Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk Meningkatkan Penjualan pada Apotek CV Keluarga, Palangkaraya Kalimantan Tengah.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
One of the most important activity of the company is selling and it is the central point for the company. Selling activities are useful to obtain the optimal profit to improve company performance and to maintain the company's survival in the long term. Companies need the information before making a decision to implement the business strategy in order to survive in a competitive business that exists today. Companies need accurate, relevant, timely, and complete informantion that can give confidence in decision making. The purpose of this study was to assess the extent to which accounting system that runs the current sales at pharmacies CV "Keluarga" can provide the required information. Data analysis using the method of qualitative analysis. The results showed that the accounting information system that runs it is still done manually. In other words, the new accounting information systems sales of drugs have the orientation towards to a computerized system.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Salah satu aktivitas perusahaan yang terpenting adalah penjualan dan merupakan titik sentral bagi perusahaan. Kegiatan penjualan berguna untuk memperoleh laba yang optimal untuk meningkatkan kineerja perusahaan serta untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Perusahaan membutuhkan informasi sebelum mengambil sebuah keputusan untuk menerapkan strategi usaha agar tetap bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang ada saat ini. Perusahaan membutuhkan informasi yang akurat, relevan, tepat waktu, dan lengkap yang dapat memberikan keyakinan dan kepastian dalam pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana sistem akuntansi penjualan yang berjalan saat ini pada Apotek CV “Keluarga” dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Data dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual. Dengan kata lain, sistem informasi akuntansi penjualan obat yang baru mempunyai orientasi ke arah sistem terkomputerisasi. Kata-kata kunci: Sistem informasi akuntansi, dan penjualan tunai.
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PENGESAHAN………..ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii
KATA PENGANTAR……….iv
ABSTRACT……….vii
ABSTRAK………...viii
DAFTAR ISI………ix
DAFTAR GAMBAR……….xiii
DAFTAR LAMPIRAN……….xiv
BAB I PENDAHULUAN……….………...1
1.1Latar Belakang Penelitian………...1
1.2Identifikasi Masalah………....4
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………....5
1.4Kegunaan Penelitian………...5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………...7
2.1 Peranan Sistem Informasi Akuntansi……….………...7
2.1.1 Pengertian Peranan………...7
2.1.2 Pengertian Sistem...………..8
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Pengertian Akuntansi….………....11
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi…….………11
2.1.6 Komponen Sistem Informasi Akuntansi………13
2.1.7 Unsur-Unsuur Sistem Informasi Akuntansi………...15
2.1.8 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi………..17
2.1.9 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi………...19
2.2 Penjualan………….………20
2.2.1 Pengertian Penjualan………..………20 2.2.2 Jenis-Jenis Transaksi Penjualan……….22
2.2.3 Tujuan Penjualan………24
2.2.4 Penjualan secara Komputerisasi……….26
2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan………...27
2.3.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan………..28
2.4 Prosedur Penjualan Tunai………29
2.5 Tanggung Jawab setiap Fungsi Terkait dalam Penjualan………...32
2.6 Dokumen yang Digunakan………..33
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN………...35
3.1 Objek Penelitian………35
3.2 Jenis Penelitian………..35
3.3 Definisi Operasional Variabell………..35
3.4 Populasi dan Sampel……….36
3.5 Teknik Pengumpulan Data………36
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….………...38
4.1 Gambaran Umum Perusahaan………...38
4.2 Struktur Organisasi………38 4.3 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi pada
Apotek CV “Keluarga”……...………..40 4.4 Fungsi yang Terkait dalam Penjualan Tunai yang Digunakan pada Apotek CV “Keluarga”……….41 4.5 Catatan dan Dokumen Penjualan Tunai yang Digunakan pada
Apotek CV “Keluarga”………42 4.6 Prosedur Sistem Informasi Penjualan Obat pada Apotek CV
“Keluarga”……….42 4.7 Permasalahan yang Dihadapi ………44 4.8 Kelemahan Prosedur Sistem Informasi Penjualan Obat pada
Apotek CV “Keluarga”……….45 4.9 Pembahasan………...46
4.9.1 Prosedur Sistem Informasi Penjualan Obat pada Apotek
CV “Keluarga” secara Terkomputerisasi………..46 4.9.2 Rekomendasi untuk Mengatasi Permasalahan dan Kelemahan Prosedur Sistem Informasi Penjualan Obat pada Apotek
CV “Keluarga”………48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...50 5.1 Simpulan……….50
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran………...50
DAFTAR PUSTAKA………...52
LAMPIRAN……….53 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Struktur Organisasi Apotek CV “Keluarga”………...39
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A Flow Chart Prosedur Sistem Informasi Penjualan
Obat pada Apotik CV “Keluarga” ……….53
Lampiran B Flow Chart Terkomputerisasi Prosedur Sistem Informasi Penjualan
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut mendorong terjadinya persaingan ketat antar perusahaan. Perusahaan adalah suatu instansi yang terorganisir, berdiri dan berjalan yang tidak dapat terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip dasar perusahaan pada umumnya. Perusahaan didirikan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk dipertahankan kelangsungan hidup usahanya.
