DAKWAH MELALUI KESENIAN (DESKRIPSI PESAN DAKWAH DALAM KESENIAN TOPENG IRENG DI DESA KUWADERAN, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

  

DAKWAH MELALUI KESENIAN

(DESKRIPSI PESAN DAKWAH DALAM KESENIAN

TOPENG IRENG DI DESA KUWADERAN,

KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN

  

MAGELANG)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

  

Oleh:

SETIATI PRIHATINI

NIM: 117-13-014

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

KEMENTRIAN AGAMA

  Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Pulutan Sidorejo Salatiga 50716 -mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

  NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Setiati Prihatini NIM : 11713014 Judul : DAKWAH MELALUI KESENIAN (DESKRIPSI

  PESAN DAKWAH DALAM KESENIAN TOPENG IRENG DI DESA KUWADERAN, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG)

  Dapat diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqosyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 10 Agustus 2017 Pembimbing, Dra. Maryatin, M.Pd.

  NIP.19690402 1998032001

  KEMENTRIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGAFAKULTAS DAKWAH Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Pulutan Sidorejo Salatiga 50716 -mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

  PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL

  

DAKWAH MELALUI KESENIAN (DESKRIPSI PESAN DAKWAH

DALAM KESENIAN TOPENG IRENG DI DESA KUWADERAN,

KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG)

  Oleh: Setiati Prihatini

  NIM: 11713014 Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari , tanggal Agustus 2017, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana komunikasi

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang : ................................... ttd .............................

  Sekretaris Sidang : Dra. Maryatin, M.Pd. . ttd ............................. Penguji I : ................................... ttd ............................. Penguji II : ................................... ttd .............................

  Salatiga, Agustus 2017 Dekan Fakultas Dakwah Dr. Mukti Ali, M. Hum NIP. 197509052001121001

  PERNYATAAN KEASLIAN Yang tanda tangan di bawah ini: Nama : Setiati Prihatini NIM : 117-13-014 Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas : Dakwah Judul Skripsi : DAKWAH MELALUI KESENIAN (DESKRIPSI

  PESAN DAKWAH DALAM KESENIAN TOPENG IRENG DI DESA KUWADERAN, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG)

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 10 Agustus 2017 Yang membuat pernyataan, Setiati Prihatini 117-13-014

  َ ا َ حل َ دم َ َ هلل ََ ر

َ ب

َ

  َ علَا َ لَا َ م نى

“Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam”

Hidup terasa lebih indah jika senantiasa selalu bersyukur

  

Rasa syukur akan menambah nikmat yang sedikit dan melipat

gandakan sesuatu yang banyak

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.

  Bapak dan Ibu saya tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran proses skripsi

  2. Kedua kakak yang paling saya sayangi, Setiadi Prasetyo dan Setiawati Pratiwi yang terus memberikan semangat dan omelan-omelannya agar bisa segera menyelesaikan skripsi

  3. Teman-teman (Aini, Huda, Mbak Sri, Wasi’, Fadhil, Adit, Teguh, Rina, Topan dan Bagus) seangkatan Komunikasi dan Penyiaran Islam 2013 yang selalu menemani dan membantu menyelesaikan skripsi ini

  4. Teman satu kos (Auliya, Shinta, Windi, Itis dan Mbak Arin) yang selalu pindah-pindah tempat beberapa kali, terima kasih kalian selalu ada setiap saat susah dan khususnya saat senang 5. Terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul

  

“DAKWAH MELALUI KESENIAN (DESKRIPSI PESAN DAKWAH

DALAM KESENIAN TOPENG IRENG DI DESA KUWADERAN,

KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG)”.

  Penulis menyadari penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1.

  Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga 3. Dra. Maryatin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam yang juga sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penulisan skripsi

  4. Bapak dan Ibu Dosen yang serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini

  5. Kepada Bapak Ibu penulis, Djentu Muhdjawat, Siti Kotimah dan kedua kakak penulis Setiadi Prasetyo juga Setiawati Pratiwi yang telah memberikan dukungan baik materi maupun non materi.

6. Kepada teman-teman Fakultas Dakwah angkatan 2013 khususnya Jurusan

  Komunikasi dan Penyiaran Islam ‘13

  7. Kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan hingga bisa menyelesaikn skripsi ini

  Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 10 Agustus 2017 Penulis, Setiati Prihatini

  

ABSTRAK

  Prihatini, Setiati. 2017. Dakwah Melalui Kesenian (Deskripsi Pesan Dakwah

  Dalam Kesenian Topeng Ireng Di Desa Kuwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang) . Skripsi Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan

  Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pemimbing: Dra. Maryatin, M.Pd.

