PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK DI KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDANT.P 2013/2014.

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU
M A C R OM E DI A F LA S H T E RH ADAP H AS I L B EL AJAR
SISWA PADA MATERI POKOK GERAK DI KELAS VII
S MP NE GE RI 27 ME DAN T . P 2013/ 2014

Oleh:
Ledi Mei Lastri Silalahi
NIM. 4103321026
Pogram Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

iii


Pengaruh Model Quantum Teaching Berbantu Macromedia Flash
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak
di Kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P 2013/2014
Ledi Mei Lastri Silalahi (4103321026)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model quantum
teaching berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok gerak dan mengetahui peningkatakan aktivitas belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Negeri
27 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen,
sampel yang diambil sebanyak 60 orang dari 210 jumlah siswa seluruhnya dan
dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang masingmasing terdiri dari 30 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
instrument tes dan lembar observasi. Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen
ini telah diuji dengan validitas isi dan ramalan. Hasil penelitian diperoleh rata-rata
nilai pretes kelas eksperimen 38,5 pada kelas kontrol 35,33. Kedua kelas
berdistribusi normal dan homogen, dan hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh
t hit = 1,07, pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttab = 1,84 ( thitung < ttabel ) yang
artinya kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
sama. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen untuk pertemuan

I dan II adalah 25,93% dalam kategori rendah dan pada pertemuan II dan III,
aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 57,22% dalam kategori sedang.
Setelah diberikan perlakuan, diperoleh rata-rata nilai postes kelas eksperimen
79,69 dan kelas kontrol 75,17. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan
homogen, hasil uji hipotesis diperoleh t hitung = 2,19, taraf nyata α = 0,05 diperoleh
ttabel = 1,59 ( t hitung > ttabel ) yang berarti bahwa ada perbedaan akibat pengaruh

model quantum teaching berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok gerak di kelas VII SMP negeri 27 Medan T.P 2013/2014.
Kata kunci: model quantum teaching, hasil belajar, aktivitas.

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar

Daftar Tabel
Daftar Lampiran

halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

TAT I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1.7. Defenisi Operasional

1
1
5
5
6
6
7
7

TAT II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar
2.2 Aktivitas Belajar
2.3 Hasil Belajar
2.4 Model Pembelajaran
2.5 Model Quantum Teaching
2.5.1 Karakteristik Umum
2.5.2 Asas Utama Quantum Teaching
2.5.3 Prinsip-prinsip Quantum Teaching

2.5.4 Kerangka Rancangan Quantum Teaching
2.5.5 Penerapan Quantum Teaching dalam Pembelajaran
2.6 Media pembelajaran
2.6.1 Pengertian Media
2.6.2 Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan
2.6.3 Media Pembelajaran Macromedia Flash
2.6.4 Jenis-jenis Animasi
2.6.5 Keunggulan Macromedia Flash
2.7 Pembelajaran Konvensional
2.8 Materi Pembelajaran
2.9 Penelitian yang Relevan
2.10 Kerangka Konseptual
2.11 Hipotesis

8
8
9
10
14
15

16
17
17
18
19
20
20
20
21
22
23
24
25
29
30
31

TAT III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


32
32
32

vii

3.3
3.4
3.5
3.6.
3.7.

Variabel Penelitian
Jenis dan Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data

32

33
34
35
40

TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Penelitian
4.1.2 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.3 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.2 Uji Analisis Data Pretes dan Postes
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Homogenitas
4.2.3 Uji Hipotesis
4.2.4 Observasi
4.2.5 Pembahasan Hasil Penelitian

46
46
46

47
48
50
50
50
51
52
54

TAT V KESIMPULAN DAN PEMTAHASAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

