TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP ANTARA PDAM DKI JAKARTA DENGAN PT PALYJA DAN PT TPJ-PT AETRA DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI INDONESIA.
ABSTRAK
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP
ANTARA PDAM DKI JAKARTA DENGAN PT PALYJA DAN PT TPJ-PT AETRA
DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI
INDONESIA
Ulwan Ma’luf
110110080024
Air merupakan salah satu kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh manusia.
Oleh karena itu pengelolaannya harus dilaksanakan secara maksimal. PDAM DKI
Jakarta sebagai salah satu Perusahaan Daerah yang memiliki kewenangan untuk
melaksanakan pengelolaan air di DKI Jakarta melaksanakan Public-Private
Partnership dengan PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra agar pengelolaan di DKI
Jakarta semakin maksimal. Pelaksanaan kerja sama ini memberikan damapk negatif
bagi PDAM DKI Jakarta yaitu mendapatkan kerugian secara materil. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai Public-Private
Partnership dengan PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra, yaitu apakah Public-Private
Partnership yang dilaksnakan PDAM DKI Jakarta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta bagaimana proses
renegosiasi dan rebalancing kontrak kerja sama antara PDAM DKI Jakarta dengan
PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriiptif analitis dengan
pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan pada data sekunder baik berupa
bahan hukum primer, sekunder, maupun tersier, sehingga diperoleh gambaran yang
lengkap tentang permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perjanjian dan pelaksanaan
kerja sama antara PDAM DKI Jakarta dengan PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra
bertentangan dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia. Salah satu hal yang menjadi permasalahan krusial dari perjanjian kerja
sama ini adalah adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Perwakilan Provinsi DKI Jakarta yaitu adanya beberapa pelaksanaan
kerja sama yang merugikan pihak PDAM DKI Jakarta sebagai Perusahaan Daerah.
Selain itu, sampai dengan saat ini renegosiasi dan rebalancing kontrak kerja sama
belum dapat terlaksana karena adanya hambatan dari pihak swasta yaitu PT Palyja
dan PT TPJ-PT Aetra yang belum memiliki keinginan untuk melaksanakan
renegosiasi atau rebalancing kontrak kerja sama.
iv
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP
ANTARA PDAM DKI JAKARTA DENGAN PT PALYJA DAN PT TPJ-PT AETRA
DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI
INDONESIA
Ulwan Ma’luf
110110080024
Air merupakan salah satu kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh manusia.
Oleh karena itu pengelolaannya harus dilaksanakan secara maksimal. PDAM DKI
Jakarta sebagai salah satu Perusahaan Daerah yang memiliki kewenangan untuk
melaksanakan pengelolaan air di DKI Jakarta melaksanakan Public-Private
Partnership dengan PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra agar pengelolaan di DKI
Jakarta semakin maksimal. Pelaksanaan kerja sama ini memberikan damapk negatif
bagi PDAM DKI Jakarta yaitu mendapatkan kerugian secara materil. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai Public-Private
Partnership dengan PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra, yaitu apakah Public-Private
Partnership yang dilaksnakan PDAM DKI Jakarta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta bagaimana proses
renegosiasi dan rebalancing kontrak kerja sama antara PDAM DKI Jakarta dengan
PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriiptif analitis dengan
pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan pada data sekunder baik berupa
bahan hukum primer, sekunder, maupun tersier, sehingga diperoleh gambaran yang
lengkap tentang permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perjanjian dan pelaksanaan
kerja sama antara PDAM DKI Jakarta dengan PT Palyja dan PT TPJ-PT Aetra
bertentangan dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia. Salah satu hal yang menjadi permasalahan krusial dari perjanjian kerja
sama ini adalah adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia Perwakilan Provinsi DKI Jakarta yaitu adanya beberapa pelaksanaan
kerja sama yang merugikan pihak PDAM DKI Jakarta sebagai Perusahaan Daerah.
Selain itu, sampai dengan saat ini renegosiasi dan rebalancing kontrak kerja sama
belum dapat terlaksana karena adanya hambatan dari pihak swasta yaitu PT Palyja
dan PT TPJ-PT Aetra yang belum memiliki keinginan untuk melaksanakan
renegosiasi atau rebalancing kontrak kerja sama.
iv