  Kata Kunci: Pesan Dakwah, Topeng Ireng.

  Islam adalah sebagai agama yang paling sempurna. Dalam dakwah modern ini banyak metode yang dapat digunakan untuk menyebarkan agama Islam dan berdakwah. Salah satu dari beberapa banyak metode yang dapat digunakan untuk berdakwah yaitu memalui kesenian dan budaya yang sudah di desain dengan bertema Islam.

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan isi kesenian topeng ireng dan pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam kesenian Topeng Ireng di Desa Kuwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan atau field research. Subjek penelitian ini adalah grup kesenian Topeng Loreng Macan Kawedar yang ada di Desa Kuwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Objek penelitian ini adalah seniman Topeng Ireng. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan pesan-pesan dakwah dalam syair lagu yang dinyanyikan dan juga gerakan tari kesenian Topeng Ireng. Data yang diperoleh dengan teknik pencatatan, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi data.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pesan dakwah yang terkandung dalam kesenian Topeng Ireng dapat ditinjau dari tiga aspek yakni; (1) pesan aqidah yang mengacu pada rukun iman (2) pesan syariah yang meliputi ibadah, thaharah, shalat, zakat, pu asa, dan haji dan mu’amalah (3) pesan akhlak yang mencakup mahmudah dan madzmumah.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... iv MOTTO .................................................................................................... v PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi KATA PENGANTAR .............................................................................. vii ABSTRAK ................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ................................................................

  B.

  4 Rumusan Masalah .........................................................................

  C.

  4 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  D.

  5 Manfaat Penelitian .........................................................................

  E.

  6 Penegasan Istilah ...........................................................................

  F.

  Tinjauan Pustaka ........................................................................... 7 G.

  9 Metode Penelitian ..........................................................................

  H.

  16 Sistematika Penulisan ....................................................................

  BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori .............................................................................. 17 1.

  17 Pesan Dakwah ........................................................................

  2.

  20 Tinjauan Tentang Seni ...........................................................

  a.

  20 Kesenian ..........................................................................

  b.

  29 Kesenian Topeng Ireng ....................................................

  B.

  31 Kesenian Sebagai Media Dakwah .................................................

  BAB III GAMBARAN UMUM KESENIAN “TOPENG IRENG” A.

  35 Sejarah Kesenian Topeng Ireng ...................................................

  B.

  45 Fungsi Kesenian Topeng Ireng ....................................................

  C.

  49 Tujuan Kesenian Topeng Ireng .....................................................

  D.

  50 Struktur Organisasi Kesenian Topeng Ireng Di Desa Kuwaderan E.

  51 Temuan Penelitian .........................................................................

  BAB IV PEMBAHASAN A.

  53 Isi Secara Umum Kesenian Topeng Ireng ....................................

  B.

  56 Pesan-Pesan Dakwah Dalam Kesenian Topeng Ireng ..................

  BAB V PENUTUP A.

  72 Kesimpulan ...................................................................................

  B.

  73 Saran ..............................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 ....................................................................................

  15 Gambar 3.1 ....................................................................................

  36 Gambar 3.2 ....................................................................................

  37 Gambar 3.3 ....................................................................................

  37 Gambar 4.1 ....................................................................................

  54 Gambar 4.2 ....................................................................................

  54 Gambar 4.3 ....................................................................................

  55 Gambar 4.4 ....................................................................................

  67 Gambar 4.5 ....................................................................................

  69 Gambar 4.6 ....................................................................................

  70 Gambar 4.7 ....................................................................................

  71

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Hasil Wawancara Lampiran 2 Panduan Wawancara Lampiran 3 Dokumentasi Lampiran 4 Syair Lagu

Lampiran 5 Susunan Pengurus Group Kesenian Topeng Ireng

  Kuwaderan

  Lampiran 6 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 8 Surat Rekomendasi Izin Penelitian Lampiran 9 Surat Keterangan Tempat Tinggal / Domisili Lampiran 10 Piagam Pengesahan Lampiran 11 Curriculum Vitae

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang universal dan selalu mendorong umatnya

  untuk menyeru atau berdakwah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Dakwah mengandung arti ajakan, menyeru, atau memanggil. Dalam arti luas berarti mengajak orang untuk meyakini dan mengamalkan ajaran agama Islam (Amin, 2009:1).

