01. Dinamika Perkembangan K13 Sahid

Biodata
Nama

: Dr. Mansur Arsyad

Jabatan

: Analis Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kependidikan

Kantor

: Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan

Alamat

: Jln. Cagar Alam No. 8B Pancoran Mas Depok

Pendidikan

: - S1 Pendidikan Matematika
- S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

- S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Pengalaman

: - Guru, Kepala Sekolah, Widyaiswara, Analis Pendidikan

- Ketua Tim Pengembang Instrumen Evaluasi Diri Sekolah
Menengah Kejuruan
- Direktur Pusat Kajian dan Advokasi Pendidikan Nasional
- Presenter pada Grup Discussion Asean–Jepang di Hakone Land, Jepang
- Pembicara pada beberapa seminar pendidikan
- Narasumber Kurikulum, KTI, Penilaian dan Penjaminan Mutu Pendidikan
HP

: 081297910911

Email

: [email protected]


Berabad-abad yang lalu, Aristoteles bekomentar, “Akar pendidikan
itu pahit, tetapi buahnya manis”. Kini, akar itu tidak harus pahit
karena jaman telah memberikan peluang dan kemudahan
Didiklah anak-anakmu karena sesungguhnya mereka akan
menghadapi zaman yang berbeda dengan zaman kalian (Hadits)

Mengapa diperlukan
perubahan/ pengembangan
kurikulum?

Pemerint
ah
Pemda,
sekolah
LPTK

it y
cr
ea
ti v


Curriculer&Extr
a
Educational

ti
a
ov
n
in
on

VISION

MOTIVATION

STRATEGY,
Programme
MODEL,
APPROACH,

METHOD

COMMITMENT

Assessment &
Improvement
oleh
Pemerintah
dan Pemda

na
l

COMPETENCE

m
le g
ob in
Pr olv
s


Co
m
a-t mu
nic
i
ski on
lls

Thin
crea k
tive
ly

In
sk ter
ill pe
s
rs
o


LEARNING
OUTCOMES

CPD (PKB)
PENGLAMAN KERJA
PENDIDIKAN PROFESI
EDUCATIONAL BACKROUND

hi
s
r
de
a
le
p

PROCESS

INPUT


CONTEXT

MODEL ANATOMI POHON KEPENDIDIKAN

Outline
1 Kerangka Pengembangan
2Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
3Implikasi Revisi Kurikulum 2013
4Kerangka Sistem Pembelajaran
5 Tahap Implementasi

Konteks Regulasi (Pengertian dan Hakekat
Pendidikan)
UU Nomor 2 Tahun
1989

Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003


pasal 1 ayat (1)
dikatakan “Pendidikan
adalah usaha sadar
untuk menyiapkan
peserta didik melalui
kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan/atau
latihan bagi
peranannya di masa
yang akan datang”.

pasal 1 ayat (1) dikatakan “
Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk
mewujudkan suasana dan
proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian,
kecerdaasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara”.

Konteks Regulasi (Fungsi Pendidikan)
UU Nomor 2 Tahun
1989
pasal 3, dikatakan
“Pendidikan nasional
berfungsi untuk
mengembangkan
kemampuan serta
meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat
manusia Indonesia
dalam rangka
mewujudkan tujuan
nasional”.


Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003
pasal 3 tertulis “
Pendidikan nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan dan
membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
bermartabat dalam
rangka menerdaskan
kehidupan bangsa”.

1

Kerangka Pengembangan
Nama Kurikulum
Kerangka Pengembangan Kurikulum


Nama Kurikulum
Kerangka
Pengembangan
Kurikulum

Nama Kurikulum
Kurikulum yang diperbaiki
adalah Kurikulum 2013.
Nama kurikulum nasional yang
digunakan tetap Kurikulum
2013.

IPS
Seni Budaya
&
Keterampilan
PJOK

IPA

Bahasa

TERIMA KASIH

Matematika

Demokrasi
NKRI

ir
ik
p
i r
a s Be
r
te n
Li ua is i
p ritas
m
Kor
a
b
m
a
Ke Kol
Ko Kr
e
K
om mu at
i
p nik fta
e
a s
si t
e n si

Keberagaman

Nu Kar
m ak
er te
as r
i

Lingkungan
Kualitas Hidup
HAM

PPKn

Kerangka
Pengembangan
Kurikulum

Kerangka Pengembangan
Konteks
Kurikulum

PA-BP

Nama Kurikulum

Mata Pelajaran

JALUR PEMBELAJARAN: INTRA KURIKULER-KOKURIKULER, EKSTRA KURIKULER,
NONKURIKULER

Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019
Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang
Berkarakter dengan Dilandasi Semangat Gotong Royong
KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

STRATEGI 1

Penguatan Pelaku
Pendidikan dan Kebudayaan
▪ Menguatkan siswa, guru,
kepala sekolah,
pengawas, orangtua dan
pemimpin institusi
pendidikan dalam
ekosistem pendidikan.
▪ Memberdayakan pelaku
budaya dalam
pelestarian dan
pengembangan
kebudayaan.

