PROFIL KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

  02 PROFIL KABUPATEN

HALMAHERA TENGAH

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

2.1.1. LETAK GEOGRAFIS DAN BAT AS ADMINISTRASI

  Letak geografis Kabupaten Halmahera Tengah berada pada 0

  45

  15 ’ LU sampai 0 ’

  2 LS dan 127

  45 26 yang terdiri dari ’ BT sampai 129 ’ BB dengan luas wilayah 8.381,48 km

  2

  2

  2.276,83 km (27%) merupakan wilayah daratan dan 6.104,65 km (73%) merupakan wilayah lautan. Adapun batas administrasi Kabupaten Halmahera Tengah dapat digambarkan sebagai berikut;  Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Timur,  Sebelah Timur berbatasan dengan lautan teduh dan Kabupaten Sorong,  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Selatan dan Teluk Weda,  Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Tengah terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dengan luas masing-masing

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  kecamatan dapat dilihat pada table 2.1 berikut:

  Kabupaten Halmahera Tengah

Tabel 2.1. Jumlah dan Luas Wilayah Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Halmahera

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Halmahera Tengah

  Sumber Data : BPS, Kabupaten Halmahera Tengah dalam angka tahun 2015

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 3 Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kab. Halmahera Tengah Berdasarkan data pada tabel 2.1 menunjukkan bahwa Kecamatan terluas pada Kabupaten Halmahera Tengah adalah Kecamatan Weda Utara dengan persentase luas wilayah

  2

  sebesar 27.43 % atau 624.62 Km sedangkan Kecamatan dengan luas wilayah terkecil

  2 adalah Kecamatan Pulau Gebe dengan persentase luas wilayah 9.56 % atau 217. 66 Km .

  2.1.2. TATA GUNA LAHAN

  Berdasarkan kondisi eksisting guna lahan di Kabupaten Halmahera Tengah sebagian besar penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah adalah berupa hutan belukar seluas 233.140,73 hektar atau 91,82 persen dari luas secara keseluruhan, hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 27.280,92 hektar. Sedangkan luas kawasan permukiman, pertaniaan dan perkebunan di Kabupaten Halmahera Tengah adalah seluas 1.065,42 hektar atau 0,42 persen dari luas secara keseluruhan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peta tata guna lahan Kabupaten Halmahera Tengah.

  2.1.3. FISIOGRAFI

  Fisiografi Kabupaten Halmahera Tengah sebagian besar merupakan daerah pegunungan berlereng curam, torehan sungai yang dalam dengan sebagian bermorfologi karst. Morfologi karst terdapat pada daerah yang tersusun oleh batu gamping, baik yang berumur paleoson-eosen-oligo-miosen maupun miosen poliosen. Kondisi fisiografi pulau utama di Kabupaten Halmahera Tengah sangat bervariasi mulai dari daratan pantai, daratan, perbukitan hingga daerah pegunungan sedangkan daratan terjal/daerah pegunungan terdapat di sekitar gunung Bt. Sulut.

  2.1.4. IKLIM

  Kabupaten Halmahera Tengah adalah daerah kepulauan yang beriklim tropis dimana iklimnya sangat dipengaruhi oleh angin laut. Curah hujan rata-rata 1.695-2.570 mm pertahun dengan jumlah hari hujan 85-157 hari. Berdasarkan jumlah bulan basah dan perhitungan

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  dari curah hujan dengan mempergunakan rumus Schmidt dan ferguson maka Kabupaten

  Kabupaten Halmahera Tengah Halmahera Tengah termasuk tepi iklim sangat basah (A). Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 5 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 6

Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 2.2. Peta Pola Ruang Kab. Halmahera Tengah

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 5 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 5 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 6

Kabupaten Halmahera Tengah

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 6

Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 2.3. Peta Jenis Tanah Kab. Halmahera Tengah

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 7 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 7 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 8 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 8 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 9 Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - 9 Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 2.4. Peta Pola Aliran Sungai Kab. Halmahera Tengah

