HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL ANAK PERTAMA PADA TRIMESTER KETIGA DAN PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DARI SUAMI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
ANAK PERTAMA PADA TRIMESTER KETIGA DAN
PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DARI SUAMI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Priscilla Prima Devinta
NIM : 029114013
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal
Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka
jadi lebih baik......
Masa depan yang cerah
berdasarkan masa lalu yang telah dilupakan
Kamu tidak dapat melangkah lebih baik dalam kehidupan kamu
sampai kamu melupakan kegagalanmu dan rasa sakit hatimu........
Ketika kamu lahir,
kamu menangis dan orang di sekelilingmu tersenyum........Hiduplah dengan hidupmu
Jadi....ketika kamu meninggal, kamulah satu-satunya yang tersenyum
Dan...semua orang di sekeliling kamu menangis
Datanglah pada orang yang dapat membuatmu tersenyum Karena dengan senyuman... dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah Berharaplah kamu bisa menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.... Karena ia akan membuat hidupmu terasa lebih indah
Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan karyaku ini kepada....
The One and The Only
My Jesus Chirts
Mama dan Papaku
Y. Wiwing Mardewi, S.sos, M.sos & V. Sri Sumanto, SE, MM
Terima kasih atas segala pelajaran dan pengalaman hidup yang telah anda
berikan..sehingga aku bisa mengerti warna-warni hidup ini...
doa dan dukunganmu yang tulus mengalir tiada henti-hentinya
Maafkan jika aku telah banyak mengecewakan..
Adikku tersayang
H Dimas Febrianto
...Penyemangat hidupku...
terima kasih atas bantuan dan doamu di kala aku terjatuh
Nenekku
Mbah Lurah
==Terima kasih atas doa yang tulus dan tak henti-hentinya==
””saya akan selalu berdoa untuk anda...
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Agustus 2007
Penulis Priscilla Prima Devinta
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
ANAK PERTAMA PADA TRIMESTER KETIGA DAN
PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DARI SUAMI
Priscilla Prima Devinta
Universitas Sanata Dharma
2007
Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan yang negatifantara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan
persepsi terhadap dukungan sosial dari suami. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang signifikan antara tingkat
kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap
dukungan sosial dari suami.Subjek penelitian adalah wanita hamil dengan rentang usia antara 20
sampai 35 tahun yang sedang hamil pertama pada trimester ketiga ( 7-9 bulan ).
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran skala tingkat kecemasan ibu
hamil anak pertama pada trimester ketiga dan skala persepsi terhadap dukungan
sosial dari suami. Koefisien reabilitas dari skala tingkat kecemasan ibu hamil anak
pertama pada trimester ketiga sebesar 0,938 dan koefisien reliabilitas skala
persepsi terhadap dukugan sosial dari suami sebesar 0,974.Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil anak
pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami
digunakan teknik koefisien korelasi product moment Pearson. Koefisien korelasi
(r) yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebesar -0.333 dengan taraf
signifikansi (p) 0,01. Hal ini berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan
antara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dengan
persepsi terhadap dukungan sosial dari suami. Maka semakin tinggi dukungan
sosial dari suami semakin rendah tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada
trimester ketiga.
ABSTRACT
THE CORRELATIO BETWEEN ANXIETY LEVEL OF WOMEN AT THE
THIRD TREEMESTER FIRST PREGNANCY AND PERCEPTION OF
HUSBAND’S SOCIAL SUPPORT
Priscilla Prima Devinta
Sanata Dharma University
2007
The research aimed to examine the significance correlation which isnegative between an anxiety level of women at the third threemester first
pregnancy and perception of husband’s social support. The hypotheses proposed
in this research was there is negative significant correlation between the anxiety
level of women at the third threemester fisrt pregnancy and perception of
husband’s social support.The subjects in this research were women with the average age between 20
until 35 years old, which at pregnancy for 7 month until third threemester.
