Dirjen Belmawa Intan Ahmad ALPTKNI KONASPI

  Arah & Kebijakan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi:

KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN LPTK

  Konvensi Nasional Pendidikan (KONASPI) ke-VIII, ALPTKNI

  Intan Ahmad

  Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 14 Oktober 2016

  Visi Misi Bagaimana kesiapan Presiden RI sistem pendidikan kita ( Nawa Cita ) dalam menghadapi

  • Meningkatkan mutu hidup

  tantangan globalisasi dan manusia Indonesia melalui inovasi teknologi ? peningkatan mutu pendidikan dan pelatihan .

  Perlu adanya pemahaman bahwa

  • Melakukan revolusi

  pendidikan guru dilihat sebagai

  karakter bangsa melalui

  bagian dari strategi untuk

  kebijakan penataan menyelaraskan sistem kembali kurikulum

  pendidikan untuk menjawab pendidikan nasional. tantangan globalisasi dan

  ekonomi berbasis ilmu pengetahuan

  Dapat diwujudkan melalui peningkatan mutu

  pendidikan tinggi (lulusannya), kualitas dan

  Artinya,

  efektivitas riset, dan teknologi yang akan

  menjadi landasan penting bagi tercapainya

  Modal intelektual menjadi peningkatan daya saing bangsa. sumberdaya strategis yang menentukan kekuatan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa.

  Guru Kemajuan suatu bangsa

bergantung pada kualitas

SDM-nya. Kualitas SDM

  dihasilkan oleh pendidikan yang berkualitas.

  Menghasilkan pendidikan berkualitas,

  guru

  menjadi faktor kunci keberhasilan.

  Hal ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk

  berinvestasi dalam menyiapkan guru profesional yang mampu mendidik generasi muda menuju masa depan Indonesia yang lebih

  Indikator Mutu Pendidikan Tinggi

  Mutu?

  INDONESIA Permasalahan Pendidikan Tinggi di Indonesia ( Disparitas Kualitas ) Ketersediaa

  Kualitas Keterjangkauan n Keterbatasan

  Terbatasnya Sebaran PT • Kapasitas/

  Sumberdaya

  • Biaya Kuliah + Daya

  Pendidikan Akomodasi Tampung PT

  Berkualitas PT Bermutu APK < 30% terkonsentrasi di P. Jawa

  

Kesetaraan

Belum setara dalam Belum dapat menjamin memberikan layanan pendidikan bermutu memenuhi semua

  

Keterjamin

permintaan pendidikan

an

tinggi bermutu

  (Forlap DIKTI, Okt 2016 )

4.4420 Perguruan Tinggi ,

  melaksanakan 24.336 program studi , jumlah Mahasiswa ~

  7 juta, jumlah Dosen  ~250.000 (S 3: 26.688) ‐ Bentuk LPTK Indonesia Belum semua LPTK terstandar

  ( 422 LPTK) Disparitas Kualitas

  • Universita

  Over supply lulusan Pendidikan

  • s (eks IKIP

12 LPTK

  Akademik/Sarjana Pendidikan Negeri)

  Sebagian besar LPTK belum

  • FKIP pada memiliki sekolah laboratorium

  STKIP Universita dan sistem kemitraan dengan

  Swasta s Negeri sekolah

29 LPTK Akreditasi Institusi LPTK

BAN PT, 2016

  A: 2%

  380 LPTK S LPTK

  B: 19%

  C: 21% FKIP Pada

  D: ~40% belum terakreditasi Univ FKIP UT

  Swasta

  Akreditasi Prodi LPTK

  Sekitar 1.600 prodi masih

1 LPTK

  IKIP berakreditasi C Swasta

  (dari ~3.300 prodi LPTK yang sudah terakreditasi)

  Permasalahan Guru

  Distribusi tidak merata.