Untuk tetap bisa bertahan dengan persaingan yang semakin ketat maka perusahaan harus mampu menerapkan strategi usaha matang dalam hal penetapan harga jual, pengendalian biaya, dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Strategi tersebut dapat tercapai apabila didukung dengan penerapan sistem informasi akuntansi yang baik. Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari berbagai prosedur dan merupakan satu kesatuan sistem operasional perusahaan.
Seiring dunia usaha yang semakin kompetitf dengan persaingaan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu, maka setiap perusahaan dituntut untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, banyak sekali perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki sistem perusahaan-perusahaan.
(10)
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Mulai dari cara yang tradisional sampai cara yang modern. Banyak perusahaan melakukan usaha tersebut untuk mencapai tujuannya itu. Perusahaan harus tetap berusaha mempertahankan kelangsungan usahanya di masa yang akan datang. Usaha yang dilakukan pasti memiliki kemampuan untuk menghasilkan profit dan keuntungan. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk mencapai tujuan khususnya, perusahaan memerlukan penyediaan informasi yang cukup. Sistem akuntansi dalam suatu perusahaan mempunyai manfaat dan peeranan yang penting dalam tercapainya tujuan perusahaan. Sistem akuntansi tidak hanya mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi saja, akan tetapi mempunyai peranan yang penting dalam melaksanakan bisnis perusahaan. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi, pengidentifikasian, mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang. Informasi adalah data yang berguna diolah sehingga dapat dijadikan sumber untuk mengambil keputusan yang tepat. Sedangkan sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan yang didirikan ada dua macam, yaitu di bidang jasa dan manufaktur. Tentu saja kelangsungan usaha ini dapat terwujud jika barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di pasaran, dan dapat menarik pangsa pasar. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan mempelajari sistem penjualan, karena penjualan merupakan sumber penghasilan bagi perusahaan. Penjualan yang sukses adalah penjualan yang dapat menguasai pangsa pasar. Dengan peningkatan penjualan maka laba yang akan diperoleh perusahaan akan meningkat serta perusahaan akan dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya.
(11)
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah perusahaan. Pengelolaan perusahaan yang kurang baik akan merugikan perusahaan karena dapat berdampak pada perolehan laba, dan pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan. Sehingga banyak cara yang sering ditempuh untuk memperbaiki sistem penjualan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memiliki sistem berbeda dalam melakukan usahanya. Dalam menjalankan usahanya perusahaan mempunyai tujuan utama untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Perusahaan memperoleh laba dari kegiatan pokok perusahaan yaitu penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya.
Pada perusahaan jasa maupun manufaktur, penjualan sangatlah penting dan merupakan salah satu roda penggerak dalam kelangsungan hidup usaha perusahaan. Aktivitas penjualan tidak hanya sekedar pekerjaan menjual saja, tapi adalah dari awal bagaimana aktivitas penjualan tersebut dapat tercatat baik, bagaimana memperoleh konsumen, kemudian mengadakan pemesanan, sampai barang tersebut diterima oleh konsumen dengan puas tanpa adanya keluhan dari konsumen. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan kegiatan operasionalnya, salah satunya dengan meningkatkan penjualan. Dengan melakukan penjualan ini perusahaan akan menjadi kompetitif agar dapat terus bertahan dapat terus memperoleh laba yang diharapkan. Semua ini mendorong perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar penjualan tetap berjalan dengan baik. Penjualan sebagai aktivitas utama dalam suatu perusahaan perlu diperhatikan dengan baik karena dari penjualan ini akan menghasilkan keuntungan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Aktivitas penjualan harus direncanakan dan dilaksanakan dengan efektif, efisien, dan ekonomis agar perusahaan dan konsumen sama-sama mendapatkan kepuasan.
(12)
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha Apotik CV “Keluarga” merupakan sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang penjualan dan peramuan obat-obatan, alat kesehatan, dan juga pelayanan jasa kesehatan yaitu dengan membuka tempat praktek dokter. Perusahaan ini berkonsentrasi pada penjualan obat-obatan. Sistem akuntansi penjualan yang
dijalankan oleh Apotik CV “Keluarga” saat ini adalah sistem akuntansi penjualan
manual. Namun dalam pelaksanaannya ditemukan banyak permasalahan yaitu bahwa
dengan sistem yang saat ini dijalankan oleh Apotik CV “Keluarga” belum dapat
menghasilkan informasi contohnya seperti berapa banyak pemasukkan kas yang diterima dengan melakukan penjualan dalam suatu periode dengan lebih cepat, lebih akurat dan dengan lebih mudah untuk diakses. Oleh sebab itulah maka diperlukannya suatu perbaikan sistem akuntansi penjualan pada Apotik CV “Keluarga”.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk Meningkatkan Penjualan pada Apotek CV Keluarga, Palangkaraya – Kalimantan Tengah.”
