STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR - STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI - Test Repository

  

STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN

BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS

SUKOWATI CABANG BOYOLALI SUKOWATI CABANG BOYOLALI SUKOWATI CABANG BOYOLALI

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

DiajukanUntukMemperolehGelar DiajukanUntukMemperolehGelar DiajukanUntukMemperolehGelar

AhliMadyaEkonomiSyariah (Amd.E.Sy) AhliMadyaEkonomiSyariah (Amd.E.Sy) AhliMadyaEkonomiSyariah (Amd.E.Sy)

  Oleh: Oleh: Oleh:

YAGUS DWI PRASETYA YAGUS DWI PRASETYA YAGUS DWI PRASETYA

  NIM: 201-12-003 NIM: 201-12-003 NIM: 201-12-003

  

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH JURUSAN DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH JURUSAN DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH

  

STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN

BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS

SUKOWATI CABANG BOYOLALI SUKOWATI CABANG BOYOLALI SUKOWATI CABANG BOYOLALI

TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR

DiajukanUntukMemperolehGelar DiajukanUntukMemperolehGelar DiajukanUntukMemperolehGelar

AhliMadyaEkonomiSyariah (Amd.E.Sy) AhliMadyaEkonomiSyariah (Amd.E.Sy) AhliMadyaEkonomiSyariah (Amd.E.Sy)

  Oleh: Oleh: Oleh:

YAGUS DWI PRASETYA YAGUS DWI PRASETYA YAGUS DWI PRASETYA

  NIM: 201-12-003 NIM: 201-12-003 NIM: 201-12-003

  

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH JURUSAN DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH JURUSAN DIPLOMA III PERBANKAN SYARIAH

KEMENTRIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  Jl. Nakula Sadewa V No. 09 Telp. (0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722 http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: akademik@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : Yagus Dwi Prasetya NIM : 20112003 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujur-jujurnya, bahwa Tugas Akhir saya berjudul “STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI” adalah murni hasil penelitian sendiri dan bukan plagiat hasil karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang disebutkan rujukannya.

  Salatiga, 14 Agustus 2015 Yang menyatakan MOTTO

  

“berniatlah sebelum kamu melakukan sesuatu dan anggaplah

sesuatu itu berguna bagi kita”

  PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini saya persembahan:

  1. Untuk Allah SWT Terimakasih berkat Rahmat dan Hidayah Nya akhirnya Tugas Akhir ini terselesaikan juga.

  2. Untuk baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatnya di Akhirat.

  3. Untuk kedua orang tua saya Bapak Ngajiyo dan Ibu Siti Aminah yang senantiasa dan tidak lelah mendo’akan dan memberikan semangat untuk saya.

  4. Seluruh keluarga dan teman-teman sekalian untuk harapan dan do’a kalian.

  5. Teman-teman D III Perbankan Syariah angkatan 2012 atas bantuannya dalam menyelesaikan karya ini.

  6. Sivitas akademisi pada almamater tercinta IAIN salatiga.

  

ABSTRAK

Dwi Prasetya, Yagus. 2015 Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada

Murabahah di BPRS Sukowati Cabang Boyolali. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan D III Perbankan Syariah. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Desi Trisnawati, M.M.

  Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada murabahah di BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI. (2) Untuk mengetahui penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah di BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari perilaku yang diamati. Metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara kepada manajer serta karyawan BPRS Sukowati Cabang Boyolali, observasi, studi dokumentasi serta studi daftar pustaka.

  Penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada murabahah adalah sebagai berikut: a) marketing dikejar target. b) AO memberikan pembiayaan kepada keluarganya sendiri atau orang yang dikenalinya. c) manipulasi data. d) bencana alam. (2) penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah di BPRS Sukowati Cabang Boyolali adalah sebagai berikut: a) identifikasi permasalahan. b) penetapan kondisi pembiayaan. c) tindakan penyelesaian.

  Kata Kunci: Penanganan, Pembiayaan Bermasalah, Murabahah

  KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkah rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian Tugas Akhir dengan judul “Strategi Penanganan

  

Pembiayaan Bermasalah Pada Murabahah di BPRS Sukowati Cabang Boyolali”

  Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita ikuti teladan-Nya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulis Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun masih jauh dari kesempurnaan.