Collecting data conducted by spreading the scale to the anxiety level of women at
the third threemester first pregnancy. The result was shown that reliability
coefficient the anxiety level of women at third threemester first pregnancy was
0.938 and the coefficient reliability for perception of husband’s social support was
0.974.To analyzed the correlation between anxiety level women at the third
threemester first pregnancy and perception of husband’s social support, we used
product moment pearson correlation cost. Correlation coefficient for this
examination was 0,3333 and the level of significancy (P 0,0 1). It means that
there was a negative relationship that very significance between anxiety level of
women at the third threemester first pregnancy and perception of husband’s social
support. Then, we could that say much higher the social support from the
huasband therefore much lower the anxiety level of women at the third
threemester first pregnancy.KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Bapa di Surga dan Tuhan Yesus
Kristus putra tunggalNya, karena kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul ” Hubungan antara Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Anak Pertama pada Trimester Ketiga dan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
dari Suami ”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
banyak pihak. Maka pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi, atas segala bantuan dan dukungan selama penulis menjalani kuliah.
2. Ibu Agnes Endar Etikawati., S.Psi., Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing, mendukung dan memberikan dorongan bagi
penulis dalam menyusun dan akhirnya menyelesaikan skipsi ini.
3. Ibu Dra. L. Pratidarmanastiti, M.Si., selaku dosen penguji skripsi yang telah
banyak memberikan masukan bagi penulis untuk memyempurnakan penyusunan skripsi.
4. Ibu ML. Anantasari, S.Psi., M.Si., selaku dosen penguji skripsi yang telah
memberikan saran–saran yang sangat berarti bagi penulis dalam
5. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis, atas nasehat, dukungan, dan bantuannya selama penulis menjalani kuliah.
6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang selama ini telah membimbing dan
memberikan banyak pengetahuan bagi penulis. Terimakasih atas semuanya, berkat anda maka saya bisa berhasil.
7. Karyawan Fakultas Psikologi Ibu Nani, Mas Gandung dan Pak Gie di
sekertariat Psikologi serta mas Muji dan mas Dony di lab. Fakultas Psikologi.Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.
8. Seluruh subjek penelitian yang telah meluangkan waktu untuk mengisi angket,
terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
9. Mama dan papaku, terimakasih atas segala dukungan dan doa yang tulus dan
tak henti-hentinya terucap. Maafkan saya jika banyak mengecewakan anda, semoga untuk kedepannya saya bisa menjadi anak yang lebih berbakti dan bertanggung jawab.
10. Adikku Dimas, yang selalu menyemangatiku, memberikan banyak saran
untukku dan menolongku di kala aku jatuh....Makasih banyak yach. Tetep semangat kuliah, rajin belajar dan cari lah masa depanmu, kita bersama-sama bahagiakan mama dan papa.
11. Seluruh keluargaku.....Terutama nenekku ”mbah lurah”, terimakasih atas
doanya yang begitu tulus, akhirnya aku bisa menyelesaikan kuliahku. Bulik Yull dan Om Bagus, mbah Ti, Bulik Watik, Om Agus, Om Sis....Terimakasih12. Bayu Eka Saputra L, terimakasih atas kebersamaannya selama 1 tahun yang
begitu indah dan tak akan pernah terlupakan.....Yang mengubah diriku menjadi
lebih baik dan mengajarkan banyak arti cinta yang tulus padaku. Terimakasih
atas segala dukungan, doa dan semangat hidupmu yang selalu hadir dalam
setiap tangis dan tawaku. Semuanya akan terkenang indah di hatiku....Aku
akan tersenyum gembira jika melihatmu bahagia dan hidupmu jadi lebih
baik.....”U’r my sincere love” 13. dr. Ignatius Oestentiarto.... Terimakasih atas doa, dukungan dan kesabaranmuuntuk mengerti diriku. Tetep semangat kuliah S2 dan specialis paru-paru-
nya.”Semuanya akan indah pada waktunya”
14. Sahabatku terkasih.…Asih.…terimakasih atas dukungan dan
doanya.…Berkatmu aku menjadi seorang yang bisa lebih memahami arti
kehidupan dengan segala suka dan duka yang pernah ku lalui….U’r My best
friend...15. Teman-teman kampusku yang selalu mengukir kenangan yang tak terlupakan
selama perkuliahan…..Astria, Wiwin, Hera, Aning, Pita, Dewi, Sari.
