PENGARUH LINGKUNGAN KERJA INTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR GERBANG TOL PASTEUR PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA(JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG.

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA INTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR GERBANG TOL PASTEUR PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

BAMBANG NUGRAHA NIM. 0801050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA INTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR GERBANG TOL PASTEUR PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA

(JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG

Oleh Bambang Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Bambang Nugraha 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di foto kopi atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA INTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR GERBANG TOL PASTEUR

PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG

Skripsi ini Telah Dibimbing dan Disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. Endang Supardi. M.Si. NIP. 195905081987031002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Budi Santoso M.Si. NIP. 196008261987031001


(4)

(JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG

Oleh:

Bambang Nugraha 0801050

Skripsi ini dibimbing oleh:

Dr. Endang Supardi, M.Si.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kondusif tidaknya lingkungan kerja internal pegawai kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung yang ditandai dengan adanya penurunan kinerja pegawai sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

Penelitian ini dilakukan pada pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat lingkungan kerja internal, tingkat kinerja pegawai, serta adakah pengaruh dari lingkungan kerja internal terhadap kinerja pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode descriptif survey dan explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket (kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 72 orang pegawai sebagai populasi.

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Lingkungan Kerja Internal berada pada kategori kondusif, (2) Tingkat Kinerja pegawai berada pada kategori yang tinggi, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja internal terhadap kinerja pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.


(5)

PASTEUR TOLL GATE OFFICE PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (JLJ) SEGMENT OF PURBALEUNYI BANDUNG

Created by:

Bambang Nugraha 0801050

Essay guided by:

Dr. Endang Supardi, M.Si.

Issues that were examined in this study is level of is the level of internal work environment Pasteur Toll Gate office employee PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) segment of Purbaleunyi Bandung characterized by a decrease in work performance and thus potentially become an obstacle to the achievement of the corporate objectives.

Research was conducted on the staff of the Pasteur Toll Gate PT . jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ( JLJ ) Segment Purbaleunyi Bandung . This study aims to determine the level of internal work environment, the level of employee job performance, and is there any influence of internal work environment on employee job performance Pasteur Toll Gate office employee PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) segment of Purbaleunyi Bandung.

This study uses descriptive and explanatory survey, data collection techniques by interview (interview), questionnaires (questionnaires), observations and literature study. Instrument used a questionnaire Likert scale models. The data analysis technique used is simple linear regression analysis. Data was collected using questionnaires obtained from 72 employees as a population. The results showed: (1) internal work environment level in the category of conducive, (2) Job Performance employees level are at a high category, (3) There is a positive and significant influence between internal work environment on the performance of the staff of the Pasteur Toll Gate PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) segment of Purbaleunyi Bandung.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError!

Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Lingkungan Kerja Internal ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Kinerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.


(7)

3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 3.10.2 Merumuskan hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not defined.

3.10.3 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel YError! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Profil PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi BandungError! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Regresi Linier Sederhana... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Lingkungan Kerja Internal ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Kinerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.


(8)

defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. Lampiran-Lampiran... Error! Bookmark not defined. Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2 Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3 Uji Instrumen (Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas)Error! Bookmark not defined. Lampiran 4 Data Hasil Penyebaran Angket ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Skor Frekuensi ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 6 Uji Normalitas Data... Error! Bookmark not defined. Lampiran 7 Uji Homogenitas Data ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 8 Data Interval (Msi) ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 9 Uji Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 10 Frekuensi Bimbingan ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 11 Riwayat Hidup ... Error! Bookmark not defined.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman modern saat ini terlihat pada perkembangan negara-negara maju di dunia menunjukan bahwa di antara semua sumber daya yang paling utama adalah sumber daya manusia. Banyak negara yang memperoleh kemajuan semata-mata bertumpu pada sumber daya manusianya dan banyak pula negara-negara yang memiliki sumber daya alam tetapi tidak mengalami kemajuan karena sumber daya manusianya tidak mampu memanfaatkan sumber daya alam tersebut.Hal ini bertujuan agar semua sumber daya manusia yang ada mampu bersaing secara ketat dan sehat guna memajukan perusahaan/organisasi. Karena sumber daya manusia termasuk kedalam manajemen sumber daya manusia, maka tugas dari MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan itu telah tersedia, organisasi tersebut tidak akan mampu berjalan. Karena manusia adalah penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Oleh karena itu hendaklah organisasi memberikan arahan yang positif demi meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang diwujudkan oleh kinerja mereka agar terciptanya tujuan organisasi.

Akan tetapi dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi kinerja.Karena kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap individu dalam menuangkan ide, gagasan, dan inovasi ke dalam sebuah pekerjaan yang tertata dengan rapi dan sistematik.Karena isu sentral yang kerap dijadikan kajian yang


(10)

berkaitan dengan sumber daya manusia dalam organisasi adalah kinerja, maka kelancaran dan dan keberhasilan penyelesaian suatu pekerjaan sangat ditentukan oleh kualitas kinerja sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.

Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Anwar Prabu Mangkunegara

(2008:67) bahwa “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Seperti yang diungkapkan juga oleh Rivai dan Basri, (2005:50) bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.

Tanpa adanya kinerja yang baik pada setiap tingkatan organisasi yang terdiri dari individu, kelompok dan terorganisir, maka pencapaian tujuan organisasi menjadi suatu hal yang sulit. Mengingat pentingnya kinerja pegawai dalam suatu organisasi, maka organisasi yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawainya selalu memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kondisi pekerjaan pegawainya. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi besar kecilnya dari kinerja pegawai dapat dilihat dari lingkungan kerja internalnya, sebab dari lingkungan kerja internal itulah akan berdampak positif atau negatif bagi organisasi itu sendiri yaitu dalam upaya meningkatkan kinerja pegawainya.

Seperti yang diungkapkan oleh Tjutju Yuniarsih & Suwatno


(11)

perubahan lingkungannya, baik internal maupun eksternal. Lingkungan internal manusia berkaitan dengan tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan, keluasan wawasan, habit, perasaan, harapan, kebutuhan, filosofi dan diri.Linngkungan eksternal menyangkut berbagai unsur yang ada di luar diri manusia baik fisik maupun sosial, seperti: alam sekitar, teknologi, sarana/prasarana, ekonomi, bisnis, pemerintah, politik, hukum, sosial kemasyarakatan, budaya, dan hubungan internasional.

