HUBUNGAN SELF-CARE ASSISTANCE DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI RUANG RAWAT INAP RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

(1)

HUBUNGAN

SELF-CARE ASSISTANCE

DENGAN

KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT

KARDIOVASKULAR DI RUANG RAWAT INAP RSUD

“KANJURUHAN” KEPANJEN

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Oleh:

NAZIDAH I’LMIYATIN NAFI’AH

NIM. 201010420311160

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(2)

i

HUBUNGAN

SELF-CARE ASSISTANCE

DENGAN

KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT

KARDIOVASKULAR DI RUANG RAWAT INAP RSUD

“KANJURUHAN” KEPANJEN

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

NAZIDAH I’LMIYATIN NAFI’AH

NIM. 201010420311160

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(3)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN

SELF-CARE ASSISTANCE

DENGAN

KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT

KARDIOVASKULAR DI RUANG RAWAT INAP RSUD

“KANJURUHAN” KEPANJEN

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NAZIDAH I’LMIYATIN NAFI’AH

NIM. 201010420311160

Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 03 Juli 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Moch. Agus Krisno B, M.Kes. Erma Wahyu M, S.Kep., Ns., M.Si.

NIP.UMM. 104.8909.0118 NUPN. 9907.002.057

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep.


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN

SELF-CARE ASSISTANCE

DENGAN

KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT

KARDIOVASKULAR DI RUANG RAWAT INAP RSUD

“KANJURUHAN” KEPANJEN

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NAZIDAH I’LMIYATIN NAFI’AH

NIM. 201010420311160

Di Ujikan

Pada Tanggal 11 Juli 2014

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom.

NIP. UMM. 11293110304

Penguji I,

Dr. Moch. Agus Krisno B, M.Kes.

NIP. UMM. 10489090118

Penguji II,

Erma Wahyu M, S.Kep., Ns., M.Si.

NIDN. 0729048301

Penguji III,

Sunardi, M.Kep. NIP. 11205080425

Penguji IV,

Henik Tri Rahayu, S.Kep., Ns., MS.


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : NAZIDAH I’LMIYATIN NAFI’AH NIM : 201010420311160

Program Studi : Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : HUBUNGAN SELF-CARE ASSISTANCE DENGAN

KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT

KARDIOVASKULAR DI RUANG RAWAT INAP RSUD

“KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Juni 2014

Yang Membuat Pernyataan

Nazidah I’lmiyatin Nafi’ah NIM. 201010420311160


(6)

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Aku persembahkan hasil karya ini kepada:

Tuhanku Allah (subhanallah walhamdulillah walailahailallah allahuakbar) special thanks, ini adalah Engkau, ini adalah restu-Mu, dan ini adalah kehendak-Mu. Kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan yang Allah berikan selama ilmi menjalani pendidikan TK SD SMP SMA dan study nursing hingga menghasilkan karya yang sederhana ini merupakan anugrah yang luar biasa. “Jatuh” yang Kau berikan adalah ujian yang

menjadikan ilmi lebih kuat dan “Prestasi” yang Kau titipkan adalah hadiah serta tanggung jawab untuk ilmi selalu ingat kepada-Mu. Jadikan titipan (anak,ilmu,gelar) ini manfaat ya Allah. Mohon ampun jika selama menjalankan tugas-Mu iLmi sering lalai dan lupa (mohon ampun).

Yang ter-Sayang (yts) kedua orang tuaku Ayahanda Ramsin Tamin, S.Pd. dan Ibunda Poniyah, S.Pd., MM. atas cinta kasih sayang yang tak pernah ada habisnya

untuk anandamu ini Nazidah I’lmiyatin Nafi’ah (iLmi), merawat, mendidik, dan membesarkan ilmi, semoga ibu bapak tidak lelah dan bosan dengan bagaimana memperjuangkan pendidikan anak-anaknya serta mendoakan keberhasilannya, khususnya untuk ilmi saat ini, karena semangat yang ibu bapak miliki, perjuangan yang ibu bapak bangun, dan doa yang ibu bapak ucap disetiap detik waktumu adalah NYAWA dalam ilmi menempuh pendidikan ini hingga menjadi Sarjana Keperawatan (S.Kep), dan melanjutkannya ke jenjang pendidikan profesi Ners (Ns).

“theAmazingParents”

Brother Okdian Pratama, SE.; young Sisters Muflihatin Hidayati (calon Farm) dan Indah Rizki Amaliah (katanya pengen jadi dokter. Amin) thank you so muchhh, kalian pun menjadi bagian dari penyemangat dalam menjalankan pendidikan ini, tangis rindu untuk selalu bersama kalian tak terhitung jumlahnya (hehe). Ayokkk selalu buat ibu bapak bangga, sehingga kebanggaan ibu bapak mengantarkan pada kebanggaan-Nya juga terhadap kita (Amin). “bigHug”


(7)

vi

my beloved big family di Kalimantan (pakde Sakri, bude Tum, bude Kat, paman, julak, sepupu, keponakan), thanks, hati ini merasakan doa-doa terbaik kalian untuk kesuksesan ilmi, selalu merasakan setiap motivasi yang tersirat dan harapan-harapan besar kalian kepada ilmi yang mungkin amat tersembunyi. “iLoveYou”

Guru-guruku yang turut menjadikan ilmi “besar” dan menghasilkan karya yang seperti ini, terimakasih yang sebesar-besarnya. Ini buat kalian bu pak. Iyyyyya kalian !!! (hehe), orang tuaku di sekolah, guru TK: bu Yuli dan bu Giyem, tentunya keluarga TK Tunas Harapan; guru SD: kls.1 bu Martini (yang sempet nglajarin bhs.inggris juga), kls.2 bu Sunarti, kls.3 bu Watini, kls.4 ketemu lagi dengan bu Sunarti, kls.5 ketemu lagi dengan bu Watini, dan kls.6 ketemu lagi lagi dengan bu Sunarti (but, i always remember you all and everything about us, i never forget), begitu pula guru agama pak Wahab seperti ayah sendiri, serta guru olahraga pak Ramsin (wahhh ayahku sendiri, hahaha, tiada kata yang mampu terucap lagi untuk bagaimana betapa ilmi

mengagumimu “the great father”), guru yang sempet nglajarin seni bu Ari thanks;

guru SMP: khususnya pak Edy wali kelas saat ilmi 72, pak Wahab wali kelas VIII (ketemu lagi ya pak sebagai wali kelasnya ilmi), bu Dwi wali kelas IX, dan bapak ibu setiap mata pelajaran, pokoknya keluarga besar SMP Negeri 4 PPU; guru SMA: special pak Jamal yang ayah banget selama ilmi di SMA (thanks matematikanya pak), dan khusus juga untuk wali-wali kelasku bu Mardiana, pak Ardiansyah (thanks fisikanya pak), bu Mursidah (thanks bhs.ingrisnya ya bu), serta tentunya untuk segenap keluarga besar SMA Negeri 2 PPU.