  Penelitian Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat ujian munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar Ahli Madnya di Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis juga menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini sulit untuk dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusinya baik material maupun spiritual khususnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

  3. Bapak Ahmad Mifdlol M., Lc., M.S.I., selaku Kepala Jurusan/Pembimbing Akademik D III Perbankan Syariah.

  4. Ibu Desi Trisnawati, MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran selama menyusun maupun penulisan Tugas Akhir ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen Perbankan Syariah terima kasih atas ilmu yang tiada batasnya.

  6. Bapak dan ibu tercinta yang tanpa henti mengalirkan do’a untuk kesempatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual, moril dan materil.

  7. Bapak Paryono.S.E., selaku Pimpinan Kepala cabang BPRS Sukowati cabang Boyolali yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.

  8. M Rosyid.Amd., dan seluruh karyawan di BPRS Sukowati cabang Boyolali yang telah membantu dalam perizinan serta wawancara penulisan Tugas Akhir ini.

  9. Keluarga besar D III Perbankann Syariah khusunya angkatan 2012, terimakasih atas semua dukungannya dan buat angkatan 2013 dan 2014 tetap semangat.

  10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis hanya mampu menghaturkan sebuah ucapan terimakasih yang tulus dan ikhlas dari hati sanubari yang paling dalam, serta iringan do’a semoga allah memberikan rahmat dan keselamatan bagi kita semua, Amin.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Wassalamualaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 14 Agustus 2015 Yagus Dwi Prasetya

  201-12-003

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH.................................................... iii HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN ............................................................ iv HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR IS I........................................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

  1 A. Latar Belakang .........................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................

  3 C. Tujuan dan Kegunaan ..............................................................................

  4 1. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  4 2. Kegunaan Penelitian ...........................................................................

  4 D. Penelitian Terdahulu ................................................................................

  5 E. Metode Penelitian .....................................................................................

  6 1. Jenis Penelitian ...................................................................................

  6

  F. Sitematuka Penulisan ...............................................................................

  7 BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................

  9 A. Pengertian Pembiayaan ............................................................................

  9 a. Tujuan Pembiayaan ............................................................................

  10 b. Fungsi Pembiayaan ............................................................................

  11 c. Unsur-unsur Pembiayaan ...................................................................

  11 d. Prinsip Pembiayaan ............................................................................

  13 B. Pengertian Murabahah .............................................................................

  19 1. Rukun Jual Beli ..................................................................................

  19 2. Syarat Murabahah ..............................................................................

  20 3. Syarat-syarat Akad Jual Beli ..............................................................

  21 C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pembiayaan Bermasalah Pada Murbahah ...................................................................................................................

  23 D. Penanganan Pembiayaan Bermasalah ......................................................

  24 BAB III LAPORAN OBJEK ...............................................................................

  28 A. Gambaran Umum BPRS Sukowati Cabang Sragen .................................

  28 B. Visi dan Misi ............................................................................................

  29 C. Struktur Organisasi ..................................................................................

  31 D. Susunan Manajemen BPRS Sukowati Sragen .........................................

  32

  F. Produk-produk BPRS Sukowati ...............................................................

  53 1. Penghimpun Dana dan Investasi .................................................

  54 2. Produk-produk Penyaluran Dana ................................................

  54 BAB IV ANALISIS .............................................................................................

  57 A. Analisis Pembiayaan Murabahah Yang Dilakukan Di BPRS Sukowati Cabang Boyolali ....................................................................................................

  57 B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pembiayaan Bermasalah Pada Murabahah ...................................................................................................................

  58 C. Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Murabahah di BPRS Sukowati Cabang Boyolali .......................................................................................

  61 BAB V PENUTUP ...............................................................................................

  65 A. Kesimpulan ..............................................................................................

  65 B. Saran .........................................................................................................

  66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat dikeluarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Kegiatan Usaha Perbankan dengan berdasarkan pada Prinsip Syariah. Dengan adanya perubahan

  undang-undang tersebut menyebabkan banyak berdiri lembaga keuangan konvensional membuka kantor cabang syariah atau membuka unit layanan syariah (Muhammad, 2005: 19).