▪ Fokus kebijakan
diarahkan pada
penguatan perilaku yang
mandiri dan
berkepribadian.

STRATEGI 2
Peningkatan Mutu dan
Akses
▪ Meningkatkan mutu
pendidikan sesuai lingkup
Standar Nasional Pendidikan
untuk mengoptimalkan
capaian Wajib Belajar 12
tahun.
▪ Meningkatkan ketersediaan
serta keterjangkauan layanan
pendidikan, khususnya bagi
masyarakat yang
terpinggirkan.
▪ Fokus kebijakan didasarkan
pada percepatan peningkatan
mutu dan akses untuk
menghadapi persaingan global
dengan pemahaman akan
keberagaman, penguatan
praktik baik, dan inovasi.

STRATEGI 3
Pengembangan Efektivitas
Birokrasi melalui Perbaikan
Tatakelola dan Pelibatan Publik
▪ Melibatkan publik dalam seluruh
aspek pengelolaan kebijakan
dengan berbasis data, riset, dan
bukti lapangan.
▪ Membantu penguatan kapasitas
tatakelola pada birokrasi
pendidikan di daerah.
▪ Mengembangkan koordinasi dan
kerjasama lintas sektor di tingkat
nasional.
▪ Fokus kebijakan dimulai dari
mewujudkan birokrasi Kemdikbud
RI yang menjadi teladan dalam
tatakelola yang bersih, efektif, dan
efesien serta melibatkan publik.

Sasaran Penerapan Kurikulum Secara Nasional

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

1

Mengembangkan kurikulum nasional sebagai acuan
minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasi
di dalam kurikulum setiap sekolah

2

Memberikan ruang bagi pengembangan ragam
kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal

3

Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk guru)
dalam menerapkan kurikulum nasional dalam tahap
selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum
sekolah sesuai konteks kebutuhannya

4

Mendorong pengayaan materi dan alat ajar pendukung
kurikulum yang bermutu dan beragam

5

Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia
serta bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter
dan bertaqwa melalui kurikulum nasional yang utuh

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Pemanfaatan dan Hasil Perbaikan Dokumen
Kurikulum 2013

Permasalahan
KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN

 Ketidakselarasan antara KI-KD dengan silabus, pedoman
mata pelajaran, dan buku.
 Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap
Spiritual dan Sikap Sosial.
 Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan
sebaran taksonomi antar jenjang.

PENILAIAN
MONEV

Hasil Perbaikan
 Penyelarasan antara KI-KD dengan silabus, dan buku.
 Penataan Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada
mata pelajaran selain Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan
Mata Pelajaran PPKn, pembelajaran dan penilaian hasil
belajar
 Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan
taksonomi berdasarkan jenjang pendidikan.
 Perbaikan kurikulum berdasarkan pada prinsip; mudah
dipelajari, mudah diajarkan, terukur, dan bermakna untuk
dipeljari.

Perbaikan Buku

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

 Konsekuensi perubahan Kurikulum 2013 adalah
perubahan urutan penyajian materi dalam buku.
 Buku lama tetap dapat dipergunakan sebagai sumber
belajar dengan melakukan penyesuaian urutan
penyajian materi pembelajaran.
 Peningkatan aspek akuntabilitas dan responsibilitas
diupayakan melalui pencantuman nama, alamat
kontak, dan akun fb dari penerbit, penulis, konsultan,
reviewer, penilai, editor serta ilustrator buku sesuai
permendikbud

2

Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Hasil Perbaikan

TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013









Permasalahan
Ketidakselarasan
antara KI-KD dengan
silabus dan buku.
Kompleksitas
pembelajaran dan
penilaian pada Sikap
Spiritual dan Sikap Sosial.
Pembatasan kemampuan
siswa melalui
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir antar jenjang.
Penerapan proses berpikir
5M sebagai metode
pembelajaran yang
bersifat prosedural dan
mekanistik.

Hasil Perbaikan
 Koherensi KI-KD dan
penyelarasan dokumen.
 Penataan kompetensi
Sikap Spiritual dan Sikap
Sosial pada semua mata
pelajaran.
 Penataan kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan taksonomi
proses berpikir.
 Pemberian ruang kreatif
kepada guru dalam
mengimplementasikan
kurikulum.