Selain itu juga berkaitan dengan kinerja yang yang dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya, Siagan (2002), menyatakan bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : gaji, lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja (motivation), disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi serta faktor-faktor lainnya.

Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa seorang pegawai pada sebuah organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawainya, organisasi tersebut tidak bisa begitu saja mengabaikan lingkungan kerja internalnya.Karena lingkungan kerja internal yang baik akan Hubungan Kerja adanya tingkat produktivitas kerja yang tinggi, sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas dari perusahaan yang bersangkutan. Lingkungan kerja internal yang menyenangkan bagi pegawaiakan dapat menimbulkan rasa bergairah dalam bekerja. Selain itu, dalam bekerja setiap pegawai juga membutuhkan rasa aman dan nyaman, oleh karena itu terjadinya penurunan kinerja pada pegawai membutuhkan perhatian yang serius terhadap lingkungan kerja internalnya sehingga pegawai terhindar dari rasa bosan dan lelah.


(12)

Hal ini dinyatakan oleh Sedarmayanti (1996: 21) menjelaskan pengertian lingkungan kerja internal dalam bukunya yang berjudul “Tata Kerja dan Produktivitas Kerja” bahwa“Lingkungan kerja internal adalah lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai (seperti : pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya), serta lingkungan perantara yang disebut juga lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kondisi manusia (seperti : temperature, kelembaban,sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain)”.

Sedangkan lingkungan kerja internal menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003 :

74) mengemukakan bahwa:

“Lingkungan kerja internal adalah berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi dan juga segala kendala yang ada dalam organisasi. Adapun lingkungan kerja internal yang dipandang sangat berpengaruh adalah organisasi sumber daya manusia, kultur organisasi (nilai-nilai organisasi, suasana organisasi, dan lingkungan kerja internal), penilaian organisasi (tujuan organisasi, sumber daya financial, iklim organisasi, dan struktur organisasi)”.

Menurut Gouzali Saydam (2000 : 266) menyatakan bahwa lingkungan kerja internal merupakan keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.

Sama halnya dengan PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung selaku anak perusahaan dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi Bandung yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa, kualitas pelayanan yang baik merupakan hal utama yang menjadi prioritas


(13)

perusahaan jasa, dimana hanya dimiliki oleh sumber daya manusia atau pegawai yang berkompeten dibidangnya. Namun kinerja pegawai pada setiap perusahaan dapat mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Ketika sebuah perusahaan jasa meningkatkan kualitas pelayanannya maka tidak dapat dipungkiri bahwa pegawai pun harus mengikuti aturan-aturan perusahaan sebagaimana pegawai dituntut harus dapat melaksanakan tugas pelayanan dengan baik.

Fenomena yang tampak pada pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung adalah adanya penurunan kinerja yang merupakan output atau dampak langsung dari kurangnya pelayanan atau kemampuan personal pegawai dalam melayani yang bahwasanya merupakan tugas utama setiap pegawai PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung dalam memberikan pelayanan jasa yang prima kepada pengguna Tol.

Hal ini membuktikan bahwa penurunan kinerja dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja internalnya. Penurunan ini lazim terjadi dan di alami oleh para pegawaiKantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung selaku dari anak perusahaan dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Dari hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan melalui sebuah observasi ke objek penelitian serta wawancara secara langsung dengan salah satu Staff di Kantor Gerbang Tol Pasteur, menurut Bpk Yayan Suherlan, selaku Kepala Sift Pengepul Tol (KSPT) Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung mengungkapkan bahwa kinerja pegawai


(14)

dapat dikatakan baik atau sesuai apabila pegawai tersebut dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

seorang pegawai dapat meningkat kinerjanya ketika pegawai tersebut merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya, dengan kata lain pegawai tersebut sudah mendapatkan zona nyaman pada pekerjaannya, selain itu tidak mengesampingkan tugas inti perusahaan yaitu pelayanan yang prima terhadap pengguna tol.

Fenomena tersebut dapat diamati berdasarkan data dari Pelaksanaan Tugasberdasarkan SK Direksi 18/KPTS/2015 PT.Jasa Marga (Persero) Tbk.Cabang Purbaleunyi Bandung.

Tabel 1.1

Pelaksanaan Tugas Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung

No. Pelaksanaan Tugas Pencapaian

1 Pencapaian Target lalin 100%

2 Pencapaian Target Pendapatan 100%

3 Pencapaian Target Waktu Sift 100%

4 Upaya Pelayanan yang Ekselen 100%

5 Waktu Pelayanan Transaksi 100%

6 Jumlah Cancel (Pembatalan Transaksi Golongan) yang Terjadi

100%

7 Kesesuaian Data Notran 100%

8 Ketepatan Waktu Pergantian Sift 100%

Sumber: Data PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Berdasarkan hasil analisis tabel 1.1 selanjutnya mengenai data pelaksanaan tugas pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. Dari data diatas akan coba dijelaskan mengenai perihal pelaksanaan tugas pegawai yaitu sebagai berikut:

1. Pencapaian Target lalin, maksudnya yaitu pencapaian target lalu lintas kendaraan yang terhitung oleh setiap pegawai gerbang tol yang telah


(15)

ditetapkan sebelumnya oleh PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung selaku anak perusahaan dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

2. Pencapaian Target Pendapatan, yaitu pencapaian pendapatan yang dihitung melalui lalu lintas setiap kendaraan yang terhitung oleh pegawai gerbang tol PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung selaku anak perusahaan dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

3. Pencapaian Target Waktu Sift, yaitu perhitungan dari banyak atau sedikitnya jumlah pegawai yang masuk dan tidak masuk kerja yang disebabkan oleh beberapa hal.

4. Upaya Pelayanan yang Ekselen, yaitu tugas utama yang wajib dikerjakan dari setiap pegawai dalam melayani pengguna tol untuk mengurangi jumlah komplain yang dilakukan oleh para pengguna tol.

