Tabel 3.1 Arahan RTRW Kota Makassar untuk Bidang Cipta Karya

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

3.1

ARAHAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIIDANG CIPTA KARYA

DAN

ARAHAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA MAKASSAR
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Dalam
penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari
RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
A.

Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut

kepentingan:
1) Pertahanan keamanan
2) Ekonomi
3) Lingkungan hidup
4) Sosial budaya
5) Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

B.

Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
1) Arahan pengembangan pola ruang:
a.

Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

b. Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti
pengembangan RTH.
2) Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan,
drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

C.

Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya
yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk
kawasan

lindung,

kawasan

budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan

prasarana.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 1

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA

KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

D.

Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur
ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Kawasan Strategis

Kota Makassar (KSK)

diperlukan sebagai dasar

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur
skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada
lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud. Tabel 5.1
memaparkan identifikasi arahan RTRW Kabupaten/Kota untuk Bidang Cipta Karya,
Tabel 5.2 memaparkan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), serta
Tabel 5.3 memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta
Karya.


Tabel 3.1
Arahan RTRW Kota Makassar untuk Bidang Cipta Karya
ARAHAN POLA RUANG
(1)

ARAHAN STRUKTUR RUANG
(2)

Ruang Terbuka Hijau (RTH)
 Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan
RTH privat pada kawasan kota yang sudah
terbangun
 Pengembangan,
peningkatan,
pemantapan,
revitalisasi, dan rehabilitasi RTH publik pada
kawasan kota yang sudah terbangun..
 pengembangan,
peningkatan,
pemantapan,

revitalisasi, dan rehabilitasi fungsi RTH privat pada
kawasan kota yang belum terbangun.
 pengembangan,
peningkatan,
pemantapan,
revitalisasi, dan rehabilitasi fungsi RTH publik pada
kawasan kota yang belum terbangun.
 pengembangan,
peningkatan,
pemantapan,
revitalisasi, dan rehabilitasi RTH privat pada
kawasan reklamasi.
 pengembangan,
peningkatan,
pemantapan,
revitalisasi, dan rehabilitasi RTH publik pada
kawasan
reklamasi.
KAWASAN
BUDI

DAYA

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan unit produksi air
minum melalui Instalasi Pengolahan
Air Minum



pengembangan,
peningkatan,
pemantapan,
revitalisasi, dan rehabilitasi kawasan peruntukan
perumahan dengan kepadatan tinggi, perumahan
dengan kepadatan sedang, dan perumahan
dengan kepadatan rendah.

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Sistem Jaringan Air Limbah
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) Kota, baik IPAL
setempat maupun IPAL Komunal.

III - 2

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Sistem Pengelolaan Persampahan
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan Tempat Penampungan
Sementara (TPS)
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST) Kota

Makassar
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) Tamangapa
 Pengembangan dan peningkatan
sistem pengangkutan persampahan
Sistem Jaringan Drainase
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan kualitas sistem jaringan
drainase primer
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan kualitas sistem saluran
drainase primer
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan sistem saluran drainase
primer AREA V (wilayah timur kota)
 Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan kualitas sistem saluran
drainase sekunder.



Tabel 3.2
Identifikasi Kawasan Strategis Kota Makassar (KSK) berdasarkan RTRW
KAWASAN STRATEGIS

SUDUT

LOKASI/ BATAS

KABUPATEN/KOTA

KEPENTINGAN

KAWASAN

(1)

(2)

(3)


Kawasan Strategis Bisnis Pusat
Kota

Ekonomi

Kawasan Strategis Bisnis

Ekonomi

Losari

Kawasan Strategis Bisnis
Global
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Ekonomi


Kecamatan Bontoala, Kecamatan Makassar,
Kecamatan Mamajang, sebagian Kecamatan
Mariso, sebagian Kecamatan Panakkukang,
sebagian Kecamatan Rappocini, sebagian
Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan
Tallo, sebagian Kecamatan Tamalate,
Kecamatan Ujung Pandang, sebagian
Kecamatan Ujung Tanah, dan Kecamatan
Wajo
terletak di kawasan pusat kota lama
membujur di bagian Barat sepanjang koridor
Pantai Losari (Jalan Penghibur) Kecamatan
Ujungpandang berbatasan dengan Jl.
Penghibur di bagian Utara, di bagian Selatan
ditetapkan disebagian Kecamatan Mariso
berbatasan dengan Jl. Rajawali, dan bagian
Timur berbatasan dengan Jl. Usman Jafar, Jl.
Ranggong, Jl. Mochtar Lutfi, Jl. Maipa, Jl.
mencakup sebagian wilayah Kecamatan
Mariso dan sebagian Kecamatan Tamalate
III - 3

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Kawasan Strategis Bisnis dan
Pariwisata

Ekonomi

Kawasan Strategis Pelabuhan

Ekonomi

Kawasan Strategis Bandar

Ekonomi

Udara
Kawasan Strategis Maritim

Ekonomi

Kawasan Strategis Koridor

Ekonomi

Pesisir

Kawasan Strategis Wisata Pulau

Sosial-Budaya

Kawasan Strategis Fort

Sosial-Budaya

Rotterdam
Kawasan Strategis Energi Center

Pendayagunaan
Sumber Daya
Alam (SDA)

