BAB IV PROFIL KABUPATEN TAPANULI TENGAH - DOCRPIJM 200bc977f1 BAB IV0 BAB 4 PROFIL KAB. TAPANULI TENGAH

  Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki luas 2.194,98 Km 2 (219.498 Ha), yang terletak pada koordinat 1°11’00” - 2°22’0” lintang utara, serta 98°07’ - 98°12’ BT Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut:

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

BAB IV PROFIL KABUPATEN TAPANULI TENGAH

4.1. GEOGRAFI DAN ADMINISTRATIF WILAYAH

  • Sebelah Utara berbatas dengan Provinsi NangroeAceh Darussalam;
  • Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Tapanuli Selatan;
  • Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Pakpak Barat;
  • Sebelah Barat berbatas dengan Kota Sibolga dan Samudera Hindia.

  Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari 20 Kecamatan dan 215 desa/kelurahan dengan Ibukota Kabupatennya adalah Pandan. Kecamatan Manduamas merupakan Kecamatan terjauh dari Ibukota Kabupaten, sedangkan Kecamatan Tukka adalah Kecamatan dengan jarak terdekat dari Ibukota Kabupaten. Adapun luas masing-masing dari kecamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

  21

  9

  10 Sitahuis 50,52

  6

  11 Kolang 400,65

  14

  12 Sorkam 116,25

  13 Sorkam Barat 44,58

  9

  12

  14 PasaribuTobing 103,36

  9

  15 Barus 21,81

  13

  Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari 20 kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 324.006 Jiwa dan kepadatan penduduk 148 Jiwa/Km 2 . Luas wilayah Kabupaten Tapanuli

  9 TapianNauli 83,01

  8 Sarudik 25,92

  Tabel. 4.1.

  7

  Luas Wilayah per Kecamatan di Kabupaten Tapanuli TengahTahun 2013 No Kecamatan Luas (Km 2 ) Desa/Kelurahan

  1 Pinangsori 78,32

  10

  2 Badiri 129,49

  9

  3 Sibabangun 284,64

  4 Lumut 105,98

  5

  6

  5 SukaBangun 49,37

  6

  6 Pandan 36,31

  22

  Tengah adalah 2.194,98 Km 2 atau sekitar 3,03% dari luas Provinsi Sumatera Utara (72.516,69 Km 2 ) sebagaimana dapat dilihat pada peta orientasi dan batas administrasi wilayah sebagaimana terlampir pada peta 1.1 dan peta 1.2.

  7 Tukka 148,92

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  16 SosorGadong 143,14

  Sumber : BPS Kabupaten Tapanuli Tengah 2013

  8 Tapanuli Tengah 2.194,98 215

  20 Sirandorung 87,72

  20

  19 Manduamas 99,55

  6

  18 Barus Utara 63,02

  14

  17 AndamDewi 122,42

  9

4.2. DEMOGRAFI

  Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 adalah 311.232 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 142 jiwa per Km 2 . Pada tahun 2013 jumlah penduduk mencapai 324.006 Jiwa dan kepadatan penduduk 148 Jiwa/Km 2 .

  Tapanuli Tengah 324006 71134 147.61

Sumber : BPS Kabupaten Tapanuli Tengah 2013

  88.63 Andam Dewi 122,42 14306 3141 116.86 Barus Utara 63,02 4212 925

  63.87 Barus 21,81 15745 3457 721.92 Sosor Gadong 143,14 12687 2785

  42.74 Sorkam 116,25 16277 3573 140.02 Sorkam Barat 44,58 14949 3773 335.33 Pasaribu Tobing 103,36 6602 1449

  78.27 Sarudik 25,92 23022 5054 888.19 Tapian Nauli 83,01 18808 4129 226.58 Sitahuis 50,52 5156 1132 102.06 Kolang 400,65 17122 3759

  58.19 Pandan 36,31 51174 11235 1409.36 Tukka 148,92 11656 2559

  59.63 Lumut 105,98 11800 2591 111.34 Suka Bangun 49,37 2873 631

  Pinangsori 78,32 23461 5190 301.85 Badiri 129,49 22990 5047 177.54 Sibabangun 284,64 16972 3726

  (Jiwa) Rumah Tangga

  Luas Wilayah (km 2 ) Jumlah / Total Persebaran Penduduk (orang/km 2 ) Penduduk

  Luas Wilayah, JumlahRumahTangga, Penduduk, PersebaranPenduduk

Tahun 2013

Kecamatan

  Tabel. 4.2.