Dosen-dosen fakultas Kesehatan dan Kedokteran UMM khusunya selaku wali: dr.Annisa, Ns.Aini Alifatin, Ns.Tutu, di bawah pengawasan kalian adalah sesuatu yang sangat menarik dan mengesankan, karya sederhana ini pun untuk kalian, terimakasih setinggi-tingginya bu; serta pembimbing: pak Agus dan Ns. Erma, di bawah bimbingan kalian adalah sesuatu yang rasanya luar biasa (ingin menjadi hebat seperti kalian), karya sederhana ini tentunya untuk kalian, terimakasih yang sedalam-dalamnya pak bu.

Sahabat-sahabatku yang memberi warna dalam perjalanan ini, ketika di TK SD SMP SMA dan di Perguruan Tinggi, Ulfa, Tuti, Rescky, Ari, Darwin, Riki, Sabran, Udin, Rendi, Dede, Itha, Asfia, Gunawan, Deka, Palupi, Lilin, dan semua yang


(8)

vii

bersahabat, khusunya Septia Ningsih, thanks untuk kebersamaannya sejak TK, untuk doa dan semangat yang tercurah.

Program Studi Ilmu Keperawatan 2010, khususnya PSIK D 2010: bukan hanya sekedar teman dan saudara tapi kalian keluarga baruku selama 4 tahun ilmi di Malang dan keluarga selamanya. Mba Siska dan Nining (cerita kita adalah kita satu kosan dan kita satu kelas); Novita, Dina, Niken, dan Priya (dan sepertinya kalian adalah orang-orang pertama yang ketika itu mudah, cocok, dan bisa untuk saling membantu serta bertukar pikiran); Titi, Devi, Ica, Eka, Septi, Ida (intinya bukan karena kita punya cerita, tapi karena kalian teman yang netral ke siapa saja, yaaa aku suka dengan sifat kalian itu, itu cuma menurut ilmi yang selama 4 tahun bersama kalian, dan Ida makasih sempatin waktunya buat menemani ke Kepanjen); Ayus (juga kategori the netral friend lho, hehehe, dan spesialnya buat proses menyelesaikan karya yang sederhana ini adalah diwarnai dengan tenaga serta pemikiranmu juga, thanks ayus buat bolak balik ke Kepanjennya); Gupita (kita edisi lulus bareng Gupittttt, bareng eka dan ica), Yiyil, Sisil, Suci, dan Yuniar (kayanya kalian sering bareng ya????? Kompak banget, Hehhe); Melinda (yang paling seneng ngumbar tawa, ngetawain apa Mel, haha); Umu, Habibah, Tati, Anes, Kinan, Dean, Mega, Nia (cerita kita adalah yaaaa kalian temen-temen cewek di kelas); Aziz, Bahri, Rizky, Shandy, Agus, Alfan, Fu’ad, Dikka, Agung, Nauval, Priya udah disebutin di atas ya, Gaguk ntar ya kita punya cerita sendiri (cerita kita adalah yaaaa kalian semua temen-temen cowok aku di kelas, udah gitu aja, hehe, Iya Ziz dan kita Edisi lulus bareng, hmm). Thanks teman-teman untuk kebersamaannya, untuk kelompokkannya & tukar pikirannya selama ini, I love you all teman-teman PSIK D 2010, ini hasilnya, doa kalian. Semoga Allah selalu membimbing kita semua (Amin).

Gaguk Sulistiawan. Iya ini adalah waktumu, pemikiranmu, tenagamu, thanks ya mas untuk pendampinganmu, dan ini adalah Kita, karya yang sederhana ini mungkin akan jauh tidak sempurna jika bukan kamu yang selalu disampingku. Thanks buat doa terbaikmu dan dorongan untuk terus maju menyelesaikan karya ini dan menyelesaikan studi ini. Congratulation kita lulus bareng.

MOTO HIDUP “Sabar dan Ikhlas”

“Harus terus bergerak dan mencari, karena Hidup adalah suatu perjalanan dan tujuan” “do the best as you canand be consistent”

“Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda &menyentuh hati anda” _Heather Pryor_ “Jangan liat masa lalu dengan penyesalan, jangan liat masa depan dengan ketakutan, tapi


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Self-care Assistance dengan Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1.

Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajaranya.

2.

Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang beserta jajarannya.

3.

Moch. Agus Krisno Budiyanto, Dr., M.Kes. selaku pembimbing I yang telah sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Erma Wahyu Mashfufa, S.Kep., Ns., M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu dan menginspirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5.

Dosen dan staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

6.

Direktur RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang dan Bapak Ibu perawat di ruang rawat inap khususnya ruang Airlangga, Diponegoro, & Imam Bonjol di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang dan bagian diklat RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang Prima Yulliar, S.E., M.MKes beserta jajarannya yang turut serta membantu terselesaikannya skripsi ini.


(10)

ix

7.

Ayahanda (Ramsin Tamin) dan Ibu (Poniyah) yang selalu mencurahkan kasih sayang dan mendoakan serta memotivasi dan menginspirasi Ilmi dari lahir hingga sekarang “menjadi sarjana” dan saudara-saudara tercinta (Okdian Pratam, Muflihatin Hidayati, & Indah Rizki Amaliyah) atas doa serta dukungan dalam menempuh perkuliahan ini.

