BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL - Penentuan Interval Maintenance Mesin Pada Lini Produksi Pelumas Proses Filling Lithos PT. Pertamina Lubricants Production Unit Gresik Dengan Metode Simulasi Monte Carlo - UNS Institutional Repository

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini dibahas mengenai analisis hasil penelitian yang telah dilakukan

  untuk kemudian menentukan alternatif yang paling baik untuk maintenance pada PT. Pertamina Lubricant Production Unit Gresik.

5.1 ANALISIS INTERVAL MAINTENANCE HASIL SIMULASI MONTE CARLO

  Pada subbab ini dilakukan analisis mengenai interval maintenance hasil simulasi Monte Carlo yang dilakukan pada bab sebelumnya. Hasil dari simulasi Monte Carlo yang telah dilakukan menunjukkan nilai interval maintenance yang berbeda-beda untuk setiap mesin. Hal ini yang menjadi dasar usulan alternatif pertama yaitu interval maintenance yang dilakukan sesuai hasil simulasi sehingga tercapai keandalan minimal yaitu 85% sesuai standar yang telah ditetapkan (Dal, 2000).

  Jika dilihat pada Tabel 4.26 sampai Tabel 4.29, setiap mesin yang digunakan memiliki interval maintenance yang berbeda-beda. Interval maintenance mesin meliputi 0,03125 hari, 0,25 hari, 0,5 hari, 0,75 hari, 1,25 hari, dan 2,5 hari. Hal ini menjadi dasar usulan alternatif kedua yaitu interval maintenance yang disamakan setiap mesin pada setiap lini sehingga mampu mengurangi biaya kerugian yang timbul akibat melakukan maintenance pada saat jam kerja serta meminimalkan biaya maintenance dalam sehari untuk beberapa mesin yang seharusnya melakukan lebih dari 1 kali maintenance. Kegiatan maintenance pada alternatif ini dilakukan 2 kali setiap harinya yaitu pada jam istirahat dan jam kerja selesai sehingga tidak mengganggu proses produksi. Selain itu maintenance tiap mesin dilakukan secara bersamaan secara serentak.

  Dengan interval maintenance yang cukup sering pada alternatif pertama dan kedua maka pada usulan alternatif ketiga dilakukan corrective maintenance untuk meminimalkan biaya maintenance yang timbul, karena maintenance hanya dilakukan jika diperlukan. Dari ketiga alternatif yang disarankan untuk menjadwalkan maintenance yang sesuai untuk mesin-mesin pada proses filling lithos, masing-masing alternatif akan dibandingkan berdasarkan biaya yang muncul akibat kegiatan maintenance antara lain biaya maintenance dan biaya kerugian akibat melakukan maintenance serta perubahan keandalan tiap mesin sebelum dan sesudah maintenance.

5.2 ANALISIS USULAN ALTERNATIF MAINTENANCE

  Pada subbab ini akan dibahas analisis terhadap ketiga alternatif interval

maintenance yang diusulkan serta biaya maintenance dan kerugian yang timbul.

Rincian biaya untuk sekali melakukan maintenance terhadap tiap mesin dapat dilihat pada Tabel 5.1. Sedangkan untuk biaya kerugian yang timbul akibat melakukan maintenance pada saat jam kerja berlangsung sehingga perlu untuk menghentikan lini produksi adalah sebesar Rp 310.000 per menit. Biaya kerugian ini didapatkan dari harga jual produk yang seharusnya dapat diproduksi tiap waktunya, dengan kecepatan produksi adalah sebanyak 10 unit per menit.