  66.84 Manduamas 99,55 20155 4425 202.46 Sirandorung 87,72 13859 3043 157.99

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

Gambar. 4.1 Peta Orientasi Kab. Tapanuli Tengah

  Profil Kaupaten Tapanuli Tengah

  IV. 3

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

Gambar . 4.2. Peta Administrasi Kab. Tapanuli Tengah

  Profil Kaupaten Tapanuli Tengah

  IV. 4

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  52.20

  52.00

  15.03 2013 288774

  49.60

  15.96 2012 275330

  52.20

  16.74 2011 266261

  17.83 2010 240457

  Komposisi penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah lebih banyak laki-laki (50,19%) dari pada perempuan (49,81%) sehingga rasio untuk jenis kelamin pada tahun 2013 sebesar 100,75%.

  57.01

  2009 216405

  Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Garis Kemiskinan Jumlah Penduduk Miskin Persentas e

  Tabel. 4.4.

  Jumlah penduduk miskin di Kab.Tapanuli Tengah pada tahun 2013 meningkat 2.384 Jiwa (4.58%) dibandingkan pada tahun 2012 sebesar 49.613 Jiwa. Angka garis kemiskinan selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan pada tahun 2008 sebesar 210.534 rupiah/kapita/bulan dan pada tahun 2013 sebesar 288.774 rupiah/kapita/bulan.

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

  15.41 Sumber : BPS KabupatenTapanuli Tengah 2013

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

Grafik. 4.1. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Tapanuli Tengah

  Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah di masa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, termasuk kebutuhan dalam bidang social dan ekonomi. Berdasarkan data statistik di tingkat kabupaten diketahui bahwa pertumbuhan penduduk rata-rata Kabupaten Tapanuli Tengah dari tahun 2005-2013 adalah sebesar 2,81% jiwa/tahun sebagaimana terlihat Tabel4.4 dan tampilan diagram di bawah ini.

Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Pertambahan Penduduk

  

di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2005-2013

  Tahun JumlahPenduduk

  (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km2)

  LajuPertumbuhan (%) 2005 286.124 130 -

  2006 297.846 136 4,45 2007 305.922 193 2,97 2008 314.632 143 3,11 2009 323.563 147 3,11 2010 311.232 142 4,33 2011 314.142 143 1,03 2012 318.908 145 1,67 2013 324.006 147 1,76

  Sumber : BPS Kab. Tapanuli Tengah 2013

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

4.3. KARAKTERISTIK WILAYAH 4.3.1. Topografi

  Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di pesisir Pantai Barat Sumatera dengan ketinggian antara 0–1.266 m di atas permukaan laut (dpl). Kota Pandan adalah Ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah yang berada pada ketinggian antara 0- 1.000 m di atas permukaan laut. Umumnya setiap kecamatan yang ada di Tapanuli Tengah memiliki ketinggian yang bervariasi yaitu antara 0-1.000 m di atas permukaan laut, karena umumnya kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah berada di sepanjang pesisir Pantai Barat Sumatera Utara dengan ketinggian antara 0-8 m di atas permukaan laut dan ke arah tengah merupakan kawasan perbukitan yang memiliki ketinggian di atas 100 m dari permukaan laut. Hanya beberapa kecamatan yang tidak berada di pesisir pantai dan terletak di ketinggian antara 100-1.266 diatas permukaan laut, seperti Kecamatan Barus Utara, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kecamatan Sitahuis, Kecamatan Tukka, Kecamatan Sukabangun, Kecamatan Lumut dan Kecamatan Sirandorung.