8.

Sahabat-sahabat di PSIK angkatan 2010 khusunya PSIK-D yang turut serta membantu dan memberikan dukungan.

Dan semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Akhir kata penulis mohon maaf apa bila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bidang keperawatan. Amin.

Malang, Juni 2014


(11)

x INTISARI

Hubungan Self-care Assistance dengan Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit

Kardiovaskular di Inst. Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen

Kabupaten Malang

Nazidah I’lmiyatin Nafi’ah1, Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.2, Erma Wahyu Mashfufa, S.Kep., Ns., M.Si.3

Latar Belakang: Adanya perubahan fisiologis dan kondisi kronis terhadap kesehatan sangat berpengaruh terhadap perubahan kualitas hidup seseorang. Pasien dengan penyakit Kardiovaskular tidak secara langsung berpengaruh pada perubahan kualitas hidupnya, tetapi diawali dengan timbulnya keterbatasan fungsional yang merujuk pada keterbatasan fisik, sosial, fungsi peran, dan fungsi mental sebagai dampak dari salah satu penyakit kardiovaskular. Kemampuan perawatan mandiri (self-care) dari pengalaman menderita penyakit ini yang kemudian akan berdampak pada perubahan gaya hidup dan secara langsung mempengaruhi kualitas hidup pasien itu sendiri. Perilaku perawatan mandiri menjadi bagian penting dalam perawatan pasien penyakit Kardiovaskular untuk pasien dapat mengenal adanya perubahan gejala dan tanda (misalnya sesak, nyeri dada, atau edem).

Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi self-care assistance pada pasien penyakit Kardiovaskular, mengidentifikasi kualitas hidup pada pasien dengan penyakit Kardiovaskular, dan menganalisis hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

Metode: desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive analytic dengan pendekatan study cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan sampel penelitian 40 pasien di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang. Analisa data menggunakan uji chi square dengan taraf kesalahan ( ) 5%.

Hasil: Uji chi square didapatkan X2 hitung adalah 8,64 dan

X2 tabel adalah 3,841, sehingga X2 hitung > X2 tabel untuk taraf kesalahan ( ) 5%, dengan demikian H1 diterima yaitu self-care assistance berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

Kesimpulan: Ada hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.

Kata kunci: self-care assistance, kualitas hidup, dan penyakit Kardiovaskular.

1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang

3

Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang


(12)

xi ABSTRACT

The Relationship Between Self-Care Assistance to the Life Quality for Patient with Cardiovascular Disease in the Inpatient Installation of RSUD

“Kanjuruhan” Kepanjen Malang Regency

Nazidah I’lmiyatin Nafi’ah1, Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.2, Erma Wahyu Mashfufa, S.Kep., Ns., M.Si.3

Background: The existence of physiological alteration and chronic condition to the health are heavy influenced to the someone life quality alteration. Patient with Cardiovascular disease indirectly influenced to their life quality alteration, but it started by the appearance of functional limitation that refers to the physical, social, role function, and mental function limitation as the effect from one of cardiovascular disease. Self-Care ability from the experience of suffering this disease then will be impact to the life style alteration and directly influence life quality of the patient itself. Self-Care Assistance becomes an important part in the treatment of patient with Cardiovascular disease. It is conducted to make patient can recognize symptom alteration (for example, asphyxia, chest pain, or edem).

Research Aim: Identifying self-care assistance to the patient with cardiovascular disease, identifying life quality to the patient with cardiovascular disease, and analyzing the relationship between self-care assistance with life quality to the patient with Cardiovascular disease in the Inpatient Installation of RSUD (Regional Hospital) “Kanjuruhan” Kepanjen Malang Regency.

Method: Research design that used in this research is descriptive analytic design with study cross sectional approach. Sampling technique uses purposive sampling with research sample of 40 patients in the Inpatient Installation of RSUD (Regional Hospital) “Kanjuruhan” Kepanjen Malang Regency. Data analysis in this research uses chi square test with error degree ( ) 5%.

Result: From chi square test, it is obtained that X2 calculation is 8.64 and X2 table is

3.841, thus X2 calculation > X2 table for error degree ( ) 5%. Therefore, H1

accepted, which is self-care assistance related to the life quality for patient with Cardiovascular disease in the Inpatient Installation RSUD (Regional Hospital) “Kanjuruhan” Kepanjen Malang.

Conclusion: There is a relationship between self-care assistance with life quality to the patient with Cardiovascular disease in the Inpatient Installation RSUD (Regional Hospital) “Kanjuruhan” Kepanjen Malang.

Keywords: self-care assistance, life quality, and Cardiovascular disease.

1

Student in School of Nursing, Health Science Faculty, University of Muhammadiyah Malang

2Lecturer in School of Nursing, Health Science Faculty, University of

Muhammadiyah Malang 3

Lecturer in School of Nursing, Health Science Faculty, University of Muhammadiyah Malang


(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Lembar Persembahan ... v

Kata Pengantar ... viii

Intisari ... x

Abstract ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Skema ... xvii

Daftar Lampiran ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 6

1.6 Penegasan Istilah ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Penyakit Kardiovaskular ... 9

2.1.1 Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskular ... 9

2.1.2 Definisi Penyakit Kardiovaskular ... 10

2.1.2.1 Gangguan Fungsi Jantung ... 10

2.1.2.2 Gangguan Struktur Jantung, Infeksi, dan Inflamasi ... 13

2.1.2.3 Gangguan Sistem Vaskular ... 16

2.1.3 Klasifikasi Penyakit Kardiovaskular ... 17

2.1.4 Patofisiologi Penyakit Kardiovaskular ... 18

2.1.5 Faktor Resiko Penyakit Kardiovaskular ... 22

2.1.6 Gejala dan Tanda Penyakit Kardiovaskular ... 23

2.1.7 Rencana Asuhan Keperawatan ... 27

2.2 Konsep Self-care ... 31

2.2.1 Definisi Self-care ... 31

2.2.2 Keyakinan dan Nilai-nilai ... 31

2.2.3 Self-care assistance pada Penyakit Kardiovaskular ... 34

2.2.4 Faktor Prediktor Self-care Assistance ... 38

2.2.5 Pengukuran Self-care Assistance ... 40

2.3 Kualitas Hidup ... 41


(14)

xiii

2.3.2 Kualitas Hidup pada Penyakit Kardiovaskular ... 42

2.3.3 Pengukuran Kualitas Hidup ... 43

2.3.4 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit Kardiovaskular ... 44