Terimakasih atas hari-hari yang penuh kenangan dan kebersamaan, maafkan
jika aku pernah melukai perasaan kalian. Terimakasih atas doa dan bantuanmu
selama ini.16. Temen-temenku satu angkatan 2002…..Desta, Dicka, mas adi, Obeth, Ronald,
Dony, Eyang, Si Y, Arba, Ajeng, Mitha, Lia, Wiwik, Iant, Mirna, dan
semuanya dech….makasih udah mau kenal ma aku =)17. Teman-teman Kostku Ine, mba Lina, Lili, Dany, Maria, Ciciria. Terimakasih
atas kebersamaan kita baik dalam suka dan duka selama di kost. Terimakasih
sudah menolongku dikala aku jatuh dan menangis. Berkat kalian hari-hariku
menjadi semakin berwarna. Aku tak akan pernah melupakan kalian ….18. Temanku yang sudah banyak mendukungku di saat aku sedih…..Mas Yayan,
Barjo, Wawan, Mas Aris, Rony, Kopet, Zigot, Windra, Mas Kowox, pokoknya
semua anak kontrakan sebelah kostku, terimakasih atas dukungan dan semangatnya.19. Temen-temen yang hilir mudik tak tentu dalam hari-hariku…Mas nopek, Ary,
Nenek, Butut, Adi, Rudy, Mas Manda, Sampurna, Bram….Thank aja dech =)
20. Mr X, yang mendukungku dari kejauhan….terimakasih atas segala sesuatu
yang pernah kamu lakukan untukku…maafkan aku jika telah melukaimu….”Hadapi Dengan Senyuman”
21. Buat “110301”… Mungkin keadaan yang telah menjadikan semuanya jadi
seperti ini…Terimakasih atas pengorbanan, doa dan dukunganmu sewaktu
itu….Carilah yang terbaik untuk hidupmu….22. Buat Siska, makasih dah banyak bantuin skripsiku….
23. Buat teman-teman yang udah mengurangi kejenuhanku….Mas Iponk (dah jadi
bapak nech, dedeknya lucu banget loch), Mas Gustan (thanks yah), Marlon,
Agus, Bagus, Pangky, Guruh, makasih ya….sedikit banyak kalian dah
menghiburku dikala aku jenuh. Ku tunggu kabar kalian.24. “SMH”; “WS” dan “DI”. Terimakasih atas tempat yang indah dan mengukir
25. “Si Black & White”.…berkat kamu aku bisa menulis skripasiku, thanks
ya….selama ini kamu nggak pernah rewel.
26. Kepada semua pihak yang telah membantu dan teman – teman yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.Dengan penuh kesadaran diri dan dengan segala kerendahan hati,
penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dri sempurna. Oleh karena itu, penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
tugas akhir ini bermanfaat bagi masyarakat dan pembaca sekalian.Yogyakarta, Agustus 2007 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii HALAMAN MOTTO............................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
ABSTRACT ...........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR...........................................................................................ixDAFTAR ISI.........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................6
C. TUJUAN PENELITIAN................................................................................7
D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................................7
BAB II DASAR TEORI A. TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL ANAK PERTAMA PADA
1. Kecemasan..........................................................................................8
2. Kehamilan pada Trimester Ketiga....................................................13
3. Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester Ketiga..................................15
B. PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DAN SUAMI
1. Pengertian Dukungan Sosial.............................................................18
2. Aspek-aspek Dukungan Sosial.........................................................20
3. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial dari Suami..............................21
C. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL ANAK
PERTAMA PADA TRIMESTER KETIGA DAN PERSEPSI TERHADAP
DUKUNGAN SOSIAL DARI SUAMI......................................................22
D. HIPOTESIS.................................................................................................26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN...................................................................................27 B. VARIABEL PENELITIAN.........................................................................27 C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga................................................................................................28
2. Persepsi terhadap Dukungan Sosial dari Suami....................... ........29
D. SUBJEK PENELITIAN..............................................................................30
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA....................................31
1. Skala Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga................................................................................32
F. PROSEDUR PENELITIAN........................................................................35
G. PERTANGGUNGJAWABAN ALAT UKUR
1. Validitas..............................................................................................36
2. Seleksi Item.........................................................................................36
3. Reliabilitas...........................................................................................39
H. METODE ANALISIS DATA.....................................................................41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PELAKSANAAN PENELITIAN...............................................................42
B. DESKRIPSI SUBJEK DAN DATA PENELITIAN……………..…….....42