  Tabel 5.1 Biaya Maintenance Tiap Mesin pada Proses Filling Lithos

  Biaya sekali Mesin Maintenance

  

Labelling Rp 10,000

Filling Rp 58,000

Cappering Rp 9,500

  • Sensor Volume - Pemanas

    -

  Induction seal

Laser Rp 122,000

Robotic Rp 9,000

Carton erector Rp 23,000

Caron selaer Rp 48,000

Palletizing Rp 12,000

5.2.1 Alternatif 1

  Pada alternatif 1 diterapkan preventive maintenance dengan kegiatan

  

maintenance yang dilakukan sesuai dengan interval maintenance hasil simulasi

  Monte Carlo yang telah dilakukan serta menambahkan adanya kemungkinan terjadi

  

corrective maintenance . Ketika melakukan maintenance terhadap mesin maka lini

  akan diberhentikan dan tidak dapat melakukan proses produksi untuk sementara waktu sampai mesin selesai dilakukan maintenance. Pada Tabel 5.2 sampai Tabel 5.4 dapat dilihat hasil perhitungan total biaya maintenance dan kerugian yang dikeluarkan serta keandalan yang dicapai dari tiap mesin dan lini produksi.

  Tabel 5.2 Total Biaya Kerugian untuk Alternatif 1 pada Tiap Mesin pada Lini Proses

  1

  1

  

1

  1

  1

  1

  1 Induction Seal

  1

  1

  1

  

1

  1

  1

  1

  1 Laser 0.230547 0.865751

  1 1 0.317601 0.859304 0.272504 0.851259 Robotic 0.184823 0.900577 0.195844 0.884436 0.151615 0.913069 0.298237 0.86312 Carton erector 0.290524 0.90088 0.142759 0.860366 0.275946 0.896794 0.327263 0.851083 Carton sealer 0.318573 0.877512

  1 1 0.290298 0.860945 0.315464 0.874166 Palletizing 0.309031 0.862421 0.286652 0.880054 0.321126 0.868536

  1

  1

  1 Pemanas

  Filling Lithos

  Keandalan yang Dicapai Existing Reliability

  Pada Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 1 pada tiap lini produksi mengeluarkan biaya kerugian terendah untuk lini 4 yaitu sebesar Rp 21.003.557.647 dan biaya tertinggi untuk lini 3 yaitu sebesar Rp 50.479.583.871. Pada Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa tiap mesin pada tiap lini proses filling lithos mengalami peningkatan keandalan menjadi lebih dari 85% sesuai dengan standar yang ada (Dal, 2000)

  Tabel 5.3 Keandalan yang Dicapai Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos dengan

  Alternatif 1 Lini

  Downtime per tahun (menit/tahun) Biaya Kerugian (Rp/menit) Total Biaya Kerugian (Rp/tahun)

  Lini 1 101068.75 310,000 Rp 31,331,311,001 Rp Lini 2 71164.16 310,000 Rp 22,060,888,430 Rp Lini 3 162837.37 310,000 Rp 50,479,583,871 Rp Lini 4 67753.41 310,000 Rp 21,003,557,647 Rp

  

ALTERNATIF 1

Existing Reliability

  Keandalan yang Dicapai Existing Reliability

  

Keandalan

yang Dicapai

Existing Reliability

  Keandalan yang Dicapai Labelling 0.23425 0.862414 0.307778 0.85715 0.148896 0.906734 0.156603 0.898955 Filling 0.257298 0.888921 0.148556 0.886869 0.274967 0.875041 0.303182 0.872165 Cappering

  1

  0.299688 0.877107 0.291427 0.895205

  1 1 0.601058 0.85105 Sensor Volume

  1

  1

  1

  

1

  1

  1

  1 ALTERNATIF 1 Lini 4 Lini 3 Lini 2 Lini 1 Mesin

  Tabel 5.4 Total Biaya Maintenance untuk Alternatif 1 pada Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos

  

ALTERNATIF 1

Lini 1 Lini 2 Lini 3 Lini 4 Biaya Corrective Biaya Corrective Biaya Corrective Biaya Corrective Biaya Preventive Biaya Preventive Biaya Preventive Biaya Preventive Mesin

  

Maintenance Maintenance Maintenance Maintenance

Maintenance Maintenance Maintenance Maintenance (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun)