2.4 Hubungan Self-care Assistance dengan Kualitas Hidup ... 46

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 49

3.1 Kerangka Konsep ... 49

3.2 Hipotesis Penelitian ... 50

BAB IV METODE PENELITIAN ... 51

4.1 Desain Penelitian ... 51

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 53

4.2.1 Populasi ... 53

4.2.2 Sampling ... 53

4.2.3 Sampel ... 54

4.3 Variabel Penelitian ... 55

4.4 Definisi Operasional ... 55

4.5 Waktu dan Tempat Penelitian ... 56

4.6 Instrumen Penelitian ... 56

4.6.1 Uji Validitas ... 57

4.6.2 Uji Reliabilitas ... 58

4.7 Prosedur Pengumpulan Data ... 59

4.8 Analisa Data ... 62

4.8.1 Analisa Uivariat ... 62

4.8.2 Analisa Bivariat ... 62

4.9 Etika Penelitian ... 64

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 66

5.1 Karakteristik Sampel ... 66

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 66

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 68

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 69

5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Komplikasi (kondisi comorbid) Penyakit Kardiovasklar ... 70

5.1.6 Self-care Assistance Pasien Penyakit Kardiovaskular ... 71

5.1.7 Kualitas Hidup Pasien Penyakit Kardiovaskular ... 73

5.2 Analisa Data ... 73

5.2.1 Hasil Analisa Self-care Assistance dengan Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit Kardiovaskular ... 73

BAB VI PEMBAHASAN ... 76

6.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 76

6.1.1 Identifikasi Karakteristik Responden ... 76

6.1.2 Gambaran Self-care Assistance Pasien Penyakit Kardiovaskular 82

6.1.3 Gambaran Kualitas Hidup Pasien Penyakit Kardiovaskular .. 85

6.2 Hasil Analisis Analitik ... 87 6.2.1 Hubungan Self-care Assistance dengan Kualitas Hidup pada


(15)

xiv

Pasien Penyakit Kardiovaskular ... 87

6.3 Keterbatasan Penelitian ... 91

6.4 Implikasi Keperawatan ... 92

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

8.1 Kesimpulan ... 94

8.2 Saran ... 95

8.2.1 Bagi Pasien Penyakit Kardiovaskular ... 95

8.2.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan ... 95

8.2.3 Bagi Praktisi Keperawatan ... 95

8.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 100


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi pada klien berusia ≥ 18 tahun oleh

The Joint National Committee on Detection, Evaluation,

and Treatment of High Blood Pressure (1988) ... 17

Tabel 2.2 Klasifikasi gangguan system kardiovaskular (New York Heart Association) ... 18

Tabel 2.3 Rencana Asuhan Keperawatan pada Pasien Penyakit Kardiovaskular ... 28

Tabel 2.4 Self care: Activities of Daily Living (ADL) ... 35

Tabel 2.5 Skala Pengukuran WHOQOL-BREF ... 44

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 55

Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Kualitas Hidup ... 57

Tabel 4.3 Tabel silang 3 x 3 ... 64

Tabel 5.1 Self-care Assistance ... 72

Tabel 5.2 Kualitas Hidup ... 73

Tabel 5.3 Persentase Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit Kardiovaskular berdasarkan Self-care Assistance ... 74


(17)

xvi DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kerangka penelitian hubungan self-care assistance dengan

kualitas hidup pasien penyakit Kardiovaskular ... 52

Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 67

Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasrkan Jenis Kelamin ... 68

Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 69

Gambar 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 70

Gambar 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Komplikasi (Kondisi Comorbid) Penyakit Kardiovaskular ... 71


(18)

xvii DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Konsep ... 49


(19)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian

Kepada Bankes Bangpol Kota Malang ... 100

Lampiran 2 Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Bankes Bangpol Kota Malang ... 101

Lampiran 3 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian Kepada RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang ... 102

Lampiran 4 Surat Keterangan Ijin Penelitian dari RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang ... 103

Lampiran 5 Nota Dinas Penghadapan Peserta Studi Pendahuluan dan Penelitian ke Ruang Rawat Inap (Ruang Airlangga, Diponegoro, Imam Bonjol) ... 104

Lampiran 6 Nota Dinas Penghadapan Peserta Studi Pendahuluan dan Penelitian Kepada Sub. Bag. Rekam Medik & EVAPOR ... 105

Lampiran 7 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 106

Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 107

Lampiran 9 Lembar Kuesioner Penelitian ... 108

Lampiran 10 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Perawatan Mandiri (Index Barthel) ... 114

Lampiran 11 Data Kasar Hasil Kuesioner Self-care Assistance dan Kualitas Hidup pada Pasien Penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang ... 116

Lampiran 12 Hasil Kuesioner Karakteristik Responden ... 119

Lampiran 13 Hasil Kuesioner Self-care Assistance dan Kualitas Hidup ... 120

Lampiran 14 Hasil Analisa Data ... 121

Lampiran 15 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 124


(20)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Allen, LA., Gheorghiade, M., dkk. 2011. Identifying patients hospitalized with heart failure at risk for unvorable future quality of life. Cardiovascular Quality and Outcomes, 4, 389-398.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Barolia RI, Clark AM, & Higginbottom, GMA. 2013. Protocol for a qualitative study on promoting dietary change and positive food choices for poor people with low income who experience cardiovascular disease in Pakistan. BMJ Open, 3, 1-13.

Black, JM dan Hawks, JH. 2009. Medical Surgical Nursing Clinical Management for Positif Outcomes (Edisi 8). Saunders Elsevier.

Black, JM., dan Hawks, JH. 2009. Medical Surgical Nursing Clinical Management for Positif Outcome (Edisi 8). Saunders Elsevier.