  Krisis yang melanda dunia perbankan indonesia sejak tahun 2007 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan karena satu – satunya sistem yang dapat diandalkan, tetapi ada sistem perbankan lainyang lebih tangguh karena menawarkan prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah (Antonio, 2001).

  Peraturan pembiayaan murabahah tertuang dalam Pasal 1 angka 13 Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Ketentuan secara teknis dapat di jumpai dalam pasal 36 huruf b PBI No.6/241PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yang intinya menyatakan bahwa bank wajib menerapkan prinsip syariah dan prinsip kehati – hatian dalam kegiatan usahanya yang meliputi penyaluran dana bentuk pembiayaan, dan layanan jasa. Dalam penyaluran dana yang sering disebut pembiayaan yang didalamnya beroprasi sesuai syariat islam dengan menggunakan sistem bagi hasil, jual beli, sewa, seperti halnya bank (Antonio, 2001:101).

  Demikian pula dengan BPRS Sukaowaticabang Boyolali berupaya untuk menjadi solusi bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta membangun kemitraan dengan Pemerintah, Swasta, Non Pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan semboyan AMANAH dan BAROKAH (Brosur BPRS Sukowati).

  Resiko Kredit didefinisikan sebagai resiko kerugian sehubungan dengan pihak peminjam tidak dapat atau tidak mau memenuhi kewajibanya untuk membayar kembali dana yang dipinjamkan secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya. Pinjamanan yang dimaksud dalam pembahasan resiko kredit ini adalah aktiva produktif yaitu alokasi dana bank yang ditempatkan pada pihak lawan transaksi atau peminjam dimana peminjam berkewajiban untuk mengembalikan kembali pada waktu yang disepakati. Pengembalian dana dari pinjaman adalah berupa pokok peminjam ditambah margin atau berbentuk investasi lain (Ferry N Idroes, 2006:79).

  Meskipun pembiayaan bermasalah tersebut, pihak BPRS dibenarkan melakukan upaya-upaya hukum untuk menyelamatkan dana yang sudah diberikan upaya-upaya hukum dalam menyelamatkan modalnya, tapi dalam menghadapi kejadian tersebut BPRSSUKOWATI CABANG BOYOLALIjustru melakukan langkah-langkah dalam mengatasi pembiayaan bermasalah terutama dalam pembiayaan murabahah.

  Atas dasar inilah yang mendorong penulis untuk meneliti lebih dalam mengenai strategi apa yang dilakukan atau dijalankan BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI dalam mengetahui apa saja faktor-faktorpenyebab pembiayaan bermasalah dan penanganan pembiayaan bermasalah. Hasil disusun dalam penelitian (TA)dengan judul, “STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRSSUKOWATI CABANG BOYOLALI”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pokok permasalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

  1. Apa saja Faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada murabahah di BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI ?

  2. Bagaimana strategi penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah di BPRSSUKOWATI CABANG BOYOLALI?

C. Tujuan dan Kegunaan

  Penelitian Tugas Akhir untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang muncul di atas, dengan tujuan:

  1. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada murabahah di BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI.

  2. Untuk mengetahui penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah di BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI.

  Selain memiliki tujuan – tujuan yang telah disebutkan di atas, penulis juga memaparkan kegunaan dalam penulisan Tugas Akhir ini, baik bagi mahasiswa, Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga, maupun bagi pembaca. Adapun kegunaannya antara lain sebagai berikut :

  1. Bagi Penulis

  a. Untuk persyaratan kelulusan diploma pada Jurusan DIII Perbankan Syariah di IAIN Salatiga.

  b. Memberikan pengetahuan dan informasi dari dunia praktis yang sangat berguna untuk singkronkan dengan pengetahuan teori yang didapat di bangku kuliah.

  2. Bagi IAIN Salatiga

  a. Memperkenalkan IAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya

  3. Bagi Pembaca Sebagai tambahan wawasan tentang bagaimana BPRS melakukan penanganan mengenai pembiayaan bermasalah. Dalam hal ini berhubungan dengan strategi yang di gunakan Pihak BPRS apa saja faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah dan penanganan pembiayaan bermasalah pada murabahah.