C. ANALISIS DATA PENELITIAN1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas............................................................................46
b. Uji Linieritas..............................................................................47
2. Uji Hipotesis........................................................................................47
D. PEMBAHASAN..........................................................................................49
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN............................................................................................55 B. SARAN........................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57
LAMPIRAN...........................................................................................................59
DAFTAR TABEL
HalamanBagan 2.1 Skema Hubungan antara Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga dan Persepsi TerhadapDukungan Sosial dari Suami..............................................................25
Tabel 3.1. Tabel Rancangan Skala Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga...........................................................33Tabel 3.2. Tabel Rancangan Skala Persepsi terhadap Dukungan Sosial dari Suami...................................................................................................34Tabel 3.3. Tabel Jumlah Item Lolos Skala Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga..................................................38Tabel 3.4. Tabel Jumlah Item Lolos Skala Persepsi terhadap Dukungan Sosial dari Suami................................................................................39Tabel 4.1. Tabel Deskripsi Statistik Data Penelitian............................................43Tabel 4.2. Tabel Kategori Skor Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga..................................................................................44Tabel 4.3. Tabel Kategori Skor Persepsi terhadap Dukungan Sosial dari Suami...................................................................................................45Tabel 4.4. Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-mirnov............46Tabel 4.5. Tabel Hasil Uji Linearitas....................................................................47Tabel 4.6 Tabel Analisis Korelasional.................................................................48Tabel 4.7 Tabel Deskripsi Analisis R Square......................................................48
DAFTAR LAMPIRAN
HalamanLampiran A. Alat Ukur..........................................................................................60
Lampiran B. Data Uji Coba...................................................................................61
Lampiran C. Reliabilitas Skala..............................................................................70
Lampiran D. Data Penelitian..................................................................................76
Lampiran E. Analisis Data Penelitian....................................................................90
Lampiran F. Pernyataan Kesanggupan Subjek......................................................95
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada wanita yang sehat secara psikologis, kehamilan merupakan salah satu ekspresi dari rasa perwujudan diri dan identitasnya sebagai wanita. Sebagian besar wanita mengatakan saat hamil merupakan suatu pengalaman
yang tak akan pernah terlupakan. Kehamilan bisa untuk membuktikan kesuburan dirinya dan bisa juga untuk menghilangkan keraguan diri mereka tentang feminimitasnya serta cara untuk menentramkan diri mereka sendiri bahwa mereka mampu hamil dan melahirkan anak untuk suaminya. Pasangan suami istri akan merasakan kebahagiaan yang sepenuhnya bila ada seorang anak di tengah-tengah biduk rumah tangganya.
Selama masa kehamilan ibu sering mengalami suatu keadaan yang tidak nyaman secara fisik. Prawirohardjo (1999) menerangkan bahwa, biasanya ibu hamil akan mual-mual yang kadang-kadang disertai dengan emesis (muntah-muntah) dan sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu dialami. Keadaan ini lazim dikenal sebagai morning sickness.
Kehamilan anak pertama sangat diharapkan oleh pasangan suami istri yang baru saja menikah. Anak pertama sangat diharapkan karena merupakan pengalaman untuk pertama kali mempunyai anak. Kejadian tersebut sangatlah
ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri, sehingga mereka sangat berhati-
buta dalam memperlakukan kandungan istri karena ini merupakan pengalaman
yang pertama kali dalam hidup mereka(www.republika.com).Perubahan fisik dan psikologis pada ibu hamil menyebabkan badan
semakin capai, lesu, letih baik lahir maupun batinnya. Selain itu kehamilan
bisa meningkatkan ketegangan, ketakutan dan kecemasan serta memperberat
konflik batin. Penyebab timbulnya kegelisahan dan ketakutan pada masa
kehamilan antara lain adalah takut mati dan takut bila bayi yang dilahirkannya
cacat (Kartono, 1986).Ibu hamil diharapkan memelihara kesehatannya secara maksimal
supaya kondisi janin juga dalam keadaan baik serta ibu bisa mengetahui
perkembangan janinnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
memeriksakan kandungan secara rutin di tempat layanan kesehatan yang
terpercaya. Selain itu ibu harus memenuhi gizinya dengan baik karena janin
yang ada di dalam kandungannya sangat membutuhkan asupan nutrisi yang
banyak untuk menunjang perkembangannya selama di dalam kandungan.
Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu
dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang
mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat. Hal
tersebut dapat menyebabkan janin mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. ( www.e-psikologi.com ).Kondisi kehamilan ibu juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, antara
lain kecemasan. Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
akan mengalami detak jantung yang lebih kencang, peningkatan hormon stres,
rasa lemas, kurang tidur, perasaan cemas, nafsu makan terganggu atau terlalu
banyak makan, sakit kepala dan punggung. Kondisi tersebut dapat
mempengaruhi kondisi kesehatan pada janin. Janin yang dikandungnya
cenderung mempunyai berat badan yang rendah saat lahir, dapat beresiko pada
kelahiran bayi premature bahkan keguguran. Selain itu kecemasan yang tinggi
juga berakibat pada pasca kelahiran, antara lain anak akan menjadi agresif.
Anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami kecemasan tinggi selama
kehamilan akan memiliki kadar hormon stres tinggi, aktivitas otak yang peka
terhadap kecemasan. Keadaan akan lebih berbahaya bila gejala depresi pada
bayi baru lahir tidak segera ditangani, anak berkembang menjadi anak yang
tidak bahagia. Mereka sulit belajar berjalan, serta berat badan kurang, dan
tidak responsif terhadap orang lain. Bila keadaan ini tetap tidak
tertanggulangi, anak akan tumbuh menjadi balita yang depresi. Saat mulai
sekolah mereka mengalami masalah tingkah laku, seperti agresif dan mudah
stres ( www.Nakita.com ).Ibu hamil diharapkan bisa menjaga kondisi psikologisnya supaya tidak
mengalami kecemasan yang tinggi. Kecemasan merupakan reaksi terhadap
adanya ancaman, hambatan terhadap keinginan pribadi atau adanya perasaan
tertekan. Kecemasan merupakan perasaan yang dialami seseorang, ketika
berpikir sesuatu yang tidak menyenangkan dan ditandai oleh rasa khawatir,
kegelisahan, perasaan tidak aman, ketidakmampuan dalam menghadapi
Orang yang cemas akan mempunyai perasaan yang tidak menentu,
panik dan takut tanpa mengerti faktor yang menyebabkan ketakutannya serta
tidak dapat menghilangkan perasaan gelisahnya (Daradjat, 1996). Kecemasan
pada masa kehamilan mungkin timbul karena cerita-cerita dari teman atau
saudara yang sudah pernah melahirkan. Cerita yang menakutkan tentang rasa
sakit ketika melahirkan dan akibat-akibat yang didapat setelah melahirkan,
misalnya menjadi tidak cantik lagi. Kecemasan yang dialami wanita selama
masa kehamilan akan semakin intensif pada minggu-minggu terakhir
menjelang persalinan (Kartono, 1986).Pada ibu hamil, diharapkan ada dukungan keluarga terutama suami.
Dukungan tersebut dapat memperkecil tingkat kecemasan pada ibu. Selain itu
ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia serta siap menjalani
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Menurut Gladieux (dalam Dagun 1990)
dukungan emosional suami terhadap istri dapat menyebabkan ketenangan
batin dan perasaan senang dalam diri istri. Hal tersebut akan mendorong istri
lebih mudah menyesuaikan diri dalam situasi kehamilan tersebut. Suami
adalah orang pertama dan utama dalam memberi dorongan kepada istri
sebelum pihak lain memberi perhatian. Cinta kasih dan perasaan dilindungi
secara jasmani dan rohani yang dirasakan calon ibu dari suaminya akan
mengurangi atau melenyapkan kerisauan, kecemasan, ketakutan dan
kepanikan, baik yang nyata maupun yang bersifat fantasi. Dukungan tersebut
juga akan memotivasi wanita hamil untuk lebih hati-hati dan menjaga
yang menyatakan bahwa dukungan sosial sangat mempengaruhi tingkah laku,
cara berfikir dan tingkat emosi seseorang.Kreitner dan Kenicki (1992) mendefinisikan dukungan sosial sebagai
keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang yang dapat
dipercaya. Individu menjadi tahu bahwa orang lain memperhatikan,
menghargai, dan mencintai dirinya. Pada ibu hamil itu sendiri, dukungan
sosial yang bermanfaat adalah dari keluarganya terutama suaminya. Ibu hamilyang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga ataupun suami akan
mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi, berkurangnya rasa percaya
diri, kurang bahagia serta kurang siap menjalani kehamilan dan persalinan.
