KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE UNTUK MEMPERCEPAT WAKTU KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA DI BPM BRIDA KITY, Amd.Keb Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE UNTUK MEMPERCEPAT WAKTU
KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA
DI BPM BRIDA KITY, Amd.Keb
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Rizky Lismawati
B1401209
Disusun oleh :
Rizky Lismawati
B1401209
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE UNTUK MEMPERCEPAT WAKTU
KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA
DI BPM BRIDA KITY, Amd.Keb
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
Rizky Lismawati
B1401209
Disusun oleh :
Rizky Lismawati
B1401209
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN PIJAT ENDORPHINE UNTUK MEMPERCEPAT WAKTU
KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA
1 DI BPM BRIDA KITY
2
3 Rizky Lismawati , Dyah Puji Astuti
INTISARI
Latar Belakang: Partus lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu
bersalin di Indonesia. Salah satu cara untuk mengatasi partus lama adalah dengan melakukan pijat endorphine. Pijat ini dapat merangsang hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi uterus. Dengan pijat ini proses dilatasi serviks dapat berlangsung lebih singkat. Di masyarakat, ibu bersalin lebih banyak melalui kala I dengan berbaring ditempat tidur karena tidak tahan dengan rasa sakit kontraksi. Maka dari itu penulis tertarik untuk menerapkan pijat endorphine agar mempercepat waktu kala I fase aktif.
Tujuan: Penerapan pijat endorphine untuk mempercepat waktu kala I fase aktif
pada ibu bersalin primipara, untuk mengetahui kemajuan pembukaan serviks setelah dilakukan pijat endorphine, untuk mengetahui lama / durasi kala I fase aktif pada ibu bersalin primipara setelah dilakukan pijat endorphine.
Metode: Karya tulis ilmish ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi
kasus. Penulis menggambarkan dan mendeskripsikan fakta yang didapat melalui wawancara dan observasi langsung. Waktu penerapan dimulai bulan Maret sampai Mei 017.
Hasil: Pijat endorphine sudah dilakukan pada ketiga partisipan, pembukaan
serviks pada partisipan mengalami kemajuan, dan waktu kala I fase aktif menjadi lebih cepat yaitu Ny. E 4 jam 50 menit, Ny. R dan Ny. S 3 jam.
Kesimpulan: Penerapan pijat endorphine dapat mempercepat waktu kala I fase
aktif pada ibu bersalin. Kata kunci: Bersalin, pijat endorphine, waktu kala I fase aktif, primipara Kepustakaan: 23 pustaka (2006-2014) Jumlah Halaman: xi+50 halaman+4 lampiran1 Judul
2 Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan
3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
SCIENTIFIC PAPER
THE APPLICATION OF ENDORPHINE MASSAGE TO ACCELERATE TIME
ON STAGE I OF ACTIVE PHASE FOR PRIMIPHARA MATERNAL
MOTHER IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF BRIDA KITY
1 AT SELOKERTO, SEMPOR, KEBUMEN
2
3 Rizky Lismawati , Dyah Puji Astuti
ABSTRACT
Background: Long Partus is one of the causes of maternal death in Indonesia.
One of the ways to overcome long partus is by applying endorphine massage. This
massage can stimulate the oxytocin hormone that causes contraction of the uterus.
By doing so, the process of cervical dilatation can take place shorter. In the
community, maternal mothers are more likely to go through bedtime because they
can not bear the pain of contractions. Therefore, the writer is interested in
applying endorphine massage to speed up the time on stage I of active phase.
Objective: Applying endorphine massage to accelerate the time on stage I of
active phase for primiphara maternal mother, to know uterine contractions and the
duration on stage I of active phase of primiphara maternal mother after applying
endorphine massage.
Method: This study is a descriptive analytic with case study approach. The writer
describes facts obtained through interviews and direct observation. The study was
conducted from March to May 2017.
Result: After applying endorphine massage, the contraction of the three
participants becomes adequate and the duration on stage I of active phase
becomes faster. It happened to Mrs. E (4 hours 50 minutes), Mrs. R and Mrs. S (3
hours).
Conclusion: The application of endorphine massage can speed up the duration on
stage I of active phase of primiphara maternal mother.Keywords: Endorphine massage, primiphara maternal mother, duration on active
phase. Literature: 23 literatures (2006-2014) Number of Pages: xi + 45pages + 4 appendices1 Title
2 Student of DIII Program of Midwifery Dept
3 Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapa t menyelesaikan Laporan ”Karya
Tulis Ilmiah Penerapan Pijat Endorphine Untuk Mempercepat Waktu Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Primipara di BPM Brida Kity, Amd.Keb
”. Dalam Penulisan laporan ini penulis banyak mengalami hambatan, namun berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Hj. Herniyatun, M.Kep., Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiah Gombong yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan Program DIII Kebidanan.