Koherensi KI-KD
dan Penyelarasan
Dokumen
Penataan
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap
Sosial pada Semua
Mata Pelajaran
Penataan
kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir
Pemberian ruang
kreatif kepada
guru dalam
mengimplementas
ikan kurikulum

Hasil Perbaikan
Koherensi KI-KD

1

dan Penyelarasan Dokumen

Keselarasan antara dokumen KI-KD,
silabus, dan buku.

2

Koherensi vertikal: Kesinambungan cakupan (scope)
dan urutan (sequence) KD sejak kelas I s.d. XII.

3

Koherensi horizontal: Keselarasan cakupan
(scope) dan urutan (sequence) KD antar mata
pelajaran.

Koherensi KI-KD
dan Penyelarasan
Dokumen
Penataan
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap
Sosial pada Semua
Mata Pelajaran
Penataan
kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir
Pemberian ruang
kreatif kepada
guru dalam
mengimplementas
ikan kurikulum

Hasil Perbaikan
Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial

1

Pada mata pelajaran Pendidikan AgamaBudi Pekerti dan mata pelajaran PPKn,
pembelajaran sikap spiritual dan sosial
dilaksanakan melalui pembelajaran
langsung dan tidak langsung.

2

Pada mata pelajaran selain mata pelajaran
Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata
pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual
dan sosial dilaksanakan melalui
pembelajaran tidak langsung.

Koherensi KI-KD
dan Penyelarasan
Dokumen
Penataan
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap
Sosial pada Semua
Mata Pelajaran
Penataan
kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir

Pemberian ruang
kreatif kepada
guru dalam
mengimplementas
ikan kurikulum

Hasil Perbaikan
Contoh Penataan KI-1: Sikap Spiritual
Mata Pelajaran Kimia SMA/MA Kelas
XI
Lama

Baru
KI-1
KI-1
1. Menghayati dan
1. Menghayati dan
mengamalkan
ajaran mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya.
agama yang dianutnya.
KD
KD
1.1 Menyadari adanya
(KI-1 dicapai melalui
keteraturan dari sifat
pembelajaran tidak langsung
hidrokarbon, termokimia, laju
(indirect teaching) yaitu
reaksi, kesetimbangan kimia,
keteladanan, pembiasaan, dan
larutan dan koloid sebagai
budaya sekolah, dengan
wujud kebesaran Tuhan YME
memperhatikan karakteristik
dan pengetahuan tentang
mata pelajaran, serta kebutuhan
adanya keteraturan tersebut
dan kondisi peserta didik)
sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.

Koherensi KI-KD
dan Penyelarasan
Dokumen
Penataan
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap
Sosial pada Semua
Mata Pelajaran
Penataan
kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir
Pemberian ruang
kreatif kepada
guru dalam
mengimplementas
i-kan kurikulum

Hasil Perbaikan
Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SD
Lama
KI-2
2. Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.
KD
2.1 Memiliki kepedulian dan
rasa ingin tahu terhadap
keberadaan wujud dan sifat
benda melalui pemanfaatan
Bahasa Indonesia dan/atau
bahasa daerah.
2.2 Memiliki rasa percaya diri
terhadap keberadaan tubuh
melalui pemanfaatan Bahasa
Indonesia dan/atau bahasa
daerah.

Baru
KI-2
2. Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru.
KD
(KI-2 dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.)

Koherensi KI-KD
dan Penyelarasan
Dokumen
Penataan
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap
Sosial pada Semua
Mata Pelajaran
Penataan
kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir
Pemberian ruang
kreatif kepada
guru dalam
mengimplementas
i-kan kurikulum

Hasil Perbaikan
Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
SMP
Lama
KI-2
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

Baru
KI-2
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

KD

KD
(KI-2 dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.)

2.1 Menunjukkan perilaku santun
dan peduli dalam melaksanakan
komunikasi interpersonal dengan
guru dan teman.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam
melaksanakan komunikasi
transaksional dengan guru dan
teman.
2.3 Menunjukkan perilaku tanggung

Hasil Perbaikan

Penataan Kompetensi yang
Penataan
Kompetensi Sikap Taksonomi Proses Berpikir
Spiritual dan Sikap
Sosial pada Semua
Kerangka Penyusunan KD Lama
Mata Pelajaran

SMA/SMK

a
pt
ci
n
e
M
i
as
lu
a
v
ge
en

ga
na
lis
is

Keluasan
&
Kedalama
n

ap
ka
n

SMP

am
i

SMP
SD

t

SD

Dimensi
Pengetahuan

tif
ni

l
ua

et
ak
og

ns
Ko

t
ep

Faktual
Konseptu
Prosedura
al
Metakogniti
l
f

M

l
ua

ed
ur
al

kt
Fa

Pr
os

gi
n

ga

M
em
ah

M
en

s
i
an
ua
t
is
l
l
k
a
m
a
a
t
g
a
ap
in
an
ev cip
ah ner
g
g
g
en
en
en
em Me
en
M
M
M
M
M
a
s
i
i

