Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan terhadap Kelancaran Aktivitas Penjualan.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The role of accounting information systems sales is very important for a company or shop. Therefore, if the sale is not done properly, it can disrupt normal operations, because selling is one of the most important corporate activities. The purpose of this study is to examine how the role and impact accounting information systems of sales to fluency of sales activities in stores. The research method used is the method of descriptive research, and statistical methods of linear regression analysis. The results showed that accounting information systems sales have influence on fluency of sales activity.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Peranan sistem informasi akuntansi penjualan sangat penting bagi suatu perusahaan atau toko. Oleh karena itu apabila penjualan tidak dilakukan dengan tepat maka dapat mengganggu kelancaran operasi perusahaan tersebut, karena penjualan merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang paling utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaiman peranan atau pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan terhadap aktivitas penjualan pada toko-toko. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dan metode statistik analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan mempunyai pengaruh terhadap Kelancaran Aktivitas Penjualan.

Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan dan kelancaran aktivitas penjualan.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 5

2.1 Landasan Teori ... 5


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 6

2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 6

2.1.2.1.1 Siklus-siklus Pemrosesan Transaksi ... 7

2.1.2.1.2 Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi ... 8

2.1.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 9

2.1.2.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 11

2.1.2.4 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 12

2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 14

2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 15

2.1.3.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 15

2.1.3.3 Jaringan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 16

2.1.4 Penjualan ... 18

2.1.4.1 Organisasi Penjualan ... 19

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN... 24

3.1 Objek Penelitian ... 24

3.2 Jenis Penelitian... 24

3.2.1 Jenis Data ... 24

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 25

3.4 Populasi dan Sampel ... 26

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.6 Analisis Data ... 29


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 33

3.6.3 Analisis Regresi ... 34

3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.1.1 Gambaran Umum Responden ... 36

4.1.2 Fungsi yang Terkait ... 36

4.1.3 Formulir yang Digunakan ... 37

4.1.4 Prosedur Penjualan Tunai ... 38

4.2 Pembahasan... 38

4.2.1 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang Diterapkan ... 38

4.2.1.1 Analisis Hasil Kuesioner Sistem Infomasi Akuntansi Penjualan ... 41

4.2.2 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan terhadap Kelancaran Aktivitas Penjualan ... 47

4.2.3 Analisis Data ... 51

4.2.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 52

4.2.3.1.1 Uji Normalitas ... 52

4.2.3.1.2 Uji Mulltikolinieritas ... 53

4.2.3.1.3 Uji Heterokedasitas ... 54

4.2.4 Analisa Regresi ... 55


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Simpulan ... 58

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 64


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Operasionalisasi Variabel... 26 Tabel II Hasl Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan (X)……. 31 Tabel III Hasl Uji Validitas Kelancaran Aktivitas Penjualan (Y)……… 32 Tabel IV Hasil Uji Reliabilitas……….. 32

Tabel V Data Responden………. 36

Tabel VI Jawaban Kuesioner Sistem Informasi Akuntansi Penjualan (X)…... 41 Tabel VII Jawaban Kuesioner Kelancaran Aktivitas Penjualan (Y)………….. 48

Tabel VIII Uji Normalitas……… 52

Tabel IX Uji Multikolinieritas………... 53 Tabel X Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan terhadap Aktivitas

Penjualan……… 56

Tabel XI Model Summary………. 57

Tabel XII Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan terhadap Kelancaran


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Uji heteroskedasitas ……….. 46


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Pertanyaan Kuesioner

Lampiran B Tabel Nilai Jawaban Responden untuk Pernyataan Mengenai Sistem

Informasi Akuntansi Penjualan (Variabel X)

Lampiran C Tabel Nilai Jawaban Responden untuk Pernyataan Mengenai Kelancaran

Aktivitas Penjualan (Variabel Y)


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Setiap negara berusaha melakukan pembangunan di segala sektor agar dapat menjadi negara berkembang dan maju. Perkembangan negara tersebut ditandai dengan adanya kemajuan di dalam bidang ekonominya. Hal tersebut harus didukung oleh sumber daya yang memadai baik sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya juga. Dengan didukung dari sumber daya yang memadai maka perusahaan yang ada di Indonesia mulai berkembang dengan pesat terutama perusahaan yang bergerak di sektor industri, hal tersebut ditandai dengan banyaknya investor yang mulai menanamkan modalnya di Indonesia.

