Implementasi Program Kelas Unggulan Di Smp Muhammadiyah 1 Kudus bab 1

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sekolah unggulan akhir-akhir ini menjadi fenomena sosial yang cukup
mengemuka. Banyak sekolah yang memasang label “sekolah unggulan” untuk
menarik calon siswa-siswanya. Bagai gayung bersambut, orang tuapun (yang
mampu) merasa lebih mantap bila menyekolahkan anaknya ke sekolah unggulan
daripada ke sekolah non-unggulan. Perasaan demikian tampaknya terdapat juga
pada para siswa. Tidaklah mengherankan kalau kini sekolah-sekolah unggulan
bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia. Secara sosiologis, gejala sekolah
unggulan yang memiliki kelas unggulan dapat dilihat sebagai respons masyarakat
terhadap tantangan kehidupan tertentu. Pembangunan harus lebih diarahkan pada
peningkatan sumber daya manusia. Tentu saja sekolah merupakan sektor yang
paling strategis untuk mencapai tujuan tersebut.Hal ini lebih relevan lagi kalau
dikaitkan dengan trend global yang menuntut kualitas sumber daya yang tinggi
untuk dapat bersaing di duniaglobal, (Sundari, 2008: 1).

Dalam dunia pendidikan, sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk
belajar dan mempelajari banyak hal. Sekolah adalah ruang aktualisasi diri untuk
menumbuhkan semangat hidup dan mengembangkan minat serta bakat yang
dikehendaki. Sekolah merupakan sebuah rumah yang memberikan kemudahan
dan fasilitas bagi siswa dalam melahirkan sekian bentuk kreativitas. Sekolah
mengantarkan siswa untuk tumbuh menjadi manusia-manusia dengan segala
commit to user

1

perpustakaan.uns.ac.id

2
digilib.uns.ac.id

bentuk harapan dan impian. Dengan kata lain, sekolah mampu memberikan warna
baru bagi kehidupan anak ke depannya, sebab di sana mereka ditempa untuk
belajar berbicara, berfikir dan bertindak. Yang jelas, sekolah mendidik anak untuk
menjadi dirinya sendiri, (Yamin, 2012: 203).
Konsep pemikiran bahwa siswa merupakan sentral dalam proses

pendidikan, maka penyelenggaraan pelayanan pendidikan secara beragam menjadi
sebuah keharusan bahkan menjadi kewajiban. Setiap anak (individu) memiliki
potensi dan perilaku serta karakteristik diri atau nature-kebaikannya yang secara
primordial telah ada sejak ia lahir. Sulhan (2010: 12) menyebutkan bahwa potensi
yang begitu besar pada diri anak tidak bisa diabaikan.Potensi itu harus
dikembangkan. Mengembangkan potensi pada anak berarti menciptakan tanggung
jawab yang mulia kepada orang tua. Oleh karena itu, menjadi hak asasi bagi setiap
anak untuk mendapat layanan pendidikan yang mampu menumbuhkembangkan
seluruh nature-nya secara baik. Apabila tidak demikian, maka para pendidik
(baca: orang tua dan lembaga pendidikan) dapat dikatakan telah berbuat tidak adil
dan tidak bijaksana. Bahkan bila dilihat dari semangat spiritualitas pendidikan
anak, pendidik (orang tua dan lembaga pendidikan) telah berbuat tidak amanah
atau tidak dapat dipercaya oleh pemberi amanah yakni Tuhan yang Maha
Kuasa. Oleh sebab itulah menyelenggarakan pendidikan yang sesuai potensi dan
karakteristik anak menjadi sebuah keharusan untuk mengembangkan potensi
mereka.
Kita menyadari bahwa perbedaan individu merupakan aset diri individu
yang dapat dikembangkan agar sesuai dengan takaran kemampuan yang ada pada
commit to user