  4.3.2. Kelerengan Peta kemiringan lereng diturunkan dari peta topografi, karena penataan ruang dan peruntukannya banyak sekali ditentukan oleh kondisi kemiringan suatu wilayah, demikian juga pengembangan jaringan utilitas sangat dipengaruhi oleh besarnya kemiringan lereng ini. Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah terbagi dalam beberapa tipologi kelerengan yang bervariasi terdiri dari kelerengan Datar (0 – 8 %), Berombak (8 – 15 %), Bergelombang (15 – 25 %), Curam (25 – 40 %) dan Terjal (> 40 %).

  4.3.3. Morfologi Morfologi adalah pengelompokan bentuk bentang alam berdasarkan rona, kemiringan lereng secara umum dan ketinggiannya pada beberapa satuan morfologi : Satuan morfologi dataran adalah bentuk bentang alam yang didominasi oleh daerah yang relative datar atau sedikit bergelombang dengan kisaran kemiringan lereng 0%- 5%. Lebih rinci lagi satuan morfologi dataran ini dapat dibedakan atas dua sub satuan, yakni : sub satuan morfologi dataran berkisar antara 0% - 2%; dan sub satuan morfologi medan bergelombang dengan kisaran kemiringan lereng>2% - 5%.

  Satuan morfologi perbukitan adalah bentuk bentang alam yang memperlihatkan relief baik halus maupun kasar, membentuk bukit-bukit dengan kemiringan lereng yang bervariasi. Secara lebih rinci satuan morfologi perbukitan dapat dibagi atas tiga sub satuan, yakni : sub satuan morfologi perbukitan landai dengan kemiringan lereng antara 5% - 15%; sub satuan morfologi perbukitan sedang dengan kemiringan lereng antara 15% - 40%; sub satuan morfologi perbukitan terjal dengan kemiringan lebih dari 40%.

  Satuan morfologi tubuh gunung berapi merupakan sub satuan perbukitan sedang hingga terjal , namun membentuk kerucut tubuh gunung berapi. Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori satuan morfologi.

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020 4.3.4. Geologi

  Geologi merupakan pembahasan tentang susunan batuan yang menyusun dan terkandung dalam suatu wilayah. Adapun susunan batuan (geologi) di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah :

  • Qh = Aluvium : Kerikil, pasir dan lempung;
  • Qp = Aluvium Tua : kerikil, pasir dan lempung;
  • Tmitj = Diorit Tinjoan : diorit berukuran sedang – kasar, kaya akan pirit;
  • >Tmba = Formasi Barus : batu lumpur gampingan, batu pasir dan batu gamp
  • Tmvo = Formasi Gunung Api Toru : lava andesit dan aglomerat
  • Puk = Formasi Kluet : batusabak, filit, arenit kuarsa malihan, batugamping malihan;
  • >Tlsb = Formasi Sibolga : batu pasir, batu lanau, batu lumpur, konglome
  • QTt = Formasi Tutut : Konglomerat, batu pasir, sedikit batulanau dan batu lumpur;
  • MPisl = Komplek Sibolga : granit, sedikit granit berwarna terang, diorit, aplit, pegmatif;
  • Qvt = Tufa Toba : batuan polemik bersusunan riolit-dasit, aliran tufa kristal, gelas, debu dengan sedikit tufa eksposif pada bagian atas.

  4.3.5. Jenis Tanah Jenis tanah di Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan susunan tanah yang terdiri dari berbagai gabungan jenis tanah. Dimana susunan tanah yang ada merupakan dari berbagai jenis materi tanah seperti Aluvial, Andosol, Grumosol, Latosol, Podsolik coklat, Podsolik merah kuning.

