MENINGKATKAN PENGENDALIAN DIRI KETIKA MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS XI SMA SWASTA YAYASAN PERGURUAN KELUARGA PEMATANG SIANTAR T.A 2013/2014”.

MENINGKATKAN PENGENDALIAN DIRI KETIKA MEMPEROLEH
HASIL BELAJAR RENDAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN
KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS XI
SMA SWASTA PERGURUAN KELUARGA
PEMATANGSIANTAR T.A. 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:
ANDRY LIANY SIREGAR
NIM 1101151002

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

MENINGKATKAN PENGENDALIAN DIRI KETIKA MEMPEROLEH
HASIL BELAJAR RENDAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN
KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS XI

SMA SWASTA PERGURUAN KELUARGA
PEMATANGSIANTAR T.A. 2013/2014

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:
ANDRY LIANY SIREGAR
NIM 1101151002

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2014

v


KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah
SWT pencipta alam semesta. Puji dan syukur penulis panjatkan atas segala
nikmat, rahmat dan hidayah yang senantiasa diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Maka, selayaknya ungkapan Alhamdulillah
diucapkan

atas

terselesaikannya

skripsi

yang berjudul

”Meningkatkan

Pengendalian Diri Ketika Memperoleh Hasil Belajar Rendah Melalui
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas XI SMA
Swasta Perguruan Keluarga Pematangsiantar T.A. 2013/2014”. Shalawat

beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi
umatnya.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir yang menjadi syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Penulis sebagai seorang mahasiswa
menyadari masih kurangnya pengetahuan dalam poroses belajar sehingga dengan
bantuan dari beberapa pihak, skripsi ini dapat terselesaikan. Atas bantuan dan
perhatian

yang telah diberikan kepada penulis, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2.

Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan FIP UNIMED beserta
Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, dan Pembantu Dekan III serta
seluruh staffnya.


3.

Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan ibu Dra.
Nurarjani, M.Pd. selaku sekretaris jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIMED.

vi

4.

Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd Kons selaku dosen pembimbing skripsi dan juga
selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan banyak
bimbingan, arahan, bantuan dan kesediaannya untuk meluangkan waktu
dalam memberikan saran dan masukan yang sangat berguna dalam
menyelesaikan skripsi ini.

5.

Ibu Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, Bapak Dr. M. Rajab Lubis, MS. dan ibu

Dra.Nurarjani, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan
saran dan kritik kepada penulis sebagai masukan agar skripsi ini menjadi
lebih baik.

6.

Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang telah banyak memberikan ilmu, arahan, dukungan, saran dan motivasi
kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.

7.

Kepala Sekolah SMA Swasta Yayasan Perguruan Keluarga Pematangsiantar
Bapak Drs. Prayugo yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian.

8.

Ibu Dra. Mart Suryati selaku PKS 1, Bapak Tri Asmoko, S.Pd selaku PKS 2,
Bapak Sutiono, S.Pdi selaku guru BK dan guru-guru serta pegawai di SMA
Swasta


Perguruan

Keluarga

yang

telah

banyak

membantu

dalam

pengumpulan data sehingga mempermudah penulis saat melakukan
penelitian.
9.

Terkhusus dan teristimewa kepada kedua orang tua penulis. Ibunda tercinta

Nurhayati Lubis dan Ayahanda tercinta Alm. M.Syafii Siregar, yang selalu
memberikan doa, nasihat, dukungan, didikan, semangat dan juga bantuan
materi selama penulis mengikuti pendidikan hingga dapat menyelesaikan

vii

pendidikan dari Universitas Negeri Medan. Kasih sayang dan cinta kasih ayah
dan ibu yang menjadi semangat penulis dalam menjalani kehidupan.
10. Terima kasih kepada kakak tercinta Ayu Syaftari Siregar, Amd dan Adinda
tercinta Annisa Hardiyanti Siregar yang selalu memberikan doa, semangat
dan dukungan yang luar biasa kepada penulis. Serta kepada seluruh keluarga
penulis yang senantiasa memberikan doa dan dukungan yang tak henti.
11. Sahabatku tercinta Ulfa dan Atikah yang selalu bersama mulai dari awal
perkuliahan hingga akhir dan semoga selamanya. Devi dan Diah yang sangat
penulis sayangi, terima kasih untuk dukungan dan doanya.
12. Sohib-sohib seperjuangan Kartika, Kasful, Harwan, Kusno, Inur, Yamin,
Hardinal, Dewi, Anas, Mpud, Ika, Mery, Natalia, Ruby, Ayu, Nita dan semua
teman-teman BK Reguler A, Reguler B, Reguler C dan Ekstensi 2010 yang
luar biasa. Semoga kita menjadi orang sukses yang mampu memajukan
pendidikan.