Kawasan strategis bisnis dan pariwisata ini
ditetapkan pada kawasan reklamasi bagian
selatan yaitu di sebagian Kecamatan Tamalate
mencakup Pelabuhan Soekarno-Hatta yang
berada pada bagian tengah Barat dan Utara
kota (mencakup wilayah Kecamatan Ujung
Tanah dan Wajo)
berada pada bagian timur kota (Kecamatan
Biringkanaya) serta berbatasan langsung
dengan Kabupaten Maros
berada di pesisir Utara Kota Makassar
tepatnya berada di Kelurahan Untia
(Kecamatan Biringkanaya) dan sebagian
berada pada kawasan pesisir Kecamatan
Tamalanrea
ditetapkan di sepanjang koridor pesisir
mencakup:
1. kawasan reklamasi utara di Kecamatan
Biringkanaya dan Kecamatan
Tamalanrea;
2. kawasan reklamasi pelabuhan di
Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung
Tanah, dan Kecamatan Wajo;
3. kawasan reklamasi barat di Kecamatan
Ujung Pandang dan Kecamatan Mariso;
dan
berada di pesisir sebelah barat Kota Makassar
dengan luas perairan 966,04 km2. Keberadaan
12 pulau-pulau yang termasuk dalam
Kepulauan
berada di pinggir pantai sebelah barat
Kota Makassar tepatnya di Kecamatan Ujung
Pandang
berada di sebelah Utara kota yang mencakup
wilayah Kecamatan Tallo, tepatnya di depan
muara Sungai Tallo yang berdekatan dengan
kawasan strategis maritim terpadu

dan/atau
Kawasan Strategis Sungai
Je’neberang

Fungsi dan Daya

Kawasan Strategis Sungai Tallo

Fungsi dan Daya
Dukung
Lingkungan

Kawasan Strategis Lindung

Fungsi dan Daya
Dukung
Lingkungan

Lakkang

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Dukung

mencakup wilayah Kecamatan Tamalate dan
bermuara di sebelah selatan Kota Makassar
melintasi bagian tengah kota mencakup
sebagian wilayah Kecamatan Panakkukang,
sebagian Kecamatan Tamalanrea, dan
sebagian Kecamatan Tallo
terletak di daerah Lakkang yang mencakup
sebagian wilayah Kecamatan Panakukang
dan sebagian Kecamatan Tallo

III - 4

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Kawasan Strategis Koridor Pesisir Fungsi dan Daya
Dukung
Lingkungan

ditetapkan di sepanjang koridor pesisir
sebagai salah satu upaya mitigasi bencana
meliputi:
a. kawasan reklamasi utara di Kecamatan
Biringkanaya
dan
Kecamatan
Tamalanrea;
b. kawasan reklamasi pelabuhan di
Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung
Tanah, dan Kecamatan Wajo;
c. kawasan reklamasi barat di Kecamatan
Ujung Pandang dan Kecamatan
Mariso; dan
d. kawasan
reklamasi
selatan
di
Kecamatan Tamalate.

Tabel 3.3
Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Makassar terkait
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
NO

(1)
1

2

3

USULAN
PROGRAM UTAMA
(2)

MERUPAKAN
LOKASI

KSK
(YA/TIDAK)

(3)

(4)

SUMBER

INSTANSI

PENDANAAN

PELAKSANA

(5)

(6)

Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM)
Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan unit produksi air
minum melalui Instalasi Pengolahan
Air Minum

Kec. Mamajang,
Kec.
Panakkukang,
Kec. Manggala,
Kec. Tamalate

YA DAN
TIDAK

APBN, APBD
Provinsi,
dan APBD
Kota

Sistem Jaringan Air Limbah
Pengembangan, peningkatan, dan
pemantapan Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) Kota, baik IPAL
setempat maupun IPAL Komunal.

Kec. Tamalate,
Kec.
Panakkukang,
Kec. Tallo, Kec.
Tamalanre, Kec.
Biringkanaya,
Kec. Ujung
Tanah, Kec.
Mariso.

YA dan
Tidak

APBN, APBD Bappeda, Dinas
Provinsi,
Pekerjaan
dan APBD
Kota
Umum dan

Seluruh Wilayah
Kecamatan Kota
Makassar

YA dan
TIDAK

Sistem Pengelolaan Persampahan
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan Tempat
Penampungan Sementara (TPS)
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST) Kota Makassar
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA)
Tamangapa
 Pengembangan dan
peningkatan sistem
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Dinas
Kebersihan dan
pertamanan
APBD
Dinas
Provinsi dan
Kebersihan dan
APBD Kota
Pertamanan

III - 5

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

4

5

6

Sistem Jaringan Drainase
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan kualitas
sistem jaringan drainase primer
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan kualitas
sistem saluran drainase primer
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan sistem saluran
drainase primer AREA V
(wilayah timur kota)
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan kualitas
sistem saluran drainase
sekunder.
 Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan kualitas
sistem jaringan drainase kota
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
 Pengembangan,
peningkatan,
dan pemantapan RTH privat
pada kawasan kota yang sudah
terbangun
 Pengembangan,
peningkatan,
pemantapan, revitalisasi, dan
rehabilitasi RTH publik pada
kawasan kota yang sudah
terbangun..
 pengembangan,
peningkatan,
pemantapan, revitalisasi, dan
rehabilitasi fungsi RTH privat
pada kawasan kota yang belum
terbangun.
 pengembangan,
peningkatan,
pemantapan, revitalisasi, dan
rehabilitasi fungsi RTH publik
pada kawasan kota yang belum
terbangun.
 pengembangan,
peningkatan,
pemantapan, revitalisasi, dan
rehabilitasi RTH privat pada
kawasan reklamasi.
KAWASAN
pengembangan,
peningkatan,
BUDI DAYA
pengembangan, peningkatan,
pemantapan, revitalisasi, dan
rehabilitasi kawasan peruntukan
perumahan dengan kepadatan
tinggi, perumahan dengan
kepadatan sedang, dan perumahan
dengan kepadatan rendah.