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 2.5. Peta Sumber Daya Air Kab. Halmahera Tengah

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya

  II - Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 2.6. Peta Kawasan Lindung Geologi Kab. Halmahera Tengah

2.2. DEMOGRAFI DAN URBANISASI

  Penduduk pada Kabupaten Halmahera Tengah yang tersebar pada 10 Kecamatan hingga akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa Kecamatan dengan penduduk tertinggi terdapat pada Kecamatan Patani Utara dengan jumlah penduduk sebesar 10.559 jiwa dan kecamatan dengan jumlah terendah adalah Kecamatan Patani Barat dengan jumlah penduduk sebesar 4.079 jiwa. Persentase tingkat kepadatan di Kabupaten Halmahera Tengah hingga tahun 2015 yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah Kecamatan maka diperoleh Kecamatan dengan tingkat kepadatan tertinggi berada pada

  2 Kecamatan Patani Utara dengan persentase kepadatan 49 Km /Jiwa dan terendah berada

  2

  pada Kecamatan Weda Utara dengan persentase kepadatan 7 KM /Jiwa Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk serta sebaran jumlah penduduk pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2. Sebaran dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2015

  2 Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kepadatan (KM /

  No Kecamatan

  2

  (Jiwa) (KM ) Jiwa)

  34

  1 Weda 8.532 253,28

  2 Weda Selatan 5.862 237,43

  25

  3 Weda Utara 6.689 624,62

  26

  4 Weda Tengah 4.265 253,28

  7

  5 Pulau Gebe 5.089 223.85

  23

  6 Patani 4.732 233.36

  20

  7 Patani Utara 10.559 217.66

  49

  8 Patani Barat 4.079 233.36

  17

  9 Weda Timur … … …

  10 Patani Timur … … …

  Jumlah 49.807 2,276.83

  22

  2 Weda Selatan 5.862

  3.048 2.814

  3 Weda Utara 6.689 3.488 3201

  4 Weda Tengah 4.265 2.244 2.021 5.089

  5 Pulau Gebe 2.571 2.518

  6 Patani 4.732 2.465 2.267 10.559

  7 Patani Utara 5.312 5.247

  8 Patani Barat 4.079 2.046 2.033

  9 Weda Timur … … …

  10 Patani Timur …

  … … 49.807 25.475

  Jumlah 49.807

  Sumber Data : Kabupaten Halmahera Tengah dalam angka tahun 2016

  

2.3. PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN HALMAHERA TENGAH 5

TAHUN AKAN DAT ANG (2017-2021)

  Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Tengah dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan seiring dengan makin membaiknya sistem transportasi yang menghubungkan wilayah Kabupaten Halmahera Tengah dengan wilayah kabupaten lain dalam wilayah Propinsi Maluku Utara maupun dengan wilayah Propinsi lainnya. Selain disebabkan oleh baiknya sistem traportasi baik darat maupun laut juga disebabkan oleh faktor membaiknya perekonomiaan daerah sehingga memberikan ruang yang luas baik lapangan dan lapangan usaha pekerjaan.

  Sehingga dapat diperkirakan bahwa jumlah penduduk 5 tahun mendatang akan berkembang menjadi 57,031 Jiwa dengan perkembangan jumlah penduduk pertahun serta perkiraan persentasi jumlah penduduk pertahun dapat dilihat sebagaimana tabel 2.4 berikut:

Tabel 2.4. Perkiraan Jumlah Penduduk Kabupaten Halmahera Tengah 5 Tahun Mendatang

  Laju Tahun Proyeksi Tahun NO KECAMATAN Pertumbuhan

  2015 2016 2017 2018 2019 2020 (%)

  1 Weda 8,532 5.22 8,977 9,423 9,868 10,313 10,759

  Melihat perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Tengah yang terus akan berkembang mengikuti pertumbuhan dan perkembangan kabupaten maka perlu adanya upaya pemerataan penduduk kesemua wilayah sehingga tidak terjadi kesenjangan antara wilayah dalam kabupaten. Sebaran jumlah penduduk di masa yang akan datang dilakukan selain mengantisipasi kesenjangan antara wilayah juga dilakukan untuk menskenariokan pembangunan kabupaten yang berkenaan dengan distribusi dan pembangunan sarana dan prasarana yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat.