  Mismatched antara latar belakang pendidikan dan tugas sebagai guru

  Guru merupakan salah satu pilar

  Kekurangan di Daerah Khusus

  utama dalam pendidikan. Berbagai studi menunjukkan lebih dari

  Masih banyak yang belum

  50% hasil belajar siswa

  berkualifikasi S1 (Disparitas

  dipengaruhi oleh guru. Jadi, agar

  Kualitas/Kompetensi)

  pendidikan kita bermutu, haruslah diupayakan agar setiap sekolah

  Profesionalisme masih rendah

  memiliki guru yang memadai dan berkualitas (profesional).

  Photo Credit: http://bangkudepan.com/wp-content/uploads/2015/06/guru.jpg

  Pengertian Kurikulum (Pendidikan Tinggi) UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi (Pasal 35)

  ① Merupakan seperangkat rencana dan Fungsi kurikulum pengaturan mengenai tujuan, isi, dan sebagai pedoman bahan ajar serta cara yang digunakan yang menghasilkan sebagai pedoman penyelenggaraan sistem pengajaran kegiatan pembelajaran untuk dan pembelajaran. mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.

  ② Dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, 2015/09/Learning-Challenge-Curriculum.png http://www.focus-education.co.uk/wp-content/uploads/ akhlak mulia, dan keterampilan.

  ③ Dilaksanakan melalui kegiatan

  • -perlu dievaluasi agar relevansi dan kualitas akademik dapat kurikuler , kokurikuler , dan dijaga.

  ekstrakurikuler .

  • -

  Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan

  • UU No. 14/2005 tentang Guru

  yang dilakukan oleh

  dan Dosen, mengamanatkan bahwa guru harus seseorang dan menjadi

  berpendidikan min. S1 sumber penghasilan

  • Kini, bekal pendidikan S1 saja

  kehidupan yang memerlukan

  dianggap tidak cukup untuk

  keahlian, kemahiran, atau menjadi guru. kecakapan yang memenuhi

  • Peningkatan kualifikasi

  standar mutu atau norma guru sebagai profesi  tertentu serta memerlukan lulusan S1 dilanjutkan pendidikan profesi. (Pasal 1

  Pendidikan Profesi Guru

  Angka 4, Bab 1 UU No.14/2005

  (PPG) Bersertifikat Profesi

  Guru & Dosen)

    LPTK diberi kewenangan

  • Urgensi Standar

  untuk melaksanakan PPG , Nasional Pendidikan

  sehingga LPTK memiliki tanggung

  Guru (kendali mutu) jawab besar untuk menghasilkan calon guru yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan.

  Capaian Pembelajaran Sarjana Pendidikan / n k n n a e a a

  Kompetensi Filosofi li u pemahaman sp h ik

  Substansi a m

  Capaian A peserta didik id e il pembelajara d e K

  Pembelajaran yang n mencakup n

  K Struktur mendidik aspek e g p akademik n e a

  Pola pikir kependidikan Penguasaan K id dan bidang kurikulum bidang

  B keahlian studi

  Tradisi k keilmuan yang e akan Sikap dan sp diajarkan

  Perkembangan A kepribadian Keilmuan

  

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Peraturan Presiden No. 8/2012

SPESIALIS S3 S3

  9 S2 AHLI S2

  8 PROFESI NG NI AR

  7 LE S1 D-IV R

  IO

  6 TEKNISI/ D-III ANALIS PR OF

  5 D-II ON

  4 ITI D-I GN CO

  3 OPERATOR RE SMA SMK ILMUDANTEKNOLOGI PENGEMBANGAN JALUR KETRAMPILANDANKARIR JALURPENGEMBANGAN

  2

  1 PENDIDIKANNON FORMAL JALURPELATIHANATAU

  1

  2

  3

  4

  5

  7

  8

  9

  IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

  Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

  Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data , dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

  Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

  Keterampilan Umum: Mampu menerapkan pemikiran logis, teoritis, sistematis, inovatif dalam konteks pengembangan, implementasi IPTEKS yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya. Keterampilan Khusus: Mampu menerapkan prinsip dan teori pendidikan melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran sesuai etika akademik, mampu menerapkan teknologi pembelajaran. Penguasaan Pengetahuan: Menguasai konsep kurikulum, pendekatan, strategi, model, metode, teknik, bahan ajar, media dan sumber belajar yang inovatif. Sikap dan Tata Nilai: Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan berdasarkan agama,

6 KKNI Level 6 (Sarjana/D4) Sarjana Pendidikan Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan

  Menghasilkan Guru Abad 21:

  Kurikulum Baru Pendidikan Guru

  Penyiapan Guru Profesional

  • Kompetensi Kepribadian Kompetensi Profesional • Kompetensi Pedagogik • Kompetensi Sosial

  Photo Credit: http://unnes.ac.id/prodi/pendidikan-guru-sekolah-dasar-s1/ Dilengkapi Future Life Skills – kompetensi Abad 21 : keterampilan berpikir reflektif, kreatif, thinking skills, kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi (memanfaatkan TIK – Literacy with ICT )

  Globalisasi, Inovasi Teknologi, Knowledge Based Economy

  OBE

  Tantangan: Generasi Z (1995- 2010) http://www.enterprisehive.com/post/ http://www.engagor.com/blog/is-your- http://innovagreek.com/?p=1728 college-ready-for-generation-z/ generation-z-is-ready-for-college-is- brand-ready-for-generation-z/

  Guru dipersiapkan internet (digital natives), net generation,

  untuk menghadapi

  i generationTo move forward, we all should have well-

  Generasi Z (mampu educated minds so that we will be able to better

  memahami,

  understand our world, our problems, and each

  membimbing, &

  other” (generation Z student)

  mendidik siswa sesuai zamannya) Standar Nasional Pendidikan Tinggi

  Ditetapkan dalam rangka peningkatan penjaminan mutu, relevansi,

  

keterjangkauan, pemerataan yang berkeadilan, dan akses Pendidikan

Tinggi secara berkelanjutan serta pemantapan dan peningkatan kapasitas pengelolaan akademik dan pengelolaan sumber daya Perguruan Tinggi. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

  Pasal

  51

  ① Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara. ② Pemerintah menyelenggarakan sistem

  penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan pendidikan bermutu.

  Pasal

  52

  ① Penjaminan mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

  ② Penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.

  ③ Menteri menetapkan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

  SP T SNPT Permenristekd ikti No. 44 Tahun 2015 SPT Ditetetapkan oleh perguruan tinggi Standar Nasional Pendidikan

  Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran.

  Bagan Struktur Standar Pendidikan Tinggi Standar Nasional Penelitian

  Standar Hasil Penelitian Standar Isi Penelitian Standar Proses Penelitian Standar Penilaian Penelitian Standar Peneliti Standar Sarana dan Prasarana Penelitian Standar Pengelolaan Penelitian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian Standar Nasional PKM

  Standar Hasil PKM Standar Isi PKM Standar Proses PKM Standar Penilaian PKM Standar Pelaksana PKM Standar Sarana dan Prasarana PKM Standar Pengelolaan PKM Standar Pendanaan dan Pembiayaan PKM Standar Bidang

  Akademik Standar … Standar … dst

  Standar Bidang Non- Akademik Standar … Standar … dst

  SPT (Standar Minimal) SPT (Melampaui SNPT) Ditetapkan Perguruan Tinggi Permenriste k-dikti No.