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tersebar Merata
Diseluruh
Kecamatan Kota
Makassar

YA DAN
TIDAK

APBN, APBD Dinas Pekerjaan
Provinsi,
Umum
dan APBD
Kota

Tersebar di
seluruh wilayah
Kota Makassar

YA DAN
TIDAK

APBD Kota,
sumber lain
yang sah,
dan
masyarakat

Bappeda, BLHD,
Dinas
Kebersihan dan
pertamanan,
Dinas Tata
Ruang dan
Bangunan, Dinas
Pekerjaan
Umum

Disemua wilayah
Kecamatan Kota
Makassar

YA DAN
TIDAK

APBN, APBD
Provinsi,
APBD Kota,
dan sumber
lain yang
sah

Bappeda, Dinas
perumahan dan
Bangunan
Pemerintah,
Dinas Tata
Ruang dan
Bangunan, Dinas
Pekerjaan
Umum

III - 6

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

E. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Sebagaimana diamanatkan dalam Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
secara

normatif,

proses

penyusunan

sinkronisasi

program

keterpaduan

pengembangan kawasan dengan infrastruktur PUPR menerima masukan/input dari
Pusat Perencanaan Infrastruktur PUPR (Pusat 1).
Dengan adanya dinamika perubahan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
PUPR, sehingga proses tersebut dilaksanakan secara paralel, untuk itu proses
penyusunan sinkronisasi program keterpaduan pengembangan kawasan dengan
infrastruktur PUPR, saat ini mengacu pada dokumen Rencana Strategis Kementerian
PUPR 2015-2019 (data rincian Renstra Sektor ), data tersebut dipadukan untuk
pengembangan kawasan didalam 35 Wilayah Pengembangan Strategis.
Pembangunan berbasis WPS merupakan suatu pendekatan pembangunan
yang:
1.

memadukan antara pengembangan wilayah dengan “market driven”;

2.

mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan;

3.

memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju wilayah strategis;

4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-kawasan pertumbuhan di WPS;
5.

mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.
Untuk itu diperlukan:



Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur dengan pengembangan
kawasan strategis dalam WPS.



Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan
Dana).
Terdapat 2 Wilayah Pengembangan Strategis di Propinsi Sulawesi Selatan :

1.

WPS 27 (Mamuju-Makale-Palopo-Kendari-Bau Bau-Wangi Wangi) adalah (Kab
Tana Toraja, Toraja Utara, Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur)

2.

WPS 28 (Makassar-Pare Pare-Mamuju)

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 7

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Gambar . 3.3 Esensi Wilayah Pengembangan Strategis

Kawasa
n

Jalur
Infrastruktur
(Jalan/Kereta)

Klaster
Industri

Klaster
Industri

Pelabuha
n/Kawas
an

Arus
Perdagangan
Ekspor &
Antarwilayah

Kawasan
Perkotaa
Klaster
Industr

Pelabuha
n/Kawas
an
Arus Perdagangan Ekspor & Antarwilayah

Gambar 3.4 Cakupan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 27 dan 28

WPS 27 dalam Cakupan Provinsi
Sul Sel

P

WPS 28 dalam Cakupan Provinsi Sul Sel
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 8

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Kawasan strategis dalam WPS 28 Wilayah Sulawesi Selatan sesuai dengan
fungsi, tujuan dan kedudukan pengembangan kawasan :
(What)


Kawasan dalam Wilayah Mamminasata merupakan kawasan yang berkembang
pesat secara nasional dan Internasional, sehingga dapat meningkatkan
Perekonmian Kawasan, dengan sektor unggulan dalam bidang Industri, Jasa
dan Perdagangan yang cakupannya multinasional.
(When)



Tujuan pengembangan wilayah tahun 2015-2019 adalah untuk mengurangi
kesenjangan

KBI

dan

KTI,

dimulai

dengan

pengembangan Kawasan

Maminasata, Kawasan Industri yang menjadi Prioritas yang diharapkan mampu
untuk meningkatkan perokonomian Kawasan secara keselurahan Sulawesi
selatan.
(Where)


Kawasan Maminasata mencakup Makassar, Gowa, Maros dan Takalar.
(Who)



Pengembangan wilayah Kawasan Strategis dalam kawasan Maminasata dan
Kawasan Industri dilakukan Oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten
sesuai dengan Kewenangannya, dengan melibatkan Investor.
(Why)



Kedudukan Kawasan Maminasata yang sangat strategis dengan akses
Pelabuhan dan Bandara yang terus dikembangkan, menjadikan kawasan
Maminasata merupakan kawasan yang dapat berkembang sebagai pusat
kegiatan Jasa, Industri, Perdagangan, dan Pariwisata yang berdaya saing
Internasional. Dengan Sumber Daya Alam yang sangat mendukung dan
melimpah, kawasan ini akan menjadi kawasan metropolitan baru
(How)



Peningkatan Konektivitas antar pusat kegiatan Internal (dalam kawasan) dan
Eksternal (dengan Kegiatan di luar Sulawesi Selatan, yang mendukung kegiatan
Industri, Perdagangan, Jasa dan Pariwisata, mulai aksesibilitas, akomodasi,
industri, tenaga kerja, sampai kepada pendistribusiannya.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 9

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022



Penyedian dan Penyiapan Sarana dan Prasarana wilayah guna menunjang
perkembangan penduduk akibat adanya pergerakan tenaga kerja yang besar.

Gambar 3.5 Wilyah Pengembangan Strategis 28 (Propinsi Sulawesi Selatan)

WILAYAH PENGEMBANGAN
STRAEGIS 28 (WILAYAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN)

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 10

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

F.

Arahan Rencana Pembangunan Daerah
Penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan

Nasional. Dalam undang-

undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi,
dan program Kepala Daerah yang penyusunannya

berpedoman pada RPJP

Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan
Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan
Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Dalam penyusunan RPI2JM Kota Makassar, tentu perlu mengacu pada
rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan
sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Dalam
arahan RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019, memuat :
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 11

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

1.