Dengan tingkat persaingan yang sangat ketat di sektor perdagangan maka setiap usaha perdagangan dituntut untuk dapat mempertahankan eksistensinya. Untuk dapat mempertahankan eksistensinya maka perusahaan dalam menjual produknya harus dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan industri yang mempunyai perusahaan yang produksinya efisien dan efektif dalam menangani setiap aktivitas dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan terbaik.

Dalam perusahaan kecil dimana pemilik merangkap sebagai pimpinan, pemilik dapat mengetahui secara jelas transaksi-transaksi yang terjadi setiap hari, dikarenakan pemilik terlibat secara langsung dalam pengelolaan perusahaannya, Makin bcsar suatu perusahaan akan semakin banyak masalah yang akan dihadapi pimpinan perusahaan tersebut. Dengan


(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

banyaknya masalah yang dihadapi maka di dalam menjalani tugasnya, pimpinan perlu melimpahkan sebagian wewenangnya kepada para bawahannya agar pengawasan dapat lebih efektif dan efisien.

Bagi perusahaan masalah penjualan merupakan salah satu masalah yang cukup serius. Penjualan merupakan salah satu fungsi utama dalam perusahaan, karena akan menghasilkan pendapatan. Kurang dikelolanya aktivitas penjualan akan berpengaruh buruk pada perusahaan seperti tidak tercapainya penjualan barang yang ditargetkan dan akan mengurangi keuntungan dan pendapatan. Untuk menunjang kelancaran aktivitas harus diterapkan sistem informasi akuntansi diserta pengendalian intern yang memadai.

Oleh sebab itu pimpinan perusahaan perlu melakukan suatu sistem pengendalian intern agar dapat mengamankan asset perusahaan serta dapat memberi keyakinan kepada pimpinan perusahaan bahwa apa yang dilaksanakan dan dilaporkan adalah benar dan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi akan berguna membantu operasi perusahaan, sehingga dari informasi tersebut manajemen perusahaan dapat melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan sistem yang mungkin terjadi dalam perusahaan.

Sistem pengendalian intern ini bukanlah dimaksudkan untuk menghilangkan semua kemungkinan kesalahan/penyelewengan, akan tetapi sistem pengendalian intern yang baik akan dapat menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan.

Perusahaan yang berhasil menghadapi persaingan akan diikuti dengan meningkatnya volume penjualan atau tetap bertahan pada volume penjualan sebelumnya. Penjualan merupakan salah satu fungsi penting perusahaan dalam


(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai sumber pembangunan perusahaan, bila ditinjau dari segi ekonomi perusahaan, penjualan bukan semata-mata untuk menghasilkan pendapatan tetapi untuk memperoleh laba yang akan rnembuat perusahaan bisa bertahan.

Apabila terjadi suatu penyelewengan dalam proses maka yang perlu mendapat perhatian dan penelitian kembali adalah sistem pembagian kerja dalam organisasi yang menyangkut wewenang yang diberikan kepada seseorang, perencanaan yang telah ditetapkan, strategi pengendalian yang telah dijalankan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

TERHADAP KELANCARAN AKTIVITAS PENJUALAN.”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah pokok sebagai berikut:

1. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan secara memadai. 2. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kelancaran

aktivitas penjualan.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud yang diharapkan dapat dicapai dari hasil penelitian ini adalah untuk:

1. Mempelajari dan menilai pengendalian dalam mendistribusikan barang yang dilakukan oleh perusahaan, apakah sudah memadai dan dijalankan seseuai dengan prosedur yang ditetapkan.


(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

2. Memperoleh data-data yang dijadikan bahan penyusunan skripsi yang merupakan syarat untuk menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Sedangkan sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan secara memadai.

2. Untuk mengetahui bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap aktivitas penjualan.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk: 1. Bagi perusahaan di mana penulis mengadakan penelitian, diharapkan

pengumpulan dan pengolahan data yang penulis lakukan dapat menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam menunjang pengendalian distribusi barang.

2. Bagi penulis:

a. Mengetahui pentingnya sistem informasi akuntansi pengendalian distribusi barang untuk keberlangsungan kegiatan perusahaan.

b. Merupakan pengalaman berharga dalam bidang akuntansi dan untuk mengetahui sampai sejauh mana teori-teori akuntansi dapat dipraktekkan serta mengetahui perbedaannya.


