PENGARUH KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA MANTRIANOM, KECAMATAN BAWANG, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005

  

PENGARUH KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP

MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK

DI DESA MANTRIANOM, KECAMATAN BAWANG,

KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005

  

SKRIPSI

  Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Saraja (S.Pd.I)

  Dalam Ilmu Tarbiyah O leh:

  SIT I SANGADAH NIM : 111 01 035

JURUSAN TARBIYAH

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) SALATIGA

  Drs. H.M Banany

  Dosen STAIN Salatiga

  N O T A PEM BIM BING

  Lamp : 1 eksempar Hal : Naskah Skripsi

  S IT IS A N G A D A H

  Sdri

  NIM 111 01 035

  Kepada

  Ketua Yth.

  STAIN Salatiga di - Tempat Assalam u’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari:

  

SIT I SA N G A D A H

  Nama :

  : 111 01 035

  NIM

  T arbiyah/P endidikan A gam Islam

  Jurusan/program Studi :

  PE N G A R U H K EN A IK A N BIA Y A

  Judul :

  PEN D ID IK A N TER H A D A P M IN A T ORANG T U A M EN Y EK O LA H K A N A N A K DI DESA M A N T R IA N O M K EC A M A TA N BAW ANG K A B U PA T E N BA N JA R N EG A R A TA H U N 2005

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadikan perhatian.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 29 Juni 2006 jmbing

  DEPARTEMEN A G A M A RI SEKOLAH TING GI A G A M A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Stadion 0.1 Tel\h (02*)H) .12.1706, .12.111.1 Salatiga ! 0 " 2 I Wcbsilc \ \ s \ \ \ sJ.nnsiiliiligii atid B-imiil; .KlmiiiisImsItr/isl.iiii^iInli^i iicuJ

  

P E N G E S A H A N

SM I SANGADAH

  Skripsi Saudari : dengan Nomor Induk Mahasiswa :

  111 01 035 “ PENGARUH KENAIKAN BIAYA

  yang berjudul :

  

PENDIDIKAN TER H A D A P M INAT ORANG TUA M EN Y EK O LA H K A N

A N A K D i DESA M A N TR IA N O M , K ECAM ATAN BAW ANG,

K ABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005”.

  Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam

  Sabtu, 05 A gustus 2006 M

  Negeri Salatiga pada hari : yang bertepatan dengan

11 Rajab 1427 H

  tanggal dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  05 Agustus 2006 M S a la tig a ,----------------------------------

  11 Rajab 1427 H Panitia Ujian

  Drs. M asvkur M inan. M.A Dra. Nur Hasanah

  NIP. 150 182 685 N I P '150 268 213 bimbing

  

MOTTO

ORANG TUA YANG BIJAK ADALAH ORANG TUA YANG

MEMBERIKAN PENDIDIKAN PADA ANAKNYA

ANAK YANG BERBAKTI ADALAH ANAK YANG MAU

BELAJAR UNTUK DIRINYA, ORANG TUANYA,

AGAMANYA, BANGSA DAN NEGARANYA

  

KEMAUAN, DUKUNGAN DAN DOA ADALAH MODAL

PENDIDIKAN

  PERSEM BAHAN

  

Skripsi ini penndis

pcrsemGaGtjan untutj:

  

1. Suam i, d a p a ti d a n JGu y a n g

ta ta k memGeri do ro ngan Gai% m ori t d a n m ateriil!, tid a % a d a u n g k a p a n tja ta y a n g Gisa medn^is^an Getapa Gesar ja s a y a n g m etana Garitkan.

  

2. A n a^ tjn tercinta (A n ra d ita

D a m a r A d tiztia ).

  3. Tem an-tem an seperjuangan.

  

K A TA PEN G A N TAR

  Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan kasih sayang dan kemurahan-N y a, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. Hanya kepada-Nyalah kita memohon, berserah diri dan mengucap syukur. Sholawat dan salam semoga tetatp tercurah kepada pelita umat, Nabi besar Muhammad SAW berserta dengan keluarganya, sahabat, dan para pengikutnya.

  Dalam menulis skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak mengalami kesulitan dan kekurangan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.

  Oleh karena itu, dengan rasa hormat dan rendah hati sedalam-dalamnya penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhorm at:

  1. Drs. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. H. M. Banany selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini.