D. Penelitian Terdahulu

  Pembiayaan merupakan kegiatan yang penting dilakukan di lembaga keuangan. Menurut Astuti, (2009), menyatakan bahwa persyaratan yang harus dipenuhi nasabah dalam mengajukan pembiayaan adalah: fotocopy identitas diri (KTP, SIM, KK, dan Surat Nikah), Surat pengantar dari kelurahan, fotocopy agunan BPKB dan STNK yang masih berlaku serta sertifikat tanah, rekening pembiayaan listrik, telepon dan air, surat kesanggupan potong gaji dan slip gaji untuk pegawai negeri dan pegawai swasta serta mengisi formulir permohonan pembiayaan.Dengan persyaratan tersebut apakah nantinya nasabah berhak mendapatkan pembiayaan atau tidak setelah di data keseluruhan.

  Penelitian Eko Prasetyo (2010), yang berjudul StrategiPenangulangan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BMT Ta’awun, menyimpulkan bagaimana menyelesaikan pembiayaan murabahah bermasalah secara teoritis, peta pembiayaan murabahah bermasalah dan keberhasilan menyelesaikan masalah- masalah pembiayaan murabahah di BMT Ta’awun. utama yang menyebabkan pembiayaan bermasalah adalah lemahnya sistem pengamatan dari lembaga terkait dengan barang jaminan, kematian, ketidaksengajaan nasabah yang tidak membayar hutangnya. Demikian dengan menerapkan strategi rescheduling, reconditioning, recontrucuting, dan kombinasi untuk kategori diragukan.

E. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Hasan (2002: 13-14) adalah penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh suatu fenomena.

  2. Jenis data yang dibutuhkan

  a. Data primer Data primer yang dimaksud yaitu data yang diperoleh dari observasi, penulis memperoleh data dengan pengamatan secara langsung dari sumber penelitian yang diamati.

  b. Data sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Dalam c. Teknik pengumpulan data

  a. Wawancara Peneliti mengali dan mengumpulkan data penelitian, dengan melakukan pertanyaan dan pernyataan secara lisan untuk dijawab oleh responden peneliti (Soehartono, 2002: 67).

  b. Observasi partisipan Peneliti terlibat secara langsung dengan objek penelitian. Disini penulis ikut dalam proses pengumpulan kelengkapan data yang diperlukan.

  c. Analisa dokumentasi Teknis Analisa Data mengunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

F. Sistematika Penulisan

  Agar laporan memperoleh gambar secara berurutan, maka penulis menyajikan sistematika penulisan yaitu uraian singkat mengenai hal-hal yang akan dilaporkan secara sistematis.

  Pada bab satu Pendahuluan ini dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan Latar belakangmasalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Kegunaan, Peneliti terdahulu, Metode penelitian, serta Sistematika penulisannya.

  Pada bab dua berisi tentang Pengertian pembiayaan, Tujuan pembiayaan, murabahah, Syarat-syarat Akad jual beli, Faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah pada murabahah, Penanganan pembiayaan bermasalah.

  Pada bab tigaberisi tentang Gambaran umum BPRS Sukowati dan Sejarah berdirinya BPRS Sukowati, Visi dan Misi, Struktur organisasi, Susunan manajemen BPRS, tugas dan wewenang Jabatan, Produk-produk BPRS Sukowati, Produk-produk penyaluran dana.

  Pada bab empat, bab ini berisi tentang Analisis bagaimana strategi yang dijalankan oleh pihak BPRS Sukowati cabang Boyolali dalam semua hal yang menyangkut pembiayaan bermasalah. Dimulai dariFaktor yang meyebabkan pembiayaan bermasalah pada murabahah dilakukan BPRS Sukowati cabang Boyolali serta yang dijalankan pihak BPRS dalam Penanganan pembiayaan bermasalah.

  Kemudian yang terakhir bab lima ,pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pembiayaan Seperti yang dikutip oleh kasmir (2008:96) pembiayaan adalah penyediaan

  uang atau tagiahan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

  Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendenifisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti Bank Syariah kepada nasabah. Dalam kondisi ini arti pembiayaan menjadi sempit dan pasif.