(14)

58 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan pada toko-toko tersebut. Sistem informasi akuntansi penjualan dapat dilihat dari banyaknya respon positif (lebih dari 50%) atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden berhubungan dengan sistem informasi akuntansi. Toko-toko tersebut sudah memiliki fungsi-fungsi terkait yang diterapkan. Fungsi yang sebagian besar diterapkan adalah fungsi penjualan, fungsi penerimaan kas, fungsi pencatatan, dan fungsi pengiriman barang. Fungsi yang diterapkan ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan. Toko-toko ini juga sudah memiliki formulir yang cukup memadai serta telah menerapkan prosedur yang dapat membantu dalam aktivitas penjualan toko mereka. Formulir yang sering digunakan adalah nota penjualan dan bukti kas keluar. Nota penjualan merupakan dokumen yang digunakan pada toko untuk mencatat barang yang dibeli oleh pembeli serta harga dan jumlah pembayarannya. Sedangkan bukti kas keluar merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat besarnya pengeluaran yang dilakukan oleh toko, misalnya untuk membayar utang. Toko-toko ini juga memiliki prosedur dalam melaksanakan aktivitas penjualannya.


(15)

Bab V Simpulan dan Saran 59

Universitas Kristen Maranatha

Prosedur tersebut yaitu pertama pembeli melakukan pemesanan pada bagian pemesanan (penjualan) kemudian bagian ini membuat nota penjualan rangkap 1. Nota penjualan tembusan kesatu diberikan kepada pembeli, sedangkan nota penjualan asli diberikan ke bagian pengambilan barang (gudang) untuk mencari serta mempersiapkan barang-barang tersebut. Nota penjualan diberikan kepada bagian kasir, sedangkan brangnya diberikan kepada bagian penyerahan barang. Kemudian pembeli melakukan pembayaran ke bagian kasir sambil membawa nota penjualannya. Nota penjualan asli ditandatangani oleh kedua belah pihak serta diberi cap lunas, serta diberikan kepada pembeli untuk mengambil barangnya di bagian penyerahan barang.

2. Pada penelitian ini, sistem informasi akuntansi penjualan telah berperan terhadap kelancaran aktivitas penjualannya. Pada sebagian besar toko aktivitas penjualan yang dilakukan, yaitu pemesanan, pengambilan barang, pembayaran, dan penyerahan barang. Melalui sistem informasi akuntansi penjualan maka kelancaran aktivitas penjualan pada toko-toko sudah cukup terpenuhi. Dapat dilihat dari sebagian besar toko tidak mengalami antrian panjang saat melakukan pembayaran, pembayaran dapat dilakukan menggunakan cek dan giro, toko juga menyediakan layanan debet, serta untuk membayar juga tidak memerlukan waktu yang lama sehingga tidak membuang-buang waktu pembeli. Sebagian besar toko juga menyediakan layanan delivery service bagi para pembelinya, sehingga pembeli tidak kesulitan membawa barang dagangannya serta tidak perlu repot datang ke toko tersebut jika hanya untuk memesan.


(16)

Bab V Simpulan dan Saran 60

Universitas Kristen Maranatha

3. Hipotesis statistik yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

H0 : r ≤ 0, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan tidak mempunyai

pengaruh terhadap kelancaran aktivitas penjualan

Ha : r > 0, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan mempunyai pengaruh

terhadap kelancaran aktivitas penjualan

Sedangkan kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: Nilai signifikansi < 0.05 (∝) : H0 Ditolak

Nilai signifikansi ≥ 0.05 (∝) : H0 Diterima

Hasil analisis statistik untuk pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kelancaran aktivitas penjualan adalah sebesar 0.012 lebih kecil daripada taraf signifikansi 0.05. Maka dari itu hipotesis dikatakan tidak signifikan. Besar pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kelancaran aktivitas penjualan adalah (0.446)2 = 0.198916, yaitu sebesar 19.89%.

Nilai Adjusted R. Square sebesar 0.171. Hal ini menunjukkan bahwa 17.1% variabel sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas penjualan. Sedangkan sisanya sebesar 82.90% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh penelitian ini. Sistem informasi akuntansi penjualan juga berperan terhadap kelancaran aktivitas penjualan, jika tidak ada sistem informasi akuntansi penjualan maka aktivitas penjualan tersebut akan terhambat. Terhambatnya diakibatkan tidak ada prosedur yang mengaturnya, sehingga aktivitas penjualan tersebut dilakukan semaunya saja.


(17)

Bab V Simpulan dan Saran 61

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan data dan informasi yang didapat oleh penulis selama penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran. Saran ini dimaksudkan untuk dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perusahaan atau toko serta untuk peneliti selanjutnya yang akan membahas topik seperti ini.