  Labelling Rp 90,000 Rp 5,376,000 Rp 100,000 Rp 13,440,000 Rp 100,000 Rp 53,760,000 Rp 50,000 Rp 26,880,000

  Filling Rp 116,000 Rp 62,361,600 Rp 406,000 Rp 155,904,000 Rp 232,000 Rp 77,952,000 Rp 232,000 Rp 38,976,000

  Cappering Rp 28,500 Rp 5,107,200 Rp 76,000 - - Rp 25,536,000 Rp 19,000 Rp 4,256,000

  • Sensor Volume - - -
  • Pemanas - -

  Induction Seal

  • Laser
  • Rp 244,000 Rp 262,348,800 Rp 244,000 Rp 51,240,000 Rp 610,000 Rp 163,968,000

  Robotic Rp 171,000 Rp 38,707,200 Rp 126,000 Rp 24,192,000 Rp 99,000 Rp 48,384,000 Rp 153,000 Rp 24,192,000

  Carton erector Rp 92,000 Rp 24,729,600 Rp 92,000 Rp 30,912,000 Rp 161,000 Rp 61,824,000 Rp 69,000 Rp 9,660,000

  Carton sealer

  • Rp 144,000 Rp 17,203,200 Rp 96,000 Rp 21,504,000 Rp 144,000 Rp 21,504,000

  Palletizing Rp 36,000 Rp 4,300,800 Rp 36,000 Rp Rp Rp - 16,128,000 - 48,000 5,376,000

  Total Biaya Maintenance

  Rp421,055,900 Rp266,948,000 Rp321,020,000 Rp290,713,000 (Rp/tahun)

  Pada Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 1 mengeluarkan biaya maintenance terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp 266.948.000 dan biaya tertinggi untuk lini 1 yaitu sebesar Rp 421.055.900.

  

V-4

5.2.2 Alternatif 2

  1

  1

  1

  

1

  1

  1

  1

  1 Induction Seal

  1

  1

  1 Pemanas

  

1

  1

  1

  1

  1 Laser 0.230547 0.758563

  1 1 0.317601 0.925949 0.272504 0.785917 Robotic 0.184823 0.550132 0.195844 0.550132 0.151615 0.636831 0.298237 0.690428 Carton erector 0.290524 0.849995 0.142759 0.849995 0.275946 0.780876 0.327263 0.924271 Carton sealer 0.318573 0.907903

  1 1 0.290298 0.890834 0.315464 0.904872 Palletizing 0.309031 0.894792 0.286652 0.894792 0.321126 0.901437

  1

  1 ALTERNATIF 2 Mesin Lini 1 Lini 2 Lini 3 Lini 4

  1

  Pada alternatif 2 diterapkan preventive maintenance dengan kegiatan

  

maintenance yang dilakukan pada saat jam istirahat dan jam kerja telah selesai

  

ALTERNATIF 2

Existing Reliability

  sehingga tidak mengganggu proses produksi serta menambahkan adanya kemungkinan terjadi corrective maintenance. Maintenance tiap mesin dilakukan secara bersamaan sebanyak 2 kali sehari. Pada Tabel 5.5 sampai Tabel 5.7 dapat dilihat hasil perhitungan total biaya maintenance dan kerugian yang dikeluarkan serta keandalan yang dicapai dari tiap mesin dan lini produksi.

  Tabel 5.5 Total Biaya Kerugian untuk Alternatif 2 pada Tiap Mesin pada Lini Proses

  Filling Lithos

  Pada Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 2 pada tiap lini produksi tidak mengeluarkan biaya kerugian. Pada Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dengan penerapan alternatif 2 keandalan tiap mesin pada tiap lini proses filling lithos mengalami peningkatan.