Penelitian ini telah dilakukan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari masih banyak kekurangan yang membuat penyusunan skripsi ini masih
belum sempurna. Penulis mengharapkan saran, kritik, maupun masukan yang dari
teman-teman dan pembaca. Saya berharap skripsi ini berguna bagi kita semua.
Saya ucapkan terima kasih.

Medan,
Penulis

Juli 2014

Andry Liany Siregar
NIM. 1101151002

iii

ABSTRAK
Andry Liany Siregar. NIM.1101151002. “Meningkatkan Pengendalian Diri
Ketika Memperoleh Hasil Belajar Rendah Melalui Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas XI SMA Swasta Yayasan

Perguruan Keluarga Pematangsiantar T.A 2013/2014”. Skripsi, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi dapat meningkatkan pengendalian diri ketika
memperoleh hasil belajar rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
pengendalian diri ketika memperoleh hasil belajar rendah melalui layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Bimbingan
Konseling (PTBK) dengan menggunakan metode kualitatif. Populasi dari
penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 34 siswa. Kemudian melalui
instrumen ditentukan 7 orang siswa yang tidak dapat mengendalikan diri dan 3
orang siswa yang cukup dapat mengendalikan diri, sehingga didapat 10 siswa
yang menjadi subjek penelitian.
Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui angket dan observasi.
Analisa data dilakukan dengan cara menganalisis presentasi skor angket, laiseg,
lebar evaluasi dan lembar observasi yang digunakan selama proses bimbingan
kelompok berlangsung. Setelah tindakan siklus I terjadi peningkatan
pengendalian diri siswa menjadi 5 orang siswa dapat mengendalikan diri, 1
orang yang cukup dapat mengendalikan diri dan 4 orang siswa yang tidak dapat
mengendalikan diri. Setelah tindakan siklus II peningkatan juga terjadi menjadi 8

orang siswa yang dapat mengendalikan diri dan 2 orang yang cukup dapat
mengendalikan diri ketika memperoleh hasil belajar rendah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bimbingan kelompok teknik
diskusi dapat meningkatkan pengendalian diri ketika memperoleh hasil belajar
rendah. Maka peneliti menyarankan guru bimbingan konseling dapat
menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi sebagai alternatif
yang tepat menangani permasalahan siswa khususnya meningkatkan
pengendalian diri ketika memperoleh ahsil belajar rendah pada siswa kelas XI
SMA Swasta Yayasan Perguruan Keluarga Pematangsiantar T.A 2013/2014.

ix

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus I ...........................................
Table 3.2 Perencanaan Perangkat Penelitian Siklus II ..........................................
Table 3.3 Kisi-kisi angket pengendalian diri ketika memperoleh
hasil belajar rendah ...............................................................................
Table 3.4 Pemberian Skor Angket ........................................................................
Table 4.1 Pengendalian diri ketika memperoleh hasil belajar rendah

sebelum bimbingan kelompok teknik diskusi .......................................
Table 4.2 Rencana pelaksanaan bimbingan kelompok siklus I ............................
Tabel 4.3 Tabel analisis hasil angket pengendalian diri ketika
memperoleh hasil belajar rendah Siklus I .............................................
Tabel 4.4 Rancangan pelaksanaan bimbingan kelompok siklus II .......................
Tabel 4.5 Tabel analisis hasil angket pengendalian diri ketika
memperoleh hasil belajar rendah Siklus II ............................................

38
41
43
44
48
49
58
61
67

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengendalian Diri Ketika Memperoleh
Hasil Belajar Rendah.......................................................................... 77
Lampiran 2 Posisi Duduk Kegiatan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi ........ 81
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK) ..... 83
Lampiran 4 Daftar Hadir Siswa ............................................................................ 88
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Terhadap Bimbingan
Kelompok ........................................................................................... 89
Lampiran 6 Lembar Evaluasi Siswa ..................................................................... 94
Lampiran 7 Dialog Bimbingan Kelompok ............................................................ 104