SMA/SMK

M
en
er

M

Pemberian ruang
kreatif kepada
guru dalam
mengimplementas
i kan kurikulum

Kerangka Penyusunan KD Revisi
Dimensi Proses
Berpikir

Dimensi Proses
MBerpikir
en

Penataan
kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir

Tidak Dibatasi Pemenggalan

Pe Dim
ng e
et ns
ah i
ua
n

Koherensi KI-KD
dan Penyelarasan
Dokumen

CONTOH KOMPETENSI MAPEL IPA SD YANG TIDAK
LAGI HANYA MEMAHAMI
Kelas: I
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
3. memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan
menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain
KOMPETENSI DASAR
3.1
menganalisis hubungan
antara bentuk dan fungsi bagian
tubuh pada hewan dan tumbuhan

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
4. menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR
4.1
menyajikan laporan hasil
pengamatan tentang bentuk dan
fungsi bagian tubuh hewan dan
tumbuhan
3.2
memahami siklus hidup
4.2
membuat skema siklus hidup
beberapa jenis makhluk hidup
beberapa jenis mahluk hidup yang
yang ada di lingkungan sekitar dan
ada di lingkungan sekitarnya, dan
upaya pelestariannya
slogan upaya pelestariannya
3.3
memahami macam-macam
4.3
mendemonstrasikan manfaat
gaya, antara lain gaya otot, gaya
gaya dalam kehidupan sehari-hari,
listrik, gaya magnet, gaya
misalnya gaya otot, gaya listrik,
gravitasi, dan gaya gesekan
gaya magnet, gaya gravitasi, dan

MATERI PEMBELAJARAN (1)
Jenis dan Subjenis
Contoh
A. PENGETAHUAN FAKTUAL- Elemen-elemen dasar yang
harus diketahui siswa untuk mempelajari satu disiplin
ilmu atau untuk menyelesaikan mmasalah-masalah
dalam disiplin ilmu tersebut
1. Pengetahuan tentang Kosakata teknis, symbol-simbol music.
terminology
Sumber-sumber daya alam pokok, sumber-sumber
2. Pengetahuan tentang informasi yang reliabel
detail-detail elemenelemen yang spesifk.
B. PENGETAHUAN KONSEPTUAL – Hubungan-hubungan
antar elemen dalam sebuah struktur besar yang
memungkinkan elemen-elemennya berfungsi secara
bersama-sama.
1. Pengetahuan tentang Periode waktu geologis, bentuk kepemilikan usaha
klasifkasi dan
bisnis
kategori
Rumus Pithagoras, hokum penawaran dan
2. Pengetahuan tentang permintaan
prinsip dan
Teori evolusi, Struktur Majelis Permusyawaratan
generalisasi
Rakyat
3. Pengetahuan tentang
teori, model, dan

MATERI PEMBELAJARAN (2)
Jenis dan Subjenis
Contoh
C. PENGETAHUAN PROSEDURAL – Bagaimana melakukan
sesuatu, mempraktikkan metode-metode penelitian, da
kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma,
teknik, dan metode.
1. Pengetahuan tentang
Keterampilan-keterampilan dalam melukis
keterampilan dalam bidang dengan cat air, algoritma pembagian seluruh
tertentu dan algoritma
bilangan
2. Pengetahuan tentang teknik Teknik wawancara, metode ilmiah
dan metode dalam bidang
 
tertentu
Kriteria yang digunakan untuk menentukan
3. Pengetahuan tentang
kapan harus menerapkan prosedur hokum
kriteria untuk menentukan Newton, kriteria yang digunakan untuk menilai
kapan harus menggunakan fsibilitas suatu metode.
prosedur yang tepat.
D. PENGETAHUAN METAKOGNITIF – Pengetahuan tentang
kognisi secara umum dan kesadaran dan pengetahuan
tentang kognisi diri sendiri.
1. Pengetahuan strategis
Pengetahuan tentang skema sebagai untuk
 
mengetahui struktur suatu pokok bahasan
1. Pengetahuan tentang
dalam buku teks, pengetahuan tentang
tugas-tugas kogniti
penggunaan metode penemuan atau
 
pemecahan masalah
 
Pengetahuan tentang macam-macam tes yang

Koherensi KI-KD
dan Penyelarasan
Dokumen
Penataan
Kompetensi Sikap
Spiritual dan Sikap
Sosial pada Semua
Mata Pelajaran
Penataan
kompetensi yang
tidak dibatasi oleh
pemenggalan
taksonomi proses
berpikir
Pemberian ruang
kreatif kepada
guru dalam
mengimplementas
ikan kurikulum

Hasil Perbaikan
Pemberian Ruang Kreatif Kepada Guru

1

Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan
salah satu model untuk memberi
inspirasi. Guru dapat mengembangkannya
sesuai dengan konteks yang relevan.