  Kedalaman efektif tanah diperinci menurut kedalaman adalah sebagai berikut :

  < 30 cm terutama terdapat di kawasan pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah;

  Umumnya tanah dengan kedalaman ini terdapat dibagian pesisir, yaitu kecamatan- kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang memiliki kawasan pantai, seperti Pinangsori, Badiri, Pandan, Sarudik, Tapian Nauli dan kecamatan yang memiliki kawasan pesisir lainnya.

  30 - 60 cm terdapat mengarah kebagian hulu atau tengah Kabupaten Tapanuli Tengah

  yang dekat ke pesisir; 60 - 90 cm dan > 90 cm berada tersebar di seluruh kecamatan.

  4.3.6. Hidrologi Mempedomani Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11 A / PRT / M / 2006 tentang Kriteria dan Pembagian Wilayah Sungai (WS) di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah berada dalam SWS Sibundong-Batang Toru yang meliputi aliran sungai daerah Kabupaten Tapanuli Tengah yang dialiri oleh beberapa sungai besar dan kecil, melalui kecamatan dan desa-desa. Secara umum sungai-sungai tersebut dimanfaatkan untuk pengairan dan lainnya. Terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah yang mengalir ke arah Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara yaitu Aek Sirahar, Aek Kolang, Aek Sibundong, Aek Sipakpahi, Aek Sipansihaporas, Aek Batang Toru, dan Aek Tapus. Sungai-

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  sungai tersebut umumnya telah banyak yang digunakan untuk irigasi setengah teknis disamping untuk kebutuhan domestik.

  4.3.7. Sumber Daya Mineral/Bahan Galian Kategori potensi pertambangan di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian, yaitu: Kategori potensi pertambangan di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :

  • Kawasan Pertambangan Mineral Logam Sumberdaya mineral logam merupakan bahan galian/tambang yang memiliki nilai cukup tinggi. Dimana mineral logam merupakan bahan galian yang memiliki nilai ekonomis yang baik. Adapun bahan galian mineral logam seperti emas,timah, sengdanp
  • Kawasan Pertambangan Mineral BukanLogam dan PertambanganBatuan

  Pertambangan Mineral bukan logam yang dikelola oleh masyarakat berbadan hukum di Kabupaten Tapanuli Tengah berupa bahan galian Golongan C seperti batu gamping, batu cadas, pasir.

  • Kawasan Pertambangan Batubara

  Kawasan pertambangan batubara di berlokasi di Kecamatan Sosorgadong, Kecamatan Kolang, Kecamatan Tapian Nauli dan Kecamatan Badiri.

  • Kawasan Pertambangan Rakyat

  Pertambangan mineral bukan logam yang dikelola oleh masyarakat yang tidak berbadan hukum disebut sebagai kawasan pertambangan rakyat. Kawasan ini didominasi bahan galian Golongan C seperti batu gamping, batu cadas dan pasir. Pengembangan pertambangan di Kabupaten Tapanuli Tengah perlu mempertimbangkan aspek lingkungan terutama di lokasi yang berdekatan dengan permukiman dan di lokasi hutan lindung. Disamping untuk memperkecil dampak negatif yang ditimbulkan juga untuk memperhitungkan terjadinya alih fungsi lahan sebagai akibat dari kegiatan pertambangan tersebut. Dengan demikian dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah perlu ditetapkan lokasi-lokasi potensial pertambangan yang dapat dikembangkan pada masa-masa yang akan datang.

  4.3.8. Guna Lahan Umumnya Guna lahan di Kabupaten Tapanuli Tengah diklasifikasikan menjadi delapan kategori. Sedangkan guna lahan yang terluas adalah peruntukan lahan hutan/perkebunan yang mencapai 167.951,38 Ha atau 77,32% dari total luas Kabupaten Tapanuli Tengah. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 4.6.