1

`BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Siswa sekolah menengah umumnya berusia antara 12 sampai 18/19 tahun,
yang dilihat dari periode perkembangannya sedang mengalami masa remaja.
Salzman (dalam Yusuf, 2002:184) mengemukakan, bahwa remaja merupakan
masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua kearah
kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian
terhadap nilai-nilai estetika dan isu moral.
Apabila remaja berhasil memahami dirinya, peran-perannya dan makna
hidup beragama, maka dia akan menemukan jati dirinya, dalam arti dia akan
memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya apabila gagal, maka dia akan
mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini
berdampak kurang baik bagi remaja. Dia cenderung kurang dapat menyesuaikan
dirinya, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Setiap remaja pada hakikatnya akan mengalami perkembangan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek kognitif, emosi, sosial, nilai
dan moral, kepribadian, perilaku, dan kesadaran beragama.
Perkembangan fisik yang terjadi pada masa remaja sangat pesat
dibandingkan dengan masa pranatal dan bayi. Menurut Yusuf (2002:193) “masa
yang pertama terjadi pada fase pranatal dan bayi, bagian-bagian tertentu pada
tahun-tahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada
masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar karena terlebih dahulu
mencapai kematangan dari bagian-bagian yang lain”. Perubahan-perubahan fisik

2

masa remaja terlihat jelas pada bagian hidung, kaki, tangan, berat dan tinggi
badan, membesar jakun di leher (pada remaja laki-laki), dan suara membesar.
Perkembangan nonfisik yang dialami siswa usia remaja meliputi
perkembangan kemampuan dalam berpikir. Menurut ahli-ahli psikologi asosiasi
(dalam Suryabrata, 2010:54) mengganggap bahwa berpikir adalah kelangsungan
tanggapan-tanggapan dimana subjek yang bersifat pasif.
Kemampuan berpikir dan mengingat dapat disebut dengan intelektual.
Kemampuan intelektual berjalan seiring dengan perkembangan syaraf otak. Oleh
karena itu remaja akan mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya
diawali dengan kemampuan mengenal. Perkembangan lebih lanjut tentang
perkembangan ini ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan menolak dan
memilih sesuatu.
Memilih dan menolak sesuatu merupakan kemampuan dalam mengambil
keputusan yang juga termasuk dalam perkembangan kognitif pada masa remaja.
Menurut Syafaruddin (2004:47) “pengambilan keputusan ialah proses pemecahan
masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternative untuk menetapkan
suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan”.
Siswa pada usia ini biasanya sudah mampu mempertimbangkan hal-hal
yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil
biasanya akan mempengaruhi perasaan siswa. Jika keputusan tepat, perasaan akan
cenderung kearah positif seperti senang, gembira, maupun bahagia. Sebaliknya
jika keputusan yang telah diambil salah perasaan yang muncul cenderung kearah
negatif yaitu marah, sedih, dan kecewa.

3

Menurut Suryabrata, (2010:66) “perasaan biasanya didefenisikan sebagai
gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejalagejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam
berbagai taraf”. Masa remaja merupakan puncak emosionalitas dimana siswa
memiliki perkembangan emosi yang tinggi. Perkembangan emosi biasanya
menunjukan perasaan-perasaan negatif seperti mudah tersinggung, cepat marah,
mudah sedih, dan sensitif terhadap peristiwa atau keadaaan yang tidak sesuai
dengannya.
Keadaan siswa usia remaja yang tidak mampu mengendalikan emosi dari
perasaan-perasaan negatif ditunjukan melalui tingkah laku malasuai. Reaksinya
itu tampil dalam tingkah laku malasuai (maladjustment), seperti 1) agresif:
melawan, keras kepala, bertengkar, berkelahi dan senang mengganggu; 2)
melarikan diri dari kenyataan: melamun, pendiam, senang menyendiri, dan
meminum minuman keras atau obat-obat terlarang (Yusuf, 2002:197).
Berdasarkan perubahan fisik dan nonfisik yang dialami pada masa remaja,
siswa usia remaja seharusnya mulai dapat mengendalikan dirinya, dapat
bertanggung jawab atas perbuatannya,

mengontrol tingkah laku, menerima

perubahan fisik yang terjadi dalam dirinya, dapat lebih mandiri dan mampu
mencapai kemandirian secara emosional.
Kenyataannya banyak siswa usia remaja belum bisa mengendalikan
dirinya sendiri ketika menghadapi suatu permasalahan seringkali mengandalkan
orang dewasa karena cenderung belum mampu mengatur dirinya. Banyak juga
diantara siswa usia remaja yang belum mampu mengontrol tingkah laku sehingga
kurang rasa tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.