  Setiap muslim memiliki kewajiban, salah satuya kewajiban untuk berdakwah. Oleh karena itu, dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas lisan dan perbuatan yang ditunjukkan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada Islam.

  Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan dapat menggunakan media apa saja seperti dakwah bisa dengan cara ceramah di atas mimbar, dakwah bisa melalui kesenian, musik atau lagu bahkan di televisi pun sudah banyak menayangkan film-film yang berisikan pesan dakwah.

  Salah satu media pesan dakwah yang akan diteliti oleh penulis adalah berdakwah menggunakan kesenian atau kebudayaan. Karena dalam kebudayaan tersebut mengandung unsur tentang kesenian juga sekaligus terdapat unsur religi. Kesenian merupakan peninggalan budaya di setiap daerah yang memiliki karakteristik masing-masing di setiap daerah. Selain hal tersebut, dalam kesenian mengandung nilai-nilai moral yang ditujukan demi kebaikan masyarakat, yang dikemas dalam bentuk hiburan. Media kesenian memang tidak seperti media yang lainnya. Memiliki banyak manfaat akan tetapi tidak mengurangi kelemahan yang ada, dikemas dalam bentuk hiburan yang saat ini mulai mengesampingkan hal-hal yang disampaikan dalam kesenian tersebut baik melalui lagu, atau dalam gerakan. Namun seiring berjalannya waktu, kini masyarakat hanya menganggapnya sebagai hiburan pelepas penat semata.

  Pesan yang akan disampaikan melalui kesenian tersebut sudah mulai samar-samar. Kebanyakan kesenian sekarang ini mulai mengedepankan gerakan atau tarian yang sudah di inovasi sedemikian rupa dan syair-syair lagu yang mulai meninggalkan pesan moral atau religi di dalamnya. Seperti yang kita tau, kesenian terbentuk untuk berbagai macam kepentingan salah satunya untuk menyiarkan ajaran agama Islam.

  Selain hal tersebut, kesenian memiliki berbagai macam bentuk dan karakteristik masing-masing setiap daerah. Kesenian menjadi ciri khas suatu daerah, tentunya kesenian memiliki peranan penting bagi daerah tersebut. Peranan menggambarkan bagaimana latar belakang daerah tersebut juga yang paling penting adalah mengajarkan nilai-nilai agama kepada masyarakat yang menikmati kesenian tersebut hingga dapat membentuk moral yang tidak menyimpang. Seperti kesenian di daerah Magelang, misalnya kesenian Dayakan, Kubro Siswo, Soreng, Jathilan, Kuntulan, Topeng Ireng dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyak kesenian yang ada di Magelang ini, hampir semua kesenian memiliki karakteristik masing-masing. Namun hanya beberapa kesenian yang sangat melekat dengan ajaran agama Islam salah satunya Kuntulan. Kesenian Kuntulan mungkin sudah sangat lekat dengan agama Islam, namun seperti yang kita tau masih banyak kesenian yang belum atau bahkan terlihat samar-samar ajaran-ajaran yang ada di dalam kesenian tersebut, salah satunya adalah kesenian Topeng Ireng. Di sini peneliti akan mengangkat tentang penelitian pesan dakwah dalam kesenian yaitu Topeng Ireng yang ada Desa Kuwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

  Kesenian Topeng Ireng merupakan peninggalan kebudayaan dari zaman penjajahan Belanda yang berkembang di daerah lereng gunung Merapi.

  Banyak kesenian-kesenian di Magelang yang keberadannya sudah mulai tersingkir dengan adanya budaya-budaya luar yang masuk. Namun Topeng Ireng masih berkembang sampai saat ini dan bisa menjaga eksistensinya di dunia kesenian. Kesenian ini adalah kesenian yang memiliki karakteristik yang salah satunya dari kostum yang dipakai saat menari yakni memakai bulu-bulu seperti suku indian. Selain hal tersebut, dalam kesenian ini juga banyak mengangkat lagu dengan tema Islami dan didukung dengan gerakan-gerakan yang mengisyaratkan untuk melaksanakan ajaran Islam, seperti dalam hal aqidah, akhlak dan syariah. Keunikan tersebut yang membuat kesenian ini mudah dikenali dan menarik perhatian masyarakat.