3
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

diri individu tersebut. Persoalan perbedaan individu siswa perlu mendapat
perhatian dari pendidik, sehubungan dengan pengelolaan pengajaran agar dapat
berjalan secara kondusif, (Djamarah, 2005: 55).Dalam konteks pendidikan, maka
dipandang perlu adanya implementasi Diffusion of Education Concept yakni
pelayanan dan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa sebagai
pemenuhan hak dasarnya. Hal ini berarti setiap individu siswa hendaknya
memperoleh kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensi komprehensif
dirinya yang tidak mesti sama satu sama lain. Dengan ini pula sekolah telah
menyelenggarakan sistem pendidikan yang amat demokratis.
Munandar, (2009: 13) memberi landasan atas pentingnya memberikan
layanan

pendidikan

secara


khusus

kepada

anak-anak

berbakat

secara

intelektual. Pendidikan atau sekolah hendaknya dapat memberikan kesempatan
pendidikan yang sama kepada semua anak untuk mengembangkan potensinya
(bakat) sepenuhnya. Ditinjau dari segi ini adalah tanggung jawab dari pendidikan
yang demokratif untuk memberikan pelayanan pendidikan khusus bagi mereka
yang berkemampuan unggul atau berbakat istimewa, agar dapat mewujudkan diri
sepenuhnya. Dengan kata lain konsep layanan pendidikan yang kongruen (sama
dan sebangun) untuk setiap karakteristik dan potensi diri siswa yang berbeda tentu
saja kurang tepat. Bahkan pada taraf tertentu dapat dikatakan mereduksi hak asasi
individual anak tertentu yang berkarakter dan berpotensi.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 5 ayat 4 menyebutkan bahwa warga negara yang memiliki kecerdasan dan
bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Perlunya pendidikan
commit to user

4
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

khusus bagi siswa yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa dilakukan
melalui program layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan siswa, sehingga potensi siswa dapat berkembang secara utuh dan
optimal.
Strategi pendidikan yang ditempuh selama ini bersifat massal, dan
disamaratakan untuk seluruh kemampuan siswa, akibatnya keunggulan siswa
muncul secara acak, tidak optimal dan tergantung kepada motivasi dan lingkungan
belajarnya. Tingkat keberhasilan yang dicapai para siswa cukup berhasil dilihat
dari kemampuan para siswa dalam bersaing memasuki sekolah menengah Negeri.
Namun demikian permasalahan psikologis yang mungkin terjadi diantara para

siswa maupun lulusan program ini dan atau kekurangan lembaga sebagai
penyelenggara belum dilakukan evaluasi secara komprehensif.
Untuk mengembangkan dan mencapai hasil yang lebih baik sesuai tujuan
program kelas unggulan ini dan menghindari dampak negatif yang mungkin dapat
terjadi, sekolah penyelenggara kelas unggulan perlu senantiasa mengevaluasi dan
mengembangkan kemampuannya dengan terus meng-update pengetahuan maupun
hasil riset yang ada. Untuk hal tersebut perlu dilakukan kerjasama dengan
lembaga yang cukup kompeten untuk melakukan identifikasi menyeluruh
mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan psikologi siswa, identifikasai
bakat, minat dan potensi siswa lainnya serta pengembangan pemenuhan
kebutuhan siswa.
Dalam

penyelenggaraan

pendidikan

untuk

kecerdasan/bakat istimewa landasan yuridisnya adalah:

commit to user

siswa

yang

memiliki

5
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

1.

UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 5 ayat 4 “
Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak
memperoleh pendidikan khusus”.

2.


UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pasal 52 ”anak yang
memiliki

keunggulan

diberikan

kesempatan

dan

aksesibilitas

untuk

memperoleh pendidikan khusus”.
3.

Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(SNP).

4.