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah bahwa dengan sistem akuntansi penjualan yang sudah berjalan sampai saat ini ternyata masih belum dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan contohnya seperti berapa banyak pemasukkan kas yang diterima dengan melakukan penjualan dalam suatu periode dengan lebih cepat, lebih akurat dan dengan lebih mudah untuk diakses.
(13)
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan gambaran masalah-masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kelemahan dan permasalahan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada apotek CV “Keluarga” ?
2. Bagaimana sistem akuntansi penjualan yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat dijadikan dasar perancangan sistem akuntansi penjualan secara terkomputerisasi?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengkaji sejauh mana sistem akuntansi penjualan yang sudah berjalan saat ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
Sedangkan tujuan mengadakan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis berdasarkan identifikasi masalah adalah :
1. Untuk mengetahui kelemahan dan permasalahan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada apotek CV “Keluarga”.
2. Untuk menganalisis dan memberikan rekomendasi mengenai sistem akuntansi penjualan yang dapat digunakan dan dijadikan dasar untuk perancangan sistem siklus pengeluaran secara komputerisasi.
(14)
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Penyusun berharap agar penyusunan skripsi ini kiranya dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi Apotik
Diharapkan menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam mengadakan perbaikan-perbaikan ke arah yang lebih baik dalam menghadapi masalah yang dapat menghambat operasional.
2. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memperluas wawasan penulis secara teoritis mengenai sistem informasi akuntansi penjualan. Serta untuk mengetahui sejauh mana penerapan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dapat diterapkan pada pokok persoalan yang ada dalam praktek untuk mempersiapkan diri di masa yang akan datang. Selain itu juga sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
3. Bagi pembaca
Sebagai bahan referensi yang berguna untuk menambah pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi pengeluaran khususnya bagi yang memerlukan.
(15)
50 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melakukan analisis yang telah penulis lakukan pada Apotik CV “Keluarga” yang telah diuraikan pada pembahasan bab 4, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan obat yang baru mempunyai orientasi ke arah sistem terkomputerisasi. Oleh sebab itu proses-proses yang sifatnya manual seperti jenis dan harga obat, stock obat yang tersedia, nota kontan, dan laporan penjualan secara manual akan dihilangkan dan digantikan dengan proses yang sudah terkomputerisasi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi yaitu sistem informasi akuntansi penjualan obat yang dilakukan mempunyai orientasi kearah sistem informasi akuntansi penjualan obat secara terkomputerisasi. Dengan sistem informasi akuntansi penjualan obat yang sudah terkomputerisasi, informasi-informasi yang dibutuhkan oleh Apotik CV “Keluarga” bisa didapatkan dengan lebih cepat, lebih akurat dan lebih mudah untuk diakses. Namun hal ini dapat berjalan dengan baik jika Apotik CV “Keluarga” memiliki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Oleh sebab itu akan lebih baik jika Apotik CV
(16)
Bab V Simpulan dan Saran 51
Universitas Kristen Maranatha “Keluarga” menyiapkan fasilitas-fasilitas yang diperlukan baik itu perangkat keras maupun perangkat lunajk untuk dapat mendukung sistem informasi akuntansi penjualan obat secara terkomputerisasi yang akan dirancang.
(17)
52 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Cushing, Barry E., Marshall B. Romney. (2005). Accounting Information System. Salemba Empat. Jakarta.
George H. Bodnar dan William S. Hopwood., dialihbahasakan oleh Dedy Jacobus. (2003). Sistem Informasi Akuntansi. PT. Indeks Gramedia. Jakarta.
Gregorius, Chandra. (2002). Manajemen Penjualan. ADI Offset. Yogyakarta. James A. Hall. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen, Edisi kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Kotler, P. (2003). Marketing Management. 11th Edition. Prentice Hall International
Inc. New Jersey.
Krismiaji. (2002). Sistem Informasi Akuntansi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Kristanto, Harianto. (1994). Konsep dan Perancangan Database. ANDI. Yogyakarta. Midjan, La dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Lingga Jaya.
Bandung.