Hal tersebut dapat mengakibatkan resiko yang tinggi seperti yang telah
diungkapkan pada resiko kecemasan tinggi diatas.Perkembangan kehamilan dengan bertambahnya bulan akan mempengaruhi perubahan fisik dan psikologi dari ibu hamil. Menurut Kartono
(1986), dengan semakin bertambahnya berat beban kandungan dan semakin
dekatnya kelahiran anak maka akan bertambah pula rasa tidak aman dan tidaknyaman. Kehamilan dibagi menjadi tiga tahap trimester (periode tiga bulanan),
yaitu trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga. Pada trimester
ketiga ibu yang hamil mengalami gejolak baru dalam menghadapi persalinan
dan perasaan tanggung jawab sebagai ibu setelah kelahiran anaknya nanti.
Maka dari itu dukungan dari suami sangatlah berarti bagi istrinya.
Menurut Gladieux (dalam Dagun,1990), pada fase / trimester ketiga ini ibu hamil merasa tertekan dan gelisah. Berat badan ibu hamil mulai bertambah drastis antara 10,5 kg sampai 15 kg. Selain itu calon ibu akan sering merasa lelah, tidak enak, sukar tidur, kaki dan tangan bengkak dan nafas menjadi pendek. Semua gejala tersebut dapat membuat calon ibu merasa cemas, mudah tersinggung dan lekas marah. Ibu hamil sering memikirkan kesehatan dan keamanan janin dan lebih cemas lagi menghadapi saat-saat persalinan yang sudah dekat.
Berdasarkan penjelasan di atas, pada tahap trimester ke tiga ibu hamil akan mengalami puncak kecemasan yang tinggi. Maka dari itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami. Penelitian ini dapat mengetahui tentang kecemasan pada ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga yang dipengaruhi oleh adanya dukungan sosial dari suami.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah ada hubungan negatif antara tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami?”
C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang negatif tentang tingkat kecemasan ibu hamil anak pertama pada trimester ketiga dan persepsi terhadap dukungan sosial dari suami.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan suatu referensi di
bidang klinis terutama terkait dengan kecemasan ibu hamil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pasangan yang menanti kelahiran anak pertama, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu informasi mengenai pentingnya dukungan dari suami.
b. Bagi pelayanan medis atau klinik bersalin, hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan sebagai saran bahwa tidak hanya segi fisik saja yang diperhatikan, tetapi juga sisi psikologis tetap dipertimbangkan, terutama terkait dengan faktor dukungan dari suami.
BAB II DASAR TEORI A. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Anak Pertama pada Trimester Ketiga 1. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah salah satu pengalaman perasaan menyakitkan yang ditimbulkan oleh ketegangan-ketegangan dalam alat-alat intern dalam tubuh. Ketegangan ini adalah akibat dari adanya dorongan-dorongan dari dalam atau luar, dan dikuasai oleh susunan urat saraf yang otonom (Freud, 1995).
Hurlock (1990) berpendapat bahwa individu yang mengalami kecemasan akan memiliki rasa khawatir, gelisah, kurang percaya diri, merasa tidak mampu, rendah diri, tidak sanggup menyelesaikan masalah serta perasaan-perasaan lain yang tidak menyenangkan.
Kecemasan muncul ketika sebagian tujuan tidak jelas, sulit dan mengancam yang meliputi perasaan tertekan dan khawatir ketika berpikir mengenai munculnya stimulus yang menyakitkan atau membahayakan.
Menurut pendapat Darajat (1996), gejala kecemasan ada yang bersifat fisik yaitu ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, keringat dingin bercucuran, nafsu makan hilang, kepala pusing, sesak nafas. Yang kedua adalah bersifat mental atau tidak bisa memusatkan perhatian, merasa tidak berdaya, rendah diri, tidak tenteram dan ingin lari dari kenyataan hidup.
Kehamilan merupakan suatu anugerah dan kebahagiaan bagi seorang wanita. Tetapi di sisi lain kehamilan itu sendiri sering kali menimbulkan perasaan cemas. Selama kehamilan banyak terjadi perubahan fisik dalam segi fisik maupun segi emosi (Gilarso, 2005).