  Profil Kaupaten Tapanuli Tengah

  

11 Kolang 22,45 19.989,26 7,57 964,71 2.863,63 296,98 9,98 10,85

  Sumber : Berdasarkan Hitungan Planimetris (Citra Satelit)

Tabel VII.1

Guna Lahan Eksisting di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009

  

20 Sirandorung 51,61 2.195,75 14,54 1.235,21 2.554,74 3,25

1.236,25 167.951,38 286,78 4.506,44 17.918,92 23.911,85 212,71 1.196,89

  19 Manduamas 13,11 12.806,56 6.909,05 10.272,42

  18 Barus Utara 22,56 901,45 0,11 86,38

  

17 Andam Dewi 37,85 6.589,67 403,80 740,58 66,77

  

16 Sosor Gadong 22,57 16.774,83 11,22 791,67 1.984,69 274,40

  

15 Barus 27,95 603,73 9,33 219,96 568,45

  14 Pasaribu Tobing 11,21 5.940,56

  

13 Sorkam Barat 34,44 2.750,30 646,32 248,54 1.263,48 25,34

  12 Sorkam 15,39 10.828,34 973,93 548,07 1.288,48

  10 Sitahuis 18,26 5.798,13

  IV. 10 RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  

9 Tapian Nauli 64,00 15.823,98 158,33 395,91 441,40 39,96 8,03

  8 Sarudik 179,17 4.288,00

  7 Tukka 31,82 12.137,37 259,24

  6 Pandan 494,85 3.345,02 1.555,09 67,70 0,95

  5 Suka Bangun 18,38 3.718,10 549,25 33,40

  4 Lumut 32,56 7.294,17 32,11 404,74

  3 Sibabangun 40,39 11.819,71 563,63

  2 Badiri 43,34 11.984,16 185,31 2.471,60 588,15 95,07

  

1 Pinangsori 54,34 12.362,29 100,33 130,25 3.061,46 1.444,76 152,47

  

Tabel. 4.6. Guna Lahan Eksisting di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009

Permukiman Hutan/Perkebunan Badan Air Rawa Sawah Semak Belukar Tambak Tanah Terbuka

  Tapanuli Tengah Guna Lahan (Ha) No Kecamatan

  RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  Gambar. 4.3. Guna Lahan Eksisting

  Profil Kaupaten Tapanuli Tengah

  IV. 11

RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  

10 Sitahuis 8.750,90 - - - -

  Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tapanuli Tengah

  

20 Sirandorung 575,00 - - 5.755,00 2.562,50

54.975,11 - 7.666,41 51.896,19 47.410,75

  

19 Manduamas 335,00 - - 10.156,19 8.911,87

  

18 Barus Utara - - - 48,00 521,00

  

17 Andam Dewi 1.879,00 - - 6.687,20 1.312,50

  

16 Sosor Gadong 13.984,30 - - 3.875,00 1.406,25

  

15 Barus - - - - 310,25

  

14 Pasaribu Tobing 655,50 - - 4.937,50 -

  

13 Sorkam Barat 875,00 - - 3.812,50 1.656,25

  

12 Sorkam - - - 9.312,30 1.618,75

  

11 Kolang 7.312,51 - 1.312,50 7.312,50 4.768,75

  (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  Guna lahan untuk perkebunan seluas 43.501,80 Ha dari total luas Kabupaten Tapanuli Tengah. Perkebunan yang mendominasi adalah perkebunan karet dengan total luas areal sekitar 31.846,5 Ha atau 73,21%, kemudian adalah perkebunan kelapa dengan luas sekitar 5.428 Ha, selanjutnya adalah perkebunan sawit dengan luas sekitar 2.753 Ha dan perkebunan kakao dengan luas sekitar 2.695,5 Ha dari total luas perkebunan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah. Guna lahan peruntukan hutan seluas 161.948,46 ha atau sekitar 7,38% dari Total luas Kabupaten Tapanuli Tengah, dimana sebagai kawasan hutan lindung luasannya sekitar 54.975,11 Ha atau 33,95% dari luas kawasan hutan, yang diperuntukkan sebagai kawasan hutan produksi sekitar 7.666,41 Ha, yang ditetapkan sebagai kawasan HPT sekitar 51.896,19 Ha dan areal penggunaan lain sekitar 47.410,75 Ha dari total luas kawasan hutan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.