  3. Bapak Mislam Ariyanto, selaku Kepala Desa Mantrianom.

  4. Segenap staff serta para dosen STAIN Salatiga.

  5. Suami, ayah dan bunda yang telah memberi kekuatan do’a serta dorongan baik lahir maupun batin.

  6. Anakku tercinta yang telah memberi dorongan sehingga terselesaikannya studi ini.

  7. Teman-teman PAI angkatan 2001.

  Untuk mereka yang tidak penulis sebutkan namanya, penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga keikhlasan mereka dalam membantu kelancaran penulisan skripsi inik mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT. Jazakumullah Khairan Katsira. Amin Akhirnya, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

  Salatiga, Juli 2006 Penulis,

  Siri Sangadab 111 01 035

  DAFTAR ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  2. Konsep Biaya Pendidikan / Macam-macam Biaya

  

  

  

  

  

  

  3. Upaya yang Dilakukan untuk Mendukung MinatOrang

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  3A B IV ANALISIS DATA

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR ANGKET DAFTAR NAMA RESPONDEN SURAT BUKTI PENELITIAN DAFTAR RIWAYAH HIDUP

  32

  'y 'y J J

  34

  35

  36

  37

  41

  47

  55

  57

  60

  62

  65 D A FTA R TABEL SUSUNAN NAM A APARAT DHSA DAN PENDIDIKANNYA................................................................... PENDUDUK DESA MANTRIANOM KELOMPOK UMUR DAN JENIS K E L A M IN ............................................. MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DESA MANTRIANOM ....................................................................... SARANA FISIK DESA MANTRIANOM ............................ BANYAKNYA PENDUDUK PEMELUK AGAMA DI DESA MANTRIANOM ........................................................... JUMLAH PENDUDUK DESA MANTRIANOM................. DATA TENTANG KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN DI DESA M AN TRIA NO M ...................................................... DATA TENTANG MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA MANTRIANOM. TABEL ANGKET KENAIKAN BIAYA PEN D ID IK A N ............................................................................ FREKUENSI PROSENTASE KENAIKAN BIAYA PEN D ID IK A N ............................................................................ TABEL ANGKET MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN A N A K ................................................. FREKUENSI PROSENTASE MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN A N A K ................................................. KOEFISIEN KORELASI ANTARA KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK..................................................

  

B A B I

PEN D A H U LU A N

A. Latar Belakang M asalah

  Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu negara / bangsa. Hal ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila negara yang memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat.1 Kenyatannya dapat kita lihat sekarang, bangsa kita sedang dilanda krisis moneter, semua harga-harga naik, begitu juga dengan barang dan juga kenaikan di bidang pendidikan sangat dirasakan oleh rakyat kecil pada umumnya. Di samping itu, pemerintah juga mengupayakan kenaikan anggaran belanja di bidang pendidikan sebesar 20 persen. Hal ini sangat berpengaruh terhadap minat orang tua yang akan menyekolahkan anak-anak -mereka.

  Apalagi bagi orang tua yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, mereka sangat keberatan dengan dinaikkannya biasa pendidikan. Mereka ingin sekali menyekolahkan anak-anak mereka, karena menurut mereka anak- anaknya harus mendapat pendidikan yang layak.

1 Nanang Fattah. Ekonom i I dan Pembiayaan Pendidikan. PT. Remaia Rosda Karva

  2 Sementara itu, pendidikan nasional kita selalu dihadapkan pada

  masalah kualitas dan kuantitas. Masalah kualitas terdesak oleh pemikiran kuantitas, terlebih pada masa krisis ekonomi dimana daya dukung ekonomi keluarga semakin melemah yang mengakibatkan banyak usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan sekolah mereka, meningkatnya putus sekolah, melemahnya kemampuan menyekolahkan anak sebagai dampak kenaikan biaya pendidikan. Seperti telah disinggung di atas, dengan turunnya nilai tukar rupiah US dolar menimbulkan kenaikan harga barang dan jasa, termasuk bahan-bahan atau alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar.

  Selain itu, bangsa ini mau tidak mau harus melakukan perbaikan dan pembaharuan di segala sektor yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Jadi, dengan adanya kenaikan biaya pendidikan sangat mempengaruhi minat orang tua yang akan menyekolahkan anak-anak mereka.

  Dengan adanya kenaikan biaya pendidikan dan dampak yang ditimbulkan dari kenaikan biaya pendidikan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul "Pengaruh Kenaikan Biaya Pendidikan Terhadap Minat Orang Tua Menyekolahkan Anak di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005".

B. R um usan M asalah

  Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :

  3

  1. Bagaimana tingkat kenaikan biaya pendidikan di sekolah ?

  2. Bagaimanakah variasi minat orang tua menyekolahkan anak pada masyarakat Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara ?