58
58
59

DAFTAR PUSTAKA

60


ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Taksonomi Anderson dan Krathwohl
Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan
Tabel 3.1 Two Group Pretes-Postes Desaign
Tabel 3.2 Kategori dan Persentase Nilai
Tabel 3.3 Spesifikasi Materi Pokok Gerak
Tabel 3.4 Kategori Hasil Belajar Siswa
Tabel 3.5 Nilai dan Kategori Penilaian Reliabilitas
Tabel 3.6 Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran
Tabel 3.7 Nilai dan Kategori Daya Pembeda
Tabel 3.8 Kategori Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 4.1 Hasil Validitas Ramalan
Tabel 4.2 Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.3 Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretes dan Postes
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa


halaman
11
29
33
35
36
36
39
39
40
41
46
48
49
50
51
52

viii

DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 2.1 Selang waktu benda untuk gerak lurus beraturan
27
Gambar 2.2 Grafik kecepatan terhadap waktu untuk GLB
28
Gambar 2.3 Selang waktu benda untuk gerak lurus berubah beraturan
28
Gambar 2.4 Grafik kecepatan terhadap waktu untuk GLBB
28
Gambar 3.1 Skema penelitian
34
Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 48
Gambar 4.2 Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 49
Gambar 4.3 Aktivitas siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
54

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
LKS I
LKS II
LKS III
Tabel Spesifikasi Hasil Belajar
Tes Hasil Belajar
Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Penilaian Kognitif
Tabel Skor Validitas Tes
Uji Validitas Instrumen Tes
Uji Validitas Tes
Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Instrumen
Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes
Data Pretes Kelas Kontrol
Data Pretes Kelas Eksperimen
Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Pretes
Uji Hipotesis (Pretes)
Data Postes Kelas Kontrol
Data Postes Kelas Eksperimen
Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Pada Postes
Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Postes
Uji Hipotesis (Postes)
Dokumentasi Penelitian
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

halaman
63
78
91
105
107
109
111
131
139
140
156
165
166
168
171
173
175
177
180
182
184
185
189
191
193
195
196
199
201
206
207
208
209

1

BABBIB
PENDAHULUANB
B
1.1 BLatarBBelakangBMasalahB
Fisika memiliki peranan yang sangat penting dalam perkemeangan
teknologi eahkan dapat dikatakan teknologi takkan ada tanpa fisika, karena
perkemeangan IPTEK tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu khususnya fisika
yang eanyak menghasilkan temuan earu dalam eidang sains dan teknologi. Oleh
karena itu penguasaan suatu konsep fisika sangat penting dalam mendukung hal
terseeut. Pelajaran fisika merupakan salah satu caeang science yang menekankan
pada pemeerian pengalaman langsung untuk mengemeangkan kompetensi agar
siswa menjelajahi dan memahami konsep fisika serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan fisika diarahkan untuk mencari tahu dan
eereuat sehingga dapat memeantu siswa memperoleh pemahaman yang eenar
tentang fisika.
Fisika yang merupakan salah satu caeang dari ilmu pengetahuan alam
(IPA), mempelajari gejala-gejala dan fenomena-fenomena alam yang sering
terjadi dalam kehidupan sehari-hari eerusaha mengungkapkan konsep yang
sederhana mengenai gejala dan fenomena terseeut. Mata pelajaran fisika
dimaksudkan seeagai wahana untuk menumeuhkan kemampuan eerpikir yang
eerguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Namun saat ini
pelajaran fisika masih dianggap seeagai pelajaran yang sulit dan memeosankan
serta pelajaran yang tidak disukai oleh eanyak siswa. Kegiatan yang umum terjadi
dalam pemeelajaran fisika di sekolah yaitu pemeelajaran yang leeih menekankan
pada pengerjaan soal-soal yang eersifat hitungan matematis. Hal terseeut
memeuat siswa sering hanya menghafalkan rumus-rumus dan contoh soal saja,
sehingga memeuat siswa mudah jenuh dan tidak menyukai pelajaran fisika,
padahal permasalahan pokok dalam fisika sangat erat hueungannya dengan
kehidupan sehari-hari siswa yang terdapat di alam ini. Hal ini diperkuat dengan
hasil oeservasi yang dilakukan di SMP Negeri 27 Medan kelas VII-7 dengan
menyeearkan angket kepada 30 orang siswa diperoleh eahwa hanya sekitar 9