5. Waktu Pelayanan Transaksi, yaitu kecepatan dan ketepatan transaksi yang dilakukan oleh pegawai dengan pengguna tol.

6. Jumlah Cancel (Pembatalan Transaksi Golongan) yang Terjadi, yaitu jumlah kesalahan penghitungan tiket yang dilakukan oleh pegawai. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh pegawainya itu sendiri maupun dari eror alat scan dan tiket yang digunakan.

7. Kesesuaian Data Notran, yaitu penyesuaian penghitungan data lalu lintas kendaraan yang menggunakan data base dengan jumlah tiket yang telah dihitung oleh para pegawai gerbang tol PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.


(16)

8. Ketepatan Waktu Pergantian Sift, yaitu ketepatan jam masuk kerja pegawai yang telah diatur oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Pengaplikasian pelaksanaan tugas pegawai merupakan standar kinerja pegawai yang sudah diatur oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Dari pelaksanaan tugas pegawai tersebut kemudian bisa dilakukan penilaian kinerja pegawai oleh bagian tim penilai yang melakukan penilaian dengan merujuk pada standar kinerja pegawai yaitu dari pelaksanaan tugas pegawai secara akumulasi periode Januari 2014 s/d Desember 2014 .

Hasil dari penilaian palaksanaan tugas pegawai setiap bulannya dari PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung tertera sebagai berikut:

Tabel 1.2

Rekapitulasi Penilaian Pelaksanaan Tugas Pegawai Secara Keseluruhan Pada Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas

Purbaleunyi Bandung Periode Januari 2014 s/d Desember 2014

Tahun

Penilaian Pelaksanaan Tugas Jumlah Nilai Capaian

Keterangan 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 Nilai

Rata-Rata Nilai

Januari 90 90 90 92 92 78 98 95 725 90.6% 100% BAIK Pebruari 85 85 87 90 90 80 98 93 708 88.5% 100% KURANG Maret 90 90 92 93 93 73 97 93 721 90.1% 100% BAIK April 92 92 94 95 95 76 95 92 731 91.3% 100% BAIK Mei 90 90 89 91 91 70 96 93 710 88.8% 100% KURANG Juni 92 92 91 93 93 75 97 95 728 91% 100% BAIK Juli 94 94 95 97 97 69 93 94 733 91.6% 100% BAIK Agustus 92 90 95 93 93 70 98 94 725 90.6% 100% BAIK September 90 90 95 95 95 65 97 96 723 90.3% 100% BAIK Oktober 96 96 93 95 95 62 97 95 729 91.1% 100% BAIK November 95 95 90 92 92 60 93 92 709 88.6% 100% KURANG Desember 98 98 99 89 89 55 90 95 713 89.1% 100% KURANG


(17)

Gambar 1.1

Grafik Penilaian Kinerja Pegawai PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. Periode Januari 2014 – Desember 2014

Terlihar pada grafik gambar 1.1 dapat dianalisis mengenai persentase nilai rata-rata dari kinerja pegawai, terlihat jelas bahwa dalam rekapitulasi kurun waktu satu tahun terlihat peningkatan dan penurunan pada setiap faktor-faktor penilaian berdasarkan bobot perhitungan jumlah penilaian pekasanaan tugas dengan capaian nilai yang ditetapkan. Jika kita melihat data di atas, awal adanya penurunan dimulai pada bulan Pebruari.Dilihat pada gambar 1.1 grafik nilai rata-rata kinerja pegawai, terjadinya penurunan akan kinerja pegawai bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja pegawai telah sesuai dengan sasaran yang diharapkan, sekaligus melihat besarnya penyimpangan dengan cara membandingkan antara hasil pekerjaan dengan hasil yang diharapkan. Sehingga standar akan pekerjaan merupakan tolak ukur bagi kinerja yang akan dievaluasi di kemudian hari. Dari ketiga data yang sudah diungkapkan di atas sudah cukup membuktikan bahwa terjadinya penurunan kinerja pegawai memang kerap terjadi dan di alami oleh

86,50% 87,00% 87,50% 88,00% 88,50% 89,00% 89,50% 90,00% 90,50% 91,00% 91,50% 92,00%


(18)

pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. Agar lebih jelas mengenai penjelasan data grafik gambar 1.1 maka dapat diuraikan mengenai penjelasan dari pelaksanaan tugas pegawai yang tertera pada tabel 1.2 mengenai data penilaian pelaksanaan tugas pegawai secara keseluruhan pada Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung Periode Januari 2014 s/d Desember 2014. Penjelasannya sebagai berikut:Dari hasil analisis tabel 1.2 bahwa kinerja pegawai mengalami peningkatan dan penurunan. Dilihat dari nilai rata-rata setiap bulannya pada bulan Pebruari terjadi penurunan kinerja pegawai sebesar 88.5%, kemudian pada bulan Maret mengalami sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 90.1%, kemudian pada bulan April terjadi peningkatan secara signifikan yaitu sebesar 91.3%, akan tetapi pada pada bulan Mei terjadi penurun yang cukup lumayan sebesar 88.8%, pada bulan Juni mengalami peningkatan lagi sebesar 91%, pada bulan Juli mengalami peningkatan yang kecil sebesar 91.6%, bulan Agustus mengalami penurunan sebesar 90.6%, bulan September mengalami penurunan lagi sebesar 90.3%, pada bulan Oktober mengalami kenaikan sebesar 91.1%, dan dua bulan terakhir pada akhir tahun 2014, yaitu pada bulan November mengalami penurunan sebesar 88.6%, kemudian pada bulan Desember sebesar 89.1%. persentase nilai rata-rata dua bulan terakhir pada tahun 2014 sangat jauh berbeda dari bulan Oktober yang besaran nilainya adalah 91.1% dikarenakan pada dua bulan terakhir tahun 2014 adalah di mana banyak para penggun tol yang ingin mempersiapkan perayaan hari natal dan tahun baru 2014/2015 yang puncaknya terjadi pada bulan Desember. Hal ini dinyatakan juga oleh Kepala Sift Pengepul Tol (KSPT) gerbang tol Pasteur


(19)

yaitu bapak Yayan Suherlan.Beliau juga mengungkapkan walaupun keterangan nilai rata-rata kinerja pegawai dapat dikatakan baik dan kurang, akan tetapi dari keseluruhan pegawai pada kantor gerbang tol Pasteur ini belum ada yang menacapai target dari penilaian rata-rata kinerja pegawai. Jangankan untuk mencapai nilai 100% untuk mencapai nilai standar pegawai yang ekselen pun tidak sampai pada kisaran nilai sebesar 95%. Melihat hal yang terjadi pada kantor gerbang tol Pasteur ini adalah suatu masalah yang bisa berdampak tidak baik bagi perusahaan.