  3. Adakah pengaruh kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang tua menyekolahkan anak pada masyarakat Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara ?

  Tujuan Penelitian C.

  Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

  1. Untuk mengetahui tingkat kenaikan biaya pendidikan di sekolah.

  2. Untuk mengetahui variasi minat orang tua menyekolahkan anak pada masyarakat Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

  3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang tua menyekolahkan anak pada masyarakat Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

D. M anfaat Hasil Penelitian

  Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat. Manfaat tersebut adalah dengan adanya penelitian ini diharapkan ada kebijakan dari pemerintah mengenai kenaikan biaya pendidikan agar tidak begitu memberatkan orang

  4

  tua yang berasal dari keluarga yang kurang mampu yang ingin menyekolahkan anak mereka.

  Diharapkan ada sumbangan dana bagi orang tua yang kurang mampu dalam menyekolahkan anak mereka.

  Hipotesis E.

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

  Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.2

  3 Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang mungkin benar atau mungkin salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan ditolak jika salah. Maka hipotesis yang dikemukakan adalah :

  "Ada pengaruh dari kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang tua menyekolahkan anak". Dengan kata lain "Semakin naik biaya pendidikan, semakin sedikit orang tua menyekolahkan anak".

  2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, E disi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta, 1999, him. 67.

  3 Sutrisno Hadi, M etodologi Research I, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM,

  5 F.

  M etode Penelitian

  Agar didapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu ada metode yang tepat, yaitu :

  1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.4 Adapun yang yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga di Desa

  Mantrianon yang berjumlah 1003 kepala keluarga. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Adapun sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi, sehingga jumlah sampel sebesar 103 kepala keluarga,

  Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa populasi yang jumlahnya besar (lebih dari 100) dapat diambil sebesar 10 - 15 % atau 20 - 25 %.

  Sedangkan populasi kurang dari 100, besar sampel adalah keseluruhan populasi.6

  2. Variabel Penelitian Ada dua variabel yang menjadi fokus penelitian, yaitu kenaikan biaya pendidikan sebagai variabel pertama dan minat orang tua menyekolahkan anak sebagai variabel kedua.

  3. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata judul

4 Suharsimi Arikunto. op.cit, him. 115.

  Sutrisno Hadi, M etodologi Research II, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta, him. 136.

  6

  penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian.

  Istilah yang perlu penuiis jelaskan adalah sebagaimana berikut in i: a. Pengaruh

  Yang dimaksud dengan pengaruh adalah yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berkuatan gaib (dsb). Yang dimaksud dengan kata "pengaruh" disini adalah adanya kekuatan atau daya atau akibat dari kondisi kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang tua menyekolahkan anaknya.

  b. Kenaikan Yang dimaksud kenaikan adalah perihal naik (pangkat, gaji, o dan sebagainya). Dengan demikian maksud kongkret dari kata ini adalah perihal naik dalam bidang pendidikan.

  c. Biaya Pendidikan Yang dimaksud biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan).9 Dengan demikian maksudnya adalah uang yang dikeluarkan untuk membiayai dalam bidang pendidikan.

  'W.J.S. Poerwadarminta, K am us Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka. Jakarta. 1992. him. 731.

  • Ibid., him. 669.

  7

  d. Minat orang tua menyekolahkan anak Minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan.10

  Orang tua Yaitu ayah dan ibu kandung.11 Adapun orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tidak sebatas ibu kandung saja, tetapi juga orang tua yang telah mengasuhnya sejak kecil meskipun bukan ibu kandungnya.

  Menyekolahkan berasal dari kata sekolah, yang berarti menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan, pelajaran, pengajaran).12 Berdasarkan pengertian tersebut maka minat orang tua menyekolahkan anak adalah kecenderungan atau gairah orang tua berusaha supaya anaknya menjadi orang yang berilmu pengetahuan melalui pendidikan sekolah formal.

1) Kenaikan Biaya Pendidikan

  Untuk mengetahui adanya kenaikan biaya pendidikan, ditentukan indikator berikut ini : Meningkatnya uang SPP

  Meningkatnya harga peralatan sekolah Naiknya biaya transportasi -

10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1993. him. 583.