Pada segi fisik tampak begitu jelas perubahannya, misalnya bentuk tubuh semakin membengkak, sedangkan pada segi emosi akan lebih mudah mengalami stress. Wanita hamil akan mudah murung, banyak tingkah dan mengalami kecemasan.
Dari uraian pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah perasaan yang dialami seseorang, ketika berpikir sesuatu yang tidak menyenangkan atau pun dari pengalaman dengan diwarnai oleh rasa khawatir, gelisah, kurang percaya diri, merasa tidak mampu, rendah diri, tidak sanggup menyelesaikan masalah serta perasaan-perasaan lain yang tidak menyenangkan.
b. Gejala-gejala Kecemasan
Gunarsa (1996) mengemukakan bahwa ada beberapa gejala yang muncul akibat adanya kecemasan, yaitu : 1) Cenderung terus-menerus merasa khawatir akan sesuatu yang akan dihadapinya.
2) Cenderung lebih mudah tersinggung, tidak sabar, sering mengeluh,
3) Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang
bersifat tidak menentu.
4) Secara fisiologis, individu nampak berkeringat yang berlebihan
walau udara tidak panas, jantung berdebar terlalu kencang, tangan atau kaki dingin, mengalami gangguan pencernaan, mulut dan tenggorokan kering, muka terlihat pucat, sering buang air kecil, otot dan persendian kaku, mengalami gangguan pernafasan dan tekanan darah yang tinggi.
5) individu cepat lelah, tidak dapat rileks, mudah terkejut dan
terkadang menggerakkan anggota tubuh secara berlebihan, seperti menggoyangkan tangan atau kaki.Berdasarkan pendapat Gunarsa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gejala kecemasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Gejala fisiologis yaitu kecemasan yang sudah mempengaruhi fisik
antara lain mudah berkeringat yang berlebihan walau udara tidak panas, jantung berdebar terlalu kencang, tangan atau kaki dingin, mengalami gangguan pencernaan, mulut dan tenggorokan kering, muka terlihat pucat, otot dan persendian kaku, mengalami gangguan pernafasan, tekanan darah yang tinggi, cepat lelah dan sulit tidur, tidak dapat rileks, mudah terkejut dan terkadang menggerakkan anggota tubuh secara berlebihan .
2) Gejala psikologis yaitu kecemasan yang berwujud gejala kejiwaan sering mengeluh, sulit berkonsentrasi, ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat tidak menentu.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut Kretch & Qrutch ( dalam Hartanti & Dwijanti, 1997), timbulnya kecemasan karena kurangnya pengalaman dalam
menghadapi berbagai kemungkinan yang membuat individu kurang
siap menghadapi situasi baru. Selain itu sumber-sumber kecemasan
juga terdiri dari dua faktor yaitu : 1) Faktor InternalKecemasan yang berasal dari dalam diri individu. Misalnya, perasaan tidak mampu, tidak percaya diri, perasaan bersalah dan rendah diri. Faktor internal ini umumnya sangat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak rasional. Hal ini disebut sebagai bias kognitif yaitu suatu proses kognitif yang dapat mengarahkan seseorang yang berpikir logis menjadi merasa cemas terhadap suatu hal yang kabur. 2) Faktor Eksternal Kecemasan yang berasal dari luar diri individu, dapat berupa penolakan sosial, kritikan dari orang lain, beban tugas atau kerja yang berlebihan, maupun hal-hal lain yang dianggap mengancam.
Menurut Darajat (1996), faktor yang mempengaruhi kecemasan antara lain: 1) Usia Usia sangat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang karena kecemasan yang berlebihan pada masa kanak-kanak dan masa remaja dianggap mempunyai resiko berkembangnya gangguan kecemasan umum pada saat dewasa. Gangguan kecemasan banyak dialami oleh individu yang memasuki masa dewasa dini yaitu rata- rata timbul pada usia 21 tahun. 2) Lingkungan sosial-budaya Seorang individu bila dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan sosial dan budaya yang mengancam akan sangat mempengaruhi kecamasannya. Lingkungan sosial yaitu tempat tinggal, kampus/sekolah, keluarga, pergaulan dengan teman- teman/orang dekat, sedangkan lingkungan budaya yaitu daerah/tempat asal, adat-istiadat/budaya setempat. Pendapat tersebut dikuatkan oleh Koswara (1986), ia menambahkan bahwa pengaruh lingkungan dapat memberi kepuasan bagi individu, namun dapat juga membuat individu menjadi frustrasi. Dengan kata lain faktor lingkungan dapat juga merupakan suatu situasi atau keadaan yang mengancam dan terus menerus menghantui individu, sehingga individu akhirnya mengalami kecemasan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi kecemasan ada 2 macam yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu perasaan tidak mampu, tidak percaya diri, perasaan bersalah, rendah diri, pikiran-pikiran negarif dan tidak rasional. Faktor eksternal yaitu penolakan sosial, kritikan dari orang lain, beban tugas atau kerja yang berlebihan, usia, dan lingkungan sosial-budaya.