Fenomena ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam melayani pengguna tol yang terjadi di Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung selaku anak perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung.

Pada dasar permasalahan yang terlihat pada tabel 1.2 mengenai Lingkungan Kerja Internal yang mempengaruhi Kinerja Pegawai.Dimana Lingkungan Kerja Internal yang tidak nyaman dapat mengganggu kinerja pegawai.Akan tetapi dalam kenyataannya, walaupun semua pegawai berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai kinerja yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan, sering kali dalam perkembangan selanjutnya usaha pencapaian kinerja dapat berubah karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak memenuhi persyaratan atau fasilitas yang kurang baik.

Karena kinerja merupakan perwujudan hasil karya seseorang yang akan menentukan keseluruhan dalam bekerja, yang berasal dari berbagai faktor pengaruh dalam menentukan apakah seseorang akan bekerja lebih baik atau


(20)

berprestasi lebih baik. Perbaikan dan pengembangan ini harus dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pegawai dan perusahaan, dimana jika perbaikan dan pengembangan tidak dilaksanakan, perusahaan cenderung akan mempengaruhi pegawai terhadap produktivitas perusahaan.

Faktor yang menimbulkan penurunan kinerja pegawai disebabkan oleh Lingkungan Kerja Internal yang tidak nyaman sehingga dalam melaksanakan tugas dalam melayani pengguna tol menjadi tidak maksimal.Penulis mencoba mengindikasikan penyebab terjadinya penurunan kinerja pegawai adalah karena faktor lingkungan kerja internal yang tidak nyaman.

Suatu lingkungan kerja dapat dikatakan baik apabila telah mampu memberikan kesan aman dan nyaman bagi pegawai pada saat bekerja. Ruangan kerja yang tertata bersih, rapih, tenang, sirkulasi udara yang lancar, pencahayaan yang sesuai akan memberikan kesan aman dan nyaman, selain itu juga peralatan kerja yang yang selalu dipelihara dengan baik sebagai penunjang kerja pegawai yang bertujuan untuk meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh pegawai, sehingga kondisi tersebut dapat membangkitkan semangat kerja pegawai.

lingkungan kerja internal yang kurang baik dapat mengakibatkan kinerja pegawai menjadi menurun. Penurunan kinerja pegawai diindikasikan sebagai akibat dari adanya pemeliharaan lingkungan kerja yang kurang teratur baik dari lingkungan kerja fisik maupun non fisik.Penurunan kinerja pegawai merupakan salah satu bagian dari gejala perilaku yang kerap terjadi pada setiap organisasi maupun perusahaan yang disebabkan oleh lingkungan kerja disekitarnya yang berdampak menurunnya pelayanan terhadap pengguna tol.Dari data yang ada yang telah diungkapkan sudah cukup membuktikan bahwa penurunan kinerja


(21)

pegawai memang terjadi pada pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

Begitu banyak hal yang mempengaruhi kinerja pada pegawai tersebut. Dalam hal ini masalah yang terjadi pada kinerja pegawai adalah pengaruh dari lingkungan kerja internal yang kurang baik. Sehingga di mana PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung ini harus memperbaiki tatanan lingkungan kerja yang awalnya kurang baik menjadi lebih baik lagi, sehingga kinerja pegawai pun bisa lebih ditingkatkan lagi demi kemajuan perusahaan dalam mencapai target dan pegawai pun bisa melayani pengguna tol dengan ekselen.

Beranjak dari permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan mengenai permasalahan tersebut, yaitu mengapa kinerja pegawai mengalami penurunan? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penurunan pada kinerja pegawai?

Pentingnya permasalahan kinerja pegawai yang terjadi di Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung untuk dikaji yaitu tidak terlepas dari fungsi dan kedudukan pegawai dalam perusahaan.Pegawai merupakan aset perusahaan yang utama sebagai perencana dan pelaku aktif dari setiap organisasi. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan kondisi pegawainya, terutama pada lingkungan kerja internal yang mungkin disadari ataupun tidak disadari sangat berpengaruh dalam kinerja perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh perusahaan, untuk selalu memperhatikan lingkungan kerja internal perusahaan


(22)

sehingga dalam bekerja pun pegawai merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan tugasnya.

Dalam ilmu manajemen sumber daya manusia ditemukan bahwa peningkatan kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah lingkungan kerja internal. Karena lingkungan kerja internal merupakan lingkungan di mana para pegawai tersebut bekerja.

Sulistiyani dan Rosidah (2003 : 74) mengemukakan bahwa:

“Lingkungan kerja internal adalah berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi dan juga segala kendala yang ada dalam organisasi. Adapun lingkungan kerja internal yang dipandang sangat berpengaruh adalah organisasi sumber daya manusia, kultur organisasi (nilai-nilai organisasi, suasana organisasi, dan lingkungan kerja internal), pe(nilai-nilaian organisasi (tujuan organisasi, sumber daya financial, iklim organisasi, dan struktur organisasi)”.

Lalu Sedarmayanti (1996: 21) menjelaskan pengertian lingkungan kerja internal dalam bukunya yang berjudul “Tata Kerja dan Produktivitas Kerja” mengatakan:

“Lingkungan kerja internal adalah lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai (seperti : pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya), serta lingkungan perantara yang disebut juga lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kondisi manusia (seperti : temperature, kelembaban,sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis,bau tidak sedap, warna dan lain-lain)”.