2. Eka Novyriana, S.ST., M.P.H selaku Ketua Program Studi Diploma III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan dukungan moril untuk pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah.
3. Dyah Puji Astuti, M.P.H selaku Pembimbing Akademik yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan mengarahkan penulis dari awal sampai akhir dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Brida Kity, Amd.Keb selaku pembimbing lahan yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
5. Bapak Purwanto, Ibu Haryanti dan Mba Nur Wenda serta keluarga dan juga teman dekat safarali yang tak pernah lepas memberikan do’a dan semangatnya untuk kesuksesan dan kelancaran dalam proses pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Semua teman-teman seperjuangan Program Studi DIII Kebidanan angkatan 2014-2017 Stikes Muhammadiyah Gombong 7. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini jauh dari sempurna maka saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini dan dapat bermanfaat bagi pembaca, Amin.
Gombong, Juni 2017 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iv
INTISARI ............................................................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Tujuan.................................................................................................... 5 C. Manfaat.................................................................................................. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7 A. Persalinan .............................................................................................. 7 B. Pijat Endorphin .................................................................................... 18 C. Kerangka Teori .................................................................................... 24 BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 25 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 25 B. Partisipan .............................................................................................. 26 C. Tempat dan Waktu ............................................................................... 26 D. Instrumen.............................................................................................. 26 BAB IV MANAJEMEEN KASUS, HASIL, DAN PEMBAHASAN ................... 28 A. Manajemen Kasus ............................................................................... 28 B. Hasil .................................................................................................... 42 C. Pembahasan ......................................................................................... 46 BAB V PENUTUP ................................................................................................. 49 A. Kesimpulan.......................................................................................... 49 B. Saran .................................................................................................... 49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat Penelitian .......................................................................................... 27 Tabel 2. Hasil Pemantauan Kemajuan Persalinan.................................................. 30 Tabel 3. Hasil Pemantauan Kala IV ....................................................................... 32 Tabel 4. Hasil Pemantauan Kemajuan Persalinan.................................................. 34 Tabel 5. Hasil Pemantauan Kala IV ....................................................................... 36 Tabel 6. Hasil Pemantauan Kemajuan Persalinan.................................................. 38 Tabel 7. Hasil Pemantauan Kala IV ....................................................................... 39 Tabel 8. Kemajuan Pembukaan Serviks................................................................. 43 Tabel 9. Lama/ durasi kala I fase aktif ................................................................... 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Massage lengan .................................................................................... 22 Gambar 2. Massage punggung ............................................................................... 23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Informed Concent Lampiran 2. Partograf Lampiran 3. SOP Pijat Endorphin Lampiran 4. Lembar Konsultasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan
masalah besar bagi negara berkembang. Di Negara miskin sekitar 20-50 % kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan.
Menurut data statistic tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan mencapai 515.000 jiwa setiap tahun (WHO, 2008).
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan yang signifikan yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu bersalin di Indonesia disebabkan oleh perdarahan (28%), eklamsi (24%) dan infeksi (11%). Faktor penyebab lain yaitu, komplikasi masa puerperium (8%), abortus (5%), partus lama/macet (5%) dan lain-lain sebanyak 11% (Depkes, 2012). Jika dilihat dari penyebab kematian ibu di Jawa Tengah, penyebab tertinggi adalah eklamsia (37%), perdarahan (17%), infeksi (4%) dan lain-lain (42%). (Buku Saku Kesehatan, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) provinsi Jawa Tengah saat ini mengalami peningkatan sejak tahun 2010, dimana tahun 2014 sebesar 126,55 per 100.000 kelahiran hidup, dengan kasus tertinggi terdapat pada kabupaten brebes, tegal, sebesar 10,08 per 1000 kelahiran hidup dengan kasus tertinggi terdapat pada kabupaten grobogan, brebes, cilacap, tegal, dan banyumas (Dinas Kesehatan Jateng, 2015).
Kematian ibu di Kabupaten Kebumen tahun 2015 sebagian besar terjadi pada saat nifas (10 kasus). Sedangkan 3 kasus kematian ibu terjadi pada saat persalinan dan sisanya 1 kasus terjadi saat masa kehamilan. Kasus kematian ibu di Kabupaten Kebumen tahun 2015 ada 14 kematian ibu, yang terdiri dari 3 kasus (21 %) eklamsia, 6 kasus (44 %) perdarahan, 2 kasus (33,33 %) oedema pulmo dan 3 kasus (21 %) disebabkan karena lain-lain (ca mammae, fethy liver, dan hellp syndrom) (Dinas Kesehatan Kebumen, 2015).