  1] Ibid., him. 629

  8

2) Minat Orang Tua Menyekolahkan Anak

  Untuk mengukur adanya minat orang tua menyekolahkan anak ditentukan indikator berikut in i: Memberi dorongan masuk sekolah Memberi fasilitas belajar / sekolah Mendampingi belajar Menciptakan suasana belajar tenang - Memberi hadiah jika anak-anak berprestasi Memantau aktivitas anak di sekolah Memperhatikan anak jika ada masalah.13 -

G. M etode Pengum pulan Data

  Untuk mengumpulkan data baik kenaikan biaya pendidikan maupun minat orang tua menyekolahkan anak, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan yang bersifat pokok dan teknik bantu,

  a. Teknik Angket Teknik angket sering disebut dengan interview tak langsung, karena tidak mengharuskan peneliti berhadapan langsung dengan responden. Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data mengenai minat orang tua menyekolahkan anak, dengan responden orang tua / warga desa Mantrianom Banjarnegara.

  9

  b. Teknik Observasi Sebagai teknik ilmiah, observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.14 Teknik observasi ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang kenaikan biaya pendidikan. Teknik observasi ini menggunakan jenis tidak langsung dengan alat rating scale, yaitu suatu daftar yang diisi oleh responden / warga yang mewakili desanya. Dengan demikian diharapkan perolehan datanya akan lebih akurat dan valid.

  c. Wawancara Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan.15 M etode ini digunakan sebagai alat bantu dalam memperoleh data tentang kenaikan biaya pen dan minat orang tua menyekolahkan anak.

H. Analisis Data

  1. Analisis Pendahuluan Analisis ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah, sehingga diketahui ciri masing-masing variabel penelitian.

  Analisis ini menggunakan rumus prosentase sebagai b erik u t: *

  1

  3

  u Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1987. him. 137.

  10

  ? = —

  • 100% A'

  Keterangan : P : Prosentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah total responden

  2. Analisis Lanjutan Analisis ini untuk mengetahui pengaruh kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang tua menyekolahkan anak.

  Analisis ini menggunakan teknik statistik korelasi product moment dengan menggunakan rumus :

  7VZry-(Zx)(Zy)

  9

  2 -

  ( £ r )

  :2 p z y 2 - (Z y)2}

16 Keterangan :

  rXT : Koefisien korelasi antara x dan y N : Jumlah responden

  Z x : Nilai hasil variabel kenaikan biaya pendidikan Z y : Nilai hasil variabel minat orang tua menyekolahkan anak

  Z xy : Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y.17 I b id , him. 163.

  11 I. Sistem atika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat dijelaskan sebagai b erik u t: B a b i Pendahuluan

  Pada bab pendahuluan ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Pokok Masalah, Anggapan Dasar dan Hipotesis, Tujuan Penelitian, Metodologi serta Sistematika Penulisan Skripsi.

  Bab II Landasan Teori Pada bab Landasan Teori ini diuraikan berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu teori-teori mengenai kenaikan biaya pendidikan dan minat orang tua menyekolahkan anak.

  Bab III Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu data mengenai kenaikan biaya pendidikan serta minat orang tua menyekolahkan anak, dengan responden para warga di Desa Mantrianom Banjarnegara.

  Disamping laporan mengenai variabel penelitian, juga dilaporkan beberapa hal mengenai keadaan desa yang dijadikan tempat penelitian.

  Bab IV Analisis Data Meliputi : Analisis Pendahuluan dan Analisis Lanjutan.

  12 Bab V Penutup

  Mengakhiri penulisan skripsi, pada bab kelima akan diuraikan mengenai kesimpulan akhir dari penelitian, saran-saran yang berhubungan dengan pihak terkait dari subjek penelitian.

  

a b i i

  6 L A N D A SA N TEO RI

  A . K enaikan Biaya Pendidikan

  1. Pengert ian Kenaikan Biaya Pendidikan Kenaikan yaitu perihal naik (pangkat, gaji, dan sebagainya).1 Yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah perihal naik dalam bidang pendidikan. Biaya yaitu uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan).2 3 Yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan atau membiayai dalam bidang pendidikan. Pendidikan yaitu perbuatan (hal, cara) mendidik/

  Berdasarkan pengrtian di atas maka kanikan biaya pendidikan adalah naiknya uang yang dikeluarkan untuk mendidik. Maksudnya adalah seiring berjalannya waktu biaya pendidikan selalu mengalami kenaikan.

  2. Konsep Biaya Pendidikan / M acam-macam Biaya Pendidikan Pada umumnya, pendidikan diakui sebagai suatu investasi sumber daya manusia. Pendidikan memberikan sumbangan terhadap pembangunan sosial ekonomi melalui meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, sikap dan produktivitas. Namun demikian, untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan adanya manusia yang cerdas

1 W.J.S. Poerwadamiinta. K am us Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka. Jakarta, 1992. him. 669.

  14

  d an di samping itu juga diperlukan biaya yang cukup banyak. Tanpa ada biaya dalam pendidikan, pendidikan tersebut sulit untuk berkembang.

  Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya- biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru yang dikelarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa sebelum belajar.4

  Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur. Untuk sekolah dasar negeri, umumnya memiliki sumber-sumber anggaran penerimaan yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sekitar, orang tua murid dan sumber lain. Sedangkan anggaran dasar pengeluaran adalah jum lah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan dari sekolah. Belanja sekolah sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang jumlah dan proporsinya bervariasi diantara sekolah yang satu dan daerah yang lainnya, serta dari waktu ke waktu.

  15 Berd asarkan pendekatan unsur biaya (ingredient approach), pengeluaran

  sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa ietm pengeluaran, yaitu : a. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran.

  b. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah.

  c. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

  d. Kesejahteraan pegawai.

  e. Administrasi.

  f. Pembinaan teknis educative, dan

  g. Pendataan.5 Perhitungan biaya dalam pendidikan akan ditentukan oleh unsur- unsur tersebut yang didasarkan pula pada perhitungan biaya nyata {the real

  

cost) sesuai dengan kegiatan menurut jenis dan volumenya. Dalam konsep

  pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan {total cost) dan biaya satuan per siswa {unit cost). Biaya satuan di tingkat sekolah merupakan aggregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua dan masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan per murid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam menempuh pendidikan. Oleh karena biaya satuan ini diperoleh dengan memperhitungkan jumlah murid pada masing-masing sekolah,

  16

  m aka ukuran biaya satuan dianggap standar dan dapat dibandingkan antara sekolah satu dengan sekolah lainnya. Analisis mengenai biaya satuan dalam kaitannya dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dapat dilakukan dengan menggunakan sekolah sebagai unit analisis. Dengan menganalisis biaya satuan memungkinkan untuk mengetahui efisien dalam penggunaan sumber-sumber di sekolah. Keuntungan dari inveastasi pendidikan, dan pemerataan pengeluaran masyarakat, pemerintah untuk pendidikan. Di samping itu juga dapat menilai bagaimana alternatif kebijakan dalam upaya perbaikan atau peningkatan sistem pendidikan.

  3. Ruang Lingkup Biaya Pendidikan Rendahnya anggaran pendidikan yang sebagian besar (92,35 %) mengandalkan pemerintah mengakibatkan besarnya biaya satuan pendidikan per siswa (unit cost) menjadi sangat rendah.6 Biaya-biaya pendidikan yang dibelanjakan oleh murid atau orang tua / keluarga dan biaya kesempatan pendidikan dalam penelitian ini tidak termasuk dalam pengertian biaya pendidikan yang sifatnya non bugetain. Pengertian pembiayaan pendidikan yang bersifat budgetain yaitu biaya pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga.

  Artinya, biaya-biaya pendidikan yang bersifat budgetair dan non budgedtair termasuk dalam pengertian biaat pendidikan dalam arti yang luas.

  17 Pend

  idikan dapat diartikan secara luas, dan merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat dilakukan di mana saja. Pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal sudah dilakukan sejak manusia lahir. Pembelajaran sejak lahir juga merupakan pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.

  Baiay-biaya pendidikan yang bersifat budgedtair dan non budgedtair adalah diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga. Tetapi dalam hal ini yang ditekankan adalah biaya yang dikeluarkan oleh orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

  Biaya pendidikan dalam hal ini adalah mengikuti kemampuan dari orang tua bukan ketetapan dari pemerintah. Sekarang kita dapat melihat kenyataannya bahwa banyak orang tua yang tidak jadi menyekolahkan anak mereka karena mengingat biayayanya sangat banyak. Pemerintah juga harus dapat melihat kemampuan para orang tua yang akan menyekolahkan anak mereka. Dengan demikian perlu adanya kerja sama dari semua pihak yang berkaitan dengan pembiayaan pendidikan agar orang tua tetap mampu menyekolahkan anak mereka.