(23)

Suatu kondisi lingkungan kerja merupakan suatu hal yang harus terus dipelihara guna meningkatkan kualitas kinerja pegawai tersebut, dengan kata lain adalah pentingnya mengelola dan meningkatkan kondisi lingkungan kerja pegawai guna meningkatkan kinerja pegawai. Karena kinerja pegawai yang terus meningkat dapat memicu peningkatan terhadap produktivitas perusahaan.

Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah kinerja pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh lingkungan kerja internal terhadap kinerja pegawai, dan selanjutnya akan dituangkan dalam skripsi dengan judul

“Pengaruh Lingkungan Kerja Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam permasalahan ini adalah kinerja pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. Aspek ini yang menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius dan penting ditangani agar kinerja pegawai dapat terus terjaga dengan baik, demi tercapainya produktivitas perusahaan yang maksimal dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai agar kinerja pegawai dapat meningkat secara signifikan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, diantaranya yaitu:

1. Faktor individu, Meliputi kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.


(24)

2. Faktor Psikologi terdiri dari persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, lingkungan kerja internal dan kepuasan kerja.

3. Faktor organisasi, terdiri dari struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan imbalan.

Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai KantorGerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung yaitu masalah faktor psikologi yang didalamnya terdapat lingkungan kerja internal. Oleh karena itu, masalah kinerja pegawai dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif lingkungan kerja internal.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Lingkungan Kerja Internal yang ada di Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung kurang tertata dengan baik, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya penurunan kinerja pegawai. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak ditanggulangi, akan memberikan dampak terhadap menurunnya kinerja pegawai yang disebabkan oleh lingkungan kerja internal pegawai itu sendiri, sehingga tugas pegawai PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap pengguna tol tidak berjalan secara maksimal.


(25)

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kondusif tidaknya lingkungan kerja internal Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung?

3. Adakah Pengaruh Lingkungan Kerja Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang Pengaruh Lingkungan Keja Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui Pengaruh Lingkungan Kerja Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran kondusif tidaknya lingkungan kerja internal Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.


(26)

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. 3. Seberapa besar Pengaruh Lingkungan Kerja Internal Terhadap Kinerja

Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, penelitian ini akan memberikan manfaat bagi perusahaan dan peneliti.Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi perusahaan untuk dijadikan informasi dan bahan penilian dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan kompetensi pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta, data, gejala, dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara objektif dan ilmiah.

3. Bagi Program Studi Pend.Manajemen Perkantoran

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah referensi keilmuan bagi seluruh keluarga besar Progam Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran baik bagi para dosen maupun mahasiswa dalam memperbaiki kualitas pembuatan skripsi maupun karya ilmiah lainnya.


(27)

(28)

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian adalah mengenai “Pengaruh Lingkungan Kerja Internal terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung selaku anak perusahaan dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung. Penelitian dimulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan penelitian ini berakhir.

Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) atau variabel X yaitu Lingkungan Kerja Internal yang terdiri dari empat buah indikator yaitu, suasana kerja, kondisi kerja, hubungan kerja, dan struktur organisasi.

Objek yang merupakan variabel terikat (dependent variabel) atau variabel Y adalah Kinerja yang terdiri dari empat indikator, yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, pelaksanaan tugas, dan tanggung jawab. Objek yang akan dijadikan responden adalah seluruh pegawai di kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, sehingga di dalam metode penelitian ini akan terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang akan digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian.

Sebagaimana Sugiyono (2010:2), mengemukakan bahwa:

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu


(29)

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Menurut Arikunto (2002:136), menjelaskan “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini akan diuji apakah terdapat Pengaruh Lingkungan Kerja Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif dan verifikatif, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory survey.Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar Variabel.Penelitian surveyini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya penelitian survey menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin

(2010:6).Selain itu pendekatan kuantitatif, merupakan pendekatan yang


(30)

dengan menggunakan perhitungan statistik, dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu , penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada diantara variabel-variabel tersebut.

3.3Operasional Variabel

Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas karena terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang sama, atau sebaliknya istilah-istilah yang sama dipergunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda.

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Operasional Variabel merupakan kegiatan menjabarkan Variabel ke dalam indikator. Menurut Sugiyono (2012:38)

menyatakan bahwa :“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya“.

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul penelitian sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan pembaca. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Lingkungan Kerja


(31)

Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

3.3.1 Operasional Variabel Lingkungan Kerja Internal

Sulistiyani dan Rosidah (2003 : 74) mengemukakan bahwa:“Lingkungan

kerja internal adalah berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi dan juga segala kendala yang ada dalam organisasi. Dari beberapa penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja internal terdapat beberapa indikator-indikator dari lingkungan kerja internal yang dikemukakan oleh Sulistiyani dan Rosidah (2003 : 74) yaitu sebagai berikut :

1. Suasana Kerja

Suatu gambaran yang menggambarkan suatu keadaan lingkungan kerja melalui bagaimana orang merasa dan bereaksi terhadap sifat dan kualitas kultur organisasi dan nilai-nilainya.

2. Kondisi Kerja

Suatu gambaran yang menggambarkan sesuatu tentang semua aspek fisik kerja, psikologi kerja pegawai, dan peraturan kerja yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai.

3. Hubungan kerja

Suatu keadaan yang menggambarkan keharmonisan yang terjadi antar sesame pegawai maupun pegawai dengan atasan.

4. Struktur Organisasi

hubungan pelaporan formal, tingkat dan jenis divisi pegawai, serta merupakan alat mengkoordinasikan berbagai bagian dalam organisasi atau perusahaan.


(32)

Uraian dari indikator lingkungan kerja internal akan lebih rinci di bahas dalam tabel:

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian X (Lingkungan Kerja Internal)

Variabel Indikator Ukuran Penilaian Ukuran No. Item Lingkungan Kerja

Internal (X)

“Lingkungan kerja internal adalah segala

sesuatu yang ada di sekitar tempat pekerjaan dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.” Sulistiyani dan Rosidah (2003 : 74)

Suasana Kerja

1. Tingkat kenyamanan lay out ruang kerja. 2. Tingkat keamanan di

tempat kerja. Ordinal Ordinal 1 2 Kondisi Kerja

1. Tingkat kesehatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas. 2. Tingkat keselamatan kerja pegawai dalam melaksanakan tugas Ordinal Ordinal 3 4 Hubungan Kerja

1. Tingkat komunikasi kerja antar pegawai. 2. Tingkat penyampaian

informasi antar pegawai.