  Tabel 5.6 Keandalan yang Dicapai Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos dengan

  Alternatif 2 Lini

  Downtime per tahun (menit/tahun) Biaya Kerugian (Rp/menit) Total Biaya Kerugian (Rp/tahun)

  Lini 1 0.00 310,000 Rp - Rp Lini 2 0.00 310,000 Rp - Rp Lini 3 0.00 310,000 Rp - Rp Lini 4 0.00 310,000 Rp - Rp

  Keandalan yang Dicapai Existing Reliability

  1

  

Keandalan

yang Dicapai

Existing Reliability

  Keandalan yang Dicapai Existing Reliability

  Keandalan yang Dicapai Labelling 0.23425 0.862414 0.307778 0.862414 0.148896 0.626385 0.156603 0.721842 Filling 0.257298 0.842921 0.148556 0.842921 0.274967 0.818138 0.303182 0.872165 Cappering 0.299688 0.877107 0.291427 0.877107

  1 1 0.601058 0.855062 Sensor Volume

  1

  1

  1

  

1

  1

  1

  Tabel 5.7 Total Biaya Maintenance untuk Alternatif 2 pada Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos

  

ALTERNATIF 2

Lini 1 Lini 2 Lini 3 Lini 4 Biaya Corrective Biaya Corrective Biaya Corrective Biaya Corrective Biaya Preventive Biaya Preventive Biaya Preventive Biaya Preventive Mesin

  

Maintenance Maintenance Maintenance Maintenance

Maintenance Maintenance Maintenance Maintenance (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun) (Rp/tahun)

  Labelling Rp 90,000 Rp 6,720,000 Rp 100,000 Rp 6,720,000 Rp 100,000 Rp 6,720,000 Rp 50,000 Rp 26,880,000

  Filling Rp 116,000 Rp 38,976,000 Rp 406,000 Rp 38,976,000 Rp 232,000 Rp 38,976,000 Rp 232,000 Rp 38,976,000

  Cappering Rp 28,500 Rp 6,384,000 Rp 76,000 - - Rp 6,384,000 Rp 19,000 Rp 4,256,000

  • Sensor Volume - - -
  • Pemanas - -

  Induction Seal

  • Laser
  • Rp 244,000 Rp 81,984,000 Rp 244,000 Rp 81,984,000 Rp 610,000 Rp 163,968,000

  Robotic Rp 171,000 Rp 6,048,000 Rp 126,000 Rp 6,048,000 Rp 99,000 Rp 6,048,000 Rp 153,000 Rp 24,192,000

  Carton erector Rp 92,000 Rp 15,456,000 Rp 92,000 Rp 15,456,000 Rp 161,000 Rp 15,456,000 Rp 69,000 Rp 9,660,000

  Carton sealer

  • Rp 144,000 Rp 32,256,000 Rp 96,000 Rp 32,256,000 Rp 144,000 Rp 21,504,000

  Palletizing Rp 36,000 Rp 8,064,000 Rp 36,000 Rp 48,000 - 8,064,000 - Rp Rp 8,064,000

  Total Biaya Maintenance

  Rp196,809,500 Rp82,484,000 Rp190,484,000 Rp290,713,000 (Rp/tahun)

  Pada Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 2 mengeluarkan biaya maintenance terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp 82.484.000 dan biaya tertinggi untuk lini 4 yaitu sebesar Rp 290.713.000.

  

V-6

5.2.3 Alternatif 3

  1

  1

  1

  

1

  1

  1

  1

  1 Induction Seal

  1

  1

  1 Pemanas

  

1

  1

  1

  1

  1 Laser 0.230547 0.230547

  1 1 0.317601 0.317601 0.272504 0.272504 Robotic 0.184823 0.184823 0.195844 0.195844 0.151615 0.151615 0.298237 0.298237 Carton erector 0.290524 0.290524 0.142759 0.142759 0.275946 0.275946 0.327263 0.327263 Carton sealer 0.318573 0.318573

  1 1 0.290298 0.290298 0.315464 0.315464 Palletizing 0.309031 0.309031 0.286652 0.286652 0.321126 0.321126

  1

  1 ALTERNATIF 3 Mesin Lini 1 Lini 2 Lini 3 Lini 4

  1

  Pada alternatif 3 diterapkan corrective maintenance dengan kegiatan

  

maintenance yang dilakukan ketika mesin mengalami breakdown dan lini produksi

  Keandalan yang Dicapai Existing Reliability

  yang memiliki mesin dalam kondisi breakdown akan dihentikan sementara sehingga tidak dapat melakukan proses produksi sampai mesin selesai dilakukan

  maintenance.