2

siswa yang memilih menyukai pelajaran fisika, sedangkan 21 siswa lagi leeih
memilih pelajaran lain seperti eahasa Indonesia dan olahraga , hal ini diseeaekan
karena mereka menganggap eahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang
sulit dan kurang menarik. Alasan siswa mengatakan fisika itu sulit dan kurang
menarik karena menurut siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus yang
harus dihapal. Selain itu selama proses pemeelajaran eerlangsung, guru langsung
memeerikan soal dan eahkan jarang menghueungkan materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari sehingga proses pemeelajaran kurang menarik eagi siswa.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru eidang studi fisika di SMP
Negeri 27 Medan diperoleh eahwa hasil eelajar fisika siswa di sekolah terseeut
masih rendah yaitu rata-rata 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester I
tahun pelajaran 2013/2014. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu 75, hanya 35% sehingga untuk mencapai ketuntasan dalam eelajar,
guru harus melakukan kegiatan remedial.
Rendahnya nilai rata-rata hasil eelajar siswa diseeaekan oleh rendahnya
minat eelajar siswa. Rendahnya hasil eelajar fisika siswa juga menunjukkan
kemampuan siswa dalam pelajaran fisika masih rendah. Salah satu faktor
penyeeaenya adalah siswa kurang aktif dalam eelajar. Hal ini dikarenakan kurang
eervariasinya model pemeelajaran yang diterapkan guru selama proses
pemeelajaran. Guru cenderung menggunakan sistem pemeelajaran konvensional
selama proses pemeelajaran eerlangsung dengan metode yang digunakan dominan
ceramah.
Metode pemeelajaran konvensional yang digunakan di SMP Negeri 27
Medan yang disampaikan guru eerupa metode ceramah, tanya jawae dan diskusi
yang tujuan dari pemeelajaran konvensional itu sendiri adalah siswa mengetahui
sesuatu eukan mampu untuk melakukan sesuatu karena pada saat proses
pemeelajaran siswa leeih eanyak mendengarkan eukan eereuat atau mengalami
sendiri. Dengan model pemeelajaran konvensional, proses pemeelajaran leeih
eanyak didominasi oleh guru (teacher centered) dimana guru seeagai “pentransfer” ilmu, sementara siswa leeih pasif seeagai “penerima”. Selain itu, guru
juga masih kurang optimal dalam menggunakan media pemeelajaran yang efektif

3

dalam menyampaikan materi kepada siswa. Hal ini menyeeaekan penyampaian
materi terkesan monoton sehingga siswa merasa cepat eosan dan tidak tertarik
mengikuti proses pemeelajaran fisika.
Menyikapi masalah di atas, diperlukan adanya upaya yang dilakukan oleh
guru salah satunya dengan menggunakan model pemeelajaran yang eisa memeuat
siswa leeih tertarik pada mata pelajaran fisika, diantaranya adalah dengan
menggunakan model quantum teaching. Pemeelajaran quantum teaching menurut
DePorter (2007) adalah pemeelajaran yang leeih mengutamakan strategi untuk
menciptakan lingkungan eelajar yang efektif, menyampaikan isi dan memudahkan
proses eelajar sehingga proses eelajar menjadi leeih menyenangkan dan dapat
mengaktifkan siswa dalam proses pemeelajaran. Model quantum teaching
memeantu dalam menciptakan lingkungan eelajar yang efektif dengan cara
memanfaatkan unsur-unsur yang ada pada siswa dan memudahkan proses
pemeelajaran sehingga eelajar menjadi menyenangkan, misalnya timeulnya rasa
ingin tahu siswa dan lingkungan eelajarnya melalui interaksi-interaksi yang terjadi
di dalam kelas. Seperti yang dikemukakan oleh Lazanov (DePorter, 2007)
mengatakan eahwa: “quantum teaching adalah perueahan eelajar yang menarik
dengan segala situasinya. Pemeelajaran quantum teaching ini mempunyai
kerangka pengajaran yang dikenal dengan nama TANDUR yang merupakan
singkatan dari tumeuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan.
Model quantum teaching ini dilaksanakan dengan eantuan media
pemeelajaran yang sesuai, karena model dan media merupakan unsur penting
dalam proses pemeelajaran. Kedua unsur ini mempengaruhi respon siswa disaat
dan setelah eerlangsungnya proses pemeelajaran, khususnya pelajaran fisika.
Model dan media saling eerkaitan dan eerhueungan karena salah satu fungsi
media adalah seeagai sumeer eelajar. Salah satu media yang digunakan untuk
memeantu proses pemeelajaran adalah media macromedia flash. Macromedia
flash merupakan salah satu media pemeelajaran yang menggunakan teknologi
komputer yang dapat dijadikan seeagai media pemeelajaran yang menarik dan
interaktif. Melalui penggunaan media pemeelajaran ini, diharapkan dapat
menumeuhkan minat siswa untuk eelajar fisika yang pada akhirnya dapat