Kala I lama pada primigravida > 13 jam, sedangkan pada multipara >7 jam (Prawirohardjo, 2007). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuniartika Wakhidah yang berjudul “Hubungan Persalinan Kala I Memanjang Dengan Kesejahteraan Janin Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta tahun 2008” menunjukkan bahwa responden yang mempunyai lama kala I memanjang 14-24 jam dan denyut jantung janin normal sebanyak 10 responden (47,6%), responden yang mempunyai lama kala I memanjang 14- 24 jam dan denyut jantung janin takikardi sebanyak 1 responden (4,8%), responden yang mempunyai lama kala I memanjang 14-24 jam dan denyut jantung bradikardi sebanyak 4 responden (19,0%), sedangkan responden yang mempunyai lama kala I memanjang 25-35 jam dan denyut jantung
2 responden (9,5%). Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan bahwa semakin lama kala I memanjang, maka semakin rendah kesejahteraan janinnya.
Salah satu upaya pencegahan kematian ibu adalah melakukan asuhan sayang ibu dimana asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukatmi (2007), menyimpulkan bahwa ada hubungan pelaksanaan asuhan sayang ibu dengan proses persalinan. yang meliputi pemberian dukungan emosional, pemberian cairan dan nutrisi, keleluasan untuk miksi dan defekasi, serta pencegahan infeksi. Di masyarakat, ibu bersalin yang mengalami perpanjangan kala I, ibu lebih banyak melalui kala I dengan berbaring di tempat tidur karena tidak tahan dengan rasa sakit kontraksi.
Hasil penelitian Ari Puji Astuti dan Masruroh (2013) yang berjudul, “Perbedaan Lama Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Yang Dilakukan Dan Yang Tidak Dilakukan Pijat Endorphin Di RB Margo Waluyo Surakarta” menyatakan bahwa pada ibu bersalin pada kelompok kontrol di RB Margo Waluyo, rerata lama persalinannya adalah 301,67 menit dengan standar deviasi 77,55 menit. Dengan rerata 301,67 menit untuk kala I fase aktif pembukaan serviks mulai dari 4 cm sampai dengan 10 cm (6 cm), maka kelompok intervensi di RB Margo Waluyo, rerata lama persalinannya adalah 239,17 menit dengan standar deviasi 55,834 menit. Waktu yang dibutuhkan responden untuk kala I fase aktif (pembukaan serviks 4 cm sampai dengan pembukaan 10 cm) adalah 239,17 menit, sehingga rerata waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan serviks 1 cm adalah 39,86 menit, penilaian lama persalinan kala I pada kedua kelompok dengan menggunakan lembar observasi partograf.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Penerapan Pijat Endorphine Untuk Mempercepat Waktu Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Primipara ”.
B. Tujuan 1.
Tujuan Umum Mengetahui Penerapan Pijat Endorphine Untuk Mempercepat
Waktu Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin Primipara di BPM Brida Kity, Amd.Keb Kabupaten Kebumen tahun 2017.
2. Tujuan Khusus a.
Mengetahui kemajuan pembukaan serviks setelah dilakukan pijat endorphine b.
Mengetahui lama/ durasi kala I fase aktif pada ibu bersalin primipara setelah dilakukan pijat endorphine
C. Manfaat penulisan 1.
Manfaat Teoritis a.
Bidan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bidan dalam memberikan asuhan sayang ibu dengan penerapan pijat endorphin untuk mempercepat waktu kala I pada ibu bersalin primipara.
b.
Institusi Menambah literatur sebagai bahan pustaka bagi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong khususnya program studi DIII Kebidanan tentang penerapan pijat endorphin
2. Manfaat Praktis a.
Penulis Mampu memberikan penerapan pijat endorphin untuk mempercepat lama kala I fase aktif pada ibu bersalin primipara.
b.
Ibu bersalin Penerapan pijat endorphin diharapkan dapat mempercepat waktu kala I fase aktif pada ibu bersalin primipara.
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia, Y. (2011). Gentle Birth Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa Sakit.Jakarta: GRASINDO Aprillia, Yessi. (2010). Hipsnostetri. Jakarta: Gagas Media Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta Astuti, A.P & Masruroh. 2013. Perbedaan Lama Kala I Fase Aktif Pada Ibu
Bersalin Yang Dilakukan dan Yang Tidak Dilakukan Massage Endorphin di RB Margo Waluyo Surakarta . Jurnal Kebidanan Vol.5 No.1
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Jawa Tengah.
Diakses pada tanggal 10 Februari 2015 Dinkes Jateng. (2013). Buku Saku Kesehatan Tahun 2012. Semarang: Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Haghighi, at el. 2016. Effect of Massage Therapy on Duration of Labor: A
Randomized Controlled Trial . Journal of Clinical and Diagnostic Reseaech.
Vol. 10 Hidayat. A. M., Sujiyatini. (2010). Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta ; Nuha Medika.