  

8 Sarudik 3.312,50 - - - 325,50

  

7 Tukka 7.625,00 - 1.062,21 - 3.510,00

  

6 Pandan - - - - 300,00

  

5 Suka Bangun - - - - 1.950,00

  

4 Lumut 475,00 - - - 1.325,00

  

3 Sibabangun 1.545,00 - 4.729,20 - 2.545,00

  

2 Badiri 735,00 - - - 6.197,50

  

1 Pinangsori 853,00 - - - 6.924,00

  

No Kecamatan Hutan Lindung Hutan Suaka Hutan Produksi HPT Areal Penggunaan Lain

  

Tabel I.13

Guna Lahan Untuk Kawasan Hutan di

Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009 (Ha)

  Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Sebagian besar wilayah berbatasan dengan lautan sehingga mempengaruhi pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis.

  Tabel. 4.7. Guna Lahan Untuk Kawasan Hutan di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009 (Ha) 4.3.9. Klimatologi

  

9 Tapian Nauli 6.062,40 - 562,50 - 1.265,63

RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020 Tabel. 4.8. JumlahHariHujan, CurahHujan, Rata-Rata SuhuUdaradanKelembabanKabupatenTapanuli TengahTahun 2009-2013

  

Sumber :Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Angka 2013

4.4. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

  4.4.1. Aspek Sosial

  Menurut sensus penduduk tahun 2010, sebagian besar penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah memeluk agama Kristen dengan total persentase hampir 57%, diikuti dengan agama Islam 42,71%, Buddha 0,07%, Hindu 0,01%, Khong Hu Chu 0,001% dan agama kepercayaan lainnya 0,11%. Agama islam di Tapanuli Tengah dianut oleh Suku Mandailing, Suku Melayu, dan Suku pendatang antara lain suku jawa.

  4.4.2. Aspek Ekonomi

  Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tapanuli Tengah selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan berfluktuasi, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel I . 14 di bawah ini. Hal ini terjadi karena kondisi perekonomian, baik di tingkat nasional, regional maupun domestik belum menunjukkan adanya stabilitas perekonomian agregat.

RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020 Tabel. 4.9. PDRB Kabupaten Tapanuli Tengah Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 (Milliar Rupiah)

  

Sumber : Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Angka 2013

Tabel. 4.10.

  Distribusi Persentanse PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 (Persen)

Sumber : Kabupaten Tapanuli Tengah dalam Angka 2013

RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  Berdasarkan dari data yang diperoleh bahwa Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah 5 tahun terakhir pada umumnya mengalami peningkatan yang bervariasi walaupun pada tahun-tahun tertentu ada yang mengalami penurunan, serta ada beberapa sektor yang juga mengalami penurunan. Terutama di sector industry pengolahan yang tingkat pertumbuhannya negative dan mengalami tingkat penurunan yang tajam pada tahun 2006.

  Pada Tahun 2009 sektor industry pengolahan umumnya mengalami peningkatan, begitu pula dengan sektor-sektor lainnya seperti bangunan; pengangkutan dan komunikasi; serta keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sedangkan untuk sector listrik, gas dan air minum mengalami penurunan yang sangat tajam pada tahun 2009 dan sector lainnya seperti pertanian; pertambangan dan penggalian; perdagangan, hotel dan restoran; serta jasa-jasa pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan.