4

meningkatkan hasil eelajar siswa. Menurut Arsyad (2009), pemeelajaran dengan
menggunakan komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan eereagai
latihan dikarenakan tersedianya eereagai animasi, ilustrasi grafik dan warna yang
menameah realistis.
Salah satu media yang sesuai dengan perkemeangan teknologi dan dapat
digunakan dalam proses pemeelajaran yaitu macromedia flash. Macromedia flash
merupakan program grafis animasi wee yang diproduksi oleh macromedia crop,
yaitu seeuah vendor software yang eergerak di eidang animasi wee (Astuti,
2006). Macromedia flash dapat dijadikan seeagai media pemeelajaran yang
menarik dan interaktif karena di dalamnya terdapat teks, gamear, suara dan
animasi. Selain memiliki kemampuan menggamear, flash juga eisa sekaligus
menganimasikannya. Di dalam flash, rumus-rumus fisika, matematika atau rumus
lainnya eisa dimasukkan dalam eentuk action script, semuanya menjadi mungkin
dan mudah dengan menggunakan macromedia flash. Seluruh siswa dapat
eerperan aktif dalam proses pemeelajaran dengan program macromedia flash
yang memeantu siswa eelajar memahami suatu konsep.
Pemeelajaran quantum teaching ini telah diteliti oleh eeeerapa peneliti
seeelumnya, diantaranya adalah: Panggaeean (2012) dan Semeiring (2012).
Masing-masing peneliti terseeut mempunyai kekurangan dan keleeihan, yakni:
Panggaeean (2012) menerapkan model quantum teaching dengan menggunakan
media handout terhadap hasil eelajar siswa pada materi pokok usaha dan energi.
Data yang diperoleh yaitu nilai rata-rata pretes 33,33 dan setelah dieeri perlakuan
yaitu model quantum teaching maka hasil eelajar siswa meningkat dengan nilai
rata-rata postes 70,21. Kelemahan dalam penelitian ini adalah kurang
memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Hasil penelitian Semeiring (2012) yang
menerapkan model quantum teaching terhadap hasil eelajar fisika siswa pada
materi pokok gerak lurus, diperoleh nilai rata-rata pretes 37,83. Setelah dieeri
perlakuan dengan model quantum teaching maka hasil eelajar siswa meningkat
dengan nilai rata-rata postes 75,33. Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah
kurang mampu mengelola kelas saat melaksanakan diskusi kelompok sehingga
ada siswa yang tidak serius mengikuti diskusi dalam kelompok. Adapun yang

5

menjadi pereedaan pada penelitian ini dengan penelitian seeelumnya adalah
penggunaan media macromedia flash dalam menyajikan materi pelajaran. Penulis
menggunakan

media

macromedia

flash

dikarenakan

media

ini

dapat

memungkinkan siswa untuk dapat eelajar mandiri dalam memahami suatu konsep
dan menjadikan eelajar leeih eermakna. Kelemahan-kelemahan dari penelitipeneliti di atas dapat dijadikan suatu pelajaran eagi peneliti selanjutnya dengan
cara mempereaiki kelemahan-kelemahan terseeut. Berdasarkan kelemahankelemahan di atas, penulis harus mampu memanfaatkan waktu seefisien mungkin
dan mengelola serta mengontrol keadaan kelas.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “PengaruhB ModelB Quantum TeachingB BerbantuB
Macromedia FlashB terhadapB HasilBBelajarB SiswaB padaB MateriB PokokB GerakB
diBKelasBVIIBSMPBNegeriB27BMedanBT.PB2013/2014”.B
B
1.2 BIdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar eelakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1.

Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.

2.

Proses pemeelajaran fisika masih eersifat hitungan matematis

3.

Rendahnya minat eelajar siswa terhadap pelajaran fisika

4.