  Seperti yang dikutip oleh Muhammad (2000:10) Pembiayaan berarti

  financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

  investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.

  Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah menyatakan pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

a. Tujuan Pembiayaan

  Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai- nilai islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,pertanian dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang- barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Menurut Kasmir (2008:100) tujuan pembiayaan adalah sebagai berikut:

  1. Mencari Keuntungan Segala kegiatan usaha tentunya mengharapkan suatu nilai tambahan atau menghasilkan laba yang diinginkan. Sedangkan dari pihak BPRS Sendiri memperoleh dalam bentuk bagi hasil.

  2. Membantu Usaha Nasabah Dari kegiatan yang dikucurkan lembaga keuangan diharapkan dapat meningkatkan usaha dan pendapat masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam hal ini pihak lembaga keuangan dapat menjadi sarana bagi para nasabah untuk mendapatkan modal yang diinginkan.

  3. Membantu Pemerintah Kegiatan kredit dapat berdampak berkembangnya pembangunan meningkatkan jumlah barang dan jasa. Sehingga dengan ini pemerintah akan mendapatkan devisa yang semakin menguatkan suatu Negara itu sendiri.

  b. Fungsi Pembiayaan

  Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di indonesia, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman, diantaranya:

  1. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.

  2. Membantu kaum duafa yang tidak bersentuh oleh bank konvensional.

  3. Karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional.

  4. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan.

  c. Unsur-unsur Pembiayaan

  Dalam pembiayaan mengandung berbagai maksud, atau dengan kata lain dalam pembiayaan terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu.

  Menurut kasmir (2008:98) terdapat 5 unsur pembiayaan,antara lain: 1. Kepercayaan.

  Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai dikucurkan. Oleh karena itu sebelum pembiayaan dikucurkan harus dilakukan penyelidikan dan penelitian terlebih dahulu secara mendalam tentan kondisi nasabah, baik secara intern maupun esktern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi pemohon pembiayaan sekarang dan masa lalu, untuk menilai kesungguhan dan etika baik nasabah terhadap bank.

  2. Kesepakatan.

  Kesepakatan antara pemohon dengan pihak bank. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak mendatangani hak dan kewajiban masing-masing. Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam akad pembiayaan dan ditandatangani kedua belah pihak.

  3. Jangka waktu.

  Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencangkup masa pengembalian pembiayaan yang telah disepakati. Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran yang sudah disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

  4. Resiko.

  Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian pembiayaan akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu pembiayaan. Semakin panjang jangka waktu pembiayaan maka semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya. usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainya, sehingga tidak mampu melunasi pembiayaan yang diperoleh.

  5. Balas Jasa.

  Dalam bank konvensional balas jasa dikenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi yang juga merupakan keuntungan bank. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya dikenal dengan bagi hasil.

d. Prinsip Pembiayaan.

  Dalam melakukan penelitian permohonan pembiayaan bank syariah bagian

  marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang berkaitan dengan

  kondisi secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia perbankan syariah prinsip penilaian dikenal dengan 5 C + 1 S dan 7 P.

  Menurut kasmir (2008:108) 5 C + 1 S adalah sebagai berikut: 1) Character (sifat atau watak)

  Yaitu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan pembiayaan benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik bersifat latar belakang pekerjaanmaupun yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobby dan sosial. 2) Capacity (kemampuan) prestasi penerimaan pembiayaan dimasa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas saran usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta metode kegiatan. 3) Capital (modal)

  Yaituuntuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan dengan melakukan pengukuran seperti segi likuiditas, solvabilitas,

  rentabilitas, dan ukuran lainya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

  4) Collateral(jaminan) Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini bertujuan untuk lebih menyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi, maka jaminan dapat dipakai sebagai pangganti dari kewajibanya.

  5) Condition(kondisi) Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta sektor usaha yang ia jalankan. hal tersebut karena kondisi ekternal berperan besar dalam proses berjalanya usaha calon penerima pembiayaan.