RPJMD Kota Makassar Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah 5 (lima) tahunan yang menjabarkan visi, misi dan
program Walikota terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2013.

2.

Penyusunan RPJMD Kota Makassar tahun 2014-2019 berpedoman pada
Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

3.

RPJMD Kota Makassar tahun 2014-2019 menjadi acuan bagi seluruh
Satuan

Kerja

Strategis

Perangkat

(Renstra-SKPD),

Daerah

(SKPD)

dalam

menyusun

dan dalam pelaksanaannya

Rencana

akan dijabarkan

dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
4.

RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-2019

disusun dengan Mainstreaming

Pro-Poor, Pro-Gender, dan Pro-Environment
5.

RPJMD Kota Makassar tahun 2014-2019 merupakan

separuh

dari

pelaksanaan tahap kedua RPJPD (Tahun 2010 s/d Tahun 2014) dan tahap
ketiga RPJPD (Tahun 2015 s/d 2020).
6. Mengacu pada RTRW Kota Makassar Tahun 2012-2032, RTRW Sulawesi
Selatan tahun 2009 – 2029,
7.

RPJM Nasional tahun 2010-2014, RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013-2018.

8. Penyusunan RPJMD juga memperhatikan amanat nasional, seperti Standar
Pelayanan Minimal (SPM), Millenium Development Goal’s (MDG’s) dan
Inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Pembangunan Berkeadilan, Perpres No.
15 Thn 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan kemudian
dijabarkan dalam Perbup No. 38 Thn 2012 tentang SPKD Kota Makassar,
Inpres No. 9 Thn 2000 tentang PUG, Permendagri No. 67 Thn 2012 Tentang
KLHS dan Permendagri No. 77 Thn 2012 tentang Parameter HAM.
9. Memberikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan
Daerah

(pemerintah

daerah,

dunia

usaha

dan

masyarakat)

dalam

mewujudkan cita-cita pembangunan daerah sesuai dengan visi jangka
menengah yang telah disepakati bersama.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 12

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

10. Memberikan

pedoman

bagi

Satuan

Kerja

Perangkat

Daerah

dalam

menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD tahun 2014-2019.
i.

Visi Kota Makassar Tahun 2014-2019
Visi adalah gambaran tentang kondisi Kota Makassar yang akan diwujudkan

pada akhir periode 2014-2019. Substansi utama dari visi ini adalah rumusan visi Kapala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang penjelasan visinya dijabarkan secara
teknokratis sesuai sistem perencanaan pembangunan daerah. Selain itu, rumusan visi
ini juga memperhatikan visi RPJPD Kota Makassar 2005-2025 dan visi RPJMD Provinsi
Sulawesi Selatan 2013-2018.
Visi RPJPD Kota Makassar 2005-2025 adalah “Makassar sebagai Kota Maritim,
Niaga, Pendidikan, Budaya dan Jasa yang Berorientasi Global, Berwawasan
Lingkungan dan Paling Bersahabat”. Visi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018
adalah “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul
Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018”. Terhadap visi RPJPD Kota
Makassar 2005-2025, perhatian difokuskan pada prioritas kebijakan yang menjadi
arahan RPJPD untuk RPJMD periode 2014-2019. Terhadap visi RPJMD Provinsi
Sulawesi Selatan 2013-2018, perhatian difokuskan pada prioritas kebijakan yang
relevan dengan isu strategis Kota Makassar.
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan pembangunan dan isu strategis
daerah Kota Makassar dengan memperhatikan sepenuhnya visi kepala daerah
terpilih, maka Visi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 adalah:
“Makassar Kota Dunia yang Nyaman Untuk Semua pada Tahun 2019”
Visi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 ini memiliki konsistensi dengan visi RPJPD
Kota Makassar 2005-2025, khususnya dengan penekanan visi RPJPD pada “orientasi
global”, yang dalam visi RPJMD dirumuskan sebagai “kota dunia”, serta penekanan
“berwawasan lingkungan” dan “paling bersahabat” pada visi RPJPD yang pada visi
RPJMD dirumuskan sebagai “yang nyaman untuk semua”. Pokok visi “kota maritim,
niaga, pendidikan, budaya dan jasa” pada visi RPJPD, dalam visi RPJMD 2013-2018
ditempatkan sebagai bagian dari substansi “kota dunia”. Dihubungkan dengan visi
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, relevansi visi RPJMD Kota Makassar 2014DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 13

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

2019 terletak pada posisi “Makassar kota dunia yang nyaman untuk semua” yang
merupakan bagian penting dari terwujudnya “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama
Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun
2018”.
Pernyataan visi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 memiliki tiga pokok visi yang
merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai Kota Makassar pada akhir periode
2014-2019. Penjelasan masing-masing pokok visi tersebut, adalah sebagai berikut.
Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki keunggulan
komparatif, kompetitif dan inklusifitas yang berdaya tarik tinggi atau memukau dalam
banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya alam dan infrastruktur sosial ekonomi
yang menjanjikan terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan standar dunia.
Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya “masyarakat sejahtera standar
dunia”.
Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses pembangunan yang semakin
menyempitkan kesenjangan dan melahirkan kemandirian secara stabil, dalam
struktur dan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan bagi berkembangnya
masyarakat yang mengedepankankan prinsip inklusifitas serta pola hubungan yang
setara antara stakeholder dan stakeowner dalam pembangunan. Pokok visi ini dapat
dikristalkan sebagai terwujudnya “kota nyaman kelas dunia”.
Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan
pemanfaatan pembangunan yang dapat dinikmati dan dirasakaan seluruh lapisan
masyarakat tanpa diskriminasi berdasarkan jenjang umur, jenis kelamin, status sosial
dan kemampuan diri (termasuk kelompok difabel). Pokok visi ini dapat diristalkan
sebagai terwujudnya “pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi”.
ii.