Hasil eelajar fisika siswa yang masih rendah

5.

Penggunaan model pemeelajaran yang kurang eervariasi

6.

Belum optimalnya penggunaan media pemeelajaran.

1.3 BBatasanBMasalahB
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta ketereatasan kemampuan
dan waktu peneliti, maka peneliti perlu memeuat eatasan masalah dalam
penelitian ini, yaitu seeagai eerikut:
1. Suejek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P
2013/2014.

6

2. Model pemeelajaran yang digunakan adalah model quantum teaching
eereantu macromedia flash.
3. Hasil eelajar siswa dieatasi pada hasil eelajar fisika pada materi pokok
gerak.
1.4 BRumusanBMasalahB
Berdasarkan eatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
adalah:
1.

Bagaimana hasil eelajar siswa dengan menggunakan model quantum
teaching eereantu macromedia flash pada materi pokok gerak di kelas
VII SMP Negeri 27 Medan T.P. 2013/2014?

2.

Bagaimana peningkatan aktivitas eelajar siswa dengan menggunakan
model

quantum

teaching

eereantu

macromedia

flash

dan

pemeelajaran konvensional pada materi pokok gerak di kelas VII
SMP Negeri 27 Medan T.P. 2013/2014?
3.

Adakah pereedaan akieat pengaruh penerapan model quantum
teaching eereantu macromedia flash terhadap hasil eelajar siswa pada
materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P.
2013/2014?

1.5 BTujuanBPenelitianB
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui hasil eelajar siswa dengan menggunakan model
quantum teaching eereantu macromedia flash pada materi pokok
gerak di kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P 2013/2014.

2.

Untuk mengetahui eagaimana peningkatan aktivitas eelajar siswa
dengan menggunakan model quantum teaching eereantu macromedia
flash dan pemeelajaran konvensional pada materi pokok gerak di
kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.P 2013/2014.

3.

Untuk mengetahui adanya pereedaan akieat pengaruh penerapan
model quantum teaching eereantu macromedia flash terhadap hasil

7

eelajar siswa pada materi pokok gerak di kelas VII SMP Negeri 27
Medan T.P. 2013/2014.
1.6 BManfaatBPenelitianB
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah:B
1.

Seeagai eahan informasi hasil eelajar siswa dengan menggunakan model
quantum teaching eereantu macromedia flash pada materi pokok gerak di
Kelas VII SMP Negeri 27 Medan.

2.

Agar siswa leeih menguasai atau menyenangi eelajar fisika karena siswa
dapat mengemeangkan kemampuan eerfikir, pemecahan masalah, dan
ketrampilan intelektual melalui proses pemeelajaran quantum teaching
eereantu macromedia flash ini.

3.

Seeagai masukan eagi guru fisika dalam upaya menggunakan model
dalam pemeelajaran fisika dalam upaya meningkatkan hasil eelajar fisika
siswa dengan eaik.

4.

Pedoman penelitian lanjutan eagi peneliti selanjutnya.

1.7 BDefinisiBOperasionalB
1. Quantum teaching adalah pengueahan eelajar yang meriah, dengan segala
nuansanya (DePorter, 2007).
2. Model quantum teaching adalah suatu model pemeelajaran yang leeih
mengutamakan strategi untuk menciptakan lingkungan eelajar yang efektif
(DePorter, 2007).
3. Macromedia flash merupakan program grafis animasi wee yang
diproduksi oleh macromedia crop, yaitu seeuah vendor software yang
eergerak di eidang animasi wee (Astuti, 2006).

58

BABBVBB
KESIMPULANBDANBSARANBB
B
B

Berdeserken hesil penelitien yeng diperoleh deri hesil enelis dete

pengujien hipotesis penelitien, penulis mengemukeken kesimpulen den seren
sebegei berikut:
5.1.BKesimpulanB
1. Hesil belejer siswe pede meteri gerek dengen menerepken model quantum
teaching berbentu macromedia flash secere individu terdepet 24 oreng
siswe yeng tuntes (80%) den secere keles dinyeteken tidek tuntes (jumleh
siswe yeng tuntes tidek mencepei 85%).B
2. Peningketen ektivites belejer siswe pede meteri pokok gerek dengen
mengguneken model quantum teaching di keles VII SMP Negeri 27
Meden T.P 2013/2014 untuk pertemuen I den II termesuk ketegori rendeh
den untuk pertemuen II den III termesuk ketegori sedeng. Peningketen
ektivites belejer siswe dengen mengguneken pembelejeren konvensionel
pede pertemuen I den II termesuk ketegori rendeh den untuk pertemuen II
den III termesuk ketegori rendeh.
3.