  44 Tahun 2015 Prinsip Pembelajaran dalam SNPT (Pasal 11 Permenristekdikti No 44 Tahun 2015) kaitan antara

  Interaksi Mahasiswa-Dosen 

  • mata kuliah yang

  Capaian Pembelajaran

  Interaktif diberikan (proses

  Praktek Mengajar yang Efektif

  • pembelajaran

  Mendorong pola pikir komprehensif

  • dengan learning

  Holistik,

  Internalisasi keunggulan kearifan

  • outcomes/CP).

  lokal-internasional, pendekatan

  Integratif Dosen dan

  inter-multi disiplin

  mahasiswa dapat menyesuaikan

  Pembelajaran Kolaboratif

  • Efektif, Saintifik

  mata kuliah yang

  Diskusi

  • harus dan perlu diambil oleh

  High Order Learning

  • mahasiswa.

  Strategi pembelajaran

  • Berpusat pada

  Agar para

  Pembelajaran reflektif dan

  • mahasiswa

  mahasiswa

  integratif

  mengetahui betul

  Penalaran kuantitatif

  • bahwa yang akan

  Kualitas Interaksi

  • membuat

  Kontekstual,

  Lingkungan yang mendukung

  • terutama ditentukan oleh

  mahasiswa lulus Tematik

  learning outcomes (CP) dan bukan oleh Lingkup Pembelajaran dan Kemahasiswaan BNSP

  Output Outcome Pembinaan Kemahasisw

  Standar Standar aan

KKN BSNP

  Kompet Kompete

  I ensi nsi Kerja Incoming Students Teaching Learning Process Graduates

  Penyelarasan Sulit Mendapat Pekerjaan Kurikulum Cat: Perlu dipahami Akses SPMI-BAN PT (berdasarkan CP/KKNI) perbedaan pendidikan Penjaminan Mutu dan terutama proses untuk tingkat sarjana, magister dan doktor . Strategi Pembelajaran Kurikulu m

  Instruction refers to any effort to stimulate learning by the deliberate arrangement of experiences to help learners

  Buku Penilaian achieve a desirable change

  Ajar Semuanya in capability (Smaldino, 2008)

  Harus Harmoni Tidak ada satupun strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua situasi dan kondisi yang berbeda

  Pendidikan Belajar & walaupun tujuan

  Guru Pembelajara pembelajaran yang ingin

  (LPTK) n dicapai sama.

  Sistem Pendidikan Tinggi (yang Tujuan Dikti bermutu)

Graduates

atau Intelektual, Ilmuwan,

  Incoming Teaching-Learning Process Profesional yang Students Berkarakter tangguh kreatif, mulia, berbudaya, bertaqwa, berakhlaq beriman Academic Quality Karya Penelitian Kemaslahatan bangsa, untuk Community Leadership Assurance negara, dan manusia Organization Funding Management Physical Facilities Laboratories Library Masyarakat Pengabdian Kepada Staff Curriculum

  Resources Ekstra dan ko -kurikuler Menghasilkan a well rounded graduates Keterlibatan mahasiswa dan kehidupan kampus dipandang penting karena mendukung pengembangan: Kemampuan berpikir kritis

  • Kemampuan menyelesaikan masalah Kemampuan bekerja dalam tim
  • , dan Kemampuan berkomunikasi secara efektif
  • Martha Nussbaum , an American

  philosopher, “Education is not just about the passive assimilation of facts and cultural traditions, but about challenging the mind to become active, competent, and thoughtfully critical in a complex world…Image: istockphoto

  Catatan Akhir

  • Sebaik apapun kurikulum dirancang, tidak akan efektif bila para dosen tidak memberikan perhatian yang baik dalam proses mengajar, dan bagaimana mahasiswa belajar. Dengan demikian, untuk menghasilkan SLO (students’ Learning Outcomes) atau capaian pembelajaran yang disepakati adalah amat penting untuk memikirkan bagaimana proses belajar terjadi dalam kelas maupun di luar kelas dan peran dosen pengajar, termasuk ketersediaan berbagai pendukung.
  • Kurikulum yang dibuat dapat memenuhi harapan dan aspirasi masyarakat

  Terima Kasih Education is the most

powerful weapon which you

can use to change the world

(Nelson Mandela)