Misi Kota Makassar Tahun 2014-2019
Misi dalam RPJMD ini dimaksudkan sebagai upaya umum yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Setiap misi akan dijalankan untuk mewujudkan
pokok visi yang relevan. Rumusan misi RPJMD Kota Makassar 2014-2019 adalah
sebagai berikut.
(1) Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera kelas dunia
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 14

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) pengurangan
pengangguran, (2) pemberian jaminan sosial keluarga, (3) pelayanan kesehatan gratis
(4) pelayanan pendidikan gratis, (5) penukaran sampah dengan beras, (6) pelatihan
keterampilan dan pemberian dana bergulir, (7) pembangunan rumah murah, dan (8)
pengembangan kebun kota. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi
“masyarakat sejahtera standar dunia”.
(2) Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia
Misi ini mencakup berbagai upaya umum dalam hal: (1) penyelesaian masalah
banjir, (2) pembentukan badan pengendali pembangunan kota, (3) pembangunan
waterfront city, (4) penataan transportasi publik, (5) pengembangan infrastruktur
kota, (6) pengembangan pinggiran kota, (7) pengembangan taman tematik, (8)
penataan lorong. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “kota nyaman
kelas dunia”.
(3) Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas
korupsi
Misi ini mencakup upaya umum dalam hal: (1) peningkatan pendapatan asli
daerah, (2) peningkatan etos dan kinerja aparat RT/RW, (3) peningkatan pelayanan di
kelurahan, (4) pelayanan publik langsung ke rumah, (5) pengembangan pelayanan
publik terpadu di kecamatan, (6) modernisasi pelayanan pajak dan distribusi, (7)
pengembangan akses internet pada ruang publik, (8) penguatan badan usaha milik
daerah. Misi ini diarahkan untuk mewujudkan pokok visi “pelayan publik kelas dunia
bebas korupsi.
3.2

RENCANA STRATEGIS INFARSTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA.
Agar pembangunan kota Makassar memiliki daya dan tepat guna bagi

peningkatan

kesejahteraan

rakyat

maupun

kualitas

lingkungan

secara

berkelanjutan, maka diperlukan kekuatan kultural, moral dan religiusitas berupa
nilai-nilai yang ditumbuh kembangkan

bersama. Arah kebijakan

perioritas

pembangunan Kota Makassar adalah dengan pengembangan rencana strategis
yaitu:

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 15

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

A.

Rencana Kawasan Permukiman (RKP)

B.

Rencana Induk Penyediaan Air Minum
Berdasarkan

Permen

PU

No.

18

Tahun

2007,

Rencana

Induk

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka
panjang

(15-20

tahun)

yang

merupakan

bagian

atau

tahap

awal

dari

perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam
beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensidimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi
maupun lintas kabupaten/kota/provinsi.
Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek
keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga
unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.
Di dalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk dijadikan
arahan pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan SPAM adalah
bagian Rencana Pengembangan SPAM yang terdiri dari:

C.

a.

Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah;

b.

Rencana Sistem Pelayanan;

c.

Rencana Pengembangan SPAM; dan

d.

Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum.

Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Strategi

menengah

Sanitasi

Kota adalah dokumen

yang disusun untuk percepatan

rencana

strategis

pembangunan

berjangka

sektor sanitasi

Kabupaten yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan
rencana tindak pembangunan

sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh

Pokja Sanitasi Kota Makassar didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kota Makassar
berpedoman pada prinsip:
a.

Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);

b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 16

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

c.

Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan

d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Makassar
maka Kebijakan Umum Pembangunan Sektor Sanitasi adalah sebagai berikut :
1)

Meningkatnya

upaya

pengelolaan

sampah

perkotaan

terutama

pada

pengurangan timbunan sampah (zero waste) sehingga sampah yang harus
dikelola semakin sedikit;
2) Meningkatnya sistem pengelolaan dan pelayanan limbah B3 (bahan berbahaya
beracun)

pada

kegiatan-kegiatan

tertentu

yang

dianggap

berpotensi

menghasilkan limbah B3 seperti rumah sakit, bengkel, laboratorium uji dan lainlain;
3) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara sumberdaya
alam dan lingkungan hidup;
4) Pemerintahan yang berorientasi pada Tata Praja Lingkungan yang berwawasan
lingkungan (Good Environmental Governance);
5) Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang
bersih.
Sedangkan Prioritas Arah Kebijakan adalah :
1.

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara
Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup didasarkan pada agenda
21 (nasional dan global) dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan nasional yang berkelanjutan (sustainable development);

2.

Mengarusutamakan

(mainstreaming)

prinsip-prinsip

pembangunan

berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;
3.

Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup;

4. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan
pembangunan;
5.

Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama
dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam
yang bersifat musiman dan bencana;
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 17

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

6. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup
dan berperan aktif sebagai kontrol-sosial dalam memantau kualitas
lingkungan hidup;
7.

Ketersediaan lokasi Tempat Pembuangan Akhisr (TPA) sampah.

8. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat;
Adapun Program Pembangunan terkait sanitasi adalah :
1.

Program Pembangunan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

2.

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

3.

Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

4. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak
lingkungan.
5.

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.
7.

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Bersih.

8. Program Lingkungan Sehat Perumahan.
A.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan

1)

Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air
limbah domestik.

2) Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan
prasarana pengelolaan air limbah domestic melalui IPAL komunal dan on site.
Salah satunya adalah rencana pembangunan IPAL Losari dan IPAL Kawasan
Sasaran
1) Meningkatkan keterlibatan warga dalam pengelolaan air limbah domestik
dalam bentuk KSM di 80 lokasi dalam program USRI dan KSM / BPS pada
program SLBM DAK & IEG AusAid sampai tahun 2017.
2) Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 261.958 unit menjadi 295.439 unit
sampai tahun 2017 (100%).
3) Meningkatkan cakupan jamban keluarga melalui pembangunan IPAL komunal
dari 14 unit menjadi 100 unit pada tahun 2017.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 18

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Strategi
1) Mengoptimalkan kader lingkungan dengan melibatkan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan air limbah domestik.
2) Optimalisasi/implementasi program sanitasi dan jaringan air limbah rumah
sehat.
3) Implementasi program air limbah terhadap masyakat yang masih BABS.
4) Melibatkan sektor swasta dalam pengelolaan air limbah.

B.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan
Tujuan

1)

Menumbuh kembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan sampah diwilayah perkotaan.

2) Mengoptimalkan kinerja pelayanan pengelolaan sampah dan meningkatkan
cakupan diwilayah perkotaan.
Sasaran
1)

Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan
persampahan dalam bentuk kelompok (masyarakat),

Pengolahan bank

sampah, TPST, Green clean di wilayah perkotaan sampai tahun 2017.
2) Meningkat cakupan pelayanan sampah dari 90% menjadi 95% pada tahun 2017
diwilayah perkotaan.
Strategi
1)

Mengoptimalkan fungsi pokja dan kader lingkungan dengan melibatkan peran
serta masyarakat.

2) Membangun komunikasi kader lingkungan melalui kegiatan sharing dan diskusi.
3) Melibatkan sektor swasta dalam pengelolaan sampah.
4) Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah sesuai dengan
kebutuhan.
5) Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan sampah.
C.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase
Tujuan
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 19

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

1)

Meningkatkan kegiatan yang berbasis masyarakat untuk pembangunan dan
pengelolaan drainase permukiman.

2) Meningkatkan koordinasi perencanaan drainase yang terpadu dengan instansi
terkait.
3) Meningkatkan akses drainase pada kelurahan-kelurahan yang tidak / belum
mempunyai drainase
4) Mengoptimalkan system drainase primer dan sekunder.
Sasaran
1)

Meningkatkan jumlah cakupan (kelurahan) dalam penataan drainase melalui
program kemitraan.

2) Mengurangi wilayah genangan
3) Mereview dokumen teknik system Drainase
4) Mengoptimalkan Pokja AMPL dalam mengkoordinasi program drainase
sebanyak 2 bulan sekali.
Strategi
1) Pengoptimalisasi SDM SKPD terkait satu koordinasi dalam perencanaan
drainase yang tepat guna.
2) Meningkatkan alokasi pendanaan pembangunan drainase kota dengan
melibatkan peran serta instansi terkait
3) Miningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan

D.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene
Tujuan

1) Meningkatkan kehidupan masyarakat yang bersih, sehat melalui perubahan
perilaku dan pembangunan sarana sanitasi dan air minum
2) Meningkatkan jumlah rumah sehat
3) Meningkatkan kapasitas tenaga SDM yang kompetensi dengan dukungan
pemerintah dan perguruan tinggi.
4) Meningkatkan

pemahaman

pemerintah

dan

masyarakat

untuk

mengimplementasikan STBM (Sanitasi Total berbasis Masyarakat)
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 20

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

Sasaran
1) Meningkatkan cakupan ODF dari 11 kelurahan menjadi 143 kelurahan sampai
tahun 2017.
2) Mengurangi resiko penyakit yang berbasis lingkungan
3) Meningkatkan kapasitas SDM (Sanitarian) untuk melakukan pemicuan sebagai
bagian dari program STBM
4) Meningkatkan kapasita dari kader lingkungan menjadi kader pemicuan dari 190
kader menjadi 240 kader tahun 2017.
Strategi
1)

Meningkatkan pemicuan di kelurahan yang masih beresiko tinggi.

2) Mengoptimalkan kader lingkungan di masing-masing kelurahan untuk menjadi
kader pemicuan
3) Mengoptimalkan Pokja Sanitasi di Kelurahan dengan memberikan peran dan
tugas monitoring kegiatan STBM dan penyusunan program AMPL.
E.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Bersih dan Minum
Tujuan

1)

Melaksanakan rehabilitasi dan perlindungan sumber air baku milik PDAM

2) Mencari sumber-sumber air baku alternative
3) Melakukan program penurunan kehilangan air
4) Meningkatkan akses layanan air minum melalui penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai.
5) Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih menjadi air minum
6) Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM pengelolaan air bersih
Sasaran
1)

Konservasi wilayah-wilayah sumber air baku PDAM

2) Meningkatkan kapasitas air baku PDAM pada tahun 2017
3) Meningkatkan cakupan layanan air minum perkotaan dari 54,4% menjadi 95%
pada tahun 2017.
4) Meningkatkan legalitas kelembagaan pengelolaan di tingkat masyarakat pada
tahun 2017.
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 21

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

5) Meningkatkan kapasitas kelembagaan BPSPAMS dari 31% menjadi 100%
Strategi
1)

Tersusunnya peraturan (Perda) pengelolaan dan pemeliharaan system
penyediaan air minum PDAM pada tahun 2017

2) Tersusunnya peraturan (Perda) Pengambilan Air Bawah Tanah
3) Meningkatkan keterlibatan masyarakat baik dalam pembangunan sarana dan
prasarana air minum, maupun perbaikan kinerja kelembagaannya melalui
kemitraan maupun sumber dana lainnya.
4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyediaan air bersih melalui
optimalisasi pemanfaatan sumber air yang ada
3.3

ARAHAN PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
Arahan peraturan daerah tentang bangunan dan gedung diatur dalam NOMOR

15 TAHUN 2004 TENTANG TATA BANGUNAN dalam perda ini nantinya tidak hanya
mengatur tentang aspek bangunan, tata ruang dan lingkungan saja, namun juga
berpotensi menghasilkan PAD baru.