4

Tidak

semua

siswa

usia

remaja

dapat

melakukan

tugas-tugas

perkembangan yang ada dan tidak sedikit juga siswa usia remaja yang mampu
melakukan tugas perkembangan seperti kemampuan mengendalikan diri dan
emosi ketika hal yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan, bertanggung jawab
atas perbuatan yang dilakukan dan mampu mengontrol tingkah laku malasuai.
Siswa usia remaja dengan tingkat pendidikan yang sama tidak selalu
berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima perubahan maupun
menerima pengaruh dari luar yang lebih luas. Perbedaan-perbedaan tersebut
berpengaruh terhadap perilaku siswa usia remaja di rumah maupun di sekolah.
Siswa usia remaja memiliki potensi dasar secara esensial yaitu pikiran,
perasaan dan kehendak. Potensi dasar yang dimiliki itu tidaklah sama bagi
masing-masing remaja. Sebagian remaja menjadi lebih atau kurang dalam bidang
tertentu dibandingkan dengan remaja lainnya, salah satunya dalam menerima
pelajaran di sekolah.
Kemampuan siswa usia remaja dalam memahami dan menerima pelajaran
dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh. Rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa merupakan masalah belajar. Masalah belajar menjadi masalah
penting bagi siswa. Rendahnya hasil belajar siswa di sekolah tidak selalu
disebabkan oleh rendahnya intelegensi yang dimiliki oleh siswa. Meskipun ada
beberapa siswa yang memiliki hasil belajar rendah karena intelegensi yang
kurang, tetapi tidak semuanya demikian. Rendahnya hasil belajar dapat
disebabkan oleh berbagai faktor lain, salah satunya adalah pemilihan cara belajar
yang kurang tepat.

5

Mencapai hasil yang lebih rendah tidak selalu disebabkan oleh faktor
intelektual, tetapi dianggap ketakutan akan gagal yang menjadi penyebabnya.
Ketakutan akan gagal ini disebabkan oleh keraguan total, yang menyebabkan
kapasitas intelektual tidak sepenuhnya dapat bekerja.
Ketika mendapatkan hasil belajar yang rendah, ada siswa yang dapat
mengendalikan dirinya namun banyak juga yang tidak dapat mengendalikan
dirinya. Siswa yang tidak dapat mengendalikan diri akan menunjukan perilaku,
perasaan dan pikiran yang tidak wajar bukan hanya ketika memperoleh hasil
belajar rendah, tetapi siswa tersebut tidak akan dapat mengendalikan dirinya saat
menghadapi masalah lainnya seperti masalah patah hati maupun pergaulan dengan
lingkungan.
Siswa dengan keadaan seperti ini merupakan masalah bagi guru bidang
studi dan guru BK. Berdasarkan observasi awal di SMA Swasta Yayasan
Perguruan Keluarga Pematangsiantar melalui wawancara yang dilakukan kepada
guru bidang studi dan guru BK pada bulan November 2013, ditemukan
permasalahan tentang kurangnya pengendalian diri siswa ketika memperoleh hasil
belajar rendah, salah satunya pada bidang studi Kimia dan Matematika. Dilihat
dari hasil ulangan harian dengan ketuntasan nilai yang telah ditetapkan yaitu 60,
ditemukan ±55% dari 210 siswa yang mendapatkan hasil belajar rendah tidak
dapat mengendalikan diri.
Pengendalian diri siswa yang rendah ditunjukan dengan perilaku malasuai
seperti menjadi pendiam dan pemurung, merasa sedih dan kecewa, timbul pikiran
negatif siswa terhadap guru dengan beranggapan bahwa guru pilih kasih dalam
pemberian nilai, suka menyendiri dan tidak menerima kenyataan dengan