2.4. KONDISI SARANA DAN PRASARANA

  Kondisi jaringan jalan yang ada di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah jika dilihat dari jaringannya yang menghubungkan dari pusat permukiman penduduk masih sangat minim. Dengan kata lain, belum semua pusat-pusat permukiman pedesaan yang berada di wilayah Kabupaten Halmahera Tengah terhubung dengan balk oleh jaringan jalan.

  Pada tahun 2012 jaringan jalan di Kabupaten Halmahera Tengah telah dibangun sepanjang 508,36 kilometer yang terdiri dari jalan negara 44,08 kilometer, jalan propinsi 52 kilometer dan Jalan kabupaten 412,28 kilometer. Kondisi fisik berdasarkan status jalan adalah jalan negara kondisi baik 31,81 kilometer, rusak 3,98 kilometer; jalan propinsi kondisi baik 16 kilometer, rusak 36 kilometer dan rusak berat 15 kilometer; jalan kabupaten kondisi baik 252,525 kilometer, rusak 68,282 kilometer dan rusak berat 17,735 kilometer.

  Dalam rangka pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Halmahera Tengah mencakup pembangunanlpengembangan perbaikan/peningkatan jaringan jalan kabupaten yang bertujuan untuk mempermudah hubungan antara ibukota kabupaten dan kecamatan serta antara kecamatan dan desa terlebih dalam rangka membuka akses ke wilayahwilayah terpencil yang terisolasi maupun untuk menunjang terbentuknya sentra-sentra produksi, maka prioritas jaringan jalan yang akan dibangun/dikembangkan adalah ruas jalan Koli Bale- Weda, Payahe Weda, Patani - Sibenpopo, Patani-Gemia, Kapaleo-Umera, termasuk ruas jalan dalam kota kecamatan dan ibukota kabupaten.

  Moda angkutan darat yang beroperasi untuk melayani kebutuhan pengangkutan barang dan orang terdiri dari bus sebanyak 10 unit, penumpang umum 22 unit, dan truk 16 unit. Dengan kondisi fisik geografis berupa kepulauan, maka transportasi laut merupakan transportasi utama yang melayani pergerakan orang dan barang terutama untuk pemasaran

  Prasarana pelabuhan/dermaga di wilavah Kabupaten Halmahera 'I'engah hanya tedapat dl Weda yang merupakan satu-satunya pelabuhan yang fasilitasnya sangat menunjang karena konstruhsinya telah permanen (konstuksi beton) yang panjangnya 50 meter dan lebar 8 meter dengan kedalaman dermaga 6,35 - 15,70 meter dan dapat disinggahi kapal bermuatan 1500 GT. Yang perlu mendapat perhatian adalah pembangunan dermaga Patani dan Gebe yang tidak layak untuk dikategorikan sebagai pelabuhan/dermaga karena setiap kapal yang menyinggahi pelabuhan Patani dan Gebe baik pelayaran perintis maupun pelayaran rakyat hanya dapat berlabuh dan belum dilengkapi dengan sarana prasarana yang memadai.

  Sarana transportasi udara sangat berperan penting bagi pengembangan wilayah Kabupaten Halmahera Tengah, terutama dalam hubungan antar wilayah yang membutuhkan perpindahan orang dan barang dalam waktu singkat, di Kabupaten Halmahera Tengah saat ini memiliki dua buah lapangan terbang yaitu : (1) Pulau Gebe dengan landasan berukuran (900 x 22 meter) yang dapat dilewati oleh pesawat Merpati jenis Cassa, dengan frekwensi penerbangannya adalah dua kali seminggu dengan kapasitas 24 penumpang, dengan rute penerbangan Ternate - Pulau Gebe. (2) lapangan terbang di desa Lelilef merupakan lapangan terbang PT. Weda Bay Nickel yang dikhususkan untuk kegiatan pertambangan. Kedepan direncanakan dapat ditingkatkan statusnya untuk dapat melayani kepentingan umum. Lapangan terbang ini memiliki landasan dengan ukuran 900 x 22 meter yang dapat dilewati oleh pesawat Merpati jenis Cassa. Frekuensi penerbangannya 1 k ali seminggu dengan kapasitas 24 penumpang dengan rute penerbangan Ternate - Weda - Gebe (PP).