Misalnya setiap gedung yang akan dibangun

harus sesuai dengan standar bangunan dalam perda. Standar itu akan dikenakan
pajak termasuk ketinggian gedung. Hal ini hampir sama dengan mekanisme
pengaturan gedung di Jakarta. Lebar dan tinggi gedung dihitung untuk menghasilkan
pajak atau retribusi baru.
3.4

ARAHAN RENCANA TATA BANGUNAN & LINGKUNGAN (RTBL)
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan
rancang

bangun

suatu

lingkungan/kawasan

yang

dimaksudkan

untuk

mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta
memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana
umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian
rencana,

dan

pedoman

lingkungan/kawasan. Materi

pengendalian
pokok

dalam

pelaksanaan
Rencana

Tata

pengembangan
Bangunan

dan

Lingkungan meliputi:
a.

Program Bangunan dan Lingkungan;

b.

Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 22

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

c.

Rencana Investasi;

d.

Ketentuan Pengendalian Rencana; dan

e.

Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan

lingkungan, atau panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu dikutip dan
diacu dalam RPI2JM yaitu Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan
yang meliputi:
 Visi Pembangunan;
 Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan;
 Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan
 Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya.
3.5

ARAHAN

RENCANA

PEMBANGUNAN

DAN

PENGEMBANGAN

KAWASAN

PERMUKIMAN (RP2KP)
Strategi

Pengembangan

merupakan

suatu

permukiman

dan

dokumen
infrastruktur

Permukiman
strategi

dan

Infrastruktur

operasional

perkotaan

yang

dalam
sinergi

Perkotaan

pembangunan
dengan

arah

pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan
program-program

pembangunan

infrastruktur

Cipta Karya. SPPIP memuat

arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastrukturpermukiman makro
pada skala kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan
rencana pembangunan (RPJMD). SPPIP memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a.

sebagai

acuan

permukiman

bagi

implementasi

dan infrastruktur

program-program

pembangunan

perkotaan, sehingga dapat terintegrasi

dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;
b.

Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan

program

sektoral bidang Cipta Karya di daerah;
c.

Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;

d.

Sebagai

sarana

untuk

integrasi

semua

kebijakan

dan

strategi

pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang tertuang di
berbagai dokumen; dan

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 23

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

e.

Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan
pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

3.5.1

Potensi Dan Permasalahan Permukiman Infrastruktur Perkotaan

A. Potensi Pengembangan Kawasan
1. Simpul Transportasi Darat
Transportasi

pengembangan

sistem

transportasi

diarahkan

untuk

meningkatkan aksesibilitas penduduk, pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi
terhadap pusat-pusat pelayanan dan pemasaran, baik yang berada
maupun

di

luar

Wilayah

Kota

Makassar,

di

dalam

yang dilakukan dengan

pengembangan, peningkatan dan pembangunan prasarana dan sarana transportasi
darat, laut, dan udara.
Sistem transportasi darat ditingkatkan dengan membangun jalur "Outer
Ring Road" yang menghubungkan internal Wilayah Kota Makassar, jaringan jalan di
dalam dan ke luar Wilayah Kota Makassar.Membangun dan memfungsikan terminal
regional bagian Utara dan Selatan Wilayah Kota Makassar.Memfungsikan sistem
transportsi sungai dan membangun prasarana dan sarananya.
2.

Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKN) dalam Struktur Ruang. Nasional
Metropolitan

Mamminasata

yang terdiri

dari

Kota

Makassar,

Kota

Maros, Kota Sungguminasa dan Kota Takalar ditetapkan sebagai PKN dan
relatif terletak di pantai barat Sulsel. Mamminasata
pusat jasa pelayanan

perbankan

yang cakupan

berfungsi sebagai

pelayanannya berskala

nasional; pusat pengolahan dan atau pengumpul barang secara nasional
khususnya

KTI, menjadi

simpul

transportasi

udara maupun laut skup

pelayanan nasional, pusat jasa publik lainnya seperti pendidikan tinggi dan
kesehatan yang skup pelayanannya nasional khususnya KTI, berdaya dorong
pertumbuhan wilayah sekitarnya, dan menjadi pintu gerbang internasional
terutama jalur udara dan laut.
3.

Lahan
Penggunaan lahan di Kota Makassar terdiri atas lahan untuk bangunan dan

halaman sekitarnya.tegal / kebun / ladang / huma, padang rumput, tambak, kolam
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 24

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

/ tebat/empang, lahan yang sementara tidak diusahakan, lahan untuk tanaman
perke-bunan dan sawah. Penggunaan

kayu-kayuan,
didominasi

oleh kawasan

perdagangan,

jasa

budidaya yaitu

lahan

kota Makassar

permukiman,

perkantoran,

komersial, pendidikan, peribadahan, olah raga, sosial,

pemerintahan, dan jaringan prasarana jalan, dan lain
4.

Jaringan prasarana
Prasarana dasar lingkungan permukiman pada kawasan perencanaan relatif

belum

memadai,

jika dikaitkan

dengan

status kawasan

sebagai kawasan

perkotaan dengan fungsi dan peran sebagai PKW. Meskipun belum memadai
namun keberadaannya telah dapat dirasakan sebagian masyarakat
ini. Adapun jenis infrastruktur

di kawasan

yang telah tersedia di kawasan perencanaan

terdiri atas :
i.