  Potensi Ekonomi

  Untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing- masing sektor di Kabupaten Tapanuli Tengah, maka dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis Klassen Typology(Tipologi Klassen). Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah (Dalam hal ini digunakan pendekatan laju pertumbuhan ekonomi dan besaran kontribusi masing-masing sektor terhadapat PDRB). Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: sektor prima/cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth andhigh income), sektor berkembang /sektor maju tapi tertekan (high income but low growth) , sektor potensial/berkembang cepat (high growth but income), dan sektor terbelakang/relatif tertinggal (low growth and low income). Persamaan dari analisis tipologi klassen ini dapat dilihat pada diagram berikut.

  

Metode Analisis Tipologi Klassen

Kontribusi Sektor (y) Laju Yi ≥ Yn Yi <Yn Pertumbuhan( r) Kuadran I Kuadran III Sektor Prima Sektorpotensial ri ≥ rn Kuadran II Kuadran IV SektorBerkembang Sektorterbelakang ri<rn

  Keterangan: ri : Laju pertumbuhan PDRB Sektor i (Kabupaten) rn: Laju pertumbuhan PDRB Sektor i (Provinsi) Yi: Kontribusi Sektor i (Kabupaten) Yn: Kontribusi Sektor i (Provinsi)

RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  Sebagai input terhadap analisis tipologi klassen, berikut ini diuraikan tentang data mengenai laju pertumbuhan PDRB dan kontribusi sektor terhadap PDRB, masing-masing diuraikan atas dasar harga konstan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel4.10 dan Tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

  

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2008

KabupatenTapanuli Rata-Rata Provinsi Sumatera Rata-Rata Tengah Laju Utara Laju LajuPertumbuhan Pertumbu LajuPertumbuhan No Lapangan

  Pertumbuh han PDRB . Usaha/Sektor an PDRB Kab. 200 2006 2008 2006 2007 2008 Prov. Tapanuli

7 Sumut Tengah

  1 Pertanian 3,08 2,92 3,96 3,32 2,40 4,98 6,06 3,68 Pertambangand 2 3,40 8,20 9,28 6,96 4,17 9,78 6,13 5,30 anPenggalian Industri&Pengo 3 0,27 3,60 2,63 1,99 5,47 5,09 2,92 2,67 lahan Listrik, gas & 4 8,68 9,42 13,80 10,63 3,08 0,22 4,46 1,56 Air Bersih

  26,4

  5 Bangunan 33,14 7,24 22,28 10,33 7,78 8,10 5,29

  5 12,4

  6 Perdagangan 8,86 12,51 11,27 6,95 7,55 6,14 4,56

  3 Pengangkutan 7 12,97 6,68 7,83 9,16 11,91 9,90 8,89 6,26 &Komunikasi Keuangan,

  8 Persewaan&Jas 5,86 5,38 4,32 5,19 9,87 12,43 11,30 7,91 a Perusahaan 10,3

  9 Jasa-jasa 10,56 8,80 9,91 7,09 8,25 9,48 5,91

  7 Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Tengah

RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

Tabel 4.12 Kontribusi Sektor Terhadap Produk Domestik Regional Bruto

  

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2008

Provinsi Rata- KabupatenTap Sumatera Rata anuli Tengah Utara Kontribu Rata-Rata si Tiap Kontribusi Per Kontribusi Per N Lapangan Sektor KontribusiTiapSekto Sektor Sektor o. Usaha/Sektor rTerhadap PDRB Terhada p PDRB