3. Tingkat hubungan kerja pegawai dengan atasan.

4. Tingkat kebijakan pimpinan.

5. Tingkat pengambilan keputusan. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 5 6 7 8 9 Struktur organisasi Perusahaan

1. Tingkat koordinasi pegawaidi tempat kerja.

2. Tingkat motivasi pegawai dalam tempat kerja Ordinal Ordinal 10 11


(33)

3.3.2 Operasional Variabel Kinerja Pegawai

Indikator digunakan untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari seorang pegawai. Hal ini diungkapkan oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2008:67) yaitu sebagai berikut:

1. Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang pegawai mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

2. Kuantitas

Kuantitas kerja adalah seberapa cepat dan seorang pegawai bekerja dalam satu harinya.Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing.

3. Pelaksanaan tugas

Pelaksanaan Tugas adalah seberapa jauh pegawai mampu melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak ada kesalahan.

4. Tanggung Jawab

Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban pegawai untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Uraian dari indikator kinerja pegawai akan lebih rinci di bahas dalam tabel:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian Y (Prestasi Kerja)

Variabel Indikator Ukuran Penilaian Ukuran No. Item

Kinerja (Y)

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

KualitasKerj a

1. Tingkat ketelitian dalam setiap mengerjakan tugas. 2. Tingkat kemampuan

dalam menggunakan

Ordinal

Ordinal 1


(34)

dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Anwar Prabu Mangkunegara (2008:67) peralatan kerja yang tepat.

3. Tingkat ketercapaian pekerjaan dengan aturan yang telah ditetapkan. 4. Tingkat kerapian

dalam menyelesaikan tugas Ordinal Ordinal 3 4 KuantitasKer

ja 1. Tingkat kemampuan dalam memahami tugas.

2. Tingkat jumlah banyaknya pekerjaan yang dapat

diselesaikan. 3. Tingkat kesesuaian

pekerjaan yang telah diselesaikan. Ordinal Ordinal Ordinal 5 6 7 Pelaksanaan Tugas

1. Tingkat ketepatan waktu jam masuk dan pulang kerja.

2. Tingkat ketepatan dalam menyelesaikan tugas.

3. Tingkat etika kerja terhadap sesama rekan kerja, atasan, dan costumer. 4. Tingkat kejujuran

dalam melaksanakan tugas. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 8 9 10 11 Tanggung Jawab

1. Tingkat penggunaan tugas dan wewenang yang diberikan.


(35)

3.4Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung berhubungan dengan objek penelitian maupun secara tidak langsung.Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan penulis langsung dari objek penelitian melalui penyebaran angket yang diberikan pada subjek penelitian yaitu pegawai kantor gerbang tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantudan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yaitu buku-buku literature, hasil observasi, maupun laporan-laporan dan arsip atau dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian yang ada di lingkungan kantor gerbang tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

3.5Populasi

Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data adalah merupakan langkah yang sangat penting guna mengetahui karakteristik dari


(36)

elemen-elemen yang menjadi objek penelitian yang dinamakan populasi. Hal ini senada dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2010:173), “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:80), ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda- benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Jadi berdasarkan penjelasan diatas, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai kantor gerbang tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.Adapun jumlah pegawai sebanyak 72 orang. Gambaran tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Jumlah Pegawai Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung Teknik dan Alat Pengumpulan Data

No Jabatan Jumlah Pegawai

1. Kepala Gerbang Tol Pasteur 1

2. Staff Tata Usaha Kantor Gerbang Tol Pasteur 1 3. Kepala Sift Pengepul Tol (KSPT) Gerbang

Tol Pasteur

9

4. Security 1

5. Pegawai Pengepul Tol Gerbang Tol Pasteur 60


(37)

3.6Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah penelitian.Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis sehingga masalah yang timbul dapat dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari :

1. Wawancara, yaitu pengumpulan data dari responden (sumber data) atas dasar inisiatif pewawancara (peneliti) dengan menggunakan alat berupa pedoman wawancara, yang dilakukan secara tatap muka (personal, face to face interview) maupun melalui telepon (telephone interview). Alat pengumpulan datanya yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun untuk ditanyakan kepada responden.

2. Studi dokumenter dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.

3. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan datanya yaitu dengan kuesioner, yaitu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket yaitu berupa kuesioner. Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penulisan angket adalah sebagai berikut :


(38)

a. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori.

b. Menetapkan bentuk angket.

c. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel.

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang telah dibuat.

e. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban serta bobot penilaiannya. Menetapkan cara penilaian, kedua instrumen yang dipergunakan dalam penelitian dengan memakai rating scale yang nilainya berkisar dari 1 sampai dengan 5. Sugiyono

(2005:109) mengemukakan bahwa “Rating scale tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti

status sosial, kelembagaan, pengetahuan dan kemampuan”.

3.7Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Intrumen pengumpulan data yang layak


(39)

adalah yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel. Adapun uji kelayakan instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas seperti yang akan dijelaskan berikut ini.

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:211), “Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument”. Sedangkan menurut Uep dan Sambas (2011:115-116), “Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat

apa yang hendak diukur”. Formula yang digunakan adalah koefisien korelasi

Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Suharsimi Arikunto dalam Ating Somantri dan Sambas, 2006:49) Keterangan:

= Koefisien korelasi

N = Jumlah Responden = Nomor item ke i

∑ = Jumlah skor item ke i = Kuadrat skor item ke i

∑ 2

= Jumlah dari Kuadrat item ke i

∑ = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑ 2


(40)

∑ = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yangdiperoleh tiap responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan untuk mengukur validitas instrumen menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:49-50) adalah sebagai berikut:

(1) Mengumpulkan data dari hasil uji coba.

(2) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

(3) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

(4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya sehingga mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3.4

Contoh Format Perhitungan Uji Validitas No

responden

Nomor item instrument

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

2 ..dst Jumlah

(5) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden.

(6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir angket.