2

Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang
SD), guru dapat mengembangkan tema dan
sub tema sesuai dengan konteks yang relevan.

3

• 5M merupakan kemampuan proses berpikir
yang perlu dilatihkan secara terus menerus melalui
pembelajaran agar siswa terbiasa berpikir secara
saintifk.
• 5M bukanlah prosedur atau langkah-langkah
atau pendekatan pembelajaran.

Contoh Silabus Mata Pelajaran Biologi (Awal)

MASALAH
1.Guru Biologi harus mengajarkan dan menilai Sikap Spiritual
dan Sikap Sosial
2.Guru Biologi harus membuat indikator pengukuran penilaian
Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Contoh Hasil Penyelarasan dan Penataan Silabus
Mata Pelajaran Biologi






II. KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
KELAS : X (sepuluh)
Alokasi waktu: 108 Jam Pelajaran (JP)

Menjelaskan karakteristik
mata pelajaran yang berisi
tentang ruang lingkup
materi (scope), tata urutan
penyajian pembelajaran
(sequence), dan pentahapan
per jenjang (stages)
Bersifat inspiratif, guru
diberi ruang kreatif untuk
melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan konteks dan
kebutuhan
Sikap Spiritual dan Sikap
Sosial dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) oleh Guru
Biologi

“Kompetensi Sikap Spritual dan Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching), dalam bentuk
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik”.

 
 
 
 
 
 

A.Rasional
ISINYA MENJELASKAN TENTANG….
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Ilmu
Pengetahuan Alam di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
ISINYA MENJELASKAN TENTANG….
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Kimia di
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
ISINYA MENJELASKAN TENTANG...
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Kimia Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
ISINY MENJELASKAN TENTANG...
E. Pembelajaran dan Penilaian
ISINYA MEJELASKAN TENTANG...
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Kimia Sesuai dengan Kondisi Lingkungan
dan Siswa
ISINYA MENJELASKAN TENTANG...

45. Silabus KIMIA SMA versi 280216.rtf

Pengembangan Kompetensi pada Kurikulum

Standar Isi

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI

Standar
KompetensiStandar Proses
Lulusan
Standar
Penilaian

SMA

PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

SMK

• Sikap
Spiritual
• Sikap
Sosial
• Pengetahu
an
• Keterampil
an

• Berjenjang
(Stages)
• Berurut
(Sequences)
• Keluasan dan
Kedalaman
(Scope)
• Memperhatikan
pertumbuhan
dan
perkembangan
peserta didik

31

Kompetensi Pra Sekolah

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

32

Kompetensi Sekolah Dasar

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan; memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan jenjang pendidikan.
33

Kompetensi Sekolah Menengah Pertama

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan;
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan
jenjang pendidikan.

34

Kompetensi Sekolah Menengah Atas

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan;
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan
jenjang pendidikan.

35

Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Implementasi dimensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan;
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan
jenjang pendidikan.

36

Materi dan Pembelajaran SD

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN

Kelas Rendah (I-III)

Kelas Atas (IV-VI)

 Masing-masing terdiri atas 8
Tema
 Setiap tema terdiri atas 4
subtema
 Setiap subtema terdiri atas 6
unit pembelajaran

 Masing-masing terdiri atas 9
Tema
 Setiap tema terdiri atas 3
subtema
 Setiap subtema terdiri atas 6
unit pembelajaran

PENILAIAN
MONEV

Pembelajaran

 Tematik Terpadu
 Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti

37

Contoh Tema

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Kelas I
Tema 1 : Diriku
Tema 2 : Kegemaranku
Tema 3 : Kegiatanku
Tema 4 : Keluargaku
Tema 5 : Pengalamanku
Tema 6 : Lingkungan Bersih,
Sehat, dan Asri
Tema 7 : Benda, Hewan, dan
Tanaman di Sekitarku
Tema 8 : Peristiwa Alam

Kelas IV
Tema 1 : Indahnya
Kebersamaan
Tema 2 : Selalu Berhemat
Energi
Tema 3 : Peduli Terhadap
Makhluk Hidup
Tema 4 : Berbagai pekerjaan
Tema 5 : Pahlawanku
Tema 6 : Indahnya Negeriku
Tema 7 : Cita - citaku
Tema 8 : Tempat Tinggalku
Tema 9 : Makananku Sehat dan
Bergizi

38

Materi/Mata Pelajaran SMP

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Kelas VII-IX
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
PPKn
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA Terpadu
IPS Terpadu
Bahasa Inggris
Kelompok B
Seni dan Budaya
PJOK
Prakarya

Orientasi Pembelajaran
 Aplikatif
 Pengembangan kemampuan
berpikir
 Kemampuan belajar
 Membangun rasa ingin tahu
 Pengembangan sikap peduli
 Bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.