6

menunjukkan perasaan marah kepada teman yang memperoleh hasil belajar lebih
baik darinya.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, guru BK biasanya hanya
memberikan arahan dan nasehat-nasehat. Bantuan ini kurang efektif, sehingga
siswa tidak dapat menyadari sepenuhnya tindakan yang harus dilakukan agar
dapat membuat hasil belajarnya menjadi tinggi. Guru BK dapat memberikan
perhatian khusus terhadap siswa yang mengalami masalah ketika memperoleh
hasil belajar rendah. Guru BK perlu memahami psikologis siswa usia remaja yang
tidak dapat mengendalikan diri ketika memperoleh hasil belajar rendah sehingga
guru BK dapat memberikan bantuan yang tepat.
Pemberian layanan bimbingan dan konseling belum terlaksana dalam
membantu permasalahan siswa tersebut. Salah satu bantuan yang dapat diberikan
guru BK dalam meningkatkan pengendalian diri siswa ketika memperoleh hasil
belajar rendah adalah melalui pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
teknik diskusi. Pemahaman guru BK tentang upaya bantuan melalui bimbingan
kelompok akan memungkinkan terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih
bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
Berdasarkan uraian latar belakang, mengendalikan diri ketika memperoleh
hasil belajar rendah sangatlah penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa,
sehingga melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat dilihat
pengendalian diri siswa ketika memperoleh hasil belajar rendah dapat
ditingkatkan atau tidak. Maka peneliti menganggap penting untuk melakukan
penelitian

yang

berjudul

“Meningkatkan

Pengendalian

Diri

Ketika

Memperoleh Hasil Belajar Rendah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

7

Teknik Diskusi Pada Siswa Kelas XI SMA Swasta Perguruan Keluarga
Pematangsiantar T.A. 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti mengindetifikasi
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Masih ada siswa yang tidak mampu mengendalikan diri ketika memperoleh
hasil belajar rendah.
2) Masih ada siswa yang menjadi pendiam dan pemurung, merasa sedih dan
kecewa ketika memperoleh hasil belajar rendah.
3) Masih ada timbul pikiran negatif siswa terhadap guru dengan beranggapan
bahwa guru pilih kasih dalam pemberian nilai.
4) Masih ada siswa yang suka menyendiri dan tidak menerima kenyataan
dengan menunjukkan perasaan marah kepada teman yang memperoleh hasil
belajar lebih baik darinya.

1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah dalam
penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah. Masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada peningkatan kemampuan pengendalian diri ketika
memperoleh hasil belajar rendah melalui layanan bimbingan kelompok teknik
diskusi pada siswa kelas XI SMA Swasta Perguruan Keluarga Pematangsiantar
T.A. 2013/2014.

8

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
dapat meningkatkan pengendalian diri ketika memperoleh hasil belajar rendah
pada siswa kelas XI SMA Swasta Perguruan Keluarga Pematangsiantar T.A.
2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pengendalikan diri
siswa ketika memperoleh hasil belajar rendah melalui layanan bimbingan
kelompok dengan teknik diskusi, khususnya siswa kelas XI SMA Swasta
Perguruan Keluarga Pematangsiantar T.A. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
a) Penelitian ini dapat bermanfaat dalam pemberian masukan untuk
meningkatkan pengendalian diri ketika memperoleh hasil belajar rendah
melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi pada siswa kelas XI
XI SMA Swasta Perguruan Keluarga Pematangsiantar T.A. 2013/2014.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan bagi
pihak yang terkait dalam penelitian, sekaligus sebagai referensi bagi
peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama.

9

2) Manfaat Praktis
a) Bagi Siswa
Siswa mengetahui kerugian yang didapat dari kurangnya pengendalian diri
ketika memperoleh hasil belajar rendah, serta siswa dapat mengendalikan
dirinya ketika memperoleh hasil belajar rendah melalui layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi.
b) Bagi Guru BK
Sebagai bahan masukan dalam membantu meningkatkan pengendalian diri
siswa ketika memperoleh hasil belajar rendah melalui layanan bimbingan
kelompok teknik diskusi di sekolah.
c) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sebagai guru
BK dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi untuk meningkatkan pengendalian diri siswa ketika memperoleh
hasil belajar rendah, sekaligus sebagai bekal dalam menapaki karir sebagai
guru BK.
d) Bagi Sekolah
Sebagai

bahan

masukan

dalam

membantu

siswa

meningkatkan

pengendalian diri ketika memperoleh hasil belajar rendah melalui
bimbingan kelompok teknik diskusi.

73

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a) Siswa mampu mengendalikan diri ketika memperoleh hasil belajar rendah
melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi.
b) Melalui layanan bimbingan kelompok teknik diskusi siswa dapat
mengontrol perasaan-perasaan negatif ketika memperoleh hasil belajar
rendah.
c) Layanan

bimbingan

kelompok

teknik

diskusi

membantu

siswa

menghilangkan pikiran negative terhadap guru dalam memberikan nilai.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti menyarankan:
a) Siswa dapat menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
untuk mengetahui kerugian yang didapat dari kurangnya pengendalian diri
ketika memperoleh hasil belajar rendah dan penyelesaian masalah lainnya.
b) Bagi Guru BK dapat menggunakan bimbingan kelompok teknik diskusi
sebagai alternatif dalam membantu meningkatkan pengendalian diri siswa
ketika memperoleh hasil belajar rendah dan permasalahan lainnya.
c) Bagi peneliti selanjutnya layanan bimbingan kelompok dapat digunakan
sebagai salah satu upaya penyelesaian masalah siswa.