  20

  20

  20

  20

  20

  20

  05

  06

  07

  05

  06 07 di Prov. Sumut

  49, 47, 47, 24, 23, 23,

  1 Pertanian

  48,14

  52

  89

  00

  34

  91 83 24,03 PertambangandanP 0,7 0,7 0,7 1,2 1,2 1,2

  2

  0,71

  enggalian

  1

  3

  3 3 1,22 Industri&Pengolaha 12, 12, 11, 24, 23, 22,

  3

  12,08

  n

  42

  10

  72

  07

  66 89 23,54 Listrik, gas & Air 0,5 0,5 0,5 0,7 0,7 0,7

  4

  0,54

  Bersih

  2

  3

  7

  9

  4 3 0,75 3,9 4,7 4,7 6,5 6,5 6,6

  5 Bangunan

  4,47

  5

  6

  2

  7 8 6,59 10, 10, 11, 18, 18, 18,

  6 Perdagangan 10,70

  10

  67

  34

  31

  42 38 18,37 Pengangkutan&Ko 2,1 2,1 2,1 8,8 9,1 9,3

  7

  2,16

  munikasi

  4

  5

  9

  5 1 9,09 Keuangan,

  3,3 3,2 3,2 6,4 6,7 7,0

  8 Persewaan&Jasa 3,28

  2

  8

  3

  3 4 6,72 Perusahaan

  17, 17, 18, 9,5 9,6 9,9

  9 Jasa-jasa

  17,92

  33

  97

  46

  1

  3 1 9,68

  

Sumber: RTRW Kabupaten Tapanuli Tengah

  Berdasarkan data pada kedua tabel, maka tiap sektor/lapangan usaha dapat dibagi menjadi 4 klasifikasi sesuai dengan tipologi klassen. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa tidak ada sektor yang termasuk dalam kategori sektor prima. Sektor pertanian termasuk dalam klasifikasi sektor berkembang. Empat sektor lainnya termasuk dalam klasifikasi sektor potensial masing-masing adalah sektor industri dan pengolahan; sektor listrik, gas dan air minum, sektor perdagangan, sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor bangunan; sektor keuangan, persewaan dan jasa termasuk dalam klasifikasi sektor terbelakang sebagaimana diuraikan pada diagram berikut.

RENCANA TERPADU PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH

  (RPI2JM) Kab. Tapanuli Tengah 2016 - 2020

  Rerata Laju Pertumbuhan Sektoral

  Y sektor ≥ Y PDRB Y sektor Y PDRB Sektoral thd PDRB r sektor ≥ r PDRB Kuadran I Kuadran III Sektor Prima Sektor Potensial r sektor ≤ r PDRB Kuadran II Kuadran IV Sektor Berkembang Sektor Terbelakang Klasifikasi Masing-Masing Sektor di Kabupaten Tapanuli Tengah Berdasarkan Analisis Tipologi Klassen

  • Sektor Industri dan Pengolahan * Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih * Sektor Perdagangan * Sektor Jasa-Jasa
  • Sektor Pertanian * Sektor Pertambangan dan Penggalian * Sektor Pengangkutan dan Komunikasi * Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Rerata Kontribusi

  Dari hasil analisis yang dilakukan dengan mengacu pada ketetapan persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pertanian dan Jasa-jasa yang merupakan sub sektor potensial di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai LQ masing-masing 1,91 dan 1,87 pada tahun 2009 sebagaimana digambarkan pada Tabel 4.12 serta grafik dibawah ini.

Tabel 4.13 Nilai Location Quotient Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006 – 2009

  No LAPANGAN USAHA Nilai LQ 2006 2007 2008 2009

  1 Pertanian 1,96 1,97 1,96 1,91

  Keterangan : Y sektor = nilai sektor ke-i Y PDRB = rata-rata PDRB r sektor = laju pertumbuhan sektor ke-i r PDRB = laju pertumbuhan PDRB

  3 IndustriPengolahan 0,51 0,50 0,49 0,50

  4 Listrikdan Air Minum 0,63 0,67 0,80 0,86

  5 Bangunan 0,63 0,72 0,72 0,75

  6 Perdagangan, Hotel danRestoran 0,56 0,58 0,61 0,63

  7 PengangkutandanKomunikasi 0,26 0,24 0,24 0,24

  8 Keuangan, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,54 0,51 0,48 0,48

  9 Jasa-Jasa 1,84 1,89 1,90 1,87

  Sumber : Hasil Analisis Y sektor> Y PDRB Y sektor> Y PDRB

  2 PertambangandanPenggalian 0,57 0,59 0,59 0,59