  Peningkatan peran serta masyarakat dunia usaha dalam penyelenggaraan pendidikan, antara lain dengan mengembangkan mekanisme kerja sama saling menguntungkan bagi peserta didik, lembaga pendidikan masyarakat dan dunia usaha. Kelompok masyarakat mampu perlu didorong untuk memberi sumbangan yang lebih besar dalam

  18

  memb iayai pendidikan. Sementara itu, bagi masyarakat yang tidak mampu perlu didorong untuk memberi sumbangan yang lebih besar dalam membaiayai pendidikan. Sementara itu, bagi masyarakat yang tidak mampu disediakan bantuan, baik langsung maupun tidak langsung demi pemusatan dan keadilan pendidikan dunia usaha didorong untuk memberi bantuan beasiswa, tenaga, fasilitas praktik dan penelitian.7

  Sementara itu, kalau kita melihat kebutuhan biaya untuk peningkatan mutu pendidikan, kebutuhannya sangatlah besar. Misalnya untuk biata penyelenggaraan proses belajar mengajar dijumlah ideal yang diperlukan baru mencapai rata-rata 22 %, keadaan ini menuntut peran peserta yang lebih besar dari masyarakat / dunia usaha dalam pembiayaan pendidikan. Namun demikian, dengan adanya krisis ekonomi dan moneter, tingkat kesejahteraan masyarakat atas pendapatan perkapita riil turun. Menurunnya tingkat penghasilan masyarakat tersebut diperparah dengan meningkatnya jumlah pengangguran. Di lain pihak, keadaan ini mengakibatkan biaya produksi meningkat dan biaya penyelenggaraan s pendidikan menjadi semakin mahal.

  Turunnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar menimbulkan kenaikan harga barang dan jasa, termasuk bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Pengadaan sarana pendidikan, jasa penataran dilaksanakan dengan harga satuan yang tinggi. Kenaikan harga tersebut telah menyebabkan nilai riil alokasi dana yang diterima dari 7 Ibid., him. 83.

  19 APBN d

  ibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya. Dengan demikian, hal tersebut berdampak terhadap mutu pendidikan. Dengan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan kenaikan biaya pendidikan sehingga banyak usia sekolah tidak dapat melanjutkan sekolah,, meningkatnya putus sekolah, melemahnya kemampuan menyekolahkan sebagai dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

  4. Tanggung Jawab Pembiayaan Pendidikan Pendidikan di Indonesia berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.

  Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

  Pelaksanaan program-program pendidikan pada dasarnya dibiayai dengan anggaran rutin, Dana Penunjang Pendidikan (DPP), dan anggaran pembangunan. Di samping itu terdapat pula dana lainnya seperti bantuan antara pinjaman dari luar negeri, bantuan dari pemerintah daerah dan juga bantuan dari masyarakat.

  Tanggung jawab keluarga dalam bidang pendidikan diwujudkan dalam bentuk Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang disetor ke kas negara, pengalokasiannya kembali oleh pemerintah ke sekolah atau lembaga pendidikan melalui Dana Penunjang Pendidikan (DPP). Dana tersebut merupakan dana penunjang anggaran rutin yang pada dasarnya diperuntukkan bagi pembiayaan kegiatan penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan pada tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

  20 P ada tingkat pendidikan dasar, SPP sudah dihapus dan diganti dengan subsidi / bantuan. Sekarang, bangsa Indonesia sedang dilanda krisis moneter sehingga pemerintah harus menaikkan biaya pendidikan atau uang SPP.

  5. Konsep Biaya Pendidikan Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung {direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya- biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belaajr siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan uang hilang (earning fordone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.9

  Biaya-biaya pendidikan yang dibelanjakan oleh murid, atau orang tua / keluarga dan biaya kesempatan pendidikan dalam penelitian ini tidak termasuk dalam pengertian biaya pendidikan yang sifatnya non budgetair. Pengertian pembiayaan pendidikan yang bersifat budgetair yaitu biaya pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga. Artinya biaya-biaya pendidikan yang bersifat budgetair dan non budgetair termasuk dalam pengertian biaya pendidikan dalam arti yang luas.

  21 Angg aran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran pemerintah dan anggaran pengeluaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran pemerintah adalah pendapatan yang diperoleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber resmi dan diterima secara teratur. Sedangkan anggaran dasar pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Belanja sekolah sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang jumlah dan proporsinya bervariasi diantara sekolah yang satu dan daerah yang lainnya, serta dari waktu ke waktu. Berdasarkan pendekatan unsur biaya {ingredient approach), pengeluaran sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa item pengeluaran, yaitu sebagai berikut :10

  a. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran

  b. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah

  c. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah

  d. Kesejahteraan pegawai

  e. Administrasi

  f. Pembinaan teknis educative, dan

  g. Pendataan Perhitungan biaya dalam pendidikan akan ditentukan oleh unsur- unsur tersebut yang didasarkan pula pada perhitungan biaya nyata {the real

  cost)

  sesuai dengan kegiatan menurut jenis dan volumenya. Biaya satuan

  22 di tingkat sekolah merupakan aggregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua dan masyarakat yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam suatu tahun pelajaran. Biaya satuan per murid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah- sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam memperhitungkan jumlah murid pada masing-masing sekolah, maka ukuran biaya satuan dianggap standar dan dapat dibandingkan antara sekolah satu dengan sekolah lainnya.