  6) Syariah Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang dibiayai benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN

  

berhubungan dengan mudharabah”. Sedangkan menurut ( kasmir,2008:110 )

  Penilaian kredit dengan metode analisis 7 P adalah sebagai berikut:

  a. Personality (kepribadian)

  Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadian dan tingkah lakunya sehari-hari atau masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

  b. Party (mengklasifikasi)

  Mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal loyalitas serta karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

  c. Purpose(tujuan)

  Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengembalian kredit dapat bermacam-macam apakah untuk tujuan konsumtif, produktif, atau tujuan perdagangan.

  d. Prospect(menilai)

  Yaitu untuk menilai nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain, mempunyai prospect atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospect, bukan hanya bank yang rugi tetapi jaga

  e. Payment (pembayaran)

  Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang diambil atau sumber dari mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik.

  f. Profitability(keuntungan)

  Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitabilitydiukur dari periode ke periode apakah tetap sama atau meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang diperolehnya dari bank.

  g. Protection (perlindungan)

  Yaitu bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungandapat berupa jaminan barang, orang atau jaminan asuransi.

e. Klasifikasi Kolektabilitas Pembiayaan

  Dalam pembiayaan diperlukan pengelompokan atau klasifikasi tentang ukuran atau kualitas ketepatan waktu atau jumlah pengembalian pembiayaan.

  Berdasarkan Pasal 10 Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kualitas pembiayaan menurut ketentuan kredit adalah sebagai berikut:

  1) Lancar, Kredit yang digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening Bank dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit, b. Hubungan debitur dengan Bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat, c. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat. 2) Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kredit yang digolongkan Dalam Perhatian

  Khusus (DPK) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai 90 hari.

  b. Jarang mengalami cerukan overdraft.

  c. Hubungan debitur dengan Bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan masih akurat.

  d. Dukumentasi kredit lengkap dan pengikat agunan kuat.

  e. Pelanggaran perjanjian kredit tidak prinsipil. 3) Kurang lancar, Kredit yang digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari.

  b. Terdapat cerukan atau overdraft yang berulang kali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas. c. Hubungan debitur dengan Bank memburuk dan informasi keuangan debitur tidak dapat dipercaya, dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan yang lemah.

  d. Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit.

  e. Perpenjangan kredit untuk menghubungkan kesulitan keuangan. 4) Diragukan, Kredit yang digolongkan diragukan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai 270 hari.

  b. Terjadi cerukan atau overdraft yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.

  c. Hubungan debitur dengan Bank semakin memburuk dan informasi keuangan debitur tidak tersedia atau tidak dapat dipercaya.

  d. Dokumentasi kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan yang lemah.

  e. Pelanggaran yang prinsipal terhadap persyaratan pokok dalam perjanjian kredit.

  5) Macet, Kredit yang digolongkan Macet apabila memenuhi criteria sebagai berikut: a. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari.

  b. Dokumentasi kredit dan atau pengikatan agunan tidak ada.

B. Pengertian Murabahah

  Menurut Wiroso (2005:13) Murabahah yaitu penjualan barang seharga biaya / harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark-up atau

  marginkeuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa

  penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya (cost) tersebut.

  Sedangkan dalam PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah paragraf 52 dijelaskan murabahah adalah akad jual beli barang yang menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

  Rukun Jual Beli

  Rukun jual beli menurut Mazhab Hanafi adalah ijab dan qobul yang menunjukkan adanya pertukaran atau kegiatan saling memberi yang menempati kedudukan ijab dan qobul itu. Rukun ini dengan ungkapan lain merupakan pekerjaan yang menunjukan keridhaan dengan adanya pertukaran dua harta milik, baik berupa perkataan maupun perbuatan.

  Menurut Jumhur ulama ada 4 rukun dalam jual beli, yaitu orang yang menjual, orang yang membeli, sighat,dan barang atau sesuatu yang diakadkan.