Bulechek GM., Butcher, HK., Dochterman, JM., dan Wagner, CM. 2012. Nursing Interventions Classification (NIC) (Edisi 6). Iowa: Elsevier Health Sciences.

Butler, J. 2010. The management of heart failure. Practice Nursing, 21 (6), 290-296. Cook, NR., Cutler, JA., Obarzanek, E., Buring, JE., Rexrode, KM., Kumanyika, Sk.,

dkk. 2007. Long term effects of dietary sodium reduction on cardiovascular disease outcomes: observational follow up of the trials of hypertension prevention (TOHP). BMJ, 334 (7599), 885.

Corwin, Ellizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Jakarta: EGC.

Crawford, MH. 2009. Curent diagnostic & treatment cardiologi (Edisi 3). McGraw: Hill Companies, Inc.

Doengoes, Marylinn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Edisi 3). Jakarta: EGC. Djarv, Therese., Wikman, Anna., dan Lagergren, Pernilla. 2012. Number and burden

of cardiovascular diseases in relation to health related quality of life in a cross-sectional population-based cohort study. BMJ Open, 10 (2), 1-7.

Fallowfield, L. 1990. The Quality of Life: The Missing Measurment in Health Care. London: Sauvenir Press.

Gray, HH., Dawkins, KD., dkk. 2003. Lecture Notes: Kardiologi (Edisi 4). Penerbit Erlangga.

Hidayat, AA. Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.


(21)

xx

Hoe, S., Doering, LV., dkk. 2008. Predictors and effect of physical symtom status on health-related quality of life in patients with heart failure. American Journal of Clinical Care, 17 (2), 124-132.

Ignatavicius, D dan Marilyn, V. 1994. Medical Surgical Nursing: A Nursing Process Aproach. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Ignatavicius, DD dan Workman, ML. 2010. Medical Surgical Nursing: Critical Thinking for Collaborative Care (Edisi 5). Missouri: Elsevier.

Johansson, Anna. 2012. Sleep-Wake-Activity and Health-Related Quality of Life in Patients with Coronary Artery Disease and evaluation of an individualized non-pharmacological programme to promote self-care in sleep. Diakses dari

http://liu.diva-portal.org/smash/get/diva2:515825/FULLTEXT01.pdf. pada

tanggal 6 Maret 2014.

Kaawoan, Adeleida YA. 2012. Hubungan Self care dan Depresi dengan Kualitas Hidup Pasien Hearth Failure di RSUP Prof DR R.D Kandao Manado. Diakses dari

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20304605-T30728%20-%20Hubungan%20Self.pdf tanggal 30 Oktober 2013.

Karavidas A, Lazaros G, dkk. 2010. Aging and the cardiovascular system. Hellenic Journal of Cardiology, 51, 421-427.

Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Levine, M., dan Granz, P. 2002. Beyond the development of quality-of-life instruments: where do we go from here?. J Clin Oncol, 20 (9), 2215.

Meiner, S dan Lueckenotte, AG. 2006. Gerontologic Nursing (Edisi 3). St Louis Mosby. Mi Ja Kim, McFarland, G., McIane, A. 2005. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, LM., dan Swanson, E. 2012. Nursing Outcomes

Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes (Edisi 5). Iowa: Elsevier Health Sciences.

Moser DK dan Watkins JF. 2008. Conceptualizing self care in heart failure: a life cours model of patient characteristic. Journal of Cardiovaskular Nursing, 23(3), 205-218.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan (Edisi 2). Jakarta: Salemba Medika.


(22)

xxi

Oka, RK., Conte, MS., dkk. 2012. Efficacy of optimal long-term management of multiple cardiovascular risk factors (CVD) on walking and quality of life in patients with peripheral artery disease (PAD). Vascular Medicine. 17 (1), 17-28. Potter, PA dan Perry, AG. 2010. Fundamental of Nursing (Edisi 7). Jakarta: Salemba

Medika.

Regidor E, Barrio G, Fuenta L, Dominggo A, Rodriguez C, dan Alonso J. 1999. Association between educational level and healt related quality of life in Spanish adult. Journal of Epidemiology and Community Health. 53 (2), 75-82.

Rockwell, J dan Riegel, B. 2001. Predictors of self care in person with heart failure. Heart Lung, 30 (11), 18-25.

Ruhyanudin, Faqih. 2006. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. UPT. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang.

Schaefer, Christian. 2007. Quality of life and self-monitoring: CVD prevention in practice. The role of patient organization in CVD prevention. European Heart Journal Supplements, 9, 42-44.

Smeltzer, SC., Bare, BG., dkk. 2010. Brunner and Suddarth’s Text Book of Medical Surgical Nursing (Edisi 11). Lippincolt Williams & Wilknis.

Stromberg, A., Jaarsma, T., dan Riegel, B. 2012. Self-care: who cares?. European Journal of Cardiovaskular Nursing, 11 (2), 133-134.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Riset. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal. Jakarta: Salemba Medika.

Tamher, S dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.

Wahab, A. Samik. 2009. Kardiologi Anak: Penyakit Jantung Kongenital yang Tidak Sianotik. Jakarta: EGC.

Wethwrill, Dauglas dan Kereiakes, Dean J. 2001. Yang perlu anak ketahui: Penyakit Jantung. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

WHO. 1997. Measuring Quality of Life: The 100 and WHOQOL-BREF. Diakses dari http://www.who.int/mental_health/media/68.pdf. pada tanggal 28 Februari 2014.

WHO. 1995. The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL)-100.

Diakses dari

http://www.who.int/mental_health/who_qol_field_trial_1995.pdf pada


(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular dapat berasal dari aneurisma, shunts, emboli, pelepasan enzim maupun protein jantung, stenosis, thrombus, dan inkompetensi katub (Kowalak, 2011) yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam fungsi jantung. Perubahan fungsi jantung ini berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan akan oksigen dan nutrisi pada jaringan tubuh. Adapun penyebab atau faktor resiko (Syamsudin, 2011) penyakit kardiovaskular yaitu kebiasaan merokok, berat badan berlebihan, aktivitas fisik yang kurang, kadar lemak dan gula yang tinggi, serta hipertensi. Hal ini dapat menjadi kondisi yang serius dan dapat menyebabkan kematian apabila tanpa tatalaksana yang tepat.