  Sementara itu, kalau kita melihat kebutuhan biaya untuk peningkatan mutu pendidikan, kebutuhannya sangatlah besar. Misalnya untuk biaya penyelenggaraan proses belajar mengajar di jumlah ideal yang diperlukan baru mencapai rata-rata 20 persen. Keadaan ini menuntut peran peserta yang lebih besar dari masyarakat atau dunia usaha dalam pembiayaan pendidikan. Namun demikian, dengan adanya krisis ekonomi dan moneter, tingkat kesejahteraan masyarakat atas pendapatan perkapita riil turun. Menurunnya tingkat penghasilan masyarakat tersebut diperparah dengan jumlah pengangguran.

  Di lain pihak, keadaan ini mengakibatkan biaya produksi meningkat dan biaya penyelenggaraan pendidikan menjadi semakin mahal.

  Selain itu, turunnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar menimbulkan kenaikan harga barang dan jasa, termasuk bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan proses belajar mengajar. Pengadaan sarana pendidikan, jasa

  23

  pen ataran dilaksanakan dengan harga satuan yang tinggi. Kenaikan harga tersebut telah menyebabkan nilai riil alokasi dana yang diterima dari APBN menurut dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya. Dengan demikian, hal tersebut berdampak terhadap mutu pendidikan. Dengan adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan kenaikan biaya pendidikan sehingga banyak usia sekolah tidak dapat melanjutkan sekolah, meningkatnya putus sekolah, melemahnya kemampuan menyekolahkan sebagai dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan dapat kita pahami karena struktur pengeluaran sebagian besar adalah untuk kehidupan primer.

B. M inat O rang Tua M enyekolahkan Anak

  1. Pengertian Minat Minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Orang tua yaitu ayah dan ibu kandung. Orang tua yang dimaksud dalam pembahasan ini tidak sebatas ibu kandung saja, tetapi juga orang tua yang telah mengasuhnya sejak kecil meskipun bukan ibu kandungnya. Menyekolahkan berasal dari kata sekolah yang berarti usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan), pelajaran, pengajaran.1

  1

  1

  2

  13

  11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta, 1993, lilin. 5S3.

  12 Ibid., him. 629.

  24 Berd asarkan pengertian tersebut maka minat orang tua

  menyekolahkan anak adalah kecenderungan atau gairah orang tua berusaha supaya anaknya menjadi orang yang berilmu pengetahuan melalui pendidikan sekolah formal.

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Proses tumbuhnya minat dimulai sejak seseorang dilahirkan dan berlangsung terus menerus sampai akhir hayatnya. Perbedaan pengalaman manusia terbentuk dalam susunan psikis dan susunan psikis yang memberi kesenangan dan daya guna dan tumbuh menjadi pola dari suatu minat.

  Minat apapun yang didapat seseorang selama masa kanak-kanak dan masa remaja akan dibawa olehnya selama masa hidupnya.

  Menurut Dahrm Vir, telah ditemukan fakta bahwa pada orang yang berbeda tipe, terdapat minat yang tidak sama pula.14 Kesamaan dalam minat manusia lebih banyak dari pada varian dalam minat manusia tersebut. Adapun faktor yang mempengarui perbedaan minat antara individu yang satu dengan yang lainnya menurut Darhm Vir adalah karena manusia melakukan penyesuaian secara berbeda.

  Ia mengatakan “minat bersama manusia lainnya ’.15 Adapun faktor dominan yang dapat mempengaruhi minat seseorang adalah karena kebutuhan seseorang terhadap sesuatu. Tingkat kebutuhan seseorang sangat mempengaruhi minat yang bersangkutan, baik kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisik maupun psikis.

  14 Dahrm Vir, Psikologi Orang Dewasa dan M etode Pendidikan., Departemen Koperasi, ikarta. 1985. him. 11

  25 Menurut Morg an, kebutuhan manusia antara lain terdiri dari

  sebagai b erik u t:

  a. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu aktifitas

  b. Kebutuhan untuk menyenangkan hati orang lain

  c. Kebutuhan mencapai hasil, dan

  d. Kebutuhan mengatasi kesulitan.16 Tingkat kebutuhan dan variasi kebutuhan manusia yang bermacam-macam dengan volume yang berbeda menimbulkan minat- minat yang bermacam-macam pula.