  Pada Tabel 5.8 sampai Tabel 5.10 dapat dilihat hasil perhitungan total biaya maintenance dan kerugian yang dikeluarkan serta keandalan yang dicapai dari tiap mesin dan lini produksi.

  Tabel 5.8 Total Biaya Kerugian untuk Alternatif 3 pada Tiap Mesin pada Lini Proses

  Filling Lithos Tabel 5.9

   Keandalan yang Dicapai Tiap Mesin pada Lini Proses Filling Lithos dengan Alternatif 3

  Lini Downtime per tahun

  (menit/tahun) Biaya Kerugian (Rp/menit) Total Biaya Kerugian (Rp/tahun) Lini 1 5090.00 310,000 Rp 1,577,900,000 Rp Lini 2 4830.00 310,000 Rp 1,497,300,000 Rp Lini 3 6575.00 310,000 Rp 2,038,250,000 Rp Lini 4 6625.00 310,000 Rp 2,053,750,000 Rp

  

ALTERNATIF 3

Existing Reliability

  

Keandalan

yang Dicapai

Existing Reliability

  1

  Keandalan yang Dicapai Existing Reliability

  Keandalan yang Dicapai Labelling

  0.23425 0.23425 0.307778 0.307778 0.148896 0.148896 0.156603 0.156603 Filling 0.257298 0.257298 0.148556 0.148556 0.274967 0.274967 0.303182 0.303182 Cappering 0.299688 0.299688 0.291427 0.291427

  1 1 0.601058 0.601058 Sensor Volume

  1

  1

  1

  

1

  1

  1

  Tabel 5.10 Total Biaya Maintenance untuk Alternatif 3 pada Tiap Mesin pada Lini

  Proses Filling Lithos

ALTERNATIF 3

Biaya Corrective Maintenance (Rp/tahun)

  Mesin Lini 1 Lini 2 Lini 3 Lini 4 Labelling

  Rp 600,000 Rp 700,000 Rp 720,000 Rp 350,000 Filling

  Rp 928,000 Rp 3,016,000 Rp 1,624,000 Rp 1,566,000 Cappering

  • Rp 218,500 Rp 560,500 Rp 161,500
  • Sensor Volu
  • Pemanas -
  • Induction Seal
  • Laser Rp 2,318,000 Rp 1,952,000 Rp 4,270,000 -

  Robotic Rp 1,161,000 Rp 864,000 Rp 711,000 Rp 1,071,000

  Carton erector Rp 713,000 Rp 621,000 Rp 1,081,000 Rp 552,000 Rp 1,104,000 - Carton sealer Rp 864,000 Rp 1,056,000

  Rp 300,000 Rp 276,000 Rp 348,000 Total Biaya Maintenance Rp7,342,500 Rp6,037,500 Rp7,300,000 Rp9,026,500 (Rp/tahun)

  • Palletizing

  Pada Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif 3 pada tiap lini produksi mengeluarkan biaya kerugian terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp 1.497.300.000 dan biaya tertinggi untuk lini 4 yaitu sebesar Rp 2.053.750.000. Pada

Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa keandalan yang dicapai tiap mesin pada tiap lini tidak mengalami peningkatan. Pada Tabel 5.10 dapat dilihat bahwa penerapan alternatif

  3 mengeluarkan biaya maintenance terendah untuk lini 2 yaitu sebesar Rp 6.037.500 dan biaya tertinggi untuk lini 1 yaitu sebesar Rp 7.342.500.