(41)

Tabel 3.5

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi No.

Responden X Y XY

1 ..dst

Jumlah (Σ) = ΣX = ΣY = ΣXY = ΣX² = ΣY²

(7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2)

dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

(8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

(9) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai r tabel. Kriterianya yaitu jika:

 rhitung > rtabel = valid, sebaliknya  rhitung ≤ rtabel = tidak valid

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:221), “ Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Tujuan uji

reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas, 2011:117). Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Ating Somantri dan


(42)

[ ] [ ∑ ]

(Saefuddin Azwar dalam Ating Somantri dan Sambas, 2006:48) dimana:

∑ ∑

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

= banyaknya bulir soal

∑ = jumlah varians bulir = varians total

N = Jumlah responden

X = skor–skor pada item ke i untuk menghitung varians item atau jumlah skor yang diperoleh tiap responden untuk menghitung varians total

ΣX2

= jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

(ΣX) 2 =kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i atau kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka menguji reliabilitas instrument menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:48-49) adalah sebagai berikut:

1) Memberikan skor terhadap instrumen yang telah diisi oleh responden. 2) Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk


(43)

Tabel 3.6

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas

No. Responden

Nomor item instrument

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 ..dst Jumlah

3) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

5) Menghitung varians masing-masing item. 6) Menghitung varians total.

7) Menghitung koefisen Alfa

8) Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

9) Membuat kesimpulan, jika nilai hitung r11 >rtabel maka instrumen dinyatakan reliabel.

3.8Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam rangka menguji hipotesis, data tersebut harus melewati uji persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas dan linier regresi. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.


(44)

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan uji linearitas untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier.

Dari masing-masing pengujian tersebut akan dibahas sebagai berikut :

3.8.1 Uji Normalitas

Menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:289), “Pengujian normalitas

dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data.Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan”.Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode Liliefors test. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid,( 2005) dalam buku yang ditulis oleh Ating Somantri dan Sambas (2006:289). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors test menurut Ating Somantri dan

Sambas (2006:289-290) adalah sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z. Formulanya:

̅dimana:

̅ ∑ dan √ ∑

(∑ )

6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkanempirical proportion dengantheoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.


(45)

Berikut ini adalah tabel distribusi pembantu dengan menggunakan α =

0.05 untuk uji normalitas data.

Tabel 3.7

Tabel Distribusi Pembantu untuk Uji Normalitas Data

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│ (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006:290) Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fki sebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk : n Kolom 5 : Nilai Z, formula, ̅

Dimana: ̅ ∑ dan √∑

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z): proporsi kumulatif luas kurva normal baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.


(46)

Selanjutnya menghitung Dtabel pada α = 0,05 dengan cara . Dengan kriteria apabila dengan derajat kebebasan (dk) (0,05), maka dapat dinyatakan bahwa variabel penelitian mengikuti distribusi normal.

Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut, penulis menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007.

3.8.2 Uji Linieritas

Peneliti menggunakan uji linieritas ini melalui hipotesis nol (H0), bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Langkah- langkah uji linieritas regresi (Ating dan Sambas, 2006:248): 1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus:

JKRes =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

 

n Y 2 

  

        n Y X XY

b. .

g[a] a

b

g JK

JK

Y Re [ \ ] Re

2  


(47)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JK) dengan rumus:

JK =

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes –JK

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJK =

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

Tabel 3.9

Ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas Sumber Variasi Derajat Kebebasan (dk) Jumlah Kuadrat Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK)

Fhitung Ftabel

Total N ∑y2 - Linier Linier

Regresi(a) Regresi (b/a) Residu 1 1 n-2

JKreg(a) JKreg (b/a)

JKRes

RJKreg(a) RJKreg(b/a) RJKRes Keterangan Tuna cocok Kesalahan k-2 n-k JKtc JKe RJKTC RJKE 2 Re  n JK s

 

    k n Y Y 2 2 2  k JKTC k n JK   RJK RJKTC


(48)

(Error)

Sumber: Riduwan, (2006:125)

13. Menentukan kriteria pengukuran

Jika Fhitung< Ftabel artinya data berpola linier Jika Fhitung≥ Ftabel artinya data berpola tidak linier

14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%menggunakan rumus:

Ftabel = F (1-α) (dk TC, dk) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

15. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel kemudian membuat kesimpulan.

Oleh karena itu peneliti melakukan uji linieritas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan program komputer Microsoft Office Excel.

3.8.3 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap Variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Barlett. Pengujian homogenitas data dengan Uji Barlett adalah untuk melihat apakah variansi-variansi k buah kelompok peuabah bebas yang banyaknya data per kerlompok bias berbeda dan diambil secara acak dari data populasi masing-masing yang berdistribusi normal, berbeda atau tidak.

Dengan bantuan Microsoft Exel (Muhidin dan Abdurahman, 2007:85), dengan rumus: x2 = (In 10) [B –(∑db.logSi2)], dimana :

Si2 = Varians tiap kelompok data


(49)

dbi = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Barlett (Log S2gab) = (∑dbi)

S2 gab = Varians gabungan = S2 gab = ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan Uji Barlett adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut :

Tabel 3.8

Metode Tabel Uji Barlett

Sampel Db = n-1 S2i Log S2i Db.Log S2i Db. S2i 1

2 3 4 N

Sumber : Sambas dan Maman (2007:85)

3. Nilai χ2hitung< nilai χ2 tabel, Menghitung varians gabungan 4. Menghitung log dari varians gabungan

5. Menghitung nilai Barlett 6. Menghitung nilai χ2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.


(50)

 Nilai χ2hitung< nilai χ2 tabel, diterima (variansi data dinyatakan homogen).

 Nilai χ2hitung ≥ nilai χ2 tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak homogen).

3.9Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan adalah analisis regresi sederhana. Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain : (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut Variabel-Variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.


(51)

d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1. 2. N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1, rumusan masalah no.2 dan rumusan masalah no.3, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran Lingkungan Kerja Internal, dan untuk mengetahui gambaran Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.