  Untuk kelancaran transportasi udara maka pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah pada tahun 2006 menyiapkan lai'lan dan desain untuk pembangunan satu lapangan terbang di Kecamatan Patani untuk melayani pergerakan penduduk dari dan menuju ke daerah lain di luar Kabupaten Halmahera Tengah. Pembangunan sarana air bersih di Kabupaten Halmahera Tengah saat ini baru pada tahap menyiapkan perangkatnya. PDAM milik Pemda Kabupaten Halmahera Tengah yang beroperasi di Tidore setelah pemekaran di serahkan ke Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Tahun 2006 ini dibentuk institusinya melalui peraturan daerah. Sarana yang telah tersedia adalah rumah operasi (pompa) sejumlah 2 (dua) unit, Pompa dan Genset sejumlah 4 (empat) unit, Perpipaan sepanjang dan tingkat beban yang secara teknis dan ekonomis belum layak dipasok pembangkit skala besar. Untuk sarana irigasi/pengairan yang tersedia dalam menunjang sentra produksi

pertanian adalah sebagai berikut; saluran primer yang mengairi lahan seluas 1.337,50 hektar, sekunder yang mengairi lahan seluas 200 hektar, dan tersier yang mengairi lahan seluas 50 hektar.

2.5. PEREKONOMIAN KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

  Struktur perekonomian Kabupaten Halmahera Tengah dapat dilihat dari distribusi PDRBnya. Pada tabel dibawah ini terlihat bahwa hamper separuh perekonomiaan Kabupaten Halmahera Tengah di topang oleh sector pertanian. Kemudiaan sekitar 24,66 persen di topang oleh sector pertambangan dan galian. Konstribusi sector ini mengalami penurunan dalam pembentukan PDRB. Hal ini mengambarkan bahwa kegiatan ekonomi Kabupaten Halmahera Tengah sangat mengandalkan sector primer.

  Sektor lain yang memiliki peranan agak besar dalam perekonomian adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang pada tahun 2013 menyumbang 15,42 persen PDRB Kabupaten Halmahera Tengah, meskipun persentasi sumbangan tersebut turun dibandingkan pada tahun 2011 dan 2012. Sementara itu sector-sektor lainnya memiliki distribusi kecil dalam PDRB, yakni sekitar ±5 persen. Untuk lebih jelasnya mengenai perekonomian Kabupaten Halmahera Tengah dapat dilihat pada tabel 2.5 berikut;

Tabel 2.5. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten HalmaheraTengah menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012-2014 (Juta Rupiah)

  No. Lapangan Usaha / Sector 2012 2013*) 2014**)

  1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 303.874,0 336.294,9 379.198,6

  2 Pertambangan & Penggalian 316.902,0 328.724,2 244.690,5

  3 Pengadaan Listrik dan Gas 214,3 218,2 267,1

  4 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Limbah 333,7 359,1 397,5

  5 Konstruksi 87.716,7 94.031,4 110.562,8

  6 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

  150.234,7 172.924,5 204.233,7

  Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Tengah,2016 Keterangan / Notes: *) Angka Diperbaiki / Upgrade Figure

  • **) Angka Sementara / Temporary Figure Tahun dasar 2010 / Year Base 2010

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Halmahera Tengah

Gambar 2.7. Peta Prasarana Lingkungan Kab. Halmahera Tengah

  II - 15

  • Provinsi Maluku Utara Tahun 2016