39

Materi/Mata Pelajaran SMA

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Kelas X-XII
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
PPKn
Bahasa Indonesia
Sejarah Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Kelompok B
Seni dan Budaya
PJOK
Prakarya

Kelas X-XII (Peminatan)
Kelompok C
-Matematika dan Ilmu Alam:
 Matematika
 Biologi
 Fisika
 Kimia
-Ilmu-ilmu Sosial
Geograf
Sejarah
Ekonomi
Sosiologi
-Bahasa dan Budaya
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris
Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
Antropologi

40

Materi/Mata Pelajaran SMK

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Kelas X-XII
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
PPKn
Bahasa Indonesia
Sejarah Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Kelompok B
Seni dan Budaya
PJOK
Prakarya

Bidang Keahlian (C1)
 Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa
 Bidang Keahlian Teknologi
Informasi dan Komunikasi
 Bidang Keahlian Kesehatan
 Bidang Keahlian Agribisnis dan
Agroteknologi
 Bidang Keahlian Perikanan dan
Kelautan
 Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen
 Bidang Keahlian Pariwisata
 Bidang Keahlian Seni Rupa dan
Kriya
 Bidang Keahlian Seni Pertunjukan

41

Materi/Mata Pelajaran SMK

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

Dasar Program
Keahlian (C2)

Paket Keahlian (C3)

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Dikembangkan oleh
Direktorat Pembinaan
SMK

Dikembangkan oleh
Direktorat Pembinaan
SMK

42

Pembelajaran
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

43

Prinsip Pembelajaran

PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

44

Perubahan Paradigma Pembelajaran

PENGANTAR

KOMPETENSI

Dari
Pengajaran

Menjadi Pembelajaran

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

• Diberitahu
• Guru sebagai sumber
utama
• Tekstual
• Berbasis Konten
• Parsial
• Jawaban Tunggal
• Verbalisme

• Mencari tahu
• Berbasis aneka sumber
belajar
• Pendekatan ilmiah
• Berbasis kompetensi
• Holistik/terpadu
• Kebenaran jawaban multi
dimensi
• Keterampilan aplikatif

45

Pengembangan Pembelajaran
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

• Pembelajaran langsung
(Direct Teaching)
• Pembelajaran tidak langsung
(Indirect Teaching)
• Mengembangkan berpikir
tingkat tinggi (High Order
Thinking)
• Mengembangkan
kemampuan bekerja secara
ilmiah dan keselamatan diri
serta lingkungan

• Kompetensi Abad ke-21
(Collaborative, Creative,
Critical Thinking,
Communicative)
• Sikap
• Pengetahuan
• Keterampilan

46

Model Pembelajaran

PENGANTAR



Bukan satu-satunya pendekatan
pembelajaran.
Bukan urutan langkah-langkah baku

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV







Memberikan pengalaman
Mengembangkan sikap ilmiah
Mendorong ekosistem sekolah
berbasis aktivitas ilmiah
Menantang
Memotivasi




Bukan
Bukan






Berbasis aktivitas dan kreativitas
Menginspirasi
Meyenangkan
Berprakarsa

berbasis
berbasis

ceramah
hafalan

47

Discovery/Inquiry Learning
PENGANTAR

KOMPETENSI

Karakteristik pembelajaran: peserta didik
secara aktif menemukan ide dan
mendapatkan makna

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN

Komponen
PENILAIAN
MONEV

48

Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
PENGANTAR

KOMPETENSI

Karakteristik: peserta didik secara aktif
memecahkan masalah kontekstual

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN

Komponen

PENILAIAN
MONEV

49

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning)

PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI

Karakteristik: peserta didik secara aktif
menyelesaikan suatu project, penyelesaian
memerlukan waktu penyelesaian relatif
lama

PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Komponen

50

Cooperatif Learning

PENGANTAR

KOMPETENSI

Karakteristik: kerjasama tim dalam
melaksanakan pembelajaran  

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Komponen

51

3

Implikasi Revisi Kurikulum 2013
Implikasi terhadap Penilaian Hasil Belajar
Kebijakan mengenai Buku Teks Pelajaran

Implikasi terhadap
Penilaian Hasil
Belajar
Kebijakan
mengenai Buku
Teks Pelajaran

Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Sikap Spiritual & Sikap
Sosial

Nilai Sikap Spritual dan Sikap
Sosial diperoleh berdasarkan:
•Hasil pembelajaran langsung
(Direct Teaching) Mapel
Pendidikan Agama-Budi Pekerti
dan Mapel PPKn
•Hasil pembelajaran tidak
langsung (Indirect Teaching) dari
semua mata pelajaran
•Penilaian Sikap Spritual dan
Sikap Sosial diberikan dalam
bentuk deskriptif
Penilaian Pengetahuan &
Keterampilan

• Penilaian menggunakan skala
0 – 100.
• Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) ditetapkan oleh sekolah
dengan skala 100.

CONTOH FORMAT
RAPOR

Implikasi terhadap
Penilaian Hasil
Belajar
Kebijakan
mengenai Buku
Teks Pelajaran

Contoh Deskripsi Rapor
CONTOH
ISI
RAPOR

Implikasi terhadap
Penilaian Hasil
Belajar
Kebijakan
mengenai Buku
Teks Pelajaran

Kebijakan Mengenai Buku Teks Pelajaran

1

Buku lama Kurikulum 2013 tetap dapat dipergunakan
sebagai sumber belajar.

2

Buku teks pelajaran Pemerintah bukan satu-satunya
sumber belajar utama.

3

Penerbitan buku teks pelajaran dapat dilakukan oleh
Kemdikbud atau swasta (Permendikbud No. 8 Tahun
2016).

Buku teks
pelajaran harus
memuat
aktivitas untuk
peserta didik
yang digunakan
dalam proses
pembelajaran.

Pelaku
penerbitan terdiri
atas Penulis, Editor,
Ilustrator, Penelaah,
Konsultan,
Reviewer, Penilai,
dan/atau penerbit.
Informasi pelaku
penerbitan wajib
dimuat pada
bagian akhir buku.

Satuan
pendidikan wajib
memilih dan
menyediakan
buku teks pelajaran
yang dinyatakan
layak dan wajib
mengevaluasi
seluruh buku yang
digunakan oleh
satuan pendidikan.

Penilaian
kelayakan buku
diajukan oleh
Penerbit kepada
Kemdikbud atau
BSNP.

Implikasi terhadap
Penilaian Hasil
Belajar
Kebijakan
mengenai Buku
Teks Pelajaran

Contoh: Informasi Pelaku Penerbitan
yang Wajib Dimuat pada Bagian Akhir
Buku

4

Kerangka Sistem Pembelajaran
Penilaian sebagai Penggerak Mutu Pembelajaran
Kerangka Sistem Umpan Balik & Peningkatan Mutu

Penilaian sebagai Penggerak Mutu
Pembelajaran

Penilaian sebagai
Penggerak Mutu
Pembelajaran
Kerangka Sistem
Umpan Balik &
Peningkatan Mutu

• Formatif – diagnostik
• Harian oleh guru

Benchmark
Internasional





Kompetensi dasar • Sumatif
• Kelas 9, 12
Kelas 4, 9
• Sensus
Survei
• Oleh pemerintah
PISA, TIMSS







• Formatif
• Summative
• Semua
kelas
• Semestera
n
• Akhir tahun
• Akhir
jenjang
• Oleh
Progress monitoring
& evaluasi
Kelas 4,8,11
sekolah
• PTK 4,8,11
Survey atau sensus
Tahunan
Oleh pemerintah

Penilaian sebagai
Penggerak Mutu
Pembelajaran

Kerangka Sistem Umpan Balik &
Peningkatan Mutu

Kerangka Sistem
Umpan Balik &
Peningkatan Mutu

Sisw
a
Ortu

Guru

Dirje
n
Guru

BSD
Benchmark
Internasional

LEA
P4TK
LPMP
Pemerint
ah Pusat
&
Daerah

Sekola
h

Dirjen
Sekola
h

Dinas
PT
HEPI

5

Tahap Implementasi

Tahap Implementasi Kurikulum 2013

 Kurikulum yang diperbaiki adalah Kurikulum 2013.
 Nama kurikulum nasional yang digunakan tetap Kurikulum 2013.
KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

62

Sekolah Rintisan yang Mengimplementasikan
Kurikulum 2013
Tahun Pelajaran
2015/2016