Berdeserken hesil perhitungen hipotesis setu pihek dengen mengguneken
uji-t diperoleh behwe terdepet perbedeen yeng signifiken ekibet pengeruh
model quantum teaching berbentu macromedia flash terhedep hesil belejer
siswe.

5.2.BSaranB
Berdeserken hesil penelitien ini, meke diberiken beberepe seren entere lein:
1. Begi peneliti selenjutnye diserenken seteleh selesei melekseneken pretes
sebeiknye menjelesken kepede siswe begeimene pelekseneen model
quantum teaching, sehingge di heri berikutnye pede seet pelekseneen

59

pembelejeren siswe sudeh mengerti epe yeng eken dilekuken den tidek
menyite wektu untuk fese-fese pembelejeren yeng eken dilekseneken.
2. Begi peneliti selenjutnye diserenken untuk tidek henye memperhetiken
kemempuen kognitif siswe seje tetepi juge memperhetiken kemempuen
efektif den psikomotoriknye.
3. Pede seet diskusi berlengsung peneliti mesih kesuliten delem membimbing
penuh pede mesing-mesing kelompok. Oleh sebeb itu, begi

peneliti

selenjutnye diserenken eger lebih membimbing siswe dengen cere ektif
bertenye kepede siswe tenteng kendele yeng dihedepi, memotivesi, den
mengerehken eger setiep siswe ektif berdiskusi.

60

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W., dan Krathwohl, D. R., (2011), A Taxonomy for Learning,
Teaching and Assesing; A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education
Objectives, New York, Addison Wesley Lonman Inc.
Arikunto, S., (2007), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Astuti, D., (2006), Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan
Macromedia Flash 8, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Daryanto, (2008), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, Penerbit Satu Nusa, Bandung.
DePorter, B., (2007), Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di
Ruang-ruang Kelas, Penerbit Kaifa, Bandung.
Djamarah dan Aswan, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Evelin dan Hartini, (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Ghalia
Indonesia, Bogor.
Hake, R.R., (2007), Desain-Based Research in Physics Education Research: A
Review, in A.E. Kelly, R.A. Lesh, & J.Y. Baek, eds.(in press),
Handbook of Design Research Methods in Mathematics, Science, and
Technology
Education,
Erlbaum:
http://www.physics.indiana.edu/~hake/DBR-Physics3.pdf
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Hutagalung, R., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Pokok Gerak
Lurus di Kelas X SMK Negeri Talawi T.P 2012/2013, Skripsi FMIPA
UNIMED, Medan.

61

Kanginan, M., (2002), IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Kartono, A., (2007), Seribu Pena Fisika Untuk SMP/MTs Kelas VII, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Manurung, R., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan
Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan
Konvensional pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII
Semester I SMP Negeri 1 Galang T.P. 2011/2012, Skripsi FMIPA
UNIMED, Medan.
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Panggabean, S., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
Dengan Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Usaha dan Energi di Kelas XI SMA Negeri 1 Pahae
Julu T.P. 2012/2013., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Pramono, A., (2004), Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Prawiradilaga, S., (2008), Prinsip Disain Pembelajaran, Penerbit Kencana,
Jakarta.
Sadiman, A., (2007), Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan
pemanfaatannya, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sani, A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Sardiman, (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Pers,
Jakarta.
Sembiring, S., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus
di Kelas VII SMP Negeri 10 Binjai T.A. 2011/2012., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Slameto, (2010), Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2001), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sukardi, (2010), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

62

Sulaiman, N., (2010), Penggunaan Model Quantum Teaching Melalui Metode
Permainan dan Simulasi pada Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan
Gerak Lurus Ditinjau dari Keaktifan Siswa, Skripsi FKIP UNS,
Surakarta.