Permendiknas No. 34 tahun 2006 tentang pembinaan prestasi siswa yang
memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa.
Sejak tahun ajaran 2011/2012 SMP Muhammadiyah 1 Kudus telah

menyelengarakan layanan pendidikan bagi siswa berbakat intelektual dengan
diselengarakannya program kelas unggulan. Hal ini dilandasi kenyataan adanya
beberapa siswa yang diterima termasuk dalam kategori memiliki potensi yang
lebih dari temannya sehingga perlu dilayani sebagaimana mestinya. Dalam kurun
waktu tersebut, pelaksanaannya selalu berlandaskan kepada teori-teori pendidikan
sejak dari proses rekrutmen, proses pengajaran oleh para guru maupun
pemantauan perkembangan psikologis oleh psikolog maupun guru BK.
Disamping itu proses komparasi dan belajar kepada lembaga lain maupun kepada
ahli senantiasa dilakukan. Sejauh ini pelaksanaan dan evaluasi dilakukan cukup
signifikan

dengan


mengikutsertakan

keberbagai

pengembangan pendidikan.
commit to user

kegiatan

yang

bersifat

6
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus diselenggarakan

dalam rangka mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan kualitas
outputnya. Pro dan kontra mewarnai program tersebut. Karena ada kekhawatiran
sebagian masyarakat bahwa dengan adanya program kelas unggulan akan
menciptakan sebuah kelompok eksklusif tertentu di sekolah, disamping akan
memunculkan kelompok siswa yang khusus hanya berasal dari kalangan mampu.
Dengan demikian kelas unggulan dengan berbagai macam persoalannya memang
sangat menarik untuk dikaji lebih dalam. Fakta di lapangan banyak sekolah
dengan program kelas unggulan, lebih banyak yang mengutamakan output,
sehingga komponen-komponen lainnya kurang diperhatikan, dan tidak menutup
kemungkinan termasuk pula program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 1
Kudus. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dipaparkan di atas penulis
tertarik untuk mengambil judul penelitian “Implementasi Program Kelas
Unggulan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus”.

B. Fokus Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana SMP
Muhammadiyah 1 Kudus menyelenggarakan kelas unggulan untuk anak berbakat
atau anak yang memiliki kecerdasan lebih. Agar rumusan masalah penelitian ini
lebih terperinci dan fokus, maka kami jabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 1
Kudus ditinjau dari standar nasional pendidikan?
commit to user

7
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

2. Kendala apa saja yang dihadapi dan bagaimana solusinya kaitannya dalam
implementasi program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus?
3. Bagaimana hasil dari implementasi program kelas unggulan terhadap prestasi
siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kudus?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
implementasi program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus sesuai
rumusan masalah tersebut di atas. Tujuan yang akan dicapai tersebut adalah:
1. Mendeskripsikan

implementasi

program

kelas

unggulan

di

SMP

Muhammadiyah1 Kudus ditinjau dari standar nasional pendidikan.
2. Mendeskripsikan kendala yang dihadapi dan solusinya kaitannya dalam
implementasi program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus.
3. Mendeskripsikan hasil implementasi program kelas unggulan terhadap
prestasi siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kudus.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan umpan balik dan deskripsi nyata
tentang implementasi program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus
sebagai tempat penyelenggara pelaksanaan program kelas unggulan. Selain itu
penelitian ini juga dihapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
commit to user

8
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk menambah dan
mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta mendukung teori-teori yang
telah ada, yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti khususnya
tentang pelaksanaan program kelas unggulan di SMP. Selain itu, hasil penelitian
ini juga dapat menjadi referensi tentang pelaksanaan program kelas unggulan di
SMP, sehingga menjadi acuan dalam pengelolaan bagi SMP yang belum berstatus
SMP potensial.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan terhadap inovasi kurikulum
pendidikan terkait dengan keragaman kemampuan dan kecerdasan siswa,
khususnya siswa dengan kecerdasan tinggi.
b. Sebagai bahan kajian, refleksi dan evaluasi dalam implementasi program kelas
unggulan di SMP Muhammadiyah 1 Kudus.
c. Sebagai masukan bagi praktisi pendidikan, baik ditingkat SD, SMP, atau SMA
yang tertarik dengan pelaksanaan program kelas unggulan sebagaimana di
SMP Muhammadiyah 1 Kudus.
d. Sebagai masukan kepada orang tua atau wali siswa agar dapat memberikan
motivasi belajar pada putra putrinya, karena belajar pada sekolah berstatus
kelas unggulan memerlukan berbagai sarana dan fasilitas memadai.

commit to user