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

N
o

Sekol
ah

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
MONEV

Tahun pelajaran
2016/2017
Usula
n
Rintis Mandi Jumla
Kuota
%
an
ri
h
Masu
k

Jumla
h

27.84 27.48
36.66
99
5
0
9
2 SMP 1.421 2.578 3.999 5.320 5.320 100 9.000
3 SMA 1.163 1.088 2.251 2.049 2049 100 4.300
4 SMK 1.000 499 1.499 1.606 1606 100 3.105
1.998Pelaksana
- 1.998
1.998
1.9982016/2017
100 1.998
5 PKLK
Kriteria
Sekolah
K13 Tahun
Pelajaran
7.83 11.0 18.9 38.81 38.45
55.0
99
Jumlah
1. Akreditasi A, minimal
B bagi kabupaten/kota
7
99
36
8 tidak3memiliki
72
1 SD

2.255 6.934 9.189

berakreditasi A
2. Tersedia guru untuk semua kelas/mata pelajaran
3. Jumlah ruang kelas sesuai dengan jumlah rombongan belajar
4. Representasi wilayah pada kabupaten/kota

63

Skema Persiapan Sekolah

1

Kapasit
as
sekolah

Kesiapan sekolah didorong secara kontinu lewat berbagai
metode komprehensif dengan skema persiapan sekolah
yang lengkap

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR

KOMPETENSI

contoh:

2

PENILAIAN
MONEV

3

Pelibatan sekolah Rujukan untuk ikut mendampingi sekolah
lainnya dalam rangka percepatan peningkatan kesiapan
sekolah

Tahap
Implement
asi:
* Kriteria Sekolah
Rintisan dan proses
Monev
dikoordinasikan
lebih lanjut oleh unit
terkait



Rujukan Menerapkan

Mengembang

kan
Siap

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN

Berbagai bentuk assesmen kesiapan sekolah (termasuk
guru) serta tingkat kapasitas sekolah dalam penerapan
kurikulum nasional, yang terintegrasi dengan bentuk
assesmen lain yang sudah ada

Definisi

Menerapkan X
Mengembang
X
kan
X

Belum
siap

Menerapkan
Mengembang
kan

Tahun
Ajaran

Sekolah yang
Disiapkan

Target

2015/2016

6%

16.991 Sekolah Rintisan (Ekssekolah sasaran dan mandiri K13 +
26 sekolah lulus verifkasi)

2016/2017

19%

Sekolah lainnya*

2017/2018

35%

Sekolah lainnya*

2018/2019

40%

Seluruh sekolah sudah
implementasi

Catatan:
1.Di luar skema ini, peningkatan kapasitas kepala sekolah/guru secara umum akan sejalan dengan fokus mendorong
kesiapan sekolah untuk menerapkan Kurikulum Nasional serta pengembangan berkelanjutan.
2.Indikator keberhasilan skema persiapan ini adalah 90% sekolah yang didampingi siap menerapkan kurikulum nasional.

64

Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum
KESIAPAN
KESIAPAN PESERTA
PESERTA
DIDIK

TUJUAN
TUJUAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
NASIONAL

KEBUTUHAN

KEBIJAKAN K-13
PENGANTAR
STANDAR
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI LULUSAN
LULUSAN (SKL)
(SKL) SATUAN
SATUAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN

KOMPETENSI

Kurikulum
yang
berlaku
secara
nasional

KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofs,
(Filosofs, Yuridis,
Yuridis, Konseptual)
Konseptual)

PENILAIAN
MATERI
PENDAMPINGAN
PEMBELAJARAN

STRUKTUR KURIKULUM

PENILAIAN
MONEV

STANDAR PROSES

KEMDIKBUD

STANDAR ISI

STANDAR PENILAIAN

SEKOLAH

SILABUS
PENDAMPINGAN DAN
OTORISASI
OTORISASI
RPP
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN OPSI
OPSI TEMPLATE
TEMPLATE
SILABUS,
SILABUS, BUKU
BUKU SISWA
SISWA DAN
DAN GURU
GURU
SERTA
MATERI
AJAR
BERMUTU
SERTA MATERI AJAR BERMUTU

KURIKULUM
TINGKAT DAERAH
DAN SEKOLAH
(Pilihan,
Terintegrasi
dengan
Keunggulan Lokal)

MATERI DAN ALAT AJAR

65

”The successful implementation
of a curriculum framework relies not

simply on the policy or regulatory
practice, but also on educators;
their interpretation, knowledge and
understanding of the framework; and
their ability to apply it to their
pedagogical practices.”
Marianne Knaus
Journal of Early Childhood Research, October 2015; vol. 13, 3:
pp. 221-235., frst published on August 4, 2014

Implementasi kurikulum harus
memastikan terjadinya

keselarasan antara dokumen
kurikulum (intended/written
curriculum), pembelajaran

(taught/implemented curriculum), dan

hasil belajar (evaluated/achieved
curriculum).

Tambahan: Contoh Format
Penilaian Proyek

Terima Kasih.
2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Some rights reserved.