1. Bagi perusahaan atau toko, dalam melaksanakan aktivitas penjualan harus menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas tersebut berjalan dengan lancar. Dalam aktivitas penjualan harus ada formulir yang memadai. Pada toko-toko ini formulir sudah ada, tetapi kurang memadai, terutama pada dokumen nota penjualannya. Nota penjualan yang hanya rangkap 1, seharusnya nota penjualan tersebut rangkap 2. Hal ini akan mempermudah aktivitas penjualannya, karena jika rangkap 1 maka dokumen tersebut terlalu sering berpindah-pindah dari bagian satu ke bagian yang lainnya. Terlalu seringnya dokumen berpindah-pindah, maka akan memperbesar risiko hilangnya dokumen tersebut. Maka penulis menyarankan nota penjualannya dbuat rangkap 2. Sistem informasi akuntansi penjualan pada toko-toko juga sebaiknya diimbangi dengan adanya sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern ini gunanya untuk mengontrol sistem informasi akuntansi penjualan agar dijalankan dengan baik.

2. Bagi peneliti lain, penulis memberikan saran bahwa sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap variabel-variabel lainnya. Hal ini


(18)

Bab V Simpulan dan Saran 62

Universitas Kristen Maranatha

dimaksudkan agar lebih mengetahui peranan lainnya dari sistem informasi akuntansi penjualan. Selain itu, dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik.


(19)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi revisi 5, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 1996. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 6. Amir Abadi Jusuf. Salemba 4. Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 6. Amir Abadi Jusuf. Salemba 4. Jakarta.

Bodnar, George H. and Williams Hopwood. 2001. Accounting Information System. Eight Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Hasan, Iqbal, M.M., 2002, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Edisi Kedua, Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman - pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.

Komarudin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta. Bumi Aksara. Mendenhall, William., Reinmuth, James E. 1992. Statistik untuk Manajemen dan

Ekonomi. Dialih bahasakan Oleh Prof. Dra. N. Soemartojo. Erlangga. PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

Midjan, La dan Azhar Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung. Lingga Jaya.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta. Salemba Empat.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitia., Cetakan Keenam. Ghalia Indonesia. Jakarta. Santoso, Singgih. 2004. Panduan Lengkap Menguasai Statisti., PT. Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Soekonto, Soejono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo. Wilkinson, Joseph W. 1993. Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi Ketiga. Jilid


(1)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan pada toko-toko tersebut. Sistem informasi akuntansi penjualan dapat dilihat dari banyaknya respon positif (lebih dari 50%) atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden berhubungan dengan sistem informasi akuntansi. Toko-toko tersebut sudah memiliki fungsi-fungsi terkait yang diterapkan. Fungsi yang sebagian besar diterapkan adalah fungsi penjualan, fungsi penerimaan kas, fungsi pencatatan, dan fungsi pengiriman barang. Fungsi yang diterapkan ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan sudah diterapkan. Toko-toko ini juga sudah memiliki formulir yang cukup memadai serta telah menerapkan prosedur yang dapat membantu dalam aktivitas penjualan toko mereka. Formulir yang sering digunakan adalah nota penjualan dan bukti kas keluar. Nota penjualan merupakan dokumen yang digunakan pada toko untuk mencatat barang yang dibeli oleh pembeli serta harga dan jumlah pembayarannya. Sedangkan bukti kas keluar merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat besarnya pengeluaran yang dilakukan oleh toko, misalnya untuk membayar utang. Toko-toko ini juga memiliki prosedur dalam melaksanakan aktivitas penjualannya.


(2)

Prosedur tersebut yaitu pertama pembeli melakukan pemesanan pada bagian pemesanan (penjualan) kemudian bagian ini membuat nota penjualan rangkap 1. Nota penjualan tembusan kesatu diberikan kepada pembeli, sedangkan nota penjualan asli diberikan ke bagian pengambilan barang (gudang) untuk mencari serta mempersiapkan barang-barang tersebut. Nota penjualan diberikan kepada bagian kasir, sedangkan brangnya diberikan kepada bagian penyerahan barang. Kemudian pembeli melakukan pembayaran ke bagian kasir sambil membawa nota penjualannya. Nota penjualan asli ditandatangani oleh kedua belah pihak serta diberi cap lunas, serta diberikan kepada pembeli untuk mengambil barangnya di bagian penyerahan barang.

2. Pada penelitian ini, sistem informasi akuntansi penjualan telah berperan terhadap kelancaran aktivitas penjualannya. Pada sebagian besar toko aktivitas penjualan yang dilakukan, yaitu pemesanan, pengambilan barang, pembayaran, dan penyerahan barang. Melalui sistem informasi akuntansi penjualan maka kelancaran aktivitas penjualan pada toko-toko sudah cukup terpenuhi. Dapat dilihat dari sebagian besar toko tidak mengalami antrian panjang saat melakukan pembayaran, pembayaran dapat dilakukan menggunakan cek dan giro, toko juga menyediakan layanan debet, serta untuk membayar juga tidak memerlukan waktu yang lama sehingga tidak membuang-buang waktu pembeli. Sebagian besar toko juga menyediakan layanan delivery service bagi para pembelinya, sehingga pembeli tidak kesulitan membawa barang dagangannya serta tidak perlu repot datang ke toko tersebut jika hanya untuk memesan.


(3)

3. Hipotesis statistik yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

H0 : r ≤ 0, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan tidak mempunyai

pengaruh terhadap kelancaran aktivitas penjualan

Ha : r > 0, Sistem Informasi Akuntansi Penjualan mempunyai pengaruh

terhadap kelancaran aktivitas penjualan

Sedangkan kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: Nilai signifikansi < 0.05 (∝) : H0 Ditolak

Nilai signifikansi ≥ 0.05 (∝) : H0 Diterima

Hasil analisis statistik untuk pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kelancaran aktivitas penjualan adalah sebesar 0.012 lebih kecil daripada taraf signifikansi 0.05. Maka dari itu hipotesis dikatakan tidak signifikan. Besar pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan terhadap kelancaran aktivitas penjualan adalah (0.446)2 = 0.198916, yaitu sebesar 19.89%.

Nilai Adjusted R. Square sebesar 0.171. Hal ini menunjukkan bahwa 17.1% variabel sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas penjualan. Sedangkan sisanya sebesar 82.90% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh penelitian ini. Sistem informasi akuntansi penjualan juga berperan terhadap kelancaran aktivitas penjualan, jika tidak ada sistem informasi akuntansi penjualan maka aktivitas penjualan tersebut akan terhambat. Terhambatnya diakibatkan tidak ada prosedur yang mengaturnya, sehingga aktivitas penjualan tersebut dilakukan semaunya saja.


(4)

5.2 Saran

Berdasarkan data dan informasi yang didapat oleh penulis selama penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran. Saran ini dimaksudkan untuk dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perusahaan atau toko serta untuk peneliti selanjutnya yang akan membahas topik seperti ini.

1. Bagi perusahaan atau toko, dalam melaksanakan aktivitas penjualan harus menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas tersebut berjalan dengan lancar. Dalam aktivitas penjualan harus ada formulir yang memadai. Pada toko-toko ini formulir sudah ada, tetapi kurang memadai, terutama pada dokumen nota penjualannya. Nota penjualan yang hanya rangkap 1, seharusnya nota penjualan tersebut rangkap 2. Hal ini akan mempermudah aktivitas penjualannya, karena jika rangkap 1 maka dokumen tersebut terlalu sering berpindah-pindah dari bagian satu ke bagian yang lainnya. Terlalu seringnya dokumen berpindah-pindah, maka akan memperbesar risiko hilangnya dokumen tersebut. Maka penulis menyarankan nota penjualannya dbuat rangkap 2. Sistem informasi akuntansi penjualan pada toko-toko juga sebaiknya diimbangi dengan adanya sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern ini gunanya untuk mengontrol sistem informasi akuntansi penjualan agar dijalankan dengan baik.

2. Bagi peneliti lain, penulis memberikan saran bahwa sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap variabel-variabel lainnya. Hal ini


(5)

dimaksudkan agar lebih mengetahui peranan lainnya dari sistem informasi akuntansi penjualan. Selain itu, dalam penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak yang mungkin memberikan hasil yang lebih baik.


(6)

Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi revisi 5, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 1996. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 6. Amir Abadi Jusuf. Salemba 4. Jakarta.

Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 6. Amir Abadi Jusuf. Salemba 4. Jakarta.

Bodnar, George H. and Williams Hopwood. 2001. Accounting Information System.

Eight Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Hasan, Iqbal, M.M., 2002, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Edisi Kedua, Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. BPFE. Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman - pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.

Komarudin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta. Bumi Aksara. Mendenhall, William., Reinmuth, James E. 1992. Statistik untuk Manajemen dan

Ekonomi. Dialih bahasakan Oleh Prof. Dra. N. Soemartojo. Erlangga. PT.

Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

Midjan, La dan Azhar Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung. Lingga Jaya.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta. Salemba Empat.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitia., Cetakan Keenam. Ghalia Indonesia. Jakarta. Santoso, Singgih. 2004. Panduan Lengkap Menguasai Statisti., PT. Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Soekonto, Soejono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo. Wilkinson, Joseph W. 1993. Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi Ketiga. Jilid