5.3 ANALISIS PERBANDINGAN KETIGA ALTERNATIF INTERVAL

MAINTENANCE YANG DIUSULKAN

  Pada subbab ini dibahas mengenai analisis perbandingan biaya dan keandalan dari ketiga alternatif interval yang disarankan. Pada Gambar 5.1 dapat dilihat hasil perbandingan biaya maintenance dan biaya kerugian ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 1. Pada Gambar 5.2 dapat dilihat hasil perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 1.

  Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 1 Proses Filling Lithos

  Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif

  Maintenance pada Lini 1 Proses Filling Lithos

  Pada Gambar 5.3 dapat dilihat hasil perbandingan biaya maintenance dan biaya kerugian ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 2. Pada

Gambar 5.4 dapat dilihat hasil perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 2.

  Rp- Rp5,000,000,000 Rp10,000,000,000 Rp15,000,000,000 Rp20,000,000,000 Rp25,000,000,000 Rp30,000,000,000 Rp35,000,000,000

  Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya B iay a (R p /tah u n )

  

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

1.2 Kea

  0.2

  0.4

  0.6

  0.8

  1

  n d alan

  Mesin

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Rp25,000,000,000 Rp20,000,000,000 ) n u

  Rp15,000,000,000 /tah p (R a

  Rp10,000,000,000 iay B

  Rp5,000,000,000 Rp- Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

  Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 2 Proses Filling Lithos

  1.2

  1

  0.8 alan d

  0.6 n

0.4 Kea

  0.2 Mesin

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Gambar 5.4

   Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif Maintenance pada Lini 2 Proses Filling Lithos

  Pada Gambar 5.5 dapat dilihat hasil perbandingan biaya maintenance dan biaya kerugian ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 3. Pada

Gambar 5.6 dapat dilihat hasil perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 3.

  Gambar 5.5 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 3 Proses Filling Lithos

  Gambar 5.6 Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif

  Maintenance pada Lini 3 Proses Filling Lithos

  Pada Gambar 5.7 dapat dilihat hasil perbandingan biaya maintenance dan biaya kerugian ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 4. Pada

Gambar 5.8 dapat dilihat hasil perbandingan keandalan yang dapat dicapai ketiga alternatif yang dilakukan pada proses filling lithos lini 4.

  Rp- Rp10,000,000,000 Rp20,000,000,000 Rp30,000,000,000 Rp40,000,000,000 Rp50,000,000,000 Rp60,000,000,000

  Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya B iay a (R p /tah u n )

  

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

1.2 Kea

  0.2

  0.4

  0.6

  0.8

  1

  n d alan

  Mesin

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Rp25,000,000,000 Rp20,000,000,000 ) n u

  Rp15,000,000,000 /tah p (R a

  Rp10,000,000,000 iay B

  Rp5,000,000,000 Rp- Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

  Gambar 5.7 Grafik Perbandingan Biaya yang Dikeluarkan untuk Maintenance Mesin pada Lini 4 Proses Filling Lithos

  1.2

  1

  0.8 alan d

  0.6 n

0.4 Kea

  0.2 Mesin

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Gambar 5.8

   Grafik Perbandingan Keandalan Mesin yang Dicapai oleh Tiap Alternatif Maintenance pada Lini 4 Proses Filling Lithos

5.4 PENENTUAN ALTERNATIF TERPILIH

  Pada subbab ini dibahas mengenai analisis penentuan alternatif terpilih. Pada

Tabel 5.11 ditampilkan hasil rekap rata-rata keandalan mesin pada tiap lini serta total biaya yang dikeluarkan dalam melakukan setiap alternatif usulan.

  Tabel 5.11 Rekapitulasi Keandalan dan Biaya yang Diperlukan Tiap Usulan Alternatif

  Rata-Rata Biaya Maintenance Biaya Kerugian Total Biaya Alternatif Lini Keandalan (Rp/tahun) (Rp/menit) (Rp/menit) Mesin (a) (b) (a)+(b) Lini 1

  0.91 Rp 421,055,900 Rp 31,331,311,001 Rp 31,752,366,901 Lini 2

  0.93 Rp 266,948,000 Rp 22,060,888,430 Rp 22,327,836,430

  1 Lini 3

  0.93 Rp 321,020,000 Rp 50,479,583,871 Rp 50,800,603,871 Lini 4

  0.91 Rp 290,713,000 Rp 21,003,557,647 Rp 21,294,270,647 Lini 1

  0.87 Rp 196,809,500 Rp - Rp 196,809,500 Lini 2

  0.90 Rp 82,484,000 - Rp Rp 82,484,000

  2 Lini 3

  0.87 Rp 190,484,000 Rp Rp 190,484,000 -

  0.89 Rp 189,101,000 Rp Rp 189,101,000 - Lini 4 Lini 1

  0.47 Rp 7,342,500 Rp 1,577,900,000 Rp 1,585,242,500 Lini 2

  0.58 Rp 6,037,500 Rp 1,353,150,000 Rp 1,359,187,500

  3 Lini 3

  0.53 Rp 7,300,000 Rp 2,038,250,000 Rp 2,045,550,000 Lini 4

  0.57 Rp 9,026,500 Rp 2,053,750,000 Rp 2,062,776,500

  Berdasarkan analisis keandalan yang dilakukan pada subbab sebelumnya, alternatif 1 memiliki tingkat keandalan yang dicapai setiap mesin memiliki nilai di atas 85% yang artinya melebihi batas minimal keandalan sesuai dengan standar dunia (Dal, 2000) dengan nilai rata-rata keandalan tiap mesin minimal 91%. Pada alternatif 2, tingkat keandalan yang dicapai setiap mesin mengalami peningkatan yang cukup besar dengan rata-rata keandalan tiap mesin minimal 87%. Sedangkan pada alternatif 3, tingkat keandalan yang dicapai setiap mesin tidak mengalami perubahan yaitu tetap berada di bawah 85% dengan rata-rata keandalan tiap mesin maksimum adalah 58%. Jika dilihat berdasarkan tingkat keandalan mesin yang mampu dicapai tiap alternatif maka yang dikategorikan layak adalah alternatif 1 dengan nilai keandalan di atas standar (Dal, 2000) dan alternatif 2 dengan nilai kendalan mesin yang meningkat dari sebelumnya. Sedangkan alternatif 3 dianggap tidak layak karena tidak mampu meningkatkan dan menjaga keandalan mesin menjadi minimal 85%.

  Berdasarkan analisis biaya yang timbul akibat kegiatan maintenance tiap alternatif yang disarankan, alternatif 1 memiliki nilai biaya yang paling besar dibandingkan alternatif yang lainnya. Sedangkan alternatif 2 memiliki nilai biaya yang paling rendah dibandingkan alternatif lainnya. Pada alternatif 3 nilai biaya yang timbul relatif lebih banyak dibandingkan biaya yang timbul karena menerapkan alternatif 2, tetapi masih berada di bawah biaya yang timbul karena menerapkan alternatif 1.

  Jika dilihat dari kedua aspek, baik itu keandalan mesin yang mampu dicapai maupun biaya yang timbul akibat kegiatan maintenance, maka alternatif terpilih adalah alternatif 2 yaitu melakukan kegiatan preventive maintenance sebanyak 2 kali setiap harinya pada saat jam istirahat dan jam kerja telah selesai serta mempertimbangkan kemungkinan adanya corrective maintenance. Dengan menerapkan alternatif 2 maka perusahaan dapat meningkatkan tingkat keandalan mesin dengan biaya maintenance yang relatif lebih rendah serta biaya kerugian yang lebih kecil jika dibanding alternatif 1 dan alternatif 3.