Faktor sosial masyarakat berdasarkan analisa data sekunder Riskesdas 2007 menyebutkan bahwa pola makan atau diet erat kaitannya dengan kejadian penyakit Kardiovaskular (CVD). Pola makan atau diet merupakan salah satu faktor lingkungan utama penyebab penyakit kardiovaskular terutama PJK. Peranan faktor sosial sebagai penentu terhadap status derajat kesehatan terutama penyakit kardiovaskular antara lain kemiskinan, stress, pekerjaan, pendidikan, aktifitas fisik, addiksi obat, alkohol serta pola makan.

Dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2010-2014, telah ditetapkan kebijakan pelaksanaan pengendalian faktor resiko. Mengenali dan menanggulangi faktor resiko penyakit dengan hidup sehat yang mandiri dalam


(24)

2

pencegahan dan penanggulangan penyakit. Perawatan diri dapat menjadi indikator kesehatan secara umum bahwa kebanyakan dari kita perlu menjaga aktivitas fisik (olahraga), makan makanan sehat, kebersihan yang baik, pengobatan sendiri, dan menghindari risiko pengganggu kesehatan seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang pada 28 April 2013, pada umumnya pasien-pasien penyakit jantung yang dirawat di Instalasi Rawat Inap mengalami kesulitan dalam self-care dan keterbatasan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Saat wawancara, pasien mengatakan setelah menderita penyakit jantung mengalami keluhan cepat lelah, sesak nafas, terkadang nyeri, dan tidak bisa beraktifitas seperti semula yang berdampak pada kualitas hidupnya menjadi menurun. Berdasarkan rekam medis pada tahun 2011 terdapat pasien sebanyak 2.579 sebagai pengunjung lama dan 716 pengunjung baru yang terdiagnose sebagai penyakit kardiovaskular, pada tahun 2012 pengunjung lama sebanyak 3.155 dan pengunjung baru 692, sedangkan tahun 2013 pasien sebagai pengunjung lama adalah sebanyak 3.205 dan pengunjung baru 661 pasien. Pada tahun 2014, pasien penyakit kardiovaskular yang di rawat inap di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang pada bulan Januari adalah 130 sebagai pasien yang keluar hidup dan 23 pasien meninggal, kemudian pada bulan Februari pasien dengan status keluar hidup sejumlah 135 dan meninggal 19, sedangkan bulan Maret 176 pasien keluar hidup dan 26 meninggal. Pasien penyakit kardiovaskular yang di rawat inap rata-rata perminggunya adalah 44 pasien.

Prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia, terdapat 7,2 % penduduk menderita penyakit kardiovaskular (Riskesdas, 2007). Sedangkan angka mortalitas


(25)

3

sebanyak 31,9 % disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular yaitu penyakit jantung, stroke, dan pembuluh darah perifer (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, 2008). Penyakit kardiovaskular lebih banyak menyerang wanita dibanding pria.

Adanya perubahan fisiologis dan kondisi kronis terhadap kesehatan sangat berpengaruh terhadap perubahan kualitas hidup seseorang (Black & Hawks, 2009). Namun tidak secara langsung mempengaruhi perubahan kualitas hidup tetapi diawali dengan timbulnya keterbatasan fungsional yang merujuk pada keterbatasan fisik, sosial, fungsi peran, dan fungsi mental sebagai dampak dari salah satu penyakit kardiovaskular.

Perawatan mandiri menjadi bagian penting dalam perawatan pasien penyakit jantung (Stromberg, Jaarsma, dan Riegel, 2012). Pasien dengan penyakit kronis seperti penderita penyakit kardiovaskular, memerlukan self-care untuk pasien dapat mengenal adanya perubahan gejala dan tanda (misalnya sesak, nyeri dada, atau edem). Pasien perlu dibantu untuk memilih praktik perawatan diri yang dapat meningkatkan penyesuaian terhadap penyakit (missal: mempertahankan program latihan/istirahat yang seimbang). Memberikan bantuan, supervise, dan penyuluhan sesuai kebutuhan untuk meningkatkan praktik perawatan diri dan rasa percaya diri (Mi Ja Kim, 2005). Kemampuan self-care yang diperoleh melalui pengalaman menderita penyakit kronis akan berdampak pada perubahan gaya hidup dan secara langsung mempengaruhi kualitas hidup pasien itu sendiri (Smeltzer et.al. 2010).

Pasien dengan penyakit kardiovaskular akan berefek pada kualitas hidupnya karena jantung organ terpenting tubuh, kelainan pada jantung dapat beresiko kematian. Tanpa pendidikan yang tegas mengenai harapan masa depan tentang kuantitas dan kualitas hidup, pasien dan keluarga inadekuat untuk membuat


(26)

4

keputusan penting tentang arah yang optimal dari pengobatan mereka (Allen, Gheorghiade, Reid et.al., 2011). Kebanyakan pasien yang memiliki gejala fisik minimal, mampu untuk melakukan pekerjaan serta tidak menunjukkan kecemasan, dan melaporkan memiliki kualitas hidup yang sangat baik (Heo, Doering, Widener, & Moser, 2008).

Perawatan diri dapat memiliki dampak penting terhadap kesehatan. Kemampuan perawatan mandiri (self-care) selalu menjadi salah satu konsep kunci dari manajemen penyakit dan program untuk berbagai jenis penyakit kronis. Hal ini sering menjadi sebuah pernyataan bahwa perawatan mandiri adalah “biaya-efektif”. Namun, dalam banyak studi sulit untuk memperoleh efek perawatan diri dengan tepat karena intervensi dan juga mencakup komponen lainnya, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang?”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.


(27)

5

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi self-care assistance pada pasien penyakit Kardiovaskular.