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
Soekanto, Soejono. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Wijayanto, Nugroho. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. Yogiyanto. (2001). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
(1)
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha Apotik CV “Keluarga” merupakan sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang penjualan dan peramuan obat-obatan, alat kesehatan, dan juga pelayanan jasa kesehatan yaitu dengan membuka tempat praktek dokter. Perusahaan ini berkonsentrasi pada penjualan obat-obatan. Sistem akuntansi penjualan yang
dijalankan oleh Apotik CV “Keluarga” saat ini adalah sistem akuntansi penjualan
manual. Namun dalam pelaksanaannya ditemukan banyak permasalahan yaitu bahwa
dengan sistem yang saat ini dijalankan oleh Apotik CV “Keluarga” belum dapat
menghasilkan informasi contohnya seperti berapa banyak pemasukkan kas yang diterima dengan melakukan penjualan dalam suatu periode dengan lebih cepat, lebih akurat dan dengan lebih mudah untuk diakses. Oleh sebab itulah maka diperlukannya suatu perbaikan sistem akuntansi penjualan pada Apotik CV “Keluarga”.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk Meningkatkan Penjualan pada Apotek CV Keluarga, Palangkaraya – Kalimantan Tengah.”
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah bahwa dengan sistem akuntansi penjualan yang sudah berjalan sampai saat ini ternyata masih belum dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan contohnya seperti berapa banyak pemasukkan kas yang diterima dengan melakukan penjualan dalam suatu periode dengan lebih cepat, lebih akurat dan dengan lebih mudah untuk diakses.
(2)
Bab I Pendahuluan 5 Berdasarkan gambaran masalah-masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja kelemahan dan permasalahan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada apotek CV “Keluarga” ?
2. Bagaimana sistem akuntansi penjualan yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat dijadikan dasar perancangan sistem akuntansi penjualan secara terkomputerisasi?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengkaji sejauh mana sistem akuntansi penjualan yang sudah berjalan saat ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
Sedangkan tujuan mengadakan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis berdasarkan identifikasi masalah adalah :
1. Untuk mengetahui kelemahan dan permasalahan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada apotek CV “Keluarga”.
2. Untuk menganalisis dan memberikan rekomendasi mengenai sistem akuntansi penjualan yang dapat digunakan dan dijadikan dasar untuk
(3)
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Penyusun berharap agar penyusunan skripsi ini kiranya dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi Apotik
Diharapkan menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam mengadakan perbaikan-perbaikan ke arah yang lebih baik dalam menghadapi masalah yang dapat menghambat operasional.
2. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memperluas wawasan penulis secara teoritis mengenai sistem informasi akuntansi penjualan. Serta untuk mengetahui sejauh mana penerapan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dapat diterapkan pada pokok persoalan yang ada dalam praktek untuk mempersiapkan diri di masa yang akan datang. Selain itu juga sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
3. Bagi pembaca
Sebagai bahan referensi yang berguna untuk menambah pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi pengeluaran khususnya bagi yang memerlukan.
(4)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melakukan analisis yang telah penulis lakukan pada Apotik CV “Keluarga” yang telah diuraikan pada pembahasan bab 4, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan obat yang baru mempunyai orientasi ke arah sistem terkomputerisasi. Oleh sebab itu proses-proses yang sifatnya manual seperti jenis dan harga obat, stock obat yang tersedia, nota kontan, dan laporan penjualan secara manual akan dihilangkan dan digantikan dengan proses yang sudah terkomputerisasi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi yaitu sistem informasi akuntansi penjualan obat yang dilakukan mempunyai orientasi kearah sistem informasi akuntansi penjualan obat secara terkomputerisasi. Dengan sistem informasi akuntansi penjualan obat yang sudah
(5)
Bab V Simpulan dan Saran 51
Universitas Kristen Maranatha “Keluarga” menyiapkan fasilitas-fasilitas yang diperlukan baik itu perangkat keras maupun perangkat lunajk untuk dapat mendukung sistem informasi akuntansi penjualan obat secara terkomputerisasi yang akan dirancang.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Cushing, Barry E., Marshall B. Romney. (2005). Accounting Information System. Salemba Empat. Jakarta.
George H. Bodnar dan William S. Hopwood., dialihbahasakan oleh Dedy Jacobus. (2003). Sistem Informasi Akuntansi. PT. Indeks Gramedia. Jakarta.
Gregorius, Chandra. (2002). Manajemen Penjualan. ADI Offset. Yogyakarta. James A. Hall. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen, Edisi kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Kotler, P. (2003). Marketing Management. 11th Edition. Prentice Hall International
Inc. New Jersey.
Krismiaji. (2002). Sistem Informasi Akuntansi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Kristanto, Harianto. (1994). Konsep dan Perancangan Database. ANDI. Yogyakarta. Midjan, La dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Lingga Jaya.
Bandung.
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
Soekanto, Soejono. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Wijayanto, Nugroho. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. Yogiyanto. (2001). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur