomik yang dikuasai oleh perusahaan dan masih memberikan kemanfaatan dimasa yang akan datang. Aset terdiri dari :

  1). Aktiva lancar meliputi kas dan sumber-sumber ekonomik lainnya yang dapat dicairkan menjadi kas dijual atau habis dipakai dalam rentang waktu satu tahun. 2). Investasi jangka panjang adalah penanaman diluar perusahaan dalam jangka panjang dengan maksud untuk menguasai perusahaan lain, atau memperoleh pendapatan tetap, atau kenaikan nilai.

  3). Aktiva tetap berwujud adalah sumber-sumber ekonomik yang berwujud yang perolehannya sudah dalam kondisi siap untuk dipakai atau dengan membangun lebih dahulu. 4). Aktiva tetap tidak berwujud mencerminkan hak-hak istimewa atau kondisi yang menguntungkan perusahaan dalam mencapai pendapatan. Contoh: hak paten. 5). Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan kedalam aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap yang tidak berwujud.

   

6. Opini Audit Tahun Sebelumnya

  Dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA) No. 29 par. 65 dalam Herusetya (2007) pendapat auditor atas laporan keuangan komparatif memiliki konsekuensi bagi auditor untuk memutahirkan laporan keuangan secara individu untuk satu atau beberapa periode yang lalu yang disajikan dalam bentuk komparatif dengan laporan keuangan periode sekarang.

B. Penelitian terdahulu 1. Pengaruh kualitas audit terhadap opini audit

  Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) digolongkan dalam ukuran The Big four auditor dan Non Big Four auditor untuk melihat tingkat independensi serta kecenderungan sebuah KAP terhadap besarnya biaya audit yang diterimanya. Ketika sebuah KAP mengklaim dirinya sebagai KAP besar seperti yang dilakukan oleh auditor maka mereka akan berusaha keras menjaga

  The Big Four

  nama besar tersebut, mereka akan menghindari tindakan yang dapat mengganggu nama besar mereka.

  De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien, temuan pelanggaran adalah dengan mengukur kualitas audit berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan auditor.

   

  Crasswell dkk (1995) dalam Setyarno (2006) menyatakan kualitas auditor diukur dengan menggunakan ukuran auditor

  

specialization . Crasswell menunjukkan bahwa spesialisasi auditor

  pada bidang tertentu merupakan dimensi lain dari kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fee audit spesialis lebih tinggi dibandingkan auditor non spesialis.

  De angelo (1981) dalam Komalasari (2004) mendefinisikan kualitas audit sebagai profitabilitas error dan irregularities yang dapat dideteksi dan dilaporkan. Probabilitas pendeteksian dipengaruhi oleh isu-isu yang merujuk pada audit yang dilakukan oleh auditor untuk menghasilkan pendapatnya. Isu-isu yang berhubungan dengan isu audit adalah kompetensi auditor, persyaratan yang berkaitan pelaksanaan audit dan persyaratan audit.

  De Angelo (1981) dalam Komalasari (2004) berpendapat bahwa ukuran auditor berhubungan positif dengan kualitas audit. Skala KAP yang besar akan memberikan insentif yang kuat untuk mematuhi aturan SEC sebagai cara pengembangan dan pemasaran keahlian KAP tersebut.

  Mayangsari (2003) dalam Astuti (2005) melakukan penelitian pengaruh spesialisasi industri auditor sebagai proksi lain dari kualitas auditor terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan.

   

  2. Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit.

  Weston dan Copeland (1992) dalam Setyarno (2006) pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Rasio ini mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Penjualan yang terus meningkat dari tahun ketahun akan memberi peluang auditee untuk memperoleh peningkatan laba. Maka secara tidak langsung apabila perusahaan mengalami peningkatan penjualan dan peningkatan laba, hal ini mengindikasi opini audit yang diberikan auditor baik dalam hal ini wajar tanpa pengecualian karena perusahaan dianggap dapat mempertahankan kelangsuangan hidupnya.

  Yuniningsih (2002) dalam Damayanti (2006) menyatakan pertumbuhan perusahaan adalah gambaran tolak ukur keberhasilan perusahaan.

  3. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap opini audit

  Mutchler (1985) menyatakan bahwa perusahaan yang kecil akan lebih berisiko untuk tidak dapat mempertahankan perusahaannya, dibandingkan dengan perusahaan yang lebih besar. Hal ini dimungkinkan karena auditor mempercayai bahwa perusahaan yang lebih besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan yang lebih kecil. Maka secara tidak langsung perusahaan yang besar cenderung untuk mendapat opini

   

  yang baik dalam hal ini wajar tanpa pengecualian karena perusahaann dianggap dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

4. Pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit

  Herusetya (2007) menyatakan bahwa opini audit yang diberikan pada periode sekarang cenderung sama dengan opini audit yang diberikan pada periode sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena auditor tidak melakukan pergantian auditor, sehingga opini audit yang diberikan pada periode berjalan cenderung sama dengan periode sebelumnya.

C. Hipotesis penelitian

  Dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya dan tinjauan teori, maka dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut:

1. Kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit.

  Semua variabel independen dalam penelitian ini diharapkan dapat mewakili variabel-variabel yang kemungkinan berpengaruh terhadap opini audit yang diberikan auditor. Rumusan hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

  H 1: Kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit.

   

  2. Kualitas audit terhadap opini audit

  Ketika sebuah KAP mengklaim dirinya sebagai KAP besar seperti yang dilakukan oleh the big four auditor maka mereka akan berusaha keras menjaga nama besar tersebut, mereka akan menghindari tindakan yang dapat menggangu nama besar mereka.