1.3.2.2 Mengidentifikasi kualitas hidup pada pasien dengan penyakit Kardiovaskular.

1.3.2.3 Menganalisis hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang kemampuan perawatan mandiri dihubungkan dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular. Sebagai tambahan informasi dan acuan untuk peneliti lain yang tertarik melakukan atau melanjutkan penelitian self care dan kualitas hidup pasien penyakit jantung.

1.4.2 Bagi Praktisi Keperawatan

Penelitian ini dapat digunakan oleh perawat untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam melaksanakan peran sebagai motivator yang memberikan dorongan pada pasien dengan penyakit jantung agar melaksanakan self -care ketika di rumah.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Sebagai informasi agar mengetahui pentingnya melaksanakan aplikasi self-care dalam ilmu keperawatan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit jantung.


(28)

6

1.4.4 Bagi Pasien Penyakit Jantung

Untuk mengoptimalkan aplikasi self-care dengan cara menerapkan self-care dalam aktivitas sehari-hari sehingga dapat memampukan kondisi pasien sendiri dengan kekuatan yang optimum, serta tercapainya peningkatan kualitas hidup pasien.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun dari segi variabel dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Britz dan Dunn (2010) dalam Kaawoan (2012) yang merupakan studi deskripsi untuk mengidentifikasi kemampuan self-care pasien heart failure yang dihubungkan dengan perubahan kualitas hidup, hasilnya menunjukan bahwa hanya self-care confidence dan persepsi yang baik terhadap kesehatan yang mempunyai hubungan signifikan dengan peningkatan kualitas hidup.

Menurut penelitian Rochmayanti (2011) terdapat hubungan yaitu ansietas, depresi, koping, dan dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Pelni Jakarta dengan melihat arah korelasi positif atau semakin tinggi maka bearti kualitas hidup semakin baik. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20282250-T%20Rochmayanti.pdf yang diakses pada tanggal Wednesday, October 30, 2013 1:04:13 AM.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain adalah penelitian ini pada self-care assistance pasien yang mencangkup dari penyakit kardiovaskular. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan


(29)

7

pasien penyakit jantung yang berada di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang sebagai subjek penelitian.

1.6 Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian mengenai judul skripsi ini, maka beberapa istilah yang terdapat pada judul perlu dijelaskan. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Self-care assistance merupakan tindakan pribadi untuk melakukan kegiatan perawatan diri dasar dan aktivitas instrumental sehari-hari (Moorhead dkk, 2012). Dalam penelitian ini yang dimaksud perawatan mandiri adalah makan, mandi, kemampuan berpakaian, membersihkan diri (cuci muka, bersisir, bercukur, menggosok gigi), BAB, BAK, kemampuan di WC (membuka celana, cebok, menyiram WC), mobilisasi, berjalan di jalan yang datar, dan kemampuan naik turun tangga.

2. Kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap posisi mereka dalam kehidupan dalam kontek budaya dan nilai di mana mereka hidup dan dalam hubungannya dengan tujuan hidup mereka, harapan, standar dan perhatian. Hal ini merupakan konsep yang luas yang mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, keadaan psikologis, tingkat kemandirian, hubungan sosial, keyakinan personal dan hubungannya dengan lingkungan mereka (WHO, 1997). Dalam penelitian ini yang dimaksud kualitas hidup adalah kondisi fisik, kondisi psikologis, hubungan sosial, dan kondisi lingkungan.

3. Penyakit Kardiovaskular (CVD) didefinisikan sebagai kondisi yang mempengaruhi irama jantung, kekuatan kontraksi, aliran darah yang melalui bilik jantung, aliran darah miokard, serta sirkulasi perifer yang menyebabkan


(30)

8

perubahan-perubahan dalam fungsi jantung (Poter dan Perry, 2010). Sampai saat ini gangguan jantung/ pembuluh darah terutama disebabkan infeksi, dan kesalahan dalam pola hidup sehari-hari masih merupakan angka tertinggi.


(1)

sebanyak 31,9 % disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular yaitu penyakit jantung, stroke, dan pembuluh darah perifer (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, 2008). Penyakit kardiovaskular lebih banyak menyerang wanita dibanding pria.

Adanya perubahan fisiologis dan kondisi kronis terhadap kesehatan sangat berpengaruh terhadap perubahan kualitas hidup seseorang (Black & Hawks, 2009). Namun tidak secara langsung mempengaruhi perubahan kualitas hidup tetapi diawali dengan timbulnya keterbatasan fungsional yang merujuk pada keterbatasan fisik, sosial, fungsi peran, dan fungsi mental sebagai dampak dari salah satu penyakit kardiovaskular.

Perawatan mandiri menjadi bagian penting dalam perawatan pasien penyakit jantung (Stromberg, Jaarsma, dan Riegel, 2012). Pasien dengan penyakit kronis seperti penderita penyakit kardiovaskular, memerlukan self-care untuk pasien dapat mengenal adanya perubahan gejala dan tanda (misalnya sesak, nyeri dada, atau edem). Pasien perlu dibantu untuk memilih praktik perawatan diri yang dapat meningkatkan penyesuaian terhadap penyakit (missal: mempertahankan program latihan/istirahat yang seimbang). Memberikan bantuan, supervise, dan penyuluhan sesuai kebutuhan untuk meningkatkan praktik perawatan diri dan rasa percaya diri (Mi Ja Kim, 2005). Kemampuan self-care yang diperoleh melalui pengalaman menderita penyakit kronis akan berdampak pada perubahan gaya hidup dan secara langsung mempengaruhi kualitas hidup pasien itu sendiri (Smeltzer et.al. 2010).

Pasien dengan penyakit kardiovaskular akan berefek pada kualitas hidupnya karena jantung organ terpenting tubuh, kelainan pada jantung dapat beresiko kematian. Tanpa pendidikan yang tegas mengenai harapan masa depan tentang kuantitas dan kualitas hidup, pasien dan keluarga inadekuat untuk membuat


(2)

keputusan penting tentang arah yang optimal dari pengobatan mereka (Allen, Gheorghiade, Reid et.al., 2011). Kebanyakan pasien yang memiliki gejala fisik minimal, mampu untuk melakukan pekerjaan serta tidak menunjukkan kecemasan, dan melaporkan memiliki kualitas hidup yang sangat baik (Heo, Doering, Widener, & Moser, 2008).