JNPK-KR. (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial,
Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir . Jakarta: JHPIEGO
Jordan, S. (2006). Farmakologi Kebidanan . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Marmi. (2012). Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Notoatmodjo, S (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Bandung: PT Rineka Cipta
Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015).
Saifuddin, A B. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Yuniartika, W dan Winarsih Nur A. 2008. Hubungan Persalinan Kala I
. Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 2 No. 1 Varney, H. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Dengan Lamanya Persalinan
Tambuwun, Herly K et al. 2014. Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu
dengan patologi . Yogyakarta: Nuha Medika
Sukarni, I., Margareth. (2013). Kehamilan, Persalinan, dan Nifas dilengkapi
dan Neonatal . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Kebidanan) . Jakarta : Trans Info Media
iakses pada tanggal 03 Februari 2017
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti. (2010). Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Persalinan Fase Aktif Lama Kala II dan Perdarahan Persalinan pada Primigravida . Vol.8 No 5
Rahmawati et al. 2013. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Adaptasi Nyeri
Keunggulannya. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Februari 2017 Pusdiknakes. (2008). Asuhan Antenatal. Jakarta: WHO: JHPIEGO Raco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan
Diakses pada tanggal 15
Profil Kesehatan Indonesia. (2014).
Memanjang Dengan Kesejahteraan Janin Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta
SOP PIJAT ENDORPHIN No PROSEDUR TINDAKAN
Menjelaskan prosedur dan langkah tindakan yang dilakukan 7)
a) Pastikan ibu dalam keadaan sehat bersama janinnya b)
Persiapan Ibu
Meminta suamii aktif dan respon dalam setiap pemberian endorphin massage yang dijelaskan 3)
b) Pastikan suami tidak ada kepentingan lain sehingga lebih fokus dalam menerima pelatihan c)
a) Pastikan suami pasien dalam keadaan sehat
Persiapan Suami
Tempat yang jauh dari keramaian 2)
Ruangan bisa menjadi tempat untuk memberikan konseling c)
a) Ruangan harus cukup penerangan dengan jendela yang ventilisasinya baik b)
1) Persiapan Ruangan
Membaca tasmiah b. Fase Kerja
Menjelaskan tujuan dari tindakan yang dilakukan 6)
1. Pengertian Endorphine massage merupakan suatu metode sentuhan ringan yang meningkatkan pelepasan hormon endorphin dan oksitosin
Kontrak waktu 5)
Memastikan privacy pasien 4)
Memperkenalkan diri 3)
Memberi salam 2)
Fase Orientasi 1)
6. Cara Kerja a.
Inform concent kepada ibu dan keluarga tentang pelaksanaan terapi pijat endhorphin
5 Persiapan Pasien
4. Kebijakan Prosedur ini membutuhkan kerjasama dengan suami dan keluarga dalam memberikan terapi yang akan digunakan kepada ibu bersalin kala I fase aktif
3. Indikasi Bagi ibu bersalin fisiologis pervaginam
2. Tujuan Untuk mempercepat waktu kala I fase aktif pada ibu bersalin primipara
Meminta ibu untuk menggunakan pakaian untuk penerapan endorphin massage oleh suami (miring kiri atau duduk) 4)
Persiapan Alat
a) Buku tulis
b) Bolpoin
c) Sphumomanometer
d) Stethoscope
e) Termometer
f) Partograf
g) Jam Tangan
5) Cara Kerja
a) Meminta ibu untuk memilih posisi ibu senyaman ungkin dengan duduk maupun dengan berbaring miring
b) Menganjurkan ibu untuk melakukan nafas dalam sambil memejamkan mata c)
Meminta suami klien untuk melakukan terapi endorphin massage dimulai dari permukaan luar lengan ibu dimulai dari tangan sampai lengan bawah d)
Setelah 5 menit minta suami untuk pindah ke lengan yang lain, massage lengan dilakukan setiap 20 menit selama 10 menit
e) Meminta suami melakukan kembali pada area punggung ibu, dimulai dari leher, suami memijat ringan membentuk huruf V kearah luar menuju sisi tulang rusuk membimbing gerakan sampai punggung belakang bawah selama 10 menit
f) Meminta suami dapat memperkuat efek menenangkan dengan mengucap kata-kata yang menentramkan saat memijat klien
g) melakukan endorphine massage Setelah menganjurkan suami untuk memeluk istrinya, sehingga tercipta suasana nyaman c.
Fase Terminasi 1)
Melakukan evaluasi tindakan 2)
Mengucap tahmid 3)
Berpamitan dan membereskan alat 4)
Mencatat kegiatan yang dilakukan REFERENSI Aprillia Yesie, 2010, Hipsnostetri. Jakarta: Gagas media
Aprillia Yesie, 2011. Gentle Birth Melahirkan Tanpa
Rasa Sakit . Jakarta: Gramedia Widiaswara Indonesia