  Keempat rukun ini mereka sepakati dalam setiap jenis akad. Rukun jual beli menurut jumhur ulama, selain mazhab hanafi, ada 3 atau 4, yaitu: orang yang berakad (penjual dan pembeli), yang diakadkan (harga dan barang yang dihargai),

  Syarat Murabahah

  Menurut wiroso (2005:17) dalam murabahah dibutuhkan beberapa syarat, antara lain:

  1. Mengetahui harga pertama (Harga pembelian) Pembeli kedua hendaknya mengetahui harga pembelian karena hal itu adalah syarat sahnya transaksi jual beli. Syarat ini meliputi semua transaksi yang terkait dengan murabahah, seperti perlimpaan wewenang, kerja sama,dan kerugian, karena semua transaksi ini berdasar pada harga pertama merupakan modal.

  2. Mengetahui besarnya keuntungan.

  Mengetahui jumlah keuntungan adalah keharusan, karena ia merupakan bagian dari harga, sedangkan mengetahui harga adalah syarat sahnya jual beli.

  3. Modal hendaknya berupa komoditas yang memiliki kesamaan dan sejenis, seperti benda-benda yang ditakar, ditimbang dan dihitung.

  Syarat ini diperlukan dalam murabahah,baik ketika jual beli dilakukan dengan penjual pertama atau orang lain. Serta baik keuntungan disepakati berupa sesuatu yang diketahui ketentuanya.

  4. Sistem murabahahdalam harta riba hendaknya tidak menisbatkan riba tersebut terhadap harga pertama.

  Seperti membeli barang yang ditakar atau ditimbang dengan barang sejenis dengan takaran yang sama, maka tidak boleh menjualnya dengan sistem

  5. Transaksi pertama haruslah sah secara syara’ Jika transaksi pertama tidak sah, maka tidak boleh dilakukan jual beli secara murabahah, karena murabahah adalah jual beli dengan harga pertama di sertai tambahan keuntungan dan hak milik jual beli yang tidak sah ditetapkan dengan nilai barang atau dengan barang yang semisal bukan dengan harga, karena tidak benarnya penamaan.

  Syarat-Syarat Akad Jual Beli:

  1. Syarat Mengadakan Akad

  a. Syarat orang yang berakad (1) Orang yang berakad harus berakal, bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

  (2) Orang yang berakad harus banyak berperan (Tempat akad dilaksanakan dalam satu majelis).

  b. Barang yang diakadkan harus memenuhi syarat.

  (1) Barangnya harus ada.

  Sehingga tidak boleh mengadakan akad jual beli barang yang tidak ada, sampai barang tersebut ditemukan, dan barang teramcam tidak ada. (2) Barangnya berupa harta yang jelas harganya.

  Harta menurut ulama Hanafiyah adalah sesuatu yang cenderung bisa dicetak atau disimpan untuk digunakan pada waktu kita

  (3) Barangnya dimiliki sendiri, artinya terjaga.

  Misalnya adalah segala sesuatu yang ada di halaman seseorang. Sehingga tidak boleh melakukan jual beli barang yang tidak dimiliki oleh seseorang. Seperti jual beli ilalang yang tidak dirawat, walaupun ditanah yang telah dimiliki. (4) Barang itu dapat diserahkan sewaktu akad.

  Tidak boleh melakukan akad jual beli yang sulit untuk diserahkan meskipun barang tersebut dimiliki si penjual. Seperti burung yang terbang di udara, kecuali bila telah berada ditangan pemiliknya.

  2. Syarat-Syarat Pelaksanaan Akad.

  a. Pemilikan atau Penguasaan.

  Pemilikan adalah penguasaan barang ketika orang yang melakukanya mampu bertasharruf sendiri pada barang itu tanpa ada penghalang dari syariah.

  Yang dimaksud pada syarat ini adalah hendaknya barang yang akan diperjual belikan itu dimiliki oleh penjual. Sehingga dengan demikian, jual belinya seorang yang bergurau tidak bisa dilaksanakan karena kepemilikan dan penguasaanya tidak ada. Tetapi menurut hanafiah akadnya tergantung pada izin pemilik barang. Maka menurut tasharruf orang yang bergurau itubatal.

  b. Dalam barang yang diperjualbelikan hanya terdapat hak penjual. dasar ini orang yang telah menggadaikan suatu barang, tidak bisa memperjualbelikan barang telah digadaikan tersebut. Tetapi jual beli seperti itu terhenti pada izin orang yang menerima gadai atau orang yang menyewa. Dan akadnya tidak rusak. Ini pendapat yang benar menurut ulama hanafiyah, karena rukun jual beli keluar dari orang yang bersangkutan serta barangnya berharga, dimiliki olehnya, dan dapat dengan mudah diserahkan,tanpa ada bahaya yang menimpanya.

C. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan PembiayaanBermasalah Pada Murabahah

  Menurut Veithzal Rivai (2008: 213) Setiap bisnis sudah pasti akan berhadapan dengan berbagai resikosehingga tidak ada suatu bisnis yang tidak ada resiko. Pemberian pembiayaan sudah pasti mengandun resiko, dan disinilah peran

  Account Officer untukmemperkecil atau bahkan menghindarkan resiko dengan

  berbagai cara yang dipersiapkan sebelumnya. Berbagai faktor yang biasa menyebabkanpembiayaan bermasaah pada murabahah adalah sebagai berikut :

  1. Faktor Intern a. Kurang pengecekan diawal proses.

  b. Kurang tajam analisa.

  c. Kurang paham terhadap kebutuhan keuangan nasabah yg sebenarnya.

  d. Kurang lengkap pencantuman persyaratan.

  e. Petugas yang kurang pengalaman. h. Pengikatan jaminan kurang sempurna.

  2. Faktor eksternal a. Situasi politik.

  b. Legal.

  c. Financial.

  d. Ekonomi.

  e. Bencana alam.

  3. Faktor nasabah a. Tidak kompeten.

  b. kurang pengalaman.

  c. tidak jujur.

  d. serakah.

D. Penanganan Pembiayaan Bermasalah

  Menurut Siamat (1993:222-223) untuk menyelesaikan dan menyelamatkan kredit yang dikategorikan macet, dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut:

a. Rescheduling (Penjadwalan Ulang)

  Yaitu perubahan syarat kredit hanya menyangkut jadwal pembayaran dan atau jangka waktu termasuk masa tenggang graceperiod dan perubahan besarnya angsuran kredit. Tentu tidak kepada semua debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh bank, melainkanhanya kepada debitur yang menunjukkan itikad dan karakter yangjujur dan memiliki kemauan untuk membayar atau

  b. Reconditioning (Persyaratan Ulang)

  Yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, tingkat suku bunga, penundaan pembayaran sebagian atau seluruh bunga dan persyaratan lainnya. Perubahan syarat kredit tersebut tidak termasuk penambahan dana atau injeksi dan konversi sebagian atau seluruh kredit menjadi equity perusahaan. Debitur yang bersifat jujur, terbuka dan cooperative yang usahanya sedang mengalami kesulitan keuangan dan diperkirakan masih dapat beroperasi dengan menguntungkan, kreditnya dapat dipertimbangkan untuk dilakukan persyaratan ulang.

  c. Restructuring (Penataan Ulang)

  Yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut:

  1. Penambahan dana Bank

  2. Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit baru, dan atau

  3. Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan bank atau mengambil partner yang lain untuk menambah penyertaan.

  d. Liquidation (Liquidasi)

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN MURABAHAH (JUALBELI) PADA PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL-PASURUAN

0 7 14

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN PEMBIAYAAN BERMASALAH (STUDI KASUS PADA BMT UGT SIDOGIRI BONDOWOSO)

2 64 22

KAJIAN YURIDIS PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI PT. BANK SYARI’AH MANDIRI CABANG JEMBER

0 2 16

TINJAUAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PRODUK JASA AL-MURABAHAH PADA PT BPRS BANDAR LAMPUNG

1 15 65

KESESUAIAN FATWA DSN MUI DALAM PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN RUMAH DI BANK JATIM SYARIAH SURABAYA CABANG DARMO

0 0 20

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

0 1 79

ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA TUGAS AKHIR - ANALISIS PENGAWASAN PEMBIAYAAN DI BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNISSULA - Test Repository

0 0 122

ANALISIS PRODUK PENGHIMPUNAN DANA BERJANGKA (DEPOSITO) iB MUDHARABAH PADA BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

0 0 98

STRATEGI MENGATASI PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BMT ATINA BANYUBIRU

0 0 96

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH C

0 0 90