Perawatan diri dapat memiliki dampak penting terhadap kesehatan. Kemampuan perawatan mandiri (self-care) selalu menjadi salah satu konsep kunci dari manajemen penyakit dan program untuk berbagai jenis penyakit kronis. Hal ini sering menjadi sebuah pernyataan bahwa perawatan mandiri adalah “biaya-efektif”. Namun, dalam banyak studi sulit untuk memperoleh efek perawatan diri dengan tepat karena intervensi dan juga mencakup komponen lainnya, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang.


(3)

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi self-care assistance pada pasien penyakit Kardiovaskular.

1.3.2.2 Mengidentifikasi kualitas hidup pada pasien dengan penyakit Kardiovaskular.

1.3.2.3 Menganalisis hubungan self-care assistance dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang kemampuan perawatan mandiri dihubungkan dengan kualitas hidup pada pasien penyakit Kardiovaskular. Sebagai tambahan informasi dan acuan untuk peneliti lain yang tertarik melakukan atau melanjutkan penelitian self care dan kualitas hidup pasien penyakit jantung.

1.4.2 Bagi Praktisi Keperawatan

Penelitian ini dapat digunakan oleh perawat untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam melaksanakan peran sebagai motivator yang memberikan dorongan pada pasien dengan penyakit jantung agar melaksanakan self -care ketika di rumah.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Sebagai informasi agar mengetahui pentingnya melaksanakan aplikasi self-care dalam ilmu keperawatan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit jantung.


(4)

1.4.4 Bagi Pasien Penyakit Jantung

Untuk mengoptimalkan aplikasi self-care dengan cara menerapkan self-care dalam aktivitas sehari-hari sehingga dapat memampukan kondisi pasien sendiri dengan kekuatan yang optimum, serta tercapainya peningkatan kualitas hidup pasien.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun dari segi variabel dan subjek penelitian ini benar-benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Britz dan Dunn (2010) dalam Kaawoan (2012) yang merupakan studi deskripsi untuk mengidentifikasi kemampuan self-care pasien heart failure yang dihubungkan dengan perubahan kualitas hidup, hasilnya menunjukan bahwa hanya self-care confidence dan persepsi yang baik terhadap kesehatan yang mempunyai hubungan signifikan dengan peningkatan kualitas hidup.

Menurut penelitian Rochmayanti (2011) terdapat hubungan yaitu ansietas, depresi, koping, dan dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Pelni Jakarta dengan melihat arah korelasi positif atau semakin tinggi maka bearti kualitas hidup semakin baik. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20282250-T%20Rochmayanti.pdf yang diakses pada tanggal Wednesday, October 30, 2013 1:04:13 AM.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain adalah penelitian ini pada self-care assistance pasien yang mencangkup dari penyakit kardiovaskular. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan


(5)

pasien penyakit jantung yang berada di Ruang Rawat Inap RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen Kabupaten Malang sebagai subjek penelitian.

1.6 Penegasan Istilah

Untuk menghindari salah pengertian mengenai judul skripsi ini, maka beberapa istilah yang terdapat pada judul perlu dijelaskan. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Self-care assistance merupakan tindakan pribadi untuk melakukan kegiatan perawatan diri dasar dan aktivitas instrumental sehari-hari (Moorhead dkk, 2012). Dalam penelitian ini yang dimaksud perawatan mandiri adalah makan, mandi, kemampuan berpakaian, membersihkan diri (cuci muka, bersisir, bercukur, menggosok gigi), BAB, BAK, kemampuan di WC (membuka celana, cebok, menyiram WC), mobilisasi, berjalan di jalan yang datar, dan kemampuan naik turun tangga.

2. Kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap posisi mereka dalam kehidupan dalam kontek budaya dan nilai di mana mereka hidup dan dalam hubungannya dengan tujuan hidup mereka, harapan, standar dan perhatian. Hal ini merupakan konsep yang luas yang mempengaruhi kesehatan fisik seseorang, keadaan psikologis, tingkat kemandirian, hubungan sosial, keyakinan personal dan hubungannya dengan lingkungan mereka (WHO, 1997). Dalam penelitian ini yang dimaksud kualitas hidup adalah kondisi fisik, kondisi psikologis, hubungan sosial, dan kondisi lingkungan.

3. Penyakit Kardiovaskular (CVD) didefinisikan sebagai kondisi yang mempengaruhi irama jantung, kekuatan kontraksi, aliran darah yang melalui bilik jantung, aliran darah miokard, serta sirkulasi perifer yang menyebabkan


(6)

perubahan-perubahan dalam fungsi jantung (Poter dan Perry, 2010). Sampai saat ini gangguan jantung/ pembuluh darah terutama disebabkan infeksi, dan kesalahan dalam pola hidup sehari-hari masih merupakan angka tertinggi.


Dokumen yang terkait

Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Periode Januari 2013 - Desember 2013

2 65 88

Profil Pasien Sirosis Hati Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan

0 62 68

Hubungan Hasil Pemeriksaan Jumlah Trombosit Dengan Lama Rawat Inap Pada Pasien Demam Berdarah Dengue Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) Medan

7 90 58

Evaluasi Manajemen Pengelolaan Makanan Bagi Pasien Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 50 3

Potensi Interaksi Obat Antidiabetes pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Juli-Desember 2014

2 74 92

HUBUNGAN DISFUNGSI SEKSUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN BPH (BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA ) di POLI BEDAH RSUD ‟KANJURUHAN‟ KEPANJEN KAB. MALANG

11 56 28

EFEKTIFITAS TEKHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

17 117 30

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD "KANJURUHAN" KEPANJEN KABUPATEN MALANG

7 58 29

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER NASOFARING YANG MENDAPATKAN KEMOTERAPI DI RUANG RAWAT INAP Hubungan Status Gizi Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Nasofaring Yang Mendapatkan Kemoterapi Di Ruang Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi.

0 4 15

HUBUNGAN TINGKAT SELF CARE DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUANG RAWAT INAP RSUD SUMEDANG.

0 0 1