74

d) Bagi sekolah untuk dapat meningkatkan metode bimbingan konseling dan
menyediakan sarana dan prasana berupa media dan fasilitas bimbingan
konseling, hal tersebut sangat penting untuk membantu kelancaran dan
keberhasilan dalam kegiatan BK khususnya bimbingan kelompok teknik
diskusi

75

DAFTAR PUSTAKA

Hallen, A. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching
Dalimunthe, R.Z. 2014. Mengendalikan Perilaku Konsumtif Melalui Layanan
Konseling Kelompok Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.A. 2013-2014
(Skripsi). Medan: Universitas Negeri Medan
Damayanti, N. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Dan Konseling.
Yogyakarta: Araska
Dewi, R. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan:
Pasca Sarjana Unimed
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Gunarsa, O.S. 2004. Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: PT. BPK Gunung
Mulia
Handayaningrum, A. 2013. Penerapan Bimbingan Kelompok Untuk Mencegah
Bullying Pada Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Guntur Kabupaten
Demak. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan
IKIP PGRI Semarang. Skripsi tidak diterbitkan
Lathif, M. 9 Mei 2012.
Defenisi, pengertian dan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar. (Online), dalam (http://azharm2k.
wordpress.com/2012/05/09/definisi-pengertian-dan-faktor-faktor-yangmempengaruhi-prestasi-belajar/ diakses pada 13 Januari 2014)
Latipah. 22 Agustus 2011. Pengendalian Diri. (Online), dalam (http://duniakusuka.blogspot.com/2010/01/pengendalian-diri.html, diakses pada tanggal 5
Januari 2014)
Makmun, A.S. 2007. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Kepengajaran
Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Munawar, I. 11 Juni 2009. Hasil Belajar (pengertian dan Defenisi). (Online),
dalam (http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertiandan-definisi. html. diakses pada 13 Januari 2014)
Nurihsan, A.J. 2005. Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling. Bandung: PT.
Refika Aditama
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta. Rineka Cipta
Purnama, A. 8 Desember 2011. Kesulitan Belajar Siswa yang
Berprestasi Rendah. (Online), dalam (http://andhiecka.wordpress.com/2011/
12/08/kesulitan-belajar-siswa-yang-berprestasi-rendah/,
diakses
pada
tanggal 9 Januari 2014)

76

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sabri, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat: PT.
Ciputat Press
Setiawan, H. 4 Januari 2013. Pengendalian Diri. (Online), dalam
(http://herrystw.wordpress.com/2013/01/04/, diakses 13 januari 2014)
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya
Sugiono. 2006. Statistika untuk Penelitian, Cetakan Keempatbelas. Bandung:
Universitas Pendidikan Bandung
Sukardi, D.K. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Suryabrata, S. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Syafaruddin & Anzizhan. 2004. System Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT.
Grasindo
Yusuf, S. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Yusuf, W.M. 15 Maret 2013. Pengendalian Diri (Self Control). (Online), dalam
(http://garasikeabadian.blogspot.com/2013/03/pengendalian
-diri-selfcontrol.html, diakses pada 23 Januari 2014)
Wijriyanto. 3 Januari 2013. Pengertian Prestasi Belajar. (Online), dalam
(http://wijiriyanto.wordpress.com/2012/01/03/pengertian-prestasi-belajar/.
diakses pada 13 Januari 2014)

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 82

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 76

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 TANJUNG BINTANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 16 105

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X IA.1 SMAN 1 KINALI

0 0 8

MENINGKATKAN HARGA DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 2 PATEBON KENDAL

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

0 0 23

UPAYA MENINGKATKAN KONSEP DIRI RENDAH MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK STIMULUS CONTROL

0 0 23

UPAYA MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOKPADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA N 1 KAYEN PATI TAHUNAJARAN 20142015

0 0 25

UPAYA MENGATASI KECEMASAN DALAM PRESTASI BELAJAR RENDAH MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK TAMANSISWA KUDUS

0 0 25