(52)

. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :

Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 -1 = 4

Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,80

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Rendah 1,80 – 2,59 Rendah Rendah

2,60 – 3,39 Cukup Cukup 3,40 – 4,19 Tinggi Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Maman,2007:146)

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih


(53)

dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak

dialog “Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ )Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√ )Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan

ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk


(54)

menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3 yaitu untuk mengetahui adakah Pengaruh Lingkungan Kerja Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai Variabel dependen bila nilai Variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan F-test.

3.10 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis.Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya antarvariabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis. Prosedur pengujian hipotesis ini meliputi beberapa langkah, yaitu:

1.10.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Langkah selanjutnya adalah dengan menghitungnya dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana. Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam sebuah fenomena. Dalam Analisis Regresi Linier Sederhana ini terdapat satu variabel yang diramalkan (independent variable) yaitu Lingkungan Kerja


(55)

Internal dan (dependent variable) yang dipengaruhinya yaitu Kinerja Pegawai. Maka bentuk umum dari Analisis Regresi Linier Sederhana adalah:

Ŷ = a + bx

Dimana :

Ŷ = Lingkungan Kerja Internal X = Kinerja Pegawai

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah/koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

Dengan nilai a dan b adalah sebagai berikut:

 

 



      2 2 2 2 2 X X n Y X XY n b X X n XY X X Y a (Sugiyono, 2007:206)

1.10.2 Merumuskan hipotesis Statistik

Permasalahan yang dirumuskan adalah: Adakah Pengaruh Lingkungan Kerja Internal Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung.

Pada penelitian ini, alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh antara variabel X dan variabel Y yaitu menggunakan analisis regresi linear sederhana. Langkah-langkah uji keberartian regresi adalahsebagai berikut (Ating

Somantri dan Sambas, 2006:245):


(1)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung, untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja Internal terhadap Kinerja Pegawai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Lingkungan Kerja Internal di Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung, berada dalam kategori kondusif, artinya secara umum responden beranggapan bahwa Lingkungan Kerja Internal yang diterapkan di PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung sudah kondusif. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel X yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori kondusif. Pada indikator Suasana Kerja, Kondisi Kerja, Hubungan Kerja, dan Struktur Organisasi mendapat tanggapan yang kondusif dari responden. Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator Lingkungan Kerja Internal sudah kondusif, namun Lingkungan Kerja Internal tersebut belum berjalan dengan optimal.


(2)

Bambang Nugraha, 2015

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA INTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR GERBANG TOL PASTEUR PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beranggapan bahwa Kinerja Pegawai sudah tinggi dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Pernyataan ini dapat dilihat dari jawaban responden pada variabel Y yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori tinggi. Ini berarti bahwa indikator Kualitas Kerja, kualitas kerja, kuantitas kerja, dan Tanggung Jawab sudah dinilai baik, namun perusahaan harus terus memperhatikan pegawainya agar bekerja labih baik dan efektif.

3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa Lingkungan Kerja Internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung. Artinya jika Lingkungan Kerja Internal pada Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung mengalami peningkatan yang lebih baik maka Kinerja Pegawai akan meningkat begitu pula sebaliknya jika efektivitas Lingkungan Kerja Internal pada Kantor Gerbang Tol Pasteur PT. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Ruas Purbaleunyi Bandung mengalami penurunan maka Kinerja Pegawai akan menurun. Hal ini ditunjukkan dari nilai korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi berada pada kategori sedang atau cukup, dengan demikian menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja Internal memberikan pengaruh yang cukup terhadap Kinerja Pegawai.


(3)

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai Lingkungan Kerja Internal dan Kinerja Pegawai sebagai berikut:

1. Variabel Lingkungan Kerja Internal yang masih rendah adalah pada indikator Struktur Organisasi. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merekomendasikan agar pimpinan memberikan kepercayaan kepada pegawainya dalam Struktur Organisasi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan pegawai tersebut, serta pemimpin harus mengikut sertakan pegawainya dalam setiap pengambilan keputusan agar setiap permasalahan yang dihadapi di perusahaan dapat terselesaikan dengan baik.

2. Indikator pelaksanaan tugas merupakan indikator terendah pada variabel Kinerja Pegawai. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi belum optimalnya pelaksanaan tugas, penulis menyarankan perusahaan untuk memperhatikan kerja pegawainya. Perusahaan harus memberikan porsi kerja yang sesuai dengan kemampuan pegawainya sehingga pegawai dapat bekerja dengan optimal sesuai target perusahaan, sehingga target yang diberikan perusahaan dapat tercapai dan tingkat kesalahan kerja akan berkurang.


(4)

Bambang Nugraha, 2015

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA INTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR GERBANG TOL PASTEUR PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapan Lingkungan Kerja Internal maka semakin tinggi tingkat Kinerja Pegawai dan begitu juga sebaliknya, semakin buruk penerapan Lingkungan Kerja Internal maka semakin rendah tingkat Kinerja Pegawai.


(5)

Agus Dharma. (2001). Manajemen Supervisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Asep Ishak & Tanjung Hendri, (2003), manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Bina Aksara

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

______ (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Bejo, Siswanto. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif Dan

Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Edisi 1.Jakarta :

Salemba Empat.

Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset. Gouzali Saydam, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu

Pendekatan Mikro,Jakarta: Djanbatan.

Mangkunegara, A.A, Anwar Prabu.(2005). Manajemen SDM Perusahaan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

(2008). Manajemen SDM Perusahaan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. (2009). Manajemen SDM Perusahaan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Robbin Stephen P. (2006).Organizational Behavior.Edisi 10.Penerjemah Benjamin Molan.Jakarta : PT Indeks, Kelompok Gramedia.


(6)

137

Bambang Nugraha, 2015

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA INTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR GERBANG TOL PASTEUR PT. JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (JLJ) RUAS PURBALEUNYI BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedarmayanti.(2001). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja (suatu tinjauan dari aspek ergonomic

atau kaitan antara manusia dan lingkungan kerjanya). Bandung: CV. Mandar Maju.

Somantri, Ating & Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono, Dr. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung

Sulistiyani A.T. dan Rosidah,2003,Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Graha Ilmu Tatang. Uep dan Sambas. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif.Bandung : Karya Adhika Utama Veithzal Rivai, (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: Muria