HUBUNGAN TINGKAT SELF CARE DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUANG RAWAT INAP RSUD SUMEDANG.
ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang dapat berubah menjadi
kronis dengan berbagai komplikasi diabetik sehingga terjadi rawat ulang di
Rumah Sakit. Self care yang terdiri atas pengontrolan gula darah, insulin/Obat
Anti Diabetes, perencanaan makan, olahraga, dan penanganan hipoglikemik
memegang peranan penting dalam pengelolaan DM. Salah satu ketidakefektifan
pelaksanaan self care adalah pemahaman yang bervariasi dalam penerapan setiap
domain oleh penderita DM tipe 2.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat
self care dengan kejadian komplikasi pada pasien DM tipe 2 di Ruang Rawat
Inap RSUD Sumedang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan
menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sejumlah 55 orang.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner modifikasi self care
inventory revised (SCI-R). Analisis univariat menggunakan skor T, sedangkan
bivariat menggunakan korelasi chi square.
Hasil penelitian menunjukkan 52,73% pasien memiliki tingkat self care
yang tinggi, sebagian besar pasien yang dirawat ulang menderita komplikasi
akibat DM tipe 2 (74,55%), terdapat hubungan antara tingkat self care dengan
kejadian komplikasi (p = 0,016). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tingkat
self care yang tinggi dan rendah yang dimiliki oleh klien DM tipe 2 memiliki
kecenderungan untuk mengalami kejadian komplikasi yang ditunjukkan dengan
adanya hubungan antara tingkat self care dengan kejadian komplikasi. Peran
perawat adalah sebagai advokat dan edukator dalam melindungi hak pasien dan
memberikan informasi tentang pentingnya penerapan self care dalam kehidupan
sehari-hari.
Kata kunci : Komplikasi DM tipe 2, Rawat Ulang akibat DM, Self Care
vi
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang dapat berubah menjadi
kronis dengan berbagai komplikasi diabetik sehingga terjadi rawat ulang di
Rumah Sakit. Self care yang terdiri atas pengontrolan gula darah, insulin/Obat
Anti Diabetes, perencanaan makan, olahraga, dan penanganan hipoglikemik
memegang peranan penting dalam pengelolaan DM. Salah satu ketidakefektifan
pelaksanaan self care adalah pemahaman yang bervariasi dalam penerapan setiap
domain oleh penderita DM tipe 2.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat
self care dengan kejadian komplikasi pada pasien DM tipe 2 di Ruang Rawat
Inap RSUD Sumedang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan
menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sejumlah 55 orang.
Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner modifikasi self care
inventory revised (SCI-R). Analisis univariat menggunakan skor T, sedangkan
bivariat menggunakan korelasi chi square.
Hasil penelitian menunjukkan 52,73% pasien memiliki tingkat self care
yang tinggi, sebagian besar pasien yang dirawat ulang menderita komplikasi
akibat DM tipe 2 (74,55%), terdapat hubungan antara tingkat self care dengan
kejadian komplikasi (p = 0,016). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tingkat
self care yang tinggi dan rendah yang dimiliki oleh klien DM tipe 2 memiliki
kecenderungan untuk mengalami kejadian komplikasi yang ditunjukkan dengan
adanya hubungan antara tingkat self care dengan kejadian komplikasi. Peran
perawat adalah sebagai advokat dan edukator dalam melindungi hak pasien dan
memberikan informasi tentang pentingnya penerapan self care dalam kehidupan
sehari-hari.
Kata kunci : Komplikasi DM tipe 2, Rawat Ulang akibat DM, Self Care
vi