2. Kehamilan pada Trimester Ketiga
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan terjadi bila adanya pembuahan pada sel telur oleh sperma, yang nantinya dapat berkembang menjadi janin. Bila wanita melakukan hubungan seks atau kontak intim antara alat kelamin wanita dengan alat kelamin pria dalam masa-masa suburnya, sangat mungkin sel telur dalam perjalanannya bertemu dengan sel sperma sehingga menyebabkan terjadinya pembuahan. Tanda-tanda terjadinya kehamilan menurut Gilarso (2005), diantaranya: 1) Pada permulaannya hanya ada tanda-tanda yang belum pasti, yaitu: tidak haid, buah dada menjadi bertambah besar dan terasa kencang, ibu sering mual pada pagi hari sampai akan muntah, harus lebih sering kencing, sembelit, lebih sulit tidur, sering sakit kepala. Banyak ibu mulai suka makan yang kecut-kecut dan ada yang mulai “Ngidam”. Hamil kira-kira 1-2 bulan bisa diadakan tes di laboratotium dengan membawa air kencing terpagi.
2) Pada umur kehamilan selanjutnya (3 bulan ke atas), rahim mulai
membesar dan mulai ada hiperpigmentasi pada wajah disebut “Topeng kehamilan”, pada perut mulai tampak garis-garis tian, dan gelanggang disekitar punting susu tampak lebih hitam.
3) Pada kehamilan lima bulan denyut jantung anak bisa di dengar oleh
pemeriksa, ibu mulai merasa adanya gerakan anak di dalam kandungannya, malahan gerakan itu bisa dilihat dari luar.Selama masa kehamilan, ibu hamil akan merasakan terjadinya
perubahan tidak hanya dalam tubuhnya tetapi juga pada perasaannya
(Gilarso, 2005). Kehamilan anak pertama merupakan suatu peristiwa
yang pertama kali dialami oleh pasangan suami istri. Pengalaman pertama ini akan menimbulkan kecemasan serta ketakutan yang mendalam. Terlebih pada trimester ketiga, dimana seorang wanitaharus beradaptasi terhadap perubahan habitus tubuhnya karena pada
trimester ketiga ini timbul perasaan tidak nyaman karena gangguan
fisik. Rahim yang membesar menekan kandung kemih dan rektum,
sehingga dapat menyebabkan konstipasi dan urinasi yang sering,penambahan berat badan, sesak nafas pada aktivitas, dan rasa panas
dalam perut (Kaplan, 1997).b. Kehamilan Trimester Ketiga
Menurut Gilarso ( 2005), kehamilan pada trimester ketiga berlangsung pada bulan ke tujuh hingga bulan ke sembilan. Pernyataan tersebut juga dikuatkan oleh pendapat Gladieux (dalam Dagun,1990). Kehamilan trimester ketiga merupakan fase terakir dalam kehamilan yang berlangsung pada bulan ke 7 hingga ke 9 atau hingga saat-saat kelahiran.
Menurut Gladieux (dalam Dagun,1990), pada fase / trimester ketiga ini ibu hamil merasa tertekan dan gelisah. Berat badan ibu hamil mulai bertambah drastis antara 10,5 kg sampai 15 kg. Selain itu calon ibu akan sering merasa lelah, tidak enak, sukar tidur, kaki dan tangan bengkak dan nafas menjadi pendek. Semua gejala tersebut dapat membuat calon ibu merasa cemas, mudah tersinggung dan lekas marah. Ibu hamil sering memikirkan kesehatan dan keamanan janin dan lebih cemas lagi menghadapi saat-saat persalinan yang sudah dekat.