Jaringan jalan; arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan

yang terhirarki

membentuk satu sistem jaringan transportasi darat perkotaan.
ii.

Jaringan air bersih; kawasan ini telah terlayani oleh jaringan air bersih
melalui perpipaan yang bersumber dari PDAM Kota Makassar.

iii.

Prasarana

sanitasi/

limbah; sebagian

besar rumah telah memiliki MCK

individu lengkap dengan septictanknya, yang belum memiliki MCK individu
umumnya permukiman masyarakat berpenghasilan rendah yang berada di
daerah pesisir Kota Makassar dan pada daerah pinggiran kota.
iv.

Prasarana dan sarana persampahan ketersediaan dan pelayanannya belum
optimal; hal ini terindikasi dari masih banyaknya sampah-sampah yang
berserakan di dalam kota, ataupun sampah yang menumpuk di TPS namun
belum diangkut hingga berhari-hari lamanya.

v.

Jaringan drainase, khususnya saluran tersier dengan geometris ukuran lebar
atas 30 – 80 cm banyak yang tidak berfungsi optimal, bahkan banyak yang
sudah rusak.

B.

Prasarana Permukiman dan Penataan Bangunan dan Lingkungan
Pola

perkembangan

permukiman

pada

kawasan

perencanaan

yang

sebagian memanjang (linear) mengikuti pola jaringan jalan, sebagian lainnya
DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 25

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

memusat berorientasi pada komponen tertentu cukup memudahkan dan lebih
ekonomis dalam mengembangkan prasarana dan sarana dasar permukiman, seperti
pembangunan jalan setapak, hidran kebakaran, taman tempat bermain, taman,
prasarana olah raga, tanggul penahan ombak pada daerah pesisir, dan talud tebing
sungai dimana terdapat jejeran rumah, dan sebagainya.
Demikian

pula

dengan

upaya

penataan

kawasan, seperti pengaturan orientasi bangunan

bangunan

dan

lingkungan

rumah, jarak antar bangunan

rumah, kelayakan bangunan rumah baik secara sosial maupun konstruksinya.
Dengan pola perkembangan yang linear hal-hal tersebut akan lebih memudahkan
dalam pengaturan dan pengendalian, serta peningkatan kualitas lingkungannya.
C.

Permasalahan Kawasan
Air Bersih

1.


Tersedia jaringan perpipaan dari PDAM, namun sebagian masyarakat
belum

mampu

tersebut,

secara

terutama

ekonomi

golongan

menjangkau

masyarakat

layanan

air

berpenghasilan

bersih
rendah

(MBR).


PDAM masih terbatas, terutama

Kapasitas pelayanan SPAM dari
kawasan pinggiran kota.



Kualitas air bersih alternatif (untuk mandi, cuci) yang bersumber dari air
tanah (sumur bor) dan air permukaan (sungai dan sumur terbuka) sangat
rendah, terutama akibat interusi air laut dan seringnya banjir akibat
luapan sungai.



Belum

tersedia

kran

umum

air

minum

yang

dapat

melayani

masyarakat kurang mampu pada kawasan tersebut.
Sanitasi/ Limbah

2.


Sebagian rumah tangga belum memiliki MCK individu.



Air Limbah rumah tangga menggenang

di halaman belakang atau

samping rumah.
3.

Persampahan

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 26

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022



Sampah rumah tangga dibuang di sungai, laut, atau di lahan-lahan
kosong sekitar rumah.



Ketersediaan

Tempat Pembuangan

Sementara

(TPS) sampah sesuai

jangkauan layanannya yakni per-RW belum memadai, juga frekuensi
pengangkutan sampah ke TPA Sampah masih sangat rendah.


SDM yang menangani persampahan terutama tenaga lapangan

masih

kurang, sehingga terlihat sampah-sampah di TPS hingga berhari-hari
belum diangkut, sehingga mencemari udara dan mengganggu visualisasi
lingkungan.
4.

Drainase

 Saluran drainase yang ada belum terpadu dalam sebuah sistem drainase
perkotaan. Masih banyak terlihat saluran drainase tersier tidak terintegrasi
kedalam saluran yang lebih besar, demikian pula saluran sekunder ke
saluran primer, hingga ke outlet sungai dan/atau laut.
 Kurangnya kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi saluran drainase yang
telah

rusak

dan

tersedimentasi

, sehingga

banyak

terlihat saluran-

saluran drainase telah tertimbun tanah atau sampah namun belum di
bersihkan.
5.

Prasarana permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang

diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama
untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik diperkotaan maupun di perdesaan,
khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya. Visi penataan
bangunan

gedung

dan

dan

lingkungan

yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah : (1)

memberdayakan

lingkungan

adalah terwujudnya

bangunan

masyarakat dalam penyelenggaraan

tertib, layak huni, berjati diri, serasi dan selaras,
masyarakat

dan

bangunan gedung yang
(2) memberdayakan

agar mandiri dalam penataan lingkungan yang produktif dan

berkelanjutan.

DINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

III - 27

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
KOTA MAKASSAR TAHUN 2018-2022

D.

Permasalahan Umum
Secara nasional, penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa

permasalahan dan tantangan yang antara lain :
Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung :

1.


Kurang ditegakkannya

keamanan dan kenyamanan

aturan keselamatan,

Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana.

2.


Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung.
Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara :
Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

 Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan
efisien.
 Masih banyaknya asset Negara yang tidak teradministrasi dengan baik.
3.

Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan :



Masih banyaknya sebaran permukiman kumuh.



Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan bangunan
gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.



Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi ekonomi untuk
mendorong pertumbuhan kota.



Sarana lingkungan hijau/open space atau

public space,