  Pesan aqidah, akhlak dan syariah yang terkandung dalam kesenian ini dapat berasal dari syair lagunya atau dari gerakan yang ditampilkan. Misal yang terkandung di pesan aqidah pada salah satu syair lagu dengan judul “Tangise Lereng Gunung Merapi”:

  “Nanging Iman Islam, iku kang digowo, Nanging Iman Islam kang l angkung sampurno...” (Hanya Iman Islam, yang dibawa, Hanya Iman Islam yang sudah sempurna...)

  Dari potongan syair diatas, mengandung pesan aqidah yang senantiasa mengajarkan kita untuk selalu beriman dengan ketetapan-ketetapan Nya.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti memandang perlu mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam kesenian Topeng Ireng, baik melalui syair lagu atau dari gerakan yang dilakukan kesenian tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut hal tersebut, yang dituangkan dalam skripsi dengan judul

   Dakwah Melalui Kesenian (Deskripsi Pesan Dakwah Dalam Kesenian Topeng Ireng di Desa Kuwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang) .

  B.

  Rumusan masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah isi kesenian Topeng Ireng di Desa Kuwaderan Kecamatan

  Kajoran Kabupaten Magelang ? 2. Apa saja pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam kesenian Topeng

  Ireng di Desa Kuwaderan Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang ? C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk : 1.

  Mendeskripsikan isi kesenian Topeng Ireng di Desa Kuwaderan Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.

  2. Untuk mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam kesenian Topeng Ireng di Desa Kuwaderan Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.

  D.

  Manfaat penelitian 1.

  Manfaat teoritis

  a) Penelitian ini diharapkan menambah khasanah keilmuan dalam bidang dakwah khususnya untuk Jurusan Komunikasi Penyiaran

  Islam Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

  b) Hasil penelitian tentang pesan dakwah dalam kesenian Topeng Ireng di Desa Kuwaderan Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang diharapkan dapat menjadi acuan penelitian lanjutan tentang kesenian Topeng Ireng dan grup musik lainnya yang ingin menyebarkan ajaran agama Islam melalui media pementasan seni supaya lebih baik dari sebelumnya.

  2. Secara Praktis

  a) Bagi seniman

  Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan (tambahan referensi) serta pengetahuan tentang latar belakang kesenian Topeng Ireng yang dimiliki oleh masyarakat di Desa Kuwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

  b) Bagi masyarakat

  Dengan penelitian ini dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat sekitar akan ajaran-ajaran agama Islam yang terkandung dalam kesenian tersebut dan dapat menjaga keutuhan dari isi yang ada dalam kesenian tersebut.

  c) Bagi desa

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam memelihara serta mengembangkan kesenian Topeng Ireng.

  E.

  Penegasan Istilah 1.

  Pesan Dakwah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006:883), pesan mengandung arti perintah, nasihat, suruhan, permintaan yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan dakwah ditinjau dari etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu ,

  ةوعد - - اوعدي اعد

  artinya mengajak, menyeru, memanggil. Menurut Warson Munawwir dalam Amin (2009:1) menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge), dan memohon (to pray).

  Jadi pesan dakwah dapat diartikan sebagai nasihat atau perintah yang mengandung nilai ajaran agama Islam di dalamnya.

2. Kesenian Topeng Ireng

  Kesenian adalah suatu hasil ekspresi hasrat manusia akan keindahan dengan latar belakang tradisi atau sistem budaya masyarakat pemilik kesenian tersebut.(Sutardi, 2007:49)

  Menurut Bowo dalam sebuah wawancara yang peneliti lakukan (14/06/2017:17.2), Topeng Ireng sendiri berasal dari kata Toto Lempeng

  Irama Kenceng . Toto artinya menata, Lempeng berarti lurus, Irama berarti

  nada, Kenceng berarti keras. Oleh karena itu, dalam pertunjukan Topeng Ireng para penarinya berbaris lurus dan diiringi oleh musik berirama keras dan penuh semangat.

  Kesenian Topeng Ireng merupakan kesenian tradisional kerakyatan yang lahir dan berkembang di daerah lereng gunung Merapi. Eksistensi kesenian ini masih dijaga hingga saat ini oleh warga daerah Magelang.

  Jadi pesan dakwah dalam kesenian yang dimaksud adalah pesan- pesan ajaran agama Islam yang terkandung dalam sebuah kesenian yaitu kesenian Topeng Loreng yang terdapat di Desa Kuwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Pesan yang `di ajarkan bisa tersirat melalui gerakan yang di tampilkan, syair lagu yang dinyanyikan atau bahkan adapula yang bisa diambil dari kostum yang dipakai saat pementasan.