  3. Upaya yang Dilakukan untuk Mendukung Minat Orang Tua Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah dan keinginan. Proses tumbuhnya minat dimulai sejak seseorang dilahirkan dan berlangsung terus menerus sampai akhir hayatnya. Dalam hal ini, berhubungan dengan minat orang tua yang afon menyekolahkan anak mereka. Minat orang tua menyekolahkan anak adalah kecenderungan atau gairah orang tua berusaha supaya anaknya menjadi orang yang berilmu pengetahuan melalui pendidikan formal.

  Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung minat orang tua adalah sebagai berikut : a. Setiap orang tua diberi sebuah gambaran akan arti pentingnya pendidikan bagi anak mereka, agar anak tersebut menjadi anak yang cerdas dan mempunyai pengetahuan yang luas.

  26

  b. Pemer intah memberikan subsidi atau bantuan kepada orang tua yang kurang mampu untuk menyekolahkan anak mereka berupa beasiswa, fasilitas dan lain sebagainya.

  c. Pemerintah mencanangkan wajib belajar 9 tahun.

  d. Pemerintah mengadakan pendidikan gratis, sehingga orang tua tidak membayar apapun, hanya menyuruh anak mereka untuk sekolah.

  e. Adanya suatu motivasi atau dukungan dari masyarakat di lingkungan sekitar tanpa adanya dukungan dari lingkungan, orang tua memiliki minat yang kecil untuk menyekolahkan anak.

  4. Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Anak Dimaklumi bahwa setiap anak yang lahir, sebelum ia mengenal dunia luar, maka orang pertama yang ia kenal adalah orang tuanya.

  Disamping itu ikatan darah antara anak dan orang tua membuat jiw a anak merasa terpaut dengan orang tuanya, begitu sebaliknya. Hubungan anak dengan orang tua pada tahap-tahap selanjutnya merupakan hubungan yang membuahkan tanggung jawab dan kewajiban. Orang tua berkewajiban mengurus kesehatan dan pendidikan anak serta seluruh kebutuhan hidupnya selama ia belum dewasa. Di sisi lain anak juga mempunyai kewajiban mengikuti dan patuh terhadap perintah orang tua.

  Orang tua adalah manusia pertama yang dikenal anak, maka kaitannya dengan soal pendidikan, orang tua yang paling bertanggung jawab dan wajib mengantarkan anak-anaknya ke taraf kedewasaan dengan landasan moral yang tinggi. Menurut Imam Abu Hasan Ahmad, orang tua

  27

  berkew ajiban mendidik mereka (anak-anak) supaya bisa dijauhkan dari kesengsaraan baik di dunia maupun akhirat, dan sekaligus mendatangkan kebahagiaan.

  Seiring dengan dijelaskan, di dalam Al-Qur'an di dalam Tafsir juga dijelaskan :

  (Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka). Yakni ajarlah (didiklah) dirimua, istri-istrimu, dan anak-anakmua (dalam) kebaikan dan didiklah mereka agar melakukan yang baik dan menjauhkan yang buruk, dengan demikian kamu telah menjaga mereka dari api neraka.

  Keterkaitan anak dengan orang tua juga didasarkan pada motivasi cinta kasih yang pada hakekatnya dijiwai oleh ikatan moral. Bagi orang tua, secara sadar mereka mengemban kewajiban dengan memelihara anak dan keluarga, sehingga mereka mampu mandiri (dewasa) baik secara fisik, moral, sosial, maupun ekonomi. Setidaknya orang tua mengupayakan peletakan dasar-dasar hidup mandiri.

  Alasan yang paling mendasar mengapa orang tua merasa terpaut dengan anaknya antara lain :

  28

  a. Dorongan atau motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggung jawab dan mengabdikan hidupnya untuk sang anak.

  b. Motivasi kewajiban moral sebagai wujud kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual yang dijiwai pengabdian diri pada Allah.

  c. Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, masyarakat, bangsa dan negara bahkan kemanusiaan. Tanggung jawab ini merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab kekeluargaan yang diikuti oleh darah keturunan dan kesatuan keyakinan.

  Di sisi lain, dalam upaya membina hubungan perasaan dan pergaulan dan harmonis antara anak dan orang tua, tidak cukup hanya dengan memberikan apa yang dibutuhkan anak secara materi, tetapi hal lain yang menyangkut kebebasan berpendapat, keleluasaan mengembangkan kreatifitas dan hak-hak asasinya harus diletakkan pada porsinya, karena jika bisa anak justru mengalami konflik batin dengan orang tua.