  F.

  Tinjauan Pustaka Penelitian tentang pesan-pesan dakwah dalam kesenian memang bukan pertama kali diteliti. Penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku serta artikel-artikel yang membahas tentang kesenian. Berikut kajian penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat oleh penulis sebagai bahan referensi:

1. Seni Drama Sebagai Media Dakwah (Studi Kasus pada Teater Wadas Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang) oleh Yusuf Afandi, 2012.

  Skripsi ini membahas tentang seni drama yang digunakan sebagai media dakwah. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa beradakwah melalui seni drama sangatlah efektif karena melalui perkataan, gerakan dan adegan yang terangkai dalam pementasan tersebut maka pesan-pesan yang akan disampaikan dapat bermanfaat bagi penonton. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan.

  2. Perkembangan Koreografi Tari Topeng Ireng Grup Mahesa Jenar Di Dusun Besaran, Desa Congkrang, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah oleh Nurul Hidayah, 2015. Skripsi ini membahas tentang perkembangan koreografi tari Topeng Ireng Gruup Mahesa Jenar Di Dusun Besaran, Desa Congkrang, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Perkembangan itu dibagi menjadi 4 periode yaitu, tahun 1950-an, 1990-an, 2008-2009, dan 2010 an 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

  3. Seni Sebagai Media Dakwah Dalam Persepsi Sanggar Nuun Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta oleh Muhammad Fakih Usman, 2010. Skripsi ini membahas tentang metode dakwah melalui media seni dalam sanggar Nuun Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian oleh Muhammad Fakih Usman menghasilkan metode dakwah dalam persepsi sanggar tersebut adalah model yang memakai seni berupa pentas musik, teater, puisi, dan pantomim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kualitatif.

  Penelitian-penelitian diatas memiliki kaitannya dengan tema yang diangkat oleh penulis. Dari ketiga penelitian tersebut diatas memiliki karaker masing-masing. Penelitian pertama sama-sama mengangkat tema dakwah sebagai media seni, namun seni yang digunakan adalah seni drama. Untuk penelitian yang kedua dan ketiga hampir sama yaitu dengan mengangkat tema tentang kesenian dan menggunakan metode yang sama. Hanya objek yang dikaji berbeda, penelitian kedua menggunakan kesenian untuk meneliti perkembangan koreonya sedangkan yang ketiga mengangkat kesenian sendiri untuk menggali media dakwahnya dan kesenian yang dimaksud juga sedikit berbeda dari yang penulis angkat.

  Pada penelitian ini penulis lebih menekankan pada pesan dakwah yang terkandung dalam syair dan gerakan atau koreografinya. Kesenian tradisional ini, merupakan pentas seni dari cerita dan tradisi masyarakat dulu yang kemudian berkembang menjadi tarian sehingga terbentuk kesenian Topeng Ireng.

  G.

  Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Field research adalah pengamatan terhadap fenomena yang diamati didasarkan pada fakta-fakta atau data yang dikumpulkan di lapangan (Bajari, 2015:58).

  Menurut Moeleng metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (2011:3). Data-data yang diperoleh yaitu berupa kata-kata melalui informasi dari para pendukung, tulisan dan foto-foto yang diolah sedemikian rupa dari bentuk aslinya sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk deskriptif dan gambar secara sistematis, faktual, dan akurat.

  2. Kehadiran peneliti Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan, sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen- dokumen lain yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian.

  3. Waktu dan lokasi penelitian Penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan penulisan laporan penelitian ini selesai. Dengan mengambil lokasi penelitian di desa

  Kuwaderan, kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang.

  4. Sumber data a.

  Primer Data yang diperoleh peneliti secara langsung. Dikumpulkan oleh peneliti sendiri, dengan cara mengamati proses saat latihan dan melakukan wawancara mendalam ke pelaku seni (Ruslan, 2010:29). b.

  Sekunder Data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data ini merupakan data tambahan untuk melengkapi data yang sudah ada.

  Data ini berupa buku dan referensi lainnya (Hasan, 2004:19).

5. Prosedur pengumpulan data a.

  Observasi Merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004:104). Observasi yang bertujuan untuk memastikan para seniman dan masyarakat yang mengetahui tentang sejarah kesenian Topeng Loreng yang dijadikan narasumber utama. Selain itu, juga dilakukan dengan pengamatan secara langsung dari pertunjukan kesenian Topeng Ireng di desa Kuwaderan.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksut tertentu.

  Dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moeleng, 2011:186). Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hal-hal yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kesenian Topeng Ireng yaitu tentang isi secara keseluruhan dan juga pesan-pesan yang terkandung dalam kesenian di Desa Kuwaderan tersebut. Dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan beberapa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber yaitu terdiri dari ketua, tokoh masyarakat, seniman dan juga penonton.

  c.

  Dokumentasi Merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2008:329).

  Informasi diperoleh dari foto, dokumen audio visual, dan catatan iringan tari. Peneliti menggunakan alat (kamera) agar setiap penjelasan dari narasumber tidak terlewatkan dan peneliti juga mencatat beberapa istilah kata bahasa asing yang diucapkan oleh narasumber saat proses wawancara berlangsung. Dalam penelitian ini dokumentasi dibutuhkan untuk memperoleh data tambahan serta untuk memperkuat data-data yang yang telah diperoleh pada saat observasi dan wawancara.

6. Analisis data

  Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, sehingga data-data digambarkan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat. Data-data yang terkumpul akan dianalisis secara kualitatif. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011:337), dalam melakukan analisis untuk melakukan penelitian kualitatif melalui beberapa tahapan yaitu: a.

  Reduksi data Merupakan pemilihan serta informasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan, proses ini dilakukan penelitian dengan cara menyeleksi data-data yang di dapat dari hasil wawancara dengan informan, hasil observasi di lapangan dan dokumentasi yang mendukung dan yang sesuai dengan tujuan penelitian.

  b.

  Deskripsi data Berisi uraian objektif mengenai segala sesuatu hal yang terjadi atau terdapat dalam kesenian Topeng Ireng di desa Kuwaderan, kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang. Deskripsi ini diusahakan bersifat faktual, yaitu menurut situasi dan keadaan yang sebenarnya.

  c.

  Penarikan kesimpulan Langkah terakhir dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan yang berupa kalimat-kalimat. Peneliti menarik kesimpulan dari data-data yang sudah terkumpul untuk dijadikan bahan pembahasan, yaitu tentang pesan dakwah dalam kesenian Topeng Ireng di desa Kuwaderan, kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang.

7. Pengecekan keabsahan data

  Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi adalah

  teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk pengecekan atau sebagai perbandingan dari data itu (Moleong, 2007: 330).

  Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka

sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji

kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2012: 330). Ada

tiga macam triangulasi yaitu sumber data, teknik pengumpulan data, dan

waktu pengumpulan data (Sugiyono, 2008: 273).

  Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

teknik pengumpulan data yaitu membandingkan dan mengecek informasi

yang diperoleh dalam pendokumentasian, observasi, dan wawancara

mendalam tentang kesenian Topeng Ireng. Dalam hal ini, untuk

memperoleh data yang ada tentang kesenian Topeng Ireng meliputi

sejarah, isi secara keseluruhan dari kesenian Topeng Ireng yang

digunakan sumber dari hasil wawancara dan observasi. Data yang

diperoleh melalui wawancara yang diupayakan berasal dari banyak

responden yang kemudian dilakukan pengecekan, Sehingga data yang

diperoleh akan benar-benar dipertanggungjawabkan. Pengecekan data

tersebut dengan mewawancarai penari, tokoh masyarakat, masyarakat dan

orang-orang yang berkompeten di bidang seni dan mengetahui tentang

kesenian Topeng Ireng. Berikut gambar skema triangulasi data :

  

Observasi

Wawancara Dokumentasi

Gambar 1.1 : Skema Triangulasi Data

  Data yang telah dianalisis oleh peneliti kemudian disimpulkan dan dicocokkan dengan beberapa data yang diperoleh sehingga didapatkan ketegasan informasi (beberapa sumber data) dalam wawancara yang sudah dilakukan. Data yang diperoleh berasal dari banyak responden yang kemudian dipadukan, sehingga data yang diperoleh akan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

8. Tahap-tahap penelitian

  Tahap-tahap penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu: a.

  Menentukan masalah penelitian, dalam tahap ini peneliti mengadakan pendahuluan terlebih dahulu.

  b.

  Pengumpulan data, pada tahap ini peneliti mulai dengan menentukan sumber data, yaitu buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan dari kesenian Topeng Ireng. Dan diakhiri dengan pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. c.

  Penyajian data, menyajikan data yang diperoleh selama penelitian dan akhirnya ditarik suatu kesimpulan.

  H.

  Sistematika Penulisan Adapun mengenai sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

  BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : Landasan teori, yang mencakup tentang deskripsi teori mengenai pesan, dakwah, dan kesenian. BAB III : Gambaran umum, mengenai kesenian Topeng Ireng di desa Kuwaderan, mulai dari sejarah, tujuan, struktur organisasi dan temuan penelitian. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup isi secara umum dari kesenian Topeng Ireng, pesan-pesan dakwah dalam kesenian Topeng Ireng.

  BAB V : Merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.

  17

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pesan Dakwah Pesan merupakan salah satu unsur atau komponen dalam proses

  komunikasi. Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan yang disampaikan oleh komunikator adalah pernyataan sebagai panduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi keluhan, keyakinan, himbauan, anjuran dan sebagainya. Pesan yang dimaksut merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan (Effendy, 2005:18).

  Pengertian dakwah secara etimologi yang berasal dari bahasa Arab yaitu dakwah dan tabligh, hal tersebut merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.

  Sedangkan dakwah secara terminologi dapat diartikan sebagai proses penyampaian yang merupakan usaha untuk mengubah way of thinking,

  way of feeling, dan way of life manusia sebagai sasaran dakwah kearah kualitas yang lebih baik (Amin, 2013:2-6).

  Pesan dalam ajaran islam adalah perintah, nasehat, permintaan, amanah yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumber dari al-Quran dan al- Hadist baik secara tertulis maupun bentuk-bentuk pesan risalah

  (Tasmara, 1997:43). Seperti yang dijelaskan dalam Alquran (QS. Al- Ahzab (33) : 39) :

  َبي س حَ هَّللا بَٰى ف ك وََۗ هَّللاَ َّلَ إَاًد ح أَ نْو شْخ يَ لَ وَ ه نْو شْخ ي وَ هَّللاَ ت لَا س رَ نو غ ل ب يَ ني ذَّلا َََََََََََََََََََََََََََََََََََََ ََََََََََََ

  Artinya:

  “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. (QS. Al

Ahzab 33:39)

  Moh. Natsir dalam Fiqh Ad-Dakwah membagi mengenai risalah- risalah Allah dalam tiga bagian pokok (Amin, 2013:108), yaitu : a.

  Menyempurnakan hubungan manusia dengan Khaliq-Nya b. Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia c. Mengadakan keseimbangan (tawazun) antara kedua itu dan mengaktifkan kedua-duanya sejalan dan terjalin.

  Pada dasarnya pesan dakwah itu adalah ajaran Islam itu sendiri. Menurut Amin (2013: 20) yang secara umum dikelompokkan menjadi: a.

  Pesan Akidah, meliputi Iman kepada Allah Swt. Iman kepada Malaikat-Nya, Iman kepada kitab-kitab-Nya, Iman kepada rasul- rasulnya, Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadha dan Qadhar.

  b.

  Pesan Syariah meliputi ibadah thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji , serta mu’amalah.

  c.

  Pesan Akhlak meliputi akhlak terhadap Allah Swt., akhlak terhadap makhluk yang meliputi; akhlak terhadap manusia, diri sendiri, tetangga, masyarakat lainnya, akhlak terhadap bukan manusia , flora, fauna dan sebagainya.

  Dakwah dengan sendirinya merupakan bagian dari ilmu- ilmu sosial, yang dirumuskan dan dikembangkan dengan mengikuti norma ilmiah dari ilmu-ilmu sosial (Anas, 2006:5).

  Menurut tesis Clifford Geertz, semua agama, termasuk Islam dipahami sebagai sistem budaya. Para neofundamentalis Islam dengan nada yang hampir sama telah menyampaikan penegasan bahwa hanya ada satu kebudayaan yang mencakup semua, yaitu Islam, yang valid untuk semua waktu, tempat dan orang (Tibi, 1999:11-12).

  Agar pesan dakwah dapat diterima dengan baik, yang diperlukan adalah sebuah media sebagai perantara dalam menyampaikan pesan-pesan tesebut. Kata media, berasal dari bahasa Latin, median, yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara etimologi berarti alat perantara. Secara umum media- media yang dapat digunakan sebagai media dakwah dikelompokkan menjadi: a.

  Media Visual Media yang dioperasikan untuk kepentingan dakwah melalui indera penglihatan yang meliputi: Overhead Proyektor (OHP), film slide, gambar dan foto. b.

  Media Audio Alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah yang ditangkap melalui indera pendengaran, antara lain: radio dan tape recorder.

  c.

  Media Audio Visual Media penyampaian informasi yang dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi, meliputi: televisi, film atau sinetron, dan video.

  d.

  Media Cetak Media untuk menyampaikan informasi melalui tulisan yang tercetak, yang termasuk dalam media cetak adalah: buku, surat kabar, dan majalah.(Amin, 2013:113-124) 2. Tinjauan Tentang Seni a.

  Kesenian Kesenian berasal dari kata benda yakni seni. Secara etimologi kata seni berasal dari bahasa Belanda, genie. Dalam

  Koenen

  • Endepols Bezoen, Handwoorddenboek der

  Nederlandse Taal, kata genie ternyata berasal dari bahasa Latin,

  Contohnya: 1. het genie van Rembrandt; 2. Shakespeare genius.

  was een groot genie. Rangkaian pikiran logisnya: seniman itu

  merupakan makhluk yang memiliki kelebihan; kehalusan jiwa yang tak tersamai oleh awam dalam menikmati dan menciptakan keindahan menurut Sudarmaji. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seni adalah suatu keterampilan yang diperoleh dari pengalaman, belajar, atau pengamatan- pengamatan (Bahari, 2014:61-62).

  Koentjaraningrat memberikan pengertian kebudayaan sebagai “keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu”. Atau dengan kata lain bahwa kebudayaan adalah keseluruhan dari apa yang pernah dihasilkan oleh manusia karena pemikiran dan karyanya. Jadi kebudayaan merupakan produk budaya (Sudibyo dkk, 2013:29).

  Kebudayaan itu tidak akan lahir kalau tidak ada yang mendukungnya, dengan kata lain lahirnya kebudayaan bersamaan dengan lahirnya manusia. Manusia berusaha untuk mengubah, memberi bentuk serta menyusun pemberian alam sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rokhaninya. Hasil usaha manusia inilah yang yang disebut dengan kebudayaan. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Dr. Kuntjoroningrat (Team Penulisan Naskah Pengembangan Media Kebudayaan Jawa Timur, 1977:9) yang mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang diatur oleh tata kelakuan yang harus diperoleh dengan belajar dan semuanya tersusun dalam peri kehidupannya.

  Menurut Lombart dalam Santosa (2007:2) setiap kebudayaan ini akan mengalami proses adaptasi, modifikasi maupun pergeseran nilai-nilai yang berlaku. Penerimaan sosial atas unsur-unsur kebudayaan baru akan mendorong masyarakat yang bersangkutan untuk menyesuaikannya lebih lanjut sebelum terjadi penyerapan secara tuntas. Cepat atau lambannya kebudayaan berkembang tergantung dari minat dan kebutuhan serta daya tangkap masyarakat terhadap tantangan yang dihadapi.

  Kesenian adalah bagian dari kebudayaan. Dalam konteks komunikasi, kesenian merupakan media yang vital dari kebudayaan, karena mampu menyampaikan suatu komunikasi dengan masyarakatnya. Kesenian juga sebagai ungkapan kreativitas dari sebuah kebudayaan dan juga merupakan identitas bagi suatu daerah, karena mempunyai ciri dan latar belakang komunitas masyarakatnya (Kayam, 1981:36-39).

  Konsep adi luhung yang dikenakan pada kesenian tradisi (termasuk tari) Jawa. Adi: linuwih, melebihi segalanya atau mempunyai nilai lebih; luhung: luhur, tinggi melebihi yang lain dan juga bermakna. Para seniman tradisi (dan juga masyarakat Jawa) menempatkan adi luhung sebagai cita-cita yang diharapkan dan diyakini akan terwujud khususnya lewat kesenian. Konsep ini tidak hanya berlaku dalam masalah estetik, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis, religius, edukatif, spiritual dan ritual, yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (Prabowo, 2007:10).

Dokumen yang terkait

KEANEKARAGAMAN JAMUR JENIS BASIDIOMYCOTA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DESA SARI HARAPAN KECAMATAN PARENGGEAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 11

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PENGARUH KEDISIPLINAN ORANG TUA TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK DI DESA TEND AS KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah

0 0 87

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA KESENIAN TRADISIONAL RODAT DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 142

FENOMENA MITOS LARANGAN PERNIKAHAN DI DESA JETIS DAN DESA ROGOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 2 100

DAKWAH MELALUI KESENIAN (DESKRIPSI PESAN DAKWAH DALAM KESENIAN TOPENG IRENG DI